PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 05 Oktober 2016

Sinopsis Love In The Moonlight Episode 14 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Raja memberitahu Pangeran Lee kalau baru saja menerima berita dari tempat Ratu, kalau istrinya sudah melahirkan seorang pangeran. Pangeran Lee memberikan selamat pada ayahnya sebagai raja.
Sebagai Putra Mahkota, aku tahu... bahwa kau tidak bisa begitu saja bahagia atas kelahiran anak laki-laki.” Kata Raja sangat mengerti dengan anaknya.
Meskipun posisi Raja sama berbahaya dan mematikannya seperti posisinya yang tinggi dan terhormat, tapi dia adikku yang baru saja melihat cahaya dunia ini. Jadi Jangan khawatir, ayah.” Kata Pangeran Lee terlihat santai. 

Ui Gyo bertemu dengan Kasim Sung dilorong merasa kalau  Putra Mahkota pasti memiliki banyak hal yang dipikirkan saat ini. Kasim Jung pikir tentu saja karena seorang kasim yang disayanginya menghilang. Ui Gyo kaget mengetahui kalau Seorang kasim menghilang, Kasim Sung binggung Ui Gyo tak mengetahuinya.
Pada hari saat istana berada dalam kekacauan untuk mencari anak dari Hong Gyeong Nae atau apa pun itu, Lalu dia menghilang seperti angin.” Cerita kasim Sung, Ui Gyo merasa Kasim itu mencurigakan.
“Jangan membicarakannya hanya itu saja.. Pada hari pertama dia ditempatkan di istana, dia tertangkap saat mencoba kabur dan baru-baru ini, pakaian wanita ditemukan di asramanya... jadi dia diseret pergi oleh Yang Mulia Ratu... dan itu sangat kacau.” Cerita Kasim Sung, Ui Gyo makin kaget.
Yah, meskipun Putra Mahkota menyelamatkannya, seperti biasanya” kata Kasim Sung.
Ui Gyo tak percaya ditemukan Pakaian Wanita dan juga Putra Mahkota yang menyelamatkanya. Kasim Sung pikir kalau Mungkin karena kasim Itu  berasal dari tempat Putra Mahkota, jadi sangat gigih. Ui Gyo merasa kalau semua ini semakin menarik dengan tatapan liciknya. 

Pangeran Lee dan Ui Gyo berpapasan dilorong, terihat acuh begitu saja. Ui Gyo akhirnya memanggil lebih dulu Pangeran Lee, langsung menyindir kaalu mendengar lolosnya seorang kasim di tempat Putra Mahkota, membuatnya rasa khawatirnya semakin mendalam membuat hatinya seperti terasa sakit sama seperti Pangeran Lee.
Kau benar, Menteri Dalam Negeri... Jadi, saat menyelidiki kriminal yang diseret ke ruang penyiksaan saat itu, lalu aku menemukan fakta yang sangat menarik.” Ucap Pangeran Lee, Ui Gyo bertanya apa fakta yang menarik.
Hartamu, sejumlah emas batangan, diberikan kepada anggota keluarganya.” Kata Pangeran Lee
Apa yang baru saja kau katakan?” kata Ui Gyo kaget, Pangeran Lee pikir seharusnya ia yang menanyakan hal itu.
“Yang pasti untuk apa kau membayar begitu banyak... agas bisa menyuruh seorang pembunuh yang masuk ke tempat Putra Mahkota?!” kata Pangeran Lee melotot marah, Ui Gyo pun terdiam karena Pangeran Lee sudah bisa mengetahuinya. 

Geun Gyo merasa tak percaya kalau ada yang tahu  bahwa nomor itu terukir pada emas batangan. Ui Gyo juga merasa itu semuanya membuatnya sakit kepala,
Selain pengkhianatan, tidak ada penjelasan lain kenapa aku memberi sejumlah besar uang untuk seorang pembunuh yang masuk ke tempat Putra Mahkota.” Ucap Ui Gyo
Dia begitu keras kepala bahkan setelah Yang Mulia Ratu melahirkan seorang putra. Kalau ini membawa kerugian untuk Perdana Menteri, maka kita akan berada dalam masalah besar.” Kata Geun Gyo panik.
Ui Gyo memijat kepalanya yang terasa sakit, saat itu PM Kim masuk. Keduanya terlihat tegang Ui Gyo ingin bicara tapi tatapan PM Kim sudah sinis melihatnya lalu meminta maaf. PM Kim menegaskan kalau jangan memulai sesuatu yang akan disesalinya, keduanya pun hanya bisa diam. 

Yoon Sung datang melihat rumah yang ditinggali Ra On, melihat lampu yag masih menyala tanda belum tertidur sampai akhirnya lampu mati ia pikir Ra On sudah tertidur. Tapi ketika akan pergi, Yoon Sung melihat Ra On yang keluar rumah. Ra On pun menatap Yoon Sung tak percaya kalau berani datang menemuinya.
Keduanya pun menikmati bulan bersama-sama di padang rumput, Yoon Sung dengan senyuman bahagia kalau memuji kalau ini bener-benar cantik. Ra On terdiam saja. Yoon Sung mengatakan maksud pujianya itu untuk bulanya dan bertanya apakah Ra On ingin melihatnya lebih dekat lagi. Ra On melihat Yoon Sung mengeluarkan sebuah benda dan bertanya apa itu.
Ini dikenal sebagai "teropong". Benda ini memungkinkan untuk melihat sesuatu yang jauh lebih dekat.” Kata Yoon Sung mempraktekanya, lalu memberikan pada Ra On agar mencobanya.
Itu benar. Mataku dipenuhi dengan bulan.” Ucap Ra On bisa melihat bulan yang sangat dekat dimatanya.
Saat itu pikiranya teringat dengan kata-kata pangeran Entah kau melihatnya dari istana atau banchon maka bulan tetap saja bulan. Terlepas dari apa aku Putra Mahkota dan apa pun kau, dimanapun dan kapanpun, semuanya baik-baik saja selama hati kita tetap sama, seperti bulan.
Yoon Sung melihat Ra On terus menatap bulan dengan teropong merasa kalau itu  sangat menakjubkan, Ra On tetap diam dengan teropongnya. Akhirnya Yoon Sung menarik teropong dari tangan Ra On, terlihat mata Ra On yang sudah basah karena menangis dibalik teropongnya  
Kau pasti merindukan seseorang yang jauh.” Ucap Yoon Sung bisa mengerti.
Tidak dengan Melihat bulan begitu dekat sangat menarik sampai aku terlalu lama membuka mataku.” Kata Ra On lalu buru-buru pergi, Yoon Sung hanya bisa terdiam dan menahan rasa sedihnya 

Seorang pria dengan menutupi wajahnya mengunakan topi datang, lalu seorang pria memastikan lebih dulu lalu memberitahu kalau Perdana Mentri sudah menunggunya lalu keduanya masuk dan pria yang lainya memastikan tak ada yang melihat dari luar.
Pagi Harinya, Geun Gyo kaget mengetahui kalau kasim dari tempat Putra Mahkota adalah anak dari Hong Gyung Nae. Ui Gyo masih tak percaya kalau anak itu bisa menjadi kasim dengan tubuh wanita dan bertanya Selain itu, di istana, apakah dia sebagai mata-mata di dekat Putra Mahkota.
Bukankah seharusnya kita menangkap dia sekarang?” kata Geun Gyo panik
Sudah terlambat. Aku yakin dia sudah melarikan diri sekarang.” Kata Ui Gyo

Teringat kembali saat bertemu dengan Pangeran Lee memberitahu aklau Mata-mata itu dipanggil Hong Ra On saat dia masih kecil, wajah Pangeran Lee langsung berubah terlihat kaget dan juga kecewa. PM Kim pikir kalau memang Ra On melarikan diri maka mereka bisa menangkapnya di sana.
Mungkinkah kau tahu di mana dia bersembunyi, Tuanku?” tanya Ui Gyo, PM Kim hanya melirik dan kembali membaca bukunya. 


PM Kim bertemu dengan Pangeran Lee diruanganya. Pangeran Lee bertanya  dengan Menteri Dalam Negeri karnea akan diberhentikan dari jabatannya karena masalah yang sama dalam durasi satu bulan dan akan membutuhkan penjelasan untuk emasnya.
Apa kau tahu informasi apa yang Menteri Ritus... beli dengan emas itu?” tanya PM Kim, Pangeran Lee pun bertanya memangnya apa.
Hong Ra On, mata-mata pemberontak yang ditempatkan di dekatmu, yang membantu dalam invasi tempat Putra Mahkota.” Ucap PM Kim sengaja membuat Pangeran Lee geram
“Lalu Bukti apa yang kau miliki?” tanya Pangeran Lee
darah itu adalah bukti yang pasti. Sekrang Kau penuh dengan kemarahan yang membuatmu mengertakkan gigimu, kan? Jangan khawatir. Bahkan kalau aku harus memotong lengan dan kaki dari wanita ini, maka Aku akan membawanya ke hadapanmu.” Kata PM Kim
Pangeran Lee hanya diam saja, PM Kim bertanya apakah memang Pangeran Lee sudah mengetahuinya. Pangeran Lee hanya diam saja. 

Pangeran Lee membuka semua surat-surat yang masuk dalam ruangan kerjanya, sepertinya pikiran tak bisa berkonsentrasi lalu teringat kembali saat si pemberontak di hukum dalam istana. Geun Gyo bertanya apakah ada mata-mata yang membuka pintu istana dan membantunya.
Si pemberontak mengatakan ada mata-mata pemberontak di istana. Lalu membayangkan saat penyerangan terjadi Ra On sengaja membuka pintu untuk membuat membuatnya celaka lalu berpura-pura disandera dan akhirnya tertusuk pedang saat menyelamatkanya.  Pangeran Lee menyakinkan itu tak mungkin dan hanya omong kosong saja. 

Ha Yeon memberikan hormat pada Raja, lalu bertemu dengan saling bertatap muka.  Raja bertanya Akan menjadi Putri Mahkota macam apa nanti. Ha Yeon mengatakan hanya akan mencintai, mencintai, dan mencintai lagi karena percaya bahwa hanya hati yang penuh kasih adalah jalan untuk bersabar dan berkorban bagi Putra Mahkota. Raja tersenyum mendengarnya, tapi Ratu Kim yang melihatnya sinis karena bisa menjadi saingan sekarang.

Pelayan datang menemui Ha Yeon dengan memanggilnya Putri Mahkota memberitahu kalau Ini adalah tempat kau akan tinggal di saat menerima pelatihan, Ha Yeon melihat seluruh tempatnya sekarang dengan senyuman karena akan menikah dengan Pangeran Lee. 

Ra On melihat ibunya yang membawa pakaian sambil mengeluh ibunya yang  membawa begitu banyak pekerjaan ke rumah. Ibunya mengatakan kalau  mendapatkan banyak uang saat ada banyak pekerjaan,  jadi itu bagus.
Apa semua orang mencari pakaian yang cantik karena mereka ingin menikah? Aku mendengarnya dalam perjalanan pulang kerumah bahwa sudah ada penetapan pernikahan kerajaan.” Kata ibu Ra On, Ra On terlihat kaget.
Pasangan Putri Mahkota sudah diputuskan dan yang tersisa adalah untuk melangsungkan pernikahan. Aku pikir Putri Mahkota adalah putri dari Menteri Ritus.” Ucap ibu Ra On, Ra On remas pakaian merasa rasa sedihnya.
“Ohh... Itu bagus... Sekarang Aku akan membantumu melipat baju ini” ucap Ra On menutupi rasa sedihnay dengan senyuman. Ibunya pikir tak perlu
Kau perlu sesuatu untuk bisa memakainya, kan? Aku akan pergi mengambilnya” ucap Ra On buru-buru masuk rumah, Ibu Ra On menghela nafas panjang merasa tak tega melihat anaknya yang menahan sedih sendirian. 


Pangeran Lee seperti biasa membaca buku ditaman, tiba-tiba matanya melihat sosok Ra On yang masuk dengan pakaian wanitanya. Ia pun kaget dan langsung berdiri tapi saat sadar bukan Ra On yang datang tapi Ha Yeon.
Putra Mahkota, kenapa kau begitu terkejut?”ucap Ha Yeon bingung, Pangeran Lee pikir seharusnya Ha Yeon berada di istana untuk pelatihan.
Apa kau sudah dengar? Tentang kenyataanya bahwa kau dipilih sebagai Putri Mahkota?” ucap Pangeran Lee
Ya, aku sudah mendengarnya. Aku akan memberikan ketulusan hatiku untuk membantumu.” Kata Ha Yeon
Ini hanya kesepakatan, kau tidak perlu melakukan sampai sejauh itu. Akan baik untuk klan kami kalau masa pemerintahanmu berjalan damai.” Kata Pangeran Lee
Seperti seseorang yang membuat kesepakatan, maka aku akan melakukan yang terbaik untuk memenuhi tugasku” ucap Ha Yeon
Sebaliknya, tolong berjanji satu hal kepadaku.” Kata Pangeran Lee, Ha Yeon bertanya harus berjanji seperti apa maksudnya.
Jangan datang ke tempat ini... lagi.” Kata Pangeran Lee, Ha Yeon kaget dan terlihat sedih karena Pangeran Lee tak ingin didekatinya. 


Ra On duduk dipinggir danau, Yoon Sung datang menemuinya. Ra On dengan wajah tertunduk merasa kaalu sebelumnya sudah memintanya agar  meminta untuk tidak datang, Yoon Sung melihat Ra On semakin kurus dan juga pucat merasa kalau pasti tak makan sepanjang hari lagi dan menyuruh agar mengikutinya sekarang.
“Ini sangat Berat bagiku untuk melihatmu karena aku terus ingin bertanya tentang Putra Mahkota. Aku harus melupakan dia dan tidak perlu tahu tentangnya, tapi aku tetap ingin tahu.. apa dia makan dengan baik, tidur dengan baik, dan apakah dia merasa sakit.” Kata Ra On, Yoon Sung hanya bisa diam
“Dan kau  yang begitu baik kepadaku, aku benci diriku sendiri. karena ingin menanyakan hal-hal ini, jadi jangan datang ke sini. Aku mohon Tolong.” Kata Ra On
Tidak apa-apa... karena di dalam istana, aku memikirkan hal yang memalukan setiap hari. Aku ingin tahu apa mungkin kau akan memberikan hatimu... kepadaku setelah hari-hari yang berat ini terlewati. Jadi Menangislah.” Ucap Yoon Sung
Ra On menatap Yoon Sung dengan mata berkaca-kaca, Yoon Sung mengatakan  tidak akan mengharapkan atau salah paham tentang apapun. Ra On akhirnya menangis tersedu-sedu padahal ia berjanji  tidak akan menangis tapi Hatinya terasa sangat sakit. Yoon Sung ingin memegang pundak Ra On tapi mengurungkan niatnya. 

Pangeran Lee duduk diruangan melihat gelang yang ditinggalkan Ra On, lalu teringat saat dibukit berbicara pada Ra On.
Kalau kau harus melepaskan sesuatu dalam situasi yang sulit, maa Kau tidak boleh melepaskan aku. Bisakah kau menjanjikan hal itu?” ucap Pangeran Lee, Ra On berjanji akan melakukanya.
Lalu sebelum kepergian Ra On, Ia meminta agar berada tak jauh satu langkah dari pangeran Lee  sepanjang hari ini. Dimalam harinya, Ra On memberikan ciumanya yang membuatnya tersenyum.
Pangeran Lee menatap gelang milik Ra On, lalu ingin melepaskan gelang miliknya, Tapi sepertinya sangat berat dan akhirnya hanya bisa menangis dengan keadaanya sekarang. 

Seorang pria datang menemui Ra On di rumahnya, Ra On bertanya  siapa yang dicarinya. Pria itu mengatakan kalau datang untuk mencari Kasim Hong di bawah perintah Kepala Kasim. Ra On kaget bertanya apakah apakah pria itu diutus dari istana.  Si pria pun memberikan selembar surat.
Ra On kembali ke dalam rumah dengan selembar kertas di tanganya membacanya “Akhirnya Ada hal-hal yang aku lupa beritahu kepadamu di istana... tentang ayahmu. Aku akan segera mengirimkan tanggal dan waktunya.
Beberapa saat kemudian Ra On sudah ada disebuah tempat dan matanya terlihat kaget melihat yang datang. 

Ui Gyo bertanya pada PM Kim apakah sudah mengetahui keberadan gadis itu, dengan begitu seharus segera membawanya. PM Kim mengatakan kalau Ra On sudah tertangkap, menurutnya dengan memanfaatkannya, seharusnya mereka merencanakan hal-hal yang lebih besar. Ui Gyo pikir kalau sekarang PM Kim Itu berencana untuk melibatkan Putra Mahkota
Kalau berita ini menyebar bahwa Putra Mahkota telah diam-diam berkomunikasi dengan putri pemberontak.. menurutmu apa yang akan terjadi?” kata PM Kim benar-benar licik, Ui Gyo pun tersenyum. 

Para prajurit sudah ada didepan sebuah ruangan dengan lampu yang menyala, Geun Gyo sebagai pemimpin sudah siap untuk menangkap Ra On dan juga Pangeran Lee.
Sementara didalam Pangeran Lee terlihat sangat marah dan Ra On kaget dengan mata berkaca-kaca ternyata harus bertemu dengan Pangeran Lee. Akhirnya Pangeran Lee dengan penuh amarah mengatakan tak akan memaafkan dan langsung berjalan mendekati Ra On.
Ra On terlihat ketakutan, Pangeran Lee langsung memeluknya dengan erat terlhat wajahnya menahan kesedihan. Ra On bingung karena Pangeran Lee malah memeluknya, tanganya ikut memeluk Pangeran Lee dan Pangeran Lee makin erat memeluk Ra On seperti tak ingin kehilangan lagi.
bersambung ke episode 15 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

3 komentar:

  1. kemarin nonton episode ini dan benar2 dibuat jatuh air matanya..nyesek di dada.
    gak sabar tunggu minggu depan.
    *happy ending gak ya?

    BalasHapus
  2. HUAAAAAA..... GAK SABAR TUNGGU LANJUTANNYA. SEMANGAT MBAK DEE

    BalasHapus
  3. ngk kuat liat adegan in..😢😢

    BalasHapus