PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 22 September 2016

Sinopsis Shopping King Louie Episode 1 Part 2

PS : All images credit and content copyright :MBC

Joong Won bertanya  Selain kupon, apa yang membuat orang tertarik membeli. Pegawainya terlihat binggung dan Joong Won langsung melempar berkasnya. Lalu bertanya berkas itu milik siapa, Mi Young berdiri mengangkat tanganya. Joong Won menyindir  kalau mencontek dari perusahaan lain, jadi Tidak ada bedanya. Berkas map warna biru ikut diangkat.
Dengan strategi seperti ini, apa kau bisa menjual setidaknya 10 barang?” ucap Joong Won melempar berkas warna milik pegawai pria, lalu beralih ke berkas warna merah, Ma Ri pun berdiri dari bangkunya.
Barang berkualitas, tapi harganya tak cukup bersaing. Negosiasikan harga dengan semua perusahaan Kartu Kredit. Berikan diskon tambahan setiap pembelian dari Goldline.” Perintah Joong Won, Ma Ri pun mengerti. Semua iri melihat Ma Ri yang tak kenal omelan.
Peter Drucker mengatakan ini, Mengetahui trend tidak menjamin kesuksesan 100 persen, tapi mengetahui tren, akan menjamin kegagalan 100 persen.. Seorang merchandiser yang tidak tahu trend maka tidak tahu apa yang sudah ada.” Ucap Joong Won 
Joong Won memanggil Kyung Kook bertanya berapa umur anaknya sekarang,  Kyung Kook mengatakan Kelas 4 dan kelas 2 dan Yang dua lagi masih berusia 5 tahun dan 1 tahun.
Kalau begini, apa kau bisa bekerja kalau anakmu yang paling kecil tidak dititipkan?” kata Joong Won, Kyung Kook menjawab tidak lalu berganti ya, seperti binggung menjawabnya. Joong Won pun memilih pergi meninggalkanya. 


Esoknya, Joong Won melihat berkas-berkas yang dikerjakan oleh anak buahnya sambil menghela nafas, beberapa anak buahnya mengintip dari balik pohon terlihat Joong Won yang kesal melempar semua berkasnya.  Kyung Kook baru masuk bertanya apa yang terjadi pada rekan kerjanya, saat itu Joong Won melihat Kyung Kook yang datang terlihat kesal. 

Bok Sil berteriak gembira menemukan ginseng. Dua paman yang mengikutinya tak percaya kalau Bok Sil bisa menemukannya,salah seorang paman meraa Sepertinya ginseng ini berumur lebih dari 50 tahun. Paman satunya berkomentar Bok Sil itu sedang bermimpi semalam.
“Kau  sangat beruntung mendapatkan sesuatu seperti ini. Ini bisa dijual dengan mudah seharga 5.000 dolar.” Kata Si paman bahagia
Ini untuk nenekku.” Ucap Bok Sil yang tak mau menjualnya
Apa Kau mau memberikan benda yang sangat berharga itu untuk nenekmu? Apa nenekmu sakit?” ucap Si paman
Ya..  semenjak saudara laki-lakiku melarikan diri dari rumah. Kalau mereka tidak datang dan membuat film, maka ini tidak akan terjadi.” Cerita Bok Sil sedih

Si paman  pikir neneknya itu sangat beruntung dan meminta agar jangan cemas soal Bok Nam karena Di pulau terpencil pun adiknya akan bertahan hidup. Bok Sil bisa mempercaya itu lalu bisa mengeluarkan gingseng liar yang sangat berharga. Salah satu paman merayu Bok Sil dan memberikan lalu membayarnya dengan harga yang layak.
Bok Sil menegaskan tak akan tergoda karena tetap ingin memberikan pada neneknya. Si paman tetap berusaha agar Bok Sil memberikan neneknya yang lain saja seperti bunga balon. Bok Sil tetap tak ingin memberikanya
Sesampai dirumah Bok Sil dengan bahagia memanggil neneknya, tapi neneknya hanya duduk saja tak bergeming. Lalu memberitahu kalau sudah membawakan sesuatu, tapi saat neneknya disentuh langsung jatuh dipelukanya. Bok Sil menangis mengetahui neneknya sudah meninggal, dan hujan pun turun dengan deras seperti tangis Bok Sil yang kehilangan neneknya. 


Louis membuka jendela kamarnya yang hujan turun dengan deras lalu merasakan kedinginan, Pelayan Kim masuk kamar, langsung menutupnya meminta agar jangan buka jendela kalau cuacanya sedang seperti ini, Karena hujan suhunya jadi rendah dan apabila terkena angin maka Louis bisa kena flu.
Lagipula, hidungmu juga sensitif kan? Kau harus hati-hati kalau udara semakin lembab.” Ucap Pelayan Kim mengomel
Kau sudah mengatakan itu jutaan kali. Lalu Kira-kira sore bakal hujan tidak ?”tanya Louis
Kemungkinannya 50 persen.” Kata Pelayan Kim, Louis langsung berlari keluar kamar meminta agar  memberikan mobil untuk ulang tahun David

Kau tidak boleh keluar saat hujan. menurut riset, hujan akan meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan.” Ucap Pelayan Kim
Kau sudah mengatakannya jutaan kali tapi aku akan tetap pergi.” tegas Louis, Pelayan Kim memberitahu kalau  Nyonya Choi akan cemas.
Kenapa nenek mau mengurungku terus?” ucap Louis kesal
Itu karena kau berharga baginya...ahhh...Tidak, itu karena dia mencintaimu.” Ucap Pelayan Kim 
Flash Back
Semua hadiah diberikan Nenek Choi pada hari natal, Louis menangis tak ingin semuanya tapi ingin ibu dan juga ayahnya.  Nenek Choi memuji cucuny kesayanganya anak baik memberitahu  Ayah dan Ibu tidak bisa berada di sini.. karena sudah meninggal dan Sebagai gantinya neneknya yang ada disisinya. Louis merengek meminta agar dibelikan ayah.
Haruskah aku mengemis pada langit agar mengembalikan ayah dan ibuku?” kata Ji Sung, Akhirnya beberapa saat kemudian Louis berdoa didepan jendela.
Bintang-bintang.. Aku ingin punya ayah dan ibu. Seperti teman-temanku, Aku ingin makan dengan Ibu, Ingin mandi dengan ayahku.. Aku cinta Nenek. Tapi kupikir akan lebih baik jika ada ayah dan ibu. Bintang-bintang.. Aku ingin ayah dan ibuku..” ucap Louis berdoa
Nenek Choi yang mendengarnya doanya pun sedih, Louis melihat neneknya yang menangis merasa sedih. Nenek Choi menyangkal kalau  sudah menangis. Louis bertanya apakah Nenek Choi merindukan ayah dan ibu juga. Nenek Choi mengatakan kalau sekarang ada dirinya disisi Ji Sung.
Louis mengingat neneknya akhirnya kembali masuk ke dalam rumah tak ingin membuat neneknya sedih. 

Bok Sil menaiki kereta meninggalkan rumah neneknya, dalam hatinya bergumam bertanya-tanya tentang keadaan adiknya sekarang,
Kau bahkan tidak tahu nenek sudah meninggal dan Kau mana boleh begitu. Kau tahu sudah berapa banyak hal yang ia lakukan untukmu. Dasar anak nakal. Kalau ketemu, habislah kau.”gumam Bok Sil, Sementara Bok Nam sedang asik naik motor kebut-kebutan dijalan dengan teman dan mengunakan jaket palsu limited edition.
Bok Sil membuka nasi kepal yang dibawanya dari rumah, seorang nenek yang didepanya seperti menahan air liur melihat Bok Sil makan. Akhirnya Bok Sil sadar memberikan nasi kepal lainnya untuk sang nenek. Si nenek menolaknya tapi Bok Sil memaksanya karena kasihan.  Si nenek memakan nasi kepal dengan lahap tapi tiba-tiba merasa tersedak dan meminta agar dibelikan minuman pada pantry kereta.
Dengan panik Bok sil berlari ke pantry kereta dibelakang, terlihat banyak antrian. Lalu kereta pun berhenti pada sebuah stasiun. Bok Sil berhasil membawakan minuman tapi tak melihat nenek itu ada ditempat duduknya dan juga tas yang dibawanya menghilang. Ia bertanya pada penumpang disebelahnya apakah melihat nenek yang duduk didepanya, penumpang lain mengatakan tidak tahu.

Joong Won makan es krim, di depanya seorang wanita berkomentar Joong Won Sudah datang jauh-jauh ke Busan harusnya makan sesuatu yang enak  dan bertanya apakah Es krim saja sudah cukup. Jung Wn mengataka klau Ini makanan kesukaannya.
Teman ibuku bilang dia akan mengenalkanku pada seorang pria. Aku bahkan membatalkan perjalananku ke Jepang. Tapi bersyukur..  Kau melebihi ekspektasiku.” Ucap Si wanita, Joong Won memuji si wanita yang juga terlihat cantik. Si Wanita merasa percaya diri karena sudah sering dengar itu.
Tapi.. kau bukan tipeku.” Kata Joong Won blak-blakan,  Si Wanita binggung memangnya kenapa dengan dirinya

Ya.. matamu bulat seperti Stadium Baseball Sajik. Hidungmu mancung setinggi Gunung Hwangyeong. Bibirmu merekah seperti Scarlett Johansson's. Wajahmu sempurna dan Kau terlalu mirip boneka.” Kata Joong Won menilai si wanita dengan sendoknya.
Maksudmu aku terlalu cantik karena seperti boneka?” ucap si wanita, Joong Won membenarkan. Wajah si wanita cemberut mendengar komentar Joong Won, sementara Joong Won terlihat santai 


Bok Sil duduk dalam stasiun dengan tatapan kosong, ditanganya hanya memegang sebotol air minum.
Flash Back
Petugas kereta bertanya Di stasiun mana perempuan itu turun. Bok Sil mengatakan  Di Stasiun Cheonan. Si petugas bertanya apakah yakin wanita itu yang mengambil tasnya.  Bok Sil pikir seperti itu tapi tidak melihatnya mengambil tasnya dan harus menemukan tas itu.
Si petugas menghela nafas lalu memberikan berkas agar Bok Sil  menuliskan nomor ponselnya untuk menghubunginya nanti. Bok Sil mengatakan kalau  tidak punya ponsel. Si petugas makin tak percaya karena dijaman sekarang masih ada yang tak memiliki ponsel. 

Joong Won keluar dari stasiun berbicara di telp   pada ibunya sudah pergi ke kencan buta dan mengatakan sudah melakukan apa yang diminta. Ia tahu kalau wanita itu dokter tapi bukan wanita tipe yang disukainya,  lalu memperingatkan ibunya kalau menyuruhnya ke kencan buta sekali lagi, akan pindah tanpa memberitahunya.
Bok Sil duduk mengamati orang-orang yang baru keluar dari stasiun, lalu melihat tanda-tanda dengan memilih orang. Saat Joong Won lewat, tandanya seperti memberikan signal kalau itu pria yang tepat. 

Bok Sil langsung berdiri didepan Joong Won, Joong Won heran siapa wanita berkulit gelap itu, merasa kalau wanita itu menatapnya atau memang  psiko. Bok Sil langsung menghadangnya saat Joong Won akan berjala melaluinya, membuka bajunya saat Joong Won mendekat, Joong Won pikir Bok Sil itu gila
Belilah ginseng liar ini.” kata Bok Sil menyimpan ginseg liar dibawah bajunya. Joong Won kesal tak percaya dengan gingseng liar menyuruhnya untuk menyingkir. Bok Sil malah menarik Joong Won agar bisa bicara lebih nyaman.

Tunggu. Lihat ini sebentar... Ini ginseng liar yang sudah berumur 50 tahun. Kau bisa melihat kepalanya untuk memastikan dan ini hasil panen atau tumbuh secara liar 100 persen ginseng liar. Aku menggalinya sendiri. Kalau kau tidak beli, maka kau akan menyesal.” Ucap Bok Sil, Joong Won ingin pergi dan Bok Sil menahanya.
Aku tahu ini kedengaran gila. Maaf karena menjual ginseng padamu di waktu yang tak tepat seperti ini tapi aku punya alasan kenapa harus menjualnya. Sebenarnya aku baru saja sampai ke Seoul hari ini tapi seseorang mencuri tasku Aku butuh uang. Akan kuberikan kau diskon, jadi tolong belilah.” Kata Bok Sil memohon
Joong Won menolaknya dan berjalan pergi,  Bok Sik menyakinkan bahwa itu adalah ginseng satu-satunya dan tidak akan mendapatkan yang seperti ini di manapun.

Louis duduk ditaman dengan beberapa pelan lalu memberitahu  Tren warna tahun ini adalah rust pink jadi Belilah taplak meja dengan rumbai-rumbai yang mewah. Mejanya akan terlihat keren. Setelah itu melihat ponsel lainya, Louis  melihat itu edisi terbatas jadi menyuruhnya Ambil sekarang.

Joong Won seperti yakin mendekati Bok Sil bertanya  Berapa harganya. Bok Sil mengatakan Hanya 1.000 dolar. Joong Won heran mengetahui harganya 1.000 dolar. Bok Sil mengatakan bahkan bisa menjualnya seharga 5.000 dolar.

Kenapa juga aku harus minta 1.000 dolar? Aku hanya meminta 1000 dollar, untuk ginseng liar ini.” ucap Bok Sil kembali menyakinkan.
Louise melihat barang yang ingin dibelika pelayan seharga 10.000 dolar, bertanya apakah itu memang membuatnya kurus, menurutnya Pelayan itu  percaya itu berkhasiat karena harganya mahal, lalu memberitahu itu namanya high price marketing strategy

Joong Won bertanya bagaimana ia bisa tahu barang itu asli atau tidak, menurutnyas siapa  yang cukup gila untuk membeli akar rumput seharga 1.000 dolar jam 12 malam di Stasiun Seoul. Bok Sil mengatakan bisa bersumpah atas namanya lalu menyebutkan nama panjangnya  Ko Bok Sil.

Louise berjalan beriringan dengan pelayan Kim dan juga pelayan wanita lainya sambil mengoceh, merek Ferragamo, Chanel dan Dior. Itu Nama bisa jadi jaminan, kan.
Itu makanya banyak perusahaan yang berjuang dengan nama sebagai merek.... Mengerti?” semua menjawab mengerti. 
Joong Won ingin meminta buktikan kalau itu nama aslinya, lalu teringat kalau Seseorang mencuri tasnya, itu artinya tak memiliki ID Card.  Akhinya ia memberika 100ribu sebagai uang umda akan akan membayar sisanya  kalau ini memang benar-benar ginseng asli.
“Apa Kau pikir bisa mendapatkannya dengan 100 dolar? Apa Kau tidak tahu siapa aku? Tidak bisa ” ucap Bok Sik mengembalikan uang Joong Won dan menjauhkan gingsennya.
“Apa Kau tidak percaya padaku? Ya sudah kalau begitu.” Kata Joong Won akan pergi
Tunjukkan tanda pengenalmu, aku akan menjualnya.” Kata Bok Sik, Joong Won menegasakan kalau ini  curang.

Akan adil kalau kita berdua sepakat menunjukkan tanda pengenal masing-masing. Apa Kau mengerti?” kata Joong Won, Bok Sil akhirnya setuju meminta agar Joong Won memberikan uang mukanya tadi.
Ia pun meminta Sebagai gantinya agar memberitahu namanya, Joong Won binggung kenapa harus memberitahunya. Bok Sil pikir itu adil, Joong Woon pun memberitahu namanya Cha Joong Won. Bok Sil mengaku akan mempercayainya jadi meminta lebih baik tidak kabur membawa ginseng liarnya.
Jika kau melakukannya, maka aku akan mengejarmu dan memberimu pelajaran. Orang-orang memanggilku Tupai Terbang.” Kata Bok Sil mengancam, Joong Won tak peduli mengambil gingseng dan memasukan ke dalam tas.
Berhenti melakukan itu kalau kau percaya padaku. Sekarang Berapa nomor telponmu?” tanya Joong Won, Bok Sil mengatakan  tidak punya ponsel.

Kalau begitu... kau yang menghubungiku.” Ucap Joong Won menuliskan nomor telpnya, Bok Sil mengatakan  akan menelponnya setiap hari dan  harus membayar sisanya begitu memastikan kalau itu ginseng liar asli.
Apa yang akan kau lakukan dengan uang 100 dolarku kalau ternyata ini palsu?” ucap Joong Won menantang
Itu tidak akan terjadi, jangan khawatir.” Ucap Bok Sil menyakinkan. 


Joong Won baru selesai mandi melihat ginseng yang baru dibelinya merasa gila karena mau membeli barang itu. Teringat kembali nama yang disebutkan oleh Bok Sil yaitu, Ko Bok Sil.
Sementara Bok Sil yang selama ini tinggal di desa melihat banyak toko seperti orang norak, merasa kepala benar-benar pusing dan bertanya-tanya diama ia bisa menemukan tempat untuk tidur, lalu melihat papan nama tempat sauna yang buka 24 jam. Akhirnya Bok Sil tidur dengan tenang dalam sauna.

Louis diam-diam keluar dari kamar tak sengaja menyenggol vas, Pelayan Kim terbangun mengambil senter ingin tahu siapa yang membuat gaduh. Tapi akhirnya kembali ke tempat tidurnya karena tak melihat siapa-siapa. Louis bisa bersembunyi dibalik dinding.  
Pelayan Kim yang khawatir menuruni tangga, sementara Louis bisa sampai ke pintu depan berusaha membukanya, tapi tak bisa terbuka malah alarm tanda pintu dibobol terdengar. Louis langsung bersembunyi, sementara Pelayan Kim dan lainya panik berteriak kalau ada maling yang masuk rumah.

Louis akhirnya kembali masuk ke dalam kamarnya, Pelayan Kim mengejarnya. Louis melihat kamarnya yang penuh dengan barang belanjany selama ini, Pelayan Kim akhirnya datang. Louis pun berpesan agar Pelayan Kim menjaga diri, lalu meloncat dari jendela. 

Nenek Choi mengigau meminta agar Ji Sung tak melakukan itu sampai akhirnya terbangun merasa kalau tadi itu mimpi yang aneh. Pelayan Heo masuk kamar menjerit panik saat memeriksa dahi Nyonya Choi yang demam tinggi dan mencari-cari termometer,
Aku bermimpi... kalau Louis menghilang. Louis... berjalan ke hutan yang gelap dalam mimpiku.” Ucap Nyonya Choi, Pelayan Heo binggung apa maksud Hutan yang gelap, sampai akhirnya Nyonya Choi pun tak sadarkan diri. 

Nyonya Choi sudah dirawat dalam ruangan intensif, Dokter memberitahu kalau Nenek Choi terkena Virus influenza tipe A juga menyebabkan beberapa pneumonia akut jadi mereka akan berbuat semampunya, jadi  apabila tidak bisa menangani demamnya, maka mereka harus bersiap untuk skenario terburuk. Tuan Baek dan istrinya mendengar penjelasan dokter begitu juga Pelayan Heo sampai jatuh lemas mendengarnya.

Pelayan Kim berteriak memberitahu keadaan Nenek Choi, Akhirnya keduanya pergi menuju bandara. Louis terlihat hanya diam karena khawatir, Pelayan Kim mengatakan akan mengambil penerbangan selanjutnya merasa khawatir kalau Louis akan baik-baik saja sendiri.
Jika Nyonya Choi tahu kalau aku membiarkanmu terbang sendirian, dia akan sangat marah padaku. Dan Sayangnya, hanya ada satu kursi tersisa.” Kata Pelayan Kim
Aku harus kesana secepat mungkin.” Kata Louis khawatir, Pelayan Kim melihat kalau  tuanya itu sudah dewasa sekarang dan mengatakan Tuan Baek akan menjemputnya dari bandara.
Di dalam pesawat kelas ekskutif, Pramugari menawarkan minuman tapi Louis menolaknya dan terlihat sangat mengkhwatirkan neneknya.  

Di sebuah restoran, Empat orang petinggi sedang berkumpul membahas kalau Tuan Baek Sun Goo sudah jelas akan ditunjuk menjadi direktur selanjutnya. Mereka tahu  kalau Tuan Kang masih sangat manja dan terlalu dilindungi oleh neneknya, yaitu Anak yang senang belanja itu masih kekanak-kanakkan dan mengucapkan selamat.
Astaga, jangan bodoh. Ini terlalu cepat untuk memberiku selamat. Maksudku, Nyonya Choi masih menempati posisinya.” Kata Tuan Baek merendahkan diri, tapi senyuman terlihat memang ingin menempati kursi Direktur.
Nenek Choi sadar memanggil Louis, istri Tuan Baek yang ada didalam langsung menghampirnya. Pelayan Heo juga mendekatinya dengan wajah panik. Istri Tuan Baek meminta agar segera dipanggilkan Dokter Kim. Akhirnya semua berkumpul dalam ruangan dan Nenek Choi sudah sadar. 

Aku ingin Louis mewarisi perusahaanku. Dimana Louis?” ucap Nenek Choi, Tuan Baek dan yang lainya kaget.
Dia sedang di jalan menuju Seoul sekarang dan akan sampai nanti sore.”ucap istri Tuan Baek
Jung Ran... Siapkan pesta penyambutan untuk Louis... Buat semewah mungkin.” Perintah Nenek Choi pada pelayan Heo.
Sun Goo... Aku akan membuat pengumuman soal Louis yang akan mewarisi perusahaanku di pesta tersebut...” Kata Nenek Choi.
Dirumah persiapan pembuatan Louis pun disiapkan dari meja sampai wine, Pelayan Hae memmberitahu kalau mereka tidak punya banyak waktu Jadi meminta agar mereka segera bergegas. 

Louis dalam pesawat terbangun dari tidurnya lalu memasang sabuk pengaman karena pesawat akan segera landing, matanya kembali terpenjam  dengan menyandarkan kepala dibangkunya.
Bok Sil memberikan selembaran tentang adiknya yang hilang  pada orang yang lalu lalang. Di sebuah tangga ada orang berkerumun melihat pria itu sangat tampan. Yang lainya merasa walaupun tampan, tapi ternyatacuma gelandangan. Bok Sil melihat dari kejauhan dan melihat orang itu mengunakan jaket yang sama kabur dari rumah, lalu berteriak memanggil adiknya “Bok Nam”
Ketika menarik badan si pria ternyata bukan Bok Nam tapi Louis dengan pakaian yang sama dan terlihat lusuh karena tidur ditangga dengan koran sebagai alasnya. Keduanya saling menatap
bersambung ke episode 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

2 komentar:

  1. Ko bisa tiba2 jadi gelandangan sih aneh dan hilang ingatan lg.. Kan tadinya lg dipesawat

    BalasHapus
  2. seneng deh ada sinopsis nya ... menurut ku drama ini bagus lucu ... dan yang pasti karena in guk yang maen .. suka banget makasih yah .. semangat nyinop nya .. di tunggu sinop episode 2 nya

    BalasHapus