PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 13 September 2016

Sinopsis Scarlet Heart Ryeo Episode 6 Part 1

 PS : All images credit and content copyright : SBS


Di padang rumput yang luas
Terlihat papan bertuliskan [Ritual Pemakaman Istri Pangeran Wook, Nona Hae.] Semua Pangeran bersama dengan Hae Soo membungkuk memberikan hormat. Pangeran Wook membawakan tongkat api dengan menahan rasa sedihnya mulai memakar peti istrinya. Hae Soo mulai menangis tersedu-sedu melihat sang kakak ipar yang meninggal dan dibakar didepan matanya.
Baek Ah duduk sendirian melihat gambar Nyonya Hae yang terlihat sangat cantik, tanganya meraba gambarnya membuat air matanya mengalir. Hae Soo terus menangis, Wang So hanya bisa menatapnya, Wang Wook terus menahan rasa sedihnya melihat peti sang istri sudah dilalap oleh api. 

Hae Soo duduk berjarak dengan Baek Ah, bertanya-taya apakah ia akan bisa bertemu dengan Nyonya Hae lagi karena sekarang sudah  sangat merindukannya. Baek Ah mengatakan kalau Hae Soo hanya perlu tetap mengingatnya.
Aku juga.... Aku juga akan tetap mengingatnya.” Kata Baek Ah menatap Hae Soo, Hae Soo pun membalas meantapnya
Aku mengyukainya, Mempunyai teman yang seperti itu.” Kata Hae Soo sedikit tersenyum lalu Keduanya sama-sama bersedih mengingat Nyonya Hae sekarang sudah pergi untuk selama-lamanya. 

Hae Soo masuk ke ruang Nyonya Hae melihat Wang Wook duduk sendirian, Wang Wook meminta agar pergi tak usah menyalakan lilin. Hae Soo berjalan mendekat, Wang Wook menyesal  karena tidak bisa mengatakannya padahal tahu Nyonya Hae sangat ingin mendengar itu.
Aku tidak bisa bilang padanya kalau aku mencintainya... Aku tidak bisa melakukannya. Tapi, Hae Soo... ternyata perasaan itu adalah cinta. Kupikir perasaan itu hanya perasaan bersyukur. Ternyata itu cinta.” Ungkap Wang Wook menahan air matanya.
Kupikir dia hanya ingin menghiburku. Ternyata itu cinta. Apa yang harus kulakukan sekarang, Hae Soo? Aku seharusnya mengatakan kalimat itu padanya. Dia sudah menunggu terlalu lama.” ucap Wang Wook menangis memegang baju Hae Soo, seperti merasa menyesal
Aku yakin Myung Hee sudah tahu. Dia pasti sudah tahu. Kau bisa berhenti sekarang.” Kata Hae Soo menenangkan dengan berjongkok memegang bahunya.
Wang Wook makin menangis menyesali kenapa harus sekarang padahal selama ini sudah mendapatkan semua cintanya dan  Kenapa ia baru menyadarinya sekarang. Hae Soo hanya bisa diam sambil menahan tangisnya, melihat Wang Wook sangat-sangat terpukul dengan kepergian Nyonya Hae. 

Hae Soo melamun dalam hatinya bertanya-tanya Apa yang akan terjadi sekarang, Apa yang harus dilakukan dengan hidupnya, bahkan tidak bisa memikirkan apapun. Tiba-tiba terdengar ketukan dari jendela, Hae Soo bertanya siapa itu tak ada sahutan, akhirnya membuka jendela kamarnya. Munculkan sebuah boneka jari dari jendelanya.
“Astaga ! Para pria yang tidak  memakai pakaian itu adalah pangeran.” Ucap si boneka muda
“Dasar... Kau wanita cabul. Kau ingin mendapat masalah rupaya.” Balas boneka pria yang terlihat seperti Wang Eun.
Hae Soo kesal melihatnya merasa kalau itu pasti mengejeknya, tapi akhirnya bisa tersenyum melihat adegan saat Hae Soo memukul wajah Wang Eun dengan kepalanya. Wang Eun tersenyum melihat Hae Soo tertawa kembali memainkan bonekanya tapi yang terjadi malah jatuh berguling karena pengawal sudah tak sanggup menopang badanya sampai ke jendela. 

Hae Soo keluar kamar melihat Wang Eun dengan dua bonekanya, bertanya  Darimana mendapat ide untuk melakukan pertunjukan boneka, membuatnya  sedikit terharu lalu memujinya Pangeran sangat luar biasa dengan mengangkat jempolnya. Wang Eun merasalega kalau Hae Soo menyukainya.
Aku pikir kau masih merasa sedih sejak kematian kakak iparku.” Kata Wang Eun lalu bertanya apa maksud dengan jari jempol yang diberikan padanya.
“Ini sempurna... yang terbaik. Ibu jari adalah kepala dari kelima jari.” Jelas Hae Soo,
Eisshh, ini tidak benar! Masih ada yang mulia raja, jadi bagaimana bisa aku yang terbaik?” ucap Wang Eun lalu memberikan jari telunjuknya menurutnya itu masih mungkin sebagai julukanya. Hae Soo tertawa mendengarnya.

Ini juga bagus... Pangeran Ke-10, kau benar-benar luar biasa hari ini. Aku bisa tertawa karenamu.” Kata Hae Soo memberikan pujian dengan jari telunjuknya.
Sayang sekali hanya akulah yang orang paling luar biasa di hidupmu.” Ucap Wang Eun dengan gaya membanggakan dirinya. Lalu kembali memainkan boneka dengan berpura-pura Hae Soo yang memujinya tampan dan sangat menyukainya, Hae Soo menyuruh untuk menghentikanya dengan wajah melotot. Wang Eun hanya bisa tersenyum. 


Pangeran So masuk ruangan melihat kakaknya ada didalam melirik sinis, Wang Yo berkomentar adiknya itu  masih harus minta maaf padanya karena sudah salah paham terhadap dirinya dan juga ibunya, dengan nada mengejek kalau menggonggong pada orang lain memang keahlian Wang So
“Kita boleh saja kakak adik..., tapi kau setidaknya harus menyambutku dengan baik.” Ucap Wang Yo berhadapan dengan adiknya.
“Menyambutmu, bukankah seharusnya aku yang harusnya disambut olehmu? Aku menyelamatkanmu dari kematian.” Balas Wang So
“Sampai kapan kau akan memihaknya?” ucap Wang Yo dengan mata sinisnya.
“Karena itulah aku bersedia mengorbankan hidupku.” Tegas Wang So, Wang Yo ingin marah tapi Wang Eun lebih dulu datang menyampaikan berita pada kakaknya.
Wang Eun memberitahu  kalau Baekje nanti akan tinggal di Songak, karena Raja akan memberikan masing-masing tanah kepada mereka untuk ditinggali. Wang Wok berkomentar entah itu Balhae atau Baekje, Raja pasti akan menghabisinya, jadi  Beginilah Goryeo. Wang Y pikir  runtuhnya kerajaan hanya tinggal soal waktu saja.

“Contohnya saja kakeknya pangeran ke-13 kita..., yang tadinya menguasai Kerajaan Silla sekarang mengemis kepada Raja untuk bertahan hidup. Bagaimana bisa dia bahkan muncul di Istana? Apa karena faktor keturunan?” sindir Wang Yo pada Baek Ah
“Tapi... Kita pangeran juga sama saja seperti pengemis kepada Raja. Kita mengemis minta makanan yang sama pada pemilik..., tapi kau enteng sekali bicara seperti itu.” Balas Wang So menyindir kakaknya, Wang So marah mendengarnya.
“Entah kita merangkak atau makan seperti anjing..., kita tetap saja masih pengecut karena tidak mampu berkata apa pun di depan si pemilik yaitu Raja. Jadi berhentilah bicara omong kosong. Daripada hidup seperti ini, lebih baik minum alkohol.” Kata Wang So lalu berjalan pergi.

Sebelum pergi bertanya pada Baek Ah apakah ia bisa minum, Baek Ah dengan melirik sinis pada Wang Yo berkata Minum adalah bakatnya dan bergegas ikut keluar. Ketika keluar ruangan Baek Ah mengucapkan terimakasih atas bantuan kakaknya.
“Aku tidak membelamu, jadi tidak perlu berterima kasih padaku. Aku hanya benci orang kuat yang menggertak orang yang lemah.” Tegas Wang So

“Aku berterima kasih kau melepaskan kemarahanmu. Aku pasti takkan pernah bisa bicara seperti itu pada saudara-saudaraku.” Ungkap Baek Ah mengikuti sang kakak untuk pergi minum.

Hae Soo pergi melihat pemakanan Nyonya Hae Soo merasa  Waktu berjalan sangat cepat, berpikir sudah lama berada di sini, yang awalnya masih bertanya-tanya apakah ia bisa hidup pada zaman ini tapi nyatanya  tidak terlalu buruk.
Tapi... berapa lama lagi aku harus hidup disini sebagai Hae Soo?< Berapa kali aku ingin memberitahumu tentang hal ini, Unnie. Aku minta maaf atas segalanya Dan terimakasih.”gumam Hae Soo sambil membersihkan rumput-rumput dikuburan Nyonya Hae.
Baek Ah datang bersama dengan Wang Jung. Hae Soo panik melihat Wang Jung berlari menyuruhnya untuk berhati-hati, Keduanya seperti memberikan semangat pada Hae Soo. Lalu keduanya bertemu dengan Yeon Hwa, dengan nada senyuman bertanya darimana mereka semua. Baek Ah mengatakanpergi mengunjungi kakak ipar.
Dia pasti sangat senang. Jika aku memberitahumu lebih cepat, kau pasti bisa memberitahu Myung Hee sendiri. Aku punya kabar bagus untukmu.... Kau akan menikah.” Kata Yeon Hwa, Hae Soo kaget tiba-tiba  harsu Menikah

Wang Wook gugup mengetahui kalau ada yang berencana menikahkan Hae Soo, menurutnya Ini terlalu tiba-tiba. Salah seorang pria melihat Hae Soo sudah cukup umur untuk menikah jadi mereka tidak bisa membiarkannya begitu saja.
Untungnya kami sudah menemukan seseorang yang hebat untuk menikahinya. Bagi Hae Soo, kesempatan pernikahan seperti ini mungkin tidak akan datang lagi.” Kata Si pria
Tetap saja, Nyonya Hae baru saja meninggal. Apa yang kau maksud dengan menikah? Kau seharusnya member Hae Soo waktu.” Ucap Wang Wook membela
Menurutku ini ide bagus. Jika dia meratapi kepergian Myung Hee terlalu lama maka itu tidak akan jadi pertanda baik  untuk kesempatan menikahnya di masa depan.” Komentar Yeon Hwa
Yang Mulia, kami harap anda mengerti. Kami tidak bisa kehilangan kesempatan ini.” ucap si pria, Wang Wook benar-benar bingung. 

Baek Ah menarik kakaknya merasa pernikahan itu seperti paling mengejutkan sekarang. Wang So melepaskan tangan adiknya, mengatakan  kalau memang benar, tak ada masalah karen Hae Soo sudah cukup umur untuk menikah.
“Hyung.. Kau ada disini sekarang, jadi kau juga harus membantu menentang pernikahannya.” Ucap Baek Ah
Ini urusan keluarga Hae... Kita tidak memiliki hak untuk mencampurinya.” Kata Wang So.
Baek Ah dan yang lainnya datang memastikan berita tentang Hae Soo yang akan menikah. Wang Jung yang mendengar dari Wang Eun kalau lelaki yang akan dinikahi Hae Soo adalah lelaki tua yang usianya lebih dari 60 tahun dan punya banyak anak.
Wang So hanya mendengar adiknya bicara, Baek Ah pikir kalau memang itu memang benar, menurutnya ini bukanlah pernikahan tapi sama saja dengan Hae Soo yang sudah dijual. Wang Won membenarkan kalau Hae Soo sudah dijual, Wang Wook datang dengan wajah tegang meminta mereka memberitahu tentang Hae Soo yang akan menikah dengan orang seperti apa
Hyung, kau keterlaluan. Bagaimana bisa kau memperlakukan Hae Soo seperti ini?” kata Wang Eun kesal pada Wang Wook
Lelaki yang akan menikahinya membuat perjanjian untuk menebus perlakuan tidak menyenangkan dari keluarga Hae. Menjual Soo seperti ini sangatlah keji.” Ucap Wang Jung geram
Kalian semua harus membantuku.” Kata Wang Wook pada adik dan juga kakaknya. 

Chae Ryung menangis, Hae Soo sedang melamun mengatakan ia harus kabur dan mana mungkin hidup dengan lelaki yang belum pernah ditemuinya, bahkan Nyonya Hae pun pasti tidak mau menikah dengan cara seperti ini. Chae Ryung setuju, Meskipun akan dipukuli sampai mati maka ia tidak akan memberitahu keberadaan Hae Soo sekarang. Wang Eun tiba-tiba membuka jendela kamar dengan suara berbisik menyuruh Hae Soo segera keluar sekarang. 

Keduanya berlari dan panik saat melihat ada penjaga istana, Baek Ah menyelamatkan mereka dengan berpura-pura berdiri dibalik dinding dan menyuruh mereka pergi ke arah lain.
Saat itu Wang Wook membuka pintu mengulurkan tangan, di depan Wang Jung sudah ada diatas kuda dan memberikan kain. Hae Soo sempat tersenyum, lalu Wang Wook memasangkan kain agar menutupi wajah Hae Soo. Sebelum pergi Hae Soo bertanya apakah semua akan baik-baik saja. Wang Wook mengatakan tidak bisa membiarkan Hae Soo seperti ini.


Yeon Hwa mengantar dua tamu ke depan pintu lalu melihat kakaknya menaiki kuda dengan seseorang yang duduk didepanya tertutup kain, berpikir itu Hae Soo dan langsung menyuruh pengawal mengikutinya. Di tengah hutan, Yeon Hwa berteriak menyuruh kakaknya berhenti.
Wang Jung memarahi pengawal yang berani menghalangi jalan seorang pangeran, Wang Wook dengan santai bertanya apa yang terjadi di rumah, Si paman Hae meminta maaf karena Sepertinya keponakannya sudah menjadi beban bagi Wang Wook. Saat itu juga Wang Eun keluar dari kain seperti baik petak umpet dan tertawa. Wang Jung mengejek keponakan yang dicari itu adalah kakaknya. Yeon Hwa menyuruh mereka untuk mencari jalan lain. 

Wang So sudah membawa Hae Soo pergi jauh masuk ke hutan, dalam hatinya bergumam tidak menyangka Wang Soo mau menolongnya juga. Wang Soo mengaku bukan karena menyukainya tapi  hanya tidak ingin melihat Hae Soo  menjalani hidup karena dipaksa orang lain Hidup seperti itu sangat tidak berharga.
Di persimpangan jalan melihat Ji Mong dengan beberapa pengawal, Hae Soo langsung menudukan kepalanya, Baek Ah melihat itu adalah orang-orang yang membawa Hae Soo. Wang Wook yang lainnya datang kebinggungn karena tak menyangka mereka bertemu juga didalam hutan. Baek Ah langsung bertanya ada apa Ji Mong datang dengan pengawal istana.
Bukankah itu Nona Soo dari rumah Pangeran Ke-8? Kau harus ikut denganku.” Ucap Ji Mong
Kenapa dia harus? Apa orang yang akan menikahinya sudah menyuruhmu?” kata Wang So
Ji Mong... Tolong berpura-puralah tidak tahu untuk sekali ini. Bagaimana dia bisa menikah seperti itu? Tidakkah kau merasa kasihan padanya?” ucap Wang Jung
Perintah sudah diberikan kepada Nona Hae Soo untuk memasuki istana.” Kata Ji Mong
Wang Wook kaget mendengar Hae Soo harus masuk istana dan Ji Mong memberitahu Raja akan menikahi Nona Hae Soo jadi harus membawanya. Hae Soo melotot kaget, Wang Wook merasa Ji Mong itu salah. Ji Mong memberitahu semua tiba-tib dengan menjelaskan Anak dari Hong Ha Jin dari klan Hae dan In Gyu Go Myung adalah Nona Hae Soo akan menikah dengan raja.

Wang So bertanya apakah Hae Soo pernah mendengar sesuatu, Hae Soo mengeleng karena tak masuk akal. Wang So menyuruh Hae Soo untuk jangan turun dan diam saja. Dua pria yang menyampaikan berita Hae Soo harus menikah datang, Wang Wook turun dari kuda bertanya apa sebenarna yang terjadi karena Hae Soo menikah dengan raja.

Oh, kau sudah mendengarnya. Raja sudah mengakui kerja keras keluarga Hae selama ini. Dia ingin agar kami menjadi ipar.” Jelas Paman Hae Soo.
Kenapa kau tidak memberitahuku kalau  Hae Soo akan menikahi raja?” kata Wang Wook marah
Myung Hee sudah mati sekarang. Jadi kami tidak ada hubungan lagi denganmu. Hae Soo harus bisa hamil anak dari raja. Kalian mungkin akan mempunyai hubungan yang  semakin rumit karena masalah tahta.” Kata Paman Hae Soo tertawa mengejek
Apa kau tidak takut kami akan menghentikan pernikahannya jika kami tahu tentang itu? Tidak ada lagi yang perlu didiskusikan. Ayo kembali.” Kata Yeon Hwa 

Wang So memperingatkan pengawal untuk menjauh darinya, Ji Mong memberitahu Wang So apa yang akan terjadi jika menentang perintah kerajaan. Yeon Hwa meminta Wang Soo melepaskan Hae Soo karena tak mungkin  menentang perintah kerajaa dan Gara-gara wanita itu semua saudara mereka bisa mati.
Semua terdiam, Hae Soo ingin turun tapi Wang So menahanya memperingatkan agar tak bergerak, memberitahu kalau Hae Soo pergi sekarang, maka akan semakin sulit meninggalkan istana, Hae Soo pikir harus pergi karena Itu satu-satunya cara agar tidak ada yang terluka. Wang So melirik pada Baek Ah, Baek Ah menganguk kepala agar melepaskan Hae Soo.

Akhirnya Wang So turun lebih dulu dan membantu Hae So turun dari kuda, sebelum pergi Wang So bertanya apakah  Hae Soo tidak akan menyesalinya Hae Soo meminta tak perlu khawatir karena akan pergi dan mencoba berbicara dengannya.
Ji Mong meminta Hae Soo duduk dalam kotak yang mereka bawa, Hae Soo melepaskan jubahnya lalu menatap Wang Wook mencoba untuk tersenyum, Wang Wook terlihat tak tega tapi tak bisa menolak permintaan raja, akhirnya Hae Soo pun masuk ke dalam kotak yang sudah dibawa pengawal. Semua Pangeran sedih melihat kepergiaan Hae Soo  yang harus menikah dengan Raja. 

Wang So mengumpat Hae Soo itu gadis bodoh, Wang Jung mengatakan  Pria tua berusia lebih dari 60 tahun dengan banyak anak dan berteriak kesal  pada adiknya kalau itu sudah jelas Raja yaitu ayah mereka. Wang So terus melihat ke arah Hae Soo yang pergi menuju istana. 

Ratu Yoo datang menemui suaminya tak percaya kalau orang sesibuk raja mau menikah lagi dan lagi menurutnya untuk apa  buru -buru menetapkan tanggal malam pertama sebelum menikah. Raja meminta Mentri keluar dari ruangan lalu memberitahu Ratu Yoo kalau Khitan akan menerjang mereka.
“Kita harus menggabungkan kekuatan dengan Keluarga Hong Ha Jin Hae untuk melindungi perbatasan wilayah utara kita.” Jelas Raja
“Kapan keluarga yang penuh kekuasaan itu bisa puas dengan keluarga kerajaan? Seluruh bangsa ini tidak berharap demi Wang Moo dan ingin dia mati. “ keluh Ratu Yoo
“Apa itu juga keinginanmu? Kalau mereka ingin anakku mati, maka aku juga seharusnya mati!” teriak Raja.

Ratu Yoo merasa Raja masih belum percaya padanya,  Raja tahu Ratu Yoo adalah orang yang punya segalanya jadi ia hanya tak percaya pada Ratu karena keserakahannya itu. Ratu Yoo menatap suaminya dalam-dalam, menegaskan memang tidak bisa mengubah lagi cara panda Raja terhadap dirinya 


Hae Soo duduk didalam kotak masih tak percaya akan enikah dengan Raja, menurutnya tak mungkin bahkan tinggal di zaman Goryeo juga tak mungkin. Lalu mencoba menenangakan dirinya agar Jangan panic dan pasti bisa melaluinya untuk tetap bertahan. 

[Istana Damiwon]
Semua pelayan sudah menaburkan bunga pada kolam yang biasa untuk mandi, Selir Oh meminta pelayang agar menganti ramuan herbalnya setelah satu jam. Pelayan berlari menemui Selir Oh memberitahu  Ahli perbintangan Ji Mong membawa kabar dari calon istri baru raja. Selir Oh bertanya kapan dan siapa orangnya. Pelayan itu pun berisik
Hae Soo masuk dengan wajah melonggo, Ji Mong memberitahu  Istana Damiwon dibuat untuk menjaga pikiran dan tubuh raja dan para pangeran. Jadi Hae Soo akan mempersiapkan pernikahannya di tempat ini  Ha Soo berbicara pada Ji Mong kalau sama sekali tidak pernah mendengar tentang pernikahan ini.
Aku minta maaf pada raja. Tapi bisakah kau memberitahunya kalau aku piker ada sedikit kesalahan disini?” ucap Hae Soo
“Apa Kau ingin menolak menikahi raja?” kata Ji Mong, Hae Soo pikir bukan hanya raja walaupun kakeknya tetap tak mau melakukannya.
Aku tidak ingin menikah dengan pria yang  tidak kukenal.” Kata Hae Soo

Tiba-tiba Ji Mong melihat Selir Oh,  mengaku sudah ingin melihatnya sejak lama. Selir Oh dengan sinis bertanya apakah itu wanitanya. Ji Mong memperkenalkan Hae Soo keluarga Hong Ha Jin Hae karena sudah ada Selir Oh lebih baik pergi dan mengatakan kalau ikuti saja takdirnya. Selir Oh memperingatakan Ji Mong Mulai sekarang, jangan menganggap dirinya orang rendahan di depan mereka dan menyuruh pelayan untuk membawa Hae Soo. 


Selir Oh membawa Hae Soo masuk ke sebuah ruanga mengatakan  akan memeriksa badannya sebelum mandi. Hae Soo binggung, Selir Oh mengatakan Seorang wanita dengan bekas luka di badannya tidak bisa menjadi istri raja, jadi harus memeriksanya. Hae Soo menolak  da mengatakan tidak memiliki bekas luka.
Aku tidak suka orang melihatku, bahkan tidak pernah pergi ke pemandian umum. Jadi bagaimana bisa kau menyuruhku membuka bajuku?” ucap Hae Soo menolak, Selir Oh menyuruh pelayan agar segera membuka baju Hae Soo.
Kau akan tidur berbagi kamar disini malam ini. Ini Tidak akan lama, jadi aku minta maaf jika ini terasa tidak sopan.” Kata Selir Oh, Hae Soo makin panik kalau mereka Berbagi kamar dan berteriak meminta agar menghentikan untuk membuka bajunya.
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar