PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 14 September 2016

Sinopsis Love In The Moonlight Episode 8 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS

Pangeran Lee menuliskan surat diatas kertas dengan tintanya.
Ini adalah perasaan yang ingin aku kubur agar tidak ada  seorang pun yang akan tahu... Agar kau tetap ada di sisiku, aku tahu aku tidak bisa membiarkan perasaan ini muncul.
Ia teringat dengan kata-kata Ra On Apa salah untuk mengakui perasaan kepada seseorang hanya karena tidak ada yang bisa dilakukan? Merelakan kepergian seseorang adalah perasaan yang sama hangatnya seperti perasaan cinta.  Siapa yang tahu kalau perasaan dicintai... bisa menjadi kekuatan untuk menjalani sisa hidupmu?
Ra On meraba baju yang diberikan Yoon Sung, sambil mengingat komentar Yoon Sung kalau ia tak cocok dengan pakaian kasim itu lalu bertanya apakah tidak ingin hidup sebagai seorang wanita.

Pangeran Lee pergi ke Jahyeodong dalam hatinya bergumam kalau  mendapat keberanian seperti yang Ra On katakan untuk pengakuan ini yang mungkin akan menempatkan dirinya dalam bahaya atau bahkan menyebabkan kehilangan Ra On.
Ia membalikan badan melihat ada orang yang datang, mulutnya melonggo melihat sosok wanita, akhirnya ia memberanikan diri untuk melihat lebih jelas. Ia melihat Ra On dengan pakaian wanita, teringat kembali dengan penari yang ada di festival ternyata memang benar Ra On yang melakukanya. Senyuman Pangeran Lee terlihat karena ternyata tak salah menyukai Ra On sebagai seorang wanita. 

Jangan katakan kalau perasaanku salah. Jangan berkata seperti itu? Bagaimana kau bisa mengatakan bahwa perasaan yang tidak bisa kau kendalikan itu benar atau salah? Aku akan mencobanya satu kali. Cinta yang buruk itu.” Tegas Pangeran Lee.
Pangeran Lee meraih pinggang Ra On agar mendekat, dan topi Ra On akhirnya terjatuh. Ra On tertunduk dengan tangan menyentuh bahu Pangeran Lee. Tangan Pangeran Lee memegang leher Ra On, Keduanya saling menatap akhirnya Ra On memejamkan matanya. Pangeran Lee tersenyum melihatnya lalu mencium Kasim kesayanganya.
[Episode 8: Meskipun kau tidak tahu]

Ra On duduk sambil memegang bibir dan juga pipinya seperti tak menyangka Pangeran baru saja menciumnya. Byung Yun datang melihat Ra On bertanya apakah ada sesuatu yang terjadi. Ra On  tersinggung menurutnya perkataan Byung Yun benar-benar kasar. Byung Yun terlihat binggung.
Bertanya kepada seseorang apa terjadi sesuatu di saat tidak ada yang... Itu sedikit tidak sopan!” kata Ra On gugup, Byung Yun akhirnya meminta maaf.
Hyung Kim... Boleh aku bertanya sesuatu? Dari apa yang aku mengerti, kau adalah orang yang paling dihargai oleh Putra Mahkota, dan Kasim Jang adalah yang berikutnya... Mungkinkah... Putra Mahkota pernah menyukai seorang wanita Sampai sekarang atau selama ini?” tanya Ra On, Byung Yun langsung menjawab tegas belum pernah. 

Pangeran Lee bertemu dengan Kasim Ma dan Wol Hee memberitahu  sudah memasukan nama kalian di dalam daftar yang akan meninggalkan istana jadi akan menghapus semua catatan mereka sebagai pekerja di istana dan bertanya apakah mereka ingin pergi jauh dan hidup bersama. Keduanya terlihat kaget, Kasim Ma pun menjawab akan pergi dari istana.
Kalau kau pergi ke tempat ini, mereka akan mencarikanmu tempat tinggal juga pekerjaan.” Ucap Pangeran Lee memberikan amplopnya, Kasim Ma binggung kenapa Pangeran bisa melakukan hal seperti ini.
Terima kasih karena sudah memberitahuku... bahwa perasaan tulus seseorang dapat membuat keajaiban. Hiduplah dengan baik bersama-sama untuk waktu yang lama.” Ucap Putra Mahkota, Keduanya mengucapkan terimakasih dengan senyuman bahagia. 

Ra On berlari menghampiri Kasim Ma yang suda bersiap-siap meninggalkan istana dan berpesan agar mereka bahagia dengan bangga memberitahu keduanya adalaah pasangan ketiga yang dijodohkan. Kasim Ma menyindir Ra On Jangan hanya berpikir tentang hubungan orang lain dan lihat di sekitar Ra On dengan baik.
Bukan hanya satu, tapi dua orang. Apa kau tidak tahu?” kata Kasim Ma, Ra On melonggo diam tak mengerti siapa satu pasangan lagi. 

Yoon Sung bertemu dengan Pangeran Lee memberikan  adalah daftar dari semua orang yang lulus Ujian kerajaan dan daftar pelamar dalam 10 tahun terakhir. Pangeran Lee melihat Orang yang membuat pertanyaan adalah Kim, dan orang-orang yang lulus ujian semuanya Kim, ternyata Setiap orang adalah Kim, lalu berkomentar kalau ini sangat menarik dengan nada menyindir. Yoon Sung hanya bisa diam.
Ini adalah kertas pertanyaan dan lembar jawabannya.” Kata Yoon Sung memberikan bukua lainya.
Apa ini jawaban yang benar-benar milik sarjana Konfusius yang lulus ujian? Yah... meamng Benar, apa pentingnya jawaban apa yang mereka tulis? Karena pada akhirnya, mereka yang lulus itu karena latar belakang keluarga mereka. Lalu Bagaimana menurutmu?” tanya Pangeran Lee
Maksudmu sebagai seorang Kim atau sebagai pejabat di Kementerian?” tanya Yoon Sung balik, Pangeran Lee merasa Jawaban Yoon Sung akan berbeda tergantung pada situasinya.
Sebagai Kim, aku akan menerima kalau memang pantas disalahkan, dan sebagai pejabat, aku akan melakukan apa yang aku bisa untuk memperbaiki kesalahan dari pemerintah.” Tegas Yoon Sung,
Pangeran Lee pikir Yoon Sung sedang bercanda. Yoon Song bertanya balik kalau ia mengatakan kalau ucapannya itu serius apakah Pangeran Lee mau mempercayainya. Pangeran Lee tertawa mendengarnya merasa Yoon Sung  mengatakan sesuatu yang akan mengejutkan Perdana Menteri dan akan membaca semuanya jadi mempersilahkan Yoon Sung untuk pergi sekarang.

Ra On sedang membawa tumpukan kotak dan buku, melihat Pangeran Lee wajahnya langsung panik dan menjatuhkan semua barang. Yoon Sung langsung membantunya, Pangeran Lee pun hanya bisa diam membiarkan Yon Sung membantu Ra On.
Kasim Hong, bisakah kau meluangkan waktu untukku?” ucap Yon Sung, Ra On bingung, terdengar teriakan Pangeran Lee menyuruh Ra On untuk segera datang. Yoon Sung menatap Ra On yang membawa semua buku dan barang-barangnya pada Pangeran Lee dengan senyuman. 

Flash Back
Ra On bertemu dengan Pangeran membenarkan yang dikatakan Yoon Sung kalau Menjadi seorang kasim tidak cocok untuknya dan  Akan lebih baik kalau meninggalkan istana secepatnya, tapi... Yoon Sun bertanya tapi apa maksudnya.
Aku... tidak ingin pergi. Bukankah itu aneh? Tidak peduli seberapa banyak aku memikirkannya, perasaan aku tetap sama. Aku ingin...tinggal di sini sedikit lebih lama. Maaf, Tuanku.” Kata Ra On
Aku penasaran.. Apa yang ada dalam hatimu sampai kau berani menempatkan dirimu dalam bahaya?” ucap Yoon Sung, Ra On hanya terdiam.
Yoon Sung menatap Ra On dan Pangeran seperti bisa tahu jawabanya 

Ha Yeon tak percaya Putri Myung Eun ingin pergi ke Kuil di gunung untuk menurunkn berat badanya. Putri Myung Eun membenarkan Selama 15 hari di sana, ia hanya memakan apa yang diberikan biksu padanya, jadi diberitahu bahwa wajahny akan mengecil menjadi setengahnya
Tapi siapa yang memberitahumu hal semacam itu... Apa itu informasi yang bisa dipercaya?” ucap Ha Yeon panik karena tak ada alasan datang ke istana lagi.
Seseorang yang menulis buku ini, tapi tidak ada yang tidak mereka ketahui tentang hubungan, terutama tentang perjodohan.” Bisik Putri Myung Eun
Ha Yeon langsung menariknya, Putri Myung Eun kaget. Ha Yeon meminta agar bisa meminjamkan buku itu untuknya. Putri mengelengkan kepalanya tapi Ha Yeon sudah lebih dulu menariknya. 

Pangeran Lee mendengar ada rumor yang terjadi di sekitar ibukota bahwa putri dari Hong Gyeong Nae masih hidup lalu bertanya pada Byung Yun apakah pernah mendengarnya. Byung Yun gugup dan mengaku belum pernah mendengarnya.
Hanya satu kata dari Perdana Menteri yang ducapkan, dan rasa cemas ayahku langsung memburuk. Topeng ini, adalah topeng yang sama seperti yang kita lihat di pesta Perdana Menteri. Kau ingat, kan?” kata Pangeran Lee memperlihatkan topeng diatas meja, Byung Yun makin panik dan berusaha tetap tenang kalau ingat dengan topeng itu.
Kau harus mencari tahu untukku. Orang-orang ini, apa mereka benar-benar mencari putri dari Hong Gyeong Nae, dan apa alasan mereka.” Perintah Pangeran Lee. Byung Yun mengerti.
Kalau memang itu benar, kita harus menemukannya... sebelum Perdana Menteri,tanpa melakukan kegagalan.” Tegas pangeran Lee. 

Ra On membawa payung besar untuk Pangeran, tapi karena tubuhnya yang kecil hampir menjatuhkanya. Pangeran Lee ingin membantu karena pasti berat jadi ia yang akan membawanya. Ra On menolak karena merasa  bisa melakukannya. Pangeran Lee mencoba memakskanya. Ra On mengatakan kalau ini ada tugasnya dan  Ada banyak yang melihat. Pangeran Lee melihat Kasim Jang dan Pelayan ada didepanya.
Kalau begitu, mendapatkan sedikit sinar matahari itu baik, jadi singkirkan itu.” Ucap Pangeran Lee menolak mengunakan payung.
Putra Mahkota, karena sinar matahari yang panas, tolong masuklah ke bawah payung.” Ucap Kasim Jang
Aku baik-baik saja. Kalau aku menganggap hal kecil seperti ini terlalu berat, maka aku bahkan bukan seorang pria.”kata Ra On mengaku sebagai pria.  
“Hoo Nam... Ada angin yang sangat sejuk, jadi aku akan tidur sebentar di sana dan meminta jangan membangunkan aku” tegas Pangeran Lee, Kasim Jang mengerti. Lalu Pangeran memerintahkan Ra On untuk tetap memegang tegang payung itu. 

Dibawah pohon
Kasim Jang dan pelayan penasaran ingin tahu apa yang dilakukan Pangeran dibalik payung besar dengan Ra On. Keduanya hanya duduk dan Ra On terlihat gugup dengan memegang batang payungnya. Pangeran Lee tersenyum lalu memegang tangan Ra On sambil mengeluh kenapa tanganya kasar. Ra On berdalih kalau semua tangan pria memang seperti itu, ketika ingin menariknya, Pangeran Lee tetap ingin memegang tanganya.
Itu benar... Mata, hidung, dan bibirmu juga seperti pria. Karena itu ketangguhanmu, maka Aku sudah jatuh cinta kepadamu.” Akui Pangeran Lee sengaja mengodanya. Ra On kaget mendengarnya.
Aku takut seseorang bisa saja mendengar, Putra Mahkota. Tolong tarik kembali semua yang sudah kau katakan kepadaku.” Ucap Ra On panik langsung menarik tanganya.
Kau tidak seharusnya mengambil kembali sesuatu yang sudah kau katakan Sebaliknya, kau harus bertanggung jawab.” Kata Pangeran Lee, Keduanya saling menatap dan Ra On kembali tertunduk. Pangeran Lee tersenyum melihatnya.

Beristirahatlah sedikit, karena aku akan membaca perlahan-lahan.” Ucap Pangeran Lee menarik kepala Ra On agar bersandar di pundaknya. Ra On mengangkat kembali kepalanya.
Putra Mahkota, kau begitu peduli kepadaku, tapi aku tidak bisa merasa terlalu senang karena hal itu.”  Jangan berpikir bahwa kau tahu segalanya tentang aku.” Kata Ra On
Aku tidak pernah mengatakan bahwa aku tahu segalanya. Aku hanya mengatakan kepadamu untuk beristirahat sedikit.” Ucap Pangeran Lee kembali menarik kepala Ra On supaya bersandar di pundaknya.
Putra Mahkota, jangan terlalu baik kepadaku. Ini tidak akan bisa karena ini membuatku ingin terus bersandar kepadamu.” Gumam Ra On terlihat kaku harus bersandar di pundak seorang pangeran.


Ra On sedang  berjalan lalu seorang pelayan mempertemukanya dengan Ha Yeon kalau ia teman dari Putri Myung Eun.  Ha Yeon menyakinkan lebih dulu apakah benar kalau pria didepanya itu Kasim Hong. Ra On membenakarnya.
Jadi singkatnya, dia pria tampan dari strata tertinggi... yang dingin, dan dia tidak memiliki ketertarikan apapun kepada seorang wanita cantik sepertimu.” Ucap Ra On menyimpulkan cerita Ha Yeon
Aku berusaha keras untuk menarik perhatiannya beberapa kali, tapi itu tidak ada gunanya.” Kata Ha Yeon kesal, Ra On menanyakan bagaimana ceritanya.
Saat aku terjatuh karena dia,  maka aku mengulurkan tanganku dan berbicara kepadanya terlebih dulu, meminta dia untuk membantuku untuk bangun...” cerita Ha Yeon
Ah, yang benar saja! Kau seharusnya menampar di wajahnya! Seolah-olah kau tidak tertarik kepadanya sama sekali!” kata Ra On geram

Ha Yeon tak percaya harus melakukan tindakan kasar itu, karena  Setiap kali amelihat wajahnya, maka ia tidak bisa menahan senyum karena sangat menyukainya dan Itu belum semua ceritanya, karena menyarankan untuk berjalan-jalan bersama-sama tapi malah menerima penolakan.
Ra On tak percaya mendengarnya, Hae Yeon sedih karena melakukannya saat itu tanpa malu-malu. Ra On tersenyum melihatnya, Ha Yeon binggung melihat ekspresi Ra On malah tersenyum dan bertanya apakah tidak ada cara untuk membantu sama sekali. Ra On pikir tidak perlu membantunya.
Apa bedanya kalau kau sudah menguasai metode rahasia untuk berjodoh? Aku iri kau karena mampu menyampaikan perasaanmu, apa adanya. Kau pasti akan berakhir bahagia dengan orang itu. Karena perasaan tulus yang sangat kuat.” Ucap Ra On, Ha Yeon kembali tersenyum mendengarnya. 


Ra On membantu Pangeran Lee memakaikan pakaian, . Kasim Jang berbicara kalau Putra Mahkota, menerima perintah untuk mengambil peran penguasa saat usianya belum 20 tahun, memahami bahwa kehendaknya mungkin terguncang. Sementara tatapan Pangeran Lee tak henti-hentinya menatap Ra On didepanya
Tapi kau harus menguatkan hatimu dan jangan malas untuk mengurusi masalah negara. Dan kalau kau menetapkan hatimu untuk terus belajar, tidak peduli kesulitan apa...” kata Kasim Jang langsung dipotong oleh  Pangeran Lee.

Hoon Nam.... Kenapa kau bicara dengan begitu rumit seperti itu? Kau haya pergi mengatakan 'Lakukan yang terbaik!' Hanya satu kalimat saja cukup.” Ucap Pangeran Lee, Kasim Jang dengan wajah khawatir mengikuti perintahnya. Pangeran Lee bisa tersenyum lalu mengucapkan terimakasih
Bagaimana denganmu? Apa kau tidak memiliki sesuatu yang ingin kau katakan kepadaku?” ucap Pangeran Lee menatap Ra On dengan senyuman, a On tertunduk mengatakan tidak ada. Wajah Pangeran Lee cemberut mendengarnya.
Karena aku percaya kau akan melakukannya dengan baik.” Ucap Ra On, senyuman pangeran Lee kembali terlihat dan membiarkan Ra On memasangkan ikat pingganya seperti memeluknya. 


Pangeran Lee, Kasim Jang dan Ra On serta pelayan bergegas masuk ke dalam aula tapi ketika membuka pintu mata Pangeran Lee melotot karena tak ada orang mentri didalamnya. Ra On dan Kasim Jang saling melirik sedih.
Sementara Keluarga Kim sedang tertawa bahagia di rumah, Geun Gyo yakin  Putra Mahkota pasti terkejut setelah melihat aula yang kosong. Ui Gyo rasa Pangeran Lee pasti memasuki Aula dengan percaya diri sekarang dan itu membuatnya jadi kasihan.
Jadi tidak masuk akal untuk membatalkan ujian nasional yang sudah dijadwalkan, dan menggantinya dengan ujian sementara?” ucap Ui Gyo

Dia pasti sudah tahu bahwa kita sudah memilih pemenangnya.” Kata Geun Gyo, PM Kim langsung memperingatkan agar menutup mulutnya.
Dia memperingatkan kita bahwa dia akan menghentikan promosi keluarga Kim.” Ucap Ui Gyo
Kita memilih pejabat yang akan membantu Raja mengatur semuanya, Izinkan saja dia untuk melakukan sesuai keinginannya. Akan berbeda ceritanya kalau dia menyerah dengan sendirinya.” Kata PM Kim
Ui Gyo tersenyum bertanya-tanya  Apa yang bisa dilakukan Pangeran Lee di aula yang kosong sendirian, karena merea sudah memimpin pengadilan politik sejak Raja-raja sebelumnya jadi harus memberikannya pelajaran. PM Kim hanya bisa terdiam.

Pangeran berjalan ke tempat raja ada banya tumpukan surat lalu membacanya Perdana Menteri tidak bisa menghadiri pertemuan Mahkamah hari ini karena sakit perut, lalu Menteri Kim, karena tekanan darah tinggi, bahkan seseorang menderita ruam kulit.
Kenapa mereka bisa melakukan tindakan yang tidak sopan seperti itu? Yang Mulia, haruskah aku mengirim seseorang untuk memerintahkan mereka segera memasuki istana?” ucap Kasim Jang marah
Apa kau masih tidak tahu setelah mendengar ini? Semua orang itu benar-benar sakit.” Kata Pangeran Lee terlihat santai. 

Ra On membawakan makanan ke perpustakaan, lalu melihat Pangeran Lee dengan tataapan sedih. Pangeran Lee mengodanya kalau memang memiliki wajah tampan jadi membuat Ra On ingin melihatnya, lalu menyindir apa Ra On tidak berpikir kalau  terlalu jelas. Ra On terlihat gugup lalu mengatakan kalau Ekspersi Pangeran Lee terlihat sangat gelap. Pangeran menyuruh Ra On agar duduk disebelahnya.
Makanlah sedikit dari ini, Putra Mahkota. Saat kau marah, permen adalah obat terbaik.” Ucap Ra On membawakan kue dan makan yang manis lainya.
Kalau kau jadi aku, apa yang akan kau lakukan?” tanya Pangeran Lee, Ra On bertanya mengenai masalah apa.
Saat kau dihadapkan dengan lawan yang sulit, apa yang akan kau lakukan?” tanya pangeran Lee
Kalau itu lawan yang harus aku kalahkan, maka bukankah aku harus melakukan yang terbaik yang bisa  aku lakukan dalam pertempuran? Kalau itu masih tidak berhasil,maka aku harus mengikuti arus.” Ucap Ra On dan pamit pergi.
Pangeran Lee langsung menariknya dan memeluknya, Ra On kaget buru-buru melepaskanya. Pangeran Lee membenarkan ucapan Ra On, kalau itu adalah obat terbaik. Ra On binggung karena Pangeran Lee  belum menggigitnya, Pangeran Lee langsung menyumpal mulut Ra On dengan kue agar tak bicara.
Aku sedang berbicara tentang kau.... Dan Beritahu kasim yang bertugas di obat-obatan herbal untuk masuk sekarang.” Tegas Pangeran Lee keluar dari Perpustakaan. Ra On binggung dan mengeluarkan kue dari mulutnya. 


Seorang pria datang ke tempat keluarga Kim memberitahu  sudah menemukan seseorang yang dekat dengan Hong Gyung Nae, satu dekade yang lalu jadi akan memeriksa untuk melihat apa dia tahu keberadaan klan Hong. Ui Gyo menyuruh pria itu mencari tahu sebelum para bandit mencarinya.
Dia masih menunggu seseorang yang meninggal 10 tahun yang lalu untuk kembali. Hong Gyeong Nae benar-benar sesuatu.” Komentar Geun Gyo dingin
Aku tahu... Dia membuat keributan untuk menemukan putrinya di suatu tempat.” Balas Ui Gyo lalu terdengar keributan diluar rumah.

Ui Gyo dan Geun Gyo keluar melihat banyak orang yang membawakan kotak seperti hadiah dengan nama-nama mereka, lalu membuka adalah obat herbal. Pangeran Lee datang mengaku merasa khawatir karena membutuhkan waktu lama baginy untuk mengirimkan semua obat ini kepada mereka semua. Semua Mentri yang ada disana langsung tertunduk.
Syukurlah, kalian semua berkumpul di satu tempat ini Melegakan sekali.” Kata Pangeran Lee
“Oh yah.... Kudengar kau sakit perut jadi aku sudah memesan obat untuk membantumu. Ini pasti efektif. Bukankah begitu?” kata Pangeran Lee memberikan kotak obat untuk Geun Gyo.
Geun Gyo hanya terdiam menerimanya karena ketahuan kalau sedang berpura-pura. PM Kim keluar rumah lalu mengajak Putra Mahkota untuk masuk. Pangeran Lee pun dengan sikap santainya masuk ke dalam rumah PM Kim.
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar