PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 13 Maret 2017

Sinopsis Missing Nine Episode 16 Part 1

PS : All images credit and content copyright :MBC

Joon Oh memberitahu kalau CEO Hwang sudah bisa bicara sekarang. CEO Jang berusaha untuk tenang dan peduli menurutnya tidak tahu alasan mendengarkan perkataan Joon Oh dan ingin keluar dari ruangan. Tapi Joon Oh sudah mencekik leher dengan lenganya. Di ruang kontrol Jaksa Lee dan anak buahnya panik bergegas keluar ruangan.
“Apa kau sepercaya itu dengan Choi Tae Ho?” ucap So Joon marah,  CEO Hwang menyuruh So Joon melepaskan tanganya.
“Seo Joon Oh itu berulah apa lagi! Cepat Buka pintunya!” teriak Jaksa Lee tak bisa masuk dengan anak buahnya.
Akhirnya pintu terbuka dan Joon Oh langsung diamankan oleh polisi dengan ditelungkupkan diatas meja.  Jaksa Lee pun menyuruh membawa CEO Jang keluar dari ruangan, setelah itu berbicara pada Joon Oh yang sudah gila melakukan hal seperti itu.
“Apa yang kau katakan padanya?” tanya Jaksa Lee
“Aku tidak mengatakan apa-apa.” Kata Joon Oh
“Apa Kau pikir sedang bermain-main ?” kata Jaksa Lee marah, Joon Oh mengaku tak seperti itu. 

Flash Back
Joon Oh dengan menahan CEO Jang bertanya Apa sepercaya itu dengan Choi Tae Ho, karena ia sudah kalau anak buah yang diperintahkan untuk membunuh CEO Hwang, sekarang menyuruh Tae Ho buat membunuh orang itu.
“Tapi apa boleh buat, Aku lihat malah sepertinya mereka berdua kelihatan akrab. Kau itu ditipu. Apa Kau sadar itu?” ucap Joon Oh mencoba menyadarkan CEO Jang  
Sebelumnya, Ho Hang melihat foto anak buah CEO Jang dengan brewok diwajahnya, ia yakin kalau  itu orangnya yang mencoba menyuntikkan sesuatu ke CEO Hwang. Setelah itu Byung Joo, juga memberitahu kalau pernah melihat anak buah CEO Jang yang turun dari mobil Tae Ho dan menunduk pada Tae Ho seolah-olah dia anak buahnya.
Setelah memberitahu semuanya pada CEO Jang pintu pun terbuka dan Polisi langsung mengamankan Joon Oh dengan borgol, tapi wajahnya memberikan senyuman pada CEO Jang yang berhasil mengambil hatinya. CEO Jang pun berjalan di lorong dengan wajah gelisah. 

Jaksa Lee meminta agar Joon Oh segera mengaku , Joon Oh balik bertanya kapan ia pernah mengatakan hal itu. Jaksa Lee mengulangi kalau Joon Oh berkaat akan mengaku jika mengizinkan menemui Jang Do Pal.
“Kapan? Apa yang Anda bicarakan? Apa Aku bilang akan mengaku?” kata Joon Oh sengaja mempermainkanya.
“Jaksa Lee. Aku tidak tahan lagi. Jika Anda seperti ini, lebih baik kita langsung sidang saja. Anda bilang Anda bisa menjebloskanku ke penjara walau aku tak mengaku sekalipun. Cepat, kita sidang saja.” Ucap Joon Oh
“Hei. Keluarkan dia dari sini.” Perintah Jaksa Lee dengan penuh amarah
“Kau... kau akan menyesalinya”tegas Jaksa Lee pada Joon Oh dengan penuh amarah. Joon Oh pun dibawa oleh jaksa seperti sudah yakin akan ditahan. 

Semua berkumpul di rumah Bong Hee, Ji Ah dkk datang membahas tentang  Joon Oh Oppa menyerahkan diri.
“Dia menyerahkan diri bukan karena keinginannya. Gara-gara aku, dia pergi ke kantor kejaksaan.” Kata Bong Hee merasa bersalah.
“Kabar baiknya adalah sidang akan digelar. terkait apa Seo Joon Oh mengaku atau tidak. Karena semua kesaksian kalian hasilnya tidak efektif...,maka kita harus mengubah situasinya. Ini sebenarnya bisa jadi hal baik.” Jelas Jaksa Yoon
“Apa maksudmu menggelar sidang itu hal yang baik? Apa kau punya rencana?” tanya Ki Joon
“Pertama-tama..., kita sudah punya pengacara yang sangat kompeten.” Kata Jaksa Yoon menunjuk jaksa Cho.

Bong Hee binggung  kalau Jaksa Soo seorang pengacara sekarang dan bertanya Kapan mengganti pekerjaannya. Ki Joon pikir itu  karena Joon Oh. Jaksa Cho mengatakan bukan seperti itu tapi memang sudah lama merencanakannya.
“Aku menundanya karena Joon Oh dan  mempercepatnya juga karena dia.” Kata Jaksa Cho, semua binggung dan kaget. Jaksa Cho pikir akan memberitahu nanti. Bong Hee pun mengucapkan selamat.
“Sekarang, kita harus buat rencana untuk sidang nanti. Sepertinya kita harus membuat CEO Hwang Jae Gook sebagai saksi pertama. Bagaimana menurut kalian?” kata Jaksa Yoon. Byung Joo meminta izin bicara.
“CEO Hwang belum sepenuhnya pulih. Apa tak masalah?” kata Byung Joo. Ji Ah juga melihat CEO pun tidak bisa bicara jelas sekarang.
“Walau begitu, kita harus mencoba. Biar aku yang memohon CEO Hwang jadi saksi.” Kata Ho Hang. 


Hee Kyung menelp kakaknya yang mengeluh tak bisa dihubungi seperti sedang berusaha menghindarinya, dan tak tahu dengan keadaan sekarang hanya mendengar nada suaranya.
“Suaraku serak sekarang karena aku selama ini berteriak mengajukan persetujuan pengharkatan pegawai. Kalau kau sesibuk itu..., kenapa kau sering sekali ke kantor kampanye Tn. Ahn?” ucap Hee Kyung kesal, penyidik Oh hanya diam menatapnya.
“Kakak... Kau tidak bisa begini padaku sekarang.Kau yang memohon padaku untuk membantumu menyelamatkan Partai Tangpyeong.” Kata Hee Kyung lalu akhirnya dengan nada kesal mengatakan tidak membutuhnya dan menutup telpnya.
“Apa aku harus mengatur jadwal kunjungannya ke hari lain?” tanya Penyidik Oh. Hee Kyung pikir tak perlu lebih baik pergi sendiri saja dan menurutnya ini bukan pemilunya. 

Semua mengelu-elukan nama Joo Hee Kyung,  meminta Dukung dari Partai Tangpyeong dan masuk ke dalam sebuah restoran. Hee Kyung mulai berkampanye mengak mereka berinovasi pada kota agar menjadi kota maju. Pemilik restoran mengumpat kesal kalau semua itu hanya omong kosong.
“Apa Kau tak lihat aku lagi kerja? Kalian ini berisik jadi Keluar.” Ucap Si pemilik ketus. Hee Kyung dengan ramah mengucapkan selamat berkerja pada pemilik kedai
“Walaupun ekonomi memburuk..., tapi senang rasanya melihat banyak pelanggan disini.” Komentar Hee Kyung, Si pemilik menyindir Hee Kyung itu pandai bicara.
“Ya. Aku mengerti. Aku tahu semua orang pernah mengalami kesulitan dan seharusnya...membuka telingaku dan mendengarkanmu di saat seperti ini. Jika kau bisa memberiku kesempatan...” kata Hee Kyung mencoba mencari simpati
“Kau bilang Kesempatan? Kesempatan apa? Sudah kuduga aku seharusnya tidakmempercayai janji busuk politikus.Kerjamu saja tak becusdi Komisi Investigasi Khusus. Kau bilang mereka tewas,tapi nyatanya mereka masih hidup. Kau tidak menghargai nyawa orang karena kau punya kekuasaan. Jika kami membiarkanmu menang pemilu..., nanti kau pasti malah tambah besar kepala.” Ucap pemilik kedai
Hee Kyung ingin menjelaskan tapi si pemilik kedai menolak, karena tidak mau mendengarnya dan menyuruhnya keluar saja.. Salah seorang pelanggan yang mendengar ucapan pemilik berpikir, si pemilik pasti bisa menjadi politisi yang lebih baik. Si pemilik makin kesal menurutnya tak mungkin dirinya itu jadi politikus sambil menyindir Hee Kyung. Akhirnya Hee Kyung dkk keluar dari restoran tak jadi berkampanye. 

Ho Hang membaw CEO Hwang keluar dari rumah sakit, lalu memberitahu kalau  Sidang Joon Oh nanti, anak didiknya itu menginginnya sebagai saksi. Lalu bertanya apakah bisa melakukanya. CEO Jang hanya menjawab dengan suara batuk.
Seorang anak tak sengaja melempar bola dan jatuh didekat CEO Hwang, Ho Hang membantu mengambilkanya. Saat itu Tae Ho diam-diam melihat keadaan CEO Hwang dengan senyuman licik karena mengetahui kalau CEO Hwang belum bisa bicara. 

Penyidik Oh berbicara di telp kalau Hee Kyung mengundurkan diri dari pemilu hari ini. Hee Kyung menyuruh Penyidik Oh agar menutup ponselnya saja karena Media akan menerbitkan artikelnya dan tidak perlu menanggapinya. Penyidik Oh mengangguk mengerti. 

Hee Kyung melihat ponselnya berbunyi saat masuk mobil, lalu berbicara pada Jaksa Lee karena yakin  Gosip memang cepat menyebar dan pasti sudah tahu, tapi dikagetkan kalau juniornya itu membahas Sidang Seo Joon Oh dan Joon Oh sudah menyerahkan diri. Jaksa Lee membenarkan.
“Bisakah Anda bersaksi pada sidang pertama?Entah bagaimana..., semua yang kau katakan berubah menjadi kenyataan. Kalau Sunbaenim bersedia..., maka kesaksian Anda pasti..bisa meyakinkan hakim. Bukankah begitu?” kata Jaksa Lee yakin
“Dengar, Jaksa Lee... Sekarang, aku.....” ucap Hee Kyung tapi langsung disela oleh Jaksa Lee.
 “Perbaikilah dirimu itu. Seperti orang berpendidikan. Karena aku sudah berasumsi kau akan hadir, maka aku akan mempersiapkan semuanya.” Kata Jaksa Lee lalu menutup telpnya. 

Hee Kyung binggung karena belum bicara apapun, lalu mengumpat kesal pada juniornya yang membuatnya kesal. Penyidik Oh bertaya apakah Seo Joon Oh menyerahkan diri. Hee Kyung membenarkan.
“Dia menyerahkan diri ke polisi pada saat ini. Apa dia mencoba menghancurkan dirinya sendiri?” ucap penyidik Oh, Hee Kyung seperti tak ingin menanggapinya. 

CEO Jang duduk diam dalam sel tahan, mengingat kembali saat meminta Tae Ho agar menyingkirkan orang yang menyuntikan jarum suntik untuk CEO Hwang karean Itulah bukti yang ada hubungannya dengan upaya pembunuhan Hwang Jae Gook.
“Jaksa Yoon sudah memberikannya kepada Jaksa Lee. Pastikan kau singkirkan itu. Maka seorang pun takkan pernah tahu. Apa Kau bisa melakukanya?” ucap CEO Jang
“Aku akan menanganinya setelah keluar darisini. Akan kulakukan apapun untuk mengurangi hukumanmu.” Kata Tae Ho berjanji
Sementara So Joon mengatakan kalau anak buahya yang diperintahkan untuk membunuh CEO Hwang lalumenyuruh Tae Ho untuk membunuh orang itu, tapi ternyata keduanya  kelihatan akrab.

Sementara Joon Oh duduk diam dalam sel mengingat pertemuanya dengan Jaksa Cho.
Flash Back
“Kita melakukan segalanya untuk menemukan anak buahJang Do Pal.</i> Jika kita menangkapnya sebelum sidang kedua..., maka Jang Do Pal mungkin akan memutuskan bekerja sama dengan kita. Dan Juga, Ra Bong Hee sangat khawatir denganmu.” Ucap Jaksa Cho memberikan semangat seperti gaya Bong Hee.
“Dia memintaku untuk menyampaikan kalimat tersebut padamu. Ah, apa aku harus melakukannya?” kata Jaksa Cho malu, Joon Oh tertawa dengan memberikan komenta kalau itu bagus
Ia pun bertanya kembali apa yang dikatakan Bong Hee. Jaksa Cho mengulanginya  "Seo Joon Oh, fighting!" dengan gaya Bong Hee. Joon Oh pun bisa tersenyum mendengarnya. 


 Tae Ho mengangkat tangan bersumpah di pengadilan untuk tidak mengatakan apapun selain kebenaran, serta sepenuhnya memahami konsekuensi dari sumpah palsu. Joon Oh duduk dibangku terdakwa dengan Jaksa Cho disampinga sebagai pengacara dan Jaksa Lee sebagai Jaksa penuntun. Hakim pun mempersilahkan Jaksa Penuntut Umum mengajukan pertanyaan pada saksi.
“Setelah kecelakaan pesawat Legend Entertainment..., Anda telah menghabiskan sekitar empat bulan di pulau terpencil di Cina bersama Saudara Terdakwa.Apa benar demikian?” tanya Jaksa Lee, Tae Ho membenarkan.
“Anda bersaksi bahwa di pulau tersebut, menyaksikan Saudara Terdakwa membunuh Aktris Yoon So Hee. Apa benar demikian?” kata Jaksa Lee, Tae Ho pun membenarkan, Bong Hee dkk terlihat tegang mendengarnya.
“Tolong beritahu kami..apa yang Anda lihat di TKP.” Kata Jaksa Lee, Joon Oh sengaja menopang dagu seperti ingin mendenga cerita dari mulut Tae Ho.

“Malam itu...,saya khawatir dengan So Hee yang pergi sendirian.Jadi saya keluar pondok dan mencarinya. Lalu Saya melihat Seo Joon Oh mengikutinya. Kemudian dia mencekiknya dari belakang. Dia tidak berhenti menyiksanya. So Hee pun berjuang melepaskan diri dari cengkramannya.Namun, Joon Oh mencekiknya tanpa ragu-ragu.” Cerita Tae Ho
“Ketika Anda diselamatkan...,Anda mengatakan bahwa Saudara Terdakwa berusaha membunuh korban kecelakaan pesawat lainnya. Apa benar demikian?”ucap Jaksa Lee, Tae Ho membenarkan. Jaksa Lee menanyakan alasanya.
“Inilah alasannya. Semua itu karena kami semua tahu bahwa Seo Joon Oh membunuh Yoon So Hee.” Kata Tae Ho, Jaksa Cho langsung berdiri mengajukan keberatan.
“Pernyataan Saudara Saksi terlalu subjektif. Hal tersebut hanya merupakan asumsi yang tidak dianggap objektif.” Ucap Jaksa Cho, Hakim meminta agar Tae Ho melanjutkan. Joon Oh menatap Tae Ho dengan penuh arti. 
Hee Kyung berjalan ke dalam gedung bersama dengan penyidik Oh, terlihat sudah banyak wartawan. Hakim pun mempersilahkan Terdakwa yang ingin mengajukan keberatan. Jaksa Cho pun berdiri sebagai pembela Joon Oh.
“Anda mengatakan...menyaksikan Saudara Seo Joon Oh membunuh Yoon So Hee. Apa benar demikian?” ucap Jaksa Cho, Tae Ho membenarkan.
“Apa Anda melihatnya dengan jelas? Bukankah saat itu mungkin terlalu gelap atau terlalu jauh?” kata Jaksa Cho, Jaksa Lee langsung mengajukan keberatan  tapi keberatanya Ditolak.
“Saya akan mengulang pertanyaannya. Ketika kejahatan itu terjadi..., dengan mata Anda sendiri..., Apa Anda jelas menyaksikan Saudara Seo Joon Oh membunuh Yoon So Hee?” ucap Jaksa Cho,  Tae Ho membenarkan.
“Jadi, saat itu, apa yang dilakukan Saudara Seo Joon Oh?” tanya Jaksa Cho memperlihat cara Joon Oh mencekik dengan berlutut atau setengah berdiri atau berdiri dengan mendorongnya.
“Tidak, saya tidak ingat persisnya. Saya tidak jelas melihat bagaimana dia membunuhnya.” Kata Tae Ho terlihat binggung
“Sesaat lalu, Anda mengatakan...waktu itu tidak terlalu gelap atau jauh... dan menyaksikannya dengan sangat jelas. Tapi, sekarang Anda tidak ingat?”kata Jaksa Cho, Tae Ho melirik kesana kemari dengan wajah kebingungan 


Flash Back
Jaksa Lee memperlihatkan hasil otopsi dengan bertanya Apa ada sarung tangan ditemukan di pulau. Tae Ho balik bertanya kenapa Jaksa Lee menanyakan. Jaksa Lee memberitahu So Hee yang  dicekik sampai mati tapi tak ada sidik jari ditemukan. Tae Ho juga tak tahu dan tidak ingat jelas. Jaksa Lee bisa mengerti karena bukan kenangan yang menyenangkan.
Jaksa Cho meminta Tae Ho  menjawab pertanyaannya, Apa yang dilakukan Saudara Seo Joon Oh. Tae Ho bercerita Pada saat itu, sangat terkejut jadi tidak ingat persis apa yang dilakukan So Joon. Jaksa Cho kembali bertanya apakah Joon Oh membunuh Yoon So Hee dengan cara brutal.
“Anda mengatakan menyaksikan Saudara Terdakwa membunuh Yoon So Hee. Namun, Anda tidak ingat bagaimana dia membunuhnya. Apa benar demikian?” kata Jaksa Cho sengaja menyudutkanya.
“Saya mohon maaf. Apa yang terjadi saat itu sangat mengerikan. Saya tidak ingin mengingat atau memikirkan hal tersebut.” Kata Tae Ho dengan wajah tertunduk

“Kalau begitu, sementara Saudara Terdakwa membunuh Yoon So Hee..., apa yang Anda lakukan?” tanya Jaksa Cho
“Seperti yang saya katakan sebelumnya..., tubuh saya tak berkutik karena sangat terkejut.” Ucap Tae Ho
“Perkenankan saya untuk menyimpulkannya. Anda menyaksikan Saudara Terdakwa membunuh Yoon So Hee..., tetapi Anda tidak melihat bagaimana dia membunuhnya. Tapi Anda bilang kejadian tersebut sangat brutal hingga Anda tidak mengingatnya. Dan Anda tidak berbuat apa-apa saat itu. Benar demikian?” kata Jaksa Cho. Tae Ho terlihat makin panik
“inilah pertanyaan terakhir saya. Apakah terdakwanya adalah Seo Joon Oh..., dan korbannya Yoon So Hee?” kata Jaksa Chi menekankan.

Jaksa Lee langsung mengajukan keberatan,  Hakim menolaknya. Tae Ho mengaku bukan satu-satunya yang melihat kejadian tersebut tapi Tae Ho Hang juga tahu itu. Ho Hang terlihat kebingungan saat namanya disebut.  Tae Ho dengan nada penuh amarah menegaskan Di pulau terpencil bahhwa Seo Joon Oh itu seorang pembunuh.
“Dia mengancam akan membunuh jika kami tidak menuruti dia. Dia sangat yakin saat mengancam kami.” Tegas Tae Ho menunjuk ke arah Joon Oh. 
“Dengan kata lain..., Anda juga takut mati karena itulah Anda hanya menyaksikan So Hee dibunuh begitu saja? Benar demikian?” kata Jaksa Cho, Jaksa Lee kembali mengajukan keberatan. Jaksa Cho akhirnya menyudahi pertanyaan.Bong Hee melihat persidangan terlihat tegang. 


Flash Back
Jaksa Cho menyarankan Alangkah bagusnya jika mereka memanfaatkan kenyataan kalau Choi Tae Ho muncul di persidangan sebagai saksi untuk melawan Joon Oh. Joon Oh yang duduk disamping Bong Hee bertanya caranya.
“Kita bisa membuat pernyataan dia tidak konsisten, saat dia ingin menetapkanmu sebagai pelakunya. Seperti itulah caranya” kata Bong Hee
“Ketika kau bersikeras bahwa kau melihat sesuatu yang tidak benar-benar kau lihat..., maka semua yang kau katakan menjadi tidak masuk akal.” Ucap Jaksa Yoon, Joon Oh seperti tak mengerti
“Kau harus berbohong untuk menutupi kebohongan. Maksudnya kita harus menggunakan cara itu, 'kan?” kata Bong Hee. 

Tae Ho terlihat gelisah duduk dibangku saksi, lalu duduk di bangku untuk melihat jalanan persidangan. Ho Hang keluar dari ruang sidang. Tae Ho makin gugup dan mengetahui keadaan  Pasien Hwang Jae Gook menderita pneumonia akut butuh istirahat cukup saat ini. Ho Hang keluar dari gedung melihat Ki Joon dan Ji Ah sudah menunggu, ketiganya membuka pintu mobil van dengan wajah bahagi.
“Penasihat Hukum, Anda dipersilahkan melanjutkan menanyakan Saudara Saksi.” Kata Ha Kim
“Yang Mulia Hakim, saya memohon untuk menghadirkan saksi tambahan.” Kata Jaksa Cho
“Pihak Penasihat Hukum belum berkonsultasi dengan kami soal saksi tambahan.” Ucap Jaksa Lee membela
“Saksi Tambahan ini adalah orang pertamayang menemukan jasad Yoon So Hee. Dialah saksi penting. Namun kami tidak yakin apa Beliau bisa hadir di persidangan karena alasan pribadi...”Ucap Jaksa Cho

“Alasan pribadi itulah...yang membuat keterangan saksi bahkan lebih tidak bisa dipercaya.”tegas Jaksa Lee
Semua terlihat tegang, Ki Joon dan Ho Hang masuk dengan mendorong kursi roda. Saat itu Hee Kyung baru masuk bersama dengan penyidik Oh dan hanya diam berdiri didepan lobby.
“Tolong diperiksa berkas tersebut apakah dia mampu memberikan kesaksian.” Kata Jaksa Cho memberikan berkas dokter mengenai saksi. Saat itu pintu dibuka dan CEO Hwang masuk ruang sidang, Tae Ho kaget melihat CEO Hwang yang datang. 


“Penasihat Hukum...,Anda yakin dia dalam kondisi sehat untuk bisa bersaksi?” tanya Hakim melihat CEO Hwang yang terus terbatuk
“Yang Mulia, saya mohon maaf. Dokternya mengatakan bahwa tidak akan ada masalah.”kata Jaksa Cho, Tae Ho mendengarnya tersenyum puas karena tak ada gunanya CEO Hwang diantarnya.
“Saya... Dia tidak bersalah. Seo Oh Joon....tidak bersalah. Dia malah berusaha yang terbaik...untuk menyelamatkan banyak nyawa.” Ucap CEO Hwang
Semua wartawan yang mengikuti sudah bergemur tak percaya mendengarnya, Hakim memberikan peringatan agar tenang. Tae Ho memilih untuk keluar dari ruang sidang.
“Seo Oh Joon... harus dibebaskan.” Kata CEO Hwang 

Tae Ho yang keluar melihat Hee Kyung dan Penyidik Oh baru kelua dari lift, seperti masih memiliki harapan. Hakim bertanya apa saksi dari pihaknya Jo Hee Kyung, tidak hadir hari ini. Jaksa Cho membenarkan,  Hakim menyimpulkan kalau utu artinya tidak ada laporan tambahan.
“Dengan ini, saya menyatakan bahwa sidang pertama...kasus pembunuhan Yoon So Hee, Perkara Nomor 2017-2916..., sudah berakhir. Sidang ditutup.” Ucap Hakim mengetuk palu.
Joon Oh dan CEO Hwang saling menatap dengan senyuman, semua mendekati CEO Hwang untuk memastikan keadaanya. Joon Oh sempat menatap Bong Hee sebelum dibawa kembali oleh polisi. 

Tae Ho memberitahu  melihat Jo Hee Kyung tapi Kenapa pergi begitu saja. Jaksa Lee kaget mengetahui  Jo Hee Kyung datang. Tae Ho mengataakn kalau melihatnya di lorong. Jaksa Lee herand engan  semua orang harus membuatnya seperti ini
“Apa sesulit itu untuk memenjarakan Seo Joon Oh? Apa kurangnya saksi itu bisa menyebabkan masalah?” kata Tae Ho kesal
“Jangan buang waktumu seperti ini dan temuilah Jang Do Pal.” Perintah Jaksa Lee.
“Kenapa aku harus bertemu dengannya?” tanya Tae Ho heran
“Kau belum menengoki dia baru-baru ini, 'kan? Jika kau tidak berhati-hati...,maka dia mungkin saja memilih bersaksi untuk memihak Seo Joon Oh. Kau sebaiknya terima saranku ini.” Jelas Jaksa Lee 

Bong Hee menemui Joon Oh memberitahu akalu Jaksa Yoon dan Pengacara Cho mencoba menemukan siapa dalang di balik kecelakaan CEO Hwang. jadi meminta agar bersabarlah sebentar lagi. Joon Oh menanyakan keadaan CEO Hwang karena kelihatannya tidak baik-baik saja.
“Sekretaris Tae meneleponku dan bilang kalau dia baik-baik  saja sekarang. CEO Hwang memang sungguh ingin berada di persidangan. Jangan terlalu khawatir.” Ucap Bong Hee.
“Bagaimana dengan Jang Do Pal?” tanya Joon Oh khawatir
“Jaksa Yoon dan Pengacara Cho akan menemui Jang Do Pal. Sebentar lagi semua masalah ini usai. Jadi, kau harus bertahan, Seo Joon Oh.” Ucap Bong Hee, Joon Oh mengangguk mengerti. 

Tae Ho menemui CEO Jang meminta maaf baru datang dan ingin menyampaikan kabar baik, tapi butuh beberapa waktu. CEO Jang bertanya kabar baik apa. Tae Ho mengatakan kalau Orang yang dicarinya sudah mengetahui keberadaanya.
“Dia selama ini bersembunyi. Akan kupastikan untuk menanganinya..., jadi jangan khawatirkan hal itu.” Ucap Tae Ho menyakinkan
“Tapi setahuku, tak ada orang yang membantunya. Dimana dia bersembunyi?” kata CEO Jang curiga. 

Flash Back
Jaksa Lee meminta Tae Ho agar  menerima sarannya karena Jang Do Pal dan Seo Joon Oh bertemu beberapa hari lalu dan sepertinya Jang Do Pal tahu sesuatu dari Seo Joon Oh. Tapi aku tidak tahu tentang apa itu.
“Aku yakin dia tahu akan mati jika tertangkap. Jadi, aku menemukan dia, kau tak perlu khawatir lagi sekarang. Aku akan minta bantuan pengacara mahal sehingga kau dapat dibebaskan.” Kata Tae Ho, CEO Jang pun mengucapkan terimakasih.
“Ada kabar baik lainnya. Kesehatan CEO Hwang makin memburuk. Kau tidak tahu, 'kan? Dunia ini pasti sudah membantu kita. Sepertinya hidupnya tidak panjang lagi..., jadi dia takkan bisa memberitahu orang lain tentang apa perbuatanmu. jangan cemas.” Kata Tae Ho, CEO Jang mengerti sambil tersenyum.
Bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

1 komentar:

  1. Keren, Btw Isi Dari Artikelnya Bagus dan Menarik....

    Jangan Lupa Kunjungi Blog/Artikel Kitaa Ya Kaka " Berbagi Itu Indah " !!!!!!

    ( >>> DISINI <<< )

    Ingin Menambah Wawasan Pengatahuan Anda Tentang Seputar Dunia International Sepak Bola Langsung Saja

    Download Game Online
    Artikel Bola Terupdate 2017

    BalasHapus