PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 04 Februari 2016

Sinopsis Cheese In The Trap Episode 10 Part 2

In Ho pura-pura batuk untuk menutupi wajah bersemu merahnya, Hong Sul merasa In Ho sedang sakit tapi terus saja latihan, lalu bertanya apakah ia sudah minum obat. In Ho pikir tak butuh obat  karena Sakitnya  akan sembuh dengan sendirinya .
Kau memang selalu membanggakan daya tahan tubuhmu itu.” Ejek Hong Sul, In Ho terus menatap Hong Sul yang berjalan disampingnya.
“Apa Kau tak mau pulang? Kenapa kau terus mengikutiku?” keluh In Ho
Siapa bilang aku mengikutimu? Restoran akan tutup sebentar lagi, Jadi aku mau membantu membersihkan.” Jelas Hong Sul
“Mereka tak butuh bantuanmu dan Kau hanya bisa merepotkan saja , Pulang sana, biar aku saja yang pergi” ucap In Ho
Kau lah yang akan mengganggu jika sakit begini. Mungkin Orang bisa berpikir bahwa restoran itu adalah milikmu.”kata Hong Sul membuang mukanya, In Ho heran tiba-tiba Hong Sul membuang muka padanya dan masuk ke dalam restoran 

Hong Sul masuk ke dalam restoran tapi tak melihat ibunya ada didalam, In Ho masuk mengenal seorang wanita yang berpakaian aneh duduk dalam restoran, lalu menarik Hong Sul untuk pulang saja dan mendorongnya keluar dari restoran.
Omo! Kau sudah dating dan ke mana saja dan bukannya bekerja?” sapa In Ha sambil memakan mienya. In Ho menahan amarah menanyakan alasan kakaknya datang ke tempat kerjanya.
Kau buta, ya? Aku sedang makan mie. Adikku kerja di sini, tapi aku tak pernah berkunjung. Selain itu Aku juga penasaran dengan apa yang selalu kau sembunyikan.” Ungkap In Ha sambil memuji mie direstoran itu sangat enak. In Ho menarik kakaknya untuk segera pulang saja daripada membuat masalah.
In Ha terhenti saat didepan pintu karena merasa pernah melihat wajah Hong Sul sebelumnya, lalu teringat Hong Sul adalah pacar adiknya di tempat les. In Ho langsung mendorong Hong Sul untuk segera pulang saja, tapi Ibu Hong Sul sudah didepan pintu untuk masuk dengan membawa nampan bekas mangkuk mie.

Hong Sul binggung melihat ibunya yang berkerja sendirian, Ibunya memberitahu sang ayah sudah pulang dan adiknya itu kabur jadi meminta Hong Sul membereskan meja karena harus mengantar pesanan mie lagi. Hong Sul mengerti sambil membantu ibunya membukakan pintu.
In Ha mendengar nama Hong Sul disebut, dan bisa tahu kalau wanita itu adalah bukan pacar adiknya tapi pacar dari Yoo Jung, Hong Sul pun membenarkan dengan menatap In Ha terlihat sinis. In Ho hanya bisa menatap kakaknya menunggu apa yang akan dilakukanya.
“Ahh... Bagaimana ini? Kau membuatku Shock kemarin. Mengenai pembicaraan kita yang di telepon, aku hanya mengerjai pria yang selalu meneleponku. Aku berbohong tentang yang kemarin, Kau tak marah padaku, 'kan? Jung dan aku adalah teman sejak kecil, jangan salah paham, mengerti?” kata In Ha berusaha menjelaskan, In Ho penasaran pembicaran apa antara kakaknya dan juga Hong Sul
Apa kau bisa diam dan bekerja saja? Ini adalah pembicaraan antar wanita.” Ucap In Ha menarik Hong Sul untuk berbicara menjauh.
In Ho tak peduli menarik kakaknya untuk pulang saja, In Ha tahu karena ada yang ingin ditanyakan juga pada sang adik, lalu berbicara dulu pada Hong Sul untuk bertemu lagi nanti. In Ho cepat menarik kakaknya agar tak bercanda lagi. Hong Sul melonggo melihat dua kakak beradik yang sama-sama aneh dan buru-buru menutup pintu. 


In Ho mendorong kakaknya masuk, lalu bertanya bagaimana bisa In Ha tahu tempatnya berkerja, bahkan bisa bersikap ramah dan bertanya kembali pertanyaan apa yang dilakukan kakaknya dengan Hong Sul. In Ha merasa adiknya yang harus menjelaskan padanya, bagaimana bisa mengenal Hong Sul, bahkan tak memberitahu bahwa cewe aneh itu adalah Hong Sul, pacar dari Yoo Jung bahkan sekarang jadi anak dari bosnya.
Kau tak perlu tahu itu, dan jangan mengalihkan pembicaraan. Untuk apa kau dating ke sini dan Apa rencanamu?” kata In Ho
Apa kau sengaja mendekatinya untuk membuat Yoo Jung marah?” ucap In Ha, sang adik pun membenarkan kalau hanya itu saja sambil mengambil bir dalam kulkasnya.
Kau sepertinya harus lebih belajar lagi caranya berbohong.” Ejek In Ha

In Ho menegaskan dirinya tak berbohong dan terbata-bata mengatakan ucapannya sangat serius. In Ho mengejek dengan ucapan sang adik yang terbata-bata lalu menembak kalau In Ho menyukai Hong Sul. In Ho berteriak memperingati adiknya untuk tak bercanda.
Dia adalah pacar Yoo Jung. Kau tahu apa yang akan terjadi jika kau menyakitinya, 'kan?” tegas In Ho memperingatinya.
Ya, sudahlah. Aku juga tak punya urusan dengannya. Sekarang, aku harus merebut kembali milikku, dan selanjutnya lihat nanti saja.” Kata In Ha, In Ho binggung apa maksud dari merebut kembali
Tapi, apa yang kau suka darinya? Dia tak punya apa-apa, 'kan? Apa dia anak CEO kaya Ataukah karena Jung menyukainya juga?” ucap In Ha masih penasaran, In Ho menegaska tak menyukai Hong Sul.
In Ha mengoda adiknya akan membereskan buku milik Si Rambut Merah Hong Sul. In Ho langsung mengambil buku Hong Sul dari tangan kakaknya, In Ha mendengus kesal dan kembali mengodanya dengan memberikan semangat pada sang adik. In Ho ingin menyiram kakaknya dan menyuruhnya agar cepat masuk kamar saja. 


Diperpustakaan
Hong Sul memberikan tumpukan sebagai mata pelajaran yang akan ada di ujian GED. In Ho melihat buku yang ada didepanya, Hong Sul bertanya mana yang akan dipelajari In Ho lebih dulu, karena harus tahu batas kemampuannya jadi bisa dimulai dengan memberikan soal. In Ho binggung melihat tumpukan buku didepanya karen ia lulusan SMP.
Nah, kau pasti bias menyelesaikan soal itu, Karena pelajaran dasar adalah bahasa Korea, lebih baik kita akan mulai dengan itu.” Ucap Hong Sul dan membereskan tumpukan buku lainya.
Kenapa kau selalu meremehkanku?” keluh In Ho membuka buku soal yang diberikan Hong Sul
Hong Sul menyuruh In Ho diam saja dan mengerjakan soalnya, In Ho tiba-tiba bersin sebelum mengerjakan soal, Hong Sul melihat sakit In Ho makin parah, In Ho menegaskan orang yang bersin itu sangat wajar. Hong Sul bertanya apakah In Ho yakin kuat untuk mengerjakan soalnya, In Ho yakin bisa menyelasaikan semua soalnya. Hong Sul pun mengambil ponselnya memberikan waktu 60 menit untuk In Ho menyelesaikan soalnya.
Sekarang jam 2:20, jadi kau harus selesai jam 03:20. Cepat. Kerjakan sekarang.” Ucap Hong Sul, In Ho mengerti, sebelum mengerjakanya melihat Hong Sul sudah sibuk dengan laptopnya.
Ya, hatiku tak berdetak kencang, jadi  aku tidak menyukainya. Baguslah. Gumam In Ho lalu berkata kalau semalam mungkin sedang sakit. Hong Sul mendengar In Ho sedang berbicara, tapi In Ho berpura-pura sedang menyemangati dirinya.
In Ho memulai membaca soal "Apa yang dicoba sampaikan oleh narator dalam puisi ini?" lalu bertanya pada Hong Sul apa itu yang sebut "narator"  Hong Sul mengelengkan kepala karena ingin In Ho mengerjakan sendiri soalnya. In Ho yakin Hong Sul pasti tahu, tapi Hong Sul tetap mengelengkan kepala. Akhirya dengan menjatuhkan pensil diatas soalnya, In Ho memilih jawaban C, Hong Sul hanya melirik heran dengan cara In Ho menjawab soal. 


Bo Ra dan Eun Taek sudah berdiri diatas rak buku dengan memakai kamera siap merekam. Young Gon dan Da Young sedang berdebat, menentukan tempat kencan. Da Young heran untuk apa mereka pergi ke perpus padahal ujian sudah selesai. Young Gon berdalih bisa berkencan juga di dalam perpus. Da Young heran melihat Young Gon tiba-tiba terlihat rajin dan memilih untuk meninggalkanya.
Young Gon pun masuk mencari-cari orang yang akan digangunya, Eun Taek meminta Bo Ra memberitahu Hong Sul kalau target mereka sudah datang. Hong Sul membaca pesan  Bo Ra “Musangnya sudah datang.” Lalu menyuruh In Ho menjawab sebisanya dan akan kembali berkerja dulu. Young Gon mencari-cari Hong Sul dilorong rak buku tempat biasa Hong Sul berada.
Hong Sul sedang menyusun buku, Young Gon berpura-pura sedang mencari-cari buku dan meminta agar Hong Sul berbicara padanya. Hong Sul menyuruh Young Gon diam karena ia sedang berkerja. Eun Taek dan Bo Ra dengan sikap berpindah tempat untuk merekamnya.
Apa Yoo Jung itu adalah tipemu? Apa kau pernah selingkuh? Ahhh... Kalian adalah pasangan yang serasi. Aku merasa hidup ini tak adil.” Ungkap Young Gon mulai menganggu dengan menatap Hong Sul tapi Hong Sul tak mengubrisnya.
Kenapa kau selalu menganggapku preman? Kau pikir siapa yang brengsek di sini? Kau hanya selalu berpura-pura baik dan kuat saja Dan menginjak-injak orang yang sepertiku ini. Apa kau suka membodohi orang lain? Apa itu menyenangkan?” sindir Young Gon
Hong Sul menyuruh Young Gon minggir karena mau lewat, Young Gon mulai kesal karena Hong Sul terus saja mengabaikanya. Hong Sul hanya bisa bergumam dengan helaan nafas Jangan berbalik dan menanggapinya, karena Aku memerlukan bukti.Young Gon makin marah karena Hong Sul tak nanggapi ucapanya, lalu mulai mengamuk dengan menjatuhkan semua buku karena Hong Sul mengabaikan.
In Ho datang dilorong melihat tingkah Young Gon naik pitam, lalu keduanya kejar-kejaran didalam perpus, Hong Sul dkk pun tak bisa tinggal diam agar mengikuti In Ho tak membuat sesuatu tambah kacau. In Ho sudah bisa menarik Young Gon depan perpus dan membuat Young Gon terjatuh.
Hong Sul berteriak meminta In Ho tak memukulnya, Young Gon pun bisa kabur dan sempat menendang In Ho. Hong Sul memegang In Ho sebelum mengejarnya kembali, Da Young berdiri melihat kejadian dan langsung menjatuhkan minuma yang dibawanya.
In Ho kesal Hong Sul malah melarangnya untuk memukul pada orang yang brengsek, Hong Sul menunjuk kearah kaca. Eun Taek memperlihatkan kamera yang ada ditanganya untuk merekam dan memukul kesal kembali masuk ke dalam perpus. In Ho heran mengapa Hong Sul harus membuat rekaman itu lagi. 

Da Young berteriak kesal, Young Gon kaget melihat Da Young sudah ada dibelakangnya. Da Young menyindir syuting drama yang dilakukan Young Gon tadi benar-benar hebat dan bisa langsung tahu alasan pacarnya datang ke perpus itu karena Hong Sul.
Tidak, bukan begitu Da Young. Aku hanya suka berkencan di perpustakaan.” Kata Young Gon mencari alasan, Da Youn meminta pacarnya  Tak usah berbohong lagi.
Kau tahu kan aku sangat menyukaimu? Jangan marah.” Ucap Young Gon sambil memegang tangan pacarnya, Da Young langsung menarik tanganya. Young Gon kesal karena Da Young jual mahal, lalu dengan lembut mendekati pacarnya.
Da Young, aku tak tahu harus bagaimana memberitahumu. Tapi Hong Sul masih berpikir aku menyukainya, Dia tak ada henti-hentinya mengikutiku.” Cerita Young Gon sangat menyakinkan
Da Young menanyakan alasan Young Gon tak menceritakan hal itu, Young Gon pikir apabila menceritakan akan membuat pacarnya khawatir, lalu berbohong tadi hanya ingin mencari buku tapi Hong Sul malah langsung melemparinya dengan buku. Da Young percaya dan mulai mengumpat Hong Sul sudah gila, Young Gon pun makin meyakinkan bahwa Hong Sul memang gila. 

Yoo Jung sedang ada dikantor menerima pesan dari Eun Taek “Sunbae, lihatlah ini.” dengan memberikan rekaman video. Ia melihat rekaman Young Gon kembali mengoda Hong Sul dan marah-marah karena terus mengabaikannya, lalu melihat seorang pria yang mengejar Young Gon. Mata Yoo Jung langsung serius melihat video rekaman Eun Taek.
Ia bisa melihat In Ho yang menarik Young Gon didepan perpus dan Hong Sul pun mengejarnya. Mata dinginya terlihat karena ternyata In Ho yang menolong Hong Sul dari gangguan Young Gon dikampus. 

In Ho duduk dengan wajah kesal, menurutnya Hong Sul tak perlu bukti dan hanya perlu membunuh Young Gon saja dan bisa berlatih untuk berkelahi saja. Hong Sul memberitahu nanti pasti In Ho akan dihukum dan mengingat saat ditempat les terpaksa keluar karena ulah Young Gon.
Apa kau khawatir padaku?” goda In Ho, Hong Sul hanya tersenyum.
Tiba-tiba wanita bertubuh tambun duduk disampingan dan kaki yang terbuka lebar, In Ho terdesak dan kakinya bersentuhan dengan kaki Hong Sul, wajahnya langsung tegang seperti merasakan sesuatu dalam dadanya, tatapan melihat Hong Sul masih santai dengan membaca buku, tapi wajahnya mulai gugup, akhirnya memilih untuk berdiri saja.
Ada apa? Kenapa kau tiba-tiba berdiri?”tanya Hong Sul heran
“Tempatnya Terlalu sempit, kau Baca bukumu saja dan Tak usah hiraukan aku.” Ucap In Ho lalu melihat judul buku yang dibaca Hong Sul  "Menjadi Pebisnis Sukses"
Untuk apa kau membaca itu? Apa buku itu bisa membantumu sukses?” tanya In Ho tak yakin, Hong Sul mengangguk dengan serius membaca.
Kau rajin sekali. Apa kau tak lelah?” ucap In Ho, Hong Sul mengelengkan kepala
In Ho tak yakin,Hong Sul pikir In Ho lebih banyak melakukan pekerjaanya, bermain piano, bekerja, dan belajar untuk ujian GED dan menurutnya In Ho itu lebih rajin. In Ho tersenyum menurutnya Hidup yang dilaluinya  memang tak menyenangkan dan mengakui Hong Sul sudah mempengaruhinya.
Hong Sul mengaku kalau memang dirinya yang salah lalu menyuruh In Ho terus lanjutkan kerja kerasnya, lalu teringat sesuatu dalam tasnya dan memberikan pada In Ho, beralasan tak suka terkena flu, jadi memberikannya. In Ho tersinggung merasa In Ho takut terkena virusnya. Hong Sul menegaskan dirinya harus tetap sehat begitu juga In Ho harus tetap sehat jadi Tak usah keras kepala. In Ho tersenyum menerima obat dari Hong Sul, seperti mendapatkan perhatian dari seorang pacar. 

Tuan Yoo makan bersama dengan anaknya, lalu bertanya bagaimana dengan pekerjaan dikantor. Yoo Jung mengaku lancar-lancar saja. Tuan Kim menanyakan pendapat Yoo Jung dengan tim pemasaran, Yoo Jung merasa Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan tapi belum terjadi masalah dan membuatnya banyak belajar.
Apa kau sudah semakin dekat dengan timmu?” tanya Tuan Kim, Yoo Jung terlihat binggung ayahnya menanyakan hal itu
Aku memang setuju tak memberitahu pegawai yang ada dikantor siapa kau ini. Tapi, aku agak khawatir, Semua sikapmu yang sekarang akan mempengaruhi reputasimu di masa depan. Jadi, kau harus menjaga sikapmu. Kau mungkin akan semakin akrab dengan rekan kerjamu tapi banyak pasang mata di kantor kita.” Pesan Tuan Yoo memperingati ayahnya.

Apa ayah mendengar sesuatu dari seseorang?” tanya Yoo Jung seperti tak nafsu makan dan menaruh sendoknya
Apa memang telah terjadi sesuatu tanpa sepengetahuanku?” kata Tuan Kim bertanya balik
Entah apa yang akan ayah dengar dan siapa yang memberitahu ayah.” tanya Yoo Jung dengan tatapan dingin
Tuan Kim heran melihat anaknya jadi sensitif, Yoo Jung menatap kosong ke arah bawah, mengaku rasanya aneh, lalu mengatakan selama ini selalu melakukan apa yang ayahnya  perintahkan tapi ayahnya selalu merasa anaknya itu telah berbuat sebuah kesalahan.
Apa ayah juga menganggapku aneh? Apa itu yang ayah khawatirkan? Apa sebenarnya maksud ayah?” tanya Yoo Jung mata dingin menatap sang ayah, Tuan Yoo tak bisa menjawab, Yoo Jung pun mengaku masih punya banyak kerjaan jadi pamit pergi. 

Yoo Jung mengendarari mobilnya dengan wajah kesal melonggarkan dasinya, lalu mengambil ponsel dan melihat foto wallpapernya dengan Hong Sul, teringat dengan percakapan mereka terakhir kalinya.
“Jadi Kau tetap di sana, dan aku yang akan mendekat ke arahmu?

Ibu Hong Sul sedang membereskan meja, mendengar bunyi telp meminta suaminya yang terdekat mengangkatnya, Tuan Hong yang malas enggan menganggkatnya malah berterikan menyuruh Hong Sul mengangkat telpnya. Hong Sul keluar dari kamar merasa heran ada orang yang menelp ke rumha.
Oh, kau masih belum tidur? Kau sedang apa sekarang?” suara Young Gon terdengar, Hong Sul kaget bertanya untuk apa Young Gon menelp kerumahnya.
Aku tahu kau tinggal di mana dan semuanya. Kau pikir aku ini apa? Jika kau mau mengangkat teleponku di ponselmu, aku tak akan begini. Kenapa kau keras kepala sekali?” kata Young Gon, Hong Sul merasa Young Gon itu sudah gila
“Hong Sul, aku sedang memikirkan sesuatu. Dan Aku ini orangnya baik dan akan memaafkan sikapmu yang diperpus, Tadi Kau pasti sengaja memanggil preman itu untuk membuatku cemburu. Apa karena Da Young? Aku akan memutuskannya karena Aku juga tak suka dia dan Aku tak akan mengkhianatimu.” Ucap Young Gon percaya diri
Hong Sul mengumpat lalu menutup telpnya, Young Gon merasa Hong Sul itu belum sadar juga, Ibu Hong Sul bertanya siapa yang menelp karena sang anak terlihat marah. Hong Sul menutupi hanya orang gila yang menelp ditengah malam.

Young Gon sibuk dengan komputernya kembali untuk memberikan pengumuman, “Aku sedang mendekati seorang wanita sekarang.....” setelah membacanya merasa kurang pas karena Hong Sul itu harus melihat bukti bahwa Yoo Jung sudah selingkuh dan akhirnya mencari bukti dalam ponselnya, teringat dengan wanita yang mengaku sebagai pacar Yoo Jung dan pernah menghubunginya.
Jika aku bisa mendapatkan satu saja foto dia dan wanita itu. Aku memang pintar.” Ucap Young Gon membanggakan dirinya. 


Di sebuah cafe, beberapa pria terkesima dengan kecantikan In Ha yang sedang duduk sendirian menikmati kopi. Young Gon mengirimkan pesan “Aku mau tahu detailnya! Kalau begitu buktikan bahwa kau adalah pacar Yoo Jung. In Ha membawa pesan Young Gon merasa pria itu tak sebodoh yang dipikirkan dan apabila tak memberikan yang pria brengsuk itu inginkan maka rencananya jadi kacau.
Ia melihat foto-fotoa dengan Yoo Jung, teringat tahun lalu hubungan mereka masih baik-baik saja, tapi semuanya sekarang sangat berubah. Young Gon kembali memuja dirinya dengan rambut dan baju yang keren serta kulit yang mulus, pesan masuk ke dalam ponselnya. Ia langsung menjerit bahagia melihat foto In Ha yang terlihat sangat dekat dengan Yoo Jung layaknya orang berpacaran menurutnya Hong Sul harus melihat dan Yoo Jung akan kalah darinya.

Tak sampai situ saja, In Ha mengirimkan foto bonus karen menganggap Young Gon sudah menang jackpot hari ini. Yoo Jung menjerit bahagia melihat foto In Ha dengan belahan dada yang terlihat dan sangat sexy, bahkan ia menaruh ponselnya di pipi seperti bisa merasakan belahan dada In Ha.
Kau pasti sedang menyentuhnya sekarang, 'kan? Jika iya, kirimkan aku fotomu juga.” Tulis In Ha, Young Gon setuju dengan mengirimkan fotonya yang super sexy
In Ha menjerit histeris melihat foto Young Gon bertelanjang dada, dengan menahan mual dan menutupi ponselnya membalas pesanya dengan mengodanya “Aku sangat kesepian dan sedih sekarang. Mungkin karena sekarang musim gugur.” Young Gon pun semangat membalasnya “Apa Kau mau ku hibur?” In Ha membalas mengajak bertemu.
Young Gon tertawa puas karena menurutnya jika In Ha bertemu dengan Hong Sul di depan Yoo Jung, pasti semuanya akan sempurna dan membalas pesannya untuk setuju bertemu. In Ha dengan wajah liciknya akan menuruti mau Young Gon sekarang

Terdengar teriakan di lorong lainya, Sang Chul memaksa untuk meminjam laptop Jae Woo. In Ha awalnya tak peduli tapi melihat Jae Woo mendapatkan tindakan semena-semena dan berani menganggunya, Jae Woo mengatakan tak bisa meminjakan karena sedang dipakai, tapi Sang Chul memaksa.
Apa kau semiskin itu hingga tak bisa beli laptop? Ini kan hanya laptop. Kenapa kalian ribut sekali? Jangan mengganggu Jae Woo-ku yang baik dan kaya ini.” sindir In Ha sambil menarik Jae Woo didekatnya.
Siapa wanita ini?” ucap Sang Chul heran, In Ha langsung mengusir Jae Woo dengan mata melototnya.
Sang Chul pun ketakutan memilih untuk pergi dan tak bisa mendapatkan pinjaman laptop, In Ha bersikap baik pada Jae Woo dengan melihat yang dikerjakanya, lalu melihat ada lukisan Kandinsky. Jae Woo tak percaya In Ha bisa tahu tentang Kandinsky dan merasa pasti tahu banyak tentang seni. In Ha menutupinya dengan mengaku hanya tahu sedikit saja. 

Sang Chul masih tak percaya Ha Jae Woo punya pacar, lalu melihat Do Hyun duduk disofa minta rokok, Do Hyun meminta Sang Chul berhenti merokok karena Gusinya akan menghitam Dan wanita tak suka  dengan pria perokok.
Akhirnya Sang Chul berjalan kesini lain melihat junior yang yang sedang duduk bersama, dua juniornya langsung pergi berpura-puramasih punya banyak tugas dan sibuk. Sang Chul merasa dirinya seperti penyakit menular yang membuat orang menjauhinya. Young Gon sedang asik dengan foto belahan dada In Ha dan akan menganti nama panggilannya jadi "Si Montok", Montok-ku!
Young Gon!!!! Juniorku yang baik hati!” jerit Sang Chul bahagia
Seniorku yang kucintai. “ balas Young Gon, Sang Chul mengajak untuk pergi minum kopi. Young Gon langsung setuju, Sang Chul memeluknya merasa hanya Young Gon yang sangat mengerti dirinya. 

Sang Chul duduk didepan gedung sambil bercerita tak bisa dapat kerjaan dan semuanya jadi kacau sekarang Bahkan Jae Woo mulai melawan padanya, lalu berpikir, hidup ini lucu sekali. Young Gon seperti tak begitu peduli karena masih terkesima dengan foto In ha dengan mengelus belahan dadanya dengan batang daun.
Banyak anak yang dilahirkan kaya, dan mendapatkan pekerjaan di perusahaan orang tua mereka. Orang seperti kita harus kerja banting-tulang untuk mencari uang Bahkan cari lamaran kerjaanpun susah. Jika kita pergi melamar dan tak memakai jas, mereka akan menolak kita begitu juga dengan wanita  Semua wanita cantik hanya mau dengan pria kaya saja. Aku tahu banyak pria kaya begitu, tapi bahkan Jae Woo juga? Semuanya hanya tentang uang. Semua masalah akan terselesaikan dengan uang!” ungkap Sang Chul mengeluhkan tentang kehidupanya.

Aku tak mengerti maksudmu, karena aku selalu punya uang. Dan juga, wanita selalu mendekatiku, dan itulah masalahku. Maaf, tapi kita ini tidak sama.” Kata Young Gon dengan nada sombong berdiri dari tempat duduknya, Sang Chul binggung mendengar komentar Young Gon
Oh Ya. Sunbae...Akan kuberi satu saran dan Kau harus sadarkan dirimu itu. Sampai kapan kau mau menjadi sok berkuasa? Karena itulah Jae Woo sekarang menghindarimu juga. Dan Sunbae, kau lah orang yang memang paling rendah di dunia ini.” tegas Young Gon ingin membuat Seniornya sadar, Sang Chul heran mendengar Young Gon berani menasehatinya.
Dan mengenai kopi itu ... Bayarlah dengan uangmu sendiri! Kau pikir aku akan menteraktirmu karena aku punya banyak uang?” ejek Young Gon lalu meninggalkanya. Sang Chul hanya bisa melonggo harus membayar kopi yang diminumnya. 
Hong Sul masuk ke dalam perpus menyapa penjaga perpus, dengan wajah serius si penjaga perpus memperlihatkan tulisan yang ada dikomputernya  [Apa seorang karyawan bisa bertindak seperti itu?]  memberitau kalau website mereka jadi ramai karena pengaduan itu.
Ini pertama kalinya aku melihatnya sejak aku bekerja di sini. Kau meneriaki, melemparnya buku dan mengejar orang itu.” Ucap Si Pegawai, Hong Sul tertunduk meminta maaf.
Mereka ingin kau berhenti besok.” Ucap Si pegawai, Hong Sul benar-benar kaget karena harus keluar dari pekerjaan paruh waktunya. 

Bo Ra menyadarkan Hong Sul seperti tertidur bahkanbelum menyentuh makanannya, lalu mengumpat kesal karena semuanya ulah Oh Young Gon. Eun Taek menyarankan untuk mencari dukun agar bisa membalas dendam. Hong Sul hanya bisa diam tanpa nafsu makan sama sekali. Bo Ra meminta Hong Sul tak perlu khawatir karena pasti akan segera mendapat kerjaan lain.
Bagaimana caranya? Sekarang kan sudah tengah semester. Semuanya pasti sudah terisi.” Ucap Hong Sul sedih, Bo Ra pun mengerti dengan kegundahan Hong Sul  
Tapi, kenapa kau tak cari kerjaan yang bisa membantu karirmu nanti?” saran Eun Taek, Bo Ra memuji saran Eun Taek yang berguna dengan nada mengejek dan itu sudah pasti tak mudah mencarinya lalu memukul kepalanya dengan sendok
“Hei... Sendok itu kan kotor! Apa kau tak khawatir setelah lulus nanti?” ucap Eun Taek
Ayahku akan mendirikan sebuah toko untukku setelah lulus.” Cerita Bo Ra, Hong Sul melirik seperti merasa iri dengan hidup Bo Ra

Eun Taek bertanya toko apa yang akan dibuka, Bo Ra juga belum tahu yang jelas setelah lulus akan membuka sebuah toko. Eun Taek mengejek Bo Ra yang memiliki pikiran yang pendek, Bo Ra membalas Eun Taek juga akan mengikuti Wamil setelah lulus kuliah dan bertanya tentang mimpinya. Eun Taek tersenyum, mengatakan akan bekerja di industri fashion dan mungkin akan mulai dengan menjadi model.
Bo Ra merasa Eun Taek sudah gila, sambil mengumpat Eun Taek adalah kacung, menurutnya mengatakan itu setelah benar-benar jadi model. Eun Taek kesal terus dipanggil Kacung, lalu bertanya Sampai kapan terus memanggilnya seperti itu. Bo Ra dan Hong Sul bersama langsung menjawab “Selamanya.” Eun Taek pun hanya bisa pasrah.
Oh ya, Hong. Akan kucarikan pekerjaan tutor untukmu. Jadi, semangatlah.” Janji Bo Ra lalu menyuruh Hong Sul untuk makan dengan lahap, Hong Sul pun mengucapkan terimakasih 

Hong Sul berjalan dengan wajah sedih, tapi dalam hatinya berpikir mungkin dengan keadaan ini lebih baik membuatnya bisa fokus belajar saja, karena sebenarnya sudah lelah. Young Gon mengirimkan pesan pada Hong Sul dengan foto In Ha dengan Yoo Jung. Wajah Hong Sul langsung sedih dan melihat sekeliling seperti kebinggungan setelah melihat foto Yoo Jung dengan In Ha saling berdekatan. 

In Ho datang ke perpus melihat Hong Sul sedang melamun dengan memegang ponselnya, lalu menyentuh lenganya. Hong Sul pun tersadar dan melihat In Ho datang terlambat, lalu kembali tertunduk diam. In Ho bertanya mereka akan belajar apa hari ini sambil mengeluarkan buku dari tasnya.
Maaf, apa lebih baik jika kita lanjutkan belajarnya besok saja?” kata Hong Sul benar-benar tidak mood
Tidak, kita harus belajar hari ini.” tegas In Ho menyuruh Hong Sul memilihkan soal untuknya.
Hong Sul akhirnya memilih soal yang dikerjakan, In Ho melihat wajah Hong Sul terlihat kebingungan akhirnya memutuskan untuk libur belajar hari ini, dengan membereskan semua bukunya dan mengajak Hong Sul pulang saja. 

Dalam perjalanan pulang, Hong Sul berjalan dengan wajah tertunduk sambil bergumam Sunbae bukanlah seseorang yang akan berbohong padaku. Aku percaya padanya dan Aku hanya terlalu berpikiran negatif saja. Tapi, foto itu sangat...
In Ho yang berjalan disampingnya sampai menghalangi kepala Hong Sul yang akan tertabrak tiang listrik, Hong Sul terus saja berjalan dengan wajah binggung. In Ho menyadarkan Hong Sul dengan tepukan didepan wajahnya. Hong Sul sadar mereka sudah sampai dekat rumah, In Ho penasaran apa yang dipikirkan Hong Sul dari tadi.
Hong Sul  melihat In Ho mengikutinya lalu menduga sengaja mengantarnya, In Ho berdalih hanya ingin lewat jalan itu saja, Hong Sul tahu In Ho berbohong karena arah rumahnya berlawanan. In Ho pun tak ingin membahasnya dan memberikan tas yang sedari tadi dibawanya. Hong Sul mengeluarkan salah satu isinya, In Ho memberitahu itu adalah Spray Pedas jadi bisa menyemprotkan pada matanya.
Lalu Hong Sul mengeluarkan seperti senter, In Ho memberitahu itu adalah Senjata listrik,karena Hong Sul harus jaga diri. Hong Sul binggung melihat sebuah benda bentuk hitam, In Ho memberitahu itu adalah tongkat pemukul lalu meminta diayunkan. Hong Sul menuruti dan melihat berubah jadi tongkat yangg cukup panjang. In Ho memberitahu dengan benda itu Hong Sul bisa menyerang musuh bukan dengan buku-bukunya.
Hong Sul binggung melihat barang yang lainya, In Ho memberitahu itu Senter, tapi menekan tombol merahnya akan mengeluarkan suara. Hong Sul sempat menekanya dan mendengar bunyi nyaring seperti tanda meminta pertolongan dan mematikanya kembali, setelah itu mengucapkan terimakasih atas pemberianya.


Tapi...apa yang dikhawatirkan guruku ini hingga dia bolos mengajar?” tanya In Ho penasaran, Hong Sul mengaku bukan masalah yang besar.
Lagi dan lagi... Kau sudah bisa melawanku dan bahkan berkelahi. Jadi, kupikir kau sudah semakin kuat saja. Tapi, sepertinya penyakit lamamu kembali  kau kembali mengatakan "Bukan masalah besar "” keluh In Ho tak suka dengan sikap Hong Sul
Terkadang menyimpannya sendiri akan membuatmu merasa lebih baik dan Kau juga sudah sering membantuku.” Kata Hong Sul lalu mengucapkan terimakasih kembali atas pemberian semua alat yang diberikanya.
In Ho melihat Hong Sul berjalan lebih dulu lalu berteriak untuk membuka matanya, Hong Sul berusaha melotot dengan mata yang sipit agar In Ho yakin, In Ho sempat menatap sedih Hong Sul yang tak bisa dimilikinya lalu berjalan berbalik arah.
bersambung ke episode 11 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 




1 komentar:

  1. Hahahah in ha bener" deh yah
    Mkasih mba dee sinopsisnya
    huft Minggu depan gk tayang. Yah :(
    Nunggu 1minggu aja dah lama skarang mesti nunggu 2 minggu hahahah *lamanyeee
    Tetap sabar menanti prkembangan hbungan hongsul ma yoo jung :D

    BalasHapus