PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 19 Februari 2016

Sinopsis Remember Episode 19 Part 1

In Ah masuk ke dalam restoran mengenalkan diri sebagai Jaksa Lee In Ah, Tuan Nam, Jaksa Hong kaget melihat In Ah yang akan jadi jaksa di persidangan nanti. Jaksa Hong melirik pada Jaksa Tak yang merekomendasikan In Ah sebagai jaksa. In Ah pun duduk didepan Tuan Nam dengan percaya diri.
Ketua Nam, Dia adalah Lee In Ah yang akan bertanggung jawab untuk sidang nanti.” Jelas Jaksa Tak
Jaksa Tak.... Untuk apa dia ke sini?” tanya Jaksa Hong, Jaksa Hong mengingatkan kalau mereka ingin mengubah jaksa untuk sidangnya
Aku adalah jaksa yang akan menangani kasus Presdir Nam. Aku akan mencari keadilannya.” Tegas In Ah
Tuan Nam dengan mata sinis menanyakan apa maksud dari semua ini. In Ah memberitahu bahwa tugas dari Jaksa Tak untuk Il Ho Grup sudah selesai. Jaksa Tak mengaku sangat sulit ketika harus merahasiakannya tapi sekarang ia sudah lega. Jaksa Hong tak percaya kalau bisa melakukan ini semua, Jaksa Tak hanya memberikan senyuman lebarnya. 

Gyu Man menginjak-nginjak laptop sambil mengumpat, setelah menonton Video yang tersebar tentang pengakuanya sebagai pembunuh. Jin Woo datang dengan wajah tersenyum bertanya apakah Gyu Man sudah menonton video yang dikirimkanya. Gyu Man mengangguk dengan mengumpat Jin Woo. Jin Woo makin tersenyum karena bisa melihat sikap Gyu Man pasti sudah menontonya. Gyu Man kembali menginjak-nginjak laptopnya kalau sudah menonton.
Apa kau pikir video itu akan mengubah sesuatu? Apa gunanya video yang tak memiliki hukum jelas seperti itu?” teriak Gyu Man
Masyarakat akan menontonnya, dan kau akan lihat dampaknya nanti. Yang harus kau lakukan sekarang adalah menunggu... agar hukum memberikanmu hukuman yang tepat.” Tegas Jin Woo dengan senyuman mengejek
Aku adalah... orang yang bisa mengendalikan hukum. Apa kau masih tak mengerti?” kata Gyu Man merasa kebal hukum
Ya, aku sudah sangat mengerti. Tapi, yang terpenting adalah kebenaranlah yang berada di atas hukum, bukan kau.” Tegas Jin Woo
Gyu Man mengejek Jin Woo yang masih ingat dengan kebenaran, padahal dirinya sedang sakit, seharusnya lebih mementingkan untuk mengingat tentang dirinya sendiri.  Jin Woo sadar mungkin dirinya akan lupa tapi  tak akan melupakan kebenaran di balik kematian ayahnya dan akan menunggunya dipengadilan, lalu keluar dari ruangan. Gyu Man berteriak tak akan pernah mau untuk pergi kesana dengan menginjak laptop dan mengumpat. 

Tuan Nam mengartikan kalau ia sudah masuk dalam jebakan yang dibuat oleh Jaksa Tak, lalu menyindir Jaksa Tak memang pria yang menarik. Jaksa Tak tersenyum dengan bangga mengatakan kalau sudah banyak orang yan bilang kalau ia dikenal sebagai orang yang tak pernah bekerja untuk siapapun.
Apa menurutmu, trikmu itu bisa menghancurkanku? Untuk apa kau menjebakku?” kata Tuan Nam dengan nada tinggi
Hal ini untuk memberitahu dunia wajah yang selama ini telah memanipulasi hokum dengan uang dan kekuasaan.” Tegas In Ah menjawabnya
Aku juga ingin tahu jawabannya.” Kata Tuan Nam menantang
Kau pasti akan mengetahuinya saat kau maju dalam pengadilan nanti.” Kata Jaksa Tak
Sekarang, semua duniamu sudah berakhir.” Ucap In Ah menatap Tuan Nam penuh dendam, Jaksa Tak pun menatap Jaksa Hong yang bisa membuat mengetahui kebusukan il Ho grup. 

Dong Ho kesal karena Jaksa Tak tak memberitahu tentang rencana itu yang membuatnya sempat sangat marah kemarin. Jaksa Tak meminta maaf dengan memotong daging, Dong Ho mengaku berusaha keras untuk tak meninju wajahnya kemarin.
Aku harus membuatmu menjadi curiga padaku agar aku bisa menipu si ular tua, Nam Il Ho.” Jelas Jaksa Tak, Dong Ho setuju akan hal itu
“Apa Kau tahu? Betapa kesalnya aku saat harus menyanjung Nam Il Ho itu.” Cerita Jaksa Tak penuh amarah
Apa menurutmu aku tak tahu?” komentar Dong Ho, Jaksa Tak sadar sebelumnya Dong Ho itu anak buah dari il Ho, lalu keduanya pun minum soju bersama-sama. 

Jin Woo dan In Ah pergi ke cafe bersama-sama, Jin Woo dengan senyuman sumringah bertanya perasaan In Ah setelah menjadi jaksa kembali. In Ah memberikan senyuman paling lebar pada Jin Woo.
Flash Back
In Ah memperkenalkan dirinya di kantor Jaksa, Jaksa Tak mengatakan merekomendasikan In Ah sebagai jaksa yang sudah berpengalaman dan sangat tekun.
Kudengar, kau yang menyarankan Jaksa Tak untuk menjebak Il Ho Grup.” Kata Kepala Jaksa, In Ah mengaku  selalu saja merepotkan Jaksa Tak karena sikapnya yang tidak sabaran.
Kupikir, kau akan kesulitan untuk meminta atasanmuuntuk melakukan sesuatu seperti ini agar menyelesaikan masalah. Jadi, aku harap... kau akan melakukan yang terbaik.” Kata Kepala Jaksa menjabat tangan In Ah, dengan senyuman In Ah pun berjanji akan melakukan yang terbaik.

In Ah mengaduk-aduk minumanya, merasa masih belum begitu yakin. Jin Woo mengingatkan Kepala Jaksa sudah mendukungnya, jadi  tak ada yang perlu dikhawatirkan lagi.
Bagaimana jika aku merasa ragu pada kejaksaan lagi Dan bagaimana jika aku arus menodai keadilan.” Kata In Ah khawatir
Bukan kejaksaan yang akan membuatmu ragu tapi orang yang di dalamnya.” Tegas Jin Woo
Kau harusnya melihat wajah Hong Moo Suk saat dia melihatku.” Cerita In Ah sambil memakan cream dalam minumanya.
Jin Woo tiba-tiba tertawa yang membuat In Ah binggung, tanganya membersihkan cream yang ada dimulut In Ah dengan lembut. In Ah tersenyum menerima perhatian dari pacarnya, Jin Woo yakin In Ah pasti akan bisa melakukannya dan tak sabar menunggunya. In Ah binggung menunggu seperti apa. Jin Woo mengatakan  Menunggu cara-cara anehnya dalam siding Jadi, berpesan pada In Ah  harus berani dalam mengutarakan kebenaran

Jaksa Hong menghadap Tuan Nam memberitahu mereka sudah tak bisa mengatasinya. Tuan Nam pikir mereka sudah pernah melakukannya jadi menyuruh untuk menganti Lee Jin Ah dan hakimnya. Jaksa Hong menjelaskan Setelah video pengakuan Presdir Nam dirilis tak ada yang mau terlibat.
Jadi, maksudmu. Kita tak bisa melakukan apa-apa?” kata Tuan Nam
Ya.... Kita harus menerima jaksa dan hakim yang terpilih.” Jelas Jaksa Hong
Apa hanya ini yang bisa kau lakukan?”teriak Tuan Nam kesal
Masyarakat tak akan menguntungkan bagi kita sekarang. Kita harus membuat mereka memihak kita lagi. Sekarang, kita harus membuat masyarakat mendukung kita.” Jelas Jaksa Hong, Tuan Nam mengartikan kalau Jaksa Hon meminta dirinya maju dalam situasi seperti ini.
Jika seorang ayah yang maju membela anaknya, masyarakat akan simpati.” Kata Jaksa Hong, Tuan Nam menganguk-angguk mengerti. 

Gyu Man masuk kantor, beberapa pegawainya membungkukan badanya dan terlihat sangat ketakutan. Di depan lift dua pegawai wanita dan pria sedang menunggu sambil membahas tentang Video pengakuan Gyu Man sebagai pembunuh.
Jika dia masih punya hati nurani, dia harusnya mengundurkan diri sebagai Presdir.Seorang pembunuh bisa menjadi seorang presedir? Apa dunia ini gila?” ejek si pria tanpa sadar Gyu Man berdiri dibelakang mereka.
Kita masih belum tahu hasilnya, video itu mungkin saja palsu.” Ucap si wanita
Kau masih tak tahu? Nam Gyu Man pasti membunuhnya. Dia sudah terkenal sebagai pria yang kasar.” Kata si pria
Gyu Man bertepuk tangan dengan senyuman liciknya, dua pegawainya langsung kaget karena Gyu Man sudah ada dibelakang mereka. Gyu Man mengucapkan selamat karena pegawai pria itu sangat hebat,  dan mengaku memang benar kalau ia membunuhnya. Pria itu mulai ketakutan dan berjalan mundur, Gyu Man menarik rambutnya dan masuk ke dalam lift bersama. 

Di lantai atas, Gyu Man mendorong si pria keluar dari lift sampai jatuh tersungkur. Pria itu dengan wajah ketakutan meminta maaf dan sangat menyesal. Gyu Man tertawa mendengarnya karena sebelumnya mendengar pria itu menyalahkan dirinya, Pria itu menyangkal tak pernah menyalahkan Gyu Man.
Benarkah? Apa kau tahu? Sekarang akulah yang kesal.” Ucap Gyu Man sambil mendekatkan wajahnya, si pria langsung berlutut memegang kaki Gyu Man meminta maaf. Gyu Man mendorong si pria agar bisa melihatnya.
Aku adalah seoarang pembunuh Jadi, tak akan jad masalah jika aku membunuh lagi, 'kan? Bagaimana jika kau... mati karena pukulanku?” kata Gyu Man tertawa lalu melampiaskan amarahnya dengan memukul dan menendang si pria, beberapa pegawai sengaja merekam tingkah Gyu Man yang semena-mena. 

Video pengakuan Gyu Man sebagai pembunuh kembali diputar, Pengacara Song senang karena Video pengakuan Gyu Man  telah dirilis dan Pengadilan ulanngya sudah diterima, menurutnya keluarga Nam berada dalam masalah besar sekarng.
Nam Il Ho dan Nam Gyu Man... tak akan bisa berbuat apa-apa sekarang.” Kata In Ah yakin
Gyu Man benar-benar terpojok. Sekarang kita perlu saksi yang akan membantu kita untuk mengakhirinya.” Ucap Jin Woo, Manager Yoo pikir Detektif Gwak yang akan menjadi saksinya.
Kita memerlukan satu orang lagi. Seseorang yang sangat mengetahui kasus ini, yaitu Seseorang yang dekat dengan Nam Gyu Man. Ahn Soo Beom.” Kata Jin Woo, In Ah pikir mereka bisa bertanya dengan Hakim Kang mengenai hal itu. 


In Ah menemui Hakim Kang di ruang tunggu pengadilan. Hakim Kang sudah mendengar In Ah telah menggantikan Jaksa Chae Jin Kyung. In Ah menegaskan akan membuat Gyu Man mendapat hukuman atas semua kejahatannya dan ingin mengakhiri semuanya.
Jadi... Apa bisa kau membantuku untuk memanggil Ahn Soo Beom sebagai saksi untuk pengadilan ulang ini?” kata In Ah
Mungkin tak akan mudah Tapi, aku akan berbicara dengannya.” Ucap Hakim Kang 

Hakim Kang menelp temanya, Sek Ahn. Tapi ponselnya tak aktif. Sek Ahn masih bisa membuka matanya dan terlihat benar-benar lemas, meminta tolong dengan suara pelan kalau ada orang didalam kontainer. Ada celah dikit yang membuat sinar matahari masuk, Sek Ahn dengan suara pelan memohon agar ada orang yang menolongnya, badanya masih di ikat pada kursi dengan posisi miring. 

Gyu Man menonton video yang sudah diuploud ke internet saat menendang-nendang pria dikantornya, dengan telapak tanganya memberhentikan video. Jaksa Hong memberitahu tak bisa menghentikan penyebaran video ini Tapi, sudah menghentikan penuntutannya, jadi Gyu Man tak perlu khawatir.
Apa kau bercanda? Dengan gaji yang kuberikan itu, apa hanya ini yang bisa kau lakukan?” sindir Gyu Man
Anda harusnya berhati-hati. Semua mata tertuju pada anda karena video pengakuan itu.” Jelas Jaksa Hong memperingatinya.
Bagaimana situasinya sekarang?” tanya Gyu man
“Sidang ketiga akan segera dilakukan, kita harus bersiap-siap.” Kata Jaksa Hong, Gyu Man mengerti dengan senyuman liciknya. 

Tuan Nam bertemu dengan wartawan untuk mengadakan konferensi Pers.
Saya dengan tulus meminta maaf... atas semua kesalahan yang dilakukan oleh anakku. Sebagai ketua Il Ho Grup dan sebagai ayah Nam Gyu Man, Saya meminta maaf kepada anda sekalian. Mohon terima permintaan maaf saya. Ini semua salah saya.
Terlepas dari putusan pengadilan, Nam Gyu Man akan mengundurkan diri dari posisinya saat ini sebagai Presedir dan juga keputusan itu menyeluruh untuk semua anak perusahaan. Kami dari Il Ho Grup berharap semuanya akan kembali seperti semula. Saya ingin meminta maaf sekali lagi dan saya harap anda menerima permintaan maaf saya.
Tuan Nam selesai memberikan memberikan pernyataan dengan membungkukan badanya untuk meminta maaf, Gyu Man menonton live steraming dari dalam kantornya.  Dong Ho melihat Tuan Nam yang sambil mengunyah permen karena, tersenyum mengejek lalu membunyikan suaranya seperti kentut karena itu sudah tahu semua omong kosong yang dimiliki Tuan Nam.

Di lorong, Dong Ho sengaja bertemu dengan Jaksa Hong dan Tuan Nam selesai memberikan pernyataan pada media.
Hebat sekali, pengalaman puluhan tahun telah mengajarkanmu sesuatu. Pergerakanmu cepat juga.” Komentar Dong Ho mengejek, Jaksa Hong merasa Dong Ho ingin memprovokasi mereka.
Kau mungkin bisa memadamkan api yang kecil sekarang. Tapi, sudah sangat terlambat menyelamatkan rumahmu yang sudah terbakar.” Kata Dong Ho
Apa kau pikir... anakku dan aku akan dikalahkan dengan mudahnya, Pengacara Park?” ucap Tuan Nam menantang
Anak dan ayah pasti akan bersatu, 'kan? Sementara Jin Woo dan aku membuat kalian masuk ke dalam penjara. Kau bisa menganggapnya sebagai pelajaran hidup.” Tegas Dong Ho, Jaksa Hong memperingatkan agar Dong Ho diam saja.
Kau masih saja tertipu... Kau lah yang tertipu di sini dan Kau adalah anjing Il Ho Grup.” Ejek Dong Ho sambil memperagakan gaya anjing dan mengonggong, bahkan menjulurkan lidahnya.
Tuan Nam terlihat cemberut, Dong Ho mendekati Tuan Nam berpesan agar tidak terlalu percaya pada Jaksa Hong, tapi ia juga tahu Tuan Nam itu tak memiliki orang yang benar-benar dipercayainya, dengan senyuman berharap harinya akan cerah lalu pergi meninggalkanya. 

In Ah masuk ke dalam restoran pizza milik ayahnya, Ha Young tersenyum melihat In Ah yang datang dan menyapanya. Ibu In Ah terlihat sinis melihat kedatangan anaknya, Tuan Lee bertanya apakah In Ah sudah memindahkan semua barang-barangnya, In Ah mengangguk.
Ibu..... Kau sudah tahu aku menjadi jaksa lagi, 'kan?” ucap In Ah memberitahu Ibunya yang terlihat cemberut
Kau selalu melakukan apapun yang kau suka. Untuk apa memberitahuku?” kata Ibu In Ah ketus. In Ah merangkul lengan ibunya dengan erat, meminta maaf karena sudah membuatnya khawatir.
Terserah kau saja, menjadi pengacara atau jaksa. Tapi, aku tak akan merestuimu dengan Jin Woo. In Ah, keadaan Jin Woo sudah semakin memburuk. Bagaimana kau bisa menanganinya?” kata Ibu In Ah dengan nada tinggi, Tuan Lee pun menarik In Ah aga masuk ke kamar saja sekarang. In Ah pun memilih untuk pulang kerumah saja. 

Tuan Nam memikirkan apabila Gyu Man  mendapatakan putusan sebagai pelakunya dalam sidang nanti, lalu bertanya apa hukuman yang akan diterimanya. Jaksa Hong memberitahu Hukuman paling berat adalah penjara selama 20 tahun, tapi menurutnya ketika masyarakat sudah lupa maka mereka bisa membebaskannya. Gyu Man datang menemuinya ayahnya.

Ayah, Kenapa kau bisa menarik semua jabatanku....” keluh Gyu Man
Aku tak punya pilihan. Ini semua demi grup.” Tegas Tuan Nam, Gyu Man merasa Sidang belum berakhir, jadi masih belum tahu hasilnya.
Videomu telah tersebar di seluruh dunia. Hasil apanya lagi yang mau kau tunggu?” teriakTuan Nam, Gyu Man pun hanya bisa tertunduk, Jaksa Hong memberitahu Tuan Nam sudah melakukan yang terbaik untuk memperbaiki situasi sekarang
Aku sedang membicarakan scenario terburuk dengan Pengacara Hong tentang apa yang mungkin terjadi padamu setelah sidang itu. Aku menarik semua jabatanmu... agar bisa menenangkan masyarakat, Jadi, diam dan tenanglah.” Tegas Tuan Nam, Gyu Man pun mengerti dengan menatap ayahnya. 

Jaksa Hong menemui detektif Gwak di penjara, Detektif Gwak memberitahu sudah bertobat jadi untuk apa lagi Jaksa Hong menemuinya. Jaksa Hong menyindir bertanya berapa lagi Detektif Gwak akan mendekam dipenjara, Detektif Gwak mengatakan harus tetap di penjara sampai kesalahannya terampuni.
Ketua bisa membebaskanmu.” Kata Jaksa Hong, Detektif Gwak bertanya apa imbalan yang dinginkan dari dirinya.
Cukup katakan bahwa video pengakuan yang kau berikan pada Seo Jin Woo adalah rekayasa. Dan saat di pengadilan ulang, kau tak perlu mengatakan apa-apa.” Perintah Jaksa Hong, Detektif Gwak terlihat gundah dengan penawaran Jaksa Hong 

Hakim Kang menemui Gyu Man menanyakan keberadaan Ahn Soo Bum sekarang, Gyu Man yang sedang memejamkan matanya bisa tahu itu suara Hakim Kang yang datang, lalu bertanya apakah ia tak menonton video  konferensi pers ayahnya
Aku telah dipecat dari posisiku sebagai Presdir. Apa ini yang kau inginkan?” kata Gyu Man masih menutup matanya.
Di mana Soo Beom?” teriak Hakim Kang kesal, Gyu Man heran kenapa Hakim Kang menanyakan hal itu padanya.
Pasti karena ulahmu aku tak bisa menghubungi, 'kan?” kata Hakim Kang
Aku sedang... mencoba menenangkan diri. Jangan menggangguku lagi.” Ucap Gyu Man tetap menutup matanya. Hakim Kang meminta Gyu Man tak usah berbohong dan cepat mengatakan padanya.
Gyu Man pun membuka matanya, memberitahu Sek Ahn sudah berhenti karena tak mau membersihkan masalahnya lagi dan mungkin sudah di Amerika sekarang. Hakim Kang berharap Gyu Man tak berbohong dan tak ingin melihat temanya bertindak jahat lagi sekarang. Gyu Man seperti tak peduli memilih untuk menikmati teh yang sangat enak. 

Hakim Kang menemui In Ah dengan nafas terengah-engah, memberitahu Sek Ahn sudah menghilang. In Ah kaget berdiri dari meja kerjanya. Hakim Kang menceritakan Gyu Man  memberitahu Sek Ahn  telah ke Amerika dan pihak perbatasan juga bilang sudah berangkat pagi ini.
“Apa Dia tak menghubungimu?” tanya In Ah tak yakin
Tidak… Tapi...Sepertinya ini adalah ulah Gyu Man. “ kata Hakim Kang, In Ah pun memutuskan akan menyelidikinya.

Jin Woo menerima berita dari In Ah dikantornya dan akan menyelidikinya juga, lalu memberitahu Pengacara Song kalau Nam Gyu Man telah melakukan sesuatu pada Sek Ahn, Pengacara Song mengeluh Gyu Man itu  tak menyerah untuk bisa menang dalam persidangan. Jin Woo meminta tolong agar mencari kemungkinan tempat di mana Gyu Man  bisa menyembunyikan Ahn Soo Bum. Pengacara Song mengerti. 

Sang Ho mencoba menelp Sek Ahn merasa heran karena tak aktif, Dong Ho bertanya apa yang terjadi dengan bawahanya itu. Sang Ho mencaritakan ponsel Sek Ahn yang tak aktif. Dong Ho pikir mungkin terjadi sesuatu dengan Sek Ahn. Sang Ho terlihat kaget.
Dia sempat memberitahuku bahwa... Nam Gyu Man mungkin akan membunuhnya.” Cerita Sang Ho
“Ahh...Begitu, ya? Sesuatu pasti telah terjadi. Jin Woo harus mendapatkan Soo Bum sebagai saksinya. Aku harus membayar hutangku. Sekarang Kumpulkan bawahanmu, karena Aku akan melakukannya dengan caraku.” Tegas Dong Ho dengan wajah serius, Sang Ho mengerti. 

Dong Ho pergi kesuatu tempat, dengan berteriak menanyakan kabar orang yang ada didalam ruangan. Si pria terlihat senang karena sudah lama tak bertemu, menanyakaan alasan Dong Ho datang ke tempatnya. Dong Ho mengeluarkan kertas dari saku bajunya, untuk menemukan orang seperti yang pernah dilakukan sebelumnya.
Si pria pun mempersilahkan Dong Ho untuk minum kopi dulu karena akan  menemukannya dalam 30 menit. Dong Ho tak membutuhkan kopi tapi hanya ingin menemukan orang itu segera. 

Sek Ahn terlihat sedikit bergerak ketika pintu kontainer dibuka, tapi matanya tertutup. Gyu Man masuk langsung menuangkan air untuk membangunkanya, Sek Ah pun terbangun dengan wajah yang basah. Gyu Man pun berjongkok berbicara pada Sek Ahn.
Soo Bum.... Jangan tidur di sini, kau bisa sakit nanti.” Ejek Gyu Man, Sek Ahn memohoan agar membiarkan dirinya hidup
“Jadi Kau ingin hidup? Lalu aku akan memberimu satu kesempatan terakhir. Temui si Seo Jin Woo itu dan ambil kembali pembuka botol wine itu.” Perintah Gyu Man
Aku akan melakukan... apa pun selain itu.” Kata Sek Ahn
Kenapa kau jadi keras kepala begini? Siapa yang mengajarimu?” ucap Gyu Man, Sek Ahn berjanji tak akan mengganggunya jadi meminta tolong untuk melepaskannya.
Kau bilang tak mau mengambil kembali pembuka botol itu, jadi, kenapa aku harus membiarkanmu tetap hidup? Yang benar saja... Jika kau tak mau mengambilnya, kau bisa memanggil Seo Jin Woo datang ke sini. Orang yang paling dia butuhkan... adalah kau.” Kata Gyu Man lalu pergi meninggalka kontainer. Sek Ahn berusaha keras memanggil Gyu Man walaupun suaranya sangat lemah

Gyu Man keluar dengan anak buahnya, Dong Ho turun dari mobilnya berjalan mendekati mantan atasanya. Gyu Man mengejek bukan Jin Woo yang datang, Dong Ho menyindir Gyu Man yang sudah keterlaluan. Gyu Man bertanya untuk apa Dong Ho datang.
Kenapa? Apa kau mau melihat orang itu merangkak menemuimu? Cepat Sini, akan kuantarkan kau menemuinya.” Ejek Gyu Man
Kita lihat sampai kapan kau bisa bicara seperti ini. Biarkan aku membawa Soo Bum.” Kata Dong Ho
Gyu Man tertawa, lalu menyuruh anak buahnya beraksi, ketua geng memerintah agar menyingkirkan Dong Ho. Di awal Dong Ho bisa melawan banyak orang sekaligus, tapi kakinya kena pukul kayu yang membuatnya harus jatuh. Tanganya sempat memukul beberapa kali, tapi karena kalah jumlah ia akhirnya dipegang oleh dua orang dan mendapatkan pukulan dibadanya. Gyu Man tersenyu bisa melihat Dong Ho akhirnya berlutut didepanya. Dengan penuh dendam memberikan pukulan diwajah Dong Ho,
Aigoo, Gyu Man. Aku mungkin akan bisa sembuh selama 1 bulan, tapi Kau sudah berhasil...mendapatkan hukuman lain karena ini. Kau berhasil memperpanjang hukumanmu, bagaimana ini?” ejek Dong Ho walaupun sudah berlutut
Bagaimana ini? Dendamku padamu sudah terlalu banyak. Aku akan memberikanmu biaya pengobatan nantinya, jadi, aku akan memukulmu habis-habisan sekarang.” Kata Gyu man
Aku tak akan pernah... menerima uangmu lagi. Gyu Man, kita harus menaati hukum.” Ucap Dong Ho,
Hukum apanya? Brengsek!!! Kita lihat siapa yang akan menang, aku ataukah hukummu itu!!!” teriak Gyu Man meminta kayu untuk memukul
Ketika akan memukul beberapa mobil datang dan turun Sang Ho serta anak buahnya. Gyu Man berteriak siapa gangster yang datang, Dong Ho mengeluh Sang Ho yang datang terlambat sekali. Sang Ho berteriak menanyakan keadaan Dong Ho, dengan berteriak Dong Ho memberitahu berapa orang yang harus dilawannya tadi, kalau ia sudah pukul sana sini jadi sekarang saatnya untuk membalas dendam.
Sang Ho berteria untuk memulai peperangan, Dong Ho pun dilepas. Anak buah Gyu Man dan Dong Ho saling berperang dengan saling memukul dan menendang. Gyu Man berteriak sambil mengumpat gangster kecil tapi bawahnya itu bisa kalah, akhirnya ia memilih masuk mobil dan pergi. Dong Ho pun tak bisa mengejar Gyu Man pergi dengan cepat. 

Sek Ahn duduk lemas disamping teman sejatinya, Sang Ho mengucapkan terimakasih karena Sek Ahn masih hidup. Sek Ahn juga berterimkasih karena sudah menyelamatkanya. Dong Ho memperlihatkan wajahnya dari belakang dengan mengejek keduanya itu seperti orang pacaran dan menyuruh untuk pergi ke hotel saja kalau mau bermesraan.
Nah, Soo Bum. Bagaimana jika kau tinggal dulu di kantor kami sekarang? Akan bahaya jika kau pulang sekarang.” Kata Sang Ho khawatir, Sek Ahn tak percaya bisa mendapatkan itu.
Hyung-nim, tak apa, 'kan?” ucap Sang Ho, Dong Ho menyerahkan semuanya pada Sang Ho sambil membaringkan kepalanya. Sek Ahn pun mengucapkan terimakasih pada Dong Ho dan  mengakui Sang Ho itu adalah teman yang paling setia. 

Jaksa Hong menemui  Gyu Man tak percaya kalau Sek Ahn berkhianat, Gyu Man membenarkan lalu bertanya apa yang terjadi jika Sek Ahn hadir pada saat persidangan,
Saat dia menjadi saksi, anda pasti akan kalah total. Lalu, Lee In Ah akan mendakwa anda dengan semua kesalahan anda. Dan jika itu terjadi, anda akan dihukum karena membunuh Oh Jung Ah.” Kata Jaksa Hong
Hei, Pengacara Hong..... Selamatkan aku.” Ucap Gyu Man memohon
Aku punya satu solusi dan Solusi ini akan membahayakan aku juga. Kita harus melakukannya tanpa diketahui oleh ayah anda juga.” Kata Jaksa Hong, Yeo Kyung tak sengaja menguping pembiacaran kakaknya dengan Jaksa Hong.

Gyu Man berpikir tentang rencana Jaksa Hong yang tak boleh diketahui ayahnya, lalu bertanya apa yang dinginkan Jaksa Hong darinya. Jaksa Hong mendekat meminta agar Gyu Man memberikan  Resort golf di California yang berada di bawah namanya sekarang. Gyu Man langsung setuju dan meminta agar Jaksa Hong memberitahukan solusinya.
Anda bisa berpura-pura mati... sebelum hari pengadilan.” Kata Jaksa Hong, Yeo Kyung yang mendengarnya terkejut dengan rencana Jaksa Hong pada kakaknya. 


Jin Woo berbicara dengan Pengacara Song di telp mengatakan  sudah menemukan lokasi terakhir Sekretaris Ahn, Dong Ho datang berteriak apakah Jin Wo ada didalam, melihat Jin Woo ada didalam memberitahu baru saja menemukan saksi yang akan memberikan di pengadilan nanti. Jin Woo pun menutup telp pengacara Song untuk berbicara dengan Dong Ho.
Kau pasti mencari Sekretaris An, 'kan? Jin Woo, terkadang  ini bisa lebih efektif daripada hukum itu sendiri.” Kata Dong Ho
Di mana Sekretaris Ahn?” tanya Jin Woo 

Sek Ahn terlihat gelisah duduk diruangan Dong Ho, Pintu ruangan digedor memberitahu kalau Jin Woo yang datang. Jin Woo akhirnya duduk didepan Sek Ahn, mengungkapkan kalau tahu Sek Ahn pasti menderita,tapi terima kasih karena telah memberikan bukti itu.
Aku siap... membayar semua kejahatanku.” Kata Sek Ahn tertunduk ketakutan
Tapi, sepertinya... Nam Gyu Man tak tertarik untuk membayar semua kejahatannya.” Ucap Jin Woo
Dia bersembunyi selama bertahun-tahun dan tak akan mau dihukum.” Kata Sek Ahn
Itulah kenapa aku di sini. Memintamu untuk duduk... sebagai saksi dalam pengadilan ulang. Akan kupastikan... Nam Gyu Man mendapat hukumannya.” Ucap Jin Woo
Sepertinya aku tak bisa bersaksi. Apa kau tahu apa yang kupelajari selama bertahun-tahun? Jika kau melawan Gyu Man, kau akan mati. Gyu Man mungkin sudah terpojok sekarang, tapi aku tetap merasa sangat ketakutan.” Kata Sek Ahn ketakutan
Jin Woo meyakinkan akan melindunginya, Sek Ahn tetap menolak  untuk bersaksi selama Gyu Man masih hidup. Jin Woo hanya bisa tertunduk diam karena tak bisa menyakinkan Sek Ahn untuk bersaksi.
bersambung ke part 2 
FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



3 komentar: