PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 07 Februari 2016

Sinopsis Madame Antoine Episode 5 Part 2

Hye Rim pun mengajak Sung Oh minum bersama, Yoo Rim dengan kameranya meminta kakaknya untuk memulai Berbincanglah tentang sesuatu. Hye Rim bertanya apakah Sung Oh mengetahui melakukan hal yang spektakuler waktu. Sung Oh mengaku tidak mengingatnya sama sekali,
Tapi apakah itu terlihat sangat buruk sehingga memerlukan pengobatan?” tanya Sung Oh pada Hye Rim
Tidak juga... Hanya saja kau kelihatannya mempunyai kesulitan untuk menjadi kekanak-kanakan.” Jelas Soo Hyun
Apa itu sesuatu yang harus dikuasai oleh seseorang? Aku selalu berpikir kalau itu adalah hal yang buruk.” Kata Sung Oh
Apa yang buruk dari membiarkan jiwa kanak-kanakmu keluar? Aku juga kadang-kadang pergi ke taman dan bermain seluncuran, bahkan bermain petak umpet, bahkan juga bermain dengan balon.” Cerita Hye Rim.
Aku bahkan melakukan telepon iseng. Tentu saja, membuatnya tidak terlalu aneh.” Cerita Soo Hyun
Sung Oh mengaku sangat ingin mencoba melakukannya sekali melakukan telp iseng. Soo Hyun pun mengeluarkan ponselnya, menawarkan agar Sung Oh melakukanya. Yoo Rim mengarankan kameranya pada Soo Hyun. 

Seung Chan sedang mandi mendengar ponselnya berbunyi, dan mengangkat telp dari kakaknya. Sung Oh berbicara dengan suara Chipmunk, memberitahu baru saja menghirup helium dan suaranya tidak bisa kembali normal. Seung Chan bingung kenapa orang it malah menelpnya.
Buatlah suaraku normal lagi.” Kata Sung Oh
Apa aku pernah menyuruhmu menghirup helium?” ucap Seung Chan dengan menahan pedih busa shampo diwajahnya.
Tapi, semua orang selalu melakukannya saat membeli balon!” kata Sung Oh
Lalu kenapa? Apa aku yang menjual balonnya?” ucap Seung Chan kesal, Sung Oh menjawab tidak dan lansung meminta maaf. Seung Chan mengumpat dan langsung melanjutkan mandinya. 

Sung Oh tertawa bahagia, Soo Hyun bertanya Apa yang dikatakan orang yang baru saja di telpnya. Sung Oh menceritakan orang yang menerima telp isengnya mengatakan bukan yang menjual balon lalu kembali meminum sojunya. Ketiganya mulai melihat Sung Oh mulai banyak minum.
Dokter juga minumlah segelas.” Kata Sung Oh mengajak Soo Hyun minum bersama, Soo Hyun menolak karena tak bisa minum
Ah... walaupun begitu, kau bilang akan mengembalikan jiwa kanak-kanak bersama dan kau tidak minum... itu pengkhianatan!” ejek Sung Oh dan menyodorkan untuk minum satu gelas saja.
Hye Rim pun inisatif untuk mengantikanya, Sung Oh tak ingin karena tetap ingin Soo Hyun minum dengan rengekan. Soo Hyun bertanya apakah Sung Oh akan ikut konseling denganya apabila minum soju itu. Sung Oh mengatakan akan ikut apabila konselingnya menyenangkan seperti ini, dan akan melakukannya kapan saja

Hye Rim keluar dari bar menelp Ji Ho, memberitahu Sung Oh  belum terlalu mabuk, tapi ucapannya mulai tidak jelas dan merasa mereka akan kesulitan untuk menanganinya sendiri jadi meminta untuk mengajak Seung Chan, belum selesai bicara Sung Oh sudah membuka baju dan menaiki meja sambil berteriak-teriak.
Yoo Rim dan penjaga mencoba menenangkanya, Hye Rim panik, menyuruh Ji Ho cepat datang dan  buru-buru masuk ke dalam bar. Soo Hyun sudah tak sadarkan diri diatas meja, lalu bertanya pada adiknya kapan Soo Hyun tak sadarkan diri, Yoo Rim memberitahu tak lama setelah kakaknya keluar dari bar.
Sung Oh langsung mendorong Yoo Rim bahkan menjatuhkan kamera dan langsung berlari keluar dengan bertelanjang dada. Hye Rim pun mengejarnya, Sung Oh kembali menaiki kap mobil sambil melompat-lompat membuat alarm mobil menyala. Tetanggamelihat keributan dan langsung menelp polisi, Hye Rim mencoba menurunkan Sung Oh tapi makin berteriak histeris. Yoo Rim masih dibar membangunkan Soo Hyun yang tak sadarkan diri setelah meminum satu gelas soju.
Mobil polisi datang, Sung Oh berteriak kalau alien yang datang dan kembali kabur, Hye Rim pun mengejarnya. Polisi pun menyuruh keduanya berhenti, sampai di parkiran Sung Oh bisa lari dengan melompat pagar tapi Hye Rim dianggap biang masalah dibawah oleh polisi. 

Seung Chan membawa segelas air dan membangukan kakaknya dengan menyindir masih bisa tidur dengan keadaan seperti ini. Soo Hyun membuka matanya dan langsung meminta air putih. Seung Chan merasa kesal sampai ingi menyiramkan pada kepala kakaknya. Soo Hyun pun dengan setengah sadar meminum air putih.
Apa kau tahu kalau Go Hye Rim ditangkap oleh polisi?” kata Seung Chan, Soo Hyun binggung tak mengetahui alasan Hye Rim ditangkap.
Dia yang malah ditangkap, dan bukannya si Sung Oh itu! Mereka bilang dia harus ditahan di sana paling tidak sehari karena mereka belum bisa menemukan pemilik yang mobilnya dirusak. Ini semua terjadi saat kau pingsan karena mabuk... bagaimana menurutmu?” cerita Seung Chan kesal
Dia boleh dikunjungi, kan?” tanya Soo Hyun berusaha untuk duduk
Dia boleh dikunjungi tiga orang dalam sehari...tapi Yoo Rim dan Ji Ho sudah pergi ke sana pagi tadi dan aku juga baru saja kembali dari sana.” Kata Seung Chan lalu menyuruh Soo Hyun untuk tidur lagi saja sekarang. Soo Hyun pun menyimpulkan tak bisa mengunjungi Hye Rim hari ini, Seung Chan berteriak membenarkan. 

Soo Hyun masuk ke klinik, Seung Chan mengejek kakaknya yang masuk kerja juga karena merasa tak mungkin bisa bertemu pasien dengan keadaan seperti itu. Soo Hyun mengatakan tidak punya sesi konsultasi hari ini dan memberitahu ada yang merusak skuternya di parkir diluar cafe. Seung Chan langsung berlari keluar.
Akhirnya Soo Hyun mendatangi adiknya dengan membawa palu disembunyikan dibelakang punggung, Seung Chan bertanya-tanya siapa sebenarnya yang merusak motornya. Soo Hyun mengaku kalau ia yang melakukan dan meminta agar dibawa ke kantor polisi dengan memperlihatkan barang bukti sebuah palu yang ditanganya.
Apa kau gila? Kenapa? Ahh.... Apa karena Go Hye Rim? Kau sengaja ingin ditangkap agar bisa bertemu dengannya?”kata Seung Chan heran
Yang harus kau lakukan adalah memberiku kesempatan untuk bertemu dengannya. Ketika aku kembali, Maka aku akan membelikanmu yang baru.” Ucap Soo Hyun dengan senyuman
Tidak mau. Kenapa aku harus membantumu untuk bersama dengan Go Hye Rim?” kata Seung Chan, Soo Hyun langsung memberikan pukula palunya.

Rusakkan saja!!! Kau kira aku akan membiarkanmu bertemu dengannya? Hancurkan saja sekalian! Silakan!” jerit Seung Chan tak peduli. Soo Hyun pun dengan membabi buta merusakannya, Seung Chan akhirnya menjerit tak ingin kakaknya merusakan skuternya. 
Soo Hyun dibawa polisi masuk ke dalam sel, Hye Rim kaget melihat Soo Hyun masuk kedalam sel yang ada disampingnya. Soo Hyun melirik dengan senyuman karena melihat Hye Rim ada berada disamping selnya. Hye Rim menatap Soo Hyun dengan melonggo, Soo Hyun menyapa dengan mengangkat dua alisnya.
Apa jangan-jangan... kau merusak sebuah mobil?” tanya Hye Rim
Bukan. Hanya skuter Seung Chan.” Akui Soo Hyun
Kenapa? Kenapa kau merusak skuternya?” jerit Hye Rim binggung
Aku hanya ingin melihat bagaimana keadaanmu.” Kata Soo Hyun yang rela masuk kantor polisi sebagai tahanan sementara. Hye Rim tertawa mendengarnya, Soo Hyun memberikan senyumanya. 


Prof Bae baru saja keluar dari klinik melihat Seung Chan duduk sendirian di pinggir jalan, beberapa kali memanggil namanya tapi Seung Chan tak mendengarnya. Sampai akhirnya ia melambaikan tangan didepan wajah Seung Chan.
Seung Chan melepaskan earphonenya, melihat Prof Bae yang akan pulang. Prof Bae melihat Seung Chan sedang tidak baik dan bertanya apakah terjadi suatu masalah. Seung Chan menunjuk skuter kesayanganya, Prof Bae melihat skuter yang rusak dan menduga Seung Chan baru saja  mengalami kecelakaan. Seung Chan ingin memberitahu perbuatan kakaknya, tapi menutupinya dengan mengaku ada orang bodoh yang melakukannya.
Apa kau sudah melaporkannya?” tanya Prof Bae, Seung Chan mengangguk dan menceritakan orang itu sendiri yang memohon  untuk melaporkannya dan sekarang sedang menunggu derek.

Ya ampun, orang yang aneh! Apa kau bosan? Kau ingin menunggu bersama?” kata Prof Bae mencari kesempatan agar bisa dekat, Seung Chan pun menolak karena tak enak dengan yang lebih tua.
Oh iya. Dokter, apa Anda mengenal lagu klasik? Aku sangat menyukai musik ini, tapi aku tidak tahu judulnya.” Kata Seung Chan memberikan earphonenya.
Prof Bae tak menyangka ada radio yang memutar musik klasik, dan mendengarkan alunan piano sambil memejamkan matanya, lalu memberitahu itu lagu berjudul "Ave Maria." Seung Chan mengaku sangat mengagumi karena irama musik yang indah sekali, menurutnya akan terdengar sangat indah jika wanita yang memainkannya.

Prof Bae datang ke tempat les piano, Guru piano bertanya apakah Prof Bae pernah memainkan piano sebelum ini. Prof Bae mengatakan belum pernah, lalu mengeluarkan buku notnya sambil bertanya apakah ia bisa memulainya dengan lagu itu.
Guru piano melihat musik yang diminta Prof Bae merasa sangat sulit, karena apabila ingin memaikan harus berada di level 30 lalu memberikan buku not lain untuk mencobanya. Prof Bae memulai dari tingkat dasar, dari mulai dari Do Re Mi berulang-ulang denga satu jari tanganya. 

Soo Hyun dan Hye Rim saling duduk memunggung dengan bersandar ditralis besi. Soo Hyun sudah mendengar korban mobil yang diinjak-injak Sung Oh mengatakan kalau masalahnya sudah selesai jadi Hye Rim bisa keluar besok pagi. Hye Rim mengejek tak tahu apakah Soo Hyun akan keluar juga karena korbannya cukup pemarah.
Aku juga sedikit khawatir tentang itu, tapi... Aku akan membelikannya skuter baru dan menaikkan gajinya. Aku harus melakukan semua yang ku bisa.” Kata Soo Hyun, Hye Rim tersenyum lalu menguap lebar. Soo Hyu mendengar Hye Rim yang menguap
Haruskah kita tidur sekarang?” tanya Soo Hyun
Hye Rim kaget seperti Soo Hyun mengajaknya untuk tidur bersama, Soo Hyun panik dan mengubah kalimatnya untuk mengajak berbaring bersama. Hye Rim ikut gugup mengangguk mengerti dan mulai bergeser lalu berbaring. 

Keduanya berbaring tapi matanya tetap melotot melihat langit-langit, Hye Rim mengaku tak bisa tidur. Soo Hyun menceritakan biasanya menggunakan sebuah metode kepada pasiennya dan bertanya apakah Hye Rim ingin mencoba dengan menggunakan imajinasinya. Hye Rim bertanya apa yang harus di imajinasikan.
Pertama-tama... tutuplah matamu.” Perintah Soo Hyun, Hye Rim pun menurut menutup matanya dan hanya mendengar ucapan Soo Hyun sambil membayangkanya.
Ini adalah sebuah pondok di hutan. Suasananya hangat dan nyaman. Ranting-ranting terbakar di perapian dengan suara yang berderak.
Hye Rim sudah membayangkan suasana rumah dengan tiang kayu, berbaring diatas tempat tidur dan melihat sosok Soo Hyun sedang membuat kayu bakar dalam perapian. 

Soo Hyun memasak cream lalu memotong brokoli, bawang bombay, jamur dan kentang. Lalu menumis daging asap dan memasukan semua sayuran lalu menambahkan air kaldu, setelah itu masukan cream, Setelah itu menuangkanya diatas piring dengan seperti mangkuk dan memarutkan keju diatasnya.
Hye Rim duduk diatas tempat tidur merasakan sup cream buatan Soo Hyun, lalu memuji rasanya sangat Enak sekali. Kayu bakar mulai menjadi abu, Hye Rim selesai makan mengungkapkan rasanya menyenangkan, karena  Tubuhnya jadi sedikit lebih rileks setelah memakan makanan yang hangat dan membuatnya jadi sedikit mengantuk. Soo Hyun memberikan senyumanya lalu Hye Rim pun membaringkan tubuhnya yang sudah mengantuk. 

Soo Hyun menopang kepalanya melihat Hye Rim bisa tertidur dengan metode imajinasinya, tanganya melewati sela-sela sel penjara meraba rambut Hye Rim dengan perlahan dan mengelus bagian pipi.
Ini adalah penelitian.... Choi Soo Hyun... ingatlah kalau ini adalah penelitian.” Gumam Soo Hyun menyadarkan dirinya agar tak terhayut dengan perasaanya.
Malam semakin larut, bahkan penjaga pun tertidur diatas meja. Hye Rim terbangun melihat Soo Hyun tidur dengan posisi miring, mengarah padanya. Ia memiringkan badanya, menatap Soo Hyun yang tertidur lalu mengusap bagian dagunya, setelah itu sama-sama saling berhadapan dengan tidur bersama. 

Keduanya keluar polisi bersama-sama dipagi hari, Soo Hyun mengejek tidur Hye Rim sangat nyenyak kemarin malam bahkan bisa  mendengkur. Hye Rim mengaku tak bisa tidur sedikitpu karena Soo Hyun yang sering sekali menggertakkan giginya.
Seung Chan sudah datang dengan skuternya, dengan wajah sinis sudah menduga akan terjadi dan akan menyelesaikannya. Soo Hyun melihat Seung Chan sudah memperbaiki skuternya. Seung Chan mengabaikanya, melihat Hye Rim yang lelah dan mengajaknya naik ke skuternya. Soo Hyun merasa Pusat konseling dekat dari kantor dan mereka bisa berjalan kaki saja
Kenapa kau percaya diri sekali, kau saja pingsan ketika harusnya bekerja? Kalau bukan karena kau, maka dia tidak akan ada di sini!” ejek Seung Chan menyalakan kakaknya.
Tidak apa-apa..... Dia tidak bisa....” ucap Hye Rim membela tapi Seung Chan menyelanya.
Aku sudah memperbaiki skuterku semalaman supaya bisa menjemputmu dan aku bahkan mencucinya pagi ini.” kata Seung Chan memohon lalu memberikan helmnya. Hye Rim tak enak hati dan memakai helmnya lalu naik ke skuter, Soo Hyun cemberut melihat Hye Rim yan diambil begitu saja oleh adiknya. 

Yoo Rim melihat rumus matematika yang ditulis Ji Ho dan menurutnya sebagai surat, Ji Ho dengan bangga akan memberikannya pada Hye Rim, melihat kakak Yoo Rim sedang menghitung di meja kasir. Yoo Rim memberitahu kakaknya tak pintar matematika bahkan membenci penjumlahan dan pengurangan.
Kuberi tahu, ini menyenangkan. Apa kau tahu hasilnya kalau bisa memecahkan ini?” kata Ji Ho penuh semangat.
Apa? Yah... -1... 0, atau 1... bukan salah satunya?” ucap Yoo Rim.
“Ini akan menghasilkan Bentuk hati... kalau kau menggambar grafiknya.” Jelas Ji Ho
Kalau kau mau mengirimkannya hati, tinggal gambar saja!” kata Yoo Rim lalu mengambar dalam kertas yang menurutnya Sederhana sekali.
Ji Ho merasa bentuk yang digambar Yoo Rim itu tidak tepat menggambarnya Dan tidak seru, lalu menghitung dengan identitas Pythagoras, lalu menghitung rumus-rumusnya. Yoo Rim hanya melonggo karena melihat Ji Ho hanya tertarik dengan sesuatu yang rumit. 

Kyung Joo turun dari mobil, Hye Rim melihat ada mobil warna biru terparkir didepan cafe dari meja kasirnya. Ji Ho masih saja sibuk menghitung rumus matematika yang membuat Yoo Rim mengeleng-gelengkan kepala. Kyung Joo masuk ke dalam cafe.  Ji Ho sempat tak mengubrisnya, lalu teringat wajah Kyung Joo.
Flash Back
Kyung Joo baru  mengetahui kalau semua yang dilakukan selama ini adalah demi penelitian. Soo Hyun dengan santai membenarkan dan mengucapkan Terima kasih karena telah mencintai objek yang bernama Joo Sung Min. Kyung Joo langsung mengumpat dan memukul dengan tasnya. 

Kyung Joo pun mendatangi meja kasir bertanya apakah ada orang bernama Choi Soo Hyun di sini. Hye Rim memberitahu Soo Hyu ada dilantai dua, sebelum berbicara panjang lebar, Kyung Joo dengan wajah panik langsung menghampiri Kyung Joo.
Ah... kau juga ada di sini. Apakah kau...” kata Kyung Joo dan langsung dipotong oleh Ji Ho
Kau ke sini untuk bertemu dengan Dokter, kan? Silakan lewat sini.” Ajak Ji Ho buru-buru sebelum Kyung Joo berbicara tentang penelitian mereka. Hye Rim heran melihat Ji Ho yang terlihat panik dan langsung mengajak Kyung Joo kelantai dua.
Sementara Soo Hyun sedang melihat hasil rekaman yang sudah dibuat Yoo Rim, Sung Oh naik ke meja bar berteriak “Aku benci nasi bekal!” seperti orang gila. 

Ji Ho masuk kedalam ruangan dengan wajah panik memberitahu Wanita dari penelitian yang pertama datang ke tempatnya dan binggung yang harus dilakukanya. Soo Hyun ikut kaget Kyung Joo bisa datang ke kliniknya
Apa dia bertemu Go Hye Rim?” tanya Soo Hyun panik, Ji Ho mengaku  Hanya sebentar.
Suruh dia pulang Dan hati-hati jangan sampai dia bertemu dengan Go Hye Rim saat keluar.” Perintah Soo Hyun.
Hye Rim membuat pesanan capucino, teringat dengan rekaman Video yang diambil dari komputer Soo Hyun, wanita yang duduk diatas pohon sambil berteriak “Sayang! Aku mencintaimu!” dengan bergumam sangat yakin wanita yang tadi datang itu ada didalam video dan bertanya-tanya kenapa wanita itu datang ke tempat Soo Hyun. 

Kyung Joo duduk didepan Soo Hyun dengan wajah penuh dendam, merasa Soo Hyun sudah menerima surat darinya tapi tak mendapatkan respon, menurutnya itu caranya untuk mengakui semua yang tertulis di surat itu.Soo Hyun merasa tidak perlu membalasnya, karena semua dilakukan dengan persetujuan.
Kau melanggar salah satu kontrak. Pasal 23, Ayat 3. "Penelitian tidak akan menimbulkan kerugian apa pun bagi subjek dan jika hal tersebut terjadi, maka penelitian harus dihentikan."” Tegas Kyung Joo merasa dirugikan
Apakah Anda mengalami kesakitan selama penelitian? Saya ingat Anda terlihat cukup bahagia ketika dicintai selama penelitian.” Tegas Soo Hyun dengan bahasa sopan
Awalnya aku akan memaafkanmu kalau kau memintanya dengan tulus tapi rasanya kau tidak berniat melakukannya.” Sindir Kyung Joo, Soo Hyun meminta maaf dan ingin menjelaskan dengan kontrak tapi disela oleh Kyung Joo.
Hubunganku dengan Sung Min berantakan gara-gara kau!” teriak Kyung Joo tak terima.
Itu tidak benar. Aku dengar kalian berdua berkencan setelah penelitian lalu berpisah karena alasan keluarga. Bukankah begitu? Saat ini Anda sedang mengatakan bahwa hubungan kalian rusak karena aku. Itu tidak benar.” Tegas Soo Hyun denga mata melotot.
Kyung Joo hanya bisa mengigit bibirnya, Soo Hyun merasa Tidak ada lagi yang ingin dikatakan Kyung Joo, lalu melihat jam tanganya kalau waktunya hanya sedikit. Kyung Joo akhirnya mengaku sengaja datang karena ingin menyalahkan Soo Hyun, menurutnya seandainya saja kejadian itu tak pernah terjadi, ketika Sung Min tidak berpura-pura menyukainya karena penelitian yang dilakukan Soo Hyun, apakah mungkin akhirnya akan tetap terpisah.

Cinta yang sesungguhnya di antara kalian dimulai setelah penelitian itu dan Penelitianku tidak ada hubungannya.” Tegas Soo Hyun
Aku tidak bisa mempercayainya. Walaupun dia terus mengatakan kalau dia mencintaiku... tapi aku terus saja meragukannya. Jadi aku terus saja mencoba memastikan kalau perasaannya sungguhan... dan itu membuat semua begitu sulit baginya. Menurutmu, kenapa itu terjadi? Itu karena kau, karena penelitian sialan yang kalian lakukan!” cerita Kyung Joo, Soo Hyun sempat tersentuh dengan cerita Kyung Joo
Kami tidak pernah melakukan penelitian itu sebagai lelucon. Secara ilmiah...” ucap Soo Hyun membela dir
Tidak peduli semanis apa kau mengatakannya pada akhirnya, tetap saja kau mempermainkan perasaan seseorang. Aku tidak akan pernah memaafkanmu.” Teriak Ji Ho tak terima 

Hye Rim keluar dari dapur dengan wajah binggung karena Ji Ho tiba-tiba ingin meminta diajarkan membuat kopi, Ji Ho menyakinkan ingin mencoba melakukannya dan meminta untuk diajarkan sekarang juga.
Kenapa gadis tadi datang ke sini?” tanya Hye Rim mencari tahu
Bukan apa-apa... tapi dia sudah pergi, dia bilang ada urusan penting.” Kata Ji Ho, Hye Rim melirik masih ada mobil yang terparkir didepan cafe, dan tahu Ji Ho sudah berbohong. Akhirnya ia menyetujui untuk mengajarkan Ji Ho dan ingin pergi ke kamar mandi dulu.
Soo Hyun keluar ruangan menerima telp dari Ji Ho yang memberitahu untuk menyuruh Kyung Joo turun sekarang. Hye Rim berlari keluar dari pintu samping lalu mendekati mobil Kyung Joo dan menyelipkan note di wiper. Kyung Joo keluar dari klinik lantai dua, Hye Rim buru-buru pergi dari samping mobil menuju belakang. 

Kyung Joo menyetir mobilnya lalu tersadar denga kertas yang menempel di wipernya, karena tak mau terbang akhirnya meminggirkan mobilnya dan membacanya. Aku memiliki videomu. - Go Hye Rim
Hye Rim masuk ke sebuah cafe dan melihat Kyung Joo sudah menunggunya, Kyung Joo langsung bertanya apakah benar Hye Rim memiliki videonya. Hye Rim menceritakan tidak sengaja menemukannya lalu memperlihatkan di ponselnya saat Kyung Joo berteriak diatas pohon menyatakan cintanya.
Kau yang ada di video ini, kan? Sebenarnya, apa yang terjadi?” tanya Hye Rim penasaran. Kyung Joo yang kesal merasa tak ada alasan harus memberitahunya pada Hye Rim
Sebenarnya, aku mendengar suara mistis Dan suara itu memintaku untuk menolongmu untuk menghilangkan perasaan terhina itu.” Kata Hye Rim meyakinkan, Kyung Joo bertanya apa yang membuatnya merasa terhina
Hye Rim teringat saat mengambil kertas sampah, tertulis kata “sekolah dasar” lalu mulai dengan gaya tebakan sebagai peramal kalau Kyung Jo mengajari di sekolah dasar. Kyung Joo tak mengakuinya, Hye Rim bergumam dalam hati Kyung Joo tak mudah dipancing dan teringat kata lain “6 tahun” dan mulai menebak umurnya itu 26 tahun
Kau bekerja dengan orang-orang di pusat konseling itu, kan?” ucap Kyung Joo sinis. Hye Rim mengelengkan kepala beusaha menyangkalnya. 

Lalu bagaimana kau bisa tahu itu?” tanya Kyung Joo, Hye Rim mulai mengeluarka kipasnya dengan bahasa prancis berpura-pura sedang berbicara dengan seseorang, sambil mengamati dari ujung rambut dan terlihat Kyung Joo memegang cincin yang melingkar dijarinya.
Sepertinya kau sedang gelisah karena seseorang. Hal itu terasa sangat berat dan bahkan menghambat kehidupanmu. Aku benar-benar berusaha untuk membantumu.” Ucap Hye Rim menyakinkan seperti baru dibisikan olh seseorang.
Video itu... sebenarnya adalah rekaman diriku yang dijadikan bahan penelitian.” Cerita Kyung Joo mulai membuka diri, Hye Rim bertanya penelitian seperti apa.
Mereka membuatku jatuh cinta.” Kata Kyung Joo, Hye Rim makin penasaran caranya.
Tiba-tiba saja ada beberapa pria yang mendekatik dan semuanya mengaku kalau mereka menyukaiku.” Cerita Kyung Joo
Hye Rim menebak-nebak kalau ada beberapa itu maksudnya tiga orang, Kyung Joo kaget Hye Rim bisa mengetahuinya dan menduga kalau suara aneh itu memberitahunya. Hye Rim bertanya apakah tipe pria itu hampir sama, Kyung Joo mengelengkan kepala karena  semua sangat berbeda, dari usia dan perkerjaan semua berbeda.
Jangan-jangan... di antaranya ada seorang pria tampan berusia awal 20-an?” ucap Hye Rim, Kyung Joo membenarkan
Hye Rim teringat dengan Ji Ho yang tiba-tiba mengajaknya makan lalu mencari perhatian mengambil fotonya dengan berbagai gaya dan memujinya sangat cantik.
Dan yang lainnya... pria berusia 20-an dan berbadan bagus?” kata Hye Rim, Kyung Joo membenarkan pria yang kedua adalah atlet.
Hye Rim mengingat pertemuan pertama Seung Chan yang ternyata pemain bisbol terkenal, lalu sengaja memperlihatkan badanya ketika menjemur pakaian dan mulai mengunakan bahasa Informal karena menganggapnya seorang wanita.
Lalu... bagaimana dengan yang terakhir?” tanya Hye Rim tak percaya
Itu orang kucintai, bernama Sung Min. Dia berusia pertengahan 30-an, jadi dia sedikit lebih tua dan dia memiliki kepribadian yang sedikit buruk. Tapi dia memiliki pekerjaan dengan gaji yang banyak Jadi aku sedikit jatuh hati.” Cerita Kyung Joo

Hye Rim teringat ketika Soo Hyun mendesaknya di dinding, dengan jarak wajah yang sangat dekat menanyakan apa yang dinginkanya, lalu pengakuan kalau menyukainya.
Bagaimana mereka menjelaskan penelitian itu padamu? Mereka tentunya tidak akan mengatakan kalau itu adalah penelitian tentang cinta.” Tanya Hye Rim, Kyung Joo berusaha mengingatnya dimulai dari suku kata “Ti....” Hye Rim bisa menebak Tipe ideal. Kyung Joo membenarkan kalau penelitan tentang tipe ideal pria yang berhubungan dengan sesuatu.
Hye Rim mengingat saat melakukan tes dan bertanya tentang jenis peneliatanya, Soo Hyun menjelaskan peneliatan tentang Hubungan antara tipe ideal seseorang dengan sistem kekebalan tubuhnya.

Hye Rim dengan penuh amarah langsung naik ke lantai dua dan sempat jatuh dan sepatunya terlepas, akhirnya dengan memegang sepatunya berteriak masuk ke klinik memanggil Soo Hyun untuk keluar, dengan high heelnya digebrak diatas meja.
Soo Hyun dan Ji Ho sedang duduk diruang tengah, Hye Rim berteriak akan membunuh Soo Hyun sekarang. Soo Hyun melotot kaget mendengar Hye Rim terdengar benar-benar marah, Ji Ho binggung mendengar Hye Rim tiba-tiba berteriak dan tak seperti biasanya. Keduanya akhirnya menemui Hye Rim yang berjalan dilorong dengan memegang sepatunya. 

Choi Soo Hyun, kau!!! Dan kau juga, Won Ji Ho! Choi Seung Chan, juga! Kalian semua!” teriak Hye Rim dengan mata melotot
Seung Chan sedang di sekolah. Ji Ho dan aku sudah di sini. Ada masalah apa?” tanya Soo Hyun bersikap santai
Aku sudah mendengarnya dari gadis yang tadi. Aku dengar, kalian melakukan penelitian padanya? Kalian sengaja membuatnya jatuh cinta dengan seorang pria dan bertaruh kepada siapa dia akan jatuh cinta?” teriak Hye Rim, Ji Ho panik karena Hye Rim bisa mengetahuinya, lalu menutup mulutnya takut keceplosan yang lainya.
Dan kalian juga sedang melakukan penelitian itu kepadaku, kan? Kalian bertiga bekerja sama untuk melihat siapa yang akhirnya aku sukai, kan? Apa kalian ini manusia? Bagaimana bisa kalian melakukan ini padaku Sepertinya aku harus memukulmu dulu.”teriak Hye Rim siap memukul dengan sepatunya.
Sebelumnya, ayo kita ke ruangan dan berbicara di sana.” Kata Soo Hyun, Hye Rim menolak karena ingin menyelesaikan sekarang juga.
Soo Hyun menegaskan kalau semua ini untuk Hye Rim juga dan mengingatkan tentang Do Kyung apabila melihatnya, apakah akan sedang dengan ibunya yang bersikap seperti itu. Hye Rim kembali berteriak, Soo Hyun langsung menyuruh Hye Rim masuk ke dalam ruanganya saja. Hye Rim kesal Soo Hyun membawa anaknya dan akan memukulnya diruangan dan mengancam Ji Ho tak boleh bergerak karena akan mati juga. 

Baiklah. Aku sudah di sini. Kali ini alasan apa lagi yang akan kau berikan padaku?” teriak Hye Rim menutup pintu dengan mengebraknya.
Kau bilang kalau kami mendekatimu dengan sengaja?” ucap Soo Hyun bertolak pinggang
Benar! Kalian dating di saat yang sangat tepat dan kalian semua sangat baik padaku. bahkan Kau mengirimiku bunga dan bilang kalau kau menyukaiku! Bukankah begitu?” jerit Hye Rim
Memang benar. Tapi, apa kau punya bukti kalau itu adalah bagian dari penelitian?” tanya Soo Hyun dengan mata melotot 
Gadis yang tadi bilang kalau dia juga mengalami hal yang sama denganku. Kalau itu bukan bukti, lalu apa itu? Tiga orang pria, yang sama persis dengan yang dia gambarkan mendekatiku di saat yang bersamaan.” Teriak Hye Rim
Soo Hyun menegaskan dugaannya kalau mereka itu tak boleh mendekati Hye Rim, bahkan tidak boleh menyukainya. Hye Rim merasa semua tak masuk akal karen ia seorang  janda beranak satu bahkan tidak punya banyak uang.


Kenapa kau begitu rendah diri? Apa seorang janda beranak satu tidak boleh mendapatkan cinta? Kenapa kau begitu meremehkan dirimu sendiri?” ucap Soo Hyun menyadarkan Hye Rim
Hentikan! Jangan bertindak seperti psikolog... Kau mungkin sedang berencana untuk menenangkanku dengan berpura-pura sedang memberiku konseling...” ucap Hye Rim tak mau lagi terbuai dengan ucpan Soo Hyun
Apa kau pernah melihatku memberikan konseling? Aku bukan tipe orang yang begitu saja memberikan konseling pada semua orang!” tegas Soo Hyun.
Hye Rim pun bisa membalas kalau memang mereka melakukan penelitian pada gadis yang tadi datang. Soo Hyun tak menyangkal, Hye Rim kembali naik pitam menurutnya Soo Hyun juga melakukan yang sama. Soo Hyun mengatakan itu semua tidak benar karena tak ada alasan mereka harus melakukan penelitian yang sama dua kali.
Penelitian itu sudah berakhir dengan sukses. Akan berbeda kalau tidak sukses, tapi untuk alasan apa kami mengulangi penelitian yang sudah sukses?” jelas Soo Hyun kembali menyakinkan
Lalu... kenapa kau mendekatiku?” tanya Hye Rim tak percaya, Soo Hyun menyakinkan semua karena menyukainya.
Lalu, kenapa Seung Chan dan Ji Ho...” teriak Hye Rim, Soo Hyun mengaku tak tahu kalau dua orang itu menyukainya juga dan menantang untuk memanggil dan menanyakan langsung lalu berteriak menyuruh Ji Ho masuk.

Ji Ho masuk dengan wajah tertunduk, Soo Hyun dengan bertolak pinggang menanyakan alasan mendekati Hye Rim, Ji Ho mengaku karena menyukainya, Soo Hyun kemblia bertanya alasan Ji Ho menyukai Hye Rim, karena dalam pikiran Hye Rim mereka melakukan penelitian dan bertanya kapan pertama kali mulai menyukainya.
Hye Rim melihat kearah Ji Ho terlihat masih tak percaya, Ji Ho mengaku baru mulai dan nampak binggung, Soo Hyun menuduh Ji Ho melakukan itu  tanpa sepengetahuannya  melakukan penelitian yang sama dengan yang sudah pernah mereka lakukan kemarin. Ji Ho langsung menyangkal dengan cepat.
Haruskah kita memanggil Seung Chan dan bertanya juga padanya? Kenapa dia menyukaimu?” ucap Soo Hyun menantang


Tapi situasinya sangat mirip untuk disebut kebetulan!” ucap Hye Rim masih tak percaya
Lalu, kenapa kau bertanya pada kami? Kenapa kau tidak bertanya pada roh Antoinette atau apa pun itu?” ejek Soo Hyun
Kalian benar-benar tidak melakukan penelitian itu padaku?” kaya Hye Rim melirik pada Ji Ho, Soo Hyun menatap Ji Ho takut membuat kesalahan. Ji Ho menganguk untuk meyakinkan Hye Rim. Tapi Hye Rim masih saja terlihat tak percaya dengan menatap Soo Hyun.
Yang paling membuat hatiku sakit adalah karena kau meragukan kami seperti ini. Dicintai adalah suatu anugerah, kenapa kau sangat meragukannya? Apa yang membuatmu seperti ini?”ucap Soo Hyun kembali meyakinkan, Hye Rim pun mulai yakin dan akan melupakan semua ucapanya lalu meminta maaf sudah membuat masalah.
Soo Hyun menyuruh Hye Rim beristirahat karena terlihat sangat lelah. Hye Rim berhenti lalu bertanya alasan Soo Hyu melakukan penelitian pada gadis itu. Soo Hyun meminta maaf karena belum  dipublikasikan, jadi tidak bisa menjelaskannya lebih jauh. Hye Rim bisa mengerti karena Soo Hyun  melakukan banyak penelitian sebagai psikolog,
“Tapi... ada beberapa hal di dunia yang harusnya tidak pernah kaulakukan, Penelitian yang mempermainkan perasaan seseorang itu adalah salah satunya. Kalau aku menjadi gadis itu, aku mungkin tidak hanya akan menemukanmu. Aku pasti akan membenci dan mengutukmu seumur hidupku.” Tegas Hye Rim mengancam lalu keluar ruangan. Soo Hyun terdiam dan berbarengan menghela nafas dengan Ji Ho. 
bersambung ke episode 6 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

2 komentar:

  1. Di tunggu sinop berikut nya lanjut ters makin penasaran tetp semngt mbak.

    BalasHapus
  2. min lagu yang di cafe waktu hye rim, adiknya dan soo hyun minum dengan orang yg lagi di kasih pertanyaan" itu. judulnya apa ya ?

    BalasHapus