PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 15 Februari 2016

Sinopsis Madame Antoine Episode 8 Part 2

Sang Wook memperlihatkan pertunjukan sulapnya diatas panggung, Soo Hyun melihat Yoo Sun yang masih tertunduk ketakutan saat menonton Sang Wook diatas panggung. Sang Wook mendapatkan tepuk tangan karena bisa mengeluarkan burung dari dalam buku
Saatnya untuk mengeluarkan tuan Sang Wook dari hatimu sekarang. Apa kau siap?” bisik Soo Hyun, Yoo Sun mengangguk dengan wajah tertunduk.
Yoo Sun memberanikan diri mengangkat wajahnya melihat trik yan dibuat mantan tunanganya. Sang Wook memainkan trik dengan menghilangkan burung serta kandangnya, setelah itu berbicara pada penonton kalau  Aksi terakhirnya membutuhkan relawan. Dengan mengulurkan tanganya, meminta Yoo Sun agar naik keatas panggung. Yoo Sun ragu dengan melirik pada Soo Hyun dan Hye Rim, keduanya memberikan anggukan sebagai kekuatan. Matanya menatap Yoo Sun yang sekarang bukan miliknya lagi, Sang Wook menatap Yoo Sun dengan sedih,
Sulap memiliki banyak kesamaan dengan cinta. Ini mungkin tampak indah di saat tertentu dan kemudian bisa menghilang. Dan seperti bagaimana sulap meninggalkan ingatan abadi pada penonton meskipun.. aku akan senang kalau kalian semua juga terus memiliki kenangan cinta kalian.” Ucap Sang Wook
Ia mengambil syal dari leher Yoo Sun, lalu mengeluarkan sebuah bunga dari balik syalnya dan kelopaknya sengaja dilepaskan, terlihat ditanganya jatuh beberapa lembar. Yoo Sun menatap Sang Wook tanpa berkedip karena harus melepaskan orang yang pernah dicintainya. Sang Wook memperlihatkan tanganya yang mengeluarkan lembaran kecil berterbangan, Yoo Sun menangis karena cintanya akan sama seperti lembaran kecil yang semakin lama akan hilang. 

Seung Chan berlari menyusuri jalan ke arah gunung, Prof Bae sangat kelelahan sampai tak bisa berjalan. Seung Chan pun mendorongnya agar Prof Bae bisa berjalan. Sesampai dibagian atas Seung Chan merasa bahagia karena sudah sampai tujuan, Prof Bae setuju dengan senyuman, menurutnya selama ini yang dilakukan karena bantuan Seung Chan.
“Memangnya Kenapa? Lagipula kau sudah menjadi mentorku.” Ucap Seung Chan
Tapi kau tidak memintaku untuk berkonsultasi tentang apa pun.” Kata Prof Bae merasa bersalah
Sebenarnya... aku punya sesuatu yang dikhawatirkan akhir-akhir ini. Apa yang kau lakukan ketika kau menyatakan pada seseorang dan kemudian ditolak?” ungkap Seung Chan
siapa itu? Apa tidak apa-apa saja kalau kau memberitahuku?” tanya Prof Bae
Seung Chan mengaku wanita itu Go Hye Rim, Prof Bae sempat terkejut dan berusaha untuk santai menanyakan apakah Hye Rim mengatakan kalau menolak Seung Chan, menurutnya itu mengherankan karena Seung Chan terlihat tampan.

“Dia tidak mengatakan secara langsung, tapi aku bisa melihat itu di wajahnya. Jadi aku mengatakan kepadanya kalau tidak apa-apa denganku kalau kita hanya berteman tetapi rasanya sedikit sakit setiap kali aku melihatnya. Dan juga... aku berpikir kalau orang yang dia sukai adalah kakakku. Itu hal yang sangat menggangguku.” Cerita Seung Chan, Prof Bae menduga itu berhubungan dengan eksperimen
Iya. Aku takut dia akan terbiasa dan kemudian dicampakkan. Dia benar-benar bukan jenis yang pernah menyukai seseorang.” Kata Seung Chan khawatir
Tuan Seung Chan... Aku tidak tahu apa ini akan terdengar agak kasar, tapi... sulit untuk mengetahui bagaimana perasaan orang lain ketika mencintai. Dan Juga, kau tidak tahu berapa banyak perasaan Profesor Choi bisa berubah rentang waktu itu. Selain itu kau tidak tahu alasan di balik perasaan Hye Rim kepada Profesor Choi. Yang harus kau lakukan adalah tetap menyukai dia sebanyak yang kau inginkan, seperti sekarang. Kalau tidak, yang akan kau rasakan hanyalah penyesalan.” Jelas Prof Bae
Tapi masih terasa sangat menyakitkan. Bagaimana kau membuat rasa sakitnya hilang?” tanya Seung Chan
Nah... cara terbaik adalah untuk memaksa produksi endorfin kalau perlu. Berolahraga seperti kita sekarang adalah cara yang baik.” Ucap Prof Bae 


Soo Hyun menulis didepan meja kerjanya, pena tiba-tiba sudah kehabisan tinta, ia pun mengisi kembali dengan memasukan pada botol tinta. Ketika mengangkatnya, cairan tinta jatuh ketanganya. Matanya kembali melotot, ingatanya seperti datang dengan banyak badut-badut yang mendatanginya 
Sebuah parade.... taman hiburan?” gumam Soo Hyun
Hye Rim menerima telp Soo Hyun yang mengajaknya untuk pergi ke taman hiburan, mengejeknya kalau mereka bukan anak-anak. Soo Hyun menjelaskan bukan untuk bersenang-senang, tapi Ada sesuatu yang ingin dikonfirmasi. Hye Rim menyuruh Soo Hyun untuk mengkonfirmasikan sendiri saja, karena harus mendapatkan lebih banyak uang, jadi sangat sibuk.
Seung Chan ingin masuk ruangan kakaknya, mendengar pembicaran dibalik pintu. Soo Hyun  pikir terlalu berpikiran dangkal dan mungkin tidak tahu malu dan kurang ajar nanti dan menetapnya untuk bertemu lusa dihalte bus tempat mereka pernah bertemu sebelumnya jam 1 siang. Seung Chan mendengar kakaknya menyebut nama Hye Rim di telp. 

Seung Chan pergi ke lantai satu, bertemu dengan Hye Rim menanyakan apa yang dilakukanya lusa jam 1 siang karena Ada sebuah restoran yang lezat baru dilihatnya. Hye Rim terlihat binggung lalu mengatakan sudah punya rencana. Seung Chan sengaja memancing dengan bertanya rencana apa
Um... belum diatur dengan tepat, tapi...Aku ada janji dengan pelanggan untuk memberitahu keberuntungan mereka, jadi...” kata Hye Rim
Jangan kakakku. Orang lain tidak apa-apa, tapi jangan dia. Kau bagian dari eksperimen. Jerit Seung Chan dalam hati bersedih
Tidak bisakah kita pergi ke sana di waktu yang lain? Apa itu satu-satunya waktu kita bisa pergi kesana?” ucap Hye Rim
Kau tahu, tentang fMRI yang akan kamu lakukan minggu depan... jangan melakukannya. Tidak baik untukmu kalau terkena terlalu banyak radiasi dan juga... Aku tidak ingin kau dimanfaatkan.” Tegas Seung Chan lalu kembali ke lantai dua 

Hye Rim masuk ke dalam ruangan Soo Hyun mengatakan  tidak ingin mendapatkan fMRI lagi dan juga tidak akan ke taman hiburan dengannya. Soo Hyun pikir Hye Rim  menemukan alasan untuk meragukannya. Hye Rim mengakuinya tapi tak ingin memberitahu alasannya, karena pasti Soo Hyun  akan mengeluarkan alas an yang halus.
Soo Hyun pun memilih untuk menghentikan eksperimen, llau mengeluarkan surat kontrak yang ditandatangani Hye Rim yang mengatakan setuju untuk mengambil bagian dalam eksperimen lalu merobeknya. Hye Rim melotot kaget, Soo Hyun juga mengeluarkan catatan cetak biru dari eksperimen karena tidak membutuhkan lagi jadi merobeknya juga.

Lalu bertanya apakah ia harus menghapus juga file yang ada dikomputernya, ia pun menarik Hye Rim agar mengikutinya. Hye Rim pikir tak perlu melakuanya. Soo Hyun pikir harus menghapuskan keraguannya jadi musti melakukannya dalam satu gerakan. Dengan membuka file dalam komputernya, Hye Rim melihat nama file [Brown-eared Bulbul]  bertanya apa isinya.
Soo Hyun memberitahu isinya video porno, dan menantang untuk menonton bersama. Hye Rim dengan wajah panik mengelengkan kepalanya, Soo Hyun memblock beberapa file lalu mempersilahkan Hye Rim untuk menghapusnya sendiri. Hye Rim pun menghapusnya dan tak lupa menghilangkan di recycle bin. Soo Hyun pikir Hye Rim sudah puas sekarang.
Hye Rim tersenyum sambil mengucapkan terimakasih, menurutnya memang ini cukup sulit membuat keputusanya. Soo Hyun tahu Hye Rim itu sangat ragu dan gelisah, Setidaknya ini semua  yang bisa dilakukannya, dengan senyuman kembali mengajak Hye Rim untuk pergi bersamanya. Hye Rim mengangguk setuju untuk pergi ke taman hiburan bersama-sama, lalu keluar ruangan.
Ini semua berakhir sekarang, kan? Benarkan?  Ya. aku benar-benar harus menjadi gila untuk meragukannya lagi.” Gumam Hye Rim didepan pintu lalu berjalan dengan wajah bahagia karena eksperiment untuk dirinya selesai 


Ditaman bermain
Hye Rim bertanya tentang cinta dilihat melalui psikologi, Apa itu memang sesuatu yang bisa menghilang, seperti sihir. Soo Hyun memberitahu  Orang akan saling mencintai dengan penuh semangat hanya sekitar 30 bulan,kalau mereka tidak bisa mengembangkan hubungan yang dewasa saat itu, maka hubungan akan putus.
Masuk akal kalau hal itu mungkin tampak seolah-olah seperti hal ajaib yang menghilang terhadap orang-orang yang sedang jatuh cinta.” Jelas Soo Hyun sambil mengusap tanganya yang kedinginan.
Tapi kenapa kau meminta untuk datang ke sini? Kau tidak suka tempat semacam ini.” kata Hye Rim
Aku datang untuk mencari tahu apa itu "Mitigation practical ability identity restoration".Ucap Soo Hyun dengan bahasa inggris yang cukup jelas. Hye Rim melirik sinis meminta Soo Hyun mengucapkan kalimat yang mudah dimengerti saja.
Aku baru saja mengatakan kata-kata tidak masuk akal dalam bahasa Inggris. Sementara Kau melakukannya sepanjang waktu dalam bahasa Perancis.” Goda Soo Hyun
Hye Rim tersenyum lalu melihat ada tempat yang baik untuk mendapatkan pemandangan terbaik saat parade, lalu meminta Soo Hyun memegang es krimnya agar menjaga tempat duduk  mereka nanti. Soo Hyun heran melihat Hye Rim yang akan pergi. Hye Rim ingin membeli churros. Soo Hyun pikir lebih baik ia yang membelikanya.
Hei, kau bilang ingin melihat parade tidak peduli apapun alasanya itu,  Mereka mungkin lewat saat aku pergi membeli churroa, jadi kau tetap tinggal di sini. Aku akan segera kembali.” Kata Hye Rim, Soo Hyun pun tersenyum dengan memegang es krim milik Hye Rim ditanganya. 
Suara terompet mulai terdengar, parade sudah dimulai. Beberapa orang mulai berkumpul ditepi jalan untuk melihat semua pemain dalam taman hiburan berjalan didekat mereka. Soo Hyun melihat semua badut yang mengunakan pakaian binatang.
Flash Back
Soo Hyun kecil melihat parade dengan wajah bahagia, mendapatkan balon dari manusia tinggi yang mengunakan engrang, setelah itu dibelikan eskrim oleh ibunya, Wajah sang ibu tak menampakan kegembiraan sementara Soo Hyun terlihat sangat bahagia menerima es krim. 
Bunyi Terompet dan iringan semakin nyaring terdengar, Soo Hyun melihat tetesan es mengenai jaketnya, lalu berusaha untuk dibersihkan dengan tanganya. Pikirannya kembali teringat saat memakan es krim dan tetesannya mengenai tangan kirinya.
Flash Back
kau tidak bisa membiarkannya menetes seperti itu! Aku pasti akan datang pada hari ulang tahunmu...jadi tunggulah sebentar lagi. mengerti? Kau tidak boleh melakukan itu. Kau harus muncul di hadapan ibumu yang baru dalam keadaan bersih! ucap ibunya sambil membersihkan tetesan es yang mengenai baju Soo Hyun juga dengan menahan tangis.


Soo Hyun kecil menaiki komidi putar, terlihat sangat bahagai. Soo Hyun masih mengingat kata-kata ibunyaKalau kau terus melakukan hal ini, Aku benar-benar akan memarahimu! Jika kau tetap membiarkannya menetes seperti ini... aku tidak akan datang pada hari ulang tahunmu!Setelah itu pergi meninggalkanya. Soo Hyun menangis histersi ibunya pergi meninggalkan sendirian ditaman bermain 
Es Krim ditangan Soo Hyun terjatuh, ingatannya kembali saat masih kecil menjerit histeris memanggil ibunya sambil menangis. Wajahnya tertunduk ketakutan, ditempat duduk melihat parade, kaki dan tanganya bergetar.

Hye Rim kembali dengan membawa dua churos ditanganya, ketika melihat Soo Hyun tertunduk dengan tubuh bergetar langsung berlari menghampirinya, bertanya apa terjadi sesuatu. Soo Hyun hanya mengeluarkan air matanya, Hye Rim panik memanggil Soo Hyun  dan Soo Hyun hanya bisa tertunduk menangis dengan tubuh bergetar. 


Hye Rim berdiri didepan pintu, Soo Hyun dan Prof Bae sedang ada didalam ruangan. Prof Bae bertanya apa terjadi sesuatu di taman bermain, Soo Hyun berbohong tak ada hanya  merasa sedikit pusing.
Dokter Choi. Apa kau juga akan melakukan hal seperti ini kepadaku? Reaksimu terhadap tetesan air sepertinya karena pengkondisian klasik dan kau bahkan memiliki amnesia disosiatif tentang masa kecilmu. Bagaimana bisa kau mengatakan kalau ini bukan apa-apa?” ucap Prof Bae
Aku baik-baik saja, Prof Bae dan bisa mendiagnosis dan menyembuhkan diri sendiri.” Kata Soo Hyun menyakinkan
Dokter Choi....Kau tahu dengan baik kalau penyakit jantung tidak bisa disembuhkan oleh diri sendiri. Tidak peduli seberapa hebatnya kamu sebagai seorang psikolog. Kau tidak bisa memecahkan masalahmu sendiri. Kalau kau mau seperti ini, setidaknya ayo kita periksa sekarang” ucap Prof Bae,Soo Hyun masih mencoba menyakinkan, Prof Bae merasa Soo Hyun akan menceritakan padanya.

Hye Rim masih ada didepan pintu dan terlihat ragu, akhirnya memutusakan untuk masuk ke dalam dan melihat layar monitor didepan ada Soo Hyun dan Prof Bae yang sedang berkonsultasi, lalu memasang earphonenya.
Aku ingat saat aku dipisahkan dari ibuku saat aku masih kecil,  Ibuku... bermain bersamaku di sebuah taman hiburan. Itu sangat menyenangkan, tapi... pada akhirnya, dia membuangku. Manusia yang sangat egois. Dia hanya bermain saat dia inginkan saja,  dan kemudian merasa bosan, lalu meninggalkanku sendiri.” Cerita Soo Hyun yang sangat membenci ibunya.
Ibumu mungkin sedang dalam situasi di mana...” kata Prof Bae dan disela oleh Soo Hyun
Aku tidak cukup peduli untuk mengetahui alasanya,  Yang lebih luar biasa adalah bahwa dia memarahiku saat dia meninggalkanku dengan mengatakan "berhenti meneteskan es krimnya. Kalau tidak, aku tidak akan datang kembali untukmu di hari ulang tahunmu."”cerita Soo Hyun, Hye Rim mendengarnya terlihat sedih.
Aku berpikir kalau sentimen ini terukir ke dalam pikiranku pada saat itu... Seperti "Aku pasti sudah melakukan kesalahan." Ini semua karena aku meneteskan es krimnya, jadi karena itu ibuku tidak pernah datang menemuiku pada ulang tahunku. Kupikir itu juga sebabnya terasa sakit saat hal-hal seperti tetes air memengenaiku. Ini seperti yang kau katakana, Aku sudah terkondisikan secara klasik, seperti anjing Pavlov.” Ucap Soo Hyun dengan memberikan sedikit senyuma.
Kau tahu kalau itu bukan kesalahanmu dia tidak pernah datang, kan?” kata Prof Bae menatap Soo Hyun lebih dekat
Tentu saja. Aku benar-benar merasa lebih baik sekarang,setelah aku tahu alasan di balik semua ini. Jadi aku berencana untuk meneteskan sedikit air dengan sengaja agar bisa mengalami kontak yang sedikit lebih lama. Bagaimana menurutmu?” kata Soo Hyun, Hye Rim terdiam karena mendengar cara Soo Hyun menangani traumanya sendirian.
Dokter Choi... Ini bukan sesuatu yang harus kamu hadapi dengan tenang seperti itu.” Ucap Prof Bae, Soo Hyun bertanya apakah ia harus menangis
Fakta bahwa dia meninggalkan luka mental seperti itu kepadamu sebelum meninggalkanmu adalah hal yang sangat traumatis yang dialami seorang anak berusia enam tahun Bahkan kalau kau sudah dewasa sekarang” kata Prof Bae
Soo Hyun menegaskan dirinya Bukan sembarang orang dewasa tapi Seorang psikolog, jadi tahu bagaimana memahami trauma dibalik semua ini dan menemukan akar yang mendasari penyebabnya untuk dapat mendiagnosa pengobatan yang tepat. Hye Rim terus menatap Soo Hyun diruang kontrol, Soo Hyun meminta Prof Bae tak perlu khawatir  karena bisa memecahkan hal ini sendiri saja.


Prof Bae pergi ke lantai satu dan berjalan kesudut ruangan lalu bertanya kenapa Hye Rim ingin menemui ditempat paling pojok. Hye Rim merasa akan sedikit aneh kalau ada orang yang berjalan lewat didekat mereka.
Aku... mendengar apa yang dikatakan tuan Soo Hyun di ruang observasi.” Akui Hye Rim, Prof Bae melotot kaget dan berusaha untuk tetap santai menurutnya kurang baik mendengar hal-hal itu tanpa persetujuannya
Aku sangat khawatir tentang dia. Tapi, um... benarkah itu adalah sesuatu yang bisa dia pecahkan sendiri?” kata Hye Rim khawatir
Akan cukup sulit baginya untuk melakukan itu. Tapi dia begitu keras kepala tentang hal itu.” Cerita Prof Bae

Apa ada sesuatu yang bisa aku bantu?” tanya Hye Rim
Kupikir dengan berada di sisinya adalah hal terbaik yang bisa kau lakukan untuk dia. Kupikir dia memiliki emosi negatif terhadap perempuan sekarang karena apa yang terjadi dengan ibunya. Dan dengan demikian, bahkan hipotesis eksperimennya akan sedikit...” kata Prof Bae terhenti
Hye Rim sedikit binggung Prof Bae menyebut eksperiment, Prof bae menutupnya kalau sedang berbicara tentang eksperimen yang Soo Hyun lakukan di masa lalu, lalu mengalihkan kalau dengan keadaan Soo Hyun sangat penting baginya untuk selalu memiliki seseorang di sisinya atau melayaninya sebagai pengingat Dan akan lebih baik kalau bisa membuatnya bahagia.
Hye Rim bertanya apa yang dinginkan Soo Hyun untuk dilakukanya. Prof Bae kurang begitu yakin tapi selama ini Soo Hyun selalu memiliki minat terhadap pepatah, dan menceritakan Soo Hyun selalu mengatakan bahwa banyak psikologi Melakukannya dan sering melihat bermain tebak pepatah dengan teman-temannya



Hye Rim masuk ke dalam ruangan menanyakan apa yang sedang dilakukan Soo Hyun sekarang. Soo Hyun dengan ketus merasa Hye Rim sudah melihatnya kalau ia sedang bekerja. Hye Rim pun memberika segelas kopi diatas meja, Soo Hyun menatap Hye Rim yang tetap ada diruangan.
Mau memecahkan sebuah teka-teki yang aku punya? Ini adalah pepatah, kau lihat sekarang” ucap Hye Rim membuat gerakan dengan pepatah  [Ditampar di Jongro, dan menangis di Sungai Han]
Apa yang kau kerjakan sekarang?” keluh Soo Hyun dengan mengerutkan dahinya.
Ini adalah permainan tebak pepatah!” ucap Hye Rim dan kembali memperlihatkan gerakan agar Soo Hyun menebaknya. Soo Hyu menyuruh Hye Rim pergi karena dirinya sibuk
“Ahh... Kau bahkan tidak bisa mengetahui yang satu itu? Ini "Ditampar di Jongro, dan menangis di Sungai Han!" Bagaimana kalau yang berbeda?” ucap Hye Rim kembali memperagakan pepatah  [Bahkan cacing pun akan berubah] dengan gaya meliuk-liuk sepert cacing

Nona Go Hye Rim.... Apa kau tidak bisa melihat kalau aku sedang bekerja sekarang?” tegas Soo Hyun, Hye Rim pun keluar ruangan dan memberikan semangat pada Soo Hyun.
Sepiring makanan lengkap, dengan sosis omelet dan daging asap yang ditusuk seperti sate. Hye Rim mengaku khusus memesannya dari pedesaan, sambil menuangkan teh menurutnya itu cukup baik untukmu meminumnya setiap pagi. Soo Hyun heran melihat Hye Rim karena ia lebih suka hal-hal sederhana untuk makan siang...
Kau memakan sarapanmu di sekitar jam makan siang, jadi kau harus tetap terisi makanan.” Kata Hye Rim, Soo Hyun pun mengambil garpu untuk memulai makannya.
Hye Rim melupakan satu hal lagi, dengan membalikan badanya. Dengan senyuman lebar, Hye Rim sengeja menaruh nori digiginya. Soo Hyun dengan sinis mengatakan itu tak lucu dan memilih untuk pergi karena nafsu makannya hilang. 

Soo Hyun berbicara di telp kalau membutuhkan buku itu, jadi ingin menemuinya dicafe dekat rumahnya saja. Ketika turun ke lantai satu, Hye Rim mengunakan kacamata hitamnya lalu memutar musik, berjalan dengan gaya sexy mendekati Soo Hyun, dan melipsing lagu yang diputarnya.
Apa kamu juga sangat sibuk hari ini? Sepertinya kau marah-marah lagi. kau sudah menghela nafas berkali-kali dan kau merokok lagi, meskipun kau sudah berhenti. Soo Hyun menatapnya dengan tatapan datar bahkan terkesan menahan kesal

Lihatlah bagaimana merahnya matamu sekarang. Tapi kau selalu terlihat begitu rapi.  Meskipun kamu mengatakan "Ini tidak baik"  kau tertidur segera setelah punggungmu  terkena tempat tidur. Sebutkan namanya, tuan Kim Hye Rim sengaja mengoyang-goyangan tubuhnya dibalik punggung Soo Hyun untuk mengodanya.
Soo Hyun memilih untuk cepat mematikan lagunya, lalu dengan wajah marah bertanya apa sebenarnya yang dilakukan Hye Rim akhir-akhir ini. Hye Rim kebinggungan menjelaskanya. Soo Hyun tidak tahu alasan Hye Rim melakukan ini semua tapi meminta agar Hye Rim meningalkanya sendirian.
Hal-hal yang kau lakukan tidak lucu sama sekali. Semuanya tidak lucu dan tidak dewasa dan Juga, aku bukan tuan Kim... Aku adalah tuan Choi.” Tegas Soo Hyun lalu keluar dari cafe dengan wajah kesal membanting pintu. 


Soo Hyun menerima buku dari Prof Bae, dengan meminta maaf karena menelpnya selarut ini. Prof Bae pikir tak masalah jadi ia bisa merasakan segarnya udara malam, lalu bertanya apakah Soo Hyun  menebak banyak pepatah dengan benar. Soo Hyun binggung dengan pertanyaan Prof bae.
Kupikir kau sangat menyukai permainan tebak pepatah. Bukankah Nona Go Hye Rim memberimu sedikit kuis?” kata Prof Bae, Soo Hyun ingat Hye rim yang memberikan gerakan diruanganya.
Bagaimana kau tahu itu?” tanya Soo Hyun heran
Nah, jujur saja... aku masih bertanya-tanya apakah harus memberitahumu atau tidak, tapi... tetap saja, kupikir kau harus tahu. Aku Pikir Go mendengar ketika kau sedang berkonsultasi denganku. Aku sedikit memarahinya karena menguping...” cerita Prof Bae
Soo Hyun keluar dengan wajah lemas mengingat ucapan Prof Bae  tapi ketulusannya untuk membantumu sangat indah, dan... dia bertanya-tanya bagaimana dia bisa membantumu.” Lalu berlari keluar dari cafe. 

Hye Rim cemberut melihat CD yang sengaja di putar untuk membuat Soo Hyun bahagia, tapi kata-kata Soo Hyun kembali teringat Hal-hal yang kamu lakukan tidak lucu sama sekali. Semuanya tidak lucu dan tidak dewasa.
Apa yang salah dengan lagu ini? Kupikir itu lucu.” Kata Hye Rim kembali memutar musik lagi dan menyanyi dengan bahagia
Hadapi saja dengan percaya diri! Bahkan kalau kau baru saja mulai, hiduplah dengan keren sesuai kemauanmu.  Apa yang ingin kau lakukan? Ini masih belum terlambat, kau tahu!  Bergembiralah, tuan Kim!
Hye Rim dikagetkan dengan Soo Hyun tiba-tiba masuk kedalam cafenya dengan wajah kelelahan dan nafas terengah-engah. Soo Hyun berjalan perlahan mendekati Hye Rim. 

Aku benci peramal, Aku juga benci Perancis. Aku tidak suka rambut panjang dari seorang perempuan dan aku juga tidak suka wanita dengan suara bernada tinggi. Tapi... seorang wanita dengan semua sifat itu muncul di hadapanku. Menurutmu bagaimana perasaanku?” ucap Soo Hyun
Kau tidak perlu memberitahuku, karena aku sudah tahu. Aku tahu , kalau aku membosankan dan tidak lucu serta kekanak-kanakan.” Kata Hye Rim tertunduk sedih
Tapi aku... sudah terlanjur menyukai wanita itu. Apa yang harus aku lakukan sekarang, Nona Hye Rim?” ucap Soo Hyun, Hye Rim menatap Soo Hyun tak percaya
Hye Rim mengatakan wanita yang disukai Soo Hyun adalah seorang janda, Soo Hyun tak masalah. Hye Rim memberitahu memiliki seorang anak, Soo Hyun juga tidak masalah. Hye Rim merasa wanita itu memiliki banyak masalah dan juga memiliki banyak keraguan, serta tidak memiliki rasa percaya diri ditambah lagi usia..... Soo Hyun langsung memeluk Hye Rim dan membisikan Aku mencintaimu, Go Hye Rim. Hye Rim memeluk Soo Hyun dengan menyadarkan kepala dan menangis.
bersambung ke episode 9 
FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



5 komentar:

  1. Tulus banget soo hyun,, aku jd ikut senang dan terharu. . ^^
    Apakah dgn ini eksperimen madame antonie benar" akan berakhir?

    BalasHapus
  2. so sweet bngt yah bagian terakhr nya.aku jd terharu,ooh beruntung nya hye rim jd iri.makasi mba semngat yah bkn sinop ini

    BalasHapus
  3. Ditunggu episode 9nya chingu
    Fighting^^

    BalasHapus
  4. manis bngt...dtnggu ep 9nya ya..

    BalasHapus
  5. aaaaaaaaaaaaaaaa.....
    chezy banget sih,,,

    BalasHapus