PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 14 Februari 2016

Sinopsis Madame Antoine Episode 8 Part 1

Soo Hyun dan Hye Rim berciuman sangat panas, sampai akhirnya Hye Rim tersadar dan membuka matanya lalu mendorong Soo Hyun, dengan nada marah bertanya apa sebenarnya yang ingin dilakukan Soo Hyun padanya. Soo Hyun kaget melihat Hye Rim yang tiba-tiba marah setelah berciuman.
Kau sangat hangat dan dingin, setelah itu mendorongku jauh lalu menarikku untuk mendekat... Apa yang kau lakukan sekarang?” kata Hye Rim
Seperti yang kau lihat, aku hanya seseorang yang menyukaimu.” Ucap Soo Hyun, Hye Rim meminta Soo Hyun membuktikan ucapanya. Soo Hyun menghela nafas panjang dengan memalingkan wajahnya.
Jika... kau meninggalkanku... Aku pikir aku akan jatuh dalam lubang keputusasan : 9 Aku ingin bersamamu lebih dari yang orang lain inginkan: 9. Jika kamu jatuh cinta pada orang lain, aku akan cemburu: 8. Aku...” kata Soo Hyun, Hye Rim tak mengerti dengan ucapan Soo Hyun dan angka-angka yang disebutkan.
Ini skala cinta yang bergairah, dengan nilai dari 1-10. Dikembangkan oleh Susan Spretcher, Professor Ilmu Sosial di Universitas Negara Bagian Illinois Dan Elaine Hatfield, Psikolog Sosial di Universitas Hawaii.” Jelas Soo Hyun layaknya seorang Prof
Hye Rim masih tak percaya Soo Hyun melakukan tes itu karena dirinya. Soo Hyun mengaku Perasaannya cukup sulit untuk menjamin sebuah tindakan, Hye Rim menanyakan hasilnya, Soo Hyun memberitahu hasilnya 119 poin diKarenakan hormon seperti dopamine berputar disekitar otaknya, dengan . merasa kenyang walau tidak makan dan terus memikirkanya.
Skor tertinggi yang kau dapat di tes ini?” tanya Hye Rim, Soo Hyun menjawab 135 poin.
Lalu kenapa kamu tidak mendapatkan skor itu? Apa yang kurang dariku?” ucap Hye Rim tak terima
Itu bukan salahmu. Beberapa poin sengaja aku abaikan dengan tujuan agar hubungan kita bisa lebih berkembang.” Kata Soo Hyun
Hubungan ini tidak akan berkembang. Lagipula kau masih melakukan eksperimenmu.” Ucap Hye Rim menolak
Apa kau masih ragu terhadap eksperimen itu?” keluh Soo Hyun dan kembali duduk dikursi.
Soo Hyun meminta mereka menyingkirkan tentang eksperimen itu dan tanyakan saja yang ingin ditanyakan mengenai eksperimen itu karena ia akan menjawabnya. Hye Rim pun duduk dengan mata melotot bertanya “Apa judul eksperimen yang dilakukan kepadaku?” Soo Hyun menjawab “Relevan dengan tipe yang ideal...” belum selesai menjawab Hye Rim langsung berdiri dari tempat duduknya
Lihat, kau berbohong lagi, dan kita bahkan belum melewati pertanyaan pertama!” teriak Hye Rim kesal
Bagaimana dia tahu kalau itu bohong?  ini tidak akan berhasil. Aku harus membuatnya sedekat mungkin dengan kebenaran. Gumam Soo Hyun panik
Madame Antoine. Itu adalah nama pusat konsultasi, juga nama kafe milikmu jadi kami menyebutnya seperti itu di kalangan kami sendiri.” Kata Soo Hyun akhirnya jujur
Kenapa fotomu, foto Seung Chan, dan foto Ji Ho ditampilkan pada FMRI?” tanya Hye Rim
Kami memiliki perasaan kepadamu dan ingin tahu seberapa dekat masing-masing dari kami sebagai pria idealmu.” Jelas SooHyun
Kenapa kau meminta untuk menemuiku lagi?” tanya Hye Rim, Soo Hyun menjawab karena ia menyukainya.
Lalu kenapa kamu berhenti menemuiku?” tanya Hye Rim, Soo Hyun mengaku karena ia  semakin menyukainya.
Apa yang ada di dalam folder "Cuckoo Bird" pada folder Seung Chan?” tanya Hye Rim, Soo Hyun rasa harus menanyakan  pada Seung Chan tentang itu.
Apa kamu memiliki folder yang sama pada komputermu?” tanya Hye Rim, Soo Hyun mengaku menamai foldernya "Quail." "Barn swallow." "Mockingbird." bahkan memiliki "Red-Crowned Crane." Dan apabila terlalu malas untuk menamai foldernya maka menggunakan nama yang muncul.
Apa eksperimenmu akan tetap dilanjutkan setelah ini? Bukankah biasanya ada eksperimen kedua kalau kau sudah menjalankan eksperimen awal?” tanya Hye Rim, Soo Hyun sempat melotot dan diam
Ini adalah eksperimen psikologi terkait cinta menggunakan 500 orang sebagai subjek. Dan eksperimen awal itu adalah... adalah satu yang aku lakukan pada wanita yang kau temui.” Jelas Soo Hyun
Bagaimana dengan eksperimen awal kedua?” tanya Hye Rim, Soo Hyun mengaku  sedang melakukannya sekarang dengan menggunakan orang lain sebagai subjek,

Hye Rim merasa Soo Hyun itu bisa memutar balikan segala hal dengan mudah, Soo Hyun meyakinkan memang itu yang sebenarnya dan merasa Hye Rim itu lebih suka dirinya berbohong. Hye Rim pun ingin menanyakan satu pertanyaan lagi, yaitu berapa hasil dari yang didapatkan pada FMRI.
Soo Hyun kebinggungan dengan memoyongkan bibirnya, akhirnya menjawab hasilnya Enam persen. Hye Rim yang tadinya berwajah serius, tertawa mendengarnya, dan mengaku akan menghajar Soo Hyun apabila menjawab 63 persen lagi. Soo Hyun pun menantang apakah Hye Rim ingin menanyakan yang lainya. Hye Rim pikir sampai saat ini belum ada. Soo Hyun tahu memang Sulit untuk menghapuskan semua keraguannya, jadi kalau memang ada pertanyaan silahkan tanyakan langsung saja.
Kalau begitu... kita berkencan sekarang, kan?” ucap Soo Hyun dengan tersipu malu.
Tentu saja tidak, Aku masih belum bisa mempercayaimu.” Kata Hye Rim lalu keluar dari ruangan praktek ramalnya.
Soo Hyun tak percaya hasilnya tak seperti itu dan hanya bisa melirik melihat Hye Rim yang pergi. Hye Rim melirik kesal karena Soo Hyun itu tak mengejarnya dan berpikir mungkin itu bukan yang ingin dilakukan, menurutnya itu konyol mau berkencan dengan orang seperti itu lalu memilih untuk pergi ke dapur. 


Soo Hyun bertanya pada Ji Ho dalam ruang kerja dirumahnya, bertanya apa yang dikatakan tadi nama eksperimennya. Ji Ho tertunduk menjawab "Madame Antoine." Soo Hyun menutup matanya karena Hye Rim itu mencari tahu karena  beberapa alasan aneh.
Hal ini tidak bisa membantu. Kita hanya akan menyebutnya seperti itu mulai sekarang. Mengerti?” kata Soo Hyun lalu menyuruh Ji Ho pergi sekarang, setelah itu memikirkan kembali rencana eksperimentnya. 

Hye Rim kaget karena Tuan Kim meminta untuk meramalkan keberuntungan putrinya. Tuan Kim menceritakan anaknya tidak begitu baik akhir-akhir ini. Hye Rim bergumam dengan wajah panik Apa yang harus aku lakukan? Ini bukan seperti aku bisa melihat dia di depanku...dan tidak ada yang bisa kulakukan...
Tuan Kim pun meminta Hye Rim melakukanya, Hye Rim mulai mengeluarkan kipasnya dan berbicara dengan bahasa Prancis walaupun terdengar gugup. Tuan Kim lalu bertanya apa yang disampaikanya, Hye Rim menebak anak Tuan Kim itu memiliki kepribadian yang cukup halus, manis, dan baik. Tuan Kim menyangkalnya karena anaknya  benar-benar keras kepala.
Semua orang sedikit keras kepala. Tapi dia baik, sehingga semua orang menyukainya...” kata Hye Rim
Tidak dia benar-benar berkemauan keras. Dia tidak pernah bisa berpegang pada teman-temannya.” Ucap Tuan Kim

Itu karena dia termasuk tipe artistic dan dia memiliki ketertarikan pada bidang seni, entah itu menggambar atau musik.” Kata Hye Rim kembali menembak
Sudah kubilang, bukan itu! Putriku kuliah di jurusan teknik komputer!” kata Tuan Kim, Hye Rim tertawa mendengarnya untuk menutupi rasa gugupnya.
Sial, apa yang harus aku lakukan? Aku tidak memiliki informasi untuk melanjutkan. Mungkin dia wanita yang sebelumnya? gumam Hye Rim mengingat wanita yang dilihat saat ada di Villa.
Sepertinya dia dalam keadaan yang sedikit lemah. Dia tidak memiliki banyak tenaga, dan sering terkena pilek.” Kata Hye Rim kembali menebak
Tidak. Dia tidak pernah sakit saat dia tumbuh dewasa. Nona Go. Ada apa denganmu hari ini? Apa kau sudah kehilangan sentuhanmu?” keluh Tuan Kim
Mungkin karena semua partikel debu halus hari ini... mengaburkan penglihatanku.” Kata Hye Rim lalu kembali bergumam agar tak khawatir dan mencoba untuk melihat hal yang termudah dulu, menurutnya melihat apabila ayahnya seumur Tuan Kim maka....
Hye Rim kembali menembak anak Tuan Kim itu sudah menikah, Tuan Kim menyangkal anaknya belum menikah, Hye Rim melihat tanggapan Tuan Kim menurutnya ada sesuatu yang harus dikatanya. Ia pun menyarahkan agar anak Tuan Kim segara menikah dan bisa melihat ada seorang pria yang baik di sekitarnya.
Kalau dia melewatkan kesempatan ini akan sulit baginya untuk menemukan seseorang seperti itu lagi...” kata Hye Rim
Sudah kubilang, aku tidak akan membiarkan dia menikah!” tegas Tuan Kim
Kau tidak akan membiarkan dia menikah? Kenapa?” tanya Hye Rim binggung, Tuan Kim langsung berdiri menyuruh Hye Rim menghabiskan tehnya dan  pergi, Hye Rim binggung melihat Tuan Kim tiba-tiba berubah jadi marah

Hye Rim dan Emma pergi menonton konser musik rock sambil menari-nari, berjingkrang-jingkrak. Setelah lelah, Emma mengajak Hye Rim pergi ke meja Bar memuji gerakan Hye Rim sudah bagus dan berpikir kalau temenya itu sudah sering ke tempat seperti ini.
Aku banyak bermain main di tahun-tahun emasku! Tapi kau juga harus membawa temanmu Yoo Sun! Kenapa kau tidak mengajaknya? Semakin banyak orang semakin meriah!” kata Hye Rim memancing
Dia benar-benar tidak suka tempat-tempat seperti ini, jadi aku tidak bisa mengajaknya.” Kata Emma lalu pamit untuk pergi ke kamar mandi.
Hye Rim menghebuskan nafas lelah dan mengirimkan pesan pada Soo Hyun Emma meneleponku, jadi aku bersamanya. Tolong persiapkan uang kompensasi untukku hari ini.

Hye Rim akhirnya mencari Emma di dalam kamar mandi karena tak juga datang, tiba-tiba terdengar suara bertanya siapa yang datang. Hye Rim pu mengetuk pintu bertanya apakah ada orang didalam. Emma membuka pintu tapi wajahnya tertunduk dengan sorot mata yang berbeda. Hye Rim menduga itu Yoo Sun. Yoo Sun binggung Hye Rim itu bisa mengenalnya.
Keduanya duduk dicafe bersama, Yoo Sun pun mengerti kalau merasa aneh  tidak memiliki ingatan untuk beberapa hari terakhir. Hye Rim menceritakan  bukan hanya beberapa hari tapi sudah cukup sering bertemu Emma belakangan ini dan menurutnya Sepertinya Emma yang muncul lebih banyak dan sering.
Bagaimana kalau hidupmu sendiri menghilang sepenuhnya?” tanya Hye Rim khawatir
Meskipun begitu, Emma adalah temanku. Dia seperti sumber kekuatan bagiku saat dia muncul, ketika aku sedang ditindas dan tidak punya teman.” Cerita Yoo Sun
Apa kau tahu kenapa tuan Sang Wook tiba-tiba pergi ke luar negeri? Itu karena Emma. Dia muncul dan mengatakan kepada Sang Wook bahwa dia membencinya, dan mencampakkannya.” Cerita Hye Rim. Yoo Sun sempat tak percaya, Hye Rim menyakinkan kalau sudah mengkonfirmasi dengan Sang Wook 

Yoo Sun duduk didepan cermin dengan wajah, melihat Emma didepanya mengatakan kalau Emma yang datang dan memutuskan hubungan dengan Sang Wook. Emma pun merasa senang Yoo Sun sudah mendengarnya, karena menurutnya pria itu tak sesuai dengan Yoo Sun.
Dia akan mencampakanmu bahkan kalau aku tidak melakukannya.” Kata Emma
Tidak! Apa kamu tahu berapa banyak kami..” ucap Yoo Sun
Apa kau tahu bagaimana kesepiannya aku sementara kau bersamanya? Apa kau tahu bagaimana sulitnya bagiku berada di kegelapan saja?” teriak Emma
Aku tidak bisa membiarkan ini berlanjut.” Tegas Yoo Sun dengan mata melotot
Lalu? Apa yang akan kau lakukan tentang hal itu? Apa kau akan menyingkirkanku?” kata Emma menantang
Yoo Sun membenaka kalau tak ingin Emma muncul lagi didepannya, karena tak bisa pernah bisa memaafkannya karena sudah merusak hubungan percintaanya, Emma tahu Yoo Sun tidak akan pernah bisa menyingkirkannya dengan omong kosong seperti konseling dan tak peduli dengan yang dikatakanya. Yoo Sun marah dan langsung memecahkan kacanya. 

Seung Chan turun ke lantai dua, menemui Hye Rim untuk mengajak jalan-jalan jam 06:00 sore setelah selesai melatih, dengan menonton film dan makan malam bersama. Hye Rim teringat dengan ciuman panasnya dengan Soo Hyun sebelumnya.
Ia pun memutuskan untuk saling berbicara tapi untuk nonton film.... Seung Chan tak ingin ditolak karena sudah membeli tiket dan memperlihatkanya, karena sebelumnya ingin menonton film itu. Hye Rim terlihat tak bisa menolaknya. 

Di dalam bioskop, Seung Chan tertawa sambil makan popcorn tapi Hye Rim hanya diam dan melamun karena merasa tak nyaman menonton. Seung Chan melirik Hye Rim yang tak menikmati menonton film.
Seung Chan memberikan empat slice kue dipiring, Hye Rim binggung Seung Chan yang memesan banyak kue. Seung Chan tahu Hye Rim sangat menyukainya jadi menyuruhnya untuk segera makan. Hye Rim terlihat makin tak enak hati, Seung Chan menegaskan kalau itu bukan sebuah komitment jadi menyuruhnya makan saja dengan santai.
“Semua Tertulis di seluruh wajahmu. "Apa yang harus aku lakukan dengannya? Apa aku harus menolaknya atau tidak? " Apa kau, mungkin..... mulai menyukai orang lain?” ucap Seung Chan, Hye Rim hanya bisa diam.
Yah, itu tidak masalah. Selama dia bukan kakakku, Kalau kau merasa tidak nyaman, Aku bisa menjadi teman priamu saja. Biarkan aku setidaknya melakukan itu, aku mohon?” kata Seung Chan
Hye Rim pun tersenyum, Seung Chan bahagia melihat Hye Rim yang tersenyum, lalu mengajak mereka makan dengan santai karena sebelumnya sempat hampir mati karena gugup. 

Seung Chan pulang kerumah, ketika akan masuk kamar melihat kakaknya duduk diruang kerja kamar tidurnya. Dengan santai Seung Chan yakin itu bukan kakaknya, Soo Hyun heran melihat adiknya yang tiba-tiba mengatakan hal itu.
Aku baru saja bertemu dengan Go Hye Rim.” Ucap Seung Chan
Apa Hye Rim akhirnya memberitahumu? Tentang bagaimana perasaannya, Kalau dia menyukaiku.” Kata Soo Hyun percaya diri
Seung Chan yakin kalau itu bukan kakaknya, Soo Hyun sangat yakin itu pasti Hye Rim itu menyukainya, Seung Chan tertawa menurutnya kakaknya tak perlu bermain-main sekarang lalu keluar ruangan. Soo Hyun berteriak kesal kalau memang itu dirinya. 

Ji Ho berlatih Hapkido, dengan membuat pukulan sambil memanggil nama “Go Hye Rim!” beberapa kali. Yoo Rim menghela nafas melihat tingkah Ji Ho yang berlatih demi kakaknya, Akhirnya ia mendekati Ji Ho dan menatapnya. Ji Ho terlihat tak peduli dan kembali memulai jurus memanggil nama Hye Rim. Yoo Rim  langsung memberikan jurus membanting Ji Ho karena kesal.
Kenapa kau mengatakan namanya seperti itu?”kata Hye Rim kesal
Aku belajar dengan tujuan melindungi Nunna Hye Rim dari gelandangan suatu hari nanti...” ucap Ji Ho sambil memegang pinggangnya yang sakit.
Apa kau tidak mengerti? Tidak peduli seberapa besar kau menyukainya, hal itu tidak akan berhasil! Kau belum mengerti juga?” ucap Hye Rim
Tidak ada yang tahu secara pasti. Kemungkinannya mungkin rendah, tapi tidak benar-benar nol.” Kata Ji Ho

Yoo Rim menghela nafas lalu berlutut didepan Ji Ho, Ji Ho terlihat ketakutan melihat Yoo Rim yang mendekatinya. Yoo Rim pun menyuruh Ji Ho untuk mengaku perasaanya pada Hye Rim satu kali. Ji Ho yang ketakutan terlihat binggung.
Apa yang akan kau lakukan dengan perasaanmu yang tak berbalas kepadanya? Kau harus mengaku kepadanya untuk bisa sampai ke tingkat berikutnya.” Kata Yoo Rim
Bagaimana kalau aku ditolak?” ucap Ji Ho
Apa maksudmu, ditolak? Dia tidak sekabur itu sebagai wanita dewasa,  Dia mungkin akan berakhir melihatmu sebagai lebih dari seorang pria. Jadi cobalah mengaku kepadanya, mengerti? Lakukan langkah pertama.” Kata Yoo Rim dengan memegang pundaknya, Ji Ho pun memutuskan  akan mencobanya dan memberikan semangat dan bergumam dalam hati Maaf, Ji Ho. Kau pasti akan ditolak.”


Yoo Sun datang meminta agar menyingkirkan Emma, Soo Hyun kaget tiba-tiba Yoo Sun membuat keputusan seperti itu. Yoo Sun merasa  Sudah cukup lama jadi perlu untuk melakukannya itu Tapi tidak cukup mengumpulkan keberanian, lalu setelah mengetahu tentang Sang Wook, jadi membuat keputusan untuk menyingkirkan Emma.
Kalau begitu, izinkan aku menanyakan kepadamu beberapa pertanyaan. Kapan kau pertama kali diganggu?” tanya Soo Hyun
Ketika aku masih di sekolah dasar. Mereka mengolok-olokku, dengan mengatakan bahwa Aku punya kepribadian ganda.” Cerita Yoo Sun
Kemudian, apakah Emma pertama kali muncul saat kau masih berada di sekolah dasar?” tanya Soo Hyun
Tidak. Dia muncul saat aku masih di sekolah menengah.” Kata Yoo Sun
Lalu Kenapa mereka mengatakan itu kepadamu di sekolah dasar?” tanya Soo Hyun
Aku tinggal di tempat bibiku saat itu karena orang tuaku meninggal tetapi hal-hal aneh kadang-kadang terjadi. Mereka berdua bekerja, jadi aku sering sendirian tapi seperti saat aku sakit, akan ada sup yang disiapkan untukku atau aku akan bangun dengan Obat di sebelah kepalaku. Suatu kali, bahkan ada handuk dingin di keningku.” Cerita Yoo Sun
So Hyun menyimpulkan kalau Yoo Sun seolah-olah ibunya itu sedang menjaganya, Yoo Sun membenarkan. Soo Hyun meminta Yoo Sun menjelaskan kejadian saat jatuh ke sungai.
Yoo Sun menyebut “anak ku” lalu mengubah dengan menceritakan saat jatuh ke air, sang ayah menyelamatkanya setelah itu tak sadarkan diri, menurutnya sang ayah kesusahan walaupun sudah menggunakan semua kekuatannya tapi akhirnya tersapu air dan ibunya masuk juga ke dalam sungai mencoba menyelamatkan dirinya.
Kau ingat dengan sangat baik untuk seseorang yang tak sadarkan diri... Ini Tepat sekali... kau adalah Ibu dari Yoo Sun ‘kan?” ucap Soo Hyun
Aku sedang mengujimu, ternyata kau benar-benar luar biasa. Bagaimana kau tahu kalau aku ibu dari Yoo Sun?” tanya Ibu Yoo Sun

Caramu membawa diri dan pola bicaramu benar-benar berbeda dari Nona Yoo Sun. Dan bukti yang paling menentukan adalah saat kau menyebut Yoo Sun "anakku." Meskipun kau dengan cepat mencoba untuk menutupi kesalahan itu. Hanya ayah atau ibu Yoo Sun yang akan mengingat kejadian itu dengan cukup jelas karena dia pingsan, dan hanya mereka yang akan memanggilnya "anakku." Tapi... kau tidak tampak seperti ayahnya.” Jelas Soo Hyun panjang lebar.
Aku tidak berniat untuk tetap bersama Yoo Sun secara paksa. Tapi Yoo Sun sangat ingin aku Bersamanya dan terlalu menyakitkan bagiku untuk meninggalkannya sendirian. Aku pikir hal itu menjadi racun. Lagipula, Yoo Sun diganggu karena aku” kata ibu Yoo Sun
Jadi itu karena kau yang kadang-kadang muncul saat dia  masih berada di sekolah dasar.” Ucap Soo Hyun
Ibu Yoo Sun membenarkan, tapi melihat Yoo Sun sudah dewasa sekarang jadi merasa anaknya itu tidak perlu teman khayalan atau ibunya lagi, jadi meminta Soo Hyun agar menyingkirkan Emma agar Yoo Sun bisa hidup dengan kekuatannya sendiri dan juga singkirkan dirinya juga. 

Hye Rim tak percaya mengetahui kalau Ibu Yoo Sun itu ada didalam tubuh Yoo Sun juga, lalu bertanya perasaan Yoo Sun tentang semua ini dan apakah Soo Hyun memiliki kesempatan untuk melihatnya. Soo Hyun pikir Yoo Sun merasakan hal yang sama tapi tidak memiliki keberanian, sehingga ibunya datang sebagai gantinya.
Kalau begitu... kita juga harus menyingkirkan Emma ? Kami menjadi cukup dekat.” Kata Hye Rim sedih
Itu sebabnya aku akan membutuhkan bantuanmu, karena Kau satu-satunya orang yang dekat dengannya jadi kau harus melakukan sebagian besar pekerjaan.” Ucap Soo Hyun, Hye Rim setuju
Soo Hyun akan pergi tapi terlihat binggung lalu bertanya apakah mereka tidak bertemu satu sama lain lagi. Hye Rim hanya melirik didepan mesin kopinya. Soo Hyun merasa sudah memuaskan jawaban tentang eksperimentnya, Hye Rim pun setuju merkea untuk bertemu. Soo Hyun mengusulkan malam ini jam 6 sore. Hye Rim jual mahal kalau sedang sibuk tapi  akan mencoba untuk meluangkan waktu. Soo Hyun kembali kelantai dua, Hye Rim meloncat bahagia bisa berkencan dengan Soo Hyun. 

Hye Rim memilih pakaian didepan cermin, tiba-tiba tanganya terasa dingin, Soo Hyun lalu memegangnya dan menaruhnya didalam saku jaketnya lalu jalan bersama.
Keduanya duduk direstoran, Soo Hyun tiba-tiba duduk disamping Hye Rim, dengan malu-malu Hye Rim heran melihat Soo Hyun mendekatinya dan menyuruh untuk kembali ke tempat duduknya, Soo Hyun memegang dagu Hye Rim menegaskan kalau itu adalah tempat duduknya lalu menciumnya dengan penuh nafsu. Dibawah lampu cafe, Hye Rim dan Soo Hyun kembali berciuman dengan hot, tangan Soo Hyun pun turun kebagian bawah.
Hye Rim menyadarkan lamunan, menurutnya harus menarik garis dalam kencannya kali ini karena tak ingin dianggap sebagai wanita murahan, lalu pergi ke meja rias dengan memoles lipstik dibibir dan membuatnya agar terlihat sexy.
Haruskah aku membiarkan dia menciumku saat ini, atau tidak?” pikir Hye Rim lalu tersenyum bahagia. 

Soo Hyun terdiam didepan komputer dengan wajah serius, lalu mulai mengetik laporannya.
Siapa Choi Soo Hyun yang mengajak nona Go Hye Rim berkencan? Aku yakin kalau itu bukan Pegawas Choi Soo Hyun.  Kalau begitu, apakah Subjek Pria A adalah Choi Soo Hyun?  Atau manusia Choi Soo Hyun? Kalau aku bertanya kepadanya sebagai Subjek Pria A, Aku harus mendapatkan pengakuan darinya hari ini.  Tapi hatiku bertindak sendiri pada tugas-tugas yang tidak relevan untuk hal itu.”
“Orang yang bernama Choi Soo Hyun telah mendominasi Subjek Pria A Choi Soo Hyun.  Aku gugup dan malu karena akan menjadi  kencan pertama dan cinta pertama mereka dan aku bahkan sedikit takut.  Apa aku bisa menyimpulkan pertemuanku dengannya tanpa hambatan?

Soo Hyun menunggu di halte bus, Hye Rim turun dari bus dan dengan gaya sexy memhembaskan rambutnya kebelakang, Soo Hyun melihat Hye Rim yang nampak cantik bergumam Haruskah aku memintanya untuk bergandengan tangan denganku? Dia mungkin menolak dan berpaling. Tidak peduli apapun, aku harus sopan Dan lembut.
Keduanya akhirnya berjalan, Soo Hyun hanya jalan tertunduk dengan tangan ditaruh dibelakang. Hye Rim melirik dengan bergumam Kenapa dia begitu tegang? Dia bahkan tidak memberiku kesempatan untuk menggandengnya.” Akhirnya ia mengeluarkan jurus mengaku tanganya sangat dingin dan tidak membawa sarung tangan.
Soo Hyun membuka sarung tangan dan menyuruh Hye Rim memakainya, karena ia punya kantung yang bisa membuatnya hangat lalu berjalan lebih dulu. 

Keduanya duduk dicafe menikmati teh, suasana terlihat canggung. Hye Rim merasa mengantuk, sambil menguap melihat pasangan duduk didekatnya berciuman, lalu memberitahu Soo Hyun dengan yang dilakukan anak muda itu. Soo Hyun melihatnya, Hye Rim merasa keduanya karena masih muda jadi bisa begitu hot berciuman.
Soo Hyun mengingat saat terakhir kali berciuman dengan Hye Rim sangat hot, dengan wajah panik mengaku sangat panas dicafe itu. Lalu berdiri mengajak Hye Rim untuk pergi ke luar dan mencari udara segar. Hye Rim semakin cemberut karena sikap Soo Hyun tak sesuai dengan khayalanya. 

Hye Rim merasakan sepatu tak nyaman dan mencari tempat untuk bersandar agar bisa memperbaikinya, dengan memegang pundak Soo Hyun, Hye Rim memperbaiki hak sepatunya.
“Sinyal Jenis apa ini? Apa dia mencoba untuk mengujiku?  Maka aku akan bangkit untuk menantang dan Aku akan gentleman kapanpun. Gumam Soo Hyun tak mau tergoda
Hye Rim melirik lalu dengan sengaja berpura-pura jatuh dengan memeluk Soo Hyun agar tak jatuh. Soo Hyun melepaskanya dan mengarahkan tangan Hye Rim agar memegang dinding, Hye Rim melirik sinis karena Soo Hyun seolah-olah tak peduli denganya.
Apa yang sedang kau coba lakukan sekarang? Apa kau benar-benar seorang spesialis dalam psikologi perempuan? Apa kau mengatakan kalau aku bukan seorang wanita?” teriak Hye Rim, Soo Hyun ingin membela diri tapi Hye Rim sudah lebih dulu berteriak untuk melupaknya dan memilih pergi. Soo Hyun terlihat binggung melihat sikap Hye Rim yang tiba-tiba marah. 

Hye Rim mengumpat kesal saat akan masuk ke dalam cafe, karena Soo Hyun ternyata pria yang sangat kaku dan bersumpah tidak akan pernah mengencaninya lagi. Ketika masuk ke cafe, heran karena Ji Ho berpakaian rapi duduk dengan Yoo Rim.
Yoo Rim pun memberikan kata “action” Ji Ho pun meminta Hye Rim untuk menonton video dulu. TV yang disiapkan Ji Ho memutar video yang dengan Hye Rim yang terlihat makin lama makin jauh dan seluruh madame antonie dari atas.  Hye Rim binggung sebenarnya apa yang ingin ditujukannya. Ji Ho mengatakan kalau itu tentang Hye Rim.
Kenapa aku begitu kecil dalam video?” tanya Hye Rim binggung
Itu karena dia menggunakan drone untuk mengambil gambar itu.” Jelas Yoo Rim
Seperti itulah bagian dalam hatiku, Hatiku berputar di sekitar orang kecil di layar.” Kata Ji Ho. Hye Rim semakin tak mengerti lalu menanyakan pada adiknya apa yang sebenarnya dikatakan Ji Ho, Yoo Rim mengelangkan kepalanya.
“Alam semesta dimulai dengan Big Bang. Melalui itu, Galaksi Andromeda, Sistem Solar, planet-planet dan bahkan bumi tempat kita hidup, diciptakan....” kata Ji Ho, Hye Rim pun menyela.
“Ji Ho.... Aku benci ilmu bumi dan aku hanya ingin kau memberikan versi sederhana.” Ucap Hye Rim, Yoo Rim mengangguk-anggukan kepala sangat mengerti dengan kakaknya.
Sebelumnya, aku tidak pernah benar-benar berpengalaman dengan emosi Tapi berkat kau, Ledakan emosi meletus di hatiku, pada saat itu ketika pertama kali aku melihatmu.” Ucap Ji Ho

Oh, anakku yang malang... Maaf, tapi aku tidak pernah bisa melihatmu sebagai seorang laki-laki.” Kata Hye Rim
Ji Ho ingin tahu alasanya, padahal ia sudah belajar Hapkido sekarang untuk menjadi seorang pria. Hye Ri menegaskan  tidak ada hubungannya dengan hal-hal seperti itu, karena Ji Ho sudah dianggap  sebagai bayi yang lucu dalam pikirannya sejak  melihat pertama kali. Ji Ho pikir mungkin karena jarak umur yang berbeda, dan merasa bisa menunggunya.
Tetap akan sama. Ketika kau berada di usia empat puluhanmu, lima puluhan, atau enam puluhan, maka kau akan terlihat seperti bayi berusia empat puluhan, lima puluhan, atau enam puluhan, untukku. Buka matamuu dan melihat sekeliling.  Kalau kau melakukannya, maka kau akan menemukan lebih  alam semesta yang indah dari yang kau lakukan di kepadaku” jelas Hye Rim
Ji Ho menahan tangis karena ditolak lalu berlari keluar dari cafe, Yoo Rim mengejar Ji Ho yang berlari keluar cafe. Hye Rim meminta maaf karena menolak pernyataan cintanya, Yoo Rim berteriak mencari Ji Ho sampai keluar dari cafe. Ji Ho keluar dari persembunyinya, dengan bersandar di dinding menangis tersedu-sedu karena ditolak cintanya. 


Soo Hyun pun meminta Yoo Sun berbaring dengan tenang dan mengikuti saja apa yang dikatakan dan meminta untuk merasakan udara di dalam ruangan dan mengatur nafasnya.
Sekarang,Metode yang yang paling nyaman yang kau tahu... Longgarkan cengkeramanmu pada kesadaranmu, lalu Kelopak matamu terasa berat, Mungkin kau akan mengantuk atau keadaan relaksasi dan kau berada dalam keadaan paling nyaman sekarang, kau siap untuk menjadi salah satu orang dalam pikiranmu sekarang.” Ucap Soo Hyun dan membuat Yoo Sun pun menutup matanya.
Aku ingin pergi, karena Akan sulit bagiku untuk melihat Emma menghilang.” Ucap Hye Rim menahan sedihnya.
Kau tidak bisa pergi,  Hanya kaulah satu-satunya yang bisa meyakinkan dia. Kalau kau temannya, kamu harus bersamanya pada saat-saat terakhirnya.” Tegas Soo Hyun menahan Hye Rim pergi.
Hye Rim menatap Yoo Sun yang sudah tertidur, Soo Hyun bertanya apakah Hye Rim sudah siap sekarang. Hye Rim dengan wajah sedih mengangguk. Soo Hyun pun meminta Yoo Sun bangun sebagai Emma. Yoo Sun membuka matanya dan sorot matanya berubah jadi Emma.

Ia binggung melihat tempat bangun, lalu melihat Hye Rim dan didepanya ada Soo Hyun. Wajahnya terlihat kesal karena sudah mengiranya dari awal, lalu berdiri karena Hye Rim ternyata ada disisi Soo Hyun dan sengaja menelp dengan tujuan menyingkirkannya.
Aku tidak akan membiarkanmu. Bahkan kalau aku mati, aku tidak akan pergi sendiri! Aku akan membawa Lee Yoo Sun bersamaku!” teriak Emma mengancam dengan mengambil pisau dari meja.
Kupikir kau berteman dengan dia selama 20 tahun... tapi kau akan membunuhnya? Apa itu arti teman bagimu?” kata Soo Hyun berusaha santai
Aku tidak meminta untuk ini! aku hanya keluar karena dia menginginkan aku! Tapi sekarang, di sini dia, mencoba untuk....” teriak Emma.
“Memang Benar. Yang memanggilmu adalah Nona Yoo Sun. Tapi dia orang yang berbeda daripada dirinya sebelumnya. Dia mencoba yang terbaik untuk hidup dengan kekuatannya sendiri. Kalau kau memang benar-benar temannya, maka kau harus membantunya.” Jelas Soo Hyun

Tapi itu tidak adil kalau aku harus hilang begitu saja seperti ini... Aku sudah sangat banyak membantunya di masa lalu, dan sekarang dia...” rengek Emma tak terima
Tapi, kau juga membuat hidupnya menjadi jauh lebih sulit. Siapa orang yang menemui tuan Sang Wook dan merusak hubungan mereka? Kau tidak benar-benar melakukannya demi Yoo Sun. Kau sengaja membuatnya sengsara karena akan semakin sulit bagimu untuk muncul kalau Nona Yoo Sun menjadi bahagia dengan tuan Sang Wook.” Ucap Soo Hyun dan bisa membuat Emma tenang
Nona Yoo Sun ingin dipisahkan darimu sekarang. Ibunya juga merasakan hal yang sama. Sekarang, tolong... saatnya bagimu untuk menghilang, Nona Emma.” Kata Soo Hyun akhirnya bisa mengambil benda tajam dari tangan Emma dan Emma menangis 
Emma menatap Hye Rim menanyakan apakah ia juga ingin dirinya menghilang, padahal mereka adalah teman. Hye Rim mengakui mereka adalah teman, karena setalah bertemu denganmu, seolah-olah kembali ke usia dua puluhan lagi dan juga bersenang-senang. Emma merengek karena Hye Rim meminta untuk menghilang.
Kau tampak tidak nyaman kepadaku. Seperti kau mencoba untuk hidup sebanyak yang kau bias dalam waktu singkat.” Ungkap Hye Rim

Ya, aku tidak nyaman. Aku tidak tahu kapan aku akan kembali menjadi Lee Yoo Sun, jadi aku selalu terburu-buru! Tapi... sekarang kamu mencoba untuk menyingkirkan, padahal sedikit waktu yang aku miliki untuk diriku sendiri saat ini...” ucap Emma sambi menangis sesungukan.
Kau tidak menghilang. Kau akan hidup bersama nona Yoo Sun sebagai bagian dari dirinya. Dan Kau tidak perlu terus berada dalam keadaan gelisah lagi. Kami tidak mengucapkan selamat tinggal. Aku akan bertemu kau lagi sebagai Nona Yoo Sun... sebagai dirimu yang sebenarnya. Aku juga benar-benar tidak mau dipisahkan darimu.” Ucap Hye Rim menahan sedihnya.
Bahkan kalau aku menjadi Yoo Sun...apa kau akan pergi clubbing bersamaku?” tanya Emma menghapus airmatanya.
Hye Rim mengangguk, Emma kembali bertanya apakah Hye Rim akan memakai make up dan tindik serta berbelanja baju bersamanya lagi. Hye Ri mengangguk karena Emma akan hidup dalam diri Yoo Sun jadi  tidak akan menghilang, menurutnya apabila Emma memang menghilang maka  akan mengenangnya. Emma sempat mengumpat tapi Hye Rim membalasnya dengan pelukan, Soo Hyun membiarkan keduanya agar bisa membuat Emma tenang. 
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



1 komentar: