PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 04 Februari 2016

Sinopsis Cheese In The Trap Episode 10 Part 1

Hong Sul melihat Yoo Jung menunggu didekat tangga, Yoo Jung dengan wajah gugup memberikan minumanya, Hong Sul menolak karena sudah minum. Yoo Jung menarik Hong Sul dan memeluknya dari belakang seperti melepakan rasa rindunya. Hong Sul hanya bisa menyebut nama Yoo Jung dan membiarkan Yoo Jung memeluknya.
Yoo Jung seperti membisikan sesuatu pada Hong Sul, lalu tanganya menaruh minumanya dikantung jaket Hong Sul. Yoo Jung melepaskan pelukanya lalu menuruni tangga. Hong Sul menatap Yoo Jung yang bersikap seperti mengacuhkanya kembali. 

Selesai tes, Bo Ra mengeluh sangat lapar lalu mengajak Eun Taek untuk makan bersama, Eun Taek mengeluarkan ponselnya, mengaku sedang tak enak badan jadi tak napsu makan sekarang dan memilih untuk pulang buru-buru.
Bo Ra berteriak memanggilnya, tapi Eun Taek tak peduli memilih untuk pergi saja. Hong Sul binggung melihat Eun Taek buru-buru pergi, Bo Ra heran dengan Eun Taek napsu makan. Hong Sul juga tak percaya karena Eun Taek itu tak akan pernah menolak makanan.

Eun Taek makan burger dengan gigitan besar dan hampir saja tersedak, Yoo Jung didepanya tersenyum menyuruh Eun Taek makan pelan-pelan saja. Eun Taek mengelep mulutnya yang belepotan lalu menyuruh Yoo Jung berbicara lebih dulu saja.
Sepertinya perasaan Hong Sul sedang kacau sekarang dan Aku akan jarang ke kampus setelah ujian nantinya. Karena itulah aku ingin berbicara denganmu. Jika terjadi sesuatu pada Hong Sul, apa kau bisa memberitahuku? Dia pasti tak akan mau memberitahuku masalahnya.” Jelas Yoo Jung
Karena kau sedang membahas ini, akan kuperlihatkan sesuatu.” Kata Eun Taek mengeluarkan ponselnya
Yoo Jung melihat video Young Gon yang mengejar-ngejar Hong Sul lalu dengan percaya dirinya menganggap Hong Sul harus senang sangat menyukainya, dan memaksa untuk memeluk Hong Sul, setelah itu melihat seorang pria yang keluar dari semak-semak menyelamatkan Hong Sul

Kau pasti tahu kegilaannya sejak tahun lalu, tapi, dia makin parah saja sekarang.” Cerita Eun Taek
“Ahhh Begitukah? Lalu apa rencana Hong Sul dengan rekaman ini?” tanya Yoo Jung
Dia akan melaporkannya kepada polis, Entah ini bisa berhasil atau tidak. Aku harusnya menghajar dia dulu.” Cerita Eun Taek mengebu-gebu
Eun Taek, apa kau bisa mengirimkan video itu Dan juga dengan video-video lainnya nanti?” kata Yoo Jung
Eun Taek mengangguk, lalu bertanya mau diapakan video itu. Yoo Jung mengaku belum tahu dan akan memikirkan cara lain nantinya dan meminta agar Eun Taek terus membantunya. Eun Taek berjanji akan membantunya lalu mengucapkan terimakasih atas traktiran hamburgernya. Yoo Jung pun tersenyum lalu pamit pergi. 

Yoo Jung berjalan melihat dari belakang Min Soo dengan gantungan milik Hong Sul yang dipakai pada tasnya. Min Soo didepan sedang mengedumel sendirian.
Kita lihat, apakah dia akan memfitnah meniru gayanya hari ini juga. Dia yang meniruku, kapan aku menirunya? Dia bahkan tak menerima permintaan maafku. Kekanak-kanakan sekali!” jerit Yoo Jung kesal
Yoo Jung tiba-tiba memeluk Min Soo dari belakang, lalu berpura-pura kaget karena berpikir dari belakang adalah Hong Sul tapi ternyata Min Soo lalu berkomentar boneka yang ada ditasnya lucu.
Apa pacarmu juga punya boneka yang sama?”tanya Yoo Jung, Min Soo terlihat binggung Yoo Jung tiba-tiba menanyakan hal itu
Yang lain bilang kau sudah punya pacar.” Ucap Yoo Jung dengan tersenyum, Min Soo terlihat gugup hanya bisa mengangguk.

Yoo Jung mendekat menatap Min Soo lalu memegang rambut yang sangat mirip dengan Hong Sul.
Son Min Soo. Bagaimanapun kau menirunya, kau tak akan bisa sama dengannya. Kau pasti juga tahu itu, 'kan?” ucap Yoo Jung dengan mata dinginya, Min Soo benar-benar tak mengerti ucapan Yoo Jung
Kau bukan orang bodoh sehingga tak mengetahui itu.” Kata Yoo Jung benar-benar terlihat menakutkan lalu meninggalkan Min Soo
Min Soo melihat mata Yoo Jung benar-benar berbeda dan  tak percaya itu adalah senior yang terlihat sangat ramah. Ia mengingat kejadian sebelumnya saat satu kelompok pada mata kuliah Prof Kang 
Flash Back
Min Soo berbicara di telp dengan Yoo Jung, kalau seniornya  sudah melihat penelitian yang dikirimnya dan sangat suka dengan perspektif Terry Fox-nya. Min Soo mengaku menemukannya di Joy Campus, Yoo Jung pun menyarankan untuk mempresentasikanya.

Dia tidak tahu, 'kan?.... Ataukah dia sudah tahu dan sengaja memberikanku presentas Hong Sul? Kenapa dia melakukan itu padaku?” ucap Min Soo kebinggungan.
“Hong Sul..... Pasti dia  yang menyuruhnya agar aku dipermalukan begini. Dia sungguh pengecut.” Kata Min Soo dengan mata melotot kembali berjalan.

Yoo Jung sedang fotocopy berkas, Seniornya dikantor menghampirinya dengan memuji presentasi Yoo Jung yang di buat tadi, Yoo Jung pun mengucapkan terimakasih, Seniornya memberikan sebuah berkas agar Yoo Jung bisa melihatnya.
Ini adalah proposal internal manajemen, 'kan? Kita bukanlah tim marketing, jadi kenapa harus mengerjakanya?” ucap Yoo Jung binggung
Aku hanya ingin melihat kemampuanmu, Yoo Jung. Konsepnya sudah siap semua. Kau bisa menjadikan ini sebagai referensimu nantinya. Aku hanya ingin membantumu, Yoo Jung. Jadi, bacalah. Semoga berhasil.” Kata Seniornya, Yoo Jung pun benar-benar binggung dengan seniornya bisa semena-mena. 

Yoo Jung menerima pesan dari In Ha “Aku akan memulai rencana "Penghapusan Pecundang" itu. Lihat saja apa yang akan ku lakukan.Wajah Yoo Jung terlihat benar-benar marah membacanya.
Pesan lain masuk dari Hong Joon Kakak Ipar, kau sudah ujian, 'kan? Aku akan ke kampusmu besok, teraktir aku makan, ya. Yoo Jung teringat ketika kelas Min Soo berpura-pura menanyakan jam dan melihat foto Hong Joon dalam wallpapernya. 

Min Soo melihat cermin di minimarket, sambil memuji Mataku lebih indah daripada Hong Sul yang memiliki mata yang sipit. Ketika akan keluar melihat Hong Sul sedang duduk dengan pria yang dikaguminya pada pandangan pertama. Hong Sul mengelus rambut adiknya yang terlihat tampan hari ini, Min Soo bertanya-tanya kenapa keduanya bisa duduk bersama?
Kenapa kau selalu datang ke kampusku?” tanya Hong Sul
Yoo Jung akan mentraktirku hari ini. Apa Kau tak tahu? Aku dan Ah Young bertemu dengannya tadi.” Ucap Hong Sul
Hong Sul menutupi rasa terkejutnya mengatakan ada ujian dan akan pergi, Hong Joon menariknya meminta agar tak meninggalkannya, Ah Young datang membawakan beberapa sandwich untuk sarapan. Hong Sul bahagia karena Hanya Ah Young yang memang peduli padanya.
Tangerine, kau juga harusnya peduli padaku seperti kau peduli pada kakakku” ucap Hong Joon
Hei! Kau juga harus peduli pada Ah Young.” Kata Hong Sul membela Ah Young lalu mengajak bercanda adiknya. Ah Young pun ingin agar Hong Joon lebih peduli padanya. 

Min Soo menatap dengan mata marah kedekatan Hong Sul dengan pria yang sangat disukainya, bahkan dengan penuh perhatian mengelap mulut Hong Joon yang belepotan ketika makan sandwich.
Hong Sul... Hong Sul telah merebut semuanya dariku. Memangnya aku salah apa? Kenapa dia jahat sekali?” kata Min Soo menahan airmatanya, lalu melihat gantungan ponsel milik Hong Sul dan meremasnya dengan penuh amarah. 

Bo Ra dan Hong Sul sedang berjalan membahas tentang ujian, tiba-tiba Min Soo lewat dan langsung menyenggol pundak Hong Sul lalu berpura-pura tak sengaja, dan menjatuhkan boneka singa, menginjaknya lalu menyeretnya, kemudian menendangkan ke belakang. Bo Ra heran dengan sikap Min Soo, Hong Sul melihat boneka miliknya yang diambil Min Soo.
“Hei... Dia pasti melakukannya dengan sengaja. Kita harus beri dia pelajaran, ayo cepat!” jerit Bo Ra tak terima, tak jauh dari sana Yoo Jung melihat tindakan Min Soo semena-mena.
Aku tak mau gagal ujian hanya karena orang sepertinya. Kita harus ujian sekarang.” Kata Hong Sul menahan amarahnya lalu mengajak Bo Ra masuk ke dalam ruangan. 

Hong Sul melirik kesal melihat Min Soo duduk tak jauh darinya, Yoo Jung masuk kelas, Kyung Hwan mengajaknya untuk duduk dibelakang. Yoo Jung memilih untuk duduk didepan saja, Kyung Hwan pun pindah duduk didepan memuji Min Soo yang terlihat makin cantik.
Da Young memberitahu Min Soo sudah punya pacar. Yoo Jung terlihat bersemangat bertanya apakah pria itu tampan, Da Young menjawab kalau pacarnya itu tampan. Min Soo meminta Da Young agar tak membahasnya, teman yang lain pun meminta Min Soo yang mau menunjukkan fotonya. Min Soo berdalih kalau tak membawanya.
Yoo Jung pikir Min Soo pasti menyimpannya di ponselnya, Min Soo mengaku tak menyimpanya. Da Young mengambil ponsel Min Soo di kolong meja dan memperlihatkan pada semuanya, Yoo Jung bisa memberikan senyuman saat melihat foto adik Hong Sul yang diakui Min Soo sebagai pacarnya. 

Bo Ra melihat dari jauh merasa Min Soo sedang menikmati hidupnya sekarang lalu bertanya-tanya sebenarnya tujuannya mau apa dan mengingatkan temannya agar memberikan pelajaran pada Min Soo setelah ujian. Hong Sul meredakan amarah Bo Ra untuk fokus pada ujian saja dulu. Yoon Seob masuk ke dalam ruangan berteriak menyuruh semua anak diam karena akan memulai ujian. 

Min Soo malah melamun ketika ujian berlangsung, dalam hatinya bergumam Bagaimana ini? Dia sepertinya mengenal Hong Sul. Ahhh.... Tidak, apa dia akan datang lagi ke sini?  Mereka hanya melihat fotonya saja, mereka pasti akan lupa.
Yoon Seob memberitahu waktu ujian tinggal 10 menit lagi, Da Young sudah penuh mengisi lembar jawaban. Min Soo panik melihat lembaran jawaban belum terisi, dan merasa akan hancur tak bisa menyelesaikan ujianya. 

Setelah ujian, Sang Chul membahas tentang soal ujian bersama Do Hyun. Min Soo dengan wajah cemberut, menganggap Ujiannya kacau karena Hong Sul. Eun Taek menghampiri Bo Ra, Hong Sul memanggil Min Soo yang berjalan didepanya, Min Soo dengan wajah sinis menanyakan apa yang ingin dikatakan Hong Sul.
Jika kau ingin mengatakan sesuatu, katakan saja! Jika kau mencuri sesuatu dariku, maka sikapmu tak perlu segitunya. Kenapa kau harus menginjak-injaknya?” kata Hong Sul, Sang Chu dkk melihat keduanya, begitu juga Young Gon dan Da Young sedang duduk disofa.
Apa lagi maumu sekarang? Apa kau ini sudah gila atau apa? Apa Cuma kau yang bias beli boneka seperti itu? Kau lucu sekali.” Ejek Min Soo sinis
Hei!... Lalu, kenapa kau membuangnya tadi? Aku melihatmu menginjak-injaknya di depan Hong Sul.” Jerit Bo Ra membela, Yoo Jung dan Young Hwan bergabung dengan Sang Chul dkk.
Hei! Memangnya apa urusanmu jika aku mau membuang barangku? Kenapa kau selalu saja ikut campur?” jerit Min Soo tak mau kalah dengan mata melotot
Apa masalahnya sekarang karena boneka itu lagi? Apa Min Soo menirumu lagi? Sudahlah, aku lelah mendengarmu.” Komentar Da Young melihat keduanya kembali adu mulut
Apa kau tak menyesali kesalahanmu padaku?” tanya Hong Sul berusaha  untuk tak memperlihatkan amarahnya.

Min Soo tetap saja tak merasa bersalah dan tak perlu meminta maaf, Hong Joon datang dengan Ah Young menyapa Yoo Jung dan melihat kakaknya yang berdiri tak jauh darinya. Hong Sul heran melihat adiknya yang datang lagi, Hong Jun mengingatkan sebelumnya sudah memberitahu akan ditraktir oleh Yoo Jung. Da Young menyadari kalau Hong Joon adalah pacar dari Min Soo yang terlihat diponselnya. 
Hong Sul menatap Yoo Jung sambil bergumam dalam hati “Apa Sunbae sengaja memanggil Hong Joon ke sini?” Yoo Jung hanya menatap Hong Sul seperti berpura-pura tak tahu, Sang Chul bertanya apakah pria dengan Ah Young itu adik Hong Sul. Yoo Jung membenarkan, Kyung Hwan binggung kalau pria itu juga pacar dari Min Soo seperti yang dilihat dalam ponsel.
Ah Young pun marah karena mengetahui Hong Joon punya pacar selain dirinya, Hong Joon menyangkal bahkan tak mengetahui siapa Min Soo, lalu memberitahu semuanya kalau Ah Young adalah wanita satu-satu yang disukainya. Sang Chul malah menuduh Hong Joon berselingkuh. Hong Joon menegaskan kalau itu salah paham.
Da Young melihat Min Soo yang hanya diam saja, Min Soo mengaku kalau hanya mirip saja. Hong Sul pun mengambil ponsel dari tangan Min Soo dan melihat foto adiknya sebagai wallpaper dan mengaku sebagai pacarnya. Hong Joon binggung bagaimana bisa fotonya ada pada Min Soo, Hong Sul yakin itu adalah foto adiknya, Bo Ra merasa Min Soo benar-benar menakutkan. 

Kenapa kau menyimpan foto Adikku?” tanya Hong Sul binggung
“Cepat Kembalikan! Kenapa kau kurang ajar sekali?” jerit Min Soo mengambil ponselnya.
Dan kau sendiri, Apa maksudmu ini? Berbohong juga ada batasnya. Buat apa foto ini dalam ponselmu? Apa maumu sebenarnya?” teriak Hong Sul sudah tak bisa menahan amarahnya, Min Soo terlihat binggung menjelaskan
Sang Chul menyimpulkan Min Soo membohongi mereka. Do Hyun pikir itu sebuah hubungan terlarang, Sang Chul sudah bisa menebak kalau Min Soo itu suka sekali berbohong. Min Soo melirik pada Young Gon sedang duduk disofa, Young Gon memberi kode agar Min Soo melawan. Hong Sul menanyakan apa sebenarnya yang terjadi, Min Soo pikir Hong Sul sudah tahu dan matanya mendelik dengan mata melotot.
Kau pasti sudah tahu semuanya. Demi mempermalukanku di depan semua orang... kau melakukannya dengan sengaja!” jerit Min Soo lalu menyerang Hong Sul dengan mencengkram bajunya.

Bo Ra dkk berusaha untuk menariknya tapi Min Soo terus menarik baju Hong Sul. Young Gon sibuk mengambil gambar sebagai bukti, Min Soo berteriak histeris karena Hong Sul selalu menganggunya. Hong Sul pun tak mau kalah karena Min Soo yang selalu menganggunya dengan mendorongnya sampai terjatuh.
Keduanya berguling-guling dilantai saling adu mulut dan menyerang satu sama lain, Hong Sul tak terima Min Soo mengaku-ngaku menjadi pacar adiknya, Bo Ra menyuruh Hong Sul terus menghajar Min Soo. Yoo Jung langsung mengambil ponsel Young Gon agar tak merekamnya. Bo Ra dan Eun Taek akhirnya menarik Hong Sul untuk tak berkelahi lagi. Min Soo menjerit histeris duduk dilantai. 
 Presentasi dan juga cara berpakaian ini. Apa kau punya hak paten atas semua itu? Kenapa kau terus saja mengganggu hanya karena masalah yang sepele. Kenapa kau terus saja menyiksaku?” jerit Min Soo tak terima
“Lalu Kau sendiri bagaimana? Kenapa kau mencuri bonekaku? Kenapa kau meniruku? Kenapa kau mengganggu adikku? Kenapa? Kaulah yang harusnya berhenti menggangguku. Kau!” jerit Hong Sul histeris, Yoo Jung melihat amarah Hong Sul yang dipendam keluar semua.

Semua yang aku inginkan... tapi semuanya telah kau miliki. Nilai yang bagus, teman... dan juga pacar. Kau punya semuanya. Kau... kenapa kau sungguh tak adil?” jerit Min Soo menangis
Aku tak mengerti... kenapa kau berpikiran begitu. Tapi, nilaiku... Teman-temanku... dan semuanya. Semua itu tidak dengan mudah ku dapatkan. Apa kau mengerti?” kata Hong Sul, Yoo Jung menatapnya karena tak disebut sebagai pacar, Min Soo teru saja menangis.
Min Soo, kau tak seperti ini sebelumnya. Kenapa kau bias berubah seperti ini?” tanya Hong Sul
Dulu... aku bukan siapa-siapa.” Ucap Min Soo dengan mata mendelik

Flash Back
Ketika duduk satu kelompok,  Sang Chul berkomentar belum pernah melihatnya dan bertanya apakah mereka pernah sekelas. Da Young pun bertanya apa jurusan Min Soo. Diperpustakaan, Hong Sul pun tak mengenali Min Soo ketika ingin memberitahu tentang siapa yang membatalkan kelasnya. 

 Tak ada yang tahu siapa aku dan juga namaku. Aku hanyalah pecundang dan tak ada yang mengenalku. Aku tak mau lagi menjadi aku yang dulu.” Tegas Min Soo
“Oh begitu yah? Apa kau bahagia dengan kau yang sekarang? Sekarang semua orang akan mengingatmu sebagai Min Soo si Pembohong. Apa itu yang kau mau?” ucap Hong Sul, Min Soo pun hanya bisa tertunduk sambil menangis. 

Ditepi danau
Hong Sul tahu Yoo Jung itu sengaja menelp adiknya agar datang ke kampus. Yoo Jung menegaskan pacarnya itu sudah terlalu lama bersabar jadi akan lebih baik jika meluapkanya.
Kau pasti sudah lelah, 'kan? Orang yang selalu menganggap milik orang lain adalah miliknya akan selalu berakhir seperti itu. Mereka akhirnya akan kehilangan semuanya karena ketamakan mereka. Jadi, kau tak perlu tertekan lagi.” Jelas Yoo Jung
Hong Sul memalingkan wajahnya mengingat pekataan saat Yoo Jung mabuk ditaman Banyak orang yang mendekatiku dengan tujuan tertentu. Dan dalam hatinya pun bergumam Sunbae.... Sejak kecil, dia pasti dikeliling orang munafik seperti itu. Dan sekarang, hidupku terganggu karena satu orang, Son Min Soo.
Aku tak akan memaksamu. Jika kau ingin perlahan mengerti dan mendekat, aku akan menunggu, Asalkan kau akan tetap memilihku.” Kata Yoo Jung
“Jadi Kau akan tetap di sana dan aku yang mendekat ke arahmu? Apa dengan begitu semua masalah bisa selesai?” tanya Hong Sul tak yakin
Awalnya... aku pikir kita ini sama. Tapi sekarang, aku tahu, kita sangatlah berbeda. Aku akan mencoba mengerti dirimu juga, kenapa kau marah padaku Dan kenapa kau tak bisa mendekatiku.” Kata Yoo Jung
Hong Sul tak bisa menatap mata Yoo Jung karena air matanya tak dapat dibendung, Yoo Jung menarik tangan pacarnya dan memberikan plastik berisi obat, lalu tanganya meraba poni dan rambut keriting Hong Sul setelah itu pergi meninggalkanya. Hong Sul hanya bisa tertunduk sambil mengusap air matanya. 

In Ho kembali berlati musik baru yang diberikan oleh Prof Shim, kali ini Prof Shim duduk disampingnya untuk mendengarkanya. Setela selesai dengan waja datar Prof Shim menyuruh In Ho mengulang lagi, In Ho terlihat kesal tapi menurut untuk mengulangi permainanya lagi. Di tengah permainan, Prof Shim mengelengkan kepalanya. In Ho berhenti mengeluh tak ada permainan musik lain yang bisa dimainkanya. 
Apa gunanya jari-jari mahirmu itu? Tak ada ketulusan yang kurasakan. Bukan jarimu yang terluka akibat kecelakaan itu Tapi, yang ada didalam dadamu itu yang hilang.  Permainan dulu begitu memukau, begitu bersinar seperti permata. Tapi, sekarang apa? Permainanmu sangat flat sekali.” Ejek Prof Shim
Prof. Noh sangat menyukai permata itu. Apa kau tahu seberapa bahagianya, saat mendengarmu kembali?” cerita Prof Shim
“Jadi Kau memberitahu Prof. Noh? Kenapa tak meminta ijinku dulu? Kenapa kau memberitahunya? Kenapa?” tanya In Ho kesal
Prof. Noh pasti sangat merindukan sikap keras kepalamu ini.” ungkap Prof Shim

In Ho memilih untuk membereskan bukunya lalu akan keluar dari ruangan, Prof Shim sempat memanggilnya dan In Ho juga sempat berhenti, akhirnya memilih untuk keluar dari kelas yang membuatnya kesal. Di lorong ia berusaha menenangkan amarahnya yang memuncak, terdengar pemainan musik di ruangan lain. Ia seperti mendengar pemaian dari pianis mahir seperti dirinya dulu, akhirnya In Ho hanya bisa bersandar di dinding. 


Hong Sul menutupi wajahnya dengan jaketnya, In Ho dari belakang berusaha mengenali Hong Sul yang berjalan dibelakangnya dengan memanggilnya. Hong Sul memalingkan wajahnya tak ingin In Ho melihatnya. In Ho mendekat memberitahu tadi sudah memanggilnya dan berpikir ada uang yang jatuh karena Hong Sul terus saja berjalan menunduk. Hong Sul menanyakan apa mau In Ho. In Ho berusaha melihat wajah Hong Sul, lalu membuka penutup kepalanya.
Kenapa dengan wajahmu? Siapa yang menghajarmu? Kau bertemu dengan pecundang itu lagi, 'kan?” kata In Ho melihat bekas memar di pipi sebelah kiri
Tidak, aku tak bertemu dengannya.” Ucap Hong Sul
Lalu kenapa? Apa kau bertemu dengan Baek In Ha?” tebak In Ho, Hong Sul pun menyangkalnya. 
Lalu, siapa yang memukulmu begini? Kau tak akan pulang dengan wajah memar begini, 'kan? Ibu mungkin akan "senang" melihat memarmu itu. Ayo Ikut aku.” Kata In Ho langsung menarik Hong Sul 

Di kursi taman, Hong Sul duduk sendirian. In Ho datang memberikan salep, Hong Sul menerimanya dan aka memakainya, tapi In Ho melihat itu bukan ditempat memarnya, akhirnya membantu dengan menaruh salep di pipi Hong Sul tanpa menyentuhnya.
“Hei... Bulu Anjing, kau sudah berani sekarang dan pasti merasa puas. Apa kau menang?” tanya In Ho duduk didepan Hong Sul
Memangnya apa yang harus dimenangkan?” ucap Hong Sul, In Ho menegaskan Dalam pertarungan pasti ada yang menang dan yang kalah.
Aku tidak tahu kenapa sikapnya jadi seperti ini padaku. Apa mungkin dia hanya iri seperti aku iri pada adikku.  Entah karena apa, kau iri pada seseorang Karena itu kau ingin menerima orang itu. Tapi, kita tak akan pernah sama, karena rasa takut muncul.” Cerita Hong Sul dengan tatapan menerawang ke arah depan

Selama ini aku terus menyalahkannya. Tanpa pernah sekalipun aku mencoba untuk mengerti dia. Jika saja dulu aku  membalas sapaanya saat dia menyapaku, mungkin hal ini tak akan terjadi, bahkan kami tadi bertengkar hebat. Lalu akhirnya aku bias mengerti Min Soo sedikit dan  Sunbae bilang, aku tak perlu selalu bersabar..” Cerita Hong Sul, In Ho terdiam menatap Hong Sul yang bercerita.
“Apa Kalian sudah baikan?” tanya In Ho terlihat sedih, Hong Sul mengelengkan kepalanya.
Tapi, sama dengan Yoo Jung-sunbae... sepertinya, aku mulai bisa mengerti dia. Aku sudah memikirkan semuanya dan selalu saja ingin mendengar serta melihat hal positif dari Sunbae. Aku hanya ingin, dia menjadi apa yang aku inginkan saja.” Ungkap Hong Sul
In Ho mengorek kupingnya dengan tangan berpura-pura tak mengerti yang dibicarankan Hong Sul, seperti enggan mendengar pembicaran tentang Yoo Jung, lalu mengajak Hong Sul untuk pulang saja dan menyuruh untuk memikirkan alasan wajahnya seperti itu ketika pulang kerumah. Hong Sul pun teringat dan buru-buru mengikuti In Ho untuk pulang. 


Hong Sul kembali lagi masuk kampus dengan berjalan sendirian.
Min Soo tak masuk kuliah lagi. Semuanya bilang, dia mungkin ingin beristirahat karena masalah ini. Tak ada yang peduli dengannya dan begitu pun denganku.
Sang Chul mengejek Hong Sul sebagai prajurit, Do Hyun pun menyindir Hong Sul jago berkelahi juga, Hong Sul tak mengubrinya dan terus berjalan, didepan loker sudah ada Da Young dan genknya.
Aku tiba-tiba saja menjadi artis.
Da Young melihat Hong Sul berjalan mengungkapkan tak bisa melihat mata Hong Sul dan memperhatikan jalan Hong Sul terlihat sombong. Di kelas, Hong Sul sibuk dengan Bo Ra membahas tentang materi kuliah tidak mempedulikan orang-orang disekeliling mereka.
Tapi, masalah sebesar apapun pasti akan terlupakan. Perkelahian Min Soo dan aku sudah menjadi "Gosip Lama".Kuliah berjalan seperti biasanya.

In Ha menjerit bahagia karena baru saja memasak ramen, lalu mencari tatakan buku diatas meja dan mengambil sembarang buku not milik adiknya. Melihat di sampul belakang bertuliskan “Si Rambut Merah Sul” lalu membalikany dibagian depan tertulis nama Hong Sul
“Ini Hong Sul! Pacar Yoo Jung? Kenapa Baek In Ho bisa mengenalnya? Ah... Mungkin hanya nama yang sama, tidak mungkin kan dia?” ungkap In Ha tak peduli
“Tapi Apa mereka dekat? Karena... ini seperti buku anak-anak. Ahhh... In Ho! Kau berhasil membuat kakakmu ini jadi bahagia.” Jerit In Ha dengan mata licik. 

Hong Sul berjalan pulang menerima pesan dari Yoo Jung Kau sedang apa? Bagaimana dengan kuliahmu? tapi tak membalasnya dan bertanya-tanya dalam hati apa sebenarnya yang dinginkan sekarang. Terdengar suara piano dari bar, Hong Sul pun perlahan-lahan masuk ke gudang dan duduk disamping In Ho.
Kau bisa memainkan musik ini juga? Aku sering memainkannya dulu.” Kata Hong Sul bisa mendengar pemainan In Ho
Aku memainkannya karena sedang bosan saja.” Ucap In Ho berbohong, Hong Sul melihat In Ho malah berhenti dan menyuruh untuk memulai lagi, In Ho menolaknya.
Tapi, musikmu tadi terdengar berbeda,Tadi, saat aku mendengarnya, musikmu terdengar sangat sedih. Sebuah perasaan sedih. Sepertinya melody-nya akan berbeda sesuai dengan pemainya.” Komentar Hong Sul lalu mencoba memainkan piano dengan musik yang pernah dimainkan sebelumnya.
In Ho sempat memberitahu nada saat Hong Sul melupakanya, Hong Sul tersenyum bisa menyelesaika satu bait, In Ho memalingkan wajahnya seperti tak ingin melihat Hong Sul tersenyum, lalu berpikir harus untuk kuliah saja. Hong Sul pikir In Ho sudah sering datang ke kampus.

Iya.. benar juga sih...  Tapi, bukan itu maksudku. Aku ingin menjadi mahasiswa resminya. Kau yang bilang, Aku bisa mencoba ujian GED agar bisa lanjut kuliah” kata In Ho
“Ahh... Benarkah? Ide yang bagus! Aku akan membantumu, kau bisa pakai buku lama adikku Lalu Kau bisa belajar di perpustakan saat istirahat. Kita harus membuat jadwal belajarmu.” Ucap Hong Sul bahagia sambil memegang tangan In Ho
In Ho terdiam sejenak ketika melihat tangan Hong Sul memegangnya, seperti jantungnya berdegup sangat cepat dan wajahya langsung bersemu merah. Hong Sul sedang menghafal nada melihta In Ho terdiam, In Ho terus melihat tanganya yang dipegang oleh Hong Sl sebelumnya lalu mengatakan bukan apa-apa.

Hong Sul menyadari pipi In Ho bersemu merah, ketika ingin megangnya, In Ho menjauh berteriak meminta agar Hong Sul jangan melakukanya. Hong Sul binggung apa maksud ucapan In Ho tak boleh melakukanya. In Ho terlihat gugup dengan pipi semakin memerah. Hong Sul pikir In Ho sedang sakit karena wajahnya sangat merah.
In Ho berlari menjauh dan mengaku tak sakit, Hong Sul tak percaya karena wajahnya benar-benar merah. In Ho memegang wajahnya mengaku tadi pagi sempat demam, lalu menyuruh Hong Sul melanjutkan permainanya dan akan pulang. Hong Sul binggung melihat In Ho seperti tiba-tiba menjauh darinya. 
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


2 komentar:

  1. Itu pipinya in ho merah banget si hahahaha. Sebenarnya Yo Jung itu menyukai Hong sul benaran gak si... Ato cuma mempermainkan Hong sul aja?
    Andainya pikiran Yo Jung di ungkapin kayak hongsul gitu pasti gak penasaran gini

    Semangat ✊ mbak dee...

    BalasHapus
  2. Mkasih mba dee
    Semangaaaatt
    Di tunggu part 2 nya :D

    BalasHapus