PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 25 Februari 2016

Sinopsis Cheese In The Trap Episode 14 Part 2

Yoo Jung mendapatkan cerita dari Kyung Hwan lewat telp. Kyung Hwan tahu Sang Chul itu putus asa, tapi menurutnya kelakukan seniornya itu  sudah kelewatan, lalu membahas  Jung Woo dari perusahaan Sunju  yang memberikan rekomendasi pada Sang Chul dan akan ada wawancara final minggu depan.
Bukankah Sang Chul ingin bekerja di perusahaan besar?” kata Yoo Jung
Dia sudah mengirim banyak lamaran dan Sepertinya ke Taerang juga. Dia sangat berharap, tapi apa dia bisa masuk ke perusahaan itu Dengan nilai-nilainya yang dimiliki?” kata Kyung Hwan tak yakin, Yoo Jung mengerti dan tatapannya dingin melihat berkas Taerang, yang masih ada kolom kosong. 

Yoo Jung pergi sebuah ruangan, Seorang pria paruh baya tersenyum melihat Yoo Jung yang mendengar sudah berkerja keras untuk perusahan, lalu melihat sekeliling takut ada yang melihat mereka sedang berbicara. Yoo Jung tahu memang tak boleh tapi harus mengajukan sebuah permintaan. 

Sang Chul baru datang langsung mengeser Jae Woo untuk meminjam laptopnya, Jae Woo berteriak kesal. Sang Chul meminta waktu sebentar saja untuk mengecek email, tiba-tiba ia berteriak melihat lamaran ke Taerang Grup. Do Hyun yang kaget sudah tahu pasti hasilnya ditolak, karena begitu juga dengan dirinya, Kyung Hwan, dan Jae Woo.
Tapi Sang Chul dengan menangis menyuruh Do Hyun melihatnya sendiri, Do Hyun dan Jae Woo melihat bersamaan, Do Hyun berteriak, Sang Chul masih tak percaya kalau yang tertulis itu namanya dan mungkin ada yang rusak. Do Hyun yakin dirinya dan juga Jae Woo nilainya dan TOEICnya lebih tinggi. Sang Chul yakin ini karena Pernyataan pribadinya yang berpengaruh besar.
Tapi wawancaranya hari jumat ini Hari yang sama dengan wawancara di Sunju.” Kata Sang Chul bertanya pada Jae Woo apa yang harus dilakukanya.
Kenapa kau tanya pada orang yang tidak diterima?” kata Jae Woo kesal. 

Hong Sul mengajak pergi ke restoran Nari yang disukai temanya, Bo Ra menolaknya, Hong Sul memberitahu sudah mengajak Eun Taek juga dan memintanya datang jam 7 malam. Bo Ra terlihat cemberut, Hong Sul berbisik kalau Bo Ra tak perlu khawatir karena tak memberitahu kalau hari ini ulang tahun Bo Ra tapi hanya ingin mentraktirnya.
Bo Ra melihat kearah taman, ada Yoo Jung sedang duduk bersama Sang Chul dan bertanya-tanya kenapa harus duduk dengan orang yang mengambil catatan milik orang lain. Hong Sul menatap Yoo Jung yang sedang berbicara serius dengan Sang Chul
Apa dia tahu yang dilakukannya padamu dan Kau memberitahunya?” tanya Bo Ra, Hong Sul mengatakan belum memberitahu apapun.
Yoo Jung berbicara pada Sang Chul yang memiliki kesempatan yang baik, Sang Chul terlihat sangat bersemangat karena dipanggil Taerang sebuah perusahaan yang besar. Yoo Jung melihat Hong Sul, dengan senyuman lebar melambaikan tanganya. Hong Sul walaupun terlihat gugup membalas lambaian tanganya. 

Ketiganya berjalan bersama, Hong Sul bertanya kenapa Yoo Jung datang ke kampus. Yoo Jung menceritakan disuruh pulang karena pegawai lainya  ada urusan dengan klien lalu mengoda kalau sangat merindukan pacarnya. Hong Sul tersipu malu, Bo Ra mengejek keduanya yang terlihat mengumbar kemesraan.
Oh Iya, sekarang ulang tahunnya Bo Ra. Kami akan makan malam bersama. Ayo sunbae ikut sekalian.” Kata Hong Sul
Benarkah? Kalau begitu aku yang traktir.” Ucap Yoo Jung
Tidak usah.... Aku tidak mau melihat kalian bermesraan di ulang tahunku. Kau bilang sudah lama tidak bertemu dengan Yoo Jung , Kalian pergi saja berkencan.” Kata Bo Ra mengerti
Tidak, kami akan bersamamu.” Ucap Yoo Jung, Hong Sul juga lebih suka mereka makan bersama saja. Bo Ra menolak karena ingin makan dengan Eun Taek saja.

Hong Sul pun berbisik mendekati Bo Ra supaya berbicara serius dengan Eun Taek, Bo Ra mengerti. Hong Sul pun memberikan hadiahnya sambil mengucapkan selamat ulang tahun dan akan merayakan tahun depan bersama-sama.
Bo Ra dengan wajah bahagia mengucapkan terimakasih, serta selamat berkencan. Hong Sul berjanji akan menelp temanya nanti, Bo Ra pun berjalan meninggalkan keduanya dan tersenyum sumringah melihat hadiah yang diberikan Sang Chul padanya.
Hong Sul mengandeng tangan Yoo Jung, menceritakan hubungan Eun Taek dan Bo Ra akhir-akhir ini kurang baik jadi ingin membiarkan keduanya bersama. Yoo Jung melihat Bo Ra sudah berjalan agak jauh. 


Sebuah daging sudah gosong diatas panggangan, Bo Ra duduk sendirian. Pesan Eun Taek masuk “Maaf noona, aku sedikit telat karena pekerjaan. Tunggu aku dan Hong noona.” Bo Ra pun milih untuk menghabiska Sojunya, setelah itu berjalan pulang dengan wajah sedih. Tiba-tiba langkahnya terhenti melihat Eun Taek ada didepan rumahnya, Eun Taek melihat Bo Ra yang datang sambil mengomel karena datang lama sekali.
Bo Ra binggung kenapa Eun Taek ada didepan rumahnya, Eun Taek mengatakan sebelumnya akan datang telat tapi malah pergi pergi saja dan baru tahu dari Hong Sul kalau Bo Ra sendirian, membuatnya sangat terkejut lalu mencium bau alkohol. Bo Ra mengaku hanya sedikit minum karena merasa lelah dan pamit pergi.
Eun Taek menahan Bo Ra yang akan pergi meninggalkanya, lalu memberikan kotak dari saku jaketnya dan mengucapkan selamat ulang tahun. Bo Ra terkejut mendengarnya, Eun Taek yakin Bo Ra itu menyangka kalau ia tak mengetahui hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Aku ingin memberikan kejutan. Tapi sepertinya kau sedang sedih. Jadi kuberikan langsung saja.” Kata Eun Taek, Bo Ra membukanya dan kaget melihat anting yang dipilihnya saat itu.
Katanya kau menyukainya.” Ucap Eun Taek, Bo Ra pun bertanya tentang wanita yang ingin diberikan Eun Taek dengan hadiah yang dipilihnya.
Kau pikir aku siapa? Kenapa aku berikan benda seperti ini pada wanita lain? Aku membohongi noona untuk memberikan kejutan Dan sepertinya berhasil.” Kata Eun Taek
Bo Ra langsung menangis haru, Eun Taek melihat Bo Ra yang menangis, tapi Bo Ra menyangkalnya dengan memalingkan wajahnya. Eun Taek meminta Bo Ra tak menangis dan meminta untuk menatapnya dengan memegang pundaknya.
Akan kutanya untuk terakhir kalinya. Benarkah aku tidak bisa?” tanya Eun Taek
Aku hanya... ingin...” ucap Bo Ra ragu dan di potong oleh Eun Taek
berteman denganku dan Hong noona saja ‘kan? Jadi noona, apa aku boleh pacaran dengan wanita lain? Kalau kita hanya terus berteman seperti ini. Pacarku adalah wanita selain noona. Dan kau,  Pacarmu adalah pria selain aku. Itulah yang akan terjadi. Apa Sungguh tidak apa-apa?” kata Eun Taek, Bo Ra hanya bisa tertunduk, Eun Taek memilih untuk melepaskan tangan dan meninggalkanya.

Aku tidak ingin putus denganmu!” teriak Bo Ra, Eun Taek pun berhenti berjalan dan membalikan badanya.
Aku hanya ingin kau selalu ada disampingku. Karena itulah aku tidak bias pacaran denganmu, dasar bodoh. Aku tidak mau kau pacaran dengan wanita lain. Aku juga tidak mau kau menjadi dewasa tanpaku Tapi aku juga tidak mau putus denganmu. Lalu aku harus bagaimana?” kata Bo Ra dengan mata berkaca-kaca
Jadi artinya... kau menyukaiku, kan?”ucap Eun Taek, Bo Ra hanya tertunduk, Eun Taek pun berjalan mendekati Bo Ra dengan memegang tanganya.
Aku tidak akan pacaran dengan wanita lain. Aku tidak akan kemanapun sendirian dan Aku juga tidak akan bosan. Bahkan tanpa ijin noona, aku tidak akan mati, Aku janji kita tidak akan pernah putus. Jadi, noona... Ayo kita berkencan. “ kata Eun Taek
Bo Ra menjawab dengan anggukan, Eun Taek pun langsung memeluknya. Bo Ra menangis haru dipelukan Eun Taek. Dengan senyuman Eun Taek meminta Bo Ra tak perlu menangis lagi. 

Didalam mobil, Hong Sul menjerit bahagia melihat salju yang turun dan ini menjadi salju pertama kalinya untuk mereka. Yoo Jung ikut tersenyum melihat pacarnya yang terlihat sangat bahagia.
Ngomong-ngomong, apa yang tadi dibicarakan dengan Sang Chul sunbae? Kupikir kau akan marah padanya Tapi sepertinya tidak seperti itu” kata Hong Sul penasaran
Sang Chul diterima wawancara magang diperusahaan Taerang” ucap Yoo Jung, Hong Sul langsung menjerit tak percaya menurutnya itu tak masuk akal dan tidak menyangka.
“Benarkan? Dia tanya tentang wawancara, itu saja.” Kata Yoo Jung santai

Aku tahu dia pasti marah pada Sang Chul sunbae. Tapi kenapa tiba-tiba... gumam Hong Sul menatap Yoo Jung
Yoo Jung melihat Hong Sul yang menatapnya, bertanya kenapa menatapnya seperti itu. Hong Sul pun mengatakan bukan apa-apa lalu membahas Sang Chul yang ikut  wawancara perusahaan lain bahkan sudah pamer akan  mulai bekerja minggu depan.
Apa dia akan melepasnya, demi ikut wawancara di Taerang?” tanya Hong Sul, Yoo Jung juga tak tahu, tapi menurutnya apa tak boleh melepaskan itu demi masuk Taerang.
Dia tidak melakukannya dengan sengaja, kan?gumam Hong Sul seperti mulai mengenal pacarnya yang memendam rasa dendam sendirian.
Bukan hal yang buruk menjadi orang yang ambisius.” Kata Yoo Jung, Hong Sul mengerti dengan menatap lurus kedepan. 


Sang Chul terlihat binggung memikirkan dua pilihan wawancara dan menelp Yoo Jung. Yoo Jung sedang ada dikantor bertanya apakah Sang Chul sudah memutuskanya, Sang Chul mengaku belum dan bertanya apakah ia mungkin bisa lolos di Taerang karena takut akan menyesal melepaskan Sunju.
Itu keputusan kau sunbae Tapi Taerang sedang mencari pegawai tetap. Jika kau lolos, itu adalah keberuntunganmu.” Kata Yoo Jung
Tapi aku tidak punya waktu, Pemberitahuannya terlalu mendadak, jadi Aku tidak punya persiapan.” Ucap Sang Chul
Aku punya catatan dari tes wawancaraku yang dulu.” Ucap Yoo Jung, Sang Chul langsung bersemangat meminta untuk memberikan padanya. Yoo Jung pun akan mengirimkanya.
Semua pertanyaan wawancaranya selalu sama. Kalau mempelajarinya, wawancaranya akan berjalan lancar.” Kata Yoo Jung menyakinkan, Sang Chul pun jadi yakin dengan catatan yang dimiliki Yoo Jung membuatnya  pasti berhasil dan memilih untuk ikut tes Taerang.
Oh yah, perusahaan ini ingin melebarkan sayap ke China. Sebaiknya cari pertanyaan yang berhubungan dengan China.” Saran Yoo Jung, Sang Chul berterimakasih banyak atas bantuanya. Yoo Jung pun menyuruh Sang Chul menelpnya saja apabila butuh bantuan, setelah itu menutup telpnya dengan tatapan dingin. 

Hong Sul memejamkan matanya dan beberapa kali mendapatkan dorongan karena kereta yang sangat penuh. In Ho tiba-tiba meminta jalan agar bisa berdiri didekat Hong Sul, beberapa penumpang terlihat kesal karena sudah penuh malah menyuruh untuk bergeser.
In Ho sengaja berdiri membelakangi Hong Sul untuk menahan supaya tak terdorong. Hong Sul melihat In Ho yang ada didekatnya, In Ho melihat pagi hari ini kereta sangat ramai dan bertanya apakah Hong Sul tak ingin membaca bukunya. Hong Sul hanya diam karena melihat In Ho yang menahan dorongan agar tak mengenainya. 

Keduanya berjalan bersama menuju kampus dengan diam, In Ho pun memberitahu kalau kompetisinya sebentar lagi dan bertanya apakah Hong Sul ingin menontonya karena ia akan memainkan Chopin, lalu berkata kalau Hong Sul datang maka… Hong Sul langsung menyanggupi akan datang. In Ho tak percaya Hong Sul akan datang melihatnya
Aku memang jarang mendengarkan permainanmu Tapi aku menyukainya. Latihan yang keras, karena aku akan datang” kata Hong Sul, In Ho pun tersenyum akan berlatih sangat keras.

Hong Sul berhenti berjalan mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya, ingin mengembalikan syal yang pernah dipakaikan In Ho sebelumnya. In Ho pikir tak perlu, Tapi Hong Sul merasa memang harus yang dilakukanya dan menaruh ditangan In Ho karena itu pasti bukan miliknya. In Ho menatap Hong Sul dengan sedih, Hong Sul mengucapkan terimakasih dan berpesan agar terus berlatih lalu berjalan lebih dulu menuju kampus


In Ho berlatih sendirian dan kembali merasakan tangan kirinya kaku, lalu memijatnya supaya lebih rileks memainkan pianonya. Setelah itu kembali berlatih lagu Chopin, baru saja sebentar jarinya mulai tak seperti dulu, tapi ia tetap mencoba memainkan kembali.
Tapi baru beberapa detik, jarinya kembali melakukan kesalahan. Ia pun memegang tangan kirinya diatas piano, seperti memikirkan kalau itu semua akibat dari kejadian saat SMA. 

Sang Chul duduk dengan beberapa calon pegawai yang akan ikut wawancara. Direktur datang bertanya untuk menyakinkan, apakah pria bertubuh tambun itu bernama Kim Sang Chul, Sang Chul pun membenarkan. Direktur menepuk pundak Sang Chul meminta untuk memikirkan sebagai pengalaman dan lakukan yang terbaik. Sang Chul mengucapkan terimakasih tapi terlihat binggung karena Direktur itu bisa mengenalnya.
Beberapa calon lainya berbisik karena pria itu mengenali Sang Chul, pasti bisa langsung masuk ke Taerang. Yoo Jung membagikan minuman pada calon pegawai, sambil menyapa Sang Chul menanyakan keadaanya. Sang Chul tersenyum melihat juniornya, Yoo Jung pun memberikan semangat agar Sang Chul melakukan yang terbaik seperti saat melakukan persiapan. Sang Chul mengucapkan terimakasih. 

Dalam ruang interview, ada tiga orang dan Sang Chul ditanya pertama kali. Seorang pria mengatakan kalau  Banyak perusahaan yang melebarkan sayap ke China. Sang Chul dengan percaya diri mengatakan sangat percaya Taerang akan berhasil di China. Si Pria terlihat binggung.
China salah satu segara makmur. Semua orang percaya bahwa China akan menyamai Amerika, Karena China akan selalu berkembang. Sepertinya menembus pasar besar adalah ide yang bagus.” Kata Sang Chul dengan penuh semangat.
Dengar Kim Sang Chul.... Sudah setengah tahun Taerang menutup cabang di Shanghai. Apa Kau tidak tahu?”ucap Si pria, Sang Chul kaget mendengarnya.
Sepertinya kau tidak tahu informasi dasar perusahaan. Dan pertanyaannya adalah, tentang pendapatan dari China untuk perusahaan domestik kita, jadi Kami ingin tanya pendapat anda.” Jelas si pria, Sang Chul panik ingin mencoba menjawab lagi dan bertanya kembali apa yang ditanyakan, tapi pria itu memilih untuk bertanya pada Yoo Min Hyuk.

Eun Taek dan Bo Ra saling bergandengan berjalan ke kampus, Bo Ra merasa aneh harus jalan bergandengan di kampus. Eun Taek pikir tak ada yang salah karena Semua orang melakukannya dan berkomentar BoRa itu  lebih pemalu dari kelihatannya.
Hong Sul yang berjalan diseberang melihat keduanya sudah berpegangan tangan langsung tersenyum. Bo Ra mengaku ini sebagai hal baru untuknya dan tak percaya Eun Taek itu cukup berani melakukanya.
Kalau saja kau tahu selama ini aku menderita sendirian.” Keluh Bo Ra
Aku memang tidak tahu, tapi Noona pasti sangat menyukaiku.” Goda Eun Taek, Bo Ra berteriak dengan tersipu malu, Eun Taek pun meminta maaf karena sudah membuat Bo Ra marah. Bo Ra pikir tak perlu meminta maaf.
Tapi bagaimana bilangnya pada Hong Sul? Kemarin aku marah-marah dan sekarang aku jadi malu.” Ungkap Bo Ra

Hong Sul tiba-tiba terlihat dari balik pohon bertanya, kenapa Bo Ra malu. Bo Ra langsung melepaskan tangannya dari genggaman Eun Taek. Hong Sul pun mengajak mereka masuk kelas bersama-sama, Bo Ra pun langsung merangkul Hong Sul untuk jalan bersama. Eun Taek pun ingin memberitahu sesuatu, Hong Sul langsung menyela mengajak mereka untuk double date.
Bo Ra berteriak kesal karena Hong Sul melihat mereka bergandengan, Hong sul merasa punya mata jadi sudah pasti melihatnya. Eun Taek pun menceritakan kalau Bo Ra yang lebih dulu menyatakan cinta padanya, jadi mungkin akan mati kalau tak menerimanya. Bo Ra menyangkal kalau tak melakukanya.
Eun Taek pun menceritakan Bo Ra yang tadi malam menangis, Bo Ra menutup wajahnya dengan baju dinginya, karena malu. Hong Sul mengejak Bo Ra yang menangis padahal sebelumnya dengan lantang akan melepaskanya tapi sekarang malah memegangnya dan mengoda dengan rangkul lengan Eun Taek berjalan bersama. Bo Ra meminta untuk menunggu dan berdiri ditengah-tengah dengan merangku tangan Eun Taek. 

Sang Chul masuk dalam kedai coffee dengan wajah melas, Bo Ra dkk sedang memesan minuman. Sang Chul melihat teman-temanya langsung tersenyum mengajak untuk minum bersama. Do Hyun mengejek si pengkhinat datang, karena menyimpan catatan milik Yoo Jung sendiran saja.
Eun Taek dkk melihat orang-orang bermasalah di kampus sedang berbicara. Sang Chul menceritakan dirinya seperti tak ingin hidup sekarang. Da Young memilih untuk pergi saja, Sang Chul mengatakan akan mentraktirnya, Do Hyun menyuruh Sang Chul cepat sadar dan ikut pergi.
Dia pergi wawancara ke Taerang tapi tidak berhasil.” Bisik Eun Taek
Sudah pastilah tidak akan berhasil. Hei, jangan memikirkannya. Dia pantas menerimanya.” Kata Bo Ra, Hong Sul melihat Sang Chul yang terlihat menghela nafas berkali-kali. 

In Ha menutup matanya dengan penutup mata, mengingat ucapan adiknya Aku akan pergi dari sini. Ayo pergi bersama. Akhirnya  menelp seseorang, tapi ponselnya tak bisa dihubungi. Ayah Yoo Jung mengirimkan pesan “Aku sedang sibuk, kuhubungi nanti.
Sambil mengumpat mengirimkan pesan pada Yoo Jung Apa yang kau katakan pada ayahmu? Kenapa dia jadi bersikap begini padaku? Yoo Jung sedang berkerja membalasnya Pikirkan sendiri apa yang sudah kau lakukan?
Apa yang sudah kulakukan? Pasti Yoo Jung bilang sesuatu padanya. Apa yang kau katakan?! Aku butuh tempat untuk tinggal.” Teriak In Ha kesal menatap ponselnya.
Pesan masuk dari Jae Woo ”Kenapa tidak pernah ke kampus? Apa terjadi sesuatu? In Ha makin berteriak karena Jae Woo harus mengirimkan pesan padanya padahal hanya bersikap baik sekali saja, tapi mata seperti mendapatkan rencana lain. 

Sang Chul melihat Hong Sul berjalan sendirian, langsung menghampirinya mengajak untuk minum bersama. Hong Sul melihat Sang Chul yang sudah mabuk, Sang Chul tetap ingin mengajak Hong Sul untuk minum bersama karena ada yang ingin dikatakan, lalu menariknya masuk ke dalam restoran.
Diatas meja, Hong Sul melihat ada bekas botol yang diminum Sang Chul, lalu mengajak pulang saja karena sudah terlihat mabuk. Sang Chul mengaku  merasa bersalah padamu dan meminta maaf. Hong Sul terdiam melihat Sang Chul yang meminta maaf.
Kau pikir aku itu tidak punya malu? Saat di kampung halamanku, aku disebut jenius. Saat diterima di Yonyi, bahkan di kampung halaman ku mengadakan pesta. Ini Lucu sekali, kan?” cerita Sang Chul dengan menyengir.

Tapi saat sampai di Seoul. Semua orang lebih pintar dariku, lebih berkuasa dan lebih kaya. Dunia untuk orang yang seperti itu. Tapi mau bagaimana lagi? Aku juga harus hidup. Jadi aku pakai topeng besi dan nekat bertarung. Aku bekerja paruh waktu 3x sehari, tapi itu tidak cukup. Aku tidak bisa menang.” Ungkap Sang Chul
Aku benar-benar ingin pergi ke Taerang. Aku tahu kalau aku tidak punya kemampuan tapi aku tetap ingin. Aigoo, sudah setua ini dan aku masih belum lulus bahkan Magangpun belum. Aku harus dapat pekerjaan. Kalau tidak, aku dalam masalah besar Hongbae.” keluh Sang Chul, Hong Sul menatap seniornya seperti ada rasa iba. 
Jae Woo datang dengan In Ha tapi melihat Sang Chul mengajak untuk  pergi ke tempat lain. In Ha mengatakan menyukai tempat itu dan ada yang dikenalanya dengan menyapa Hong Sul untuk bergabung. Hong Sul binggung melihat Jae Woo datang dengan In Ha, Jae Woo mengaku hanya saling mengenal. Sang Chul memanggil In Ha si Wanita kasar. In Ha pun mengumpat.
“Jadi Kau minum dengan pria juga? Apa hubungan kalian? Apa  Yoo Jung tahu?” sindir In Ha pada Hong Sul 

Oh Iya, Yoo Jung... Dian sudah berusaha keras membantuku diterima di Taerang, bahkan memberiku catatan wawancara, dan sudah membantuku lewat telepon.” Cerita Sang Chul. Hong Sul tak percaya Yoo Jung melakukan semua.  
Dia juga menjagaku saat hari wawancara. Tapi Apa ini?” kata Sang Chul tapi merasakan ingin muntah.
Hong Sul langsung menarik Sang Chul ke kamar mandi, In Ha dan Jae Woo  kembali duduk setelah terhindar dari Sang Chul, Jae Woo merasa Yoo Jung dan Hong Sul memang sesuatu banget dan tak tahu sikapnya iu memang baik, atau bodoh. In Ha tak mengerti menanyakan apa maksud ceritanya.
Yoo Jung memberi Hong Sul catatan ujian, dan Sang Chul mencurinya. Lalu Hong Sul bertengkar dengannya dan hampir dipukul Dan bukan hanya itu dia mengganggu Hong Sul” cerita Jae Woo sambil melihat buku menu
“Jadi kau bilang Yoo Jung membantunya untuk wawancara? Coba Ceritakan padaku dari awal.” Kata In ha bersemangat
Hong Sul dengan sabar menunggu Sang Chul sedang muntah dikamar mandi, Sang Chul didalam kamar mandi mengatakan sangat ingin ke Taerang, walaupun dirinya tidak mampu dan telah membohongi dirinya sendiri tapi tetap mempercayainya.

Sang Chul keluar dari toilet dan kembali mengajak minum kembali, lalu menyuruh Hong Sul untuk mengajak Yoo Jung datang juga, karena ingin mengucapkan terimakasih dan akan mentraktirnya. Hong Sul melihat Sang Chul sudah mabuk jadi mengajak untuk pulang saja.
Kau itu ternyata benar-benar naïf, Apa Kau sungguh percaya Yoo Jung akan membantu orang yang telah mengganggu pacarnya?” ejek In Ha, Sang Chul tak mengerti dengan ucapa In Ha.
Kau benar-benar tidak mengenal  Yoo Jung. Setelah mendengar ceritanya, aku paham yang terjadi.  Kau sudah ditipu oleh Yoo Jung. Aku heran bagaimana kau bisa lolos seleksi wawancara Bahkan Jae Woo pun tidak lolos. Apa kau tidak curiga?” kata In Ha, Hong Sul menatap In Ha yang membongkar semua sikap Yoo Jung sebenarnya.
Sepertinya  Yoo Jung sudah mengaturnya, yang lebih mencurigakan tanggal wawancaranya bisa bersamaan, lalau kau bilang mendapat catatan wawancaranya juga. Apa memang itu catatannya benar? Bukankah kau gagal karena catatan itu?” kata In Ha menyadarkanya.
Sang Chul mengingat kalau Yoo Jung memberitahu tentang China, In Ha menegaskan bahwa  Mata untuk mata, gigi untuk gigi, dan catatan untuk catatan, menurutnya memang Yoo Jung seperti itu. Sang Chul masih tak yakin karena Yoo Jung itu tidak punya kuasa untuk melakukannya.
In Ha yakin karena Yoo Jung itu memilikina, lalu menyindir Hong Sul hanya diam saja karena sudah mengetahui hal itu dan dengan blak-blakan memberitahu Yoo Jung adalah Putra tunggal Presdir Yoo Young Soo dari Taerang grup. Hong Sul hanya bisa tertunduk, Jae Woo berteriak tak percaya, Sang Chul pun melonggo. 

 Flash Back
Saat menerima panggilan wawancara, Do Hyun mengatakan kalau nilainya dengan Jae Woo lebih tinggi dari Sang Chul tapi malah tak dipanggil sama sekali. Jae Woo pun melihat  hari wawancaranya berubah? Seharusnya wawancara Taerang masih minggu depan.
Yoo Jung berbicara ditaman melihat Taerang sekarang tidak begitu peduli dengan nilai, lalu ditelp memberitahu perusahan sedang tertarik mengembangkan Sayap ke China, jadi menyuruhnya untuk mencari pertanyaan yang berhubungan dengan China.
Ketika diwawancara,Sang Chul baru mengetahui  Sudah setengah tahun Taerang menutup cabang yang ada di Shanghai dan membuatnya dinilai Sepertinya tidak tahu informasi dasar perusahaan.
Sang Chul akhirnya mengumpat akan membunuh Yoo Jung, tapi saat akan berdiri malah terjatuh karena mabuk. Jae Woo pun membantu mengangkat Sang Chul untuk duduk dikursi. Sang Chul berteriak menyuruh Yoo Jung untuk datang.
Hong Sul melirik sinis karena In Ha bisa dengan tega membuka semuanya, In Ha melipat tanganya didada, merasa Hong Sul sudah tahu yang dilakukan Yoo Jung dari awal, tapi pura-pura tak tahu, atau menduga Hong Sul itu curiga tapi tak mau mempercayainya. Hong Sul hanya melirik sinis dengan mata berkaca-kaca.
Kenapa kau terganggu hanya dengan hal semacam ini? Jalanmu masih panjang untuk mengetahui semua tentang Yoo Jung..” Sindir In Ha lalu pergi meninggalkan restoran. Sang Chul terus berteriak menyuruh Yoo Jung datang. 


Hong Sul berjalan pulang sambil mengingat kata-kata In Ha Wanita sepertimu tidak akan bisa mengatasi Yoo Jung. Seharusnya kau tahu diri langkahnya terhenti melihat bar milik pamannya dan akhirnya mampir menyapa pamanya.
Sang Paman melihat Hong Sul yang pulang malam sekali, menawarkan kopi tapi menurutnya Hong Sul membutuhkan alkohol bukan kopi dan mengodanya untuk minum bersama. Hong Sul menolaknya mengaku hanya lelah saja. Pamanya tahu Hong Sul itu baru saja selesai ujian.
In Ho sedang ada digudang mendengar paman Hong sedang berbicara dengan seseorang, lalu mengintip melihat Hong Sul sedang menceritakan masalahnya. Hong Sul mengaku  lebih sulit menjalin hubungan Daripada ujian dan berpikira akan mudah menerima orang lain yang berbeda dengannya tapi pada kenyataanya itu sulit.
Pamanya menyimpulkan kalau yang diceritakan Hong Sul itu adalah masalah pacarnya. Hong Sul menyangkalnya, Pamannya memberikan nasehat kalau pada saat itulah hubungan yang sebenarnya dimulai, Saat mereka bertengkar, berargumen, keras kepala maka mulai saling memahami dan karena ia belum pernah melakukanya maka dirinya itu tetap sendiri.
In Ho sengaja membuka sedikit celah pintu gudang dan kembali duduk didepan pianonya lalu memainkan musiknya. Hong Sul sadar ada bunyi piano, Paman Hong menceritakan In Ho yang ada digudang dan sering membantu  di barnya, sebelumnya sudah jarang main piano tapi karena ingin ikut kompetisi jadi sering berlatih. Hong Sul mendengarkan irama musik yang dimainkan In Ho sambil memainkan jari-jarinya seperti sedang bermain piano. 


Sang Chul tiba-tiba masuk kedalam ruangan berteriak memanggil Yoo Jung, melihat Yoo Jung duduk dimeja kerjanya, Sang Chul langsung mengumpat dan menuduhnya sudah dari awal kalau tahu akhirnya pasti tak akan lolos. Yoo Jung mengajak Sang Chul untuk bicara diluar.
“Hei... Kau mengatur agar aku lolos bagian pertama, kan? Lalu membuatku gagal saat wawancara? Jadi Karena kau anak Presdir, kau bisa menentukan siapa yang lolos, hah? Beginilah dunia ini.” teriak Sang Chul
Yoo Jung melotot mendengar Sang Chul membongkar semuanya, beberapa pegawai terlihat panik. Sang Chul dibawa petugas kemanan karena menyelonong masuk, sambil mengomel Yoo Jung yang berani mempermainkan anak dari desa. Wajah Yoo Jung terlihat benar-benar marah melihat Sang Chul dibawa keluar. 

Hong Sul berjalan sambil menelp tapi terlihat binggung karena tak diangkat. Sang Chul sudah diusir keluar dari gedung Taerang, saat itu juga Yoo Jung langsung mendorong Sang Chul sampai ke dinding, karena bisa semena-mena berbicara sembarangan. Sang Chul melepaskan tangan Yoo Jung, merasa bisa melihat sifat juniornya yang sebenarnya.
Aku mengalaminya tahun lalu, tapi tidak kukira seburuk ini. Wah, brengsek... Kalau kau tidak meloloskanku bagian pertama, Maka Aku tidak akan seperti ini.” ucap sang Chul. Yoo Jung mencengkram baju Sang Chul bertanya darimana mendapatkan cerita itu
Baek In Ha! Kau kenal, kan? Kalian berdua dekat.” Kata Sang Chul dengan mata melotot
Dengar baik-baik, Kau sendiri yang memilih pergi ke Taerang dan kau yang mengacaukan wawancara dengan tidak memiliki persiapan. Dan kau pikir bisa datang lalu  marah-marah seperti ini?” ucap Yoo Jung
Kenapa kau melakukan ini padaku? Bukan karena aku mencuri catatan tak berharga itu, kan?” kata Sang Chul mengejek
“Kau bilang  "Catatan tak berharga"? Jadi menurutmu aHanya punyamu yang berharga Dan milik orang lain "tak berharga" Maka kaulah orang seperti ini. Bukankah ini waktunya sunbae juga merasakannya. Bagaimana rasanya kehilangan pekerjaan yang tak berharga?” tegas Yoo Jung menyadarkanya,Sang Chul terdiam dengan mata berkaca-kaca 

Yoo Jung berjalana akan masuk dan bertapa kagetnya melihat Hong Sul ada didepanya. Hong Sul terlihat sedih menatap pacarnya, Yoo Jung seperti ketakutan karena Hong Sul bisa tahu yang dilakukan pada Hong Sul untuk membalaskan dendamnya. Hong Sul langsung memeluk Yoo Jung.
Jangan bicara apapun, Aku tahu apa yang terjadi, Aku tahu kenapa melakukannya, Bagaimana perasaanmu sekarang, Aku juga tahu. Jadi jangan cemas, karena Aku tidak akan kabur.” Ucap Hong Sul, Yoo Jung berkaca-kaca mendengarnya dan memeluk erat Hong Sul
bersambung ke episode 15  

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



6 komentar:

  1. ~"Jangan bicara apapun,Aku tahu apa yang terjadi,Aku tahu kenapa melakukannya,Bagaimana perasaanmu sekarang,Aku juga tahu.Jadi jangan cemas, karenaAku tidak akan kabur.” Ucap Hong Sul "~

    suka bngt yg dikatakan hong sul, hong sul bisa mengetahui apa yg dirasakan Yoo jung.. Memang pacaran yaitu bisa menerima sesuatu yg berbeda.. Sifat pasangan kita yg berbeda dgn kita, dan yg berhasil menerima itu menurut ku namanya cinta sejati.. Hahay (sok puitis)
    tapi yoo jung apa bisa ya berubah?

    BalasHapus
  2. uwaaahh... terharu banget denger kata2 hong sul.
    jadi gak sabar dgn next episode..

    BalasHapus
  3. Si sang chul itu koq dableg bgt ya... Kl di dunia nyata ada org kaya gt mungkin udah abis kena bogem temen2nya... Abis nyebelin bgt ckckck

    Hongsul kereen bsa nerima jung apa adanya...
    Makasih banyak sinopsisnya...

    BalasHapus
  4. Sukaaa banget saama scene terakhir,,,,,
    Yey akhirnya bora sama eun tak jadian jugaa :D

    BalasHapus
  5. baper sm scene terakhir😭😭 smg sunbae sm seol happy ending.

    BalasHapus