PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 20 Februari 2016

Sinopsis Madame Antoine Episode 9 Part 1

Hye Rim menyandarkan kepalanya di lengan Soo Hyun, lalu bertanya Kapan Soo Hyun mulai menyukainya. Soo Hyun menceritakan saat mereka bertengkar karena Hye Rim mengambil kliennya. Hye Rim ingat saat itu Soo Hyun malah menhinanya.
“Apa kau tidak ingat bagaimana aku menatap lurus ke arahmu saat itu ? Aku tidak bisa melepaskan pandanganku dari wajahmu.”akui Soo Hyun dengan senyuman
Dan setelah itu kau berteriak padaku. Bagaimana dengan  yang terjadi sebelumnya ketika kau marah dan berbicara tidak sopan padaku? Bahkan Setelah kau mengetahui aku mulai kerja di sini?” kata Hye Rim
Aku yakin orang normal akan menendangmu keluar Tapi aku banyak kerja keras karenamu dan itu semua karena aku peduli padamu.” Jelas Soo Hyun
Hye Rim menyimpulkan Soo Hyun itu marah padanya karena menyukainya, mengejek itu sangat kenakak-kanankan dan memberikan julukan Tuan Choi yang kekanakan. Soo Hyun tersenyum mendengarnya lalu bertanya balik kapan Hye Rim mulai menyukainya, Hye Rim mengaku ketika Soo Hyun mengucapkan kata-kata psikologi yang tak mudah diucapkan  lalu menjadi penasihat di klinik menurutnya itu sangat manis.
Soo Hyun pikir mulai sekarang harus menggunakan banyak istilah khusus supaya terlihat manis dimata Hye Rim. Keduanya saling menatap lalu berciuman, Soo Hyun melihat kearah jendela kalau sudah menjelang pagi, Hye Rim dengan nada merengek menanyakan kapan mereka akan bertemu lagi. Soo Hyun pikir 3 jam dari sekarang, ketika Hye Rim membuka cafe dan ia membuka kantornya.
Hye Rim merengek itu sangat lama untuknya, Soo Hyun mengelus rambut Hye Rim lalu mendengar bunyi pesan masuk ke dalam ponselnya. Ia melihat pesan yang masuk dan baru dengar salah satu dosen kuliahnya meninggal. Hye Rim bertanya apakah Soo Hyun akan pergi kesana hari ini. Soo Hyun membenarkan karena dosennya itu menjadi ketua saat dikampus jadi harus hadir.
Aku rasa tidak bisa menemuimu hari ini atau besok..... Sayang sekali..... Aku tidak ingin berpisah darimu.” Rengek Hye Rim sambil memeluk Soo Hyun, Soo Hyun pun merasakan hal yang sama tak ingin berpisah. 


Di sebuah gereja
Nyanyian dari paduan suara mengiringi upacara kematian dosen Soo Hyun, Prof Bae berbisik kalau dugaan teman dosenya itu meninggal karena  kanker hati dan Seseorang bisa pulih secara penuh dalam 5 tahun llau teman dosenya itu bertahan selama 4,5 tahun, menurutnya itu sangat disayangkan.
Soo Hyun merasa akhir-akhir ini banyak sekali orang yang terkena kanker, jadi meminta Prof Bae berhati-hati dan memastikan agar tubuh selalu sehat. Prof Bae terdiam sejenak dan berjanji akan terus menjaga tubuhnya,
Pendeta meminta semua untuk berdiri karena mereka akan memulai berdoa, tiba-tiba seorang anak kecil berdiri diatas bangku dan menyanyi dengan lantang dan wajah tersenyum bahagia. Kedua orang tuanya panik karena dalam upacara kematian harusnya bersedih dan berusaha membuat anaknya mereka berhenti menyanyi.
Soo Hyun dan Prof Bae melihat si anak yang kebetulan duduk di bangku sebelah mereka. Pendeta dan beberapa lainnya tersenyu melihat tingkah anak kecil yang belum tahu tentang artinya kematian, dua orang tuanya pun meminta maaf. Soo Hyun terlihat sinis melihat anak kecil yang membuat kegaduhan. 

Pendeta mulai melakukan doa dan semua mulai tertunduk dengan memejamkan mata, Si anak kecil kembali berdiri diatas bangku menyanyi layaknya seorang girl band dengan gaya yang centil. Si ibu pun berusaha untuk membuat anaknya diam karena sedang dalam gereja. Prof Bae dan Soo Hyun melihat kearah si anak seperti merasakan sesuatu yang janggal dari tinggal si anak. 

Di dalam mobil
Soo Hyun menolak karena tidak yakin bisa melakukannya. Prof Bae menjelaskan orang tuanya meminta Soo Hyun jadi meminta tolong untuk melakukanya, dan juga Prof yang meninggal adalah paman dari kedua orang tua itu jadi lebih baik membantunya.
Aku belum pernah bekerja dengan anak-anak sebelumnya dan juga tidak baik kalau harus akrab dengan mereka. Kita tidak biasa, jadi...” ucap Soo Hyun berusaha menolak
Meski begitu... Bukankah kau merasa sedikit penasaran? Dia selalu bangun dan bernyanyi kapanpun dan tak diam. Bukankah ini bagus?  Dan akan membantumu dalam penelitian.” Kata Prof Bae 

Si anak kecil memainkan barang-barang diatas meja apabila Soo Hyun mewawancarai klienya. Soo Hyun melirik sambil mendengarnya cerita tentang si anak dari orang tuanya. Orang Tua si anak menceritakan anaknya yang selalu  menyanyi setiap hari, padahal semua anak murid TK pasti akan diam ketika gurunya menyuruh diam tapi anak mereka semenjak bangun tidur pasti akan menyanyi, bahkan ketika sudah mematikan lampu untuk tidur anaknya terus saja menyanyi.
Soo Hyun menghentikan cerita ibunya, lalu memanggil anak yang bernama Soo Dam untuk mengajak duduk bersama mereka juga. Sang Ayah memanggil anaknya, tapi Soo Dam tak mau mendekat, akhirnya sang ayah mengendong Soo Dam untuk duduk dipangkuanya.
Maaf. Saat dia tertarik pada sesuatu, maka dia akan terus terhanyut didalamnya.” Jelas ayahnya lalu menarik tangan sang anak yang memang rambutnya.
Apa dia sering menarik rambutnya?” tanya Soo Hyun melihat tingkah Soo Dam
Ya. Kadang-kadang, Dia menggigit dan memakannya juga.” Jelas sang ayah, Soo Hyun menanyakan tentang keluarga inti Soo Dam
Dia punya seorang kakak perempuan yang lebih tua 2 tahun darinya Dan So Dam sudah 6 tahun sekarang.” Cerita sang ibu

Soo Dam kembali turun dari pangkuan ayahnya untuk kembali bermain. Sang Ayah menceritakan anaknya sangat serakah apabila soal makanan dan cukup sering berbohong. Sang ibu pun mengetahui Soo Bam juga bermasalah karena terus mengotori seprai jadi ia harus mencuci pakaian dan seprainya setiap hati.
Sebuah masalah perkembangan? gumam Soo Hyun
Tapi dia sangat pinta dalam belajar. Beberapa anak belum menguasai tulisan hangul tapi dia tahu hangul dan bahasa inggris. Bahkan beberapa kata bahasa inggris.” Cerita sang ayah, ibu Soo Bam menambahkan anaknya itu sudah tahu angka bahkan sampai 15 digit.
Apa dia genius? gumam Soo Hyun kembali menduga-duga
Dan... Dia suka membunuh serangga. Aku tidak tahu apakah dia tidak punya ketakutan atau empati tapi dia membunuh sejenis serangga dan kecoa...” cerita Ibunya lalu melihat anaknya yang mendekati Soo Hyun.
Soo Hyun melihat kantungnya yang dimaksukan sesuatu oleh Soo Dam, dan langsung menjerit ketakutan ketika melihat kecoak mati yang ada didalam saku celananya. Ibu Soo Dam menceritkan anaknya setelah membunuh kecoak maka akan memberikan pada orang lain. Soo Hyun melempar berkasnya agar menutupi kecoak yang mati dilantai. Soo Dam tanpa rasa bersalah pergi ke dekat ayahnya dan mulai memainkan barang yang lain. 


Di dalam mobil
Soo Hyun menceritakan pasienya kali ini anak berumur 6 tahun  dengan nama Park Soo Dam. Hye Rim dengan wajah sumringah memuji nama yang bagus dan menurutnya sangat imut ketika menyanyi. Soo Hyun menjelaskan masalahnya bahwa Soo Dam itu menyanyi kapapun yang diinginkanya, ditambah lagi dirinya kurang bisa bersahabat dengan anak-anak jadi meminta agar Hye Rim bisa mendekatinya.
Aku pikir penting untuk mengamatinya dalam lingkungan sekitar, jadi kita membawanya hari ini.” jelas Soo Hyun dengan wajah serius 

Sebuah mobil jemputan menurunkan Soo Dam didepan rumahnya, Hye Rim langsung menyapa Soo Dam sambil mengelus rambutnya memujinya sangat cantik, lalu memperkenalkan namanya dan bertanya siapa nama anak itu. Soo Dam hanya diam saja dan memelintir rambutnya, Soo Hyun mengamati tingkah Soo Dam.
Hye Rim binggung melihat Soo Dam tiba-tiba menangis, lalu bertanya kenapa Soo Dam menangis sambil mencaritahu apa yang membuatnya menangis, lalu ia mencium sesuatu dan meraba ke bagian celananya, dengan wajah melas memberitahu Soo Dam buang air besar, Soo Hyun menatap Soo Dam yang menangis dan hanya bisa menutup hidungnya. 

Hye Rim pun membersihkan Soo Dam di kamar mandi, sementara Soo Hyun mengamati seisi rumah mulai dari foto keluar dengan Soo Dam dan kakak serta ibunya, lalu melihat foto Tuan Park yang menyanyi. Ia juga melihat buku gambar dengan gambar sepasang raju dan raja berasa ditaman buah, dibaliknya ada gambar dua wajah raja dan ratu dan gambar hati dengan tulisan dibawahnya [Park So Yul] Setelah itu pindah ke buku gambar milik Soo Dam hanya bertuliskan abjad dari A-Z.
Sementara Hye Rim sudah selesai membersihkan Soo Dam jadi meminta Soo Hyun untuk menjaganya karena akan membersihkan yang lainya. Soo Dam berjalan perlahan mendekati Soo Hyun, sementara Soo Hyun terlihat canggung menyapa Soo Dam. 

Hye Rim keluar dari kamar mandi kaget melihat sesuatu didepanya, Soo Dam sudah merangkul kaki Soo Hyun dengan erat, lalu bertanya apa yang sedang dilakukan Soo Dam sekarang. Soo Dam mengaku sangat menyukai Soo Hyun dan ingin menikah denganya. Hye Rim tertawa mendengarnya.
Wow... Bagaimana kau membuatnya seperti itu?” tanya Hye Rim mengejek
Entahlah... Aku tidak begitu ingat.” Ucap Soo Hyun heran, Soo Dam melepaskan tangannya dan pergi ke tempat lain 

Walau begitu, aku yakin kau telah melakukan sesuatu padanya.” Kata Hye Rim, Soo Hyun mengaku tak tahu.
Tiba-tiba mereka mendengar suara dari dapur, Hye Rim langsung berlari begitu juga Soo Hyun, didapur pun terjadi keributan karena jeritan Hye Rim, api menyala cukup besar dari kompor. Hye Rim berusaha menyelamatkan Soo Dam dan Soo Hyun menyiram dengan air sampai api pun mati. 

Soo Dam asik menulis dimeja belajarnya, Tuan Park dengan wajah lesu menceritakan tingkah anaknya yang tak bisa tidak bisa mengalihkan pandangan darinya karena selalu menyebabkan masalah.
Apa dia sering bermain dengan api?” tanya Hye Rim
Tentu. Setiap hari, dia...” kata Tuan Park lalu terhenti memanggil istrinya untuk keluar dan berbicara dengan Soo Hyun serta Hye Rim. Nyonya Park meminta waktu sebentar lagi karena harus melakukan sesuatu.
Besok ada babak penyisihan untuk kontes "Anak Cantik", jadi... Aku terus bilang kalau dia tidak akan menang, tapi dia bersikeras.” Jelas Tuan Park
“Apa So Dam ikut kompetisi?” tanya Soo Hyun
Tidak. Ini So Yul, kalau So Dam lebih cocok untuk kompetisi anak berbakat.” Jelas Tuan Park, Hye Rim dan Soo Hyun melihat Soo Dam masih asik menulis dibuku gambarnya.
Soo Hyun berjalan kearah kamar, Nyonya Park sibuk memasangkan baju dan meminta maaf karena Soo Yul ingin ikut kontes, Soo Hyun tersenyum memuji Soo Yul yang cantik dan melihat foto Nyonya Park sebagai Miss Tangerine dan juga Soo Yul berdandan cantik bak ratu sementara Soo Dam sibuk dengan menuliskan dimeja. 

Tuan Kim mengomel pada sekertarisnya karena ketika bangun pagi masih melihatnya, lalu sekarang anaknya itu sudah menghilang dan berteriak kalau bukan mencarinya. Sekertaris memberitahu sudah ada orang yang mencari anaknya.
Jadi mereka semua mencari anaku? Apa kau mencoba memberitahu orang disekitar kita atau apa?” teriak Tuan Kim marah, salah seorang pria yang tua berlari dengan nafas terengah-engah memberitahu kalau mereka suda menemukanya. 

Anak dari Tuan Kim duduk dengan wajah ketakutan, seorang pelayan meminta agar wanita itu berdiri karena nanti akan dapat masalah besar. Anak itu mengeleng padahal sudah terlihat sangat kedinginan.
Tuan Kim melihat anaknya yang bersandar di batang pohon, Sekertaris memberitahu kalau anak tuan Kim ditemukan oleh orang yang sedang mendaki gunung dan mereka mencegah untuk tidak melaporkan ke polisi, Tuan Kim memerintahkan agar memberikan uang pada orang tersebut agar tutup mulut.
Si wanita terlihat ketakutan dengan melirik kearah Tuan Kim dan tetap tak mau bangun, Pelayan pun memaksa agar anak tuan Kim bangun Tuan Kim melihat anaknya, hanya bisa menarik nafas panjang dengan wajah sedih. 

Hye Rim sudah menunggu di rumah Tuan Kim sebelum Tuan Kim datang, Tuan Kim langsung menyalami tangan Hye Rim ketika baru masuk ke dalam rumah, mengaku merasa lebih baik bertemu dengannya. Hye Rim menyapanya dengan ramah menanyakan kabar tuan Kim, lalu membersihkan jaket Tuan Kim yang kotor.
Kau punya mata yang cukup tajam. Saat seperti ini, kau mirip dengan putriku!” puji Tuan Kim sambil memegang hidungnya. 
Oh, ya... Soal ketidakakuratan putrimu waktu itu... Ini karena aku tidak bisa melihatnya langsung. Marie Antoinette menggunakanku untuk melihat orang lain... tapi aku hanya dengar darimu, jadi...” kata Hye Rim dengan senyuman malu-malu, Tuan Kim meminta tak perlu khawatir lalu duduk bersama Hye Rim.
Beritahuku tentang perkembangan perusahaanku tahun ini.” kata Tuan Kim, Hye Rim mengeluarka kipasnya dan langsung berbicara dengan bahasa Prancis.
“Apa yang dikatakan? Perusahaanku melakukan "buy one get one free" belakangan ini... Apa yang dia pikirkan soal itu?” ucap Tuan Kim

“...Dia menyebut itu. Tapi daripada memberi mereka barang yang sama, bagaimana kalau memberikan kosmetik lain dengan harga sama? Kosmetik punya tanggal kadaluarsa. Jadi bila kau memberi mereka barang sama, lalu kau harus menghabiskannya dengan cepat.  Itu tidak bagus.” Jelas Hye Rim memberikan saran, Tuan Kim mengetuk tanganya di meja seperti tak yakin
Jadi kau harus buat "buy one, get another one free" event. Orang akan menyebarkannya dari mulut ke mulut sampai sosial media Dan kau bisa menaruh produk yang kurang popular, maka akan mengurangi barang di gudang Jadi kau bisa mendapatkan 3 burung dengan satu batu.” Jelas Hye Rim
Tuan Kim memuji Hye Rim yang bisa membaca pikiran seperti itu, lalu menyuruh sekertarisnya untuk mencaritahu tentang promosi dan menganti cara promosi mereka seperti yang dikatakan Hye Rim. Sekteraris mengerti lalu memberikan tas belanja yang dibawanya.

Oh, ya.... Aku menyiapkan sebuah hadiah untukmu, ini Makeup.” Kata Tuan Kim
Oh, benarkah? Aku akan memakainya dengan baik!” ucap Hye Rim sumringah dan melihat isinya.
Tuan Kim tahu Hye Rim sudah dengan barang sampel, jadi meminta sekertarisnya untuk mengambil sampel make up yang belum dirilis, lalu mengeluarkan semuanya dari dalam tas. Hye Rim pun mencoba tersenyum padahal berharap mendapatkan make up mahal. 

Hye Rim menerima pesan dari Soo Hyun “ Apa kau punya waktu? Aku pikir kita harus bertemu klien bersama...” wajah Hye Rim tersenyum membacanya. Soo Hyun memakain jaket dalam ruanganya, Ji Ho masuk bertanya apakah Soo Hyun akan pergi, Soo Hyun memberitahu akan pergi bertemu klien.
Tapi menemui klien di luar kantor bukan jadwalmu untuk hari ini.” kata Ji Ho heran, Soo Hyun mengatakan memiliki klien yang tak perlu diketahui Ji Ho lalu keluar ruangan.
Hye Rim memoles wajahnya dengan make up, dan juga bibirnya dengan lipstik yang bisa membuatnya tambah cantik. Soo Hyun turun ke cafe, Hye Rim dengan senyuman menanyakan klien apa yang harus mereka temui, Soo Hyun memberitahu klienya itu wanita, usianya 35 tahun dan bekerja sebagai peramal. Hye Rim tersipu malu lalu mengikuti Soo Hyun keluar dari cafe. 

Ji Ho menelp Seung Chan bertanya apakah Soo Hyun  punya rencana untuk menemui klien di luar kantor hari ini, Seung Chan memberitahu tak ada jadwal, Ji Ho yakin memang benar tak ada tapi ada sesuatu yang aneh, lalu terdiam melihat Soo Hyun yang membuka pintu mobil agar Hye Rim masuk ke dalam. 

Soo Hyun dan Hye Rim berjalan menyusuri pertokoan, Hye Rim melihat ada penjual permen kapas, Soo Hyun mengeluh itu seperti anak kecil dan ia juga tak suka dengan permen kapas. Hye Rim merengek kalau  bukan untuk Soo Hyun tapi meminta dibelikan untuk dirinya.
Tiba-tiba Soo Hyun mengandeng tangan Hye Rim menurutnya berjalan seperti itu tak akan sulit, Hye Rim tersenyum sumringah. Seorang wanita datang menghampiri mereka bertanya apakah mereka berdua pasangan, karena mereka akan memberikan diskon 20% untuk pasangan melakukan spa.
Kalian berdua pasangan kan?” tanya Si wanita, Hye Rim melirik pada Soo Hyun menanti jawabanya.
Soo Hyun dengan wajah yakin mengaku kalau mereka pasangan dan mengambil brosurnya. Hye Rim  mengejak Soo Hyun yang mengaku mereka pasangan tapi tak mau membelikan permen kapas. Soo Hyun pun ingin membelikanya, Hye Rim menariknya untuk tak perlu membelikanya, memilih untuk bersandar dilengan untuk berjalan bersama. 

Yoo Rim menzoom kamera melihat Ji Ho yang melamun sambil bersandar di rak buku, bahkan meminta maaf padahal orang yang menendang bukunya. Yoo Rim pun mendekat Ji Ho, mengatakan sangat sadar kalau Ji Ho itu memiliki waktu yang sulit karena kakaknya, tapi meminta agar memisahkan antara belajar dan urusan cinta.
Aku sedang merekam sekarang, Apa Kau tidak bisa fokus?” keluh Yoo Rim
Aku tidak seperti ini karena ditolak. Ini karena aku khawatir padanya.” Kata Ji Ho
Kenapa? Dia masih terlihat baik-baik saja setelah menolakmu.” Ucap Yoo Rim
Tidak. Dia sedang berada di situasi yang berbahaya.” Kata Ji Ho
Yoo Rim binggung maksud dengan ucapannya, Ji Ho menanyakan apa yang dilakukan Yoo Rim apabila Kakaknya itu berkencan dengan pria yang buruk. Yoo Rim kaget mengetahui kalau kakaknya itu berkencan. Ji Ho hanya bisa menjedutkan kepalanya dengan wajah melas. 

Hye Rim makan sambil menatap Soo Hyun, lalu tertawa mengingat pertama kali melihatnya di restoran itu dan mengoda kalau sebelumnya itu cukup menarik. Soo Hyun mengaku karena sebelumnya Hye Rim meragukannya. Hye Rim bertanya alasan Soo Hyun mengirimkan bunga dan juga tak datang saat pertunjukan. Soo Hyun melirik matanya seperti takut kebohongan terbongkar.
Aku ingin menarik perhatianmu lewat sesuatu yang unik, selain itu Karena Ji Ho dan Seung Chan menyukaimu.” Jelas Soo Hyun
Bagaimana kau tahu mereka menyukaiku?” tanya Hye Rim
“Itu Cukup jelas, Aku ini seorang  psikolog sudah pasti bisa melihat dengan jelas.” Kata Soo Hyun menyakinkan, Hye Rim pun bisa membenarkan, lalu kembali makan.
“Oh Yah...Ji Ho sudah mengakui perasaanya padaku” cerita Hye Rim, Soo Hyun bertanya apa jawaban Hye Rim.
Aku menolaknya sehalus mungkin dan yang aku dengar dia punya waktu yang sulit karena itu” cerita Hye Rim merasa bersalah
Ya.... Dia berada di usia dimana orang merasakan sakit, Bagaimana dengan Seung Chan? Dia mengakui perasaan padamu kan?” kata Soo Hyun
Dia  memang juga mengakuinya, tapi... Aku tidak bisa langsung menolaknya, jadi...” kata Hye Rim ragu
Soo Hyun bertanya apakah Hye Rim akan membiarkan begitu saja, Hye Rim mengatakan kalau sudah bersikap  seolah tidak tertarik, ketika ingin menolaknya tapi Seung Chan seperti tak memberikan kesempatan. Soo Hyun menyuruh Hye Rim mengatakan sesuatu untuk menjelaskannya di situasi seperti sekarang karena sikapnya itu seperti memberikan harapan palsu.
Hye Rim mengangguk mengerti dan akan menolaknya dengan halus. Soo Hyun tak suka dengan cara Hye Rim yang halus karena mengenal sang adik,  jadi Hye Rim harus bilang dengan jelas, seperti "Aku tidak menyukaimu, jadi mundurlah..." Hye Rim merasa hubungan sudah dekat jadi tak mungkin mengatakan itu pada Seung Chan.
Lalu... Apa kau akan akrab dengan aku dan dia juga?” ucap Soo Hyun dengan wajah cemberut.
Bagaimana bisa kau bandingkan dirimu dengannya? Kamu cemburu padaku ‘kan?” goda Hye Rim dengan senyuman
Ini bukan cemburu, tapi Ini karena hubungan antara pria dan wanita harus jelas. Kau cukup jauhkan Seung Chan tanpa harus memikirkan perasaannya dan kau tidak bisa memberikannya apapun.” Tegas Soo Hyun
Hye Rim pikir akan mempertimbangkanya, Soo Hyun menyuruh tak perlu berpikir lagi, Hye Rim mengerti akan langsung memberitahu pada Seung Chan secara jelas, lalu mengoda Soo Hyun itu sangat cemburu. Soo Hyun hanya bisa tersipu malu mendengarnya. 


Ji Ho kembali latihan Hapkido, Yoo Rim mengikutinya bertanya siapa pria yang berkencan dengan kakaknya itu, Ji Ho memberitahu orangnya itu Soo Hyun, Yoo Rim tak percaya lalu bertanya bagaimana Ji Ho tahu kakaknya sedang menjalin hubungan dengan Soo Hyun.
“Mereka berdua izin dan keluar bersama. Aku yakin mereka berkencan sekarang.” Cerita Ji Ho
Wow... Apa yang terjadi di dunia ini Dia benar-benar mendapatkan seorang penjaga untuk dirinya!” kata Yoo Rim, Ji Ho kembali latihan Hapkido.
Yoo Rim kembali mengikutinya bertanya tentang pria buruk dan bertanya apakah Soo Hyun memiliki kepribadian yang buruk. Ji Ho menjelaskan bukan seperti itu, tapi Soo Hyun sengaja mendapatkan kakaknya sebagai bagian dari eksperimen. Yoo Rim berpikir kalau itu Eksperimen tipe ideal dan yang didengarnya sudah berakhir.
Ji Ho mengatakan semua belum berakhir dan masih berlanjut. Yoo Rim bertanya apa kelanjutanya dan menebak eksperimennya akan membuat sesuatu yang buruk untuk kakaknya. Ji Ho membenarkannya, lalu kembali berlatih dengan memanggil nama “Go Hye Rim” 

Hye Rim sudah sampai rumah sambil menelp kalau sudah masuk kamar lalu bertanya balik apa Soo Hyun sudah sampai. Yoo Rim masuk ke dalam kamar, bertanya apakah kakaknya itu sedang berkencan dengan Soo Hyun. Hye Rim menyuruh adiknya pergi saja, dan berbicara di telp baru saja selesai mandi dan sudah berganti baju, lalu dengan tersipu malu bertanya apa yang sedang dilakukan Soo Hyun.
Yoo Rim mendengar nama Soo Hyun mengomel karena kakaknya tak memberitahu kalau sedang berkencan dan ingin membahas tentang eksperiment. Hye Rim terus menyuruh adiknya agar keluar dari kamarnya, dan berbicara kalau Soo Hyun bisa berganti pakaian dengan nyaman.
Ji Ho beritahuku kalau eksperimen yang menyangkut dirimu belum selesai” kata Yoo Rim, Hye Rim pun memberhentikan telpnya sejenak
Keluar! Cepat Keluar sana!” teriak Hye Rim dengan mata melotot, Yoo Rim pun memilih untuk keluar dengan cemberut merasa yakin kakaknya akan baik-baik saja, karena keduanya terlihat saling mengilai satu sama lain jadi tak mungkin melakukan eksperimen buruk pada kakaknya. 

Hye Rim berbaring di tempat tidurnya, Soo Hyun  bertanya Kapan cinta pertama Hye Rim. Hye Rim pikir itu sekarang, sambil memiringkan badanya bertanya balik. Soo Hyun mengaku saat masih kelas 6 SD, Hye Rim bertanya wanita seperti apa cinta pertamanya itu.
Dia cantik dan Dia ada bergabung dalam sebuah club, Tapi dia mendekatiku duluan, dan memintaku untuk berpacaran dengannya.” Cerita Soo Hyun, Hye Rim bertanya apa yang terjadi selanjutnya, apakah mereka berkencan.
Tidak. Aku pikir dia mendekatiku karena dia menyukaiku, tapi bukan itu alasannya. Tapi Itu karena hanya aku satu-satunya laki-lali yang tidak tertarik padanya.” Cerita Soo Hyun
Yeah, wanita seperti itu kadang. Mereka mengejar lelaki yang tidak tertarik padanya. Itulah kenapa pendeta katholik sangat populer.” Kata Hye Rim

Yeah.... Setelah berpengalaman sekali seperti itu, aku mulai menanyai alasan menyukaiku. Aku berkata pada diriku, "Dia hanya menyukaiku karena x, y, dan z. dan ini Bukan perasaan sejati."” Jelas Soo Hyun
Jadi kau tidak menyukai seseorang setelah kejadian itu?” tanya Hye Rim
Soo Hyun membenarkan, Hye Rim berpikir kalau dirinya itu cinta pertamanya sekarang, Soo Hyun sedikit tersenyum dengan terpaksa. Hye Rim meminta Soo Hyun menyanyikan lagu untuknya. Soo Hyun menolak karena tak mengenal nada. Hye Rim menyakinkan kalau seorang yang disukai menyanyikan sebuah lagu pasti tetap terasa indah.
Ia merengek meminta Soo Hyun menyanyikan lagu untuknya, Soo Hyun gugup mengatakan tak pernah selama ini menyanyikan untuk seseorang. Hye Rim mengatakan apabila menyukai seseorang maka akan mulai melakukan hal yang belum pernah dilakukanya jadi meminta untuk cepat menyanyikanya dan mengancam akan menutup telpnya kalau tak mau menyanyi. 


Soo Hyun menegakan badannya mulai menyanyi dengan suara serak-seraknya “Hari melelahkan sudah lewat... Ada Dua orang dibawah rembulan, satu bayangan...Kebahagiaan yang samar, dapat diraih saat aku menutup mata
Hye Rim mulai menutup matanya membiarkan ponselnya ditelinga mendengar suara Soo Hyun yang menyanyi, Ia membayangkan saat pertama kali masuk ke ruang ramalnya melihat Soo Hyun yang memberikan senyuman dan itu pertama kalinya Soo Hyun jatuh cinta padanya
Setelah itu Soo Hyun yang mendorongnya ke dinding dan bertanya apa yang dinginkanya, pertama kali Hye Rim meminta agar berkencan untuk membuktikan perasaanya. Lalu mengulurkan tangan ketika menaiki tangga darurat menuju parkiran. Soo Hyun juga sangat marah ketika tanganya di pegang oleh pria lain dan menariknya pergi.
Soo Hyun juga memberikan perhatian dengan mengulung bajunya ketika mencuci piring dan mengucapkan terimakasih karena sudah berkerja keras melayani semua tamunya. Terakhir kali Soo Hyun memeluknya dan membisikan “aku mencintaimu... Go Hye Rim” sebagai pernyataan rasa sukanya.
Hye Rim tersenyum-senyum mendengarnya suara Soo Hyun yang masih menyanyikan lagu untuknya. 

Hye Rim berjalan ke sebuah hutan melihat seseorang yang berlari didepanya, dalam hatinya sangat yakin Orang itu Antoinette... Marie Antoinette, berusaha mencari kembali, lalu membalikan badanya karena merasakan sesuatu.
Lelaki itu palsu. Bukan pria yang itu... tidak peduli apapun!” tegas si wanita mirip Marie Antoinette
Hye Rim terbangun dari tidurnya dengan melotot, lalu duduk dengan mata memincingkan matanya menduga ada sesuatu hal yang akan terjadi.  

Hye Rim datang menemui Seung Chan di cafe, Seung Chan mengatakan sudah memesan minuman coklat dan ingin memesan juga untuk Hye Rim. Hye Rim dengan cepat menolaknya karena tak ingin minum apapun. Seung Chan kaget melihat sikap Hye Rim lalu bertanya apakah terjadi sesuatu yang buruk.
Aku suka dengan Choi Soo Hyun. Aku menyukainya sekarang, tapi kita kencan belum lama ini. Maaf, Seung Chan..... Aku seharusnya memberitahumu lebih awal.” Akui Hye Rim, Seung Chan menghela nafas meminta agar tak menyukai kakaknya.
Aku tahu kau tidak menyukainya. Tapi, bagiku... “ ucap Hye Rim disela oleh Seung Chan
Dia tidak dapat dipercaya! Jika kamu mengencaninya....” kata Seung Chan dan dibalas dengan selaan Hye Rim
Bagiku, dia orang yang baik Sudah lama sejak aku merasa seperti ini.” tegas Hye Rim
Seung Chan tak percaya Hye Rim bisa jatuh cinta dengan kakaknya, lalu ingin membahas tentang eksperiment, Hye Rim mengatakan kalau Soo Hyun sudah mengakhirinya, bahkan merobek kontrak, dan menghapus semuanya di komputer. Seung Chan menanyakan tentang tes fMRI. Hye Rim dengan tegas tak akan melakuannya. 

Soo Hyun kaget mengetahui adiknya yang membahas tentang eksperiment sudah berakhir. Seung Chan mengatakan kalau Hye Rim yang memberitahu bahwa eksperiment itu sudah berakhir dan masih tak percaya kakaknya  itu sudah menyerah. Soo Hyun yakin adiknya itu mendapatkan penolakan dari Hye Rim. Seung Chan meminta kakaknya menjawab pertanyaannya.
“Apa Kau benar mengakhirinya? Jika kau bohong lagi, aku akan memberitahu padanya” kata Seung Chan mengancam
Aku sudah mengakhirinya.” Tegas Soo Hyun
Seung Chan masih tak percaya meminta untuk melihat isi komputer kakaknya, Soo Hyun pun mempersilahkanya. Seung Chan melihat isi folder di tempat kakaknya tak ada file tetang eksperiment madame antoine. Soo Hyun mersa adiknya bisa melihat kalau tak ada lagi. Seung Chan masih tak percaya karena mungkin kakaknya menyimpan dalam USB atau Hard disk external.

Choi Seung Chan...  Kau bicara soal kepercayaan dirimu yang rendah. Cukup hadapi kenyataan! Kau ditolak oleh Hye Rim, dan aku dipilih olehnya.” Kata Soo Hyun bangga dengan mengangkat dua lengan seperti popeye.
Kau pikir tujuan tidak akan tercapai hanya karena  menjadi kiper?” ejek Seung Chan
Tapi tetap, posisi kiper tidak akan berubah.” Kata Soo Hyun yakin, Seung Chan menegaskan kalau akan terjadi gol berkali-kali,
Walaupun begitu, penyerang tidak akan menjadi kiper.” Ucap Soo Hyun yakin,
Seung Chan tetap merasa permainan belum selesai karena Soo Hyun hanya dapat nilai 6% dari tes fMRI. Soo Hyun merasa tak perlu mencemaskan itu karena  Hasil fMRI kali ini akan berubah, Seung Chan kaget karena kakaknya akan melakukan tes FMRI lagi, Soo Hyun menegaskan akan melakukan untuk mengakhiri eksperimentnya, dengan begitu ekspriment pada Hye Rim yang dibencinya bisa berakhir, selain itu untuk memastikan perasaan Hye Rim yang sebenarnya.
“Tapi.... Kau sadar betapa ia meragukan eksperimen ini, kan? Apa Kau pikir dia akan setuju dengan fMRI?” tanya Seung Chan ragu.
Makanya aku harus membuatnya setuju.” Kata Soo Hyun 
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

2 komentar:

  1. tau jdul lagu yg dinyanyiin sung joon pas nelfon?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu soundtrack drama The heirs. Park Jang Hyun - Two People ^^

      Hapus