PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 08 Februari 2016

Sinopsis Madame Antoine Episode 6 Part 1

Seung Chan baru sampai di klinik, melihat Prof Bae berjalan pelahan karena jalanan licin didepan cafe dan hampir jatuh, ia langsung berlari memegang lengannya agar tak jatuh lalu menanyakan keadaanya. Prof Bae yang hampir jatuh masih kaget karena jalanan sangat licin lalu mengatakan keadaanya baik-baik saja, ingin melepaskan tangan Seung Chan.
Jangan begitu, di sini terlalu licin. Sulit bagi Anda untuk berjalan sendirian. Pegang tanganku.” Ucap Seung Chan membiarkan memegang lengannya.
Apa tidak apa-apa?” kata Prof Bae ragu seperti tak enak hati memegang tangan pria
Tentu saja. Anggap saja aku adalah tongkat dan peganglah yang kuat.” Kata Seung Chan menuntun Prof Bae untuk jalan bersama

Prof Bae tetap masih saja akan terpeleset karena jalanan yang licin, Seung Chan menahan agar tak jatuh. Seung Chan pun untuk merangkulkan tangan saja agar Prof Bae tak jatuh. Prof Bae makin tak enak hati karena merasa malu melakukan itu. Seung Chan pikir tak masalah dengan memegang lengan Prof Bae dan mengajaknya kembali jalan. Prof Bae masih tak enak hati dan meminta maaf karena sudah membuat Seung Chan repot.
Seung Chan pun kembali menuntun dengan memegang lengan Prof Bae kembali berjalan. Tapi Prof Bae malah terpeleset dan harus terjungkal, Seung Chan pun ikut jatuh dengan Prof Bae berada diatasnya. Prof Bae langsung bangun melihat baju Seung Chan kotor karena dirinya, lalu memberikan syalnya untuk menutupi bagian belakang Seung Chan.
Melihat Syal yang diberikan Prof Bae terlihat tipis, merasa akan semakin terlihat pantatnya yang basar ketika memakainya. Prof Bae pun mengajak Seung Chan cepat masuk saja dan akan mencucinya. Seung Chan menganguk setuju lalu kembali menuntun Prof Bae untuk masuk ke dalam klinik. 


Seung Chan menganti dengan celana training, Prof Bae masuk ke dalam ruangan dengan celana yang sudah dicuci lalu dijemur diatas pemanas ruangan mengungkapkan merasa beruntung karena Seung Chan memiliki celana cadangan, lalu bertanya apakah ia sudah mencuci tangan. Seung Chan menatap tanganya yang sudah bersih.
Prof Bae mengambil krim di atas meja, memberikan pada Seung Chan agar tak kering. Seung Chan mengucapkan terimakasih mengeluarkan dari tube, tapi terlalu banyak ditelapak tanganya, Akhirnya tanpa ragu membagi krimnya pada punggung tangan Prof Bae dan memijatnya agar meresap. Prof Bae melotot karena mendapat sentuhan dari Seung Chan.
Seung Chan mengakui sudah memencetnya terlalu banyak jadi mereka berbagi bersama-sama, lalu mengoleskan pada tanganya sendiri dan memperlihatkan tanganya sudah berkilau dan lembut. Prof Bae tersenyum karena dipegang tanganya oleh Seung Chan.

Oh, ya! Seung Chan... bisakah kau membantuku berolahraga?” kata Prof Bae
Olahraga yang bisa Anda lakukan? Menurutku Stretching cukup mudah. Aku bisa mengajari Anda itu.” Kata Seung Chan
Itu juga bagus, tapi bagaimana dengan sesuatu seperti alat-alat untuk latihan? Kalau kau punya waktu, sepertinya akan menyenangkan apabila kau bisa menemaniku berbelanja alat-alat itu. ” ucap Prof Bae memperagakan seperti angkat beban.
Anda juga bisa membelinya di internet. Anda Ingin aku bantu untuk memilihnya?” ucap Seung Chan
Tapi, aku tidak bisa melihat barangnya secara langsung, jadi... Apa kau sangat sibuk jadi tidak bisa pergi denganku?” kata Prof Bae seperti sengaja mengajak Seung Chan untuk jalan bersama.
Seung Chan mengelengkan bersama, kalau mereka bisa pergi hari sabtu dan bertanya kapan Prof Bae memiliki waktu luang. Prof Bae mengaku Waktunya luang kapan saja jadi bisa mengatur jadwal dan bisa pergi kapan pun apabila Seung Chan punya waktu. Ji Ho masuk ke dalam ruangan memberitahu Soo Hyun ingin bertemu. Prof Bae pun meminta Seung Chan memberitahukan waktunya saja lalu keluar ruangan menemui Soo Hyun. 


Keduanya menonton rekaman video wawancara dengan Sung Oh yang sedang mabuk, Soo Hyun bertanya “Apa nilai pelajaranmu di sekolah bagus?” Sung Oh hanya menjawab dengan senyuman. Soo Hyun kembali bertanya “Pelajaran apa yang kau sukai?” lalu menghentikan videonya.
Apa, Anda lihat dia mengedipkan matanya di sini?” ucap Soo Hyun menunjuk ke arah video
Ya. Melihat sikapnya, aku yakin dia mengingat sesuatu.” Kata Prof Bae melanjutkan kembali video Sung Oh.

Soo Hyun bertanya “Apa kehidupan keseharianmu normal? Jam berapa kau bangun di pagi hari?” Sung Oh menjawab bangun pada Dini hari. Prof Bae kembali menghentikan video, menurutnya sangat aneh untuk seorang pria muda bangun pada dini hari. Soo Hyun menunjuk hal yang aneh lagi dengan kembali memulai video.
Dia memegang tangannya dan bergerak dengan gelisah, terlihat jelas dia  tidak nyaman.” Ucap Soo Hyun
“Lalu Dia bangun Dini hari, ada Kenangan yang tidak menyenangkan. Kita menemukan kata kunci lagi.” Kata Prof Bae memutar videonya
Soo Hyun bertanya apa hobi Sung Oh, Sung Oh mengatakan binggung lalu mengaku suka menonton film, belum selesai berbicara, kepala Soo Hyun terjatuh di atas meja. Prof Bae bertanya apa yang sedang dilakukan Soo Hyun dalam video itu. Soo Hyun dengan menahan malu mengakui tertidur saat wawancara. 


Hye Rim duduk dibangku belakang, dengan wajah penasaran bertanya mereka mau kemana. Sekertaris memberitahu mereka akan pergi ke Vila milik Ketua Kim karena meminta Hye Rim untuk menemuinya. Di ruang Tv, Tuan Kim yang mendengar Soo Hyun membuat tiga orang pria mendekati seorang wanita menurutnya menyenangkan sekali. Hye Rim merengek karena menurutnya tak bagus, Tuan Kim bertanya pria mana yang dipilih oleh gadis itu.
Apa di antara ketiganya ada yang seumuran denganku?” tanya Tuan Kim penasaran
Dia memilih pria sukses berusia 30-an. Tapi... bukankah penelitian semacam itu sedikit tidak baik? Banyak sekali masalah etika, dan...”kata Hye Rim tak setuju
Aku tidak peduli dengan hal-hal semacam etika. Kemanusiaan sendiri itu adalah masalah. Hei..... Ini mirip dengan video yang waktu itu dianalisis, kan?” ucap Tuan Kim sambil bertanya pada Seketarisnya.
Benar. Penelitian ini bisa membantu kita mengetahui jenis makeup yang digunakan oleh wanita untuk tampil menarik secara demografis. Dan karena kami berada dalam bisnis pemasaran kosmetik, kami bisa mengetahui apa yang diinginkan oleh wanita dan melakukan tindakan yang sesuai. Aku yakin kalau itu adalah Penelitian AB yang kami investasikan.” Jelas Sekertaris
Kalau begitu, dia tidak akan melakukan penelitian seperti itu lagi, kan?” kata Hye Rim menyakinkan.
Kita tidak tahu. Dia orang yang tak tanggung-tanggung, jadi mungkin saja dia melakukan "bagian 2" dari Penelitian AB.” Ucap Tuan Kim.
Jadi, itu artinya dia bisa saja melakukan penelitian yang sama sekarang! Lalu, Anda ingin mengetahui apakah penelitian yang sekarang adalah Penelitian AB?” kata Hye Rim, Tuan Kim merasa tidak seperti itu karena yang ingin diketahui hanya tentang penelitian jadi menurutnya sekarang sudah selesai.
Dengar.... Gunakan pria umur 30-an sebagai model makeup yang baru dan siapkan investasi untuk penelitan Choi Soo Hyun.” Perintah Tuan Kim pada Sekertarisnya.
Setelah itu memuji kerja keras Hye Rim yang bagus, dan meminta Seketarisnya mengirimkan 50juta won pada Hye Rim sesuai yang dijanjikanya. Hye Rim terlihat tak enak hati sudah membocorkan rahasia Soo Hyun pada tuan Kim. 

Hye Rim keluar dari ruangan ditemani oleh Sekertaris, dari wajahnya terlihat sangat marah, teringat dengan ucapan Soo Hyun dihari sebelumnya “Karena itu aku bilang tidak masuk akal! Kenapa aku harus mengulang penelitian yang sudah sukses dilakukan?” dengan mata melotot dan sangat menyakinkan
Lalu ucapan Tuan Kim “ Kita tidak tahu. Dia orang yang tak tanggung-tanggung, jadi mungkin saja dia melakukan "bagian 2" dari Penelitian AB.” Dalam hati Hye Rim bergumam kalau Soo Hyun kembali membohonginya. Ketika akan berbelok melihat dua orang yang menaiki tangga, salah satunya terlihat masih muda tapi tatapan terlihat tanpa gairah dibawa masuk oleh pelayan.
Ketika keluar Hye Rim mencoba menanyakan pada Sekertaris siapa wanita yang barusan mereka lihat. Seketaris pikir Hye Rim tak perlu mengetahuinya lalu mengajaknya masuk ke dalam mobil. Hye Rim menengok melihat gadis itu berdiri didepan jendala seperti merasa terkurung dikamar. 

Seung Chan kaget mengetahui berita Hye Rim bisa tahu tentang penelitian yang mereka jalani. Ji Ho menceritakan Hye Rim memukul meja dengan sepatunya dan menggila. Seung Chan penasaran apakah akhirnya Hye Rim mengetahui mereka sedang melakukan penelitian.
Ji Ho mengeleng karena Soo Hyun bisa berbohong pada Hye Rim tapi menurutnya penelitian kali ini sangat berat untuk Soo Hyun karena Hye Rim memberikan ancaman apabila melakukan penelitian yang sama padanya maka akan mengutuknya seumur hidup. Setelah itu wajah Soo Hyun langsung muah dan tidak makan karena khawatir.
Dia merasa khawatir? Makhluk berdarah dingin itu?” ucap Seung Chan tak percaya
Iya. Dia menghela napas berkali-kali sampai waktu makan malam dengan wajah yang serius.” Cerita Ji Ho, Seung Chan berpikir menduga sesuatu dengan kakaknya. 

Soo Hyun masuk ke dalam rumah melihat adiknya diruang TV tapi membiarkannya gelap. Seung Chan memohon pada kakaknya, apabila bertemu Hye Rim  baik untuk penelitian atau bukan, untuk bersikap baiklah padanya. Soo Hyun pun akhirnya ikut duduk didepan adiknya.
Aku dengar dari Yoo Rim saat pulang kerja tadi kalau Hye Rim mempunyai sebuah penyakit, yaitu Penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Penyakitnya disebut, ehm... idiopathic pulmonary fibrosis. (fibrosis paru idiopatik) Dan ternyata itu sangat berbahaya.” Kata Seung Chan melihat contekan dari ponselnya.
Apa itu masuk akal? Aku juga bertemu dengan Yoo Rim tadi pagi, dan dia....” ucap Soo Hyun tak percaya
Karena dia tidak mau Hye Rim mengetahuinya. Apa untungnya mengetahui kalau dia mempunyai penyakit yang tidak bisa disembuhkan? Jadi, dia hanya ingin kakaknya untuk menikmati hidupnya. Aku juga setuju, Bagaimanapun juga, penting baginya untuk menikmati sisa hidupnya.” Cerita Seung Chan dengan wajah sedih.

Soo Hyun tersenyum menyuruh Seung Chan tak usah bercanda, dan tak perlu mencoba menipunya dengan kebohongan semacam itu. Seung Chan pikir terserah Soo Hyun kalau memang berpikir membohonginya karena  hanya memberitahunya yang sebenarnya. Soo Hyun memanggil adiknya yang akan pergi menanyakan kembali nama penyakit yang diderita Hye Rim. Seung Chan kembali mencontek ke ponselnya, lalu menyebut nama “Idiopathic pulmonary fibrosis.” Lalu meninggalkan ruangan. 
Akhirnya Soo Hyun masuk ke kamar duduk dimeja kerjanya menurutnya tak masuk akal, lalu buru-buru membuka laptopnya karena penasaran, mencari keyword [Idiopathic pulmonary fibrosis] setelah itu mencari nama Hye Rim dalam ponselnya tapi tak ditemukan, akhirnya ia mengingat namanya [Subjek Penelitian] dan menelpnya.
Kau belum tidur?” tanya Soo Hyun, Hye Rim dengan membersihkan wajahnya mengatakan belum dan bertanya kenapa Soo Hyun menelpnya.
Ada sesuatu yang ingin kutanyakan... Apa aku bisa meminta nomor telepon Yoo Rim?” kata Soo Hyun, Hye Rim pikir boleh dan  akan mengirimnya lewat pesan.
Tapi kenapa? Dia sedang pergi ke pedesaan untuk syuting dan sedang mengambil gambar, jadi kurasa tidak akan bisa mengangkat teleponmu.” Jelas Hye Rim.
“Benarkaha?....Apa... tubuhmu baik-baik saja akhir-akhir ini?” kata Soo Hyun ragu, Hye Rim heran karena Soo Hyun tiba-tiba  bertanya seperti itu?
Karena sepertinya wajahmu terlihat sedikit tidak baik. Apa yang kau rasakan?” tanya Soo Hyun
Entahlah... Kadang terasa sakit di sana sini, karena umurku yang sudah tigapuluh.” Cerita Hye Rim
Soo Hyun bertanya bagian mana yang sering dirasakan sakit, Hye Rim merasa tak bisa mencerna seperti dulu dan merasa pusing, kadang-kadang juga batuk. Soo Hyun melihat gejala dalam laptopnya, lalu bertanya apakah itu sering terjadi.  Hye Rim pikir sering apabila pergi ke tempat yang penuh polusi, membuat batuk dengan parah.
Apa kau punya masalah pernapasan?” tanya Soo Hyun gugup, 
Entahlah... ketika aku menaiki tangga, aku cepat kehabisan napas. Tapi kenapa?”kata Hye Rim. Soo Hyun mengatakan bukan apa-apa.
Kau aneh sekali hari ini. Apa ada masalah?” ucap Hye Rim, Soo Hyun tak mengakuinya lalu menutup telephonenya, Pesan Hye Rim masuk memberikan nomor telp Yoo Rim, Soo Hyun segera menghubunginya tapi telp Yoo Rim tak aktif karena sedang ada dipedesaan. 

Soo Hyun meyakini semua Itu bohong dan Seung Chan hanya mempermainkannya, tapi wajahnya mulai serius lalu mengambil ponselnya. Ia berjalan dilorong rumahnya mencari tahu dari temanya yang tidak ada pengobatan dari penyakit itu, tapi menurutnya  setidaknya ada beberapa yang sudah diuji.
Apa tidak ada pengobatan lain selain transplantasi paru-paru?” kata Soo Hyun sudah pindah duduk didepan laptop melihat informasinya.
Menunggu? Apa maksudmu menunggu? Kita tidak punya banyak waktu!” jerit Soo Hyun tak terima
Setelah itu Soo Hyun pindah ke ruang tidurnya sambil duduk dibagian buffet mengetahui Lebih dari 50 persen meninggal setelah 5 tahun didiagnosis dan penyebabnya adalah Hipoksia, Gagal jantung

Soo Hyun masuk ke kamar adiknya dan membangunkan yang tertidur nyenyak, memberitahu sudah berhasil mengetahui kalau di Eropa ada pengobatan yang telah diuji untuk penyakit Hye Rim. Seung Chan setengah sadar bertanya penyaki apa yang dimaksud.
Tampaknya, beberapa petrokimia mempunyai efek untuk menghambat perkembangan penyakit itu. Jadi, bilang pada Yoo Rim, dan...” kata Soo Hyun
“jadi Kau tidak tidur untuk mencari tahu tentang ini semua?” keluh Seung Chan
Kau yang aneh. Bagaimana bisa kau tidur, saat kau bilang kalau kau sangat menyukainya?” sindir Soo Hyun
Seung Chan pun dudu diatas tempat tidurnya, menurutnya Soo Hyun bisa melihat dan mengerti menurutnya kakaknya itu sudah menyukai Hye Rim. Soo Hyun heran adiknya bisa membahas hal itu dalam situasi seperti sekarang. Seung Chan menahan tawa lalu mengucapkan permintaan maafnya karena sudah membohonginya. 

Soo Hyun terdiam lalu mencari sesuatu dalam kamar dan menemukan pemukul baseball. Seung Chan menahan kakaknya sebelum memukulnya dan meminta maaf karena hanya bercanda. Soo Hyun tak terima adiknya bercanda seperti dan siap membalas dendam.
Karena aku ingin tahu apa yang kaurasakan! Tapi... sekarang kau menyadari perasaanmu padanya, kan?” kata Seung Chan, Soo Hyun melotot lalu menurunkan pemukul baseballnya.
Karena itu... hentikan saja penelitian ini. Karena Penelitian ini berantakan pada saat kau mulai memiliki perasaan padanya.” Jelas Seung Chan
Tidak.... Aku tidak bisa melakukan itu.” Ucap Soo Hyun lalu menjatuhkan pemukul baseball dan keluar ruangan. Seung Chan memanggil kakaknya memohon untuk menghentikanya. 

Soo Hyun duduk diruang tengah dimeja kerjanya menatap dua layar komputer terlihat file rahasia berjudul [Proyek Madame Antoine Rancangan Pilot Study] dan disampingnya [Jurnal Penelitian]
Ingatanya kembali pada saat Hye Rim menangis di bandara memegang tangan istri baru suaminya meminta agar menjaga Do Kyung dengan baik, setelah itu menonton film romantis bersama dan terlihat wajah Hye Rim sangat bahagia. Terakhir kali ketika membersihkan saus dimulut Hye Rim merasakan sesuatu yang aneh dalam hatinya. Tanganya yang mengelus wajah Hye Rim saat di dalam penjara. 
Kepala Soo Hyun tertunduk merenung sejenak, lalu mengangkat wajahnya dengan serius dan memulai mengetik laporanya.
Aku merasakan sinyal bahaya dari otakku. Hormon mengerikan yang bisa merusak penelitian, mulai diproduksi. Aku kehilangan hak sebagai subjek Pria A, Karena itu, aku, Choi Soo Hyun, tidak akan lagi ikut serta dalam penelitian. Soo Hyun terdiam sejenak lalu menghela nafas dan kembali menuliskan laporanya. 
Jika seperti itu, apa aku bahkan berhak untuk menjadi pengawas dalam penelitian ini? Karena aku telah mengembangkan perasaan yang tidak menguntungkan terhadap subjek dan hasilnya tidak akan bisa membantu tapi akan menjadi sedikit cacat. Kalau begitu, apa aku harus menghentikan penelitian ini sepenuhnya? Soo Hyun berhenti mengetik
Tidak. Reputasiku sebagai seorang psikolog dipertaruhkan di sini. Dengan demikian, aku harus kembali ke peranku sebagai pengawas. Aku akan menjauhi Go Hye Rim dan tidak akan melihat wajahnya lagi. Jauh dari penglihatannya, dan dari pikirannya. Itu satu-satunya jawaban.

Soo Hyun masuk ke dalam kliniknya, Ji Ho menyapanya sambil meminum kopi, Soo Hyun langsung menyuruh keduanya untuk berkumpul. Ketika bertemu di ruang tengah, Soo Hyun memberitahu Dalam semua penelitian, akan ada yang disebut dengan penyimpangan. Dan saat sesuatu yang tidak dikehendaki terjadi, maka mereka harus memulainya lagi dari awal.
Apa yang kau bicarakan? Jadi, maksudmu sesuatu seperti itu sedang terjadi sekarang?” ucap Seung Chan
Aku tidak akan lagi ikut serta di dalam penelitian.” Kata Soo Hyun, Ji Ho kaget tapi Seung Chan memuji pikiran kakaknya sangat tepat menurutnya penelitian akan baik-baik jika mereka berdua, S
Soo Hyun menyela ucapan adiknya, menyuruh Ji Ho mencari orang yang mengantikan dirinya sebagai subjek Pria A. Seung Chan tak terima menurutnya kalau memang kakaknya mundur tak perlu mencari orang lain. Soo Hyun tak menangapi ucapan adiknya dan meminta Ji Ho untuk memanggil Hye Rim agar menemuinya. 

Soo Hyun memberikan selembar Surat Penghentian Karyawan, Hye Rim binggung tiba-tiba sodorkan surat seperti itu. Soo Hyun pikir Hye Rim sudah mengerti agar meninggalkan posisinya sebagai konsultan di kliniknya, Hye Rim menanyakan alasan harus melakukan itu.
Aku mengambil sebuah proyek besar. Satu bulan yang lalu, aku mendapat kabar dari Dr. Brown dari JPSP dan aku harus mengembangkan kurikulum konseling psikologis yang baru. JPSP adalah singkatan dari Journal of Personality and Social Psychology dan itu merupakan jurnal psikologi paling terkenal di dunia....”jelas Soo Hyun
Dengan kata lain, kau sibuk sekarang. Tapi apa hubungannya dengan berhentinya aku dari sini?” kata Hye Rim binggung
Mulai sekarang, aku harus berkonsentrasi pada pekerjaan itu. Jadi, setelah kita selesai memberikan konseling untuk Sung Oh, kita akan menutup tempat ini. Jika pusat konseling ini ditutup, tidak ada gunanya untuk memiliki karyawan. Karena itu aku memintamu untuk berhenti. ” Jelas Soo Hyun
Kalau begitu... mulai sekarang kau akan bekerja di mana?” tanya Hye Rim
Aku akan mencari kantor baru.” Ucap Soo Hyun dengan melihat tangan didada.

Hye Rim merasa Soo Hyun bisa tetap mempertahankan kantornya, Soo Hyun pikir akan sulit untuk berkerja dengan tenang ditempatnya sekarang, karena ada cafe dilantai satu. Hye Rim tak menyangka cafenya itu terlalu berisik selama ini. Soo Hyun menjelaskan Selama penelitian yang paling penting adalah keadaan psikologis orang tersebut.
Karena itu aku butuh tempat, di mana aku bisa sendiri dalam keheningan tanpa berinteraksi dengan orang lain.” Jelas Soo Hyun, Hye Rim mempertanyakan siapa orang lain yang dimaksud Soo Hyun.
Ji Ho akan tetap bekerja denganmu, dan... Ahh..Jangan-jangan... aku termasuk dalam "kebisingan" yang coba kau hindari. Apa selama ini aku begitu mengganggumu?” kata Hye Rim.
Aku merasa kau akan semakin mengganggu ke depannya.” Kata Soo Hyun
Kenapa? Kau yang lebih dulu mengganggu pekerjaanku. Siapa yang memanggilku saat bekerja untuk membelikanku makanan dan tas?” ucap Hye Rim tak terima
Soo Hyun menegaskan itu terjadi  sebelum mengambil proyek itu, Hye Rim menyimpulkan saat Soo Hyun sedang tak sibuk maka boleh mengganggu orang lain tapi saat sibuk  akan menyingkirkan semuanya dan pergi. Soo Hyun memalingkan padanya, Hye Ri tahu Soo Hyun itu  tipe orang yang melakukan apa pun yang diinginkanya.
Aku sudah lama memikirkan kalau aku perlu berkonsentrasi sepenuhnya pada pene...” ucap Soo Hyun mencoba mencari cara agar menjauh dari Hye Rim.
Sejak kapan tepatnya? Satu minggu? Satu bulan? Belum lama ini kau bahkan datang ke sel penjara untukku!” tanya Hye Rim mendesaknya.
Waktu itu, aku merasa bersalah karena kau ditangkap gara-gara aku...” kata Soo Hyun
Hye Rim melanjutkan Soo Hyun dengan sengaja  merusak skuter Seung Chan agar ditangkap. Soo Hyun terdiam tak bisa membela diri, Hye Rim menyuruh Soo Hyun Berhentilah menggunakan hal seperti proyek sebagai alasanya menurutnya itu bukan alasan yang sebenarnya. Soo Hyun melirik kesana kemari, Hye Rim menanyaka alasan Soo Hyun yang sebenarnya melakukan itu dan menatap matanya untuk menjawabnya.
Soo Hyun melirik dan mengaku sebagai caranya bekerja, karena apabila sedang sibuk berkerja  bahkan tidak makan atau tidur jadi ingin  memutus hubungan dengan orang lain juga dan mengeluarkan pulpen agar Hye Rim menandatangi suratnya lalu berhenti dari pekerjaan dikliniknya segera. Hye Rim meminta maaf tak bisa melakukanya karena bukan Soo Hyun yang memberikan pekerjaan tapi Tuan Kim.
Dan aku menyetujuinya bukan dengan kemauanku sendiri. Kau tidak berhak memecatku seenaknya seperti ini. Jika aku merasa waktunya tepat dan kau benar-benar tidak memerlukanku lagi, saat itu aku akan berhenti dengan senang hati. Jadi, urus saja urusanmu sendiri.” Ucap Soo Hyun berdiri menatap Soo Hyun yang duduk didepanya.
Kupikir, kau menyukaik dan kau mengatakan kalau otakmu menjadi gila, lalu hormon, napas, dan detak jantungmu menjadi kacau saat pertama kali kau melihatku. Apa itu hanya kegilaan sementara?” ucap Soo Hyun menolehkan kepalanya sebelum meninggalkan ruangan.

Soo Hyun sempat melotot kaget lalu terlihat gelisah tak bisa membela diri, Hye Rim bisa mengerti dengan sikap Soo Hyun yang diam saja menurutnya yang selama ini dikatakan itu bohong. Soo Hyun berdiri lalu berjalan mendekat dan mengulurkan tanganya, mengungkapkan Hye Rim itu adalah partner yang baik.
Hye Rim mengernyitkan dahinya karena hanya dianggap Partner, menurutnya memang betul karena mereka juga tidak punya hubungan apa-apa, karena yang dilakukan hanyalah bekerja bersama, sambil menjabat tangan Soo Hyun merasa sudah tidak ada alasan untuk melihat Soo Hyun   lagi setelah itu keluar ruangan. Soo Hyun sempat terdiam, sementara  Hye Rim diluar ruangan mengumpat Soo Hyun yang seenaknya saja. 

Yoo Rim membawa limun sambil mengeluh  sangat lelah karena syuting semalaman lalu mengajak Ji Ho untuk tidur sebentar selama 30 menit. Tapi Ji Ho malah sudah tertidur lebih dulu, Yoo Rim tersenyum menatap Ji Ho yang sedang tertidur dengan keberanian mengecup bibirnya.
Ji Ho langsung terbangun dan merasa yakin Yoo Rim baru saja menciumnya, Yoo Rim mengaku sudah melakukan kesalahan, Ji Ho berpikir Yoo Rim  sedang mencoba mengetahui efek pada dirinya. Yoo Rim binggung, Ji Ho meminta Yoo Rim melakukan padanya lagi, Yoo Rim makin binggung. Ji Ho mengungkapkan  Rasanya menyenangkan walaupun setengah tertidur.
20 persen lembut dan 30 persen lembap tapi aku tidak yakin dengan sisanya. Jadi, tolong lakukan sekali lagi.” Jelas Ji Ho, Yoo Rim masih tak menyangka Ji Ho meminta untuk melakuka lagi.
Ji Ho mengangguk menyakinkan Yoo Rim untuk melakukan lagi padanya, karena tidak akan bisa tidur kalau penasaran tentang sesuatu, jadi harus mengetahui sisanya agar bisa tidur. Yoo Rim pun setuju akan memberikan kecupan lagi di bibirnya. Ji Ho duduk dengan tegap dan membuka matanya lebar-lebar. Yoo Rim heran melihat Ji Ho bukan menutup matanya, Ji Ho pikir untuk apa menutup matanya karena Yoo Rim yang akan menciumnya.
Ada yang disebut dengan "suasana". Itu harus dibangun agar kau bias mengetahui 50 persen sisanya. Dan itu hanya akan terbangun kalau kau menutup matamu.” Jelas Hye Rim
Jadi, itu kondisi yang harus dipenuhi? Baiklah.... Aku mengerti” kata Ji Ho lalu menutup cepat matanya
Yoo Rim pun memberikan kecupan, Ji Ho tersenyum mengaku  sangat menyukainya. Yoo Rim ikut tersenyum mendengarnya. Ji Ho pikir  akan melakukannya pada Hye Rim lalu buru-buru keluar dari tempat sauna. Yoo Rim berteriak kesal karena dicampakan begitu saja. 

Hye Rim baru melayani pelanggan cafe yang datang, lalu melihat ada buku diary yang ditulis Soo Hyun selama ini, ia melihat gambar orang minum berbotol Soju
[ "Aku meminum semuanya"Hari ini, aku mengetahui kalau pasienku perlu mabuk untuk bisa mendapatkan perawatan.... Go Hye Rim, konselor yang penuh semangat dari Klinik Madame Antoine.]
Hye Rim membalik lembaran belakanganya [Daftar tugas Go Hye Rim 1. Sedikit bekerja dan banyak beristirahat 2. Minum teh jeruk sitrun (minimal tiga cangkir). 3. Mencuci tubuh bagian bawah. 4. Memakai pakaian yang hangat.] Hye Rim tersenyum membacanya karena Soo Hyun seperti memberikan perhatian padanya.
Tapi wajahnya cemberut karena dilembaran berikutnya tak ada lagi tulisan Soo Hyun, akhirnya mengumpat kesal karena tulisan Soo Hyun juga jelek. Seung Chan turun dari lantai dua memanggil Hye Rim bertanya apa yang sedang dilakukanya. 

Seung Chan memutar bola basket ditanganya, mengajak Hye Rim untuk main basket dan yang kalah harus membelikan pemenangnya minuman. Hye Rim enggan melakukan karena suasana hatinya sedang tidak terlalu bagus. Seung Chan pikir karena itu Hye Rim perlu sedikit olahraga, karena dengan olahraga bias menghasilkan endorfin,
Hye Rim pikir tak mungkin bisa mengalahkan Seung Chan bermain basket, Seung Chan mengatakan tak ingin bermain serius jadi Hye Rim bisa mencuri bola dan memasukkannya, dan akan menganggap itu menang lalu memulai denga mendribel bola. Hye Rim tersenyum mencoba mengambilnya tapi Seung Chan dengan mudah memasukan dalam keranjang.
Seung Chan kembali mengoda Hye Rim untuk mengambil bola yang sedang di dribelnya, Hye Rim berhasil mengambil setelah Seung Chan memasukan bola kedalam ring dan berusaha membalas tapi bolanya tak masuk. Hye Rim mulai tersenyum bermain basket, ketika akan memasuka kedalam ring, Seung Chan dengan sengaja mengendong dan membuatnya berhasil memasukan bola. Hye Rim menjerit bahagia karena bisa memasukan bola kedalam ring. 

Seung Chan mencuci wajahnya di kamar mandi, berkomentar Hye Rim serius sekali melakukannya atau Mungkin terlalu baik padanya, jadi akan membelikan minuman, Hye Rim tiba-tiba sudah berdiri menunggu Seung Chan didepan kamar mandi.
Hari ini suasana hatiku sedang buruk, jadi terima kasih karena sudah menghiburku. Sebagai gantinya,  Dekatkan wajahmu, Aku akan mengelapnya untukmu.” Ucap Hye Rim membawakan handuk, Seung Chan pun mendekat mengelap wajahnya dengan handuk.
Selesai! Sangat menyenangkan kalau tidak perlu menggunakan tanganmu, kan?” kata Hye Rim bangga, Seung Chan tersenyum lalu mengodanya dengan meminta untuk mencukur kumisnya. Hye Rim merengek karena Seung Chan terus saja mengodanya. 

Hye Rim meminum dengan cepat segelas bir, lalu berbaring diatas meja. Seung Chan meminta Hye Rim berhenti karena sudah terlalu mabuk.  Hye Rim mengaku baik-baik saja dan masih bisa minum 5000 lagi dan berteriak meminta pada “Jumo” untuk satu gelas bir lagi. Seung Chan tertawa karena Hye Rim merasa ada diera Joseon, lalu berdiri untuk membeli obat  menghilangkan mabuk, jadi meminta Hye Rim menunggu sebentar.
Aku tidak perlu itu! Panggilanku adalah Si Peminum Go Hye Rim! Aku masih bisa minum lebih banyak...” jerit Hye Rim tapi Seung Chan sudah keluar dari bar.
Ponsel Seung Chan bergetar, terlihat nama  [Kakak yang Kejam] Hye Rim binggung bertanya-tanya siapa kakak yang kejam karena satu-satunya kakak yang kejam dimiliki Seung Chan itu adalah Soo Hyun dan kembali menjerit kesal karena Suasananya sedang bagus, tapi Soo Hyun harus menelpnya. 

Kau sedang bersama Go Hye Rim, kan? Kudengar kalian berdua pergi minum.” Ucap Soo Hyun sedang menyetir mobil, Hye Rim yang mengangkatnya membenarkanya. Soo Hyun melotot kaget Hye Rim yang mengangkat telpnya.
Hei, berengsek....Kau bilang kau sangat sibuk, tapi kau punya waktu menelepon adikmu dan tidak punya waktu untuk bertemu denganku? Kau harus mengganti namamu. Namamu bukan Choi Soo Hyun... Seharusnya "Choi Pertama!" Pertama bilang kau menyukaiku, pertama mengajak makan... lalu, pertama mengajakku bersenang-senang dan sekarang kau juga yang pertama bilang "bye bye", berengsek? Aku sudah membiarkanmu selama ini tapi aku tidak bisa membiarkan penghinaan terakhir itu. Apa yang kau lakukan padaku sebelumnya itu egois!” ucap Hye Rim yang mabuk ditelp
Mulai sekarang... kau tahu, aku juga mendapatkan proy... apalah itu. Jadi, aku sangat sibuk. Jadi aku tidak akan pernah melihat wajahmu lagi! Ini benar-benar "bye bye", dasar berengsek!” jerit Hye Rim yang menjauhka ponsel dari mulutnya lalu jatuh tertidur diatas mejanya 

Seung Chan mengendong Hye Rim pulang sambil bertanya Apa yang membuatnya sangat mabuk seperti ini dan menduga itu karena kakaknya, dan Hye Rim tak bisa melihat Soo Hyun setelah memilih untuk mundur dari penelitian. Soo Hyun tiba-tiba datang bertanya alasan adiknya membuat Hye Rim sangat mabuk. Seung Chan binggung melihat kakaknya mengetahui mereka minum.
Dia mabuk, jadi dia mengangkat teleponmu. Aku pikir dia sangat mabuk jadi tidak bisa pulang sendirian...” ucap Soo Hyun
Kau sangat khawatir... dan kau sangat menyukainya, kan?” ejek Seung Can
Dia kuat minum, jadi bagaimana bisa kau membuatnya sangat mabuk seperti itu? Kalau kau terus melakukan hal seperti ini aku akan menarikmu dari penelitian.” Ancam Soo Hyun dengan mata melotot
Aku akan hati-hati. Tapi dia minum dengan hati senang, jadi aku yakin dia baik-baik saja.” Cerita Seung Chan 
Soo Hyun tak percaya Hye Rim minum karena hatinya senang, Seung Chan menyakinkan karena tak mungkin Hye Rim minum karena menangisi kakaknya dan menceritakan sudah bermain permainan 3-6-9 dan Permainan Kejujuran dengan begitu jadi tahu perasaan sebenarnya dan itu sangat menyenangkan, Soo Hyun bertanya perasaan Hye Rim yang sebenarnya. Seung Chan mengatakan itu rahasia dan memberitahu tidak terlalu memikirkannya, lalu menyuruh kakaknya pergi duluan karena harus mengantar Hye Rim pulang. Soo Hyun hanya bisa menatap Seun Chan yang mengendong Hye Rim ke lantai tiga. 

Soo Hyun kembali mengetik laporan dengan wajah cemberut Sudah satu hari sejak aku mundur dari penelitian. Sepertinya Go Hye Rim tidak terlalu terpengaruh seperti yang kupikirkan. Dan Seung Chan terlihat sangat bahagia.Lalu mengumpat dengan penuh amarah berkali-kali
Ji Ho masuk ke dalam ruangan, memberitahu sudah menemukan orang untuk menjadi subjek Pria A. Soo Hyun tak percaya Ji Ho bisa secepat itu mendapatkan kriteria yang sama denganya, lalu melihat profil Pria B. 

Seorang pria memainkan piano diatas panggung, banyak pengunjung yang medengarnya. Soo Hyun melihatnya dengan wajah merengut, Ji Ho memberitahu Pria itu adalah dokter bedah plastic berusia 35 tahun Tapi, sering bermain piano menurutnya itu cocok.
Dia terus menolak, tapi akhirnya aku berhasil membuatnya untuk setuju. Coba Lihat, bukankah dia sangat romantis? Dan tampaknya, ketiga orang didepn akita  dating ke sini setiap hari untuk melihatnya.” Kata Ji Ho penuh semangat. Soo Hyun terdiam menikmati permainan si dokter bedah plastik.
Setelah selesai dokter memberikan senyuman kearah Soo Hyun dan juga Ji Ho, tapi hanya Ji Ho yang membalas senyumanya dan Soo Hyun seperti menarik wajah terpaksa untuk tersenyum.

Soo Hyun berjalan keluar cafe langsung menolak pria itu, Ji Ho terkejut. Soo Hyun bisa melihat pria itu memang playboy Dan fakta dokter yang bisa bermain piano dengan santai dicafe itu sudah menunjukan sifat asilnya jadi  tidak menyukainya.
Itu karena dia punya klinik sendiri, jadi dia punya banyak waktu luang. Dan bermain piano adalah hobinya sejak kecil....” ucap Ji Ho membela
Dan, apa namanya Joon? Terdengar seperti nama karakter sebuah film 70-an. Dia terlalu menganggap dirinya keren. Apa dia pikir ini adalah permainan? Cepat cari yang lain!” perintah Soo Hyun, Ji Ho hanya bisa mengangguk setuju walaupun dengan wajah lemas. 
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


6 komentar:

  1. Keren keren keren, terima kasih. Ayo mba' dilanjutkan...

    BalasHapus
  2. Keren...ditunggu part selanjut nya ya min.....drakor ini yg paling ditunggu2 ....seruuuu...semangat ...

    BalasHapus
  3. yah mba lanjut soalny seru dan romantis plus kita jd belajar jg tntng psikologi manusia

    BalasHapus
  4. Aku yakin soo hyun menolak Joon itu karena cemburu,, karena joon selain ganteng, kaya, dokter, dan pandai bermain piano. Soo Hyun takut Hye Rim jatuh cinta sama Joon. Hahaha

    BalasHapus
  5. Ditunggu part selanjutnya segeraaaaa..... 🙏

    BalasHapus