PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 16 Juli 2016

Sinopsis Doctors Episode 8 Part 2

Ji Hong mulai memasukan sebuah alat berbentuk panjang seperti jarum pada kepala yang sudah dilubangi, di lantai atas dokter Kim, Ahn, Kang dan Pi terlihat tegang. Ji Hong melihat dilayar ada cello tremor. Dokter Choi merekam videonya. Ji Hong memberitahu Lokasinya di ventral antara inti Thalamic. Seo Woo berkomentar ini Aneh sekali.
Aku tidak merasakan apapun.  Apa Ada masalah ?” tanya Soo Jung yang sadar
Otakmu tidak merasakan apapun jadi Jangan khawatir.” Kata Ji Hong, Seo Woo melihat mereka Sudah mencapai target.
Kita hampir sampai, Bicara pada pasien.” Kata Ji Hong, Hye Jung mulai bicara pada Soo Jung,
Ia bertanya keadaaan Soo Jung sekarang, Soo Jung mengaku kepalanya terasa kosong, Rasanya seperti film matrix. Hye Jung melirik melihat tangan Soo Jung yang masih bergetar. Ji Hong bertanya dengan getaran ditanganya, Hye Jung memberitahu masih ada. Ji Hong memberikan kode agar Hye Jung membuat sesuatu.
Hye Jung mulai mengerakan tangan Soo Jung yang bergetar agar bisa rileks. Ji Hong memastikan  Pemompa sudah diisi di tekanan 131-135, Hye Jung mengangguk. Ji Hong meminta agar memberikan pompa  1 voltase. Hye Jung menekan tombol memberitahu getarannya masih ada. Dokter Choi tak lupa merekam semua kejadian dengan detail.
Soo Jung bertanya apakah terjadi masalah, tiba-tiba pengelihatan terlihat kabur dan lama kelamaan mengaku tak bisa melihat apapun. Hye Jung memberitahu pasien kehilangan daya lihat. Ji Hong berpikir sejenak lalu melihat kelayar. Seo Woo melihat sinyalnya aneh. Semua yang ada diatas ikut panik.
Ji Hong memberitahu kalau Soo Jung terjadi pendarahan.  Seo Woo merasa mereka bisa memilih menunggu dan lanjutkan setelah pendarahan berhenti. Hye Jung pikir tak boleh seperti itu, lebih baik segera hentikan pendarahan, menurutnya lebih baik jarum biopsi dan  penghisap sampai ditemukan. Ji Hong kembali berpikir dan memutuskan untuk memberikan jarum biopsi.
Seo Woo hanya bisa menghela nafas, Hye Jung bisa bernafas lega. Ji Hong mulai memasukan jarum, Soo Jung terlihat panik memberitahu tak melihat apapun bertanya apakah terjadi sesuatu. Dokter Kang diatas ikut panik bertanya kenapa tangan Soo Jung masih terus gemetaran. Dokter Ahn yakin pasti terjadi masalah. Dokter Kim memperingatkan semuanya agar tak ribut.
Anda sedang pendarahan di otak.  Dokter Hong akan menemukan sumbernya, jangan khawatir.” Ucap Hye Jung menenangkan pasien.
Bagaimana kalau mataku begini terus ?” kata Soo Jung panik
Percayalah pada kami, karena anda yang memutuskan melakukan operasi ini.” Ucap Hye Jung memegang tangan menyakinkan.

Seo Woo mencoba mengubah keputusan kalau mereka masih bisa menunggu. Ji Hong melirik sinis menegaskan  Keputusan sudah dibuat, jadi harus lakukan.  Hye Jung memberitahu masalah penglihatan saat pembedahan hanya sementara  dan Soo Jung bisa melihat lagi nanti. Ji Hong meminta agar menunggu, Seo Woo ingin menyela.
Hye Jung akhirnya menegur kalau Ji Hong sudah memberitahu untuk menunggunya. Seo Woo hanya melirik sinis. Ji Hong bisa mengeluarkan darah dan melihat ke monitor memberitahu pendarahan sudah berhenti jadi mereka bisa melanjutkan operasi. Hye Jung kembali memberika pompa, Soo Jung perlahan melirik sekeliling lalu menyadari sudah melihat dengan jelas lagi.
Ji Hong bisa bernafas lega, Hye Jung ikut tersenyum menyuruh Soo Jung melihat tanganya. Soo Jung melotot kaget melihat tanganya yang tadinya bergetar sudah hilang. Hye Jung dan Ji Hong saling memandang bahagia, dilantai atas pun ikut senang melihatnya, hanya Seo Woo yang terlihat cemberut.

Akhirnya Ji Hong berdiri di depan Soo Jung meminta agar mulai mengenggam tanganya, Soo Jung menjerit tak percaya bisa memegang tangan Ji Hong tanpa merasaka tanganya yang terus bergetar. Ji Hong pu meminta agar Soo Jung meletakan tangan perlahan, Angkat tangan kanan dan gerakkan maju mundur perlahan. Soo Jung bisa melakukanya dan Ji Hong meminta Soo Jung menaruh jari di hidungnya juga, setelah itu membentuk tanda V. Soo Jung tersenyum bisa melakukan tanda ada getaran sedikit pun lalu mengucapkan terimakasih.
Seo Woo masih terlihat cemberut. Ji Hong meminta dibawahkan busur dan panah ke ruang operasi. Soo Jung memegang busur panahnya, Ji Hong memberitahu Peraih medali emas Olimpiade Lee Soo Jung akan menembakan panahnya. Soo Jung menarik busur panahnya dan langsung menancap dibagian tengah. Ji Hong berteriak kalau Tepat sasaran lalu semua yang ada diruangan langsung bertepuk tangan. Ji Hong meminta agar assistennya menyelesaikanya. 

Ji Hong keluar dari ruang operasi terlihat sangat marah. Hye Jung masuk loker bertemu dengan Seo Woo yang sudah menganti bajunya. Seo Woo menegur Hye Jung yang melakukan padanya. Hye Jug bertanya apa maksudnya.
“Kau tadi bilang, "Dokter  Hong bilang tunggu" Apa Kau harus berkata begitu ? Apa Kau ingin sekali terlihat hebat di depan dokter Hong ?” ucap Seo Woo sinis
“Lalu Bagaimana dengamu ? Kenapa bersikap begitu selama operasi ?” baas Hye Jung
Kita bisa menunggu kemungkinan dan menunggu sampai pendarahan berhenti. “ kata Seo Woo tetap merasa pendapatnya paling benar.
Pendarahannya akan memburuk kalau kita menunggu.  Menurutmu kenapa dia tidak bisa melihat ? Darahnya sudah menekan syaraf optik.” Jelas Hye Jung, Seo Woo masih saja tak terima kalau Hye Jung harus menegurnya.
Hye Jung menegaskan yang terenting untuk menenangkan pasien. Kalau mereka saling berdebat, maka pasien akan tegang. Seo Woo ingin membalas lalu meraskan Ponsel bergetar melihat nama Ji Hong yang menelpnya  

Seo Woo masuk ke ruangan seniornya, Ji Hong pun menyuruhnya untuk duduk, lalu mengatakan Sikap Seo Woo  hari ini tidak bisa diamkan, menurutnya itu menunjukkan kekurangannya sebagai seorang dokter dan juga sikap buruk buat tim.
“Apa Menurutmu perkataanku tidak adil ?” ucap Ji Hong, Seo Woo mengatakan kalau itu terlalu berlebihan.
Kulihat kau masih belum mengerti juga.  Ini adalah "Awake Surgery", jadi Pasien dalam kondisi sadar.  Bagaimana perasaanmu jika kau sadar dan ada orang yang mengutak- atik kepalamu ?” kata Ji Hong mencoba menyadarkannya.
Apakah mengatakan opiniku salah, sehingga anda mempertanyakan kemampuanku sebagai dokter ?” ucap Seo Woo sinis

Ji Hong menegaskan  bukan bicara soal opininya, lalu merasa Seo Woo itu berpura-pura tak tahu atau memang  sungguh sebodoh ini, memberitahu kalau mereka sudah setuju pada satu hal maka mereka harus satu suara sampai akhir.
Keputusannya adalah menghentikan pendarahan.  Kenapa kau masih ngotot minta menunggu ? Kalau begitu, pasien akan mulai bertanya-tanya.  Lalu akhirnya nanti bagaiamana?” ucap Ji Hong
Anda akan berkata begini kalau Hyejung bersikap sama denganku ?” kata Seo Woo
Tentu saja ! Ini soal sikapmu dalam bekerja ! Jadi Mau sampai kapan kau membandingkan caraku memperlakukan dirimu dan Hye Jung ?” kata Ji Hong mulai kesal. Seo Woo menjawab dengan sinis “Sampai mati.
Seo Woo. Mulai sekarang, aku tidak akan membahas ini lagi denganmu.  Tidak ada gunanya bicara padamu.  Jangan ikut operasi denganku lagi.  Keluar sekarang” kata Ji Hong tak bisa lagi berbuat untuk Seo Woo. Akhirnya Seo Woo keluar dari ruangan. Ji Hong mengeluh bisa gila terus bertemu dengan Seo Woo. 


Tuan Yoo melihat Hye Jung yang lewat didepanya dan langsung memanggilnya, Hye Jung dengan Dokter Choi lewat pun terpaksa berhenti. Dokter Choi menyapa dengan mengatakan sangat menikmati makanan pemberian dan mengucapkan Terima kasih.
Tidak perlu terima kasih.  Kalau mau makan lagi, datang kemari kapan saja.  Ini tempat kami.” Ucap Tuan Yoo memberikan kartu namanya. Dokter Choi menerimanya lalu memilih untuk pamit pergi.
Besok, Ia akan keluar.” Ucap Tuan Yoo pada anaknya, Hye Jung hanya berkomentar datar dan langsung pergi. Tuan Yoo hanya bisa diam saat Hye Jung bersikap dingin padanya. 

Ji Hong mengunjungi Soo Chul menanyakan keadaanya. Soo Chul dengan melirik sinis merasa Hye Jung pasti sudah memberitahunya. Ji Hong bertanya Kenapa berasumsi Hye Jung sudah memberitahunya. Soo Chul pikir mereka berdua itu sedang berkencan.
“Apakah terlihat begitu ?” goda Ji Hong dengan senyumanya, Soo Chul pikir kalau mungkin mereka tak berkencan.
Katanya kau belum menikah.” Ucap Soo Chul, Ji Hong bertanya dengan Soo Chul sendiri apakah sudah menikah. Soo Chul pun mengaku sudah menikah.
Ji Hong terlihat bahagia mendengarnya karena saingan berkurang untuk mendapatkan Hye Jung, berkomentar kalau seorang memang harus menikah muda. Soo Chul melirik heran, Ji Hong memberitahu mereka  akan memindahkan ke fasilitas rehab seminggu lagi dan menasehati Kalau bekerja keras saat rehab, maka Soo Chul bisa seperti dulu lagi.
Soo Chul mengumpat Ji Hong itu Pembohong. Ji Hong mengaku Cuma sedikit saja tak banyak, lalu memujinya Soo Chul itu keren karena sudah menikah dengan senyumanya mengoda Soo Chul itu terlihat tampan. Soo Chul menatap heran kenapa Ji Hong bersikap ramah padanya. Ji Hong berpesan agar memberitah apabila membutuhkan padanya lalu menyuruhnya untuk beristirahat. 

Dokter Choi memberitahu keadaan pasien 14 hari setelah operasi masih mental stupor, Fungsi motoriknya normal. Hye Jung bertanya apakah sudah melakukan CT scan. Dokter Choi mengatakan sudah dan semuanya normal.
Ia sudah tua, jadi tidak punya banyak tenaga. Periksa nutrisinya dan sering ubah posisi tidurnya.” Jelas Hye Jung, Dokter Choi mengangguk dan langsung mencatat dalam agenda.
“Kau Jangan khawatir, Ia akan segera sadar.” Kata Hye Jung sambil memegang tangan pasien.
Diam-diam Tuan Yoo mengintip dari celah pintu, melihat anaknya tersenyum ramah pada pasien bahkan menenangkanya. Hye Jung pun sadar ayahnya yang melihatnya dari depan pintu. 

Hye jung menemui ayahnya di taman, dengan sinis bertanya Kenapa ingin bertemu. Tuan Yoo bertanya apa sebenarnya salahnya pada anaknya, lalu berteriak marah kalau Hye Jung yang pergi dan sebelum pergi sudah menghancurkan hati ayahnya.
Sejak kau pergi, aku belum pernah tidur nyenyak sedikitpun.  Apakah dia makan dengan baik ...” ucap Tuan Yoo
Aku tidak akan menahan amarahku, kalau kita teruskan ini.” ucap Hye Jung dingin  
Apa yang sudah aku perbuat dan yang sudah kulakukan padamu ?! Apakah salah jika aku ingin bertemu setelah sekian lama ?” teriak Tuan Yoo berdiri marah
Kenapa mendadak ingin dekat denganku ?” tanya Hye Jung

Kita mendadak bertemu.  Kau adalah putriku.  Anak bisa saja lupa orang tua ... tapi orang tua tidak lupa anaknya.” Tegas Tuan Yoo
Hubungan kita tidak pernah seperti  orang tua & anak pada umumnya.  Kita tidak pernah dekat, bagaimana sekarang bisa seperti itu ? Menurutmu "Mulai sekarang kita harus dekat" Apa bisa begitu saja ? Kita belum pernah menghabiskan waktu bersama dan tidak berbagi perasaan bersama.” Kata Hye Jung menahan tangisnya lalu pergi.
Tuan Yoo terdiam dan tersadar dengan kesalahanya. Hye Jung pun masuk ke dalam lift menangis melupakan rasa sedihnya selama ini, ponselnya bergetar melihat nama Dokter Kang buru-buru menghapus air mata dan menenangkan dirinya. 


Dokter Choi memakai kaosnya berpikir harus lebih bergaya, Dokter Ahn sibuk membawa peralatan kedoktera, Dokter Choi bertanya alasan seniornya membawa semua barangnya. Dokter Ahn menceritakan   Dalam pesta penyambutan,  maka seniornya akan menyuruhnya minum banyak.
Kalau kau pingsan, maka semua ini diperlukan.” Kata Dokter Ahn, Dokter Choi menolak merasa semuanya itu tak perlu.
Aku kuat minum.” Kata Dokter Choi yakin, Dokter Ahn akhirnya mengeluarkan semua barang-barangnya. 

Dokter Pi masuk kamar sambil bertepuk tanga mengatakan kalau ia  tidak lagi diasingkan dan Akhirnya bisa memimpin operasi. Dokter Ahn bertanya apakah Dokter Pi pernah dikeluarkan dari residen. Dokter Pi mengerti kenapa Dokter Kang itu sering memukulnya.
“Ahh... Jadi Itu luka lama ?” ucap Dokter Ahn mengerti,
Iya, luka lama yang kau taruh garam diatasnya.” Kata dokter Pi memberikan hukuman yaitu kelitikan. 

Hye Jung datang menemui juniornya bertanya apa yang terjadi, Dokter Kang membahas ini soal pasien Kim Jin Han yang punya glioblastoma. Hye Jung tahu Pelajar usia 27 tahun yang datang keruang IGD dengan sakit kepala adalah pasien dokter Jung Yoon Do dan Besok akan di operasi.
“Wahh... Anda hebat sekali.  Apa Anda tahu semua pasien yang masuk ?” puji Dokter Kang, Hye Jung menyuruh tak perlu berlebihan dan menjilatnya.
Dokter Jung Yoon Do bilang padaku, untuk bersiap melakukan operasi.” Kata Dokter Kang, Hye Jung bertanya keberadaan Dokter Jung Yoon Do 

Yoon Do menelp diluar mengeluh  harus hadir dalam rapat direksi, lalu mengetahui kalau Sekretaris Kim diperintahkan oleh ayah tapi meminta agar tak melakukanya karena tidak tertarik dengan urusan manajemen. Ketika membalikan badanya, Hye Jung sudah berdiri dibelakang. Yoon Do bertanya sejak kapan Hye Jung berdiri disana.
Mengenai operasi Kim Jin Han ... “ ucap Hye Jung dan langsung disela oleh Yoon Do
Dalam operasi glioblastoma, keputusan cepat diperlukan dibandingkan tehnik. Kau tahu, kan ?” kata Yoon Do
Lakukan saja dengan Dokter Jin Seo Woo.” Ucap Hye Jung, Yoon Do menanyakan alasanya.
Memang harus begitu.” Jawab Hye Jung, Yoon Do pun bertanya kembali kenapa harus seperti itu, Apa ia harus dekat dan berkencan dengan orang yang sama terus menerus.
Hye Jung merasa kalau sedikit berlebihan,  Yoon Do menghela nafas mengingatkan mereka sudah membuat keputusan saat rapat, Fellow akan melakukan operasi menurut perintah pemimpin operasi jadi ia hanya ikuti keputusan bersama, agar Hye Jung ikut dalam operasi, tapi sekarang Hye Jung meminta untuk melakukan seperti sebelumnya yang membuatnya kesal. Hye Jung hanya bisa tersenyum.
Senang melihatmu tersenyum.  Apa Kau tahu kalau ayahmu memberiku sup sebagai ucapan terima kasih ?” ucap Yoon Do, Hye Jung mengatakan tak tahu.
Harusnya kau tahu.  Alangkah baiknya jika kau tahu kalau aku juga pandai.  Apa Tidak suka kata begitu ?” ucap Yoon Do melihat Hye Jung hanya diam. Hye Jung binggung. Yoon Do melihat Hye Jung yang tak tersenyum.
“Tapi Aku paling suka melihatmu begini.” Komentar Yoon Do, Hye Jung heran menurutnya Yoon Do itu norak sekali.
Perempuan suka kalau laki-laki seperti ini.  Mereka protes kalau itu norak,  padahal sebenarnya suka. Orang biasanya ketagihan pada hal yang norak.” Kata Yoon Do berusaha untuk bersikap imut, Hye Jung terlihat geli melihatnya.
Aku melihatmu sebagai perempuan.  Besok kita makan bersama di kantin.  Kita makan bersama, lalu pergi operasi. Jawabannya "Yes"” kata Yoon Do lalu berjalan pergi. Hye Jung melonggo binggung dengan seniornya yang tak menunggu jawabanya

Dokter Kang mengetes mic lebih dulu lalu mengajak semua yang sudah datang agar memulai Perayaan Departemen Bedah Syaraf  Rumah Sakit Gukil.  Dan meminta sambut atas kedatangan Dokter Choi Kang Soo  dan Operasi pertama Dokter Pi Young Gook. Dokter Choi sampai naik keatas bangku, semua pun memberikan tepuk tangan yang meriah.
Aku adalah MC kalian hari ini,  Si imut dari Gukil ... Kang Kyung Joon !  Halo semua !” ucap Dokter Kang sambil menbungkuk, semua memberikan tepuk tangan. Dokter Kang menegur Dokter Ahn untuk berhenti makan dan tepuk tangan. Dokter Ahn pun memberikan tepuk tangan meriah.
Pertama, Kapten dan pemimpin Bedah Syaraf.  Mari bersulang untuk Kepala Bagian Kim Tae Ho.” Ucap Dokter Kang. Dokter Kim pun berjalan ke bagian depan
Dihari seperti ini, sebaiknya yang singkat saja.  Departemen Bedah Syaraf Berhubungan dengan Otak.  Otak mengendalikan tubuh manusia.  !” ucap Dokter Kim semuanya mengatakan “Maka, Dept Bedah Syaraf mengendalikan semuanya” lalu mulai bersulang

Seo Woo langsung memeluk kakeknya yang sudah ada didepan meja makan,  Tuan Jin  mengeluh mereka satu gedung tapi jarang ketemu. Seo Woo meminta maaf. Tuan Jin pun menyuruh Yoon Do untuk duduk.
Kita sering janjian makan, tapi lama baru terlaksana. “ ucap Tuan Jin, Seo Woo meminta maaf karena merasa lalai. Tuan jin memberitahu sudah memesan makanan untuk mereka.
Aku ada janji jadi harus pergi 2 jam lagi.” Kata Tuan Jin, Seo Woo bisa mengerti.
Aku bertemu ayahmu, dia sedih karena kau tidak menelpon, Harusnya kau bisa menelp dia” kata Tuan Jin, Yoon Do terlihat sedikit canggung lalu mengatakan akan menelpnya nanti.  
Tuan Jin Melihat mereka duduk berdampingan terlihat mirip, Seo Woo pun tertunduk malu dan sempat saling berpandangan. Tuan Jin setuju dengan ayahnya. Tuan Jin memberitahu Yoon Do Mulai sekarang, mereka punya banyak pekerjaan karena mereka perlu orang tepat agar rumah sakit semakin berkembang.

Saat rumah sakit kita di privatisasi dan menjadi perusahaan terbuka, maka harga saham akan naik. Ini akan jadi dunia baru bagi kita para dokter.” Ucap Dokter Jin
Kami punya harapan besar pada kalian berdua. “ kata Tuan Jin
Seo Woo akan bekerja dengan baik.” Komentar Yoon Do, Seo Woo dengan malu-malu merasa seniornya juga pasti seperti itu juga.
Aku tidak akan masuk campur dalam manajemen.  Kalau aku dari awal tertarik, maka aku sudah kerja di perusahaan ayah.  Aku jadi dokter karena ingin lepas dari itu.” Kata Yoon Do
Kalau begitu besanmu akan mengambil alih jadi Seo Woo akan melakukannya.” Kata Dokter Jin tertawa 


Yoon Do seperti tak nyaman lalu melihat jam tanganya, untuk pamit sebentar. Seo Woo pun berlari mengikutinya. Dua orang tua yang melihatnya saling menatap binggung. Seo Woo mengejar Yoon Do lalu bertanya apakah merasa tak nyaman. Yoon Do tak menjawab memilih untuk pergi. Seo Woo kaget.
Membosankan, aku tidak nyaman.” Akui Yoon Do
Tetap saja, Apa kau mau pergi saat sedang makan dengan orang tua ? Kau bukan orang seperti itu.” Ucap Seo Woo tak percaya
Kita belum mulai makan jadi Kau saja yang bicara ke mereka.” Kata Yoon Do, Seo Woo bertanya kenapa harus dirinya. Yoon Do pikir Seo Woo nanti tidak akan terlalu malu.
Aku sedang bingung dan aku melihat diriku yang belum pernah kulihat sebelumnya” kata Yoon Do
Apa Makan malam dengan keluargaku terasa tidak nyaman sekali ? Sampai kau harus begini padaku ?” ucap Seo Woo dengan menahan tangisnya.
Kita sudah kenal selama 10 tahun tapi tidak ada percikan apapun. “ akui Yoon Do
Seo Woo pikir  Percikan satu arah tetaplah percikan. Yoon Do menegaskan Api tidak bisa dimulai satu arah. Seo Woo menegaska akan ada hla yang terburuk pada Ji Hong nantinya dan sangat yakin dengan hal itu yaitu Hal buruk selalu terjadi pada orang yang menyanyangi Hye Jung dan itu adalah kesialan miliknya. Yoon Do pikir lebih baik biarkan saja dirinya yang sial dan langsung pergi. 

Semua mulai berpesta Dokter Kim mulai menyanyi diatas panggung dan semua menari, lalu Dokter Choi yang membuat kepala Ji Hong bisa bergoyang-goyang mengikuti irama. Setelah itu semuanya duduk kembali, Dokter Choi menjatuhkan gelas kecilnya dengan lemparan tomat ceri.
Soon Hee datang mengantar Yoon Do yang baru datang ke meja tim bedah syaraf. Dokter Kang berteriak menyapa Yoon Do yang datang lalu menyuruhnya minum dulu sebelum duduk, sebagai hukuman karena datang telat menyuruhnya minuman yang sudah campur oleh Dokter Choi sebelumnya.
Yoon Do sempat mengumpat tapi untuk memperlihatkan pada Hye Jung langsung minum sampai habis. Semua bersorak lalu meminta agar Yoon Do meminum satu gelas lagi. Yoon Do melotot tapi akhirnya kembali minum dan duduk sambil memegang dadanya karena terasa sesak setelah minum banyak.
Lalu, kau tidak bisa lupakan yang terakhir.  Membenturkan kepala dan minum.  Pertama, Dokter Hong Ji Hong !” ucap Dokter Kang penuh semangat.
Apa ini ? Mana bisa aku lakukan.” Kata Ji Hong menolak, Hye Jung mengatakan yang akan melakukanya.
Ia menaruh gelas kecil diatas gelas besar dan langsung membenturkan kepala dimeja dan minuman pun tercampur dengan gelas kecil yang jatuh ke dalam gelas besar. Semua tak percaya Hye Jung bisa melakukanya dan langsung memberikan tepuk tangan. Hye Jung langsung meminumnya, Ji Hong berteriak kalau dirinya tak mungkin bisa melakukanya. Dokter Kang menegaskan kalau pria itu pasti bisa karen perempuan saja bisa. Ji Hong menegaskan kalau Hye Jung itu bukan perempuan biasa. Hye Jung merengek Ji Hong itu selalu mengejeknya.
Aku akan jadi mawar hitam. Memang Dasarnya, dokter Hong tidak pandai minum.” Ejek Hye Jung, Ji Hong akhinya tak mau di ejek merasa bisa melakukanya.
Apa susahnya, hanya Cukup ditaruh begini.” Ucap Ji Hong menyusun gelas diatas sumpit dan siap kepalanya membentur meja, tapi yang terjadi hanya suara benturan keras tapi gelas tak jatuh
Semua menahan tawa, Hye Jung dengan nada mengejek berpura-pura panik karena dahi Ji Hong terlihat merah. Ji Hong mengaku tak sakit, Hye Jung yakin itu pasti sakit. Ji Hong ingin mencoba sekali lagi. Dokter Kim melarang, memberitahu Ji Hong itu memang tidak pandai dalam hal ini. Jadi lebih baik Dokter Yoo saja yang jadi mawar hitam
Ji Hong tak terima kalau dianggap seperti itu dan ingin membuktinya lagi, tapi kedua kalinya tetap saja tak berhasil. Hye Jung menahan tawanya, dahi Ji Hong benar-benar merah dan terlihat pusing. Semua orang hanya bisa terdiam dan melonggo lalu Ji Hong membuat suasana cair dengan tertawa, akhirnya semua ikut tertawa. 

Seo Woo tertunduk sedih memotong daging tanpa memakanya, Ayahnya menyuruh anaknya makan. Seo Woo meminta maaf, Dokter Jin melihat Yoon Do pasti meremehkan Seo Woo sampai pergi tanpa pamitan pada mereka berdua. Seo Woo membela kalau bukan itu maksud Yoon Do.
Kalau begitu, dia menganggap remeh kami ? Hubungan lelaki dan perempuan sama semua Yang kuat yang memutuskan.  Kau tidak bisa memimpin dalam hubungan.  Apa kau bisa memimpin rumah sakit Gukil ? Apa aku bisa mempercayakanmu soal rumah sakit ?” ucap Dokter Jin menyindir, Seo Woo hanya tertunduk.
Hentikan, biarkan dia makan.” Kata Tuan Jin, Dokter Jin mengeluh pada ayahnya yang membela anaknya. Seo Woo berusaha makan dengan menahan tangisnya 

Beberapa saat kemudian Seo Woo berjalan ke toilet, mencuci mulutnya seperti tak merasakan makanan dimulutnya. Pesan masuk datang, Dokter Pi mengirimkan pesan “Kami sedang pesta,  Kapan kau datang ?” dengan foto bersama tim lainya.
Ia melihat Yoon Do yang ikut foto duduk disebelah Hye Jung, langsung mengumpat Yoon Do memang pria brengsek lalu menangis. 
Dokter Kang mulai mencampur bir dan soju dalam baskom besar, Hye Jung yang melihatnya hanya bisa bergidik. Dokter Choi mengeluh seniornya itu memang kejam. Ji Hong memberikan kode agar Hye Jung pergi meninggalkan pesta, Hye Jung terlihat binggung.
Akhirnya Ji Hong yang meninggalkan lebih dulu. Hye Jung mengikuti diam-diam.  Yoon Do yang duduk disampingnya melihat keduanya keluar dari ruangan langsung mengikutinya.
Sementara di cafe, Dokter Kim ikut menambahkan minuman di baskom. Dokter Choi mengatakan kalau semua itu bukan apa-apa untuknya lalu meminta semangat pada teman-temanya. Semua memberikan semangat dan Dokter Choi berteriak “ Residen tahun pertama Choi Kang Soo. Aku akan bekerja keras !” lalu mulai meminumnya.
Hanya dengan sekali teguk Dokter Choi menghabiskanya, semua pun memberikan tepuk tangan. Dokter Choi mengangkat tanganya dengan bangga karena berhasil menghabiskanya, Tiba-tiba kepala pusing dan langsung jatuh pingsan. Semua panik, Dokter Kang memberitahu Dokter Choi tak bernafas. Dokter Kim menyuruh untuk mengintubasinya.
Dokter Kang memberitahu tak ada alatnya, Dokter Kim mengatakn tak bisa kalau tidak alatnya. Dokter Ahn memperlihatkan alat yang dibawanya untuk bisa mengintubasi pada seniornya. Dokter Kang tak percaya juniornya memang penyelamat, lalu saling berpelukan. Dokter Pi langsung mengambil alatnya membiarkan dua orang pria yang terlihat berlebihan.


Didepan restoran
Hye Jung bertanya mau bicara apa Ji Hong padanya,  Ji Hong mersa Hye Jung itu sebagai mawar hitamnya maka ia harus lakukan sesuatu padanya. Hye Jung bertanya-tanya apa itu. Ji Hong memikirkan sesuatu yang akan diberikanya lalu berjalan lebih dulu. Hye Jung pun mengikutinya dari belakang.
Yoon Do keluar dari restoran melihat keduanya jalan bersama seperti baru menyadari kalau perasaanya itu sudah ditolak dan mereka terlihat berkencan meninggalkan pesta. 

Hye Jung masuk ke sebuah tempat tak percaya ada tempat permaian yang akan datanginya, Ji Hong mengatakan sudah pasti ada dan bertanya apakah Hye Jung pernah main tembak-tembakan. Hye Jung mengelengkan kepala.  Ji Hong pun mengajak Hye Jung main tembak-tembakan memperlihatkan caranya menembak tapi ternyata tak bisa mengenai sasaran, lalu menyalahkan kalau itu karena pistolnya.
Kedua kalinya mencoba tetap saja tak berhasil, akhirnya memberikan pistolnya pada Hye Jung untuk mencobanya. Hye Jung mencoba tiga kali dan langsung bisa menembak semuanya. Ji Hong bertepuk tangan, memuji Hye Jung memang berbeda. Hye Jung terlihat malu mencoba merendahkan diri.
Setelah itu keduanya main basket bersama, Hye Jung menuliskan poinnya pada papan tulis 735. Ji Hong menuliskan poin untuknya, dengan bangga menyebut angka 386 poin, setelah itu mengajak mereka mulai bermain lagi. 

Ji Hong mengajak main mesin boneka, satu bonek didapatnya dan diberikan pada Hye Jung, wajah Hye Jung tersenyum bahagia. Ji Hong mencoba lagi dan terus mendapatkan sampai akhirnya di tumpuk semua boneka menutupi wajah Hye Jung.
Hye Jung main balapan mobil dengan tempat duduk yang bisa mengikuti jalanan dengan naik dan turun, Ji Hong hanya bisa menjerit-jerit karena Hye Jung menyetir sembarangan. Setelah permainan selesai, Hye Jung merasa seperti anak kecil tapi sangat mengasikan. Ji Hong pikit Hye Jung menyukainya permainan berkompetisi. Hye Jung membenarkan.
Hari ini kita lakukan yang kau suka ! Ayo Pergi” ajak Ji Hong, Hye Jung langsung bersemangat mengikutinya. 

Sepatu Hye Jung dan Ji Hong sudah dilepas di pingir lapangan, Keduanya sudah siap di depan gawang, melakukan pemanasan. Ji Hong mengatakan Orang yang sampai di gawang yang menang lalu mulai menghitung sampai tiga.
Keduanya saling berlari dengan cepat, tak ada yang malu kalah. Ji Hong tertawa berusaha keras untuk mengalahkan Hye Jung. Tapi akhirnya Hye Jung yang lebih dulu sampai sambil meloncat bahagia karena bisa menang. Ji Hong bertanya apakah Hye Jung menyukainya. Hye Jung mengatakan sangat menyukainya lalu mengajak untuk bertanding lagi.
Ji Hong setuju lalu berjalan ke titik start, keduanya berjalan bersama lalu Hye Jung melirik dan langsung mengenggam tangan Ji Hong lebih dulu. Ji Hong sempat kaget, Hye Jung berjalan mundur mengaku kali ini akan mengalah. Keduanya berjalan bergandengan, Ji Hong seperti berjalan ditarik oleh tangan Hye Jung.
Ini pertama kalinya, seorang wanita menggenggam tanganku lebih dulu.Gumam Ji Hong
Bersambung ke episode 9

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

5 komentar:

  1. baper bgt sama drama ini .... gumawo unnie buat sinopsisnya.

    BalasHapus
  2. Terimakasih.....semangat...♡♡

    BalasHapus
  3. Terimakasih.....semangat...♡♡

    BalasHapus
  4. saya suka.. saya suka.. saya sukaaaa.. so sweet banget deh mreka, gumawo mba Dheeee..

    BalasHapus