Joon Soo menunggu di depan pintu lift, saat pintu terbuka
dengan tatapan dingin melihat Dan Tae yang ada di dalam lift lalu berjalan
masuk. Keduanya tampak dingin berdiri bersebelahan. Dan Tae pun bertanya apakah
Joon Soo baru datang datang suatu tempat, Joon Soo membenarkan dengan mengaku ada
janji lalu bertanya balik apakah Dan Tae ada
tugas di luar. Dan Tae membenarkan mendapat
perintah dari ketua.
Pintu lift terbuka, Joon Soo pun keluar dari lift tanpa
pamit dengan tatapan dinginnya. Dan Tae memanggilnya, tapi saat itu Joon Soo
menerima telp jadi tak mendengar panggilanya, wajah Dan Tae pun terlihat sangat
kecewa.
Di ruangan Nyonya Nam
Nenek Nam terlihat heran dengan cucunya karena terlihat
ragu untuk berbicara, menurutnya lebih baik katakan saja. Dan Tae membahas
mereka yang sudah mencari tersangka yang menculiknya,menurutnya akan
lebih baik untuk berhenti mencari tersangkanya.
Nenek Nam terlihat binggung.
“Apa kau berubah pikiran?” tanya Nenek Nam, Dan Tae mengubah pendirianya merasa hanya
terpikirkan sesuatu.
“Pasti berat bagimu melalui semua
ini sendirian. Apa kau
ingin berhenti?” kata Nenek Nam
“Tidak, bukan itu maksudku.
Lebih baik Jangan pikirkan, Nenek.” Ucap Dan Tae
“Kau boleh berhenti... kapan pun kau mau.” Kata Nenek Nam, Dan Tae pun mengerti.
Joon Soo menemui pamanya, mengatakan ingin
Dae Chul mendengarkan dengan seksama yang akan dikatakanya. Dae Chul mengerti dan
mempersilahkan untuk bicara. Joon Soo berpikir
Pengacara Ahn Dan Tae adalah
Joon Pyo. Dae Chul melotot kaget mengetahui Ahn
Dan Tae adalah Joon Pyo
“Aku sudah meminta sebuah tes
genetik. Kita
masih harus menunggu hasil tesnya, tapi
aku cukup yakin tentang hasilnya.” Ucap Joon
Soo, Dae Chul masih tak yakin Ahn Dan Tae adalah Joon Pyo
“Kalau hasil tes membuktikan
bahwa... Ahn Dan
Tae memang benar Joon Pyo, maka
kau, ibuku dan aku harus
merelakan semua properti kita. Kita
harus menarik diri dari perusahaan dan
pergi dengan tangan kosong.”kata Joon Soo, Dae Chul
tak percaya keponakanya akan berpikir seperti itu.
“Kita harus berlutut dan meminta
pengampunan dari Joon Pyo. Kau,
ibuku dan aku harus
membayar untuk apa yang sudah kita lakukan.” Tegas Joon
Soo
“Bagaimana jika Ahn Dan Tae bukan
Joon Pyo? Joon Soo... Bagaimana mungkin Ahn Dan Tae
adalah Joon Pyo? Ini
tidak masuk akal.” Ucap Dae Chul masih tak
yakin,
Joon Soo mengatakan mereka akan
mengetahuinya setelah
mendapatkan hasil tesnya. Dae Chul merasa mereka bahkan
tidak perlu menunggu hasilnya tapi hanya
perlu menjauhkan Ahn Dan Tae dari keluarga kita. Joon
Soo berteriak marah pamannya itu masih belum sadar dengan kesalahanya dan belum
selesai juga, karena pamanya itu tidak
hanya merusak hidup Dan Tae tapi membuat ibunya
Dan Tae meninggal juga.
“Kau juga menghancurkan kehidupan
Nenek dan ayah Joon Pyo. Tolong
tahan dirimu untuk tidak melakukan apapun sampai kita mendapatkan hasil
tesnya. Diam saja
terlebih dahulu. Ini
adalah kesempatan terakhir... yang
aku berikan kepadamu, Paman” tegas Joon Soo
memperingatinya lalu keluar dari ruangan. Dae Chul terlihat kebinggungan.
Gong Shim baru pulang, melihat Joon Soo sudah menunggu
ditaman. Keduanya saling menatap dengan rasa canggung, lalu duduk bersaman
ditaman. Gong Shim bertanya apa yang dilakukan Joon Soo di dekat rumahnya. Joon Soo mengaku memang sedang
menunggu Gong Shim.
“Kupikir kau mungkin menghindari
telepon dariku kalau aku mencoba untuk
menghubungimu terlebih dahulu Jadi
aku langsung datang kemari dan menunggu.” Kata Joon
Soo, Gong Shim pikir lebih baik Joon Soo menelpnya lebih dulu karena ingin
memberitahu sesuatu juga.
“Aku ingin meminta maaf atas apa
yang terjadi saat itu... terkait
pameran seni.” Kata Joon Soo, Gong Shim juga berencana
untuk membicarakan tentang itu.
“Aku bertindak sangat bodoh, seharusnya tidak melakukan itu
kepada Dan Tae. Dan
akhirnya membuatmu merasa tidak nyaman. Aku berjanji itu tidak akan
pernah terjadi lagi. Aku
minta maaf dan sangat menyesal. Aku menyukai Dan Tae Dan juga menyukaimu. Aku tidak ingin kehilangan kalian
berdua. Aku tidak
ingin putus hubungan... dengan
satu pun dari kalian.” Kata Joon Soo
“Aku juga menganggapmu sebagai
teman yang baik.” Ungkap Gong Shim, Joon Soo
mengucapkan terimakasih karena Gong Shim mengatakan seperti itu.
“Aku berharap kita bertiga... bisa kembali seperti dulu. Maafkan aku. Aku akan berusaha
menjadi lebih baik. Aku
menunggu di sini untuk mengatakan ini kepadamu. Kau harus pergi sekarang.” Ucap Joon Soo
“Aku akan menemuimu nanti.” Kata Gong Shim lalu berjalan pergi.
Joon Soo masuk kamarnya, dengan tubuh lemas mengingat
saat pertama kali makan dengan Dan Tae, lalu saudara tirinya itu berkata
mungkin saja mereka itu memiliki hubungan yang hebat. Joon Soo pun memikirkan
hal yang sama.
Lalu ia membaringkan tubuhnya di tempat tidur, teringat
saat tak sengaja menginjak ranting daun melihat Dan Tae sedang menunggu
seseorang di balik pohon. Air mata Joon Soo mengalir, saat mengingat sikat gigi
yang dipakai oleh Dan Tae diserahkan agar mengetes DNA. Joon Soo terus menangis
dengan berbaring di tempat tidurnya.
Dan Tae terdiam dalam kamarnya, mengingat saat dirumah
sakit Joon Soo memperingatinya apabila melakukan
pergi tanpa kabar makatidak
akan membiarkannya begitu saja dan mengaku sangat
menyukai dan peduli padanya. Setelah itu sikap dingin dan marh Joon Soo
“Aku mengatakan kepadamu bahwa kehilangan lencana eksekutif. Bukankah itu cukup? Kenapa kau begitu terobsesi... dengan lencana ini?” ucap Joon Soo
Lalu ketika kembali ke taman, bertanya pada kakek
pembersih taman tentang Joon Soo, apakah pernah melihatnya. Kakek itu mengaku
kalau Joon Soo memintany untuk
memberikan catatan
kecil untuk seorang wanita yang berdiri di samping kolam.
Dan Tae pergi menemui ayahnya, menceritakan sudah
hampir menangkap tersangkanya sekarang Tapi
entah kenapa merasa lebih buruk
dibandingkan saat memulai.
“Kurasa ini akan berat untuk
sepupuku, Joon Soo. Dia
perlu untuk melindungi ibunya, jadi
dia akan melakukan apapun untuk melakukannya. Aku harus mengatakan kepadanya
bahwa aku sudah tahu segalanya. Lalu, Aku akan mengakhiri ini. Aku tidak ingin kehilangan Joon
Soo, ayah.” Cerita Dan Ta
“Ayah....Apa aku membuat pilihan yang
tepat?” kata Dan Tae seperti meminta persetujuan ayahnya
Dan Tae pun menelp Joon Soo, melihat nama Dan Tae yang
menelpnya Joon Soo sempat terdiam lalu mengangkatnya. Dan Tae mengatakan perlu
berbicara tentang sesuatu dengan Joon Soo
dan bertanya apakah punya waktu besok karena
perlu berbicara secara pribadi.
“Aku juga perlu berbicara tentang
sesuatu denganmu. Tapi... Aku akan pergi ke Cina besok pagi
untuk sebuah perjalanan bisnis. Aku
akan kembali dalam tiga hari. Ayo
kita bertemu saat itu dan berbicara.” Kata Joon
Soo, Dan Tae setuju dan menyudahi telpnya.
Gong Shim menunggu didepan minimarket dengan obat nyamuk
dikakinya, sesekali menepuk nyamuk yang hinggap di kakinya. Dan Tae baru pulang
kerja, Gong Shim langsung menghampirinya bertanya darimana saja Dan Tae karena
sudah melihatnya saat
pulang bekerja.
“Aku bertemu dengan seorang teman.
Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Dan Tae
“Aku sedang bergaul dengan nyamuk. Lalu Apa rencanamu untuk besok? Apa kau ingin pergi ke taman
hiburan bersamaku?” kata Gong Shim
“Aku akan bertemu dengan beberapa
teman lamaku besok.” Ucap Dan Tae
“Benarkah? Aku rasa pasti begitu. Aku tahu kau akan memiliki
alasan.” Kata Gong Shim merasa dirinya hebat karena sudah
mengetahuinya
Gong Shim pun mengusulkan lusa, yaitu sehari setelah itu.
Dan Tae hanya menatap seperti ingin menolak. Gong Shim pikir mereka bisa pergi
di hari berikut, berikutnya saja. Dan Tae pun mengajak untuk pergi ke taman
hiburan besok saja. Gong Shim melonggo karen Dan Tae akan pergi esok.
Dan Tae pun mengeluarkan ponselnya menelp temanya Pengacara
Song membatalkan janjinya, mengaku Seseorang
sudah mengatur kencan
buta untuknya, karena ingin menikah juga. Gong Shim
sempat tersenyum mendengarnya, tapi mendengar Dan Tae akan kencan buta terlihat
cemberut. Dan Tae menjelaskan kalau ia harus
berbohong untuk bisa lolos dari janjinya. Gong
Shim tersenyum lalu tiba-tiba menampar pipi Dan Tae, Dan Tae binggung kenapa Gong Shim menamparnya.
Gong Shim meminta maaf karena ada nyamuk
di pipinya, Dan Tae mengeluh Gong Shim yang memukulnya saat tak
melihat. Gong Shim hanya diam saja, Dan Tae pun dengan senyuman bertanya Taman
hiburan mana yang akan didatangi.
Di bandara
Joon Soo menelp bagian pengujian DNA, dengan menanyakan
nama Shim Young Chul karena membuat permintaan untuk tes
genetik kemarin dan ingin tahu kapan bisa mendapatkan
hasilnya. Sepertinya pegawai memberitahu waktu yang cukup lama.
Joon Soo terlihat kecewa karena membutuhknya waktu yang lebih lama dari
perkiraanya.
“Apa mungkin aku bisa melihat
hasilnya lebih cepat?” kata Joon Soo, seperti
dijawab oleh pegawai tak bisa. Akhirnya Joon Soo pun bisa mengerti dan meminta
memberitahu segera setelah hasilnya keluar.
Gong Shim membuat kimbap dengan mencoba ujungnya setelah
di potong, lalu merasakan perutnya sakit. Ibunya pikir pasti anaknya merasa
sakit setelah semua Gimbap yang dimakan. Gong Shim mengaku
hanya makan tiga buah.
“Siapa yang akan kau temui hari
ini?” tanya ibunya, Gong Shim hanya mengatakan Seorang
teman, Ibunya penasaran teman yang mana, Gong Shim
mengaku Hanya
teman biasa.
Gong Mi keluar kamar mengajak ibunya pergi, karena sangat
lapar jadi mengajak untuk pergi
makan siang. Tuan Gong keluar bertanya apakah istrinya akan pergi
ke department store dan ingin ikut juga,
istrinya heran untuk apa suaminya ikut.
Gong Mi pun menyuruh ayahnya untuk tingga dirumah saja lalu keduanya pamit
pergi.
Tuan Gong sadar keduanya itu sengaja tak mengajaknya,
lalu melirik pada Gong Shim, meminta izin untuk ikut pergi ke
taman hiburan bersama, Gong Shim mengatakan sudah
membungkus Gimbap untuk ayahnya
secara terpisah.
Gong Shim mencoba gaun hitam dikamarnya, tapi merasa
kurang nyaman dan mencari baju yang lainya. Saat memilih baju merasakan
kesakitan dibagian perut sebelah kiri, lalu melihat baju garis-garis biru dan
dress cocok untuk digunakanya.
Dan Tae mencoba jaket jins, tapi melihat kurang cocok
mengantinya dengan jaket tapi merasa panas. Ia memilih baju garis biru dan melihat
di cermin terlihat kalau wajahnya jadi cerah.
Di depan rumah
Gong Shim sudah menunggu dengan keranjang pikniknya, Dan
Tae keluar mengaku sudah terlambat. Keduanya sama-sama terkejut melihat baju
yang digunakan sama. Gong Shim pikir Orang mungkin akan mengira
mereka adalah pasangan jadi memilih untuk berganti
pakaian.
Dan Tae pikir tak perlu, lebih baik ia saja yang
pergi berganti pakaian. Keduanya saling adu mulut,
ingin saling berganti pakaian. Dan Tae melihat wajah Gong Shim yang pucat,
berpikir tetangganya itu sdang sakit. Gong Shim menyangkal merasa
baik-baik saja.
“Bagaimanapun kau terlihat sedang
sakit. Bukankah
seharusnya kau beristirahat? Kita
bisa pergi lain kali.” Kata Dan Tae khawatir
“Ahh...Tidak mungkin... Ayo pergi, aku tidak sakit.” Ucap Gong Shim tak mau kehilangan kesempatan. Dan Tae
terlihat tak yakin.
“Aku tidak bisa tidur semalam. Mungkin itu sebabnya aku terlihat
lelah.” Kata Gong Shim, Dan Tae pun bisa mengerti.
“Biar aku bawakan tasmu, Ada banyak nyamuk tadi malam. Aku juga tidak bisa tidur dengan
nyenyak.” Akui Dan Tae lalu berjalan pergi bersama.
Gong Mi sudah membelikan pakaian untuk ayahnya, tapi
masih ragu kalau pakaian itu terlalu biasa dan mungkin terlihat lebih tua kalau
memakainya. Ibunya mengaku tahu
selera suaminya, yang ingin tampil gaya tapi terlalu malu untuk
benar-benar memakainya dan senang
memakai pakaian yang tidak terlalu menonjol. Gong Mi
melihat sebuah toko dan mengajak ibunya untuk melihat-lihat.
“Aku akan membeli satu pakaian
untukmu.” Kata Gong Mi, ibunya pun dengan senang hati dan
mengucapkan terimakasih pada anaknya.
Sementara disisi lain, Tae Hee ibu Joon Soo sedang
berjalan dengan temanya, mengucapkan Terima kasih banyak, Tae Hee pikir akhirnya temanya itu mendapat kesempatan untuk
kuliah di pusat budaya jadi mereka harus
merayakannya.
Di toko baju, Gong Shim memilih satu baju di dalam rak
gantung, merasa baju itu akan terlihat baik. Pelayan memuji Gong Mi itu anaknya yang memiliki
selera yang luar biasa karena baju itu sangat
populer sekarang. Ibunya pun langsung mencoba
baju pilihan anakya.
Tae Hee datang dengan temanya yang melihat
merek baju dalam toko akan
lebih cocok denganmu daripada yang
mereka lihat sebelumnya. Gong Mi panik melihat Ibu Joon Soo karena akan
mengetahui ibunya adalah ibu dari Gong Shim juga. Tae Hee pun menyuruh temanya Berkeliling untuk melihat-lihat. Gong Mi berjalan menjauh pelahan, melihat Ibu Joon Soo
makin mendekat, padahal ia sengaja menghindar.
Gong Mi berusaha menutup wajahnya dengan baju, sampai akhirnya
Tae Hee sadar melihat Gong Mi sedang memilih baju, Gong Mi pu mau tak mau
menyapanya, Nyonya Yum merasa Kebetulan sekali dan senang bisa bertemu, lalu bertanya apakah akan
membeli beberapa pakaian.
Gong Mi membenarkan lalu bertanya balik apakah Nyonya Yum berbelanja.
Ibu Gong Mi mendengar suara orang yang dikenalnya lalu
membuka sedikit pintu kamar pas. Terlihat Nyonya Yum memilih satu baju untuk
temanya Mi Jung. Temanya pun ingin mencoba pakaiannya. Pegawai toko meminta
untuk Min Joo menunggu ketika mencobanya karena Ibu Gong Mi sedang menggunakan kamar pas. Gong Mi semakin panik. Ibu Gong Mi yang ada dikamar mengetahui teman yang datang
mulai panik yang harus dilakukan sekarang karena anaknya bisa
mendapatkan kesulitan.
“Apa kau di sini bersama ibumu?” tanya Nyonya Yum, Gong Mi membenarkan
“Bagus sekali. aku selalu ingin
bertemu ibumu.” Ucap Nyonya Yum
Pegawai yang merasa Ibu Gong Shim terlalu lama dalam
kamar ganti mengetuk pintu ingin memberikan bantuan. Ibu Gong Mi makin panik
apa yang lakukan sekarang.
Pegawai mengetuk pintu memastikan pelangganya
baik-baik saja. Ibu Gong
Mi menegaskan tidak boleh ketahuan oleh Tae Hee. Gong Mi menutup wajahnya kebinggungan dengan kedaaanya
sekarang
Teman Nyonya Yum bertanya apakah belum keluar juga,
Nyonya Yum yakin akan keluar sebentar lagi. Pegawai kembali mengetuk pintu,
meminta agar menjawab pertanyaanya. Tiba-tiba ibu Gong Mi keluar dari pintu dan
langsung berlari dengan menutupi wajahnya mengunakan baju lalu keluar toko.
Pegawai toko pun langsung mengejarnya. Nyonya Yum memastikan kalau memang itu
ibunya, Gong Mi meminta maaf merasa harus pergi dan keluar dari toko mengejar
ibunya.
Di depan toilet
Ibu Gong Mi meminta maaf pada pegawai karena tiba-tiba
harus ke kamar mandi. Pegawai dengan wajah cemberut
mengambil bajunya lalu pergi. Ibu Gong Mi menghela nafas lega karena bisa
berhasil. Gong Mi datang menemui ibunya, Ibu Gong Mi mengeluh kebetulan macam
apa yang terjadi tadi.
“Bagaimana caranya aku bisa pergi
ke mana pun tanpa
merasa khawatir sekarang? Tapi
syukurlah dia tidak melihatku, kan? Hal
pertama yang terpikir olehku adalah untuk melarikan diri Aku menyembunyikan wajahku dengan
pakaian, jadi dia
tidak bisa melihatku.” Ucap Ibu Gong Mi lalu
mengajak anaknya segerag keluar sebelum bertemu
Tae Hee lagi.
Gong Mi melotot kaget melihat yang datang, Ibu Gong Mi
binggung kenapa wajah Gong Mi nampak panik, lalu melihat ternyata Nyonya Yum
datang melihat keduanya yang sedang bersama. Nyonya Yum pun menyapa temannya
yang ternyata ibu dari Gong Mi.
“Apakah Pengacara Gong adalah putrimu? Dan Sekretaris Gong juga putrimu. Jadi kukira Gong Mi dan Gong Shim adalah bersaudara, Apa aku benar?” kata Nyonya Yum
“Ya, kau lihat... Bisakah kita bicara?” kata Ibu Gong Mi ingin meraih tangan mengajak bicara
Nyonya Yum menghempaskan tangan menolaknya,
“Kau menakut-nakutiku, jadi aku tidak ingin berbicara dengan
orang sepertimu. Pengacara
Gong, Bisakah kita bicara?” kata Nyonya Yum pada Gong Mi
“Kenapa kau tidak bicara saja
kepadaku? Biar aku
jelaskan apa yang terjadi.” Ucap Ibu Gong Mi, Gong
Mi pun meminta agar ibunya menunggu dirumah saja lalu pergi mengikuti Nyonya
yum, Ibu Gong Mi mondah mandir dengan gelisah karena suasananya sekarang mengerikan.
Segelas orange jus sudah ada diatas meja, suasana terasa
sangat dingin. Nyonya Yum bertanya pada
Gong Mi sejak kapan mengenal putranya.
Gong Mi terlihat binggung. Nyonya Yum bertanyat Saat
pertama kali bertemu Joon Soo di tempat
kursus furniture, Gong Mi sudah
tahu atau belum bahwa Joon Soo adalah
pewaris Grup Star. Gong Mi ingin menjelaskan.
“Katakan saja kau sudah tahu atau
belum.” Teriak Nyonya Yum, Gong Mi memohon
“Kau kakak dari Sekretaris Gong jadi Tidak mungkin kau tidak tahu
tentang Joon Soo.” Ucap Nyonya Yum, Gong Mi
meminta maaf.
“Kau membodohiku dan Kalian mengerikan.” Ungkap Nyonya Yum marah
“Aku tahu tentang siapa dia. Tapi sepertinya dia tidak ingin
orang tahu tentang statusnya. Itu
sebabnya aku pura-pura tidak tahu. Aku bersungguh sungguh, nyonya.” Kata Gong Mi menyakinkan.
Nyonya Yum tak percaya, karena tak akan
percaya pada apa pun yang dikatakan
lagi, selama ini mereka sangat
baik kepada Gong Mi, tapi sekarang membuatnya
terkejut melihat Ibu Gong Mi itu mirip seperti anaknya dengan Beraninya
melakukan trik konyol kepada keluarganya. Gong Mi
hanya bisa tertunduk malu.
Ibu Gong Mi masuk kamar anaknya melihat Gong Mi duduk
diam langsung meminta maaf karena semua adalah kesalahannya. Gong Mi mengatakan bukan kesalahan ibunya tapi
semua adalah kesalahan Gong Shim. Ibunya heran kenapa jadi semua kesalahan
Gong Shim.
“Dia yang dipecat karena
tindakannya, lalu Kau
terlibat perkelahian karena Shim. Jika
bukan karena dia, ini tidak akan terjadi.” Kata Gong
Mi penuh amarah, Ibu Gong Mi ingin membela anaknya tapi di hentikan.
“Jika kau hanya akan memihak kepadanya,
tolong pergilah.” Ucap Gong Mi, Ibunya heran
melihat sikap anaknya yang marah, Gong Mi meminta agar ibunya segera pergi dari
kamarnya.
Ibunya pun keluar dari kamar, Gong Mi langsung mengunci
pintu setelah itu menjatuhkan semua buku-bukunya meluapkan rasa amarahnya.
Ibunya yang mendengarnya langsung mengetuk pintu dengan wajah panik. Gong Mi
langsung duduk dan menangisi keadaanya sekarang.
Gong Mi membuka semua kotak makan yang dibawanya, lalu
memberikan sumpit pada Dan Tae, setelah itu menuangkan minuman dengan
memberikan dua pilihan satu yang dingin dan satu yang panas. Dan Tae tak
percaya Gong Mi sudah menyediakan banyak makanan, Gong Mi pikir tak banyak lalu
menyuruh agar segera makan saja.
“Senang sekali melakukan piknik, suasananya sangat bagus
dan keren.” Ucap Dan Tae melihat pemandangan
didepanya.
“Kau lihat ‘kan? Aku menyelamatkanmu dari acara
minum sepanjang hari bersama
kolegamu.” Ucap Gong Shim, Dan Tae membenarkan.
Gong Shim pun menyuruh Dan Tae tak perlu sungkan untuk
makan, Dan Tae dengan senang hati mulai makan, tapi melihat kimbap buatan Gong
Shim terlihat kesal karena ada telur didalamnya, karena ia alergi
terhadap telur. Gong Shim pun panik, Dan Tae
ingat Belum lama ini sudah memberitahunya, tapi Gong Shim merasa lupa menurutnya sekarang Gong
Shim ingin membunuhnya. Gong Shim memberitahu ada di bagian bawah.
Dan Tae kesal tak peduli dengan bagian bawah atau apapun
itu, ketika membuka kotak makan lainya melihat ada Kimbap tanpa telur. Gong
Shim tersenyum memberitahu kimbap dikotak satu dengan telur dan kotak yang
kedua tanpa telur, Dan Tae menatap Gong Shim lebih dalam. Gong Shim yang
melihat tatapan Dan Tae mengartikan dirinya itu seperti seorang yang aneh. Dan
Tae pun menaruh dua tangan diwajahnya seperti bunga.
Gong Shim mengeluh melihat Dan Tae yang berusaha untuk
bergaya imut, Dan Tae mencoba lagi dengan menaruh dua jarinya didepan matanya,
Gong Shim menjerit tak percaya, lalu menyuruh Dan Tae segera makan saja. Dan
Tae pun memakanya merasa makanan Gong Shim sangat enak, dan mengajaknya untuk
membuka restoran kimbap.
Dan Tae pikir mereka tidak
akan melakukan pengiriman, jadi akan
ada antrian panjang yang menunggu giliran. Lalu mereka
memberi nomor antrian, lalu akan
masuk TV dan lain-lain. Gong Shim terlihat menahan
rasa sakit di perutnya yang terus bergejolak. Dan Tae pun dengan senang hati
memakan kimbap buatan Gong Shim yang sangat enak.
Tiba-tiba ia tersadar melihat Gong Shim yang tak makan
tapi menahan rasa sakit, dengan wajah khawatir melihat tetangganya itu sedang
sakit. Gong Shim menyangkalnya, Dan Tae yakin Gong Shim itu sakit karena
berkeringat dingin, Gong Shim memberitahu itu karena mengunakan topi bulu di
musim panas, Dan Tae mengerti maksudnya itu wig. Gong Shim meminta maaf karena merusak suasana, Dan Tae
pikir tak masalah menurutnya suasananya ditaman sangat damai, Gong Shim melihat
Dan Tae tersenyum seperti rasa sakitnya hilang.
Keduanya pergi mengayuh sepeda diatas rela, Dan Tae pikir
suasanan seperti ini sangat menyenangkan. Gong Shim mengangguk mengerti, Dan
Tae melihat banyak bunga-bunga yang terlihat cantik yang dibentuk seperti
terowongan. Gong Shim terus berusaha menahan rasa sakitnya.
“Ayo kita kayuh lebih cepat, Aku sangat bertenaga dan siap untuk pergi.” Ucap Dan Tae penuh semangat tak melihat Gong Shim yang
terus merasa kesakitan
Kaki Gong Shim pun tak bisa mengayuh sepeda, dan akhirnya
pingsan. Dan Tae panik melihat Gong Shim yang jatuh lemas. Di tempat mereka
seharusnya foto terlihat Gong Shim yang pingsan dan Dan Tae yang berteriak panik,
petugas yang ada di tempat pun membantu menaikan Gong Shim ke punggung Dan Tae.
Akhirnya dengan mengendong Gong Shim, Dan Tae berlari meminta agar tetap
bertahan karena akan segera membawanya ke rumah sakit.
Dan Tae mengantar Gong Shim ke ruang operasi, meminta
agar tak perlu khawatir. Gong Shim terlihat sadar mengangguk-anggukan
kepalanya. Dan Tae mengatakan tak akan meninggalkanya, tangan Gong Shim
memegang erat tangan Dan Tae.
Lalu Dan Tae memastikan pada dokter keadaan Gong Shim
baik-baik saja dan tak ada yang serius. Dokter memberitahu mungkin usus
buntunya pecah jadi harus
dioperasi dan meminta Dan Tae menunggu diluar. Dan
Tae terus menyakinkan Gong Shim tak perlu khawatir karena semua pasti akan
baik-baik saja.
“Jangan khawatir. Kau mengatakan kalau kau akan
datang, jadi aku
meminta ayah dan ibu pulang... setelah
mereka mengatakan akan tetap tinggal dirumah sakit. Kau datang terlambat daripada
yang kukira. Apa kau terjebak kemacetan?” ucap Gong Shim, Dan Tae membenarkan.
“Apa kau sudah makan malam?” tanya Gong Shim, Dan Tae mengatakan belum makan.
“Kau bisa makan malam menggunakan
yang kau dapat di rumah
sakit ini.” ucap Gong Shim seperti ingin bergantian
saat Dan Tae sakit.
Perawat datang memeriksa botol infus memberitahu Gong
Shim belum boleh makan jadi tidak akan mendapatkan makan
malam, serta tidak diizinkan untuk makan
sampai mengeluarkan kentut setelah
operasi. Gong Shim akhirnya tertunduk sedih bisa mengerti.
Dan Tae bertanya kapan Gong Shim bisa pulang, Perawat
memberitahu Begitu kentutnya
sudah bisa keluar, maka
boleh pergi, lalu memperingatkan Gong Shim yang tak
boleh minum air jadi harus puasa sampai mengeluarkan kentut lalu keluar
ruangan.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
ditunggu part 2 nya
BalasHapusPenasaran.......fighting mbak
BalasHapuskyaaaa akhirnya muncul jg, aku komen dulu bru baca,,,
BalasHapus