Seorang kurir membawakan kotak besar ke atap rumah lalu
mengetuk pintu bertanya apakah ada orang di dalam. Dan Tae keluar dari kamar, Kurir bertanya apakah ia bernama Ahn
Dan Tae. Dan Tae membenarkan lalu bertanya apakah itu paket kiriman dari
filipina. Si kurir pun membenarkan dan membutuh
tanda tangan sebagai tanda terima. Dan Tae pun
memberikan tanda tanganya.
Ia membuka kardus melihat foto keluarga bersama ayah dan
ibunya saat masih kecil lalu membuka sebuah kotak, berisi sebuah lencana dan
juga cincin lalu Kenapa ada cincin lain di barang-barang milik ayahnya. Dan Tae membuka lemari dan mengeluarkan sebuah tas lalu
memperlihatkan cincin yang sama dan tertulis (Pasukan
Khusus 88 Divisi 20) lalu melihat salah satu itu
yakin itu bukan cincin milik ayahnya karena milik ayahnya ada di Divisi 21.
Dae Chul saat bersama dengan Joon Pyo meminta agar meminjamkan
kalung itu kepadanya. Joon Pyo menolak karena Nenek
memberikan kalung itu agar membantunya menemukan jalan pulang. Dae Chul mengatakan hanya
akan melihatnya dan mengembalikannya kepadanya.
“Sebagai gantinya, aku akan memberikan cincinku.
Bagaimana menurutmu?” ucap Dae Chul, Joon Pyo terlihat bahagia karena cincin
itu seperti mengeluarkan laser.
Dan Tae bisa mengingat kalau cincin itu milik Yum Dae
Chul.
Dae Chul sedang makan ramen di tempat persembunyianya,
merasakan tempatnya sangat panas dan seperti mencekik lehernya dan bertanya
dimana keberadaan Joon Soo sekarang. Pintu terbuka, Dae Chul pikir itu pasti
keponakanya yang datang. Tapi ternyata yang datang Dan Tae, Dae Chul kaget
melihat Dan Tae ke tempat persembunyianya. Dan Tae memanggil sopan dengan
sebutan Direktur Yum untuk mengakhirnya sekarang.
“Aku tahu kau menculik Seok Joon Pyo
20 tahun yang lalu. Kau
harus menyerahkan dirimu ke polisi. Itu
hal terakhir yang bisa kau lakukan sebagai manusia.” Ucap Dan Tae, Dae Chul mengambil pisau sambil mengumpat
Dae Tae itu orang gila brengsek.
“Biarkan aku memberitahumu untuk
terakhir kalinya. Kau
harus mengaku dan berterus terang.” Kata Dan
Tae mencoba untuk bersabar
“Berhenti berbicara omong kosong
dan pergilah.” Ucap Dae Chul
“Apa kau mengenali cincin ini? Tertulis "Pasukan Khusus 38 Divisi
20". Ini
adalah cincin khusus yang kau dapatkan dari pasukan khusus. Aku heran kenapa aku bisa
memilikinya. Kau pasti
tahu alasannya” kata Dan Tae memperlihatkan cincin ditanganya.
Dae Chul binggung karena Dan Tae bisa memiliki cincin itu.
“Apa kau masih akan berpura-pura
tidak tahu? Sekarang Akui saja.” Perintah Dan Tae
Dae Chul tetap merasa kalau Dan Tae itu hanya bicara
omong kosong menurutnya cincin itu tak bisa
menjadi bukti, lau bertanya bagaimana Dan tae bisa
tahu kalau cincinitu miliknya dan tidak memiliki bukti, lebih baik jangan
menghalanginya dan menyuruhnya pergi. Dan Tae
menegaskan kalau ia sebagai buktinya. Dae Chul binggung.
Dan Tae memberitahu kalau ia adalah Suk Joon Pyo. Dan Chul seperti tak percaya didepanya itu Joon Pyo. Dan
Tae dengan mata melotot memberitahu kalau ia adalah Suk Joon Pyo yang diculik
oleh Dae Chul 20 tahun yang lalu.
“Aku mendapatkan kembali semua
ingatanku dari hari
saat kau menculikku. Kau
memberiku cincin ini, ditukar
dengan kalung pencegahan anak hilang milikku. Kalung yang terdapat nomor
teleponku. Kau menghubungi
rumahku dan
meminta uang. Aku
mengambil cincin ini lalu bermain
dengannya, mengatakan
bahwa itu bisa menembakan laser. Kalau
aku bukan Joon Pyo, aku
tidak mungkin tahu semua ini secara rinci. Aku Seok Joon Pyo dan ingat padamu. Jadi Bukti apa lagi yang kau butuhkan?” teriak Dan Tae marah
Dae Chul menyuruh pergi dengan menodongkan pisau,
memperingatkan sebelum membunuhnya lebih baik Dan Tae pergi. Dan Tae bisa
dengan cepat menjatuhkan pisau dan memberikan pukulanya, Dae Chul pun memilih
untuk kabur keluar dari rumah. Saat itu juga didepan rumah sudah ada polisi dan
langsung menangkap Da Chul.
Nyonya Nam dan Joon Soo sudah ada didepan menunggu, Dae
Chul yang melihat keponakanya mengumpat berani membohonginya. Nyonya Nam
langsung memberikan tamparan dan mengumpat kalau Dae Chul lebih buruk dari
binantang, lalu jatuh lemas. Joon Soo langsung menahan agar neneknya tak jatuh.
“Yum
Dae Chul... Kau
ditangkap karena percobaan pembunuhan terhadap Ahn Soo Yong dan penculikan Suk Joon Pyo. Kau memiliki hak untuk tetap
diam. Apa pun
yang kau katakan bisa dan akan digunakan untuk melawanmu di pengadilan. Kau memiliki hak untuk berbicara
kepada seorang pengacara.” Ucap Polisi lalu memborgol
tangan Dae Chul dan dibawa ke mobil polisi. Dae Chul terus berteriak tak
melakukan apapun dan meminta agar dilepaskan
Dan Tae keluar dari rumah menanyakan keadaan neneknya
lebih dulu, Nenek Nam mengataakan baik-baik saja dan bertanya apakah cucunya
terluka. Dan Tae mengatakan baik-baik saja. Tiga buah mobil polisi pun membawa
Dae Chu.
Nenek Nam merasa kalau ini sudah berakhir untuk cucunya,
Dan Tae setuju semua sudah berakhir sekarang lalu mengajaknya pergi, dengan menuntun sang nenek masuk
mobil. Joon Soo terdiam seperti baru saja mengalami shock. Dan Tae pun
mendekati Joon Soo mengajak untuk bicara lagi dirumah. Joon Soo hanya diam
saja, Dan Tae pun masuk mobil bersama neneknya.
Flash Back
Semua polisi bersama nenek Nam dan Joon Soo sudah
menunggu diluar saat Dan Tae masuk bertemu dengan Dae Chul. Joon Soo kaget
mendengar kalau ternyata Dan Tae memang benar Joon Pyo yang selama ini diculik
20 tahun yang lalu.
Joon Soo benar-benar terlihat masih tak percaya ternyata
selama ini Dan Tae adalah Joon Pyo seperti dugaan sebelumnya.
Dirumah
Joon Soo melihat ayah dan ibunya sudah berlutut, Nyonya
Yum dengan terbata-bata meminta maaf pada ibu mertuanya. Tuan Suk juga meminta
maaf pada ibu tirinya dan mengaku sangat menyesal. Nyonya Nam, Joon Soo dan Dan Tae melihat dua orang yang
berlutut meminta maaf.
“Ibu.... Dae Hwang tidak tahu apa-apa. Aku melakukan semuanya sendiri.
Maafkan aku, Ibu.” Ucap Nyonya Nam membela
suaminya. Joon Soo akhirnya ikut berlutu bersama ayah dan ibunya.
“Kalau kau adalah orang yang
membuat Joon Pyo menghilang, kenapa
kau bisa mengatakan bahwa kau tidak tahu apa-apa, saat
kau tahu seberapa keras aku mencari dia selama bertahun-tahun? Bagaimana kau bisa memintaku
untuk berhenti mencari dia? Bagaimana
mungkin seseorang bisa melakukan itu? Bagaimana
kau bahkan sanggup untuk makan di depanku?” ucap
Nyonya Nam tak habis pikir
Nyonya Yum benar-benar
sangat menyesal dan akan
menerima hukumannya. Nyonya Nam bertanya Selama
26 tahun terakhir, apakah Nyonya Nyum pernah
berpikir tentang Joon Pyo yang
harus tinggal jauh dari keluarganya. Dan Tae
terdiam melihat Nyonya Yum terus tertunduk dan menangis.
Nyonya Nam memberitahu kalau Joon Pyo sudah ada didepan
mereka dan ada disampingnya. Nyonya Yum dan semuanya melotot kaget. Joon Soo
hanya bisa menangis. Nyonya Nam bertanya bagaimana mereka akan
membayar kepada cucunya
untuk apa yang sudah Nyonya yum lakukan
Dan Tae menemui Joon Soo di kamarnya meminta maaf karena tidak
bisa mengatakan sebelumnya. Lalu menceritakan Saat
menghilang selama sekitar satu bulan, maka saat
itu lah tahu siapa dirinya yang
sebenarnya. Namun setelah itu berpikir harus
menemukan tersangkanya jadi tak bisa tidak
bisa memberitahu siapa pun dan meminta maaf pada
Joon Soo.
“Aku yang seharusnya minta maaf. Aku tidak akan memintamu... untuk memaafkan ibuku.” Ucap Joon Soo
“Kupikir bukan aku yang berhak
memutuskan itu.Kalau dia benar-benar menyesali apa yang dilakukan, aku yakin dia akan diampuni.” Ucap Dan Tae
“Keluarga kami... akan hidup tenang dengan
menyesali apa yang sudah kami lakukan.” Kata Joon
Soo
“Tidak.... Aku lebih suka kau tidak
melakukannya. Aku
ingin... kita
bergaul seperti dulu. Apa Kau bisa
melakukannya untukku?” pinta Dan Tae
Joon Soo mengeleng merasa
sangat bersalah untuk melakukan itu. Dan Tae
pikir mereka harus mencobanya. Joon Soo menatap saudaranya, Dan Tae memegang
tangan Joon Soo untuk memohon.
Tuan Ahn masih terbaring diruang ICU, Ji Won mengajak
bicara Tuan Ahn dengan menceritakan Dan Tae akhirnya menemukan keluarganya dan mengingatkan kakak iparnya itu selalu
ingin membantu Dan Tae menemukan keluarganya jadi
memohon agar Tuan Ahn cepat bangun.
“Bangun... dan katakan kepada Dan Tae bahwa
dia melakukannya dengan baik meskipun
dia berjuang seorang diri. Ayo
kita pergi menemui neneknya dan mendiang orang tuanya untuk meminta pengampunan.” Ucap Ji Won.
Dan Tae duduk di rumah neneknya mencoba menelp Gong Shim, tapi ponselnya tak aktif lalu
teringat kalau ponselnya itu rusak dan terjatuh saat menyelamatkan dari truk.
Nenek Nam datang menemui cucunya dan sempat jatuh, Dan Tae menuntun neneknya agar
bisa duduk sambil menanyakan keadaanya.
“Sejak kau ada di sini bersamaku, Aku... sekarang merasa lebih baik.” Ungkap Nenek Nam
“Nenek, kau harus menjaga dirimu. Dengan begitu, Kau dan aku bisa
bepergian.” Kata Dan Tae, Nenek Nam pun menurut
akan melakukanya.
“Kau harus mengemasi
barang-barangmu dari atap, dan
kembali ke rumah. Apa kau
tahu sudah berapa lama aku
menunggu untuk hidup bersamamu?” kata Nenek Nam sudah
tak sabar, Dan Tae setuju akan segera pindah. Nenek Nam memegang tangan cucunya dengan senyuman
bahagia.
Di area rumah Gong Shim sudah banyak orang yang
berkumpul, berita di TV terlihat dan keluarga Gong sedang menonton kecuali Gong
Shim.
“Ketua Nam Soon Cheon dari
perusahaan distribusi nomor satu, Grup
Star, telah menemukan cucunya yang hilang setelah 26 tahun.” Ucap Penyiar dan memanggil reporter yang sedang ada di
TKP
“Reporter Heo Eun Joo... Apartemen atap di belakangku adalah tempat di mana cucu dari
pemilik Grup yang lama hilang, Seok Joon Pyo. hidup dengan biaya sewa 250 dolar
per-bulan. Grup Star adalah perusahaan distribusi
nomor satu...
Semua mulai melonggo karena melihat gambar rumah mereka
yang ada diTV. Ibu Gong Shim yakin kalau itu memang rumah mereka. Dilayar
memperlihatkan foto Dan Tae, Tuan Gong Shock ternyata Dan Tae itu cucu dari
seorang Chaebol. Gong Shim keluar kamar terlihat baru bangun bertanya pada
keluarganya yang melonggo. Ibunya hanya menunjuk ke arah TV. Goo Shim melotot
kaget karena identitas Dan Tae terkuak di media.
Ibu Gong Shim yakin itu pasti Dan Tae tak percaya kalau
sampai bisa seperti ini, kalau tetangga mereka itu adalah cucu dari Grup Star.
Gong Mi berdiri menepuk lengan adiknya, bertanya apakah sudah tahu tentang hal
ini.
“Apa orang yang tinggal di atap
benar-benar cucu dari Grup Star?” ucap Gong Mi
benar-benar shock
“Aku akan pergi ke atap sekarang.” Ucap Gong Mi berlari keluar rumah
Baru saja membuka pintu sudah banyak wartawan yang
merubungi karena melihat ada orang yang keluar rumah. Gong Shim langsung
disodorkan mic dengan pertanyaan bertubi-tubi dari wartawan.
“Bisa kau ceritakan tentang Suk Joon Pyo... Maksudku, beritahu kami tentang
Ahn Dan Tae yang tinggal di atapmu.”
“Apa kau sering berbicara
dengannya? Apa kau dekat dengan dia?”
“Seperti apa dia saat dia tinggal
di sini? Tolong katakan
sesuatu ?”
Gong Shim kebinggungan akhirnya memilih untuk masuk ke
dalam rumah saja. Sementara Goo Nam di depan minimarket dengan senang hati
menerima pertanyaan wartawan menceritakan sangat dekat dengan Dan Tae tapi tidak
tahu kalau dia adalah pewaris Grup Star.
“Dia orang yang baik hati dan mudah bergaul. Bagaimanapunjua , aku merasa bahwa ada sedikit
sesuatu tentang dia.” Komentar Goo Nam melihat
sisi Dan Tae
Dan Tae sedang berbicara dengan neneknya, menurutnya
mereka tidak bisa menuntut Dae Chul
dengan penculikan. Dengan kasus Penculikan... bisa memberinya hukuman hingga 10
tahun penjara, tapi
undang-undang membatasinya hanya 10 tahun. Selain itu
mereka juga tidak bisa menuntut ibu dari Joon Soo.
“Hukum macam apa itu? Bagaimana hukum bisa menjadi
sangat tidak berguna?” keluh Nenek Nam kesal
“Itu sebabnya aku mencoba untuk menyelesaikan semuanya sendiri. Semua tindakan ada resikonya. Aku berharap mereka akan
menjalani sisa hidup mereka dengan bertobat.Terkait percobaan pembunuhan kepada
ayahku, Aku akan
memastikan dia mendapatkan hukuman setelah
penyelidikan secara menyeluruh.” Jelas Dan Tae
“Kau harus memastikannya. Jangan biarkan dia lolos begitu
saja.” Ucap Nenek Nam
Pelayan datang,memberitahu mereka sudah
siap untuk pergi. Dan Tae mengatakan akan
mengantar mereka keluar. Nenek Nam pikir tak perlu
lebih baik cucunya tetap ada dikamar, Dan Tae merasa tak enak hati. Tapi
neneknya tetap meminta agar cucunya tetap diam dikamar.
Tuan Suk dan keluarganya hanya bisa berdiri didepan kamar
lalu memberitahu kalau pamit akan pergi dari rumah. Nyonya Yum terlihat masih
menangis, Joon Soo dan keluarganya pun membungkuk pamit. Ibu Tuan Suk terlihat
tak bisa menatap ke arah pintu seperti merasa sangat malu dengan tingkah
menantunya. Lalu mereka pergi hanya membawa dua buah koper saja.
Bandara keberangkatan international.
Ibu Tuan Suk mengajak mereka segera pergi sekarang, Tuan
Suk mengajak istrinya untuk segera pergi. Nyonya Yum menatap anaknya seperti
tak bisa meninggalkan Joon Soo sendirian. Joon Soo memegang tangan ibunya
berharap supaya tetap menjaga dirinya. Nyonya Yum juga berpesan yang sama pada
anaknya.
“Astaga. Aku berharap Joon Soo
akan bersama kita.” Ucap Ibu Tuan Suk
“Dia memiliki pekerjaan di sini. Joon Soo, kami akan menghubungimu
setelah kami mendarat di Sydney. Lakukan
yang terbaik di tempat kerjamu.” Kata Tuan Suk, Joon
Soo mengerti dan berpesan agar berhati-hati lalu mengantar keluarganya sampai
ke pintu.
Gong Mi gelisah dalam kamarnya mencoba menelp Joon Soo
tapi ponselnya tak aktif, ia berharap Joon Soo itu akan baik-baik saja. Berita dari laporan reporter TV didepan rumah
Dan Tae. Dan Tae menonton berita dari rumah melihat kalau identitasnya terkuak
dan mengerubungi rumah tempat tinggalnya dulu.
“Sangat jarang untuk melihat
pewaris kaya... tinggal
di sebuah apartemen atap. Pengguna
online berkomentar bahwa dia pasti sudah melalui banyak masalah. Karena ketertarikan yang sangat
besar, banyak
media yang mengintai di depan Apartemen
atap Seok juga kediaman Ketua Nam sambil
bersaing untuk pemberitaan.”
Gambar saat Tuan Suk dan keluarga keluar dari rumah
ditampila di TV. Dan Tae yakin Gong Shim
pasti sangat khawatir sekarang. Gong Shim masuk
kamar terlihat kebinggungan berharap pacarnya itu akan baik-baik saja sekarang
sambil mengeluh kalau saja Dan Tae ada diatap maka bisa bertanya langsung.
Seorang pengantar makanan datang dengan helm tertutup
melihat banyak wartawan yang masih menunggu didepan rumah, dengan box makanan
berjalan masuk ke rumah Gong Shim lalu mengetuk pintunya. Tuan Gong dan
istrinya sedang menonton TV mendengar suara ketukan pintu mengatakan ada
pesanan makanan datang.
Tuan Gong berteriak kalau tak memesan makanan, kurir itu
tetap bersikeras kalau Tuan Gong memesan makanan. Akhirnya Tuan Gong membuka pintu
dan kurir itu segera masuk. Ibu Gong Shim panik mengatakan tak memesan apapun
sambil mendorong kepala si kurir.
Dan Tae membuka helmnya, Tuan Gong kaget melihat Dan Tae
sudah ada didepanya. Dan Tae memberitahu
kalau banyak wartawan jadi sengaja menyamar. Ibu Gong Shim memanggil anaknya,
Tuan Gong mengatakan sudah menonton berita tentang Dan Tae dan aka banyak
wartawan didepan rumah. Dan Tae meminta maaf karena sudah merepotkanya.
Gong Shim keluar kamar melonggo melihat Dan Tae yang
datang. Ibunya memberitahu namanya sudah ganti jadi Joon Pyo, bahkan dengan
sopan memanggil Tuan Suk. Dan Tae seperti tak terbiasa menerima panggilan
seperti itu.
Gong Shim mengajak Dan Tae masuk kamar, Dan Tae langsung
memeluk Gong Shim dengan sangat erat.
Gong Shim menanyakan keadaan Dan Tae sekarang karena sangat mengkhawatirkanya.
Dan Tae menatap Gong Shim bertanya apakah tak merindukanya karena ia sangat
merindukan pacarnya itu. Gong Shim mengaku sangat sangat merindukanya.
“Pasti sulit dengan semua
perhatian dari media. Aku
juga tidak tahu semuanya akan menjadi seperti ini.” kata Dan Tae
“Apa kita harus bertemu secara
rahasia mulai sekarang? Sangat
berat rasanya kalau tidak bisa menghubungimu.”
Ungkap Gong Shim
“Sangat berat kalau tidak bisa
mendengar suaramu.” Kata Dan Tae lalu
memberikan sebuah hadiah ponsel baru.
Gong Shim melonggo kaget, Dan Tae berpesan agar tak
menghilangkanya, karena ingin mendengarkan suara Gong Shim di telp kalau
menginginkanya. Gong Shim berterima kasih karena diberi warna kesukaannya yang
berwarna Pink. Dan Tae memberitahu tidak bisa datang ke
tempatnya
untuk sementara waktu. Gong Shim terlihat
sedih.
Dan Tae memberitahu Nenek sendirian di rumah, Gong Shim pun bis mengerti karena Nenek Nam tidak
seharusnya sendirian. Dan Tae pikir Setelah semua ini
berakhir, merka harus pergi
menemui nenek bersama-sama. Gong Shim setuju dan
mengatakan ada sesuatu yang ingin dikatakanya. Dan Tae bertanya apa itu.
Gong Shim meminta Dan Tae untuk menutup matanya lebih
dulu. Dan Tae tersenyum malu-malu. Gong Shim merengek agar Dan Tae cepat
menutup matanya, lalu mulutnya siap untuk menerima ciuman. Tapi Gong Shim
membuka wig dan memperlihatkan rambut aslinya setelah itu meminta agar Dan Tae
membuka matanya.
Dan Tae terlihat kecewa bertanya apa sebenarnya yang
ingin dikatakanya. Gong Shim meminta agar Dan Tae melihat bagian kepalanya, Dan
Tae menjerit tak percaya rambut Gong Shim sudah tumbuh lagi. Gong Shim pun
akan bisa segera
menyingkirkan rambut palsunya. Dan Tae pikir Pasti
sangat berat untuk memakainya saat panas lalu
mengucapkan Selamat.
Gong Shim membalasnya dengan ucapan terimakasih, lalu
teringat Dan Tae menyamar
sebagai pria pengiriman jadi seharusnya segera pergi
karena nanti wartawan akan curiga. Dan Tae akan pergi tapi kembali memeluk Gong
Shim seperti tak ingin pergi. Gong Shim menyuruh Dan Tae untuk segera pergi.
Dan Tae akan pergi, kembali lagi mengecup bibir pacarnya. Gong Shim sempat
kaget, lalu menyuruh Dan Tae cepat pergi saja. Dan Tae kembali lagi ingin
menciumnya, Gong Shim mendorong agar cepat pergi
Dae Chul sudah mendekam di penjara, melihat berita wajah
Dan Tae dan Gong Shim ada dikoran dengan judul (Pewaris
Grup Star, Seok Joon Pyo dan istrinya)
“Ahn Dan Tae.... Apa kau pikir aku hanya akan
duduk di sini dan tidak melakukan apapun? Aku tidak akan menyentuhmu. Kau akan bisa merasakan seperti apa rasa sakit yang sebenarnya.” Ucap Dae Chul penuh dendam
Gong Shim keluar rumah melihat sudah tak banyak wartawan
tapi ada banyak orang yang pergi ke atap rumah dan turun dengan membawa kardus
besar, lalu berpikir orang-orang sudah membawa barang-barang Dan Tae. Akhirnya
ia ke atap melihat semua barang Dan Tae sudah berada diluar dan dikemas dengan
rapih.
Dan Tae menelp bertanya apakah mereka
mengambil barang-barang dari tempatnya. Gong
Shim membenarkan dan sedang
dalam perjalanan untuk bekerja, lalu melihat
para pekerja memindahkan kotak. Dan Tae pikir
seharusnya memberitahu Gong Shim terlebih dulu tapi baru saja mendengar dari
neneknya bahwa sudah mengirim mereka. Gong Shim bisa mengerti, Dan Tae meminta maaf tidak
bisa memberitahunya terlebih
dahulu.
Gong Shim pikir tak masalah lalu pamit untuk segera pergi
berkerja. Dan Tae pun berjanji akan menelpnya nanti. Gong Shim terlihat sedih
lalu tiba-tiba seorang pekerja menyenggol pot dan membuatnya pecah berantakan,
tanpa rasa bersalah hanya meminta maaf dan kembali membawa barang. Gong Shim
sedih melihat pot yang jatuh adalah bunga matahari pemberian dari Dan Tae.
Tuan Gong menjerit melihat ponsel kalau ada foto anaknya,
istrinya kaget dan binggung karena bagaimana bisa wartawan mengetahuinya dan
ingin tahu apa yang dituliskan wartawan, Wajahnya terlihat bangga melihat foto
anaknya muncul di koran.
Dae
Chul mengatakan sudah melihat berita di koran hari ini lalu menunjuk ke arah
foto Gong Shim, dan ingin tahu apa yang akan diberitakan selanjutnya. Si anak
buah mengangguk mengerti dengan perintah Dae Chul
Nyonya Nam mengadakan rapat dengan Dan Tae duduk
disampingnya, mengatakan ingin meminta maaf Sebelum
memulai pertemuan karena sudah menyebabkan keributan karena urusan keluarganya.
“Aku yakin kalian semua sudah
tahu. Ini
adalah cucuku, Suk Joon Pyo.” Ucap Nyonya Nam, Dan Tae memberikan hormat pada semua
dewan direksi
“Aku percaya bahwa sebagian dari
kalian khawatir
bahwa aku akan memberinya
posisi yang tinggi hanya karena dia cucuku, tapi itu tidak akan terjadi. Pertama, dia akan dikirim ke Amerika
Serikat untuk
mempelajari manajemen bisnis.” Ucap Nenek Nam, Dan
Tae duduk disamping neneknya terlihat kaget.
Dan Tae pergi kembali ke ruangan neneknya lalu bertanya
kenapa tiba-tiba Amerika Serikat. Nenek Nam balik bertanya apakah cucunya itu berencana untuk melepaskan
perusahaan yang
dengan susah payah dibangun oleh ayah dan kakeknya.
Dan Tae pikir semuanya terlalu tiba-tiba.
Nenek Nam mengatakan Dan Tae bisa pergi dengan Gong Shim,
sementara ia mempelajari manajemen bisnis dan Gong Shim mempelajari seni. Dan Tae mengerti akan
membicarakannya dengan Shim. Nenek Nam bisa
tersenyum mendengarnya.
Dan Tae pergi ke sebuah toko perhiasan, melihat beberapa jenis cincin. Salah satu
pegawai melihat cincin di layar komputernya
menjelaskan Cincin ini memiliki berlian berbentuk hati
terpasang di platinum. Dan Tae pun memilih cincin
yang ada ditanganya. Lalu menelp restoran untuk mengkonfirmasi
reservasi atas nama Ahn Dan
Tae, Malam ini jam 7 untuk dua orang lalu bertanya Apakah mejanya di dekat
jendela.
Setelah itu mengirimkan pesan pada Gong Shim “Aku
akan menjemputmu di depan kantor malam ini... Mari kita bertemu.” Pesan dari Gong Shim pun masuk setuju dengan ajakannya.
Dan Tae tersenyum puas membacanya.
Joon Soo keluar dari kantor sambil menelp menanyakan
keadaan ibunya pada sang ayah, karena mengetahui masih musim dingin di Sydney
dan memohon agar bisa menjaga ibunya.
Gong Shim berjalan dengan managernya lalu pamit saat
sudah ada didepan kantor, Managernya pikir Gong Shim tak akan pergi. Gong Shim
mengatakan akan bertemu dengan seseorang, managernya pun pamit pergi lebih
dulu.
Anak buah Dae Chul melihat Gong Shim dari dalam mobil
seperti mencari seseorang dengan memegang ponselnya. Dan Tae melihat kembali
cincin yang ada di dalam kotak dengan senyumanya. Gong Shim terlihat tak sabar
untuk bertemu dengan Dan Tae kembali. Mobil anak buah Dae Chul melaju dengan
kencang, Gong Shim menatap mobil yang berjalan ke arahnya dan matanya terlihat
panik.
bersambung ke episode 20
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
iihhhj si Dae Chul ini gak ada kapok2nya, dan yg jd pesuruh jg kok mau2nya disuruh ma orang dipenjara, yaaahh namanya jg drama, tinggal 1 episode lg finish,,,,
BalasHapus