Hye Jung mengingat saat Ji Hong membantu ibu hamil dengan
memberikan nafas buatan lalu berlari dengan dua teman SMA untuk kabur dari
teman-tengan Sang Chul dan setelah itu Seo Woo terlihat sangat marah mengetahui
ia mendapatkan peringkat satu untuk mata pelajaran matematika.
“Jika kau bertemu
dengan orang yang tulus, maka Ia dapat mengubahmu.”
Hye Jung bertemu kembali dengan Ji Hong diatap rumah
sakit saat membawa pasien darurat. Dan Yoon Do saat menyelamatkan ketika ada
penyusup yang ingin membunuh Bos Go.
“Orang yang aku
temui saat ini, dapat mengubah hidupku. Itu ... dapat menjadi sumber pengharapan bagi seseorang ... atau
keputusasaan. “
Hye Jung melihat Ji Hong dan Yoon Do sedang berbicara
dengan saling menatap terkesan sangat serius. Ji Hong mengulang pertanya Yoon
Do apakah mempercayainya, ia menjawab kalau mempercayainya sebagai dokter. Yoon
Do mengejek harusnya mengucapkan rasa terimakasih telah mengatakan itu.
“Tapi sebagai wali pasien, aku
tidak percaya. Jika ada yang salah dalam operasi
ini ... Aku akan membunuh kau ...” ucap Ji Hong tak akan bisa mengampuni kesalahan
sedikitpun pada saat operasi
“Meskipun kau mencobanya, umurku
masih panjang. Aku akan
hidup sampai tua.” Balas Yoon Do percaya diri.
Ji Hong memilih untuk pamit pergi
“Sebelumnya aku tidak suka sekali
padamu. Aku
memang sedikit sombong, tapi
dokter kurang lebih sama. Dan, hari ini aku sedikit
suka padamu.” Ungkap Yoon Do
Ji Hong bertanya apakah itu sebuah pujian. Yoon Do membenarkan, dan mereka adalah saingan untuk
satu wanita. Ji Hong pikir sebelum Yoon Do berkata seperti ini bertanya dulu
apakah Yoon Do pernah makan di kantin dengan Hye Jung.
Yoon Do menjawab Tidak lama lagi. Ji Hong menyuruh
mereka makan berdua dulu baru menyebut kalau mereka adalah saingan lalu berjalan
pergi. Yoon Do mengumpat kesal karena Ji Hong bisa menusuk sisi lemahnya.
Hye Jung melihat Ji Hong berjalan pergi mengikutinya dari
seberang lorong, terus melihat Ji Hong yang terlihat menatap kosong dan gundah
karena ayahnya yang sudah tua akan menjalani operasi dengan resiko yang sangat
tinggi.
Ji Hong keluar dari rumah sakit, Hye Jung berlari dan
langsung mengenggam tanganya memberikan senyuman sumringahnya. Ji Hong sudah terbiasa dengan Hye Jung mendadak
muncul seperti biasa. Hye Jung mengoda dengan
melihat tangan Ji Hong itu sangat besar sekali. Ji Hong langsung menaruh
tanganya di kepala Hye Jung.
“Aku bisa menyerap seluruh isi
kepalamu.” Ucap Ji Hong, Hye Jung hanya tersenyum,
Ji Hong bertanya ada apa. Hye Jung mengatakan hanya ingin saja.
Keduanya saling menatap cukup lama. Ji Hong akhirnya
mengenggam kembali tangan Hye Jung lalu mengajaknya untuk jalan bersama. Hye
Jung pun mengikuti kemana arah Ji Hong membawanya. Ji Hong berkomentar Hye Jung
hari ini berbuat baik padanya, keduanya tersenyum bahagia sambil bergandengan
berjalan ditaman rumah sakit.
Soon Hee sibuk didapur membuat Samgyetang instant, Hye Jung pun datang ke meja makan bertanya apa
yang sudah dibuat temanya pagi-pagi. Soon Hee mengatakan membuatkan juga untuk
Guru Hong. Karena menyiapkannya
dengan hati seorang ibu dan Samgyetang
yang sangat sehat. Hye Jung memuji temanya, Soon
Hee dengan bangga kalau ia memang hebat.
“Tapi, ini tidak gratis.” Ucap Soon Hee, Hye Jung bisa menebak pasti ada hubungan
dengan Pi Young Gook. Soon Hee
langsung membenarkan. Hye Jun binggung apa yang harus dilakukanya.
“Tidak perlu melakukan apapun, kau suruh saja dia ke tokoku lalu Sisanya
aku yang atasi. “ kata Soon Hee sambil
menyuapkan daging ayam untuk temanya.
“Kau ini sungguh, membuatku melakukan
macam-macam saja. Aku akan berusaha.” Kata Hye Jung, Soon Hee pun memuji temanya itu seperti
bayi yang cantik.
“Tapi, bagaimana kau tahu apa yang
kuinginkan ?” ucap Hye Jung Soon Hee mengatakan Guru Hong bukan cuma guru
biasa buat temanya tapi sebagai guru wali kelasnya jadi sekali guru maka akan selalu menjadi gurunya.
Hye Jung mengodanya meminta izin agar bisa menikah. Soon Hee menjerit berpikir
kalau serius. Hye Jung
mengatakan kalau hanya bercanda dan buru-buru makan sup buatan temanya.
Ji Hong sedang berolahraga di atas treadmill lalu melihat
Hye Jung yang menelp langsung mengangkatnya, dan mengatakan akan memberitahu
nomor sandinya jadi Hye Jung bisa menunggu. Sementara Hye Jung baru akan masuk
ruangan Ji Hong, saat itu juga Yoon Do keluar dari ruangan melihat Hye Jung
membawakan bekal makanan untuk Ji Hong.
“Kapan kita akan makan bersama ?” tanya Yoon Do, Hye Jung binggung
“Apa Kau tidak ingat ? Kita harusnya makan di kantin
bersama. Kita sudah lama janjian, tapi belum pernah melakukannya.” Jelas Yoon Do kesal
“Kalau begitu siang ini mau makan
bersama ?” ucap Hye Jung, Yoon Do dengan senyuman
bahagia langsung setuju. Hye Jung menahan tawanya, Yoo Do binggung melihat Hye
Jung malah tertawa.
“Karena dokter lucu.” Kata Hye Jung lalu pamit masuk ke ruangan. Yoon Do
memegang dadanya bergedup kencang lalu meminta agar tak terlalu geer dengan
pujian Hye Jung, matanya sempat melirik ke dalam tapi memilih untuk segera
pergi.
Hye Jung masuk ruangan melihat diatas meja cukup berantakan,
saat akan membereskanya teringat kembali ketika di rumah neneknya. Ji Hong
menyuruh untuk menaruhnya kembali buku yang ingin dibereskan dan meminta agar
tak menyentuh. Ia berkata mungkin
terkesan berantakan, tapi sebenarnya teratur rapi. Akhirnya Hye Jung
pun menaruh kembali map yang ingin dibereskanya dan mengeluarkan makanan diatas
meja
Ji Hong masuk ruangan bertanya apakah lama menunggunya,
Hye Jung mengatakan tidak dan membahas Ji Hong pasti belum
sarapan. Ji Hong tersenyum sudah pasti belum lalu bertanya apa
yang dibawanya. Hye Jung mengatakan Soon
Hee ingin membuatkan Samgyetang untuk Ji Hong.
Ji Hong mengeluh jadi Soon Hee bukan Hye Jung yang
membuatnya. Hye Jung beralasan kalau ingin memberikannya juga.
“Tapi, kami tidak membuat ini
untukmu, Kami beli lalu dihangatkan.” Jelas Hye Jung, Ji Hong berkomentar tenyata Hye Jung
punya sisi keibuaan juga.
“Ya, aku punya sisi seperti ini. Kau
tak tahu, karena jarang kuperlihatkan. Pertama,
minum supnya dulu, lalu makan dagingnya.” Kata Hye
Jung, Ji Hong mulai mencoba kuahnya lalu berkomentar kalau itu panas.
“Aku akan jadi asisten dalam
operasi ayahmu.” Ucap Hye Jung, Ji Hong
mengatakan sudah mengetahuinya.
“Aoa Berkas anestesi nenekmu sudah kau temukan ?” tanya Ji Hong, Hye Jung bergumam “Bagaimana dia bisa memikirkan soal aku disaat
seperti ini ?”
Ji Hong melihat Hye Jung tidak
menjawab lagi. Hye Jung memberitahu Berkas 10
tahun ke atas sudah dihancurkan. Ji Hong bertanya kelanjutanya, Hye Jung menjelaskan Dokter yang mengisi tabel
berkas nenek masih ada di rumah sakit cabang, menjadi kepala
bagian disana jadi akan
dengar kabar darinya. Ji Hong bertanya kenapa Hye Jung sangat
yakin kalau dokter melakukan kesalahan pada neneknya.
Hye Jung tahu Kankernya masih belum
menyebar. Jika operasinya sukses, maka kesempatan
sembuhnya sangat tinggi, tapi neneknya meninggal
saat dioperasi dan Belakangan
tahu kalau, kematian saat operasi jarang terjadi pada operasi kanker perut. Ji Hong pun bertanya tentang orang tuan Hye Jung.
“Mereka menerima uang penyelesaian.
Masalah
ini langsung ditutupi.” Kata Hye Jung
“Apa kita bisa mengerjakan PR itu
bersama ?” tanya Ji Hong ingin membantu, Hye Jung
menjawab dengan bergumam “Jaga dulu dirimu sendiri.” Lalu
menjawab Ji Hong tak perlu mengerjakanya. Ji Hong berkomentar Hye Jung itu
sangat tegas.
“Dokter tidur berapa jam sehari ?” tanya Hye Jung, Ji Hong mengaku kalau ia banyak tidur.
“Jangan memberikan jawaban yang ambigu. Berikan
jawaban pasti, seperti aku padamu.” Tegas Hye
Jung
“Aku tidur setidaknya 5 jam, kaadang seharian aku di kasur.” Kata Ji Hong
“Apa Kau bisa fokus melakukan hal
berbeda sekaligus ?” tanya Hye Jung terdengar
khawatir.
“Benar.... Aku tidak sepertimu yang hanya
bisa melakukan sesuatu satu persatu.” Ucap Ji
Hong banggga
Hye Jung bisa mengerti lalu bertanya apakah Ji Hong
merasa bahagia, Ji Hong menjawab sangat Bahagia. Hye Jung binggung melihat Ji Hong terlihat yakin sekali
menjawanya. Ji Hong mengatakan kalau ia bisa hidup dan orang yang disayanginya
juga hidup bahkan makan bersama jadi
Kenapa tidak bahagia dengan
tersipu malu. Hye Jun melihat Ji Hong adalah
lelaki baik dan
orang yang sangat kuat.
Ji Hong heran melihat Hye Jung mulai memujinya, berpikir
pasti ada seusatu yang sedang direncananya.
Hye Jung merasakan ponselnya bergetar melihat Yoon Do yang menelpnya
lalu meminta izin untuk pergi karena harus bersiap
untuk operasi Tuan Hong, setelah itu keluar ruangan
sambil mengangkat telp. Ji Hong tersenyum bahagia sambil menghabiskan makanan
yang dibawa Hye Jung.
Dokter Jin masuk ruangan dengan sekertarisnya, Sek
memberitahu Mengenai berkas Kang Mal Soon, kalau yang membacanya adalah Ketua Hong
Doo Shik. Dokter Jin bertanya apakah yakin dengan
hal itu. Sek sangat yakin karena Berkasnya dibuka menggunakan kode milik Tuan Hong.
“Kemungkinan salah satu stafnya atau
orang yang berhubungan dengannya. “ jelas Sek.
Dokter Jin pun meminta agar bisa memeriksa lebih jauh.
“Selain itu, beliau masih belum
pulang kerumah.” Lapor Sek, Dokter Jin
menanyakan keberadanya.
“Mobilnya masih ada di rumah
sakit, tapi kami tidak tahu dia dimana. “ kata
Sekertarisnya
“Sebenarnya dia dimana dan apa
rencananya ? Cepat Temukan
dia.” Perintah Dokter Jin, Sek mengerti lalu keluar dari
ruangan. Dokter Jin mengumpat kesal pada Hong Doo
Shik ingin tahu sejauh mana akan mengejarnya.
Ji Hong sedang ada diruanganya melihat berkas milik nenek
Kang dan melihat nama [KIM
CHI HYUN] lalu menelp seseorang kalau ia dari
Spesialis Bedah Syaraf kantor pusat dan ingin bicara dengan Kepala Bagian Kim
Chi Hyun.
Hye Jung membawa beberapa obat dan juga suntikan. Dokter
Kang yang melihatnya bertanya apakah Hye Jung Mau
melakukan tes. Hye Jung menjawab tidak lalu keluar
dari tempat obat. Dokter Kang bertanya-tanya Apa yang direncanakan dan berpikir itu kesempatan buanya juga, tapi akhirnya
memilih tak peduli karena sebaiknya menyiapkan berkasnya dan berdiri di depan saja.
Ia lalu mendekati Dokter Choi bertanya apakah ada tamu VIP di departemen mereka. Dokter Choi mengeluh karena mereka tidak
bisa tahu siapa tamu VIP melalui sistem computer jadi
menurutnya lebih baik berhenti mencari informasi dan segera memesan ayam goreng
saja. Dokter Kang tak terima dianggap mencari informasi menurutnya Juniornya
itu bersipa tidak sopan karena punya
tameng seorang Yoo Hye Jung dan memukulnya.
Dokter Choi menjerit kesakitan, Dokter Kang mengatakan
pukulan tak kena. Dokter Choi kembali mengeluh kesakitan, Dokter Kang meminta
agar tak berakting seperti artis hollywood. Dokte Choi mengeluarkan lidahnya
lalu kabur.
Tuan Hong membaca berita dari tab yang dibawanya [TERUNGKAPNYA
PERAWATAN BERESIKO PADA RUMAH SAKIT YANG BERSIFAT KOMERSIAL] Ji Hong datang melihat ayahnya lalu menanyakan
keadaanya sekarang. Tuan Hong pikir tak ada yang berubah karena Operasinya
belum dilakukan.
“Jangan berlagak kuat di depanku” komentar Ji Hong, Tuan Hong membalas karena didepan
anaknya membuat dirinya itu bisa bersikap
kuat. Ji Hong menatap ayahnya, Tuan Hong bertanya kenapa
anaknya menatapnya.
“Aku menatap ayah karena tidak
tahu harus melihat kemana lagi.”
Ucap Ji Hong
“Karena aku punya kau, aku
merasa sangat tenang. Pasti ini sebabnya orang butuh
punya anak.” Kata Tuan Hong
“Akan ada beberapa tes dan Aku akan memeriksa pasienku.” Ucap Ji Hong, Tuan Hong mengerti dan akan bertemu lagi
dengan anaknya nanti.
Yoon Do melihat Hye Jung yang berlari sambil membawa obat
lalu bertanya kenapa harus harus lari. Hye Jung mengatakan Agar
cepat sampai lalu terbatuk-batuk. Yoon Do langsung
menepuk punggungnya, Hye Jung menghindar sampai akhirnya tempat obatnya jatuh,
ketika ingin mengambil Yoon Do juga ingin mengambil, akhirnya Hye Jung
membiarkan.
Ji Hong baru keluar dari ruangan melihat adegan keduanya,
Yoon Do memarahi Hye Jung karena seharusnya diam saja makanya obatnya itu jadi
jatuh akibat menghindarinya. Hye Jung mengaku kalau canggung, Yoon Do pikir
kenapa harus canggung karena rekan kerja bisa melakukan hal itu. Hye Jung
mengaku Rasanya tidak nyaman kalau Yoon Do mendekatinya seperti itu dan mereka
juga bukan teman akrab. Yoon
Do bertanya apakah mereka tidak bisa menjadi akrab.
Hye Jung menjawab Ya, lalu melihat Ji Hong sudah berdiri
tak jauh darinya dan langsung menyapanya. Ji Hong mengeluh kalau akhirnya Hye
Jung melihatnya. Hye Jung tersenyum melihat Ji Hong dan langsung mendekatinya.
Yoon Do hanya bisa menghela nafas melihat keduanya kembali bertemu didepan
matanya.
“Kapan kau makan siang ? Ayo kita makan sama-sama.” Ucap Ji Hong pada Hye Jung
“Itu tidak boleh ! Dia sudah janjian makan siang
denganku, benarkan ?” kata Yoon Do tak mau kecolongan, Hye Jung pun
mengingatnya.
“Kalau begitu makan malam
sama-sama ?” ucap Ji Hong
“Makan malam denganku juga. “ kata Yoon Do, Ji Hong dan Hye Jung menatap heran.
“Aku pikir harusnya begitu. Kalau
kita sukses dengan operasinya, maka harusnya kau traktir makan
malam.” Ucap Yoon Do, Ji Hong mengumpat kesal kalau juniornya
itu berusaha sekali untuk menghalanginya lalu mengajak untuk makan malam
bersama lalu pamit pergi pada Hye Jung.
Yoon Do terlihat menyesal mengatakan itu, Hye Jung
mengodanya kalau keduanya itu terlihat sangat dekat. Yoon Do mengatakan tidak
dan langsung mengajak mereka untuk segera melakukan tes saja.
Yoon Do dan Hye Jung masuk ruangan melihat Tuan Hong yang
sedang membawa. Hye Jun menyapa dengan senyuman sumringahnya, Tuan Hong melihat
Hye Jung yang datang terlihat senang bertanya apakah sehat. Hye Jung mengatakan
sangat sehat, lalu berjanji kalau nanti Tuan Hong sudah sembuh maka mereka bisa
memancing bersama lagi.
“Apa Kau suka memancing ?” tanya Tuan Hong, Hye Jung mengangguk. Yoon Do yang
mendengarnya terlihat hanya bisa diam karena ternyata keduanya terlihat sangat
dekat.
“Aku suka sekali padamu ! Ji Hong-ku tidak suka memancing. Tapi,
selama kau ada, dia pasti mau ikut jadi Kita
pergi sama-sama.” Ucap Tuan Hong penuh semangat,
Hye Jung pun setuju lalu memperkenalkan dokter
Jung Yoon Do.
“Hmm, apa kau pemimpin operasiku ?” kata Tuan Hong, Yoon Do membenarkan Hye Jung pun
meminta izin untuk mengambil darahnya lebih dulu dengan memasang tali lalu
menusukan jarum dibagian lenganya. Tuan Hong menatap Hye Jung seperti sangat
kagum pada wanita yang disukai oleh anaknya.
Dokter Jin bersama ayahnya menunggu lift bersama, Tuan Jin
memberitahu Doo Shik,
ada di bangsal VIP. Dokter Jin berkomentar dugaanya itu Tak
salah lagi dan ayah
bergerak cepat, menurutnya Tuan Hong itu pasti
dirawat karena mobilnya ada dirumah sakit, lalu
bertanya apa yang terjadi.
Tuan Jin memberitahu penyakit Tuan Hong itu kambuh
lagi. Dokter Jin bertanya apakah Ayah mau
menjenguk. Tuan Jin mengatakan tidak, karean Tuan Hong itu sengaja diam-diam
operasi disebabkan oleh mereka, temanya itu tahu dewan direksi akan goyah kalau mengetahui Tuan Ho sakit.
“Kim Tae Ho, bersikap terlalu
jauh. Dia harusnya kena penalti. Jabatan Wakil Direktur terlalu
berlebihan buatnya.” Komentar Dokter Jin sinis
Ji Hong berjalan dilorong dengan Dokter Kim berpikir operasinya tidak perlu
dirahasiakan karena semua ini membebani
dokter serta nantinya dokter yang harus
menghadapi masalah. Dokter Kim pun setuju karena Sampai
sekarang bisa hidup tenang karena tuan Hong yang jadi tamengnya.
“Sepertinya sekarang, kita harus
biarkan Tuan Hong menikmati waktunya memancing.” Kata Dokter Kim, Ji Hong pun mengucapkan terimakasih
“Aku harus ke ICU.” Ucap Dokter Kim pamit,
Dokter Pi datang menemui Ji Hong memberitahu Pasien
Lee Gyu Hwan, sejak tengah malam menjalankan NPO (puasa) dengan Kondisi vitalnya stabil dan Ahli anestesi sudah bersiap di
ruang operasi. Ji Hong bertanya apakah Sudah
tidak mengkonsumsi wafarin. Dokter Pi mengatakan sudah berhenti dalam 2
minggu.
“Baiklah, siang kita operasi... Siapkan semuanya.” Ucap Ji Hong, Dokter Pi mengerti.
“Apa Dokter Yoo Hyejung akan jadi
asistenmu ?” tanya Dokter Pi
“Oh ... minta dokter Jin Seo Woo
melakukannya.” Ucap Ji Hong, Dokter Pi sempat binggung
dan akhirnya mengangguk mengerti.
Ji Hong menerima telp Hye Jung, Hye Jung menanyakan
keberadaan Ji Hong sekarang. Ji Hong mengatakn Kantor
Rumah Sakit. Hye Jung mengatakan sudah
mendapat hasil lab Ketua Hong, lalu brtanya apakah
mau melihatnya atau membawakan kesana. Ji Hong mengatakan tak perlu karena sekarang bukan
operasi rahasia lagi.
Ia pergi ke meja receptionist melihat Dokte Kang dan
meminta izin untuk memakai komputernya. Dokter Kang mempersilahkan karena tidak
memakainya lagi. Hye Jung memberitahu Hasil Gula
darahnya 300 jadi menurutnya lebih baik
operasi diundur beberapa hari lagi. Ji Hong
melihat hasil tes ayahnya.
“Kau bisa konsultasi medis Internal. Berikan
dia Insulin dan perhatikan perkembangannya beberapa hari ini.” ucap Ji Hong
“Ya, aku akan memberitahu dokter
Jung Yoon Do.” Kata Hye Jung
Dokter Kang yang duduk disamping Ji Hong menatapnya
dengan senyuman manis, Ji Hong mengaku merasa tak enak karena Dokte Kang
menatapnya seperti itu, menyindirnya kalau tidak ada
pekerjaan. Dokter Kang meminta maaf. Ji Hong
menepuk bahunya mengatakan untuk apa meminta maaf dan mengatakan akan
berkeliling melihat pasien. Dokter Kang ingin ikut, Ji Hong pun
memperbolehkanya.
Seo Woo baru selesai operasi dan langsung bersandar di
sofa menghela nafas panjang karena kelelahan. Dokter Pi datang memberitahu Prof
Hong meminta Seo Woo ikut operasi dan bertanya apakah temanya itu tahu pasien Lee
Gyu Hwan dan harus melakukan Operasi
pengambilan malformasi kavernosa. Seo Woo
pikir Dokter Pi itu salah orang.
“Dia menyuruhku untuk tidak ikut
operasinya lagi.” Ucap Seo Woo, Dokter Pi
menegaskan kalau baru saja menerima perintah dari Ji Hong
“Lalu Hye Jung
dimana ?” tanya Seo Woo heran
“Dia sedang operasi dengan Dokter Jung
Yoon Do, yaitu Operasi Ketua Hong. Seo Woo kaget mengetahui Ketua Hong akan dioperasi. Dokter
Pi memberitahu Sejak pagi rumah sakit terasa sangat tegang.
“Kenapa Hye Jung melakukan operasi penting seperti itu ?”
keluh Seo Woo tak skua.
“Dia tidak melakukannya karena itu
operasi penting, tapi karena dia pantas melakukannya.” Ucap Dokter Pi, Seo Woo bertanya apakah dirinya itu jahat
sekali. Dokter Pi membenarkan. Seo Woo merasa itu sudah Berhasil lalu keluar ruangan sambil mengeluh tidak
istirahat.
Dokter Choi memukul meja mengajak Perawat Hyun untuk
membagi dua membayarnya. Perawat Hyun heran kenapa harus ikut membayarnya.
Dokter Choi mengatakan karena Perawat Hyun ada di mobil juga. Perawat Hyun tak
terima karena yang menyetir dokter Choi dan mengira kalau sudah memiliki SIM.
Seo Woo datang melihat keduanya beradu mulut
“Dokter Yoo sudah tahu semuanya. Dia
tidak bilang apa-apa sekarang. Tapi kita harus punya rencana.” ucap Dokter Choi kesal
“Kalian sedang apa sampai tidak
sadar ada yang datang ?” tegur Seo Woo sudah datang
tanpa disapa.
“Ini Ceritanya... aku hanya
ingin jadi Cinderella sehari. Sekarang aku tidak bisa
melakukannya karena gaji 2 bulanku habis.
Asihh.. Pokoknya, aku tidak mau !” ucap Perawat Hyun kesal lalu kabur. Seo Woo pun
bertanya ada apa sebenarnya.
“Mobil dokter Yoo Hye Jung pemberian Bos Gong, kami
pinjam lalu menabrak tiang.” Cerita Dokter Choi
Seo Woo bertanya apakah Hye Jung itu sungguh menerimanya, lau berkomentar sinis kalau itu sama
dengan sogokan dan Rumah
sakit melarangnya. Dokter Choi mengatakan tidak
tahu soal itu karena gaji mereka berdua akan
habis untuk memperbaikinya, sambil meloncat-loncat
karena frustasi lalu bertanya apakah ada cara untuk mengatasi masalah ini. Seo
Woo mengatakan akan mengatasinya.
Seo Woo menuruni tangga eskalator sambil menelp
seseorang, memberitahu Jin Seo Woo dari dept. Spesialis
bedah syaraf lalu melaporkan Dokter
Yoo Hye Jung di departemennya mendapat hadiah mobil dari
pasien.
Di lantai bawah, Ia bertemu dengan ayahnya, Tuan Jin
bertanya apakah Tahun ini Seo Woo akan
pergi ke Dewan Sains di pulau Jeju. Seo Woo
membenarkan. Dokter Jin berkomentar Ini yang disukai dari Kim Tae Ho. tetap menolong terlepas dari
masalah yang sudah dibuatnya.
Dokter Kim terlihat dari kejauhan, Dokter Jin berkomentar
si harimau untuk anaknya itu datang. Seo Woo membungkuk menyapanya, Dokter Kim
pun membalasnya dan terlihat dingin menatap Dokter Jin.
Dokter Jin menaruh cangkir tehnya berkomentar tidak
menyangka Ketua Hong harus dirawat
dirumah sakit. Dokter Kim pikir seharusnya
dari awal menceritkan cerita, tapi tidak ingin membuatnya cemas. Dokter Jin pikir dirinya itu sudah pasti sangat khawatir
karena Ketua
Hong orang yang sangat penting di rumah sakit lalu
bertanya apakah membutuhkan yang lainnya.
“Ah, aku tahu kau bisa basa basi, tapi sandiwaramu
sangat berlebihan.” Gumam Dokter Kim kesal
“Tidak ada, perhatian anda sudah
cukup” kata Dokter Kim sambil berdiri, Dokter Jin pun memohon
kerja samanya.
“Sudah kukira akan aneh, Mereka mencoba macam-macam cara. Apapun
yang terjadi, bolanya ada ditangan kami.” Komentar Dokter Jin mengoceh sendiri diruangannya.
Tuan Jin menemui temanya, merasa kalau mereka sudah berteman 50 tahun jadi membawakan sup kesukaan dan meminta agar makan setelah operasi. Tuan Hong
bertanya Wajah bekas
kupukul apakah baik-baik saja. Tuan Jin mengatakan baik-baik saja
menurutnya Butuh
lebih dari itu untuk menyakitinya.
“Apa Kau tahu, berapa lama aku menahan
diri? Apa kau kira aku tidak tahu soal dana
gelapmu ?” ucap Tuan Hong, Tuan Jin berpura-pura
tak mengerti.
“Aku ingin Myung Hoon mundur
secara sukarela. Tapi ... ternyata tidak bisa. “ kata Tuan Hong, Tuan Jin seolah tak peduli
“Baiklah, lakukan sesukamu. Tapi Sebaliknya, berikan berkas dana
gelapku. Kita adalah teman. Apapun kata orang, kita punya
sejarah bersama.” Ucap Tuan Jin lalu
menyuruhnya untuk beristirahat karena sedang sakit
“Apa Kau tidak muak Seumur hidup hanya
memperhatikan rumah sakit ? Berikan
pada Ji Hong Aku akan
bekerjasama.” Tegas Tuan Jin pada temanya lalu keluar
ruangan.
Seo Woo masuk ruang operasi mulai mencuci tanganya tanpa
banyak kata, Ji Hong yang sudah ada disebelahnya menegur apakah Seo Woo tak
menyapanya lebih dulu. Seo Woo pun menundukan kepalanya dengan wajah dingin.
Ji Hong bertanya apakah Seo Woo sudah memikirkan
kesalahannya. Seo Woo mengangguk dan berjanji Mulai
sekarang, tidak akan begitu lagi. Ji Hong
memberitahu kalau dulu adalah wali kelasnya jadi meminta agar tak melupakan hal
itu. Seo Wo piki Mana mungkin bisa
melupakan hal itu. Ji Hong menegaskan dirinya itu sangat tulus ingin supaya Seo
Woo berhasil.
Yoon Do menatap cermin tak percaya akhirnya tiba waktunya
untuk Makan di kantin lalu
berlatih tersenyum. Akhirnya Yoon Do dan Hye Jung duduk dikantin dengan membawa
nampan makanan masing-masing. Yoon Do berkomentar Sulit
sekali bisa makan dengan Hye Jung, Hye Jung hanya
tersenyum.
“Apa memang dasarnya kau pendiam seperti ini?” ucap Yoon Do,
Hye Jung mengatakan tidak
“Apa Kau jadi pendiam hanya padaku ?” kata Yoon Do, Hye Jung mengatakan bukan begitu lalu
tertawa. Yoon Do heran melihat Hye Jung yang tertawa lagi
“Aku suka itu. Kalau kau
mengenalku, aku ini memang lelaki yang sangat lucu. Sebelumnya Aku
pernah bilang, kalau aku
menganggapmu sebagai wanita. Apa Kau masih belum mengerti
maksudku ?” ucap Yoon Do mulai serius
“Aku mengerti.... Aku bukan orang bodoh.” Kata Hye Jung
“Lalu, kenapa kau menaruh dinding
pembatas ? Apa Karena
dokter Hong Ji Hong ?” tanya Yoon Do
Hye Jung seperti tak ingin membahasnya dan mengatakan
kalau mereka berdua dikantin untuk makan dan Topik ini
terlalu berat untuk makan siang. Yoon Do
pikir kenapa terasa berrat menurutnya Makan dan cinta ... sedikit terhenti dan gugup mengatakan mereka bisa
bicara soal apapun saat sedang makan. Hye Jung menaruh
sumpitnya lalu mengucapakan terima kasih.
“Kenapa mendadak berterima kasih ? Perasaanku
tidak enak, Biasanya
orang bilang begini kalau ingin memberikan kabar buruk.” Keluh Yoon Do lalu tersenyum saat melihat Hye Jung
tersenyum.
“Aku tidak percaya dengan
percintaan laki-laki dan perempuan. Apa kau Mau aku
berhenti ?” kata Hye Jung dengan wajah serius
“Lanjutkan. Kita teruskan sampai
selesai.” Ucap Yoon Do
“Tapi jika aku harus jatuh cinta
... orang itu adalah ... dokter Hong Ji Hong. Maafkan aku” akui Hye Jung
“Tidak perlu minta maaf. Tapi,
aku berterima kasih karena kau minta maaf padaku. Setidaknya
itu berarti, kau punya
perasaan baik padaku.” Komentar Yoon Do
Hye Jung berdiri membawa nampanya, Yoon Do pikir Hye Jung
tidak perlu berdiri dan pergi karena hal ini lalu mengajaknya makan lagi. Hye Jung hanya diam
saja, Akhirnya Yoon Do menaruh sumpitnya merasa bahkan dimatanya dirinya itu terlihat
lucu lalu mengajaknya untuk pergi. Hye Jung terlihat
bersemangat dan langsung membawa nampanya. Yoon Do sudah berdiri kembali duduk
dan terlihat sedih.
Perawat Hyun mengangkat telp lalu terlihat kaget dengan
menyebut nama Yoo Hye Jung.
Setelah menutup telp Dokter Kang bertanya siapa yang menelp. Perawat Hyun
binggung Tim audit internal mencari dokter Yoo Hyejung.
“Kalau mereka mencarinya, pasti
dia menerima sogokan. Ini Sudah
kutebak. Dia sok bersih selama ini.” komentar Dokter Kang sinis
“Dokter Choi, hal ini bukan karena mobil itu, kan ?” kata Perawat Hyun khawatir. Dokter Choi pikir tidak
mungkin.
“Bagaimana kalau benar ? Aku
tidak enak hati.” Ucap Perawat Hyun langsung mengangkat telpnya. Dokter
Kang bertanya mau apa. Perawat Hyun mengatakan ingin
memberitahu dokter Yoo Hye Jung.
Dokter Kang langsung menutup telp dan memanggil Dokter
Choi menyuruhnya untuk lari dan beritahu dokter Yoo Hyejung untuk ke
kantor audit internal. Dokter Choi mengatakan akan
menelpnya. Dokter Kang menegaskan kalau hanya telp maka juniornya itu tidak
akan menderita dan berteriak
menyuruhnya untuk cepat lari. Dokter Choi berteriak kesal sambil memukul
telp dan berjalan pergi.
Seperti biasanya, Dokter Choi selalu menjatuhkan
pulpennya saat berlari, lalu bertemu dengan Hye Jung dilorong. Hye Jung pikir
Dokter Choi bisa menelpnya dan kenapa harus berlari menemuinya. Dokter Choi
memberitahu Tim audit internal mencarinya. Hye
Jung bertanya apakah Juniornya tahu ruangannya ada dimana. Dokter Choi
mengatakan ada dilantai atas. Diseberang lorong, terlihat Seo Woo melirik sinis
karena laporanya berhasil membuat Hye Jung dipanggil Tim Audit rumah sakit.
Tim Audit bertanya
apakah Hye Jung ingat sudah menandatangani kontrak kode etik
saat bekerja dirumah sakit. Hye Jung mengangguk. Tim
audit pikir Hye Jung harusnya sudah
tahu kalau menerima hadiah pasien tidak diperbolehkan. Hye Jung mengatakan sudah tahu.
“Apakah benar kau menerima mobil
dari pasien Gong Byung Doo ?” tanya Tim Audit
“Tidak, dia meninggalkan itu
disini. Aku tidak tahu harus diapakan, dan
tidak punya waktu mengatasinya.” Jelas Hye Jung
“Apa Benar
mobil ini ?” tanya Tim Audit melihat foto dengan
bagian depan yang sudah rusak. Hye Jung membenarkan.
“Kau berbohong. Padahal Kau
sudah menggunakan mobil itu.” Ucap Tim Audit, Hye
Jung menegaskan kalau bukan ia yang memakainya.
“Kecelakaan terjadi saat aku
berusaha mengatasi soal ini. Apa Kau mau lihat mobilku ?” ucap Hye Jung memperlihtkan foto dirinya dengan mobil
kesayanganya, Tim Audit berkomentar mobil Hye Jun itu keren.
“Hadiah dari pasien Gong Byung
Doo, bukan benda yang kuinginkan. Kita
sama-sama pegawai. Apa Bisa
bantu aku atasi masalah ini?” ucap Hye Jung memohon.
Tim Audit merasa ingin seperti itu tapi lebih baik mereka lihat
saja nanti.
Ji Hong melihat berkas di komputernya [DNR: DO NOT RESUSCITATE] TIDAK BOLEH DISADARKAN dengan tatapan sedih mulai mengeprintnya. Lalu
membacanya.
“Aku tidak ingin kau
menyadarkanku. Aku yakin
operasinya akan sukses, tapi seandainya. Aku sudah tua dan
kemungkinan tidak akan sadarkan diri. Aku tidak ingin
memperpanjang hidupku dengan paksa. “
Ji Hong mencoba menahan rasa sedih membaca penjanjian
milik ayahnya, lalu mengambil foto bersama ayahnya dengan jas dokter.
Dokter Jin melihat diagaram penghasilan BEDAH
UMUM, BEDAH SYARAF BEDAH
PLASTIK dengan bedah syaraf yang masih ada dibagian bawah. Tuan
Jin datang menemui anaknya, Dokter Jin penasaran apa yang dikatakan oleh Ketua
Hong.
“Dia menggenggam tenggorokan kita.
Ini berkas dana gelap.” Kata Tuan Jin memberikan
USBnya, Dokter Jin tak percaya ternyata Tuan Hong tahu tentang dana
gelap ayahnya.
“Dia memantau pergerakanku. Aku
dapat semua ini dari dia.” Jelas Tuan Jin, Dokter Jin bertanya apakah Tuan Hong
memberikan begitu saja.
“Aku membuat perjanjian….. Aku menyerahkanmu.” Kata Tuan Jin
“Tidak ! Aku tidak akan
menyerahkan posisiku !” teriak Dokter Jin tak
terima
Tuan Jin mengatakan mereka punya
waktu sampai operasinya selesai untuk menyingkirkan
bukti menurutnya dari kepribadiannya, Tuan Hong pasti
menyimpan bukti lain disuatu tempat karena
melihat Spesialis bedah syaraf biasanya paranoid dan
gigih.
Dokter Jin berharap operasinya
gagal maka mereka bisa bebas dalan hal ini, menurutnya kali
ini adalah operasi berat, bahkan
Jung Yoon Do menganggapnya sulit. Tuan Jin
mengomel anaknya bicara seperti saat sedang marah. Dokter Jin menegaskan karena
marah makanya berkata seperti itu. Tuan Jin memperingatkanya. Dokter Jin pun
hanya tertunduk diam.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar