PS : All
images credit and content copyright :MBC
Di sebuah tempat truk kontrainer lalu lalang.
Seorang pria sibuk menelp bertanya apakah seseorang yang
dicarai tak ada disana dan kembali memastikan. Dua orang yang lainya sibuk
merekam gambar plat nomor yang masuk. Kang Chul terlihat baru saja datang. Is
pria mengomel di telp kaalau mereka belum melakukan pekerjaan
apapun.
Kang Chul melambaikan tangan pada si pria, dengan wajah
serius Si pria menunjuk ke sebuah tempat. Dia adalah Son Hyun Suk,
direktur program investigasi kejahatan. Keduanya
lalu jalan bersama, Hyun Suk pikir Kang Chul tak perlu
datang kemari karena Semua
orang benci melihatnya. Kang Chul heran
menanyakan alasannya.
“Mereka malu. Presdir mereka telah diserang, dan mereka
belum mendapat petunjuk apapun. Mereka
terlalu malu dan siap
mengundurkan diri bersama. Termasuk juga Aku” kata Hyun Suk
“Ya ampun. Kau mengatakan itu hanya untuk
menghentikanku berbicara ‘kan” ejek Kang Chul, Hyun
Suk menegaskan kalau ia serius.
“Aku pikir kami kehilangan lagi dan Tidak ada jejak sama sekali. Aku punya rekaman video dari truk
masuk ke sini, tapi
tidak tahu kapan itu pergi dari sini. Ini
membuat kami gila.” Ucap Hyun Suk binggung.
Kang Chul seperti bisa mengerti.
“Ngomong-ngomong, apa yang terjadi
pada Oh Yeon Joo?” tanya Hyun Suk penasaran,
Kang Chul pikir pasti So Hee mengatakan sesuatu.
“Kasus ini tidak maju karena kau
kehilangan wanita itu. Kau
tahu bahwa kita semua putus asa mencarinya. Kenapa kau ingin menyembunyikan
dia?” ucap Hyun Suk
“Dia tidak dalam posisi untuk
mengungkapkan identitasnya, jadi aku melindunginya.” Jelas Kang Chul sudah membuka kacamatanya.
“Jadi, kenapa dia tidak bisa
mengungkapkan identitasnya Dan
kenapa kau ingin melindungi wanita itu? Bagaimana kalian berdua saling berhubungan?” kata Hyun Suk makin penasaran, Kang Chul binggung
mendengar pertanyaan yang terakhir.
“Aku lihat video yang diambil di toko Pasti ada sesuatu yang terjadi.” Akui Hyun Suk
Kang Chul tak percaya Hyun Suk juga melihatnya, Hyun Suk pikir
So Hee itu kesal. Kang Chul
sudah tahu pasti kesal, Hyun Suk padahaln bertanya-tanya
kapan mereka berdua akan menikah dan Tidak ada wanita seperti So Hee. Kang Chul hanya bisa tersenyum, Hyun Suk sadar
kalau ia itu kuno dalam masalah ini dan membuatnya kebinggugan apa yang harus
dilakukanya.
“Kalian berdua cari tahu itu. Lagi pula, aku ingin kau
menjelaskannya kepadaku. Kau
tidak boleh menyimpan sesuatu dariku.” Tegas Hyun
Suk
“Itu sebabnya aku di sini, Ada sesuata yang ingin ku katakan
kepadamu. Tentang
perawat itu... Yang
menyuntikkan obat salah.” kata Kang Chul dengan wajah
serius.
Flash Back
Perawat terlihat gugup saat di interogasi polisi.
Detektif bertanya perawat mengganti obat. Perawat mengatakan sungguh
tidak ingat apapun.Detektif terus menatap
curiga. Perawat mengaku benar-benar tak tahu kenapa menganti obat itu.
“Jika kau tidak tahu, kenapa kau
lari?” kata Detektif
“Aku
bahkan tidak tahu kenapa aku mencoba melarikan diri. Setelah
beberapa saat... kemudiaan aku menyadari ada sesuatu yang tidak benar.” Ucap
Perawat gemetar seperti ada sosok orang yang masuk ke dalam tubuhnya
Hyun Suk tahu Wanita
itu masih bersikeras bahwa tidak tahu apa-apa tapi
menuutnya Ini sebenarnya sangat aneh karena perawat tidak punya motif untuk
membunuhnya dan hanya seorang perawat. Tapi Kenapa dia tiba-tiba ingin membunuh Kang Chul itu tidak
masuk akal membuatnya merasa terjebak.
“Kau pasti terjebak sebernarnya Tidak ada konteks.” Ucap Kang Chul Hyun Suk binggung apa yang dimaksud
dengan Konteks
“Ya, konteks... Hal seperti ini terjadi padaku..Tidak ada yang memiliki konteks. Aku tiba-tiba ditusuk dengan
pisau tanpa alasan lalu diselamatkan
oleh seorang wanita aneh yang tiba-tiba muncul. Aku hampir ditabrak truk dan
hampir mati lalu truk itu
hilang begitu saja di sini.” jelas Kang Chul
“Aku sudah bilang bahwa itu seperti saat hari aku ditusuk. Aku ingat ada seorang pria yang meneleponku dan mengaku tahu
tersangka sebenarnya. Tapi aku tidak ingat siapa itu dan kenapa aku
percaya itu.”
Flash Back
Kang Chul menerima telp di kamarnya wajahnya terlihat
kaget lalu berjalan masuk ke dalam lift. Do Yoon ingin mengawalnya tapi Kang
Chul menolak meminta agar tak mengikutinya.
“Aku tidak tahu
kenapa menolak membawa penjaga sebelum pertemuan berbahaya.”
Kang Chul pun masuk sudah ada diatap berusaha menelp tapi
dari belakang, tiba-tiba seseorang menyerangnya dengan pisau. Ia sempat
membalikan badan ingin melihat wajah yang menyerangnya, tapi tak terlihat. Si
pria mencoba menusuknya, dan Kang Chul terjatuh saat mendapatkan tusukan yang
ketiga kalinya.
“Itu sebabnya aku
tak berdaya lalu diserang. Hari itu, aku bertindak bodoh seolah bertekad
untuk mati.”
Kang Chul masih sadar melihat si pria yang berpikir
dirinya sudah mati pergi meninggalkanya begitu saja.
Kang Chul merasa ada sesuatu aneh
adalah ia tidak ingat kenapa melakukan itu Sama juga bagi perawat kemarin, kalau ia tidak
tahu kenapa mencoba membunuhnya dan
juga truk itu, entah datang dari mana bahkan Tidak
ada plat mobilnya juga.
“Aku melihat supirnya tapi dia bahkan tidak mencoba untuk
berhenti. Dia
hampir menabrak orang, tapi tidak berusaha
untuk berhenti. Dia
menghilang seperti asap ketika sampai di sini. Segala sesuatu yang terjadi
padaku seperti itu sama seperti hari
ini. Seharusnya ada motif dan tersangka untuk
setiap pembunuhan, tapi itu hilang. Ini seperti yang terjadi
10 tahun lalu.” Ucap Kang Chul
Ia masih ingat saat semua orang tuanya di tembak
dirumahnya saat menonton bola bersama dan membuatnya menjadi seorang tersangka.
“Aku sudah berusaha keras
menemukan jawaban untuk ini. Kita
sudah melalui begitu banyak hal. Aku
bahkan membeli stasiun penyiaran.” Jelas Kang
Chul
Ia membeli sebuah TV dengan insial W dengan membuat
acara TV untuk melegalkan Bahkan,
itu adalah markas penyelidikan. Bahakn ia sudah
investasi miliaran di dalamnya.Tapi apa yang mereka dapatkan dari itu,
“Tentu saja, kasus
lain diselesaikan sementara itu. Mereka telah menangkap 99 persen dari tersangka. Berkat itu, aku diperlakukan seperti pahlawan.”
Kang Chul mengatakan Tapi ia masih tidak memiliki petunjuk
tentang orang itu, mereka tidak
tahu motifnya tapi menurutnya pria itu tidak
mungkin seorang psikopat. Selain itu mereka juga tidak mendapat sehelai
rambutnya atau saksi dari
10 tahun lalu. Hyun Suk lalu bertanya apa kelanjutanya.
“Akhir-akhir ini, aku mulai
berpikir seperti ini.... Mungkin,
orang yang kita cari ada... di
dalam dimensi lain. Ini
sebabnya kenapa aku tidak bisa menemukannya.. bahkan setelah aku berusaha keras
sekalipun.” Jelas Kang Chul, Hyun Suk tak mengerti
yang dikatakanya.
“Maksudmu tersangkanya itu alien
atau sesuatu?” kata Hyun Suk bingung
“Dia mungkin alien Tapi bukan alien yang kita
bayangkan. Mereka
tampak seperti kita dan berperilaku seperti kita. Seperti Yeon Joo contohnya. Dia tahu segala sesuatu tentang
aku. Seolah-olah
dia telah melihat ke bawah selama hidupku dari langit.” Jelas Kang Chul.
Flash Back
Yeon Joo yang setengah sadar menceritakan adegan yang paling
menyedihkan adalah Jembatan
Sungai Han dan mengaku juga
menangis saat itu merasa takut Kang Chul akan benar-benar bunuh diri.
“Dia bahkan tahu perasaan dan
pikiranku... yang
tidak pernah aku beritahu pada orang lain.” Jelas Kang
Chul, Hyun Suk bertanya bagaimana Yeon Joo bisa tahu.
“Aku tidak tahu. Tapi beruntungnya, dia benar-benar baik
padaku. Dia
berusaha menyelamatkan hidupku.” Kata Kang Chul, Hyun
Suk menanyakan alasan
“Aku tidak tahu, Sepertinya ada orang yang
melabuhkan permusuhan terhadapku. Orang
itu memanipulasi peristiwa-peristiwa koheren dan sangat ingin membunuhku.” Ucap Kang chul, Hyun Suk pun bertanya siapa kira-kira
yang akan melakukanya.
“Aku tidak tahu siapa, Tapi aku
menyadari satu hal yang pasti. Orang
itu melakukan semua ini.” kata Kang Chul
Hyun Suk terdiam seperti terlihat shock. Kang Chul
mengejek apakah penjelasanya itu mengejutkannya. Hyun Suk pikir sudah pasti mengejutkanya. Kang Chul
tahu Hyun Suk akan
berpikir secara berbeda jika kmelihat wanita yang selamat dari tembakan di dadanya jadi ia yakin Yeon Joo adalah kunci hidupnya satu-satunya yang dapat membuka
pintu rahasia.
Yeon Joo menatap heran ke arah depanya, beberapa orang
masuk ke dalam kamar dengan banyak barang dan melihat mulai dari sepatu heels
yang berjejer dengan rapih, lalu bertanya pada pelayan apa ini. Pelayan mengatakan semua barang yang
diperlukannya termasuk pakaian, sepatu dan kosmetik. Yeon Joo melonggo bertanya apakah semua ini untuknya,
ada tas dan beberapa kotak parfum juga diatas tempat tidurnya.
“Ya ampun..... Aku tidak bisa memakai semuanya.” Kata Yeon Joo melonggo binggung.
“Presdir memerintahkan kami untuk
mempersiapkan cukup barang. Jika
kau memiliki selera tertentu, tolong beritahu kami.” Ucap pelayan
Akhirnya Yeon Jo mencoba salah satu gaun masih
mengingat Gaun yang
dibelikan untuknya kemarin itu harga
lebih dari tiga ratus ribu won. Lalu bertanya-tanya berapa harga semua barang tadi
mungkinkah sekitar 50 juta won atau mungkin lebih.
Tiba-tiba pelayan datang menyentuh bagian pungungnya,
Yeon Joo yang berusaha menarik resleting dibelakang bertanya apa yang sedang
dilakukanya. Pelayan mengatakan hanya ingin membantu saja. Yeon Joo pikir tak perlu karena bisa melakukannya sendiri dan meminta agar menunggu diluar saja.
Pelayan mengatakan Mulai
dari sekarang, diperintahkan untuk melayaninya. Yeon
Joo kaget akan dilayani seperti orang kaya,
tapi menurutnya tidak perlu begitu. Pelayan pun ingin menolongnya, tapi Yeon Joo tak bisa
berusaha menolaknya kalau bisa melakukanya.
Pelayan menempukan bedak ke wajah Yeon Joo untuk mulai
bermake up, Yeon Joo yang tak biasa merasa tidak
perlu mendandaninya. Pelayan mengatakan akan
segera selesai. Yeon Joo pikir tak perlu
seperti itu karena merasa tidak nyaman dan akan melakukannya
sendiri sambil mengambil bedak dari tangan pelayan.
“Presdir suka wanita dengan gaya feminin.” Kata pelayan. Yeon Joo binggung tiba-tiba pelayan mengatakan
hal itu.
“Kenapa aku harus berpakaian
sesuai selera pribadinya?” tanya Yeon Joo.
“Aku mengira kau ini tunanganya” ucap pelayan, Yeon Joo menjerit
kaget mendengarnya.
Pelayan mengatakan sudah mendengar kalau Yeon Joo tunangannya. Yeon Joo binggung karena dirinya itu dianggap sebagai
tuangan Kang Chul, akhirnya memilih untuk
membenarkan saja. Pelayan akhirnya keluar dari ruangan.
Akhirnya Yeon Joo duduk sendirian di kamar mandi sambil
menatap ke cermin bertanya-tanya Kenapa ceritanya jadi begini, lalu bergumam padahal Komik W adalah
manghwa action – heroic tapi Kenapa ini jadi seperti drama
romantic.
“Ini membuat jantungku berdebar.” Kata Yeon Joo sambil memegang pipinya, Pelayan masuk ke
dalam kamar mandi dengan membawa ponsel yang berdering berpikir itu pasti dari
Kang Chul.
Yeon Joo berdeham dulu sebelum mengangkat telpnya, Kang
Chul bertanya apa yang sedang dilakukanya. Yeon Joo memegang dadanya sambil
bergumam “Bahkan mendengar suaranya saja membuat jantungku
berdebar.” Kang Chul menanyakann keadaan Yeon Joo sekarang, Yeon Joo
terdiam dengan memegang dadanya.
Kang Chul baru duduk di kursi pesawat memberitahu sengaja
menelepon karena tidak akan dapat dihubungi sampai besok dan bertanya apakah Yeon Joo merasa nyaman. Yeon Joo
bertanya Sejak
kapan ia jadi tunangannya. Kang Chul ingat kalau nanti para pelayan mungkin merasa aneh dan tidak bisa mengatakan kalau mengurung Yeon Joo.
“Apa kau tersinggung dengan hal itu ?” tanya Kang Chul, Yeon Joo mengatakan tidak
“Apa itu akan jadi masalah jika
pacarmu tahu?” ucap Kang Chul. Yeon Joo mengaku tidak
punya pacar. Kang Chul kembali bertanya kenapa tak
punya pacar.
“Apa aku harus punya pacar?” balas Yeon Joo kesal, Kang Chul mengatakan tidak tapi
menurutnya Yeon Joo itu seorang
wanita yang menarik dan tidak
mengerti kenapa masih sendiri
“Apa kau sekarang sedang menggodaku? Kau mengatakan jika aku cantik,
orang lain pasti cantik.” Ucap Yeon Joo
“Kau bukan wanita cantik tapi
wanita yang menawan. Bagaimana
aku mengatakannya yah? Kau
menarik dengan cara yang konyol.” Kata Kang
Chul terkesan mengodanya.
Yeon Joo hanya bisa menghela nafas panjang, Do Yoon
datang duduk disamping atasanya. Kang Chul memanggil Yeon Joo karena tak
mendengar suaranya, lalu bertanya apakah Yeon Joo kesal dan mengatakan kalau
hanya bercanda. Yeon Joo mengaku tak marah, tapi merasa benar-benar
bodoh, jantungnya berdebar bahkan karena
itu. Kang Chul tertawa mendengarnya.
“Jangan tertawa.... Kau mengurungku tapi Kau terdengar begitu bahagia.” Keluh Yeon Joo
“Jika kau ingin pulang, jangan
ragu untuk menghubungiku. Kau
tahu itu, kan? Selamat
malam.” Ucap Kang Chul lalu akan menutup telpnya.
“Aku mencintaimu.” Teriak Yeon Joo berusaha mengintip melihat apakah ada
tulisan bersambung, Kang Chul bisa mendenganya.
“Berhentilah... Kau tahu itu tidak bekerja padaku ‘kan?” kata Kang Chul
Yeon Joo tahu dengan wajah melas, kalau ia hanya
mengambil kesempatan karena Kang Chul memujinya
menjadi wanita yang menawan dan tidak mempan untuknya
lagi. Kang Chul pun mengucapkan selamat malam. Yeon Joo memegang dadanya menjerit kesal kalau
ia sangat bodoh.
Kang Chul bersandar di kursinya, berkata kalau bisa
mendengarnya sekali lagi mungkin akan bisa terpengaruh. Do Yoon yang duduk
disampingnya bertanya mendengar apa. Kang Chul tak membahasnya memilih
mengambil koran dari tangan pengawalnya.
So Hee duduk disendirian di rumah kaca sambil memutar
pulpenya, lalu akhirnya keluar dengan membawa ponselnya. Yeon Joo keluar dari
kamar melihat sekeliling ruangan tak percaya ternyata seperti
ini penampilan penthouse ternyata ini
bagus.
“Ini Tiga hari sudah berlalu. Jadi Berapa lama itu di dunia nyata? Apakah 5
menit atau 30 menit?” ucap Yeon Joo menghitung-hitung lalu merasa binggung
karena mulai terbiasa
dengan kehidupan di dunia komik dan memikirka
caranya bisa kembali
So Hee tiba-tiba datang mengagetkanya, bertanya apa yang sedang dilakukanya. Yeon
Joo merasa tidak bisa tidur, jadi berkeliling
hanya ingin melihat-lihat. So Hee menanyakan keadaan Yeon Joo sekarang. Yeon Joo
mengaku sudah lebih baik. So Hee mengajak Yeon Joo pergi dan
minum segelas wine bersamanya. Yeon Joo binggung.
So Hee melihat kalau Yeon Joo bosan, Yeon Joo mengaku memang sedikit
bosan. So Hee pun mengajak agar pergi.
Didepan pintu
Pengawal bertanya kemana mereka akan pergi, So Hee
mengatakan ke lantai atas, Pengawal ingat pesan dari Presdir Kang. So Hee
menyakinkan mereka hanya pergi ke atas untuk minum segelas wine jadi tak akan ada masalah dan mempersilahkan pengawal
untuk ikut bersamanya. Akhirnya ketiganya pun berjalan melewati seperti sebuah
taman dalam gedung.
“Aku anggap kau memiliki keluarga dan Mereka pasti mencemaskanmu. Kang Chul begitu egois untuk
mengurungmu di sini.” ucap So Hee
“Keluargaku mungkin belum
menyadari kalau aku pergi.” Kata Yeon Joo karena tahu
pasti hanya sebentar di dunia nyata.
“Tapi Ini sudah 2 hari.” Ucap So Hee heran, Yeon Joo dengan gugup mengaku
keluarganya itu tidak terlalu peduli padanya.
So Hee teringat sesuatu harus melakukan panggilan video jadi meminta Yeon Joo pergi lebih dulu karena hanya
butuh waktu 5 menit saja dan meminta pengawal untuk menunjukan jalanya.
Pengawal terlihat binggung tapi akhirnya mengikuti perintah So Hee mengantar
Yeon Joo ke restoran yang ada diatas gedung.
Yeon Joo pun akhirnya duduk di restoran, saat itu
pengawal menerima telp memberitahu kalau Yeon Joo sudah duduk lalu berjalan
keluar restoran. Yeon Joo melamun dengan menopang dagunya, merasa kalau
kehidupan dalam komik itu sangat indah.
“Ini memiliki beberapa poin bagus. Aku biasanya tidak akan datang ke
tempat seperti ini.” kata Yeon Joo, Pelayan
datang bertanya apakah untuk dua orang dengan memberikan buku menu, Yeon Joo
membenarkan tanpa menatapnya.
“Bukankah kau orangnya? Kau dokter yang di atap saat Presdir Kang diserang.” Kata Pelayan mengenali wajah Yeon Joo.
Yeon Joo mengingat saat masuk dunia Komik bertanya pada
pengawal gedung apa ini. Pelayan mengatakan Ini hotel tepatnya Plaza Hotel di Seoul. Pelayan yakin itu Yeon Joo memberitahu Semua
orang mencarinya karena menghilang, bahkan polisi sedang mencarinya dan bertanya apakah
Yeon Joo tak mengetahuinya.
“Kau juga ada di berita... Kenapa kau tidak kembali lebih
awal?” kata pelayan
“Yah... Itu... Aku tidak tahu ini hotel yang
waktu itu ternyata itu atap dari hotel ini.” ucap Yeon Joo berusaha untuk tak gugup.
Pelayan pun meminta izin pergi lebih dulu, Yeon Joo panik
karena keberadannya diketahui orang. Pelayan berjalan ke bar memberitahu
pelayan lain kalau itu Yeon Joo adalah Wanita
yang memberi pertolongan pertama pada Presdir Kang
ketika ditusuk. Pelayan wanita melonggo
kaget dan melihat Yeon Joo sudah tak ada ditempat duduk.
Yeon Joo sudah berlari melalui dapur dan menelp Kang
Chul, beruntungnya Kang Chul belum juga terbang. Kang Chul dengan senyumanya
mengoda Yeon Joo apa yang ingin diakuinya kali ini. Yeon Joo panik memberitahu Polisi
akan menangkapnya. Kang Chul kaget dan bertanya kenapa bisa. Yeon Joo hanya
menjawab So Hee... sambil
terus berlari.
Beberapa polisi akhirnya datang dan pelayan memberitahu
agar mereka segera menangkapnya karena keberadaan Yeon Joo masih sangat dekat.
Koki yang ada didapur memberitahu Yeon Joo berlari melewati dapur. Yeon Joo
menuruni tangga darurat panik bertanya kemana harus
pergi karna tidak bisa membiarkan polisi
menangkapnya.
Kang Chul menyakinkan tak akan membiarkan
polisi menangkap Yeon Joo, lalu menanyakan
keberadaanya. Yeon Joo memberitahu
baru saja menuruni tangga darurat lalu mendengar suara polisi yang sudah dekat
denganya. Kang Chul meminta Yeon Joo tetap tenang dan bersembunyi di
suatu tempat sampai ia mengetahui situasinya. Yeon Joo memberitahu sudah berada di
lantai 28, Kang Chul mengatakan akan
meneleponnya lagi.
Do Yoon bertanya apa yang terjadi, tapi Kang Chul lebih
dulu menelp pengawalnya dengan marah kalau menyuruh untuk melindungi Yeon Joo, Pengawal memberitahu kalau So Hee mengatakan
perintah dari Kang Chul. Akhirnya Kang Chul menyuruh pengawalnya Pergi
ke lantai 28 karena Yeon Joo pasti
bersembunyi di sana dan meminta untuk
membantunya. Pengawalnya mengerti.
Yeon Joo sedang berjalan dilorong, si Manager melihat dan
langsung memberitahu polisi. Yeon Joo pun mencoba berlari menghindari kejaran
polisi. Pengawal sudah berlari meminta agar memeriksa CCTV, sampai akhirnya
melihat Yeon Joo yang berlari diujung lorong lalu berteriak memanggilnya.
Pengawal
mengatakan akan mengunakan kamar 2816 lalu membukanya, Yeon Joo melihat pengawal yang
melambaikan tanganya untuk cepat datang, lalu berlari. Di belakangnya polisi
bisa melihat dan mengejarnya, Yeon Joo langsung melemparkan ponsel milik Kang
Chul ke dalam kamar lalu berhenti berlari. Polisi akhirnya menangkap Yeon Joo
dan membawanya.
Pengawal yang ada di dalam kamar mengambil ponsel yang
dilemparkan Yeon Joo, Kang Chul menelp menanyakan keberadanya. Pengawal mengangkat
telpnya meminta maaf karena Yeon Joo tertangkap. Kang Chul sedikit kaget lalu
bertanya kenapa ponselnya itu dipegang oleh pengawalnya.
“Dia diam-diam melemparnya
kepadaku sebelum tertangkap. Aku
pikir dia tidak akan memberitahu apa yang terjadi di penthouse.” Jelas Pengawal.
Kang Chul menghela nafas panjang dengan wajah menahan
amarah, Do Yoon kembali bertanya apa yang terjadi. Kang Chul memberitahu So Hee membuat masalah. Do Yoon kaget dan Kang Chul hanya bisa menghela nafas
panjang, saat itu pesawatnya pun terbang menuju Amerika.
So Hee mondar mandir di rumah Kang Chul. Pengawal datang
dengan wajah letih. So Hee bertanya keberadaan Yeon Joo sekarang , Pengawal
mengatakan kalau Yeon Joo ditangkap polisi dan dengar kalau sebelumnya itu bukan perintah Presdir
Kang. So Hee mengataka akan
mengurusnya jadi pengawalnya tak perlu khawatir.
Ponsel So Hee berdering, Detektif Park menelp memberitahu
Yeon Joo sudah ditangkap. So He berpura-pura kaget bertanya dimana
tertangkapnya dan tak percaya ternyata tertangkap di hotel.
“ Ini berita
pertama... Satu-satunya saksi kasus penyerangan Presdir Kang dari JN Global telah
diidentifikasi. Karena belum terpecahkan selama berbulan-bulan, ada
banyak asumsi dan rumor yang berkembang dalam kasus ini. “
Berita dari stasiun TV memperlihatkan Yeon Joo yang di
ikat tanganya dengan tali dibawa masuk ke dalam kantor polisi. Beberapa orang
yang menonton berita berkomentar akhirnya si pelaku ditemukan.
“Kita akhirnya dapat
menemukan beberapa petunjuk. Nona Oh yang berpura-pura menjadi dokter... dikenal sebagai satu-satunya saksi di awal. Dengan berjalannya waktu, itu menjadi mungkin bahwa... dia adalah
tersangka.”
Beberapa wartawan yang sudah menunggu didepan kantor
meminta agar Yeon Joo memberitahu kebenaranya dan kasus yang terjadi.
Yeon Joo melihat kesekeliling ruangan interogasi karena
pertama kali berada disana. Detektif Park bertanya namanyany, Yeon Joo menyebut
namanya Oh Yeon Joo. Detektif mengatakan kalau itu bukan
nama aslinya dan meminta sekali lagi menyebutkan namanya. Yeon Joo tetap menyebutkan namanya.
“Berapa nomor jaminan sosial Anda?” tanya Detektif Park, Yeon Joo mengelengkan kepala
mengatakan tak tahu.
“Dimana alamat rumah Anda?” tanya Detektif Park, Yeon Joo menjawab tak punya.
Detektif Park pun membahas kalau Yeon Joo itu pasti
mengenal Kang Chul, mengatakan kalau pria itu lebih berkuasa
daripada polisi dan Tidak ada
yang bisa melakukan apapun padanya karena media, dan
orang mengatakan bahwa Kang Chul itu adalah pahlawan mereka. Tapi ketika seorang
Pahlawan ditikam oleh pisau, lalu
mereka tidak bisa menemukan petunjuk apapun selama lebih
dari dua bulan.
“Kau tahu pasti betapa buruknya itu? Jadi Mari
kita buat segalanya lebih mudah.” Ucap
Detektif Park meminta agar Yeon Joo menyebutkan nomor jaminan sosialnya.
Detektif Park membawakan secangkir kopi pada So Hee
mengaku tidak mengerti karena tak
ada apapun yang didapatnya. Ia menceritakan Yeon Joo yang tidak
menjawab apapun bahkan tidak
dapat mengidentifikasi sidik jarinya. So Hee
menduga kalau Yeon Joo itu pasti
imigran gelap.
“Aku meminta bantuan dari
kepolisian China, tapi itu berbeda. Aku
merasakan sesuatu yang jelas berbeda. Kau
bisa tahu hanya dengan melihat itu.” Ucap Detektif
Park merasa ada sesuatu yang aneh. So Hee pun melirik sinis ke arah lain.
Yeon Joo berjongkok didepan sel dengan beberapa tahanan
yang terlihat mengerikan. So Hee diantar menemui Yeon Joo oleh Detektif Park,
Yeon Joo langsung berdiri melihat So Hee yang datang menemuinya. So Hee
meminta maaf, tapi
menurutnya ini
adalah yang terbaik dari perspektifnya,
“Aku khawatir tentang Presdir Kang yang meremehkan polisi. Kita tidak bisa membuatmu
terkurung selamanya dirumah. Ini tidak masuk akal... bahwa dia tinggal dengan seorang
tersangka. Dia
bahkan tidak tahu siapa dirimu. Jika
kau bekerja sama dengan polisi dalam penyelidikan, maka aku akan membantumu. Tapi sekarang, aku tidak bisa membantumu.” Tegas So Hee
“Bagaimana mungkin seorang korban
membantu tersangka? Kau
harus buktikan ketidakbersalahan dirimu dulu. Ungkapkan identitasmu. Beritahu mereka segalanya yang
kau saksikan. Setelah
itu, kita akan memberikanmu segala sesuatu... termasuk pengacara.” Ucap So Hee
“Aku tidak punya identitas untuk
diungkapkan.” Ucap Yeon Joo
So Hee tak percaya karena
Setiap orang punya identitas. Yeon Joo menyakinkan kalau memang sungguh
tidak punya. So Hee menatap Yeon Joo tak percaya.
Yeon Joo kembali lagi ke ruang interogasi, Detektif Park
yakin adan Seseorang
pasti memberitahunya kalau perawat
mengganti suntikan dan Bagaimana
bisa Yeon Joo muncul tanpa mengetahui itu menurutnya tidak
masuk akal.
Diatas meja sudah ada nampan berisi makanan, tapi Yeon
Joo seperti sama sekali tak menyentuhnya dan polisi kembali menginterogasinya.
“Lalu Kenapa kau membawa kartu nama
palsu? Pasti ada
alasan mengapa kau membawanya dengan informasi palsu.” ucap Detektif Park memperlihatkan kartu nama yang sudah
lusuh, Yeon Joo hanya diam saja dengan helaan nafas.
“Apa alasannya? Seseorang pasti ada di balik
semua ini. Siapa
orang sesungguhnya? Apa Kau tidak
akan memberitahuku? Kau tidak
bisa diam selamanya. Apa
yang akan kau lakukan? Jawab
aku!” teriak Detektif Park mulai tak bisa menahan amarahnya,
Yeon Joo terlihat mulai tertekan dengan semua pertanyaan dari polisi.
Polisi akhirnya membawa Yeon Joo masuk ke dalam bus untuk
dipindahkan. Wartawan masih menungu menanyakan “Apa Oh
Yeon Joo mengakui bahwa dia pelakunya?” dan ingin
tahu keadaan serta alasan melakukan semua ini. Yeon Joo hanya diam dengan
menaiki bus sendirian dan melihat banyak blitz kamera yang mengambil gambarnya.
Berita pun mulai beredar di TV.
“Setelah
penyelidikan, kejaksaan maka menyimpulkan bahwa kemungkinan dia menghasut
pembunuhan. Untuk mencegah dia melarikan diri dan
menghancurkan bukti, mereka memutuskan untuk membawanya ke tahanan
selama diinvestigasi. Nona Oh dibawa ke Pusat Penahanan Seoul hari
ini. Korban dari kasus ini, Presdir Kang mendengar berita itu saat ia dalam perjalanan
bisnis ke US.”
Yeon Joo sudah mengunakan pakaian tahanan berjalan
dilorong dengan seorang polisi wanita, lalu dimasukan pada sebuah sel penjara. Terlihat
empat orang yang wanita yang terlihat sangat menyeramkan, Yeon Joo menatap ke
belakang karena tak percaya nasibnya sekarang berada dalam sel penjara.
Pesawat Kang Chul pun mendarat di bandara, wartawan
langsung mengerubungi Kang Chul saat keluar dari pintu kedatangan, bertanya
apakah sudah mengetahui kasus yang beredar. Wartawan lain mengatakan Polisi
berpikir dia seorang tersangka dan Apa
ingat situasi pada saat itu. Kang Chul mengaku tak
ingat.
“Apakah kau pikir wanita itu
pelakunya?” tanya wartawan wanita. Kang Chul
menjawab tidak berpikir seperti itu.
“Aku bukan seseorang yang akan
diserang oleh seorang wanita.” Ucap Kang Chul, Semua
wartawan langsung tertawa mendengarnya.
“Sudah ada rumor tentang
hubunganmu dengan Nona Oh. Apa
yang kau pikirkan soal itu?” tanya wartawan wanita.
Kang Chul membuka kacamatanya, menjawab tak percaya
dengan rumor dan meminta agar tak percaya dengan rumor itu sambil mengedipkan
matanya, lalu berjalan pergi meninggalkan wartawan. Tapi beberapa wartawan
tetap ingin Kang Chul memberikan pernyataan lebih banyak lagi.
Pengawal yang ikut menjemput kembali meminta maaf, Kang
Chul meminta sopir untuk pergi ke kantor polisi lebih dulu. Pegawal memberitahu
kalau Yeon Joo mulai dipenjara siang ini. Kang Chul bertanya dipenjara mana. Pengawal menjawab Di
Pusat Penahanan Seoul.
“Kalian semua sangat cepat dalam
melakukan kesalahan.” Kata Kang Chul kesal.
“So Hee mengirim sms, mengatakan
kau tidak menjawab telepon.” Ucap Do Yoon, Kang
Chul dengan helaan nafas mengambil ponsel dari tangan Do Yoon.
“Seorang pengacara bahkan tidak tahu apa yang harus
dilakukan tentang itu. Kita
punya apa-apa untuk membela dirinya bahkan jika ia ditahan sekarang. Dia tidak mengatakan apapun.” Ucap So Hee
“Makanya aku melindungi dia. Dia
tidak bisa mengatakan apapun Dan
kau terpojok ke dalam situasi yang mematikan.” Tegas
Kang Chul
“Itu bukan salahku. Kenapa tidak mengungkapkan
identitasmu jika kau tidak bersalah? Dia
tidak mengatakan apa-apa, dan mulutnya tertutup rapat. Bukankah sudah jelas sekarang? Yeon Joo bukanlah saksi tapi Dia tersangka. Dengan alasan apapun, dia berpura-pura
menyelamatkanmu. Dia
mendekatimu karena suatu alasan lagi, dan
kau benar-benar tertipu oleh klaim tidak logisnya.” Ucap So Hee membela diri
“Ini adalah diriku yang hidupnya nyaris hancur
seperti itu. Apa Kau lupa? Itu yang mereka lakukan padaku. Mereka bilang itu tidak logis
sama sekali. Mereka
bertanya kenapa aku pergi ke sekolah bukannya menonton sepak bola. Aku tidak bisa menjawab karena benar-benar
tidak tahu apa-apa. Itulah
cara korban tiba-tiba berubah menjadi tersangka.” Tegas
Kang Chul yang membuat So Hee terdiam,
“Yeon Joo mungkin juga akan
seperti itu.Kau tidak dapat memahaminya secara logis. Semua orang melihat penampilan
bukannya melihat konteks Dan
mereka mempercayai itu sebagai fakta. Kau
bilang bisa bersikap bijaksana. Namun kenyataannya, kau tidak
mengerti konteks Yeon Joo sama sekali.” Ucap Kang Chul
dengan menatap keluar jendela mobilnya.
Ia tahu Yeon Joo tidak
ingin ada bahaya untuknya, jadi sengaja melemparkan ponsel tepat sebelum tertangkap menurutnya sekarang Bukan
identitasnya yang penting. Dan apabila So Hee
bisa memahami
esensi dari tindakannya, maka tidak
bisa meragukan Yeon Joo.
“Aku memulai bisnisku untuk
membantu orang yang dikorbankan oleh pengetahuan umum. Namun kau membuat korban lain. Sehingga kau tidak layak untuk
menjadi asisten pribadiku. Kau
hanya sebagai temanku Jadi Kau
dipecat.” Ucap Kang Chul lalu menutup telpnya. So Hee terdiam
seperti baru menyadari kesalahanya. Do Yoon duduk tegang disamping Kang Chul yang
sedang memijit kepalanya yang terasa pusing.
bersambung ke part 2
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar