Segelas kopi mendarat di meja Tuan Won, si pria service
listrik datang dengan membawa kopi. Tuan Won mengucapkan terimakasih, si pria
terlihat menunggu Tuan Won minum kopi yang dibawanya, tapi Tuan Won berbicara
kalau kemarin jus, kemarin lusa es krim dan hari ini membawa kopi, lalu bertanya-tanya kenapa
pria itu bersikap baik padanya. Si pria pikir tak perlu dibahas.
“Oh ya, batu akik yang kuceritakan
tempo hari bagaimana
menurutmu?” ucap Tuan Won tak jadi minum kopi.
“Tentu saja, bagus. Tapi sekarang
ini aku lagi
tak ada uang” kata si pria
“Benar. Uang membuatmu susah payah
mencarinya.” Ucap Tuan Won bisa mengerti lalu meminum
kopinya.
“Aku akan berusaha menabung dan investasi padamu” kata si pria tersenyum melihat Tuan Won meminum
kopinya. Tuan Won mengangguk setuju.
Si pria melihat kantor Zeze hari ini
agak sepi yang didengarnya akan ada event besok. Tuan
Won dengan penuh semangat memberitahu, sebuah presentasi
terbesar perusahaan besok IF
akhinya akan dirilis dan mengatakan kalau dirinya yang membuat IF. Si pria tak
percaya
“Oh tapi kenapa Anda di sini jadi
security? Bukankah harusnya Anda duduk jadi seorang Direktur?” kata Si Pria
“Tidak, tidak! Aku
merahasiakannya. Ini
bisa membuatku kemana-mana. Untuk
apa aku cuman duduk di kursi? Pasti membosankan.” Kata Tuan Won memperlihatkan sebuah kartu dari sakunya.
Si pria bertanya apa itu master
key, Tuan Won membenarkan. Si pria terlihat kebinggungan
mengaku memiliki masalah. Tuan Won bertanya ada apa memangnya. Si pria memberitahua
harus lihat aliran listrik, tapi... masalahnya di lantai 8, berpura-pura tak tahu ruangan apa. Tuan Won mengatakan
Lantai 8 adalah ruang Development Zeze.
Tuan Won akhirnya membawa masuk si pria dengan master
keynya. Si pria melihat ada CCTV yang merekamnya dan sengaja menutup wajahnya
dengan topi agar tak terlihat. Tuan Won yang baru pertama kali masuk
mengungkapkan luar biasa. Si pria mengatakan tak akan lama memperbaikinya.
Tiba-tiba Tuan Won merasakan perutnya mulas.
Si pria melirik seperti sudah tahu efek dari minuman yang
diberikan adalah membuat perut mulas. Tuan Won pun pamit pergi ke toilet lebih
dulu jadi mempersilahkan Si pria agar mengerjakan tugasnya. Si pria berpesan
agar Tuan Won tak perlu terburu-buru dengan senyuman liciknya.
Bo Nui masuk ke Zeze tak melihat Tuan Won dimeja
security, lalu menaruh kopi diatas meja. Ia masuk ke ruangan Zeze untuk
mengambil kalungnya, tapi dikagetkan dengan sosok pria yang ada didepan
mejanya. Si pria berusaha untuk tenang, Bo Nui bertanya siapa pria itu.
Tuan Won datang menyapa Bo Nui, lalu memberitahu pria
berkacamata itu datang untuk memperbaiki listrik. Si pria dengan tenang
memberitahu sudah selesai lalu pamit pergi. Bo Nui menatapnya terlihat tak
curiga. Tuan Won bertanya alasan Bo Nui datang ke kantor. Bo Nui mengatakan ada
barang yang tertinggal. Tuan Won pun menyuruh mengambilnya lalu memberikan jari
jempol.
Bo Nui memanggil Tuan Won sebelum pergi, mengucapkan
terimakasih. Tuan Won bertanya untuk apa. Bo Nui pikir Kalau
bukan karena Tuan Won maka IF tak
akan pernah ada. Tuan Won merendah menurutnya
Bo Nui yang membuatnya.
“Tidak! Karena kau, maka aku bertemu Presdir dan karena kau IF akan dirilis. Aku amat sangat berterima kasih.” Ucap Bo Nui, Tuan Won meraskan perutnya mules kembali
dan menyuruh Bo Nui segera mengambil barangnya. Bo Nui khawatir menanyakan
keadaaanya. Tuan Won mengatakan baik-baik saja dan langsung berlari keluar.
Sul Hee memperkenalkan Dal Nim sebagai otak
dari Zeze Factory pada pria teman kencannya.
Dua pria sudah siap melakukan kencan buta dengan keduanya. Salah satu pria
memuji Nama mereka berdua
secantik wajahnya. Keduanya langsung tersipu malu dan
berusaha untuk merendah.
Akhirnya keduanya keluar dari restoran, Sul Hee bertanya
apa yang akan dilakukan ronde keduanya, apakah mereka akan pergi bersama-sama
atau terpisah.Dal Nilm berbisik mengajak untuk sama-sama saja karena masih
merasa malu. Sul Hee
pikir salah satu pria tertarik pada Dal Nim jadi lebih baik mengobrol saja
berdua lalu mendorongnya agar mendekati pria yang terlihat tertarik pada Dal
Nim.
Tiba-tiba tangan Dal Nim dipegang oleh seseorang. Sul Hee
dan Dal Nim kaget melihat Ryang Ha yang datang. Pria didepanya bertanya siapa
pria yang memegang tangan Dal Nim. Dal Nim memberitahu kalau Ryang Ha adalah
pemilik kedai kopi dikantornya. Ryang Ha tak terima hanya dianggap sebagai
pemilik kedai kopi.
“Kita... kita sudah tidur bersama.” Ucap Ryang Ha, Dal Nim menjerit berusaha menyangkal
kalau semua tidak benar dan mengumpat Ryang Ha itu sudah gila.
“Dal Nim! Kau bilang sendiri kalau aku adalah lelaki pertama
yang tidur denganmu. Jangan
lakukan dan Jangan teruskan kencan buta ini.” kata Ryang Ha lalu menarik tangan Dal Nim untuk pergi.
Sul Hee dan dua pria terlihat masih melonggo karena
shock, Sul Hee pun kebinggungan dengan dua pria yang ada didepanya. Ryang Ha
terus menarik Dal Nim pergi agar tak pergi kencan buta. Dal Nim tersenyum melihat
dari belakang Ryang Ha yang mengenggam tanganya dan terus berlari pergi.
Foto Soo Ho dengan gaya harimau masih ada ditempel di
dinding, Bo Nui kembali berdoa.
“Terima kasih. Ada begitu banyak yang harus
kusyukuri. Akhirnya,
besok... IF akan
dirilis. Aku
berdoa, tolong jaga dia. Jauhkanlah
semua kesialan darinya. Dia
lebih berharga dariku. Mohon
selalu lindungi dia dari segala macam bahaya. Aku mohon.” Ucap Bo Nui
Pesan dari Soo Ho masuk “Naiklah ke lantai atas.”
Bo Nui naik ke atap melihat banyak lampu yang dihiasi
taburan mawar, lalu ada bintang-bintang yang diteringi oleh lampu. Soo Ho
keluar dari pintu mengatakan banyak orang bilang, mereka akan beruntung kalau
ada banyak bintang.
“Tapi..."bintang-bintang"
ini... redup dan
bersinar terang karena
jaraknya dengan Bumi, Lantas
ini bintang terang apa bintang redup? Apa
bintang ini membawa keberuntungan atau kesialan?” ucap Soo Ho, Bo Nui berkaca-kaca melihat Soo Ho dan
bertanya apa yang dilakukanya.
“Mau jauh atau dekat, terang atau
redup, Jangan
percaya pada bintang. Kau
bisa mengandalkanku. Aku
akan melindungimu.” Kata Soo Ho sambil
memberikan sebuket bunga.
Bo Nui menerimanya, Soo Ho membalikan tubuh Bo Nui lalu
memelukanya dari belakang, memberitahu kalau seharian menatap semuanya sampai
rasanya tanganya mau copot. Bo Nui menangis haru mendengarnya, ternyata Soo Ho
mempersiapkan kejutan untuknya.
Soo Ho melihat Bo Nui yang menangis, Bo Nui mengelengkan
kepalanya. Soo Ho kembali membalikan badanya Bo Nui agar bisa saling berhadapan
bertanya kenapa Bo Nui menangis berpiki kalau dirinya itu melakukan kesalahan. Bo Nui mengaku sangat bahagia, tapi entah kenapa
membuatnya sampai menangis.
“Aku senang masih bisa hidup... Aku bersyukur tidak menyerah... dan terus melanjutkan hidup.” Ucap Bo Nui, Soo Ho langsung memeluknya dengan erat. Bo
Nui pun mendekap Soo Ho dengan erat.
Semua wartawan sudah masuk ke kantor Zeze dan duduk di
lobby, Ryang Ha menyakinkan dirinya yang terlihat gelisah memberitahu semuanya
untuk bersiap-siap. Di rumah sakit, semua perawat pun sibuk dengan ponselnya
untuk siap mengunduh.
Tinggal 1 menit lagi sebelum jam 12 siang, Tuan Ahn pun
tak sabar dengan memegang tab ditanganya. Tepat jam 12, semua ponselnya
langsung mendowload permaianan, angka bergerak dengan cepat menghitung orang
yang mendownload games dan tersebar di seluruh korea.
Dae Kwon dkk melihatnya dari komputer, Yoon Bal tak
percaya Yang terkoneksi sudah 100 ribu. Dae Kwon merasa semua ini luar biasa. Soo Ho tersenyum
sumringah. Dal Nim tak percaya, karena perilisan sekarang membuat jantungnya
deg-degan, Hyun Bin juga merasa sangat gugup. Dal Ni menatap Soo Ho dengan
senyuman bahagia.
Ji Hoon memberitahu mereka akan pergi ke restoran Tuan
Ahn karen sudah memesanya. Ryang Ha masuk ruangan mengajak Soo Ho ikut denganya
karena seorang wartawan ingin mewawancarainya. Lalu matanya menatap Dal Nim,
keduanya terlihat gugup dan Dal Nim dengan memalingkan wajahnya berjalan keluar
dari ruangan.
Wartawan mempersiapkan alat perekam diatas meja, mulai
membahas IF-yang
dikeluarkan Zeze sukses besar saat launching dan mengucapkan selamat. Soo Ho pun mengucapkan
terimakasih, wartawan mengetahui Awalnya, ada banyak respon negative. Soo Ho mengatakan Game ini
berhasil karena developer handal dan
berbakat.
Ryang Ha mengajak Bo Nui masuk keruangan, Soo Ho
memberitahu Shim Bo Nui adalah developer pertama IF, lalu menyuruhnya untuk duduk.
“Tolong cantumkan namanya dalam
berita, Dia Shim Bo Nui.” Kata Soo Ho pada wartawan dengan senyuman, Bo Nui ikut
tersenyum mendengarnya.
Semua wartawan mulai mendowload permainan dari komputer
dan ponsel. Ji Hoon dkk sudah ada di kedai ayam milik Tuan Ahn, Setelah
mengantar pesanan ayam Tuan Ahn melihat tabnya yang sudah selesai mendowload,
baru saja terlihat intro gambarnya, tiba-tiba gamesnya seperti ngehang lalu
masuk jaringan seperti memotong uang dari credit card.
Tuan Ahn binggung
melihat pegawai Zeze yang tampak santai makan ayam, Ji Hoon memeriksa ponselnya
lalu menjerit kaget, memberitahu terjadi kekacauan. Semua wartawan yang
mendowload dari ponsel dan juga laptop terkena juga, akhirnya bergegas untuk
mencari berita. Dilayar memperlihatkan garis merah memberitahu ada kesalahan
dan tertuju pada sebuah tempat dengan pulau yang terpisah.
Bo Nui dan Soo Ho sedang berkencan dengan saling berjalan
sambil bergandengan tangan. Soo Ho pikir sekarang semuanya sudah lega, Tuan Ahn
melihat Soo Ho langsung menghampirinya ingin memperlihatkan apa yang terjadi
dengan gamesnya dalam tab, menurutnya IF terjadi masalah. Soo Ho terlihat datar, wajahnya langsung tegang melihat
layar tab. Ji Hoon memberitahu berita sudah tersebar di SNS dengan berita "Ada
Ransomware dalam IF. Jangan diunduh." (Ransomware : jenis virus malware
yang berkembang paling cepat, biasanya
si pembuat virus minta tebusan untuk mengembalikan data.)
Soo Ho bertanya siapa yang ada dikantor, Bo Nui
mengatakan Dae Kwon dan Dal Nim, Soo Ho meminta agar menghubungi keduanya dan
menyuru untuk melepaskan semua perangkat dari server lalu berlari kembali ke kantor. Semua pun ikut kembali
ke kantor.
Soo Ho masuk kantor Zeze, semua wartawan langsung
mengerubinginya untuk mewawancarai. Petugas keamanan langsung memberi jalan
agar Soo Ho bisa masuk ke kantor Zeze. Tatapan mata Soo Ho terlihat sangat
serius memperbaiki program yang diserang oleh virus.
Bo Nui berdiri disampingnya terlihat sangat tegang, Soo
Ho bertanya pendapat pacaranya. Bo Nui melihat terlalu
cepat. Soo Ho menyakinkan kalau pasti bisa diselesaikan. Bo Nui sedikit bergeser dan tak sengaja
menjatuhkan pot kaktusnya, wajahnya langsung panik berpikir pasti ada sesuatu
kesialan lalu menatap Soo Ho terlihat sangat serius.
Bo Nui mondar mandir dengan wajah tegang, Dal Nim dkk
datang dengan rambut yang berantakan. Bo Nui bertanya bagaimana dengan keadaan
diluar. Hyun Bin hanya tinggal mengunakan kaos dalam saja, memberitahu wartawan
masih ada diluar. Dae Kwon pun datang, Hyun Bin menanyakan situasinya sekarang.
“Yang terkoneksi 100 ribu dan 300 ribu terunduh. Semuanya
terinfeksi malware.” Kata Dae Kwon
“Jadi.. semua komputer yang
mengunduh game kita akhirnya semuanya
mati.” Kata Dal Nim memastikan, Dae Kwon mengangguk.
“Apa Mereka minta uang? Kasih saja
yang mereka inginkan.” Kata Seung Hyun
“Jangan, bisa saja setelah kita
bayar mereka
memberi kode yang salah. Itu artinya Mereka
memeras kita.” Jelas Ji Hoon
Soo Ho keluar ruangan memberitahu Ada
blackmail masuk (Blackmail:
minta uang tebusan supaya tidak diancam.) dengan
meminta uang tebusan sebanyak 5 milyar won. Dae Kwon tak percaya mendengarnya. So Ho pikir sekarang
yang mereka bisa lakukan adalah memecahkan kodenya dan hanya punya waktu 2 hari.
“Presdir. Butuh waktu 100 tahun, Meskipun kau yan melaukannya, 2 hari
tak akan cukup.” Kata Ji Hoon, Yoon Bal
terlihat menangis mengetahui kegagalan dari IF.
“Aku tahu. Tapi kita harus minta
maaf, perusahaan
akan mengambil tindakan. Dan
akan mempublikasikan presrilis untuk
mengurangi dampaknya.” Jelas Soo Ho, semua
tertunduk sedih.
Ryang Ha datang dengan beberapa orang, beberapa polisi
dan detektif membawa kardus biru. Dal Nim binggung apa yang sedang dilakukan
mereka semua. Ryang Ha meminta semua jangan panik karena semuanya senagaj
datang untuk investigasi, sengaja
menghubungi polisi dan semua sudah bisa dikendalikan.
“Tolong kooperatif. Kita ingin tahu siapa yang
sengaja melakukannya, supaya
bisa dicari jalan keluarnya.” Kata Soo Ho pada semua
pegawainya. Lalu menatap Bo Nui yang terlihat khawatir, senyuman hilang sejenak
berubah jadi ketegangan.
Soo Ho terus berusaha memperbaiki program dari siang,
malam, pagi tapi akhirnya adalah [Fail Code] Wajahnya terlihat mulai menyerah.
Di ruang rapat, Ryang Ha mulai mengumpat kesal. Soo Ho yakin semua yang terjadi
bukanlah
hacking online tapi diretas
langsung. Polisi pikir juga begitu dan sengan menyelidiki
rekaman CCTV.
Lalu ia memperlihatkan rekaman CCTV diruang
development sebelum
kejadian. Ryang Ha melihat Tuan Won adalah
Security yang yang
dikenalkan oleh Bo Nui masuk ke ruangan dengan
seorang pria yang memakai topi. Soo Ho terdiam melihatnya.
Bo Nui masuk Zeze dengan lesu lalu mampir ke meja
security bertanya keberadan Tuan Won. Petugas memberitahu Kemarin
Tuan Won berhenti. Bo Nui kaget, Petugas menceritakan Tuan Won yang bilang
mendapat barang bagus, bahkan
ngomong banyak lalu keluar dari kantor dengan mengirimkan pesan. Bo Nui terlihat
binggung.
Akhirnya Bo Nui duduk diatap gedung sambil melamun
dimalam hari, lalu mengeluarkan botol garamnya yang sudah kosong. Teringat
kembali kata-kata Tuan Goo “Nasib sialmu belum hilang. Kalau kau terbang tanpa
tahu tingginya langit akan mudah juga jatuhnya. Berhati-hatilah,
hati-hati.”
Soo Ho datang bertanya apa yang sedang dilakukan
pacarnya, Bo Nui hanya diam menatapnya. Soo Ho bertanya apakah Bo Nui sedang
gelisah lagi. Bo Nui mengelengkan kepalanya. Soo Ho pun memeluknya dengan erat,
berbisk kalau semua bukan salah Bo Nui. Bo Nui pun mengangguk mengerti.
Ryang Ha masuk ruangan dengan memakai rapih setelah jas,
lalu duduk didepan Soo Ho bertanya apakah temanya itu sudah menyelesaikan. Soo
Ho terlihat lemas duduk di ruanganya menatap temanya. Ryang Ha dengan penuh
semangat merasa sudah menduga temanya
itu memang jenius Je Soo Ho, mengungkapkan rasa sayang dan ucapan terimakasih lalu
menyuruhnya segera mengunakan jasnya.
“Ayo ke rapat pemegang saham dan tunjukkan pada para tetua
itu. Dae Juju (Pemegang saham mayoritas)” kata Ryang Ha penuh semangat
“Aku tak bisa menyelesaikannya.” Ungkap Soo Ho, Ryang Ha terdiam menatap temanya.
“Kalau kau tak bisa, terus siapa
yang bisa menyelesaikannya... Lalu kita
harus bagaimana?” kata Ryang Ha panik
“Kita akan cari cara lain.” Ucap Soo Ho mengambil jasnya lalu pergi keluar ruangan
Soo Ho akan masuk ruangan, Ryang Ha kembali bicara pada
temanya, menurutnya pertama-tama mereka harus menyudahi IF saja dan mereka harus menyakinkan Uang
yang untuk Genius 2 dan mengembangkan IF, juga uang yang mereka keluarkan kesana kemarin untuk menstabilkan kondisi
ini. Itu semua
perlu biaya.
“Kalau kita bisa menyelesaikan ini
dan dapat uang, maka kita
bisa menyelamatkan IF.” Kata Soo Ho, Ryang Ha
terbata-bata bertanya darimana mereka mendapatkan uang itu.
Sul Hee datang bersama dengan Gary, Soo Ho binggung
karena seharusnya mereka sudah pergi kembali ke Kanada. Sul Hee memberitahu
berita buruk yaitu IM Sport akan menuntut.
“Aku sudah mencoba sekuat tenaga
menghalanginya, tapi
sepertinya mereka memberitahu direksi.” Jelas Sul
Hee
“Kami sekarang sudah dilempari banyak bom. Kalau IM ikut-ikutan, maka sama halnya bom nuklir.” Kata Ryang Ha makin panik
“Aku akan ke ruang rapat direksi. Apabila mereka ingin preskon
atau penyataan singkat maka aku
akan membujuk mereka. Untuk
saat ini, kita kendalikan situasinya lebih dulu.” Kata Gun Wook, Ryang Ha setuju.
“Mengenai Mengendalikan situasi , biar aku yang urus. Aku berterima kasih kau sudah mau
datang.” Ucap Soo Ho lalu mengajak Ryang Ha segera masuk, Sul
Hee dan Gun Wook terlihat benar-benar khawatir didepan pintu.
Seung Hyun bertanya-tanya apa yang terjadi di dalam ruang
direksi, Ji Hoon berpikir kalau nanti akhirnya semua Tim dipecat. Dae Kwon
berharap tak boleh terjadi karena Istriny mau melahirkan anak ketiga. Dal Nim pun memikirkan nasib Predir dan juga Ryang Ha
dalam ruang rapat.
Dal Ni menenangkan semuanya berpikir pasti semua akan
baik-baik saja kalau Predir bisa
memecahkan kodenya. Hyun Bin pikir Bo Nui itu
tahu situasi sekarang itu tak mungkin bisa. Ji Hoon menjerit melihat ponselnya,
kalau User akan minta ganti rugi bahkan Sudah ada 250,000!
“IM bilang akan menuntut
perusahaan.” Jerit Yoon Bal melihat layar
monitornya, menurutnya mereka semua akan hancur. Bo Nui tetap diam terlihat
menahan wajah kekhawatiran.
Ruang Rapat Direksi.
Para pemegang saham melihat apabil dampaknya
lebih banyak lagi, apa yang akan dilakukan Soo Ho. Direksi lain juga melihat Soo Ho yang tak
punya rencana cadangan. Mereka semua itu percaya
pada seorang Je Soo Ho jadi mau berinvestasi. Soo Ho hanya diam saja ketika
terjadi kegaduhan.
“Saya minta maaf dan akan bertanggung jawab atas
semuanya.” Ucap Soo Ho berdiri dari tempat
duduknya, Dewan direksi meminta Soo Ho mengatakan yang jelas tanggung
jawab seperti apa.
“Saya, Je Soo Ho, akan
mengundurkan diri dari
posisi Presdir” ucap Soo
Ho, Ryang Ha melotot kaget, Semua berpikir Soo Ho itu mau cari selamat sendiri
saja dan hanya bisa bicara omong kosong.
“Kau harusnya memberi kami solusi yang bisa kami terima! Bukan begitu?” ucap Dewan direksi
“Akan kuberikan semua yang saya
punya. Mulai Sahamku, aset pribadiku,
semuanya.” Kata Soo Ho, Ryang Ha menghela nafas
panjang.
Di luar ruang rapat
Ryang Ha merasa tak percaya sampai tak bisa berkata-kata.
Soo Ho meminta tak perlu bicara menurutnya semua adalah hal yang terbaik harus
dilakukan. Ryang ha menegaksan kaalu semua bukan salah Soo Ho, tapi kenapa
malah harus bertanggung jawab. Bo Nui berdiri tak jauh dari lorong bisa
mendengarnya, Soo Ho melihat pacarnya sudah menunggu. Bo Nui terlihat tertunduk
gelisah, entah kenapa Soo Ho malah tersenyum.
Keduanya duduk ditaman, Soo Ho terlihat lesu menopang
badan dengan kedua tanganya. Bo Nui masih saja terlihat gelisah, Soo Ho meminta
agar Bo Nui memberikan tanganya, Bo Nui memberikan tanganya dan Soo Ho
mengenggamnya dengan erat.
Lalu Soo Ho meminta pundak, Bo Nui bergeser agar Soo Ho
bisa bersandar. Tapi kali ini Soo Ho yang menarik Bo Nui agar bersandar di
pundaknya, wajahnya terlihat khawatir dengan Bo Nui. Sambil mengeluh pundak Bo
Nui meminta agar tak perlu khawatir. Bo Nui mengangguk mengerti.
Soo Ho juga berpesan agar Bo Nui tak boleh ragu, Bo Nui
kembali mengangguk. Keduanya saling menatap Soo Ho meminta Bo Nui berjanji akan
percaya padanya apapun
yang terjadi. Bo Nui mengangguk, Soo Ho kembali
memeluknya memuji pacarnya memang hebat. Keduanya terlihat sama-sama khawatir.
Soo Ho membereskan semua hardisk, dari 2014 sampai 2016
tapi akhirnya memilih untuk meninggalkan semuanya dan hanya membawa sebotol
garam yang diberikan oleh Bo Nui. Ketika keluar ruangan semua orang terlihat
sibuk berusaha memperbaiki gamesnya.
Hyun Bin dan Seung Hyun sibuk menerima telp agar bisa
memperbaiki games dengan cepat. Soo Ho pun menuruni tangga melihat semua timnya
bekerja terlalu keras. Semuanya
merasa kalau tak masalah harus berkerja lebih keras lagi.
“Tulis buat pres rilis kalau Je Soo Ho dari
Zeze Factory akan
bertanggung jawab dengan mengundurkan diri.” Ucap Soo
Ho, semua menjerit kaget
“Jabatanku, sahamku dan semua
asetku akan
kulepaskan.” Kata Soo Ho, Dal Nim tak percaya
menurutnya Soo Ho tak perlu melakukan itu.
“Presdir, Anda bicara apa? Tanpa Je Soo Hoo di Zeze Factory apa itu masuk akal?” ucap Dae Kwon
“Kenapa tak masuk akal? Semuanya dengar, ini adalah...Zeze. Zeze adalah perusahaan yang
kalian dirikan dengan
kerja keras. Saat ini,
IF kupercayakan pada kalian.” Kata Soo Ho lalu keluar
ruangan. Semua sedih melihat kepergiaan Soo Ho
Bo Nui keluar gedung menemui Ibu Soo Ho yang sudah
menunggunnya. Nyonya Yang bertanya apa sebenarnya yang terjadi dengan wajah
khawatir menceritakan Saat di spa, langsung shock lihat beritanya.
“Semuanya bilang Soo Ho salah dan
Zeze bermasalah, aku tak
tahu apa yang sebenarnya terjadi.” Ucap Nyonya
Yang panik
“Presdir akan mencari solusinya, Anda jangan khawatir.” Kata Bo Nui menenangkan
Nyonya Yang memberikan kertas jimat, menceritakan setelah
melihat berita langsung datang ke Peramal Goo, Bo Nui bertanya apa yang
dikatakan peramal itu. Nyonya Yang menceritakan semua karena si rakun sialan
dan tak seharusnya rakun itu ada didekat anaknya, lalu melupakan rasa kesalnya.
Bo Nui seperti tak percaya kalau semua karena rakun itu.
Nyonya Yang meminta tolong pada Bo Nui Setelah
hari itu, janji pada diri sendiri tak
bersikeras pada Soo Hom serta minta
maaf pada Bo Nui, tapi menurutnya keadaan sekarang
ini sangat darurat. Bo Nui mengangguk mengerti.
Bo Nui baru pulang ke rumah dan akan masuk, Dal Nim
menelp dengan suara panik menanyakan keberadaan temanya sekarang, Bo Nui
bertanya ada apa. Dal Nim tak percaya dan tak mengerti kalau Soo Ho melakukan sampai sejauh ini. Bo Nui
bertanya ada apa sebenarnya.
“Presdir... pergi... Apa Kau sudah tahu?= Beliau merelakan semua asetnya demi mengatasi masalah ini, dan pergi
dengan tangan kosong.” Cerita Dal Nim, Bo Nui
kaget dan menutup telp akan menelpnya nanti lalu keluar dari rumah.
Tuan Goo berkomentar Bo Nui itu bodoh, bahkan bodoh sekali. Apabila menanam
dengan pisau ditangannya maka yang
akan kau tuai hanyalah kematian.
“Kalau kau melanjutkan hidup tanpa
menyerahkan persembahan para
arwah akan murka. Harusnya
cukup semalam saja bersamanya.” Ucap Tuan Goo
“Tolong katakan ini tidak benar, Katakan ini tidak benar. Tolong katakan bukan aku
alasannya, Karena
itulah aku datang.” Kata Bo Nui mulai tak
mempercayai nasib sial yang dibawanya.
“Kau ini konyol sekali. Kalau kau cari seseorang yang
mengatakan yang
ingin kau dengar saja, lebih baik keluarlah.” Ucap Tuan
Goo dingin
“Tidak benar! Bo Ra akhirnya sadar dan semua akan baik-baik saja! Dia bilang... dia bilang semua
akan baik-baik saja. Itu
semua bukan salahku... Bukan
pisauku yang menyebabkan ini semua.. Apa
susahnya mengatakan hal itu?” kata Bo Nui memohon
“Jadi hatimu sudah kau berikan
padanya.” Kata Tuan Goo, lalu memejamkan tanya berpikir apa yang
harus dilakukan, Bo Nui terdiam menatap peramal berkaca-kaca.
Bo Nui sudah berjalan di terowongan menatap ponselnya
yang bergetar, lalu dengan senyuman mengangkatnya. Soo Ho bertanya keradaan Bo
Nui sekarang. Bo Nui mengatakan sedang Jalan-jalan
sebentar dan bertanya balik keberadaan pacarnya. Soo Ho
memberitahu sedang ada didepan kantor dan ingin pulang, lalu dengan bangga memberitahu
kalau sekarang dirinya itu pengangguran. Bo Nui menahan rasa sedihnya.
“Tapi anehnya adalah aku tak merasakan kesedihan” ucap Soo Ho sambil tersenyum.
“Zeze adalah segalanya bagi Anda.” Kata Bo Nui
“Dulu memang seperti itu, Tapi... sekarang, kau
segalanya bagiku. Selama
kau ada di sisiku,aku tak masalah. Ini
pertama kalinya aku merasa begitu lega.” Ungkap Soo
Ho, Bo Nui ingin berbicara tapi Soo Ho menyela mengataka ingin bertemu dan
menanyakan keberadanya karena akan segera ke sana.
Bo Nui duduk dibangku taman sambil memegang setangkai daun,
lalu mulai memetiknya sambil mengatakan baik-baik saja dan tidak baik-baik saja
secara bergantian. Dan hasilnya adalah tidak akan baik-baik saja lalu menaruh
sisa daunya diatas bangku. Terdengar suara Soo Ho yang memanggilnya, Soo Ho datang
dengan sepedanya. Bo Nui duduk diam menatapnya.
[Harga dari memberikan hatimu]
Sebotol garam dan kacang merah ada diatas meja, Bo Nui
keluar dari kamar sementara Soo Ho terlihat merengek disofa mengajak untuk
bermain lebih dulu sampai siang setelah itu pergi ke kantor bersama-sama. Bo
Nui mengejek Soo Ho itu aneh sebagai presdir malah menyuruh karyawan malas
berkerja sambi memasang kalungnya.
“Ah, kau benar-benar tak mau
mendengarkanku. Padahal Kau
ini butuh banyak perhatian... karena cantik.” Ucap Soo
Ho sambil membantu memasangkan kalung.
Bo Nui menatapnya, Soo Ho selesai memasang kalung dan
memberikan hadiah kecupan, Bo Nui pun membalasnya dengan mengecupnya juga.
Keduanya sama-sama saling cekikikan, Soo Ho pun langsung memeluk erat Bo Nui
seolah-olah tak ingin berpisah selamanya.
Di tempat ramal
Tuan Go mengetahui Bo Nui sudah memberikan hatinya, lalu
memejamkan matanya memikirkan harus bagaiman seakrang. Bo Nui menegaskan walaupun
Tuan Goo berusaha menakutinya menurutnya, tak ada gunanya.
“Semuanya sudah dipertaruhkannya, dia akan kehilangan semuanya. Suatu saat di kehidupannya, ketenarannya akan memudar. Saat ada kekayaan, maka kekayaannya akan hilang. Nama (ketenaran) dan kekayaan, kalau dia kehilangan semuanya yang tersisa hanyalah tubuhnya. Bahkan hal terakhir yang
dimilikinya akan
hancur oleh kesialanmu.” Ucap Tuan Goo, Bo Nui
menangis mendengarnya.
bersambung ke episode 14
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar