Hye Jung keluar dari ruang operasi dengan wajah lelah,
Yoon Do memanggilnya dan langsung membungkukan badan sebagai tanda hormat, dan
langsung meminta maaf. Hye Jung pikir melihat Yoon Do yang minta
maaf semudah ini membuatnya jadi tidak
semangat bertarung.
“Kalau kalah, maka aku cepat mengakuinya. Kali
ini, aku akan hormat pada keputusan Dokter Yoo Hye Jung. Apapun maumu.”
Kata Yoon Do rendah diri
“Aku mirip dengan preman dan juga
kasar dan Aku tidak tahu apa-apa. Aku tidak berusaha belajar. Jadi Aku
bisa apa ?” ucap Hye Jung menyindir
“Itu ... tadi aku sudah minta
maaf. Kau memang pendendam.” Keluh Yoon Do
Hye Jung mengejek Yoon Do itu memang aneh sekali. Yoon
Do mengaku memang sedikit aneh, Hye
Jung heran karena Yoon Do itu sekali mengakuinya dan menyukanya karena menyukai Hye Jung yang simple
karena neneknya dulu juga bersikap seperti itu, menceritakan selalu saja kena
omel tapi mendadak senang kalau diberi yang diinginkan.
Yoon Do menilai kalau itu pujian dan mengaku kalau memang
orang yang simpel, Hye Jung tertawa melihat Yoon Do yang masih merasa senang.
Yoon Do pikir Prof Hong
Ji Hong suka sekali pada muridnya dan lebih menyukai Hye Jung dibanding
Seo Woo saat masih sekolah. Hye Jung pikir tak
mungkin karena Rasanya seperti orang tua yang lebih sayang
pada anak yang punya kekurangan lalu memberitahu kalau
ia dikeluarkan dari sekolah saat SMA. Yoon Do terlihat kaget.
Hye Jung merasa Yoon Do itu takut karena dulu ia adalah
suka berkelahi disekolahan dengan memberikan kepala tanganya untuk tinju. Yoon
Do pikir untuk apa takut dan memberitahu kalau ia juga anak bandel disekolahan
dengan mengepalkan tanganya, dengan jempol dimasukan dalam kepalan. Hye Jung
mengejek kalau itu tangan yang seding main dingdong lalu pamit pergi.
Dokter Jung, melihat Yoon Do sedang mengepalkan tanganya
bertanya sedang apa. Yoon Do tersadar setelah melihat Hye Jung pergi dan
melihat pamannya sudah berdiri didepanya. Dokter Jung melihat saat yang bagus
mereka bertemu dan meminta izin agar bisa menginap dirumah keponakanya.
“Kenapa ditempatku ? Kau punya rumah bersama seorang model.” Kata Yoon Do heran
“Aku tidak mau pulang karena model
itu.” Ucap Dokter Jung, Yoon Do ingat kalau pamanya itu
sangat mencintai pacarnya.
“Dia minta dinikahi Lalu Aku minta
putus, tapi dia tidak mau pergi dari rumah.” Jelas
Dokter Jung, Yoon Do menyuruh pamanya menikah saja.
“Kau tahu sendiri ayahku. Kakekmu
itu ... Dia
menikah 3 kali, dan saat menikah punya pacar.
Bahkan saat menikah dia diam-diam ketemu perempuan. Lalu ayahmu, kakak
sulungku. Dia bersumpah tidak akan seperti ayah, tapi sekarang, sudah mau bercerai
untuk kedua kalinya. Dirumah kita, tidak ada yang bisa
menetap pada satu wanita.” Jelas Dokter Jung
“Aku harus mengganti DNA-ku.” Komentar Yoon Do
“Awalnya aku juga berpikir begitu
saat pertama menikah. Tapi apapun yang kau lakukan, gen tidak akan berubah. Jadi Boleh
nginap atau tidak ?” kata Dokter Jung
Yoon Do mengatakan tidak
bisa bilang sandi rumahnya, Dokter Jung heran
melihat keponakanya yang kaku sekali karena sandinya
bisa diganti lagi. Yoon Do mengangguk mengerti,
Dokter Jung heran melihat keponakanya yang melamun, lalu menebak menyukai
wanita yang baru mengobrol denganya. Yoon Do menyangkalnya, Dokter Jung
mengatakan hanya bercanda.
“Eh, minggu depan Prof Hong akan
gabung di departemenmu ? Jadi kau Baik-baik
padanya, Dia sahabatku.” Pesan Dokter Jung, Yoon Do mengaku sudah
merusaknya.
“Kenapa ? Kau sudah ketemu Ji Hong
?” tanya Dokter Jung melihat Yoon Do yang pergi
meninggalkanya.
Ji Hong duduk ditaman setelah operasi, Hye Jung datang
mengatakan kalau membawakan minuman juga untuk Ji Hong dan menawarkan apakah
ingin minum kopi. Ji Hong
menolak ingin minum air putih saja. Hye Jung pun menuangkan air putih ke dalam
gelas, Ji Hong menerima dan mengaku ingin minum kopi juga. Hye Jung pun
memberikan segelas kopi untuk gurunya.
“Apa kau Sudah ketemu walinya ?” tanya Ji Hong, Hye Jung mengangguk menceritakan sudah menghiburnya.
“Kau bersikap baik padaku, karena
tadi jadi asistenmu, kan ?” ejek Ji Hong, Hye Jung pikir sikapnya sekarang bukan
masalah yang besar.
“Hye Jung
.. Apa Kau mau hidup seperti ini terus ?” ucap Ji Hong, Hye Jung bertanya balik memangnya hidupnya
seperti apa.
“Kau terlalu kompetitif menurutnya Hye Jung itu sudah
sukses sekarang seharusnya
nikmati hidupmu. Dalam sehari kau
tidur berapa jam ?” ucap Ji Hong
“Aku tidur 10 jam selama seminggu, itu sudah kebiasaan. Aku
tidak bisa seperti sekarang kalau hidup seperti orang lain.” Cerita Hye Jung
Ji Hong bertanya apakah Hye Jung sekarang merasa bahagia. Hye Jung pikir mana mungkin merasa bahagia. Ji Hong
menanyakan alasannya, Hye Jung mencaritakan Saat
pertama kali bilang ke Ji Hong
ingin hidup berbeda, Ji Hong ingat semua ini demi
memberi hidup nyaman untuk nenek. Hye Jung
merasa sudah hidup
berbeda dan jadi sukses tapi nenek
sudah tidak ada. Ji Hong mengaku tak bisa
membantu dalam hal seperti itu, tapi menurutnya lebih baik menerima kenyataan
saja.
“Kenapa kau selalu ingin membantuku ? Apa aku masih jadi muridmu Mungkin
buat kau, aku ini masih anak umur 18
tahun yang bermasalah ...” keluh Hye Jung
“Apa Menurutmu aku ... bersikap begini karena aku gurumu
? Kalau kau
berpikir begitu, maka kau itu bodoh Atau, haruskah aku senang
...karena kau jadi dokter tanpa berkencan,
kau tidak tahu rasa tertarik pada lawan jenis, Apa Kau
tidak sadar kalau aku menatapmu sebagai laki-laki pada perempuan ?” akui Ji Hong, Hye Jung menatap binggung
“Setiap aku mengingatmu, maka Aku mengingat saat terakhir aku
melihatmu.” Kata Ji Hong
Flash Back
Ji Hong berlari kencang mengejar Hye Jung, tapi saat
mendekat Hye Jung menerima help yang diberikan Soo Chul lalu menaiki motor dan
pergi.
“Hari itu harusnya aku tidak melepaskanmu.” Kata Ji Hong, Hye Jung memilih untuk berdiri tapi
kakinya tak sengaja menyenggol minuman dan Ji Hong tertawa karena kedinginan.
“Apa Ini jawaban tidak darimu ?” ucap Ji Hong, Hye Jung mengatakan bukan itu maksudnya.
“Kalau begitu, apa mau berkencan denganku ?” kata Ji Hong blak-blakan dengan memegang tanganya, Hye
Jung pun menjawab tidak dengan melepaskan tanganya. Ji Hong mengartikan kalau
Hye Jung menolaknya. Hye Jung menjawab Tidak.
Ji Hong binggung karena Hye Jug terus menjawab tidak menurutnya
itu seperti kebiasaan bilang tidak pada pertanyaan. Hye Jung kembali menjawab tidak, Ji Hong pikir benar
dengan pikiranya, lalu mengatakan Lain kali akan bertanya lagi, menurutnya kali ini masih merasa
canggung.
“Anehnya, tiap kita mulai bicara
serius, akhirnya selalu mirip acara komedi. Jadi Ini sebenarnya salah siapa?” ucap Ji Hong berdiri, Hye Jung hanya mengangkat
bahunya.
“Reaksi macam apa itu ? Kau aneh....Kau berubahjadi aneh ... Dasara Gadis jahat. Lain
kali aku akan tanya lagi. Saat itu, aku ingin kau menjawab yes dari pertanyaanku.” Kata Ji Hong lalu melangkah pergi. Hye Jung terlihat
tertunduk kebinggungan.
Dokter Jin menyambut Presdir Jung didepan rumah sakit
mengucapkan terimakasih karena mau datang disaat sedang sibuk. Presdir Jung
meminta maaf karena lama
tidak menghubungi lal meminta izin untuk
melihat putranya karena sudah datang ke rumah sakit. Dokter Jin mendengara Yoon
Do sedang melakukan operasi.
“Sejak dia pindah, aku jarang
melihatnya. Aku harus mencari untuk melihat wajahnya.” Kata Presdir Jung
“Anak-anak tidak tahu hati orang
tua sampai mereka menikah.” Ungkap Dokter Jin
Presdir Jung pun meminta agar melihat Seo Woo, Dokter Jin
memberitahu anaknya juga sedang melakukan operasi. Presdir Jung
mengerti dan merasa senang keduanya
kerja bersama. Dokter Jin pun mengajak
Presdir Jung untuk segera masuk.
“Meskipun Ketua Hong punya saham
besar di
perusahaan perawatan medis,Apa ini cukup untuk memberhentikan dia ?” kata Presdir Jung mengembalikan berkasnya.
“Ceritanya bisa beda kalau aku
bilang ini demi profit. Dia menilai kehormatannya sangat
tinggi.” Kata Dokter Jin
Presdir Jung mengartikan maksud dari Dokter Jin adalah
kalau akan membuat Tuan Hong mundur sendiri. Dokter Jin berharap seperti itu tapi akan melihatnya
nanti lalu bertanya Apa pendapat Kementrian Kesehatan dan apakah parlemen
akan membiarkannya. Presdir Jung memberitahu
banyak orang menentang ide rumah sakit yang mencari untung bahkan Organisasi non-pemerintah juga
menentangnya.
“Sampai kapan dokter harus
diperalat mereka ? Kita
harus memprivatisasi rumah sakit seperti Amerika dan bersaing dalam pertempuran
yang adil sebagai perusahaan. Kita
harus ijinkan pasien dirawat sesuai kemauan mereka.” Kata Dokter Jin sombong
“Sebuah rumah sakit nirlaba dibuka
di Pulau Jeju, ini hanya masalah waktu. Tidak ada pilihan lain selain
untuk menjadikan ini industri. Minggu
depan, aku akan bertemu anggota Kongres Nam. Jadi kau bisa ikut
denganku.” Ucap Presdir Jung, Dokter Jin tersenyum
sumringah mendengarnya.
Setelah itu ia keluar ruangan, memerintahkan anak buahnya
agar meminta media menulis berita kalau Tuan Hong hanya
berusaha mencari keuntungan buat rumah sakit. Senyuman
liciknya pun terlihat.
Dokter Kang sedang tertidur lalu merasakan ponselnya
bergetar dan melihat telp dari Dokter Ahn lalu mengangkatnya dengan mata
tertutup. Dokter Ahn memberitahu keadaan pasien Lee Ki
Cheol yang tidak bisa tidur semalam.
“Haruskah aku beri obat tidur atau
tidak ? Kondisi
mentalnya baik.” Ucap Dokter Ahn, Dokter
Kang bertanya apa masalahnya sekarang
“Saat ini keadaanya seperti itu, tapi
nantinya tidak tahu.” Kata Dokter Ahn
“Dasar bodoh.... Mana bisa
membuat resep kalau sakitnya nanti ?!” teriak
Dokter Kang marah lalu menutup telpnya.
Dokter Ahn hanya bisa menyengir dan mematikan telpnya,
Dokter Choi yang mendengar terikan seperti sudah menduga sebelumnya, lalu
menyuruh perawat memberikan obat tidur pada Pasien Lee. Perawat mengerti dan
memberikan semangat. Dokter Ahn mengeluh kalau ia sangat membenci Dokter Choi.
“Hyungnim kenapa lamban sekali ? Kenapa kau selalu tanya soal apa
saja ?” kata Dokter Choi
“Kau kira aku tanya, karena ingin
? Apa kau ingat siapa yang bilang aku
mampus kalau tidak melapor ?” kata Dokter Ahn
kesal merasa sebar salah.
“Kita berikan laporan yang jelas,
bukan setiap saat.” Ucap Dokter Choi
Dokter Pi datang membenarkan ucapan Dokter Choi. Dokter
Ahn melirik sinis lalu memberitahu Dokter Pi tadi dicari oleh Seo Woo, Dokter
Pi tahu Seo Woo itu selalu mencari tapi
tidak selalu menjawab karena
dirinya itu jual malah. Dokter Choi hanya bisa mengelengkan kepala, tiba-tiba
terdengar teriakan dari ruangan rawat. Semua pun berlari ke arah suara
teriakan.
Pasien Jin akhirnya bisa tenang dengan tali yang mengikat
badanya, Dokter Choi pun mulai memijatnya. Seo Woo datang memeriksanya, Doktr
Choi menjelaskan sengaja mengikatnya karena pasien Jin selalu berusaha lompat dari
tempat tidur.
“Bukankah kau sudah mengambil
resep dari psikiater waktu itu ?” kata Seo
Woo, Dokter Choi membenarkan dan kali ini sudah memberikan resep obat yang
sama.
“Lalu, kenapa memanggilku ?” ucap Seo Woo, Dokter Choi merasa tak memanggilnya, Seo
Woo pun menyuruh untuk memanggil Dokter Kang untuk menghadapnya dan bertanya
keberadaanya.
Dokter Kang buru-buru berlari dengan memakai jasnya. Seo
Woo memarahi Dokter Kang karena membiarkan Dokter Ahn yang menelpnya untuk
masalah sepele. Dokter Kang pun meminta maaf. Seo Woo
mengeluh karena sistemnya berantakan sekali. Dokter Pi datang menyuruh Seo Woo pelan saja bicaranya.
“Kau dari mana saja ? Kenapa telponku tidak diangkat ?” ucap Seo Woo, Dokter Pi mengatakan tak kemana-mana
hanya sedang sibuk saja. Seo Woo berkomentar itu sudah bagus
“Kenapa kau tak ijinkan dia melapor hal begini
padamu ? Dia
menelponku, karena takut kau marahi. “ kata Seo
Woo, Dokter Kang ingin mengomel pada Dokter Ahn tapi akhirnya meminta maaf.
“Aku akan bicara pada Joong Dae dan memastikan ini tidak
terjadi lagi.” Kata Dokter Kang, lalu mengajak Dokter
Ahn untuk ikut denganya. Dokter Ahn ingin seniornya itu bicara di depan Seo Woo
saja. Dokter Kang mengajaknya untuk segera pergi. Dokter Ahn terlihat
ketakutana, Seo Wo pun menyuruh untuk segera pergi.
Dokter Pi pun bertanya kenapa Seo Woo menelpnya. Seo Woo
menceritakan tidak menjawab telpon Dokter Hong Ji Hong. Dokter Pi menanyakan alasanya, Seo Woo juga tak tahu
kenapa, lalu menanyakan pendapat temanya. Dokter Pi bertanya apakah Seo Woo melakukan
kesalahan, tapi menurutnya tak mungkin karena
temanya itu jarang berbuat salah.
“Kau telp saja lagi, Lebih
baik telpon dia kembali daripada
penasaran karena cemas.” Ucap Dokter Pi, Seo Woo tak
terima kalau dianggap terlihat cemas. Dokter Pi menyuruh Seo Woo untuk segera
menelp kembali Ji Hong sebagai jawabanya. Seo Woo pun menghela nafas panjang.
Ditaman keduanya duduk berjauhan, Ji Hong pikir mereka
berdua harus
membereskan masalah yang ada, hari ini juga. Seo
Woo bertanya masalah apa. Ji Hong membahas mereka dulu saat 13 tahun lalu, sudah
membuang emosi karena kesalah pahaman dan tidak ingin itu terjadi lagi. Seo Woo mengatakan kalau semua itu bukan
salah paham.
“Baiklah.... Kalau begitu pikirmu, maka aku harus hormati. Sekarang Aku ganti perkataanku. Mulai
sekarang, aku harus memastikan ini karena
tidak mau ada salah paham lagi.” Tegas Ji Hong
“Apa ini karena operasi yang Hye Jung lakukan ?” ucap Seo Woo, Ji Hong mengatakan termasuk itu juga.
“Aku suka pada Hye Jung.” Akui Ji Hong, Seo Woo menyindir kenapa harus bilang
pada dirinya bukan ke Hye Jung.,
“Apa Kau kira aku bilang padamu duluan
sebelum ke Hye Jung ?” kata Ji Hong, Seo Woo berkomentar itu bagus,
“Aku cemas karena dia mendadak
muncul lagi di hidupku. Aku pikir, apa lagi yang mau dia
ambil dariku kali ini. Setidaknya bukan laki-laki. Aku
suka pada Dokter Jung Yoon Do. Kami satu
alumni
dan keluarga kami dekat, jadi
aku percaya padanya.” Cerita Seo Woo
Ji Hong berharap mereka bisa berhubugan dengan lancar,
dan meminta agar Seo Woo bersikap baik pada Hye Jung, Seo Woo merasa Dari
awal tidak pernah kejam padanya tapi menurutya Hye Jung
yang lebih kejam duluan. Ia masih ingat kalau Hye Jung yang dari
awal mendekatinyakarena
ingin belajar dan Sejak
itu, hidupnya jadi
berantakan lalu mengungkapkan kangen
pada In Joo, karena seniornya itu korban
Yoo Hye Jung.
“Harusnya aku tidak memulai
ini. Ini
tidak bisa diselesaikan, kan ?” ucap Ji Hong seperti merasa menyesal. Dokter Jung
datang memanggil Ji Hong,
Seo Woo pun memanggil Dokter Jung “paman” karena sudah
dekat. Doktr Jung bertanya apakah mereka berdua saling kenal, Seo Woo malah
mengajukan pertanyaan yang sama. Dokter Jung mengatakan kalau ia yang lebih
dulu bertanya tapi tak dijawab, lalu memberitahu mereka bersahabat, termasuk dengan In
Joo kalau mereka teman satu kampus dan meminta pengakuan dari Ji Hong.
Ji Hong pikir untuk apa bertanya padanya. Dokter Jung
merasa harus melakukannya,
lalu memiting temanya dengan nada marah karena karena seharusnya menemuinya
dulu saat baru datang. Seo Woo pun memilih untuk pergi dan membiarkan mereka
berdua untuk bicara saja. Dokter Jung pun melambaikan tangan mengajak untuk
minum bersama dengan teman lamanya. Ji Hong berhasil melepaskan pitingan temanya sambil
mengomel karena masih siang. Dokter Jung memangnya kenapa, karena tidak
masalah minum siang hari. Ji Hong pun memilih
untuk kabur. Dokter Jung mengejarnya.
Hye Jung melihat video tentang operasi, lalu pikirannya
mengingat saat pertama kali bertemu dengan Ji Hong diatap rumah sakit dengan
helikopter yang baru mendarat. Saat itu Ji Hong langsung bertanya apakah Hye
Jung sudah menikah, Hye Jun menjawab belum. Ji Hong pun kembali bertanya apakah
Hye Jun sedang berkencan. Hye Jung juga mengatakan tidak. Ji Hong pikir itu
bagus dan langsung pergi meninggalkanya.
Akhirnya Hye Jung menghentikan video operasi yang sedang
ditontonya, lalu teringat kata-kata Ji Hong yang bertanya apa yang harus
belajar apa dulu sebelum memasukan kateter, Dengan
memegang pundaknya mengataka “harus belajar menerima
perlindungan.” Hye Jung seperti merasakan tangan Ji
Hong yang menyentuh lenganya.
Hye Jung kembali mengingat saat terakhir kali bertemu
dengan neneknya sebelum masuk ruang operasi mengatakan kalau tak akan lama,
berpesan Jangan sedih sendirian dan menangis, menyuruhnya untuk pergi makan. Masih ada dalam
ingatanya saat Neneknya menyuruhnya untuk pergi saat masuk ruang operasi.
Air mata Hye Jung akhirnya mengalir mengingat neneknya,
lalu mengambil ponseln dan menelp Ji Hong menanyakan keberadaan sekarang.
Ji Hong sudah berjalan dilobby lalu meminta temanya untuk
menunggu diluar karena ingin menemui juniornya sebentar. Dokter Jung mengeluh
kenapa tak bisa berbicara di sini saja. Ji Hong menyuruh temanya segera
menunggu diluar saja. Hye Jung datang menghampirinya, Dokter Jung ingat kalau
Hye Jung tadi melihat setelah bicara dengan Yoon Do.
“Kenalkan aku padanya, Ini pertemuan kedua kalinya.” Ucap
Dokter Jung penuh semangat, Ji Hong menyuruh temanya menunggu diluar saja.
Akhirnya Dokter Jung lebih dulu menyapa Hye Jung.
“Apa Kau tidak ingat aku ? Aku mengingatmu.” Kata Dokter Jung terdengar mengoda. Ji Hong kesal
melihat sikap temanya.
“Kita bertemu lagi. Kalau ketemu 3
kali, kita harus pacaran.” Ucap Dokter Jung lalu
berjalan pergi. Ji Hong tertawa mendengarnya, Hye Jung bertanya siapa pria itu.
Ji Hong hanya mengatakan seorang pria gila.
“Dia adalah Temanku, staf di Bedah
Umum. Kau Mau bicara apa ? Apa Sudah ada pertanyaan kedua ?” kata Ji Hong, Hye Jung mengatakan bukan itu maksudnya
bertemu dan masih belum bisa menjawabnya.
“Wajahmu serius sekali. Aku tidak
mau dekat karena kau menakutkan” ejek Ji Hong, Hye Jung pun meminta maaf.
“Aku ingin minta tolong, Kau adalah putra Ketua dan Direktur
Yayasan. Itu artinya anda punya akses ke
berkas rumah sakit ‘kan ?”
ucap Hye Jung
Ji Hong berpikir itu seperti Informasi
tingkat tinggi, Hye Jung menjelaskan ada
berkas yang hanya bisa diakses oleh orang berlevel tinggi dan statusnya masih belum pegawai tetap
... matanya tiba-tiba melihat sosok orang misterius yang
pernah dilihat sebelumnya saat siang hari. Ji Hong pun berpikir Hye Jung
menginginkan agar dirinya bisa mendapat informasi yang tidak
bisa di akses, Hye Jung seperti tak mendengar ucapan gurunya memilih
untuk bicara lagi nanti. Ji Hong bertanya ada apa. Hye Jung mengatakan Ada
orang aneh lalu berlari pergi.
Pria misterius pun masuk ke tangga darurat, Hye Jung tak
bisa melihatnya lalu berlari masuk ke ruangan Ketua Gangster, tak ada lagi anak
buah yang berjaga didepan pintu. Akhirnya ia mencoba masuk ruangan dan Ketua Gangster
tak da ditempat tidur wajahnya terlihat panik. Tiba-tiba ketua Gangster masuk
ruangan kaget melihat Hye Jung sudah ada diruanganya.
“Kau jalan pelan sekali dokter.” Ejek Ketua Gangster sambil naik ke tempat tidur, Hye
Jung bertanya kemana semua anak buah yang biasa berjaga. Ketua Gangster
mengatakan sudah menyuruhnya pulang. Hye Jung binggung menanyaakan alasanya.
“Dokter yang menyuruhku begitu.” Kata Ketua Gangster, Hye Jung
tak percaya karena ketua Gangster mau mendengar nasehatnya.
“Yah ... mulai sekarang aku ...akan
mendengar nasihat dari wanita. Lalu Kenapa
dokter kemari ?” tanya Ketua Gangster
“Dokter tidak perlu alasan khusus
untuk mengunjungi pasiennya.” Jawab Hye Jung lalu
menyuruhnya untuk Istirahat lalu keluar
ruanganya.
Di
depan pintu ruang rawat Hye Jung bisa bernafas lega karena tak terjadi sesuatu
pada pasienya. Tapi pria misterius itu bersembunyi dibalik dinding dan masuk
kamar setelah Hye Jung keluar dari ruang rawat.
Yoon Do baru saja masuk parkiran, ponselnya berdering.
Dokter Kang menelp Pasien dengan aneurisma otak. Tekanan
darahnya berada di bawah 90 dan Masih
tidak naik meskipun sudah diberi infus dan dopamine. Lalu bertanya apa yang harus dilakukanya. Yoon Do memilih
untuk menghampirinya.
Hye Jung berada didalam lift melihat Dokter Choi yang
masuk terlihat lesu dengan menyandarkan kepala di dinding. Lalu ia bertanya
apakah Dokter Choi sudah makan. Dengan suara lesu Dokter Choi menjawab belum
karena IGD sedang banyak pasien, bahkan duduk saja tidak sempat. Hye Jung menyuruh makan saja dulu.
Dokter Choi mengatakan Ada
banyak kerjaan, yaitu harus
siapkan ruang bedah pasien Kim Mal Joo dan Mengganti
perban bos gangster juga. Hye Jung mengatakan kalau
akan menganti perban ketua Gangster jadi Dokter Choi memiliki waktu untuk
makan, Dokter Choi langsung sumringah mendengarnya. Hye Jung melihat juniornya itu pasti senang. Dokter Choi
pun mengucapkan terimakasih.
“Tapi kenapa mendadak baik sekali
padaku ? Apa kau Suka padaku ?” ucap Dokter Choi mengoda, Hye Jung menyuruh jangan
bercanda dan menyuruhnya untuk segera turun.
Dokter Choi pun bertanya mau kemana Seniornya, Hye Jung menyindir
harus pergi naik ke atas untuk menganti perban Ketua Gangster. Dokter Choi
dengan senyuman bahagia mengucapkan terimakasih lalu pamit pergi.
Di ruang rawat
Ketua Gangster sedang tertidur, tak sadar ada seseorang
yang masuk ruanganya. Si pria misterius datang dan langsung menarik selimutnya.
Ketua Gangster pun akhirnya terbangun, Si pria langsung mengeluarkan sebuah
pisau, lalu bertanya apakah masuk ditusuk dibagian perutnya. Ketua Gangster
terlihat tak terlalu kaget.
Si pria mulai mengumpat dan menyuruh ketua Gangster untuk
pergi menyelamatkan adiknya maka dengan begitu ketua Gangster bisa tetap hidup
lalu mengancam dengan pisau di leher.
Yoon Do melihat keaadan bibi pemilik kedai mengatakan Vitalnya
sudah stabil, lalu bertanya apakah Hari
ini yang tugas dokter Yoo Hye Jung. Dokter Kang
membenarkan, Yoon Do pun menyuruh agar menelpnya. Dokter Kang menelp tapi tak
diangkat.
“Apa aku harus tinggalkan dia
padamu ? Bisakah aku percaya padamu ?” ucap Yoon Do ragu. Dokter Kang mengatakan kalau ia
bisa. Akhirnya Yoon Do bisa percaya dan keluar ruangan.
Hye Jung kembali ke ruangan gangster untuk menganti
perban, tapi betapa terkejutnya melihat Ketua Gangster sudah ditutup mulutnya
dengan tangan teringat. Ketua Gangster memberi kode agar Hye Jung tak mendekat
karena berbahaya. Saat itu juga mulut Hye Jung langsung dibekap dari belakang
dan semua alat yang dibawanya terjatuh.
Cafe Sooni Hawai
Soon Hee sedang melayani pelanggan dengan mengantarnya
minuman. Sosok pria taman, Soo Chul datang membawa gas lalu bertanya dimana
harus menaruhnya. Soon Hee melotot kaget melihat sosok pria yang dikenalnya,
dengan terbata-bata menyuruh untuk menaruh di dapur. Matanya langsung melotot
kaget karena bertemu dengan pria yang tampan saat SMA.
Ji Hong dan Dokter Jung sedang berjalan bersama, lalu Ji
Hong bertanya darimana temanya bisa mengenal Soo Jin. Dokter Jung bertanya
maksudnya Soo Jin yang mana, apakah Kang Soo Jin atau Park Soo Jin. Ji Hong tertawa
lalu memberitahu maksudnya Kim dan ponselnya tiba-tiba bergetar.
Soon Hee menelpnya, Ji Hong memberitahu dalam perjalanan
menuju restoranya, Soon Hee panik memberitahu Hye Jung yang tak mengangkat
telpnya merasa temanya itu pasti terjadi sesuatu. Ji Hong dengan santai yakin
Hye Jung pasti sedang sibuk jadi bisa menghubunginya nanti.
“Aku bilang begini karena guru
sepertinya belum tahu Hye Jung yang
sebenarnya. Dia selalu menelpon balik sesibuk
apapun dirinya. Kalau tidak bisa menelpon dia
pasti mengirim pesan.” Ucap Soon Hee, Soo Chul
sudah selesai mengantar gas
“Aku belum pernah mengantar
kesini. Jadi Tolong
ini diperiksa.” Ucap Soo Chul
Soon Hee melirik pada Soo Chul, lalu berbicara pada Ji
Hong untuk segera mencari Hye Jung dan mengancam akan lari
ke rumah sakit dan menutup telpnya. Soon Hee pun
menyapa Soo Chul seperti orang baru. Soo Chul membenarkan. Soon Hee bertanya
apakah mereka pernah bertemu, Soo Chul
balik bertanya apakah Soon Hee mengenalnya, Soon Hee menyangkalnya lalu
berpura-pura sibuk melihat tagihanyanya.
Ji Hong berusaha menelp Hye Jung tapi tak juga diangkat,
Dokter Jung heran karena Hye Jung itu memiliki tugas sebagai dokter jaga. Ji
Hong teringat terakhir kalinya, Hye Jung meminta agar berbicara nanti dan
mengatakan ada orang yang aneh lalu berlari pergi. Akhirny Ji Hong menyuruh
temanya untuk pergi lebih dulu dan berlari kembali kerumah sakit. Dokter Jung
hanya bisa berteriak kesal. Ji Hong berlari menyebrang jalan tak peduli belum
lampu hijau, membuat mobil-mobil memberikan klakson.
Dokter Choi menyapa Yoon Do yang tak sengaja berpapasan.
Yoon Do pun menanyakan keberadaan Hye Jung sekarang. Dokter Choi memberitahu
Hye Jung sedang menganti perban ketua Gangster.
“Kenapa Dokter Yoo Hye Jung yang
melakukannya ?” ucap Yoon Do, Dokter Choi mengataka
karena Hye Jung menyuruhnya makan dulu
“Jadi Kau masih belum makan ? Kau tahu dokter yang baik selalu
menjaga waktu makan mereka. Perhatikan yang benar.” Ucap Yoon Do, Dokter Choi mengangguk mengerti.
Yoon Do menyuruh untuk menghubungi Hye Jung sekarang,
Dokter Choi pun mengeluarkan ponselnya. Yoon Do mengeluh mersak tidak
bisa tinggalkan pasien pada mereka
semua. Dokter Choi memberitahu kalau Hye Jung tak mengangkat dan
menawarkan diri untuk mencarinya, Yoon Do menyuruh Dokter Choi untuk memeriksa pasien
dengan masalah aneurisma otak, tapi langsung mengubuhnya untuk pergi makan saja.
Dokter Choi pikir tak perlu, Yoon Doo menyuruh Dokter Choi segera makan dan tak
pelu menyuruhnya untuk ketiga kalinya. Dokter Choi pun mengucapkan terimakasih.
Ketua Gangster masih ditutup mulutnya dengan tangan di
ikat dengan pisau di samping lehernya. Hye Jung duduk dikursi, si pria
misterius terlihat sangat dendam merasa Hye Jung itu tak tahu siapa
Ketua Gangster dan pasti
menyesal sudah diselamatkan.
“Orang ini bukan manusia, Apa Kau tahu bagaimana adikku dibunuh
? Apa Kau tahu bagaimana dia merusak
keluarga kami ? Apa Kau tahu
apa yang dia lakukan padaku ? Sekarang akan
kutunjukan.” Ucap si pria mengangkat bajunya
terlihat ada bekas syatan pisau. Hye Jung memalingkan wajahnya seperti tak
tahan melihatnya.
“Sudah kunantikan ... kapan hari ini dating Tidak mungkin kau beruntung
selamanya.” Ucap si pria, Ketua Gangster seperti
ingin berteriak dengan mulut yang ditutup lakban, Si pria pun mengerti ketua
Gangster ingin bicara dan melepaskan lakbannya.
“Adikmu datang ke aku. Dia
duluan yang mencariku.” Ucap Ketua Gangster
“Lalu ? Kau berlagak jadi hyungnim
padanya, lalu menguburnya saat tidak berguna kan?” ucap Si pria ingin memukulnya.
Hye Jung berdiri meminta jangan dibagia kepalanya, si pria
menyuruh Hye Jung duduk saja dan mengancam akan membunuhnya. Hye Jung akhirnya
duduk kembali. Si pria memilih tempat lainya, Ketua Gangster menjerit
kesakitan. Hye Jung memberitahu pasien baru saja selesai operasi jadi bisa
terjadi masalah.
“Kalau terjadi sesuatu padanya, maka kau akan kena hukuman.” Ucap Hye Jung membujuknya.
“Jangan berusaha membujukku. Kenapa
kau harus menderita demi sampah sepertinya ?” kata si
pria
“Kalau kau di dakwa sebagai
pembunuh, maa kau akan dipenjara seumur
hidup. Dan orang-orangnya di penjara
tidak akan memaafkanmu. Dengan mengancamnya
sudah cukup. Dia sudah
ketakutan. Dia takut kalau akan
mati. Selama dia hidup, orang sepertimu selalu akan dating Jangan buat tanganmu berdarah. Jadi Berikan
pisau itu” ucap Hye Jung berusaha menenangkanya.
Si pria seperti sudah ingin memberikan pisaunya, saat itu
Yoon Do masuk ke ruangan, si pria langsung menyondorkan pisaunya. Yoon Do
sedikit kaget melihat suasana terlihat rumit dan memilih untuk keluar,
menurutnya lebih baik tidak akan mengganggu dan akan menunggu diluar. Si pria menyuruh Yoon Do berhenti dan berjalan mendekat
dan mengancam akan membunuh ketua.
Hye Jung dengan jurusnya langsung memelintir tangan si
pria, lalu berusaha menjatuhkan pisau ke lantai. Lalu menendangnya agar
menjauh, setelah itu menyuruh Yoon Do agar membawa pasien keluar, Yoon Do
sebagai pria ingin melindungi Hye Jung menyuruhnya agar keluar saja, tapi hanya
dengan satu tendangan membuatnya terjatuh.
Akhirnya Hye Jung bisa membuat si pria jatuh dengan
menendang kakinya, lalu berteriak menyuruh keluar. Ketua Gangster turun dari
tempat tidur tapi terjatuh dan kepala terbentur akhirnya tubuhnya terlihat
kejang. Hye Jung pun panik memanggil Pasien Gong. Si pria bisa mengambil
kembali pisaunya dan ingin menyerang Hye Jung, Yoon Do bisa memegang kakinya.
Ji Hong baru sampai di lantai atas, dan bisa mendengar
suara jeritan Hye Jung. Saat masuk ruangan melihat posisi Hye Jung yang menahan
sakit dengan berbaring diatas pria misterius dan terlihat darah segar yang
mengalir dilantai.
“Orang pernah
berkata ... Pemberian maaf diberikan bukan untuk orang lain,
melainkan dirimu sendiri. Tidak tepat
memberikan nasihat seperti itu. Pemberian maaf, bukan hal yang mudah.” Gumam Hye Jung
bersambung ke episode 6
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
annyeonghaseyo unnie , sinopsis another miss oh nya enggak di lanjutin ? Nanggung banget unnie . Mianhe :)
BalasHapusGomawoyo
lanjut dong ep 6,,penasaran nihhh,,heheheh
BalasHapusKyaaaaa..... udah nunggu berhari* akhirnya update juga. Akhir cerita dagdigdug dagdigdug......
BalasHapusLanjut ep 6 yahh.. Semangattt.. 😊
BalasHapusGomawo unnie. Next ya eps 6nya
BalasHapus