PS : All
images credit and content copyright :MBC
Kang Chul tenggelam dalam sungai han, tiba-tiba matanya
terbuka. Dan Kang Chul yang sedang tertidur langsung terjaga dengan mata
melotot. Wajahnya terlihat panik dan menyadari masih ada dikamarnya dan tanganya
selalu siap dengan pistol. Ia melihat Yeon Joo yang tertidur pulas lalu menaruh
pistol dan ingin meminum wine tapi ternyata sudah habis.
Akhirnya ia berjalan keluar kamar, saat pintu terbuka
melihat sosok pria mengunakan jubah dengan wajah tak terlihat dan tanganya
langsung menodongkan pistol. Mata Kang Chul melotot langsung mendorong si pria
sampai akhirnya pintu kamarnya tertutup dan Yeon Joo sudah tak terlihat.
Kang Chul mulai berkelahi dengan menjatuhkan pistol dari
tangan si pria misterius. Si pria berjalan mendekat dan Kang Chul bisa
melawanya sampai akhirnya tangan Si pria mencekik lehernya. Kang Chul berusaha
untuk melepaskanya sambil melihat siapa sebenarnya yang ingin menyerangnya.
Tapi benar-benar tak terlihat.
Ia membanting si pria misterius dan sempat memelintir
tanganya, si pria bisa melepaskan diri dengan nyelengkat kaki Kang Chul dan
akhirnya Kang Chul pun terjatuh. Si pria langsung masuk ke dalam lift, Kang
Chul berlari bisa menahanya saat membuka pintu ternyata pria misterius itu hilang.
Tuan Oh masih ada dikamarnya dengan wajah kesal
membanting komputernya lalu memecahkan layarnya dengan alat pemadam api sambil
berteriak “Mati.... mati” lalu bersandar di dinding karena kelelahan. Setelah
itu memilih meninggalkan kamar dan membiarkan layar komputernya yang sudah
retak.
Kang Chul mondar mandir lalu melihat pistol yang
tertinggal dengan model sedikit panjang dibagian ujungnya. Dua pengawal berlari
dan baru datang melihatnya. Kang Chul memarahi keduanya yang seharusnya menjaga
pintu. Salah satu pengawal menceritakan kalau menerima pesan dari Yoon Do untuk
turun tapi ketika bertemu Yoon Do ternyata bukan dia pengirimnya. Kang Chul
terdiam memikirkan siapa pria misterius yang mengirimkan pesan spam pada dua
pengawalnya.
Akhirnya ia kembali masuk ke dalam kamar sambil menekan
bagian punggungnya yang terasa sakit lalu kembali bersandar di tempat duduknya.
Matanya melotot tajam pada Yeon Joo yang tertidur didekatnya dan melihat
kembali pistol yang ada ditangannya.
Pikiranya kembali melayang pada saat mengemudikan
mobilnya, melihat sebuah truk tanpa plat nomor seperti sengaja menabraknya. Matanya
langsung menatap ke arah atas.
“Aku akan... segera menemukanmu....Tunggu saja..” gumam Kang Chul dengan mata penuh dendam.
Pagi hari
Yeon Joo membuka matanya lebar-lebar lalu tersadar dan
langsung terbangun melihat ke arah tempat tidurnya, bertanya keberadaanya
sekarang. Ia turun dari tempat tidur melihat sekeliling dan menduga itu kamar
dari Kang Chul.
“Yahh.. benar. Ini kamarnya. Ini tempat
tidurnya dan ini... Ya Tuhan. Apa aku diseret lagi ke sini? Kenapa?” ucap Yeon Joo heran
Do Yoon masuk melihat Yeon Joo sudah terbangun dan
langsung menyapanya, lalu menanyakan keadaanya. Yeon Joo menutupi rasa gugupnya
mengatakan baik-baik saja. Do Yoon memberitahu Seorang
perawat memeriksanya saat Yeon Joo pingsan dan
akan baik-baik saja.
“Dia bilang Kenapa aku pingsan?” tanya Yeon Joo penasaran
“Dia bilang itu karena bekerja
berlebihan.” Ucap Do Yoon, Yeon Joo binggung seperti
tak merasa Bekerja berlebihan
“Itu Sebuah kelelahan yang parah
menempatkan banyak ketegangan pada tubuhmu.” Jelas Do
Yoon, Yeon Joo makin heran dianggap memiliki Kelelahan
yang parah
“Kau ada di tempat tidur selama 2
hari dan Mungkin kau membuat dirimu lelah.”kata Do Yoon
Yeon Joo mengingat sebelumnya jamnya berputar dengan
cepat dari dan sudah dua bulan berlalu, lalu berkomentar Mungkin
memang benar. Do Yoon mengajak Yeon Joo untuk makan
siang dengan Presiden Kang karena akan
segera kembali. Yeon Joo binggung Kang Chul
akan datang. Do Yoon memberitahu sudah menyiapkan
beberapa pakaian jadi dapat berganti di kamar mandi. Yeon Joo mengerti dan Do Yoon pun pamit pergi.
Yeon Joo kebinggungan lalu masuk ke dalam kamar mandi,
lalu mengunakan jubah mandinya. Ia melihat kamar mandi yang mewah dengan sofa,
lalu battub dan juga shower ditempat yang berbeda dan terbuka, semua terlihat
sangat mewah dan hanya dimiliki orang Kaya bahkan sangat luas.
Mata melirik sesuatu yang membuatnya melotot, dua pasang
pakaian dalam berwarna pink dan hitam, lalu menjerit melihat salah satu bra
hitamnya itu tembus pandang. Tiba-tiba teringat kata-kata Soo Bong terakhir
kali di telp “Bukankah itu
masalah terbesarnya? Bagaimana kau tahu apa yang akan terjadi jika
kau terlibat dengan Kang Chul? Bagaimana jika kau diseret ke webtoon secara
tiba-tiba?”
Yeon Joo panik lalu keluar dari kamar mengambil pistol
yang biasa disembunyikan Kang Chul dibawah bantal.
Kang Chul baru naik lift sambil melihat jam tanganya,
bertanya apakah Yeon Joo sedang sendirian. Do Yoon memberitahu Yeon Joo sedang
ada dikamar mandi.
“Aku sudah bilang jangan
meninggalkan dia sendiri
ketika sudah sadar.” Kata Kang Chul mengomel
“Aku tidak bisa masuk ke kamar mandi denganya” ucap Do Yoon binggung
Kang Chul dengan kesal langsung berlari keluar dari lift.
Di kamar Yeon Joo binggung melihat antara pistol dan juga bra tembus pandang
didepan matanya, dengan wajah kebinggung mana yang harus dipilihnya sekarang.
Akhirnya Kang Chul masuk kamar, Do Yoon yakin Yeon Joo itu tak akan kabur
karena mereka ada dilantai 33
Yeon Joo benar-benar binggung harus memutuskan pilihanya,
Kang Chul masuk ke dalam kamar mandi.
Yeon Joo langsung berbalik seperti memutuskan untuk memperlihatkan tubuhnya
yang hanya mengunakan pakain dalam. Kang Chul terlihat santai, hanya
mengaruk-garuk kepalanya. Do Yoon benar-benar kaget langsung menutup pintu dan
keluar.
So Hee masuk kamar melihat tak ada siapaun, Do Yoon baru
keluar dari kamar mandi dengan wajah shock. So Hee tahu Yeon Joo yang akhirnya
sadar. Do Yoon langsung membalikan tubuh So Hee sambil mendorongnya, mengatakan
kalau bisa menemuinya nanti, So Hee bingung apa yang dilakuan Yeon Joo
sekarang. Do Yoon beralasan Yeon Joo sekarang sedang berbicara empat mata
dengan Kang Chul. So Hee binggung kenapa harus dikamar mandi.
Yeon Joo mengintip seperti berharap bisa kembali ke dunia
nyata, tapi ternyata didepan Kang Chul berdiri dengan melipat tanganya
didadanya. Kang Chul berkomentar Yeon Joo mulai bertingkah aneh lagi, Yeon Joo
terus mencari seperti berharap “bersambung” akan keluar. Kang Chul bertanya apa
lagi sekarang yang dilakukanya.
“Sekarang sudah Jam 11 siang dan kau baru
bangun. Apa yang kau lakukan di sini?” ucap Kang Chul, Yeon Joo langsung menutup jubahnya
mengatakn bukan apa-apa. Kang Chul makin bingung
“Kau selalu melakukan hal-hal dan
mengatakan bukan apa-apa.” Keluh Kang Chul berjalan
mendekat, Yeon Joo langsung mengeluarkan pistolnya
“Jangan mendekat... Berhenti… Aku akan menembakmu jika kau
tidak menurutinya.”ancam Yeon Joo mengarahkan pistolnya, Kang Chul
mengangkat tanganya dengan wajah kaget.
“Ya ampun.... Kau seorang wanita yang tak
terduga. Kau
tiba-tiba muncul, menampar
wajahku, menciumku, menghilang
dan muncul lagi. Sekarang,
kau tiba-tiba melepaskan pakaianmu... dan
mengarahkan senjata kepadaku.” Kata Kang Chul
mengangkat tanganya.
“Aku tahu kau tidak mengerti padaku. Aku
akan melakukan hal yang sama jika aku jadi kau. Ada alasan kenapa aku melakukan
ini.” ucap Yeon Joo, Kang Chul bertanya alasan apa sambil
melangkah maju.
“Jangan bergerak....Aku sungguh akan menembakmu.... Aku tidak bercanda.” Kata Yeon Joo menodongkan pistolnya.
Kang Chul tersenyum lalu menurunkan tanganya menyuruh
Yeon Joo melakukanya saja. Yeon Joo menegaskan kalau ia serius, Kang Chul
berjalan semakin mendekat.Yeon Joo menjerit kalau ini
berbahaya. Kang Chul heran kenapa Yeon Joo itu
malah terlihat khawatir ketika ingin membunuhnya, Yeon Joo menegaskan kalau
ingin menembaknya dan mengarahkan pada langit-langit, tapi tak terdengar suara
tembakan apapun.
Akhirnya Kang Chul mengambil pistol dari tangan Yeon Joo,
mengatakan kalau harus membutuhkan peluru di dalam pistolnya. Yeon Joo pun
melonggo karena ternyata untuk keluar dari dunia W tak berhasil. Kang Chul
mengatakan ingin melihat apa yang akan dilakukan ketika Yeon Joo tahu bahwa ia menyimpan pistol di bawah
bantal.
Kang Chul memasang beberapa peluru yang dibawa dalam saku
bajunya, lalu berbaring dan menodongkan pistolnya. Yeon Joo panik kenapa Kang
Chul malah melakukan ini padanya. Kang Chul mengaku tidak
suka melakukan hal ini, jadi lebih baik mereka kompromi dengan berbicara baik-baik.
“Aku punya sekitar 100 pertanyaan, tapi aku akan membiarkanmu hidup
jika kau menjawab pertanyaan pertama. Bagaimana
bisa kau menghilang hari itu? Aku
harus melaporkanmu ke polisi jika kau tidak menjawab.” Kata Kang Chul mengancam dan pistol mengarah pada Yeon
Joo dan melangkah lebih dekat.
“Kau Kejam!!!! Kau bilang aku sudah
menyelamatkan hidupmu.” Ucap Yeon Joo
“Tentu saja, maka Itu
sebabnya aku membiarkanmu pergi. Bukankah
kau yang melanggar janji? Kau
menghilang tanpa menjawab pertanyaanku dan Kau
harus tepati janji itu sekarang. Aku
menunggu selama 2 bulan seperti pria sejati. Apa Kau
setuju? Bagaimana
bisa kau menghilang? Pasti
ada caranya. Aku harus melaporkanmu ke polisi
bila kau tidak menjawab” ucap Kang Chul. Yeon Joo
pun hanya bisa diam
“Jika kau tidak bisa menjawabnya, maka ini pertanyaanku berikutnya. Kenapa kau menciumku setelah
menamparku hari itu? Aku
akan menunggu jawabanmu karena
kita masih punya banyak waktu.” Kata Kang Chul akhirnya
menaruh pistol dikursi dan membuka jasnya.
“Aku melakukan itu agar aku bisa
menghilang.” Jawab Yeon Joo melirik Kang Chul yang
bersadar di kursi sambil memegang pistolnya, Kang Chul seperti tak mendengar
dengan jelas.
“Aku melakukan itu agar aku bisa
menghilang.” Kata Yeon Joon mengulanginya, Kang Chul
bertanya melakukan apa. Yeon Joo mengatakan kalau menciumnya kemarin.
“Jadi Kau menciumku agar kau bisa
menghilang. Aku tidak
membayangkan jawaban seperti itu. Apa
kau menghilang karena kau menciumku hari itu? Apa benar seperti itu ?” ucap Kang Chul tak percaya
“Itu Benar, jadi tolong hentikan dan biarkan
aku pergi.” Kata Yeon Joo merengek dengan wajah
ketakutan.
Kang Chul masih tak percaya tapi Yeon Joo menyakinkan
kalau yang dikatakannya itu benar. Kang Chul berjalan mendekat dan langsung
menciumnya denga tangan memegang pistol. Yeon Joo kaget harus berciuman dengan Kang
Chul untuk kedua kalinya. Kang Chul berjalan mundur lalu bertanya kenapa Yeon
Joo masih ada didepanya.
Yeon Joo masih terlihat shock, Kang Chul melihat Yeon Joo
masih ada didalam kamar mandirnya. Yeon Joo dengan terbata-bata menjelaskan dengan hanya
berciuman tidak akan membuatnya menghilang tapi harus ada perubahan emosi. Kang Chul mengatakan kalau perubahan emosi yang
menurutnya itu tidak begitu menyukainya.
“Kau mungkin tidak menyukainya,
tapi kau terkejut.” Jelas Yeon Joo, Kang Chul
membenarkanya.
“Itu maksudku..... Ada perubahan emosi dan itu peraturannya.” Kata Yeon Joo. Kang Chul melihat Yeon Joo itu tampak
terkejut, wajahnya juag memerah. Yeon Jo menutup pipinya menegaskan sekarang sedang
membicarakan Kang Chul. Wajah Kang Chul terlihat binggung
“Perubahan emosimu penting.” Tegas Yeon Joo, Kang Chul bertanya peratuan apa itu dan
kenapa Perasaan emosinya itu penting.
Yeon Joo mengatakan kalau itu karena Kang Chul tokoh utama. Kang Chul binggung dan bertanya untuk apa tokoh utama, Yeon
Joo langsung menutup mulutnya mencoba mengalih pembicaran dengan menunjuk
kearah pistol, kalau yang baru saja di lakukan bisa dianggap pelecehan
seksual dan akan menuntutnya. Kang Chul membalas Yeon Joo yang melakukan kekerasan seksual bahkan sebelumnya sudah menamparnya.
“Selain itu, aku melakukan
eksperimen ilmiah untuk
membuktikan logika dari pernyataanmu. Yang
kau katakan sekarang... adalah
bahwa kau hanya dapat menghilang bila ada perubahan... emosi dalam diriku. Apa itu benar?” ucap Kang Chul, Yeon Joo membenarkan.
“Jadi Itu sebabnya kau menamparku? Apa kau mengarahkan pistol dan
melepas gaun untuk mengejutkanku?” kata Kang
Chul, Yeon Joo kembali membenarkan.
“Ini sangat aneh... Aku pikir kau akan mengatakan itu
teleportasi. Tetap
saja, itu tidak tampak seperti kebohongan... karena kau masih di sini bahkan
ketika kau punya kesempatan untuk menghilang.” Ucap
Kang Chul tak percaya. Yeon Joo
menyakinkan kalau yang dikatakanya itu tidak
berbohong dengan tangan seperti memohon.
“Hanya karena itu bukan
kebohongan, tapi bukan
berarti itu semuanya benar. Kau hanya berbicara tentang apa
yang terjadi... tanpa
konteks penting.” Tegas Kang Chul dengan
wajah serius mengangkat pistolnya kembali, Yeon Joo kembali ketakutan.
“Pasti ada yang kau sembunyikan dan Pasti ada konteks yang
menjelaskan kenapa kau bisa menghilang, bukan hanya
ketika ada perubahan emosi dalam diriku.... Kau
harus beritahu aku.” Ucap Kang Chul menodongkan
pistolnya kembali.
“Aku tidak tahu lebih dari itu.” Kata Yeon Joo dengan wajah panik.
“Bagaimana bisa kau tidak tahu? Kau harus Jawab dalam hitungan 10.” Ucap Kang Chul mulai menghitung, Yeon Joo tetap
mengatakan benar-benar tak mengetahuinya.
Dihitungan ke empat, Yeon Joo meminta Kang Chul tak
menakutinya dan merasa yakin tak akan mungkin tega melakukanya. Kang Chul
mengarahkan tembakann pada hitungan ke lima pada pot bunga, Yeon Joo menjerit
histeris ketakutan. Do Yoon masuk ingin tahu apa yang terjadi, So Hee juga ikut
melihat.
Kang Chul menyuruh untuk keluar, So Hee terlihat marah
yang dilakukan Kang Chul pada Yeon Joo terlihat ketakutan dengan menutup
telinganya. Kang Chul menegaskan kalau ia sendiri yang
menyelidiki menggantikan polisi karena
Yeon Joo terlalu banyak bicara.
“Bagaimanapun juga, Yeon Joo terus menggodaku... bukannya mengatakan yang
sebenarnya.” Kata Kang Chul dengan mata penuh
dendam. Yeon Joo terlihat benar-benar ketakutan.
So Hee mencoba menanyakan keadaan Yeon Joo lalu meminta
Kang Chul untuk menghentikanya. Tapi Kang Chul menyuruh mereka keluar, So Hee
meminta menghentikan karena Yeon Joo itu statusnya itu masih pasien. Kang Chul
berteriak marah menyuruh keluar. Akhirnya Do Yoon mengajak So Hee agar bisa
keluar dan membiarkan Kang Chul menyelesaikan masalah dengan caranya.
“Ini cara aku melakukannya dan Ini sangat penting karena hidupku
yang dipertaruhkan. Tidak
peduli meskipun kau menyelamatkan hidupku. Kau penyelamat, tapi kau juga
sangat berbahaya. Itu
sebabnya aku akan menembak jika kau tidak menjawab. Aku akan menghitung 5 angka lagi.” Kata Kang Chul mulai menghitung
“Sebenarnya seberapa penting rahasia
yang tidak bisa kau katakan bahkan di bawah todongan senjata ini?”
tanya Kang Chul berhenti di hitungan ketujuh. Yeon Joo yakin Kang Chul itu tidak
akan menembaknya.
Kang Chul kembali melanjutkan hitungan di angka delapan,
bertanya kenapa Yeon Joo itu yakin sekali. Dengan terbata-bata Yeon Joo mengatakan
kalau Kang Chul bukan orang yang akan melakukan itu. Kang Chul menghitung di angka sembilan, menurutnya Yeon
Joo tahu segalanya tentang dirinya tapi itu ternyata Yeon Joo salah
tentang hal-hal tertentu karena ia bisa
melakukannya.
Yeon Joo mengelengkan kepalanya menurutnya itu tak
mungkin, Kang Chul menatap dalam ke arah mata Yeon Joo yang menahan tangis dan
bertanya apakah Yeon Joo masih tak mau menjawab pertanyaannya. Yeon Joo hanya
terdiam dan Kang Chul pun menyebut angka 10 lalu melepaskan tembakan. Peluru
masuk ke dada Yeon Joo tapi langsung menembusnya dan tertancap di cermin yang
ada dibelakangnya.
Do Yoon dan So Hee yang ada diluar melotot kaget
mendengar suara tembakan. Yeon Joo terdiam melihat bagian dadanya tak terjadi
apapun, tanganya di masukan ke dalam jubah untuk memastikanya. Kang Chul
menurunkan pistolnya, Yeon Joo melihat di tanganya tak ada darah sedikitpun
setelah tertembak peluru.
“Apa Kau terkejut? Jadi Kau tidak tahu kekuatan yang kau
miliki.” Ucap Kang Chul, Yeon Joo yang shock akhirnya jatuh
pingsan. Kang Chul dengan cepat memeluknya agar Yeon Joo tak terjatuh.
Do Yoon masuk bertanya apa yang terjadi, So Hee pikir
Kang Chul menembakan dan membuat Yeon Joo tak sadarkan diri. Kang Chul
memberitahu Yeon Joo itu pingsan karena terkejut dan menyuruh Do Yoon untuk
memindahkan di tempat tidur. Do Yoon akhirnya mengendong Yeon Joo.
So Hee mengumpat Kang Chul itu sudah gila dan bertanya
apa yang sebenarnya sedang dilakukanya. Kang Chul mengaku hanya menakutinya
saja, Do Yoon pun membawa Yeon Joo keluar. Soo Hee tak habis pikir karena Kang
itu benar-benar gila. Kang
Chul mengaruk-garuk kepalanya dengan pistol. So Hee memilih untuk keluar dari
kamar mandi.
Kang Chul menaruh pistol di celananya, lalu berjalan ke
arah cermin dan melihat peluru yang ditembakan menempel disana bukan ditubuh
Yeon Joo lalu menatap dengan wajah dingin memikirkan apa sebenarnya yang
terjadi.
Do Yoon membaringkan Yeon Joo di tempat tidur, So Hee
menelp Dokter meminta agar segera datang karena ada pasien sebelumnya tidak
sadarkan diri lagi karena ada Sesuatu yang mengejutkan. Setelah menutup ponselnya meminta pelayan membawakan
air juga, pelayan pun langsung keluar mengambil air.
“Apa ia kehilangan akal setelah
berada di rumah sakit terlalu lama?” kata So
Hee binggung menatap kearah kamar mandi.
“Presdir
Kang memang aneh, tapi dia juga sangat aneh. Mereka
berdua aneh.” Kata
Do Yoon melihat keduanya yang tak duga olehnya.
So Hee masuk kamar melihat Kang Chul sedang membereskan
pakaiannya, Kang Chul bertanya apakah So Hee sudah menelp dokter. So Hee mengatakan sudah bilang
untuk menyerahkan Yeon Joo ke polisi.
“Apa kau membawanya untuk
bertindak seperti penjahat? Apa Kau seorang gengster atau semacamnya ? Kenapa kau mengancam seorang
wanita dengan pistol?” ucap So Hee tak habis pikir
“Bukankah penyelidikan untuk
kebenaran yang kau inginkan?” kata Kang Chul seperti
anti dengan polisi
“Laporkan dia ke polisi sekarang.” Kata So Hee, Kang Chul pikir tak perlu lapor polisi
“Aku tidak sanggup melihatnya Laporkan
dia ke polisi. Jika mereka tidak bisa
mengatasinya, maka kita
dapat menyelidiki. Itu urutannya. Kenapa
kau membuat hal menjadi rumit?Kau tidak tahu apa yang memasuki dirimu.” Tegas So Hee sudah siap dengan ponselnya.
Kang Chul mengambilnya kalau sudah meminta agar jangan
melakukanya, karena menurutnya semua ini tidak
akan pernah terpecahkan setelah polisi terlibat. Dan
mengingatkan kembali ucapanya kalau Yeon Joo adalah kunci
hidupnya. So Hee menahan amarah mengambil ponselnya kembali.
Kang Chul lalu meminta agar So Hee ubah jadwal penerbangannya ke malam hari karena harus mampir ke Busan.
Seorang perawat memeriksa tekanan darah Yeon Joo, Kang
Chul masuk bertanya apakah Yeon Joo sudah bangun. Yeon Joo melirik melihat Kang
Chul yang datang dan memalingkan wajahnya. Kang Chul menanyakan keadaan Yeon
Joo pada perawat. Perawat mengatakan suda memberinya
obat penenang, dan tekanan darahnya normal. Kang Chul
meminta agar membiarkan mereka berdua saja lalu duduk dikursi.
“Apa Kau marah padaku?” ucap Kang Chul melihat Yeon Joo yang memalingkan
wajahnya.
“Kau bertanya apa aku marah? Itu bukan ekspresi yang tepat. Kau menembakku dengam pistol.” Kata Yeon Joo kesal
“Maaf karena mengejutkanmu. Sebenarnya, aku tahu bahwa suara
tembakan tidak akan membunuhmu. Kenapa
kau tidak tahu itu? Kau
tidak terlihat, Yeon Joo. Kau
tidak pernah bisa mati. Apa Kau
sungguh tidak tahu itu?” kata Kang Chul, Yeon Joo
bingung Kang Chul itu bisa mengetahuinya.
“Bila kau menjawab pertanyaanku,
aku akan memberitahumu. Karena
kita sudah melihatnya, mari
kita mengakui bahwa kau bukan orang biasa. Kau mungkin dari dunia lain yaitu Dari dunia lain yang aku tidak
ketahui. Kau
bekerja sebagai residen operasi kardiotoraks di sana. Benarkan ?”
ucap Kang Chul memperlihatkan ID Card yang masih disimpannya tertulis (Residen Operasi Kardiotoraks,
Oh Yeon Joo)
Kang Chul bertanya dimana itu keberadaanya, Yeon Joo tak
mau menjawabnya hanya menatap Kang Chul lalu menghela nafas panjang. Kang Chul mengaku
sangat lega, karena bisa memeriksa
dengan matanya bahwa Yeon Joo tidak bisa menghilang seperti
waktu itu. Menurutnya jika semua ini terserah
padanya maka itu berarti tidak ada cara untuk Yeon Joo melarikan diri. Yeon Joo terlihat gugup meremas tanganya. Kang Chul
yakin Yeon Joo itu mengenal diringnya dengan baik
“Setelah aku menetapkan pikiranku,
maka aku tidak akan pernah berubah
pikiran. Itu
bakatku.... Aku bahkan memenangkan medali
emas dengan itu. Jadi
sekarang, kau tidak bisa kembali.. sampai
kau menjawab semua pertanyaanku...” tegas
Kang Chul, Yeon Joo mulai menatapnya
“Tinggallah disini bersamaku. Karena kau sudah menyelamatkan
nyawaku, maka aku akan melindungimu dari polisi
dan media. Kau bisa
tinggal di sini selama yang kau inginkan. Jika kau ingin kembali, maka kau hanya perlu menjawab
pertanyaanku.” Kata Kang Chul, Yeon Joo mulai mengigit
bibirnya dan terlihat tegang
“Sepertinya kau punya banyak hal
mengejutkan untuk diberitahu kepadaku. Jika
kau mengatakan kebenaran dan mengejutkanku, maka kau
bisa kembali. Aku akan
dapat menemukan jawaban yang aku inginkan. Bagaimana menurutmu? Ini
adil, kan? Kau bisa Kejutkan
aku jika kau ingin kembali. Sebenarnya Dunia
seperti apa yang kau tinggali?” ucap Kang Chul
penasaran, Yeon Joo hanya diam tak mau menatapnya dan menghela nafas panjang.
Kang Chul ingat Yeon Joo bilang mengetahui dan melihat
segala sesuatu tentang dirinya lalu menanyakan
dimana melihatnya. Yeon Joo tetap diam tanpa menatapnya, Kang Chul bertanya Apa
itu sulit untuk menjawab. Yeo Joo menjawab kalau itu sulit. Kang Chul pun mengajak mereka untuk tinggal bersama
karena sangat tidak
keberatan jadi mereka punya
banyak waktu.
“Apa Kau ingin aku... tinggal di sini?” tanya Yeon Joo
“Jika bukan di sini, kemana kau akan pergi? Aku pikir kau tidak punya tempat
tujuan.” Kata Kang Chul, Do Yoon masuk ke dalam kamar
memberitahu kalau sudah siap.
“Aku berencana untuk makan siang
bersama sebelum melakukan perjalanan bisnis. Tapi ada sesuatu di Busan. Mari kita makan ketika aku
kembali nanti Aku akan kembali hari Jumat dan Sekretarisku akan membantumu
untuk sementara waktu” jelas Kang Chul
Yeon Joo memalingkan wajahnya, Kang Chul memberikan
kembali ponsel yang kemarin dilemparnya
dan meminta menghubunginya jika terjadi sesuatu, Yeon Joo pun mengambilnya.
Kang Chul mengulurkan tangan dan mengutarakan
niatnya ingin berdamai serta
meminta maaf atas apa yang dilakukan tadi. Yeon Joo menjabat tangannya saat
akan menariknya Kang Chul menahanya, Kang Chul kembali meminta maaf lalu
menyuruhnya untuk istirahatlah. Do
Yoon dan Kang Chul pun siap untuk meninggalkan kamar.
“Aku mencintaimu.” Kata Yeon Joo berusaha membuat terkejut, Do Yoon kaget,
Yeon Joo melihat tak ada tulisan yang keluar Akhirnya kembali membaringkan
tubuhnya meminta untuk melupakan saja. Kang Chul terlihat berpikir.
“Ahh..... Kau pasti berpikir aku akan
benar-benar terkejut jika melihatmu telanjang, Apa
Kau pikir hatiku akan berdebar cepat dan mataku akan buta?” ucap Kang Chul mengejeknya.
“Tidak.... Aku hanya mengambil kesempatan.” Kata Yeon Jo, Kang Chul bertanya apakah Yeon Joo tahu
bahwa ia itu luar biasa?
Yeon Joo mengatakan sudah mengetahuinya, Kang Chul
tertawa lalu berpesan agar berhati-hati lalu mengajak Do Yoon segera keluar
dari kamar. Yeon Joo menutup wajahnya karena malu.
Do Yoon berjalan kebingungan bertanya apa sebenarnya yang
terjadi. Kang Chul sambil menekan tombol lift bertanya apa yang dibicarakanya.
Do Yoon mengulang perkataan Kang Chul yang mengatakan Yeon Joo itu tak cantik, tapi
bertingkah seperti sedang jatuh cinta.
“Dia telanjang didepanmu, Lalu dia
menciummu dan mengakui cintanya, bahkan
menamparmu. Semua itu
terlihat seperti pertarungan cinta. Lalu Apa Kau
akan tinggal di sini bersama? Itu
seperti pasangan yang pindah bersama.” Kata Do
Yoon binggung, Kang Chul mengangguk setuju.
“Siapapun akan berpikir begitu.” Ucap Do Yoon, Kang Chul juga setuju, Do Yoo menyindir
Kang Chul itu keren sekali.
“Ini rumit.... Pikirkan saja sesukamu.” Kata Kang Chul lalu masuk lift saat terbuka.
Yeon Joo tiba-tiba berlari meminta agar Kang Chul
menunggu sebentar, pintu lift pun kembali terbuka. Kang Chul bertanya ada apa.
Yeon Joo ingat Kang Chul yang akan pergi ke suatu tempat. Kang Chul memberitahu akan mampir di
Busan lalu pergi ke New York dan bertanya kenapa
memangnya. Yeon Joo berpesan agar Kang Chul berhati-hati.
“Apa aku akan mati di jalan? Apa kereta akan tergelincir Atau pesawat akan dibajak?” kata Kang Chul mengodanya.
“Aku tidak tahu tapi Aku hanya khawatir.” Kata Yeon Joo, Kang Chul melihat Yeon Joo tidak
yakin bagaimana dirinya akan
mati kali ini.
“Ketika aku di sini, maka aku juga tidak tahu. Jadi aku tidak bisa membantumu.” Jelas Yeon Joo.
“Apa Kau bisa mengetahui dari sana?” tanya Kang Chul, Yeon Joo membenarkan. Kang Chul
mengangguk lalu mengatakan jadi penasaran padanya sekarang lalu melangkah keluar.
“Kau tidak pernah menjawab. Kenapa kau khawatir bahwa aku
akan mati?” kata Kang Chul
“Aku salah satu orang... yang ingin hidupmu berakhir
bahagia. Aku
fans-mu. Aku serius mengatakan ini” ucap Yeon Joo dengan senyuman bahagia.
“Maksudmu apa aku akan bernasib buruk jika aku mendengar
jawabannya?” kata Kang Chul, Yeon Joo pikir itu
mungkin saja.
“Makanya aku tidak bisa menjawab.... Tapi Selain itu, kau pasien pertama.. yang aku selamatkan sendiri.” Akui Yeon Joo
Kang Chul tak percaya dan
merasa terhormat. Yeon
Joo juga mengatakan Kang Chul itu sebagai pasien keduanya. Kang Chul membalas bahkan
merasa lebih terhormat. Yeon Joo pun berpesan agar
Kang Chul itu selalu
waspada. Keduanya saling menatap lalu Kang Chul mengatakan akan
melakukanya.
“Aku rasa kau akan menjawab
pertanyaan ini. Berapa
umurmu?” tanya Kang Chul. Yeon Joo menjawab 30
tahun.
“Ahh.... Kita
seumur.... Apa Kau sudah menikah?”taya Kang Chul, Yeon Joo menjawa belum. Kang Chul
tersenyum berkomentar itu bagus lalu masuk ke dalam lift.
Yeon Joo menatap binggung dan pintu lift mulai tertutup,
Kang Chul mengedipkan matanya seperti berusaha mengodanya.
“Aku tahu kenapa aku
terus diseret ke sini... hanya setelah beberapa saat. Itu karena pria ini... mengatakan bahwa
aku kunci hidupnya. Saat itu, tokoh wanita di
webtoon ini berubah. Dari Yoon So Hee... ke Oh Yeon Joo.” Gumam Yeon
Joo memegang dadanya.
bersambung ke episode 4
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
i love the story
BalasHapusi really love this drama
BalasHapus