Gong Shim sedih karena tak boleh minum juga, Dan Tae
pikir Setelah Gong Shim
kentut maka bisa pulang. Gong Shim
yakin Dan Tae pasti lapar jadi lebih
baik Pergi dan cari sesuatu untuk dimakan. Dan Tae tahu Gong Shim yang tidak
boleh makan apapun jadia akan
kelaparan bersamanya hari
ini.
“Apa Kau tidak akan makan apapun?” ucap Gong Shim tak percaya, Dan tae mengangguk tapi
suara perutnya terdengar sangat keras tanda lapar, Gong Shim menyuru Dan tae
untuk makan.
“Itu tidak penting sekarang, karena Kau harus
dimarahi olehku. Apa
kau tahu bahwa semuanya bisa jadi lebih buruk? Kau harus memberitahu orang lain
saat kau sakit tapi Kau hanya
menahan rasa sakitmu.” Ucap Dan Tae marah, Gong
Shim mengatakan Rasa sakitnya masih bisa ditoleransi.
“Lain kali saat kau sakit, segera beritahu aku, oke?” ucap Dan Tae, Gong Shim menganguk mengerti.
“Kau sibuk bermain-main. Apa kau akan membiarkan ini
terjadi lagi atau tidak?” ucap Dan Tae dengan nada
tinggi, Gong Shim berjanji tidak
akan membiarkan ini terjadi lagi.
“Tapi bukankah seharusnya kau
menjagaku? Kenapa
kau terus memarahiku?” keluh Gong Shim dengan
wajah cemberut
“Apa kau perlu dimarahi atau
tidak? Apa kau
memiliki hak untuk cemberut atau tidak?” sindir Dan
Tae
Gong Shim hanya bisa diam lalu melihat ponsel Dan Tae
bergetar terlihat nama [Ratu Star]. Dan Tae tersenyum melihatnya lalu pamit pergi keluar
sebentar untuk menerima telpnya. Gong Shim menebak-nebak siapa ratu star grup,
berpikir Dan Tae itu punya rekan kerja wanita di tempat kerja.
Nenek Nam menelp menanyakan keberadaan cucunya sekarang karena tidak bisa menghubunginya sepanjang hari ini. Dan Tae memberitahu sedang ada dirumah sakit, Nenek Nam
panik bertanya kenapa cucunya bisa ada dirumah sakit.
“Kau ingat aku mengatakan tentang gadis
yang aku sukai saat itu? Dia baru saja dioperasi.” Cerita Dan
Tae
“Kenapa? Apa serius?” tanya nenek Nam ikut khawatir, Dan Tae memberitahu hanya
usus buntu.
Nenek Nam sedikit bisa bernafas lega lalu bertanya apakah
keadaanya baik-baik saja sekarang, Dan Tae mengatakan baik-baik
saja, Nenek Nam pun berpesan agar cucunya menjaganya dengan
baik karena wanita menyimpan di dalam hatinya jika seorang pria membuat sedih. Dan Tae pun seperti baru mengerti.
Gong Shim semakin cemberut mengetahui Dan Tae menerima
telp dari ratu, menebak-nebak Ratu kecantikan, Ratu dansa, Ratu Hallyu. Dan Tae akhirnya kembali masuk dan menaruh ponselnya
diatas tempat tidur dan bertanya apakah Gong Shim membutuhkan sesuatu karena akan
mengambilkannya
“Kau harus kelaparan, bahkan tidak
boleh minum. Aku akan
membawakanmu apa pun yang kau inginkan.” Ucap Dan
Tae
“Aku melihat layar ponselmu saat
kau mendapat panggilan. Siapa
"Ratu Star"? Apa
itu seseorang dari pekerjaan?” tanya Gong Shim, Dan Tae membenarkan,
Gong Shim ingin tahu siapa orangnya, Dan Tae dengan wajah
datar memberitahu itu hanya seseorang, lalu pamit pergi karena akan
ke lantai pertama untuk mengambil beberapa barang. Gong Shim makin kesal karena Dan tae tidak
mau memberitahu siapa orangnya padahal
sebelumnya sudah bertanya.
Ponsel Dan Tae kembali berdering, terlihat nama Ratu
Star. Gong Shim memastikan kalau Dan Tae tak datang lalu mengangkat telpnya,
lalu mengaku sebagai teman wanita Dan Tae dan meminta untuk memberitahunya apabila membutuhkan
sesuatu yang akan dikatakan pada Dan Tae, tapi tak terdengar suara apapun.
Akhirnya Gong Shim berbicara
“hallo”
“hallo”
“Aku katakan, aku teman wanita Dan
Tae. Aku akan
menyampaikan pesan jika kau mau.” Ucap Gong
Shim, Nyonya Nam tersenyum mendengar suara Gong Shim yang mengangkat telp.
“Tidak apa-apa. Aku akan
menutupnya.” Kata Nyonya Nam, Gong Shim binggung
ternyata suara yang didengarnya itu seperti wanita yang sudah tua. Nyonya Nam
tersenyum karena bisa mengetahui suara wanita yang disukai oleh cucunya.
Gong Shim makin penasaran siapa ratu star dan buru-buru
melempar ponsel ke tempat tidur saat Dan tae kembali datang. Dengan wajah sinis
memberitahu Dan Tae meninggalkan ponselnya, Dan Tae tahu lalu memasukan ponsel
ke saku celananya, lalu bertanya apa yang ingin diinginkan Gong Shim sekarang.
Gong Shim pikir baik-baik saja jadi Dan tae bisa duduk dan beristirahat.
Dan Tae duduk dengan lemaskan otot lehernya, lalu melihat
Gong Shim mengaku bagian bawah kepalanya, mengusulkan untuk melepas
wignya. Gong Shim merasa tak perlu. Dan Tae menyuruh Gong
Shim melepaskan saja, Gong Shim mengaku rambutnya berkeringat
sebelumnya, dan tidak sempat mencucinya dan juga
memiliki bekas botak. Dan Tae pikir siapa yang
peduli tentang hal itu.
“Apa kau ingin aku untuk mencuci
rambutmu untukmu? Aku membeli Produk
ini memungkinkanmu untuk mencuci rambutmu tanpa air.” Ucap Dan Tae memperlihatkan botol untuk rambut. Gong
Shim sedikit tak percaya, tapi Dan Tae menyakinkan kalau bisa mencuci rambut
tanpa air.
“Berputarlah. Aku akan mencucinya untukmu.” Ucap Dan Tae, Gong Shim menolaknya, Dan Tae pun memaksa
agar Gong Shim memutar badannya dan melepaskan wignya.
Gong Shim melihat Dan Tae mengeluarkan foam dari botol,
Dan Tae mulai memijat seperti mengeramasi kepala Gong Shim, lalu bertanya
apakah terasa enak, Gong Shim tersenyum mengaku rasanya sangat enak. Dan Tae
pun bertanya sejak kapan perut Gong Shim itu terasa sakit, Gong Shim menjawab Dari
pagi hari
“Apa kau ingat saat kau pingsan di
taman hiburan?” tanya Dan Tae, Gong Shim mengaku tak
ingat karena Rasanya sangat sakit dan tidak
tahan, serta tidak terlalu ingat sejak naik
sepeda.
Dan Tae terdiam sambil memijat kepala Gong Shim, Gong
Shim pun merasakan sangat luar biasa. Dan Tae akan melakukannya sebentar lagi
dan kemudian mengeringkannya
rambutnya. Setelah selesai Dan Tae mengeringkan dengan
handuk dan melihat ada bagian botak yang tak tumbuh rambut, lalu bertanya-tanya
kapan rambut itu tumbuh kembali.
Gong Shim terlihat malu, merasa tak tahu kapan akan tubuh
padahal sudah merawatnya setiap hari, tapi sepertinya tidak menjadi
lebih baik. Dan Tae bertanya apakah Gong Shim
memiliki obatnya, Gong Shim menolak. Dan tae mengulurkan tanganya agar membantu
memakainya. Gong Shim mengambil obatnya dan meminta Dan Tae mengoleskan sedikit
saja.
“Mari kita pakaikan ini.... Aku berharap rambutmu akan segera
tumbuh. Dengan
begitu, kau bisa melepas wigmu.” Ucap Dan Tae sambil
mengoleskan obat pada rambut yang botak bahkan meniupnya supaya kering. Gong
Shim tersenyum bahagia menerima perhatian dari Dan Tae. Dan Tae tahu Gong Shim pasti lelah lalu membantunya untuk
segera berbaring dan narik selimut, wajahnya tersenyum melihat Gong Shim yang
berbaring di tempat tidur.
Beberapa saat kemudian, Gong Shim hanya berbaring dengan
wajah tersenyum di bawah Dan Tae sudah tertidur pulas. Gong Shim memiringkan
badanya melihat Dan Tae perlahan memastikan dengan mengoyangkan tanganya di
atas mata Dan tae kalau benar-benar tertidur.
Tangan Gong Shim pun menyentuh pipi Dan Tae, Dan Tae
merasakan sesuatu sedikit bergerak. Gong Shim tersenyum menatapnya lalu kembali
berbaring dengan wajah bahagia dan menutupi wajahnya.
Pagi hari di rumah sakit
Dan Tae keluar dari kamar mandi dengan pakaian kerjanya,
lalu melihat ke gantungan seperti kehilangan sesuatu. Gong Shim memperlihatkan
dasi yang sudah ada ditanganya, Dan Tae tersenyum ingin mengambilnya. Gong Shim
menjauhkanya ingin memasangkan. Dan Tae mengerti lalu menaikan kerah bajunya.
Gong Shim pun memakaikan dasinya seperti seorang istri
pada suaminya dan bertanya apakah tidak terlihat ketat memasangnya, setelah itu
memasang kembali kerahnya. Dan Tae menatap Gong Shim dengan senyuman dan
sedikit merapihkanya.
Perawat datang menyapa Gong Shim lalu bertanya apakah
sudah kentut. Gong Shim mengatakan belum , Perawat pun menyuruh Gong Shim kembali
puasa dan tidak akan boleh keluar sampai kentut, serta memastikan kalau memang sudah benar-benar
kentut. Gong Shim menganguk mengerti. Perawat pun keluar ruangan.
Dan Tae yakin Gong Shim pasti sangat lapar, Gong Shim
merasa belum selesai memakaikan dasi lalu merapihkan kembali, memberitahu Dan
Tae kalau baik-baik saja karena harus berpuasa. Dan Tae pun mengucapkan
terimakasih karena sudah membantu memasangkan dasi dan berjanji akan
datang kembali setelah bekerja. Gong Shim mengerti.
Dan Tae memakai jaket dan membawa tasnya, Gong Shim
berpesan seperti istri pada suaminya agar mendapatkan uang yang banyak. Dan Tae
menyambutnya, dengan lambaian tangan akan melakukan dengan baik lalu berangkat
pergi. Gong Shim memegang perutnya berharap agar segera buang gas supaya bisa
cepat-cepat pulang.
Toilet Star Grup
Dae Chul mencuci tanganya terlihat tatto kupu-kupu
ditanganya, Dan Tae masuk menyapanya dan
tak sempat melihat tattonya, Dae Chul menyapanya dengan tatapan sinis sambil
mengambil tissue, teringat kata-kata keponakanya “Kupikir Pengacara
Ahn Dan Tae... adalah Joon Pyo.” Dan Tae
lalu mencuci tangan melihat tatapan Dae Chul yang berbeda,
“Apa ada sesuatu yang ingin kau
katakan kepadaku?” tanya Dan Tae, Dae Chul
mengaku tak ada lalu keluar dari toilet.
“Kalau Dan Tae adalah Joon Pyo,
ini akan jadi masalah besar. Aku
memberi Joon Pyo cincin
tentaraku... saat itu.” Ucap Dae Chul duduk di meja kerjanya.
Flash Back
Joon Pyo sedang duduk sambil makan permen, Dae Chul
melihat kalung di leher Joon Pyo meminta agar meminjamkan. Joon Pyo menolak karena Nenek
mengatakan untuk merahasiakannya Jadi ia bisa menemukan jalan pulang.Dae Chul menyakinkan hanya
ingin melihatnya dan langsung mengembalikannya. Tapi
Joon Pyo tetap tak memberikanya.
Dae Chul akhirnya memberikan cincin tentara dengan kode
angka yang tertulis, Joon Pyo tertarik melihatnya seperti ada
laser yang keluar dari batu cincinya. Akhirnya Dae Chul
melepaskan kalung dan menelp dengan memastikan rumah Joon Pyo lalu meminta
tebusan 100.000 dolar.
“Cincin tentaraku... memiliki nama pasukan dan nomor
divisi di atasnya. Kalau
Dan Tae memilikinya, maka aku
akan disalahkan atas semuanya.” Ucap Dae Chul sambil
memegang tanganya.
Petugas pembersih mengeluarkan tas dari lokernya
memberikan pada Dan Tae karena tas itu yang diminta untuk disimpan. Dan Tae mengucapkan terimakasih, petugas pembersih
mereka tak masalah dan pamit karena harus pergi bekerja, serta berpesan agar memastikan
menutup pintu, Dan Tae mengerti dan petugas pun
keluar.
Dae Taemengeluarkan tas dan melihat ada kaos lalu sebuah
kotak besar didalamnya, lalu membuka ada selembaran kertas anak hilang dengan
wajah dirinya saat masih kecil. sepasang baju dengan sepatunya dan ada cincin
dengan tertulis [Pasukan Khusus 88, Divisi 207]
Dae Chul bertemu dengan temanya di cafe, Temanya bertanya
apakah Dae Chul tidak bertemu Soo Yong di Blue Sky Arboretum saat memberitahu
terakhir kali. Dae Chul mengaku pergi
ke sana untuk menemuinya, tapi
tidak bertemu.
“Saat aku menelepon arboretum, mereka mengatakan dia tiba-tiba
berhenti datang.” Cerita temanya, Dae Chul
pun bertanya Apa ada orang yang bisa ditanyai lagi.
“Aku tidak tahu, Sebenarnya, Aku memiliki nomor telepon adik
iparnya. Jadi Kau bisa meneleponnya, kalau kau perlu menghubungi Soo Yong.” Ucap temanya, Dae Chul seperti tak percaya ternyata
masih memilih Adik iparnya lalu
meminta agar memberikan nomor telpnya.
Ji Won keluar dari rumah sakit seperti mencari-cari
seseorang, Dae Chul mencoba menelp dari kejauhan saat melihat Ji Won yang
mengangatkanya bisa mengenal kalau Ji Won adalah wanita
dari kantor Dan Tae.
“Aku meneleponmu sebelumnya. Aku teman Soo Yong dari tentara.” Ucap Dae Chul, Ji Won memberitahu sudah di
luar pintu masuk rumah sakit menunggunya.
“Tiba-tiba ada sesuatu mendadak, Aku
harus memberinya hadiah ini tapi lebih baik lain
kali.” Kata Dae Chul, Ji Won pun mengerti lalu kembali masuk
ke dalam rumah sakit.
Dae Chul mengikutinya, saat melihat Ji Won berbicara
dengan dokter, anak buah Dae Chul berdiri dibelakang ikut melihatnya. Dae Chul
pun memerintahkan untuk mengikuti ruangan mana yang dimasukinya serta terus
mengawasinya.
Tuan Suk kaget mengetahui Pengacara
Gong adalah kakak dari Sekretaris Gong. Nyonya Yum
mengeluh kesal karena sudah berapa kali memberitahu suaminya, Tuan Suk tidak
mengerti karena keduanya tidak
terlihat mirip sama sekali jadi Bagaimana
bisa keduaya itu bersaudara.
“Bukan itu yang penting sekarang. Masalahnya adalah bahwa dia
menyembunyikan fakta itu dari kami.” Kata
Nyonya Yum dongkol
“Itu karena adiknya dipecat dari
perusahaan. Dia
mungkin tidak berani memberitahumu.” Kata Tuan
Suk yakin
“Karena itu, ibu dari Sekretaris
Gong, Jae Boon, memperlakukanku
dengan kasar.” Jelas Nyonya Yum, Tuan Suk tak
mengerti.
“Dia memukuliku di depan semua teman-temanku... karena aku memecat putrinya.” Cerita Nyonya Yum
Tuan Suk tak percaya ibu Gong Shim bisa memukul istrinya
didepan teman-teman kontes kecantikan dengan memperagakan kalau Nyonya Yum dibanting sampai ke
lantai. Nyonya Yum hanya bisa menghela nafas panjang, lalu ponselnya berdering
terlihat nama (Joo Jae Boon) dengan sinis menyuruh Jae Boon menelp terus karena ia tidak
akan pernah mengangkatnya.
Nyonya Joo pun terlihat kebingungan karena ternyata Tae
Hee tidak mau mengangkatnya dan berpikir apa yang harus mereka lakukan.
Suaminya pikir Jangan
khawatir dengan nada marah karena berani memperlakukan seperti
sekarang.
“Mereka memecat Shim dan kau
memukul punggungnya untuk itu, tapi
aku tidak akan membiarkan mereka juga memecat Mi. Aku akan mengurus ini.” kata Tuan Gong lalu meminta ponselnya.
Tuan Suk juga meminta istrinya memberikan telpnya agar
bisa berbicara, karena akan memastikan Jae Boon tidak pernah mengganggunya lagi. Nyonya Yum tak percaya, Tuan Suk tak terima Jae Boon melemparkannya sampai ke lantai, jadi meminta istrinya menahan
amarah karena akan
meminta Jae Boon datang dan meminta maaf. Tuan Gong kaget mendengar suara pria yang mengangkat
telp Tae Hee, Tuan Suk juga binggung mendengar suara seorang pria.
Akhirnya keduanya bertemu di sebuah cafe dengan tatapan
dingin, Tuan Gong bertanya apakah Tuan Suk itu suami
dari wanita itu yang
memecat Shim yang tidak bersalah dengan menyalahgunakan kekuasaannya.
“Kau Suk Dae Hwang yang tidak kompeten dan tidak
punya pikiran?” Tuan Gong meremehkan, Tuan Suk tak
terima dianggap Tidak kompeten
menurutnya Tuan Gong yang Tidak punya otak.
“Kalau begitu... apa kau suami dari wanita itu... yang secara vulgar melemparkan
istriku ke lantai? Apa Kau adalah Gong Hyuk yang pengangguran dan tidak berguna?” ucap Tuan Suk membalas mengejek
Tuan Gong tak terima karena dianggap tak berguna, Tuan
Suk memperingatakan Kalau Tuan Gong
tidak meminta maaf, maka memiliki
catatan medis dari saat istrinya dipukul dan akan menuntutnya. Tuan Gong
membalas kalau Tuan Suk tidak meminta maaf maka mereka akan mengajukan petisi
kepada Departemen Tenaga Kerja dan
memulai protes di depan perusahaan.Tuan Suk
mempersilahkan mengajak mereka lakukan ini secara hukum.Tuan Gong menegaskan tak takut.
Terdengar musik dari piringan hitam. Pelayan datang
bertanya apakah mereka ingin memesan minuman, Tuan Suk menyuruh pelayan itu
diam dan menyuruh pelayan datang setelah lagu yang diputar selesai. Akhirnya pelayan itu pergi.
Lagu dari Hye Eun Yi diputar, tuan Suk dan Gong memejamkan mata menikmati lagu
lama yang diputar.
Flash Back
[Konser musim panas Hye Eun Yi]
Tuan Suk dan Tuan Gong yang masih muda menonton bersama,
terlihat hanyut dalam lagu sampai keduanya terlihat menangis karena saking
kagum pada lagu yang dibawakan Hye Eun Yi. Tuan Gong menempelkan tissue
diwajahnya karena apabil menangis bisa langsung diserap, Tuan Suk yang
melihatnya hanya bisa menatap heran dan kembali menonton konser.
Keduanya tertawa dan langsung berjabat tangan, sudah tak
ada lagi mata dingin dan adu mulut. Tuan Gong pun bertanya kapan Tuan Suk bergabung
dengan "Bunga Hye" Tuan Suk mengatakan bergabung
pada saat baru didirikan. Tuan Gong pun melakukan hal
yang sama, keduanya sama-sama menyanyikan lagu dengan senang hati.
Nyonya Joo bertanya pada suamianya apa yang terjadi tadi,
Tuan Gong mengaku memberinya pelajaran dengan menceritakan
Saat mengatakan tentang insiden dengan Gong Shim, maka Tuan Suk tidak bisa berkata
apa-apa.
“Jangan khawatir tentang Gong Mi. Mereka tidak bisa memecatnya.” Kata Tuan Gong sengaja berbohong
“Aku sudah tahu itu, 13 tahun belajar untuk ujian bar
akhirnya terbayar.” Ucap Nyonya Joo lalu memuji
suaminya yang luar biasa sambil
memijat pundaknya.
“Aku akan melindungi keluargaku.” Kata Tuan Gong bangga
Nyonya Yum penasaran apa yang dikatakan Tuan Gong saat
bertemu suaminya. Tuan Suk pikir istrinya bisa menebak, dengan menceritaka Tuan Gong yang memohon
dengan berlutut meminta pengampunan dan langsung
menangis.
“Saat dia berlutut, Aku tidak bisa melihatnya lagi. Jadi aku mengatakan kepadanya
bahwa itu tidak apa-apa. Jadi
kita biarkan saja Pengacara Gong.” Kata Tuan
Suk, Nyonya Yum terlihat tak percaya
“Tapi Baiklah kalau begitu... Setidaknya suami Jae Boon tahu
posisinya.” Kata Nyonya Yum, Tuan Suk pun memuji
istrinya memang gadis yang sempurna untuknya.
Dan Tae kembali datang setelah pulang kerja, Gong Shim
dengan penuh semangat menyambutnya turun dari tempat tidur, saat itu terdenga
bunyi suara kentut. Suasana tiba-tiba hening sejenak, keduanya sama-sama
memalingkan wajahnya sambil mengatakan akhirnya keluar juga.
“Apa itu tadi? Apa itu suara sandal?” ucap Gong Shim pura-pura tak mendengar, Dan Tae pun berpura-pura
tak mengetahui
“Apa Kau tidak mendengarnya?” kata Gong Shim memastikan, Dan Tae pun mengatakan tidak
mendengar apapun. Gong mengerti merasa salah
dengar.
Perawat datang bertanya apakah sudah mengeluarkan gas,
Dan Tae dan Gong Shim dengan wajah panik sama-sama mengatakan belum. Perawat
kaget dan binggung, menurutnya aneh karena seharusnya Gong Shim sudah
mengeluarkannya sekarang.
“Kau bisa pulang sekarang kalau
kau sudah mengeluarkanya” ucap Perawat
“Ya, sepertinya aku harus tinggal
untuk satu malam lagi.” Ucap Gong Shim, Dan Tae
setuju Gong Shim harus tinggal satu malam lagi. Perawat mengerti dan meminta agar mengeluarkan
gas lalu keluar ruang rawat.
Keduanya terlihat canggung, Gong Shim pun memulai
pembicaraan dengan bertanya apakah Dan Tae sudah makan, Dan Tae tahu Gong Shim
belum boleh makan jadi mana mungkin bisa makan sendirian. Gong Shim merasa baik-baik
saja, jadi Dan Tae harus
pergi makan karena pasti
lapar dan tak perlu menyiksa diri.
“Aku tidak bisa melakukannya.” Kata Dan Tae dan kembali terdengar bunyi perut yang
kelaparan, Gong Shim pun mengeluarkan suara perutnya Dan Tae yakin pasti
Gong Shim sangat lapar.
“Kapan terakhir kali kau makan?” ucap Dan Tae, Gong Shim pikir harus cepat mengeluarkan
gas karena tidak punya pilihan lain tapi Setidaknya ia bisa tinggal satu malam lagi dengan wajah tersipu malu.
Ia langsung mengubah kalimatnya kalau sangat sedih karena
harus tinggal satu malam lagi dan
keadaanya benar-benar sulit. Dan
Tae tersenyum mendengarnya, lalu merasa kalau udara diruangan sangat pengap dan
mengajaknya pergi jalan-jalan. Gong
Shim setuju.
Dan Tae menarik tiang infus ke taman, Gong Shim merasa
diluar udaranya sangat nyaman menurutnya Malam hari di musim panas adalah yang
terbaik. Dan Tae mengaku yang terbaik adalah bisa bersama Gong
Shim di malam hari, Gong Shim terlihat kaget mendengarnya lalu berhenti
berjalan.
“Aku berkata kalau aku suka
bersamamu... bahkan di
malam hari seperti ini. Sebenarnya
aku merasa
sangat menyesal kepadamu Kupikir
aku sudah bersalah kepadamu.” Ucap Dan Tae, Gong
Shim binggung maksudnya.
“Saat kita sedang menuju taman
hiburan, Kau sudah
sakit sejak dari rumah. Meskipun
kau sakit, tapi kau tetap
pergi bersamaku. Kalau
kau bisa pergi kapanpun, maka kau
bisa saja membatalkan. Kalau
kau bisa mencari waktu lain, maka kau
tidak akan pernah memaksakan dirimu. Ini
semua terjadi karena aku gagal untuk membuatmu merasa nyaman. Ini semua salahku.” Ucap Dan Tae merasa menyesal
“Tidak, itu karena aku tidak tahu
ini adalah usus buntu, Sudah
kukatakan. Kupikir itu akan membaik.” Kata Gong
Shim
“Tidak. Jangan membenarkanku dalam
hal ini, Ini adalah kesalahanku. Daripada membenarkanku, lebih baik kau harus mengumpatku.”
Ucap Dan Tae
Gong Shim mengatakan sudah mengumpat sebelumnya, dengan
senyuman Dan Tae tiba-tiba mendekat seperti ingin menciumnya, lalu mengatakan
ada sesuatu yang ingin diakuinya. Gong Shim tertunduk gugup, seperti jantungnya
sudah mau copot. Keduanya saling menatap.
“Aku... sebenarnya... mendengar kau mengeluarkan gas... di kamar rumah sakit tadi.” Akui Dan Tae, Gong Shim panik karena mengetahui Dan Tae
mendengarnya.
Tiba-tiba terdengar suara bunyi kentut lagi, keduanya
kembali memalingkan wajahnya. Dan Tae menutup hidungnya, Gong Shim malu dan
terdengar suara perutnya kembali. Dan Tae pun tertawa mendengarnya, lalu
bertanya apakah Gong Shim lapar. Gong Shim membenarkan, Dan tae pun bertanya
apa yang ingin dimakanya, Gong Shim mengatakan ingin makan sandwich. Dan Tae
pun mengajak mereka makan bersama.
Gong Shim makan dengan lahap sandwich yang dibelikan Dan
Tae, Dan Tae melihat cara makan Gong Shim menyuruhnya makan
secara perlahan dan sudah
mengatakan kepada perawat bahwa Gong Shim
sudah mengeluarkan
gas dan mereka tidak akan menyuruh pulang
pada jam segini. Gong Shim mengaku karena
sandwichnya itu sangat enak.
“Oh Yah... Apa kau ingin melihat ini? Ini gambar yang diambil di zona
foto... saat kita
pergi ke taman hiburan.” Kata Dan Tae, Gong Shim
binggung.
“Iya. Saat kita bergegas ke rumah
sakit,Aku meninggalkan tasku disana. Saat
aku kembali untuk mengambilnya, mereka mengalami satu peristiwa. Itu gratis, jadi aku mengambil
salinannya.” Cerita Dan Tae
Gong Shim ingin melihat apakah fotonya bagus. Dan tae
pikir lebih baik Gong Shim tidak
melihatnya. Gong Shim heran dan tetap ingin
melihatnya. Terlihat foto Gong Shim yang pingsan dan Dae Tae terlihat menjerit
panik, senyuman Gong Shim terlihat tapi Dan Tae menatap lesu. Menurutnya Gong
Shim foto itu sangat lucu.
Dan Tae pikir Gong Shim yang lucu karena matanya menggulung
ke keatas. Gong Shim mengataan bukan itu tapi sedang melihat
Dan Tae karena pasti panik , menurutnya
Dan Tae terlihat sangat khawatir. Dan Tae mengaku hanya sedikit khawatir saja. Gong Shim
merasa mimik wajah Dan tae tidak terlihat sedikit tapi gambarnya terlihat sangat panik. Dan Tae mencoba
mengulanginya mimik wajahnya, Gong Shim tertawa terbahak-bahak melihatnya.
Gong Shim sudah siap pulang, Dan Tae pun membawakan tas
dan mengajak Gong Shim pulang. Dae Tae memuji Gong Shim yang sudah melakukannya
dengan baik. Dan Tae pikir semua
berkat Dan Tae. Dan tae mengodanya kalau mereka bisa
tinggal lebih lama kalau Gong Shim
tidak mengeluarkan gas. Gong Shim terlihat malu-malu
lalu mengajaknya untuk pergi.
Joon Soo pun mendarat kembali di korea, sambi menarik
kopernya menelp bagian tes DNA dengan menanyakan hasilnya atas nama Shim
Young Chul.
Ternyata hasilya akan segera keluar, Joon Soo pun meminta menerimanya
segera setelah selesai semuanya dan
menurutnya Akan lebih baik kalau salah satu staf bisa
membawanya sendiri.
Nyonya Nam dan keluarga duduk diruang tengah, ibu Tuan
Suk heran melihat semuanya yang berkumpul dan bertanya-tanya apa sebenarnya
yang terjadi, Kenapa Joon Soo mengumpulkan mereka semua, Dae Chul yang ikut terlihat gelisah.
Joon Soo sedang menyupir mobilnya sambil menelp Dan Tae,
memberitahu sudah kembali dari perjalanan bisnis dan memastikan Dan Tae tidak
melupakan janji mereka. Dan tae mengatakan
tentu saja tak lupa karena sudah menunggunya dan bertanya kapan mereka bisa bertemu
“Apa kau sibuk malam ini?” tanya Joon Soo, Dan Tae mengatakan tidak dan karena ada
waktu luang dan mengusulkan untuk pergi jam 6 sore
“Baiklah... Aku lebih memilih untuk bertemu
di suatu tempat yang tenang.” Ucap Joon Soo
“Kalau begitu aku akan menemuimu
di sana pada jam 6 sore.” Kata Dan Tae
Joon Soo akhirnya pulang melihat semua anggota keluarga
sudah berkumpul, Nyonya Nam bertanya Kenapa Joon Soo meminta semua untuk berkumpul
seperti ini. Joon Soo mengatakan ingin
mengumumkan sesuatu dengan menatap pamanya.
Nyonya Yum bertanya pengumuman apa yang ingin dikatakan anaknya. Joon Soo
meminta agar menunggu sebentar.
Seorang pria memberikan amplop dari Pusat Informasi Genetik Manusia,
Joon Soo langsung melihat Hasil Uji Genetik Keturunan. Sementara dirumah Dan tae melihat selembaran anak
hilang saat ia masih kecil.
“Saat aku menemui Joon Soo jam 6
sore nanti, aku akan
menceritakan semuanya. Aku
akan mengatakan kepadanya bahwa aku Joon Pyo dan ibunya adalah tersangkanya. Itu akan mengakhiri segalanya. Joon Soo tidak perlu melakukan
kejahatan untuk ibunya. Kupikir... itu akan menjadi yang terbaik.” Kata Dan Tae lalu melirik kearah pintu seperti
merasakan ada seseorang yang datang
bersambung ke episode 16
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Can't wait for next episode :)
BalasHapusditunggu lanjutannya yuaaa,,,,btw suka bgt liat gong shim gak pake wignya
BalasHapusAkhirnya dilanjut😄 next eps please
BalasHapusLanjut plisss🙏🙏
BalasHapusDitunggu ep 16nya mbak :) fighting!!!
BalasHapus