Ji Hong menemui ayahnya sambil bertanya apakah sudah
makan malam. Tuan Hong menjawab tentun saja sudah.
Ji Hong lalu mengeluh pada ayahnya dengan menjaga kesehatanya. Tuan Hong
menyindir harus mendapat ceramah lagi dari anaknya.
“BST ayah di level 300 ( tes serologi darah ) - Gula
darah” ucap Ji Hong khawatir
“Hanya sementara, jangan khawatir.
Apakah kau
membawa berkas DNR ?” kata Tuan Hong [DNR:
DO NOT RESUSCITATE] Ji Hong pun memberikan
berkas pada ayahnya. Tuan Hong meminta untuk diambilkan kacamata dan juga
pulpenya.
“Aku harus Tanda tangan dimana ?” tanya Tuan Hong, Ji Hong menunjuk lalu menatap dalam
ayahnya, terlihat raut wajah kesedihan takut kehilangan ayah yang selama ini
menemaninya setelah kehilangan kedua orang tuanya.
Tuan Hong lalu memberikan pulpennya agar Ji Hong juga
memberikan tanda tangan. Ji Hong pun memberikan tanda tangan dibawa tanda
tangan ayahnya, lalu bertanya apakah perlu sampai sejauh ini. Tuan Hong
mengatakan hanya menyiapkan yang terburuk. Ji Hong meminta tak perlu sampai seserius ini, merasa
yakin ayahnya itu tak akan meninggal. Tuan Hong mengatakan hanya
akan pensiun. Ji Hong berkomentar itu bagus.
“Apa Kau suka aku jadi pengangguran ?”Sindir Tuan Hong
“Aku akan merawat dan memberimu
makan. Saat kau
sembuh, kita pergi liburan.” Ucap Ji Hong berjanji
“Aku itu orangnya
boros. Lalu Sebulan kau mau kasih aku berapa
?” ejek Tuan Hong
“Uangku cukup banyak.” Kata Ji Hong tak mau kalah, Tuan Hong mengejek anaknya
itu selalu saja membantah lalu tertawa. Ji Hong berusaha tersenyum walaupun tak
bisa menutupi wajah khawatir lalu menyuruh ayahnya untuk tidur.
Perlahan sandaran tempat tidur Tuan Hong diturun dan
berbaring, Ji Hong menatap ayahnya dan melihat surat yang sudah ditanda tangani
terlihat sangat berat.
Ji Hong berdiri disamping ayahnya yang sedang melihat CT
Scan lalu berpesan pada Yoon Do Saat memindahkan tumor, selalu
perhatikan syaraf wajahnya dan Pastikan
tidak merusak syaraf disana. Tuan Hong membenarkan.
Yoon Do mengatakan sudah mengetahuinya.
“Gunakan CUSA (bedah ultrasonik) untuk
mengambil bagian tengah tumor.” Kata Ji Hong
“Pastikan untuk tidak merusak saraf
kranial yang lebih rendah.” Pesan Tuan Hong, Yoon
Do mengerti dengan wajah tegang. Hye Jung tiba-tiba tak bisa menahan tawanya.
Tuan Hong bertanya kenapa Hye Jung tertawa.
“Kalian berdua cocok sekali.” Komentar Hye Jung, Ji Hong tersenyum menurutnya mereka memang
begitu.
“Pembedah harus punya kepala
dingin, punya hati yang dapat menahan
semua tekanan. Dan Juga
punya tangan yang kuat. Perkataanku keren kan?” kata Tuan Hong, Hye Jung mengangguk setuju.
“Itu tertulis dalam bukumu, dokter.” Kata Yoon Do, Tuan Hong pun menyerahkan operasinya ke
tangan Yoon Do dan memberikan semangat.
“Kalau tidak, dia akan bangun dan
mengerjakannya sendiri.” Ucap Ji Hong mengoda, semua
tertawa tapi Yoon Do terlihat ketakutan. Tuan Hong menyuruh menghentikan nanti
membuat Yoon Do itu menangis karena ketakutan.
Dokter Kim masuk ruangan bersama Dokter Choi dan Dokter
menanyakan keadaaanya sekarang. Tuan Hong pikir seperti yang dilihatnya. Dokter
Kim melihat Tuan Hong yang tertawa jadi pasti baik-baik saja. Tuan Hong pikir meskipun
tertawa, tapi begitulah keadaanya seperti tak bisa
mengatakanya.
“Aigoo, itu artinya tidak baik. Dokter,
mau aku melakukan sesuatu ?” tanya Dokter Kim
khawatir.
“Baiklah, menyanyilah buatku Yang bersemangat.” Perintah Tuan Hong
“Aishh,
dokter ! Mana
mungkin aku begitu di depan anak-anak ini. Aku tidak bisa menyanyi!” ucap Dokter Kim menolak tapi langsung bertepuk
tangan dan menyanyikan sebuah lagu.
Semua yang mendengarnya tertawa lalu ikut bertepuk
tangan, Dokter Kim terus menyanyi untuk menghibur Tuan Hong. Ji Hong tak bisa menutupi
rasa khawatir, sementara Tuan Hong tersenyum bahagia sebelum menjalani operasi.
Di depan ruang operasi
Ji Hong menyuruh Dokter Kim untuk naik saja, Dokter Kim
bertanya apakah Ji Hong tak mau melihat operasinya. Ji Hong mengatakan tidak.
Dokter Kim binggug Lalu mau kemana wali
dari Tuan Hong itu. Ji Hong mengatakan akan seperti
wali keluarga lainnya. Dokter Kim hanya menepuk
bahu pada Ji Hong agar tenang. Ji Hong pun pergi ke luar ruangan.
Hye Jung mulai mencuci tangan lebih dulu lalu Yoon Do
datang dan melakukan juga, terlihat rasa tegang akan melakukan operasi. Yoon Do
masuk ruangan dibantu perawat untuk memakaikan jubah operasinya. Hye Jung pun
siap menjadi asistenya. Dokter Kim sudah masuk di lantai atas ingin melihat
jalannya operasi.
Semua yang ada di dalam ruang operasi membungkuk
memberikan hormat, Yoon Do pun memberitahu akan memulai operasi dan meminta Skapel dan membedah bagian kepala, pelahan membuka lapisan demi
lapisan. Ia mulai mengerakan microscope ke arah yang lebih mendalam. Dokter Kim
ikut melihat berbicaa di mic ke kiri. Yoon Do mengikutinya, Dokter Kim pun meminta agar lebih
kedalam lagi.
Hye Jung sempat melirik cemas, tapi Yoon Do mengikuti
perintah seniornya dan mulai mengerjakan kembali. Dokter Kim terlihat sangat
tegang. Yoon Do mengatakan sudah menemukanya dan meminta Penghisap. Dokter Kim memerintahkan Gunakan
CUSA untuk mengambil bagian tengah tumor. Yoon Do
terdiam lalu menaruh alat operasi di atas meja. Dokter Kim marah melihat yang
dilakukan oleh Yoon Do..
“Jika mau seperti ini, apa dokter saja yang lakukan
pembedahan?” ucap Yoon Do, Dokter Kim berdiri dan
berteriak marah.
“Aku tidak bisa operasi dalam
keadaan begini.” Ucap Yoon Do sudah berdiri
ingin meninggalkan ruang operasi.
Keduanya saling menatap dengan wajah marah, Dokter Kim
pun akhirnya meminta maaf. Yoon Do pun kembali duduk mengatakan mereka akan mulai
lagi. Dokter Kim terlihat sangat tegang tapi memilih untuk
mempercayakan pada Yoon Do untuk melakukan semuanya.
Ji Hong terlihat tegang menunggu di depan ruang operasi
sesekali melihat jam tanganya. Sementara diruang operasi, Yoon Do menyentuh
sesuatu lalu bertanya apakah berhasil, perawat lain melihat layar mengatakan
tidak. Dokter Kim makin tegang. Yoon Do mencari titik lain dan kembali bertanya.
Perawat mengatakan berhasil melihat dilayar grafiknya naik turun.
Yoon Do meminta Hye Jung melihatnya karena mereka perlu
mendorongnya dan meminta penghisap. Hye Jung bertanya
apakah Operasinya,
berjalan lancar. Yoon Do berkata Selama
penghisapan dilakukan dengan baik, maka akan berhasil. Terlihat daging yang sedang dihisap oleh Yoon Do dan Tuan
Hong tak sadarkan diri dalam operasinya.
Hye Jung keluar ruangan melihat Ji Hong yang terlihat
menunggu seperti keluarga pasien, lalu mengejek Menunggu
rasanya berat ‘kan. Ji Hong mengaku Waktu
berjalan sangat lambat. Hye Jung mengatahu tahu
perasaan itu dan akan
beritahukan hasil operasinya.
“Wajahmu melukiskan segalanya.”kata Ji Hong melihat wajah Hye Jung yang tersenyum
“Ji Hong, operasinya berhasil.” Ucap Dokter Kim keluar bersama dengan Yoon Do
Ji Hong langsung menjabat tangan Yoon Do memuji kerja yang bagus, lalu mengatakan
sepertinya mereka
harus makan malam karena sebelumnya Yoon Do
meminta untuk mentraktirnya kalau operasinya sukses. Yoon Do pikir tak perlu,
Ji Hong pikir harus melakukanya karena sudah
janji. Dokter Kim juga ingin minta traktir kalau memang Ji Hong
yang membayarnya. Ji Hong mengeluh Dokter Kim itu tak perlu ikut-ikutan. Semua
tertawa mendengarnya, Ji Hong bisa bernafas lega menurutnya hampir mati karena Berat
sekali menunggu.
Hye Jung menerima telp dari Dokter Pi melaporkan Pasien Kim Jin Han sedang kesakitan
dan muntah-muntah lalu bertanya Haruskah
menaikan dosis pereda sakitnya. Hye Jung bertanya
apakah Tidak ada masalah dalam CT Scan. Dokter Pi mengatakan tak ada. Hye Jung pun meminta
agar menunggu sebentar lagi. Kalau masih sakit, berikan setengah
ampul morfin. Dokter Pi mengangguk mengerti. Hye Jung
lalu bertanya keberadaan Dokter Pi sekarang
Hye Jung masuk ruangan melihat Dokter Ahn sedang makan
ramyun lalu meminta dibuatkan juga. Dokter Ahn keluar ruangan untuk
membuatkanya. Hye Jung terlihat gugup lalu bertanya apakah Dokter Pi sudah mengisi
tabel pasien Kim Ji Han. Dokter Pi menjawab sudah.
Dokter Ahn sudah kembali dengan semangkum ramyun. Hye Jung bertanya apakah ada
kimchi. Dokter Ahn langsung memberikan kimchi miliknya.
“Kau kurang perhatian. Kimchi
sangat penting jika makan ramyeon mangkuk.” Ucap Hye
Jung melirik Dokter Pi agar bisa bicara berdua saja. Dokter Ahn meminta maaf.
“Apa Kau mau memakannya sendiri ?” ucap Hye Jung, Dokter Ahn mengatakan tidak seperti itu
mengatakan kalau sedang melakukan diet
kimchi.
“Ada penelitian pada tikus putih
yang makan kimchi, ternyata baik untuk diet. Tapi
kenapa makan ramyeon ?” keluh Dokter Pi pada
seniornya.
“Kau di tahun kedua, tapi beratmu
makin bertambah. Hidupmu pasti mudah. Apa mau aku bantu diet ?” ucap Hye Jung lalu menyuruh Dokter Ahn makan kimchi
miliknya.
Hye Jung melirik, tiba-tiba Dokter Ahn menjerit bahagia
karena menurutnya ramyun memang paling pas dengan kimchi. Dokter Pi akhirnya mengeser bangkunya meminta Hye Jung
bicara saja dan tak perlu bercanda lagi. Hye Jung mengatakan kalau ini urusan
bisnis. Dokter Ahn melonggo kaget mendengarnya.
“Sooni Hawaii adalah kafe temanku, Aku ingin kalian kesana.” Ucap Hye Jung, Semuanya langsung tertawa terpaksa.
“Kedengarannya aneh kan ? Aku tahu pasti seperti itu Dia teman baik-ku, jadi bantu aku.” Ucap Hye Jung lalu memberikan ramyon miliknya pada
Dokter Pi untuk memakanya lalu bergegas keluar.
Dokter Pi heran menurutnya cara Hye Jung itu lucu. Dokter
Ahn berkomentar Pesona Hye Jung
memang tidak terduga dan
berjanji Mulai sekarang, akan mulai tinggal di Sooni
Hawaii. Dokter Pi setuju kalau Dokter Ahn kesana maka sekalian
mengubur tulangnya juga
Yoon Do keluar ruangan mengaku senang
Ketua Hong sadar kembali dan kondisi vitalnya stabil. Hye Jung hanya menjawab “Ya” Yoon Do mengeluh meminta
agar Hye Jung mencoba agar bisa akrab sedikit saja karena Jawabannya selalu saja pendek, menurutnya lebih baik campakan saja dirinya.
‘Aku tidak mencampakanmu.” Ucap Hye Jung
“Bagaimanapunjuag, kau bilang bukan aku orangnya. Sekarang Aku berusaha menyembuhkan lukaku
dengan membahas soal ini.” kata Yoon Do kesal
Pintu lift terbuka melihat Dokter Pi dan Seo Woo sudah
ada di dalam, terlihat keduanya tegang. Hye Jung yang tak punya masalah
akhirnya masuk ke dalam lift, Yoon Do pun mengikutinya.
Setelah pintu lift di tutup suasana tegang terasa. Seo Wo
bertanya apaka Yoon Do baik-baik saja. Yoon Do mengatakan tidak tahu Seo bicara
mengenai apa tapi menurtnya ia baik-baik saja.
“Kau menusuk hati orang, tapi
ternyata baik-baik saja. Apa Tidak ada yang terluka ?” sindir Seo Woo pada Yoon Do
“ Hei.... Yoo Hyejung, lelaki yang suka
padamu adalah orang rendah seperti ini. Dia
bilang aku boleh melepaskan amarahku kecuali menamparnya.” Kata Seo Woo sinis, Yoon Do membenarkan. Hye Jung tak
mengubrisnya memilih untuk lebih dulu meninggalkan lift.
Yoon Do mengejarnya, Hye Jung heran Kenapa
Yoon Do mengikutinya. Yoon Do beralasan kalau ia juga
harus hidup dan Mana bisa
satu tempat dengan Seo Woo. Hye Jung mengeluh tidak
suka dalam posisi begini dengan Seo Woo. Yoon Do
membalas kalau dirinya itu juga tak suka dengan keadaan seperti ini.
“Makanya kau tidak perlu bersikap begitu. Seo Woo
cantik. Kenapa kau tolak dia ?”
ucap Hye Jung
“Lalu, kenapa dokter Yoo menolak
aku ? Aku tahu
kalau Seo Woo membuat masalah padamu, tapi jangan hanya pikirkan dirimu.” Kata Yoon Do lalu beranjak pergi. Hye Jung hanya bisa
menatap kepergian Yoon Do lalu menghela nafas panjang.
Didalam lift
Seo Woo mengatak sudah
tidak mau hidup demi orang lain lagi dan bisa
merayu lelaki serta jadi
penggoda juga. Dokter Pi mengatakan temanya
itu tidak
akan bisa begitu. Seo Woo menanyakan alasanya.
Dokter Pi menegaskan Orang yang niat melakukannya
tidak akan mengumumkannya. Jadi lebih baik Langsung
dilakukan. Seo Woo berkomentar Dokter Pi itu masih
belum mengenalnya karena ia sudah melakukannya.
Ji Hong memang tangan ayahnya yang masih mengunakan alat
bantu nafas dan juga perban. Dokter Kim ada disampingnya memberitahu Tuan Hong
sebelumnya sudah berbicara dan sekarang sudah tidur. Ji Hong menatap ayahnya berkomentar kalau mirip
seperti bayi. Dokter Kim minta Perawat Yoo untuk memperhatikan
Tuan Hong dengan sangat baik. Perawat Yoo mengerti.
Dokter Kim menepuk pundak Ji Hong, Ji Hong akhirnya
merapihkan lengan baju ayahnya lalu berdiri dan berpesan pada Perawat agar bisa
menjaga ayahnya dengan baik lalu keluar bersama dengan Dokter Kim.
Dokter Kim mengoda Ji Hong yang sungguh
tidak mengajaknya makan malam
dengan dokter Jung Yoon Do. Ji Hong hanya bisa
tertawa mendengarnya. Dokter Kim mengaku hanya
merasa senang sekali lalu melihat telpnya yang
bergetar lalu mengangkat telpnya.
“Ya, dokter Yoo Hyejung memang
fellow di departemen kami.” Ucap Dokter Kim lalu
tiba-tiba terlihat kaget, Ji Hong pun penasaran karena Dokter Kim menyebut nama
Hye Jung.
“Ah, itu tidak mungkin... Aku akan memeriksa soal ini
padanya.” Kata Dokter Kim dan setelah itu mengatakan kalau siang
ini tak masalah untuknya.
Dokter Kim langsung memberitahu Dokter
Yoo Hyejung dipanggil oleh komite disipliner setelah
menutup telpnya, tapi tak tahu mengenai soal apa itu. Ji Hong terlihat tegang
memikirkan apa yang terjadi pada Hye Jung sampai dipagin oleh Komite
Disipliner.
Ji Hong akhirnya bertemu tim audit memberitahu Hye Jung
yang sudah
mengembalikan mobilnya menurutnya Bukankah
berlebihan jika memanggilnya ke komite disipliner. Tim
audit mengatakan kalau tak ingin seperti ini juga tapi menurutnya Orang yang melaporkan
terlalu kuat. Ji Hong bertanya siapa orangnya apakah lebih kuat dari dirinya. Tim audit mengatakn kalau itu Dokter
Jin Seo Woo yaitu putri
Direktur. Ji Hong terdiam karena Seo Woo kembali
menyerang Hye Jung.
Hye Jung menemui Dokter Kim diruanganya, Dokter Kim
berkomentar Sudah lama tak bertemu
setelah mereka berdua bicara bersama-sama sebelumnya lalu bertanya pendapat Hye Jung
apakah cocok
dengan rumah sakit ini. Hye Jung mengatakan tidak
ada masalah.
“Hari ini aku dapat telpon dari
tim audit. Mereka ingin mengatur tanggal pemanggilanmu
ke komite disipliner. Aku salah satu anggotanya. Mereka
bilang pasien Gong Byung Doo memberikanmu mobil sebagai hadiah. Apakah itu benar?” ucap Dokter Kim, Hye Jung membenarkan.
“Aku ingin mengembalikannya, tapi
masih belum menemukan caranya.”kata Hye Jung
“Tentunya, aku tidak percaya dokter
Yoo menerima mobil itu. Tapi, anggota lain bisa saja
berpendapat lain. Ada yang disebut "kebetulan
yang aneh" Sebaiknya
jangan menimbulkan kecurigaan. Kalau tidak, batu akan
menggelinding ke arahmu.” Kata Dokter Kim
“Aku
memang yang ceroboh.” Ucap Hye
Jung
“Kau kemungkinan akan dipotong
gaji Atau bisa
saja, dikenakan skors. Skenario terburuk, kau akan diminta
keluar dari rumah sakit.” Kata Dokter Kim. Hye Jung
terlihat sedikit kaget tapi berusaha untuk tetap tenang dan bisa menerima
konsekuensinya.
Ji Hong melamun di lorong, Hye Jung yang baru keluar
menatap dari kejauhan lalu berjalan mendekat. Ji Hong sudah melihat dengan
senyuman menawarkan untuk minum kopi bersama. Hye Jung tahu Hari
ini pasti suasana hati Ji Hong
sedang baik karena operasi ayahnya sukses lalu berpikir kalau karena dirinya suasana
hati Ji Hong jadi rusak. Ji Hong menyangkalnya kalau tidak
berpikir begitu.
Hye Jung menyuruh Ji Hong untuk pulang dan istirahat,
karena pasti Hari ini melelahkan. Ji Hong mengatakan kalau tak lelah tapi Hye Jung yang
lelah dan pasti ingin pulang dan istirahat. Hye Jung membenarkan. Ji Hong pun menyuruh Hye Jung untuk
segera pulang saja.
“Aku akan mencari cara soal komite
disipliner, selain itu aku bisa datang juga, sebagai bagian dari direksi. Jangan khawatir..” Kata Ji Hong
“Aku tidak khawatir...Tujuanku bukan tinggal di rumah
sakit ini selamanya.” Ucap Hye Jung, Ji Hong
setuju menurutnya tak perlu dianggap
serius.
“Dokter, apa kau selalu "Oke" pada
apapun yang ku lakukan ?” tanya Hye Jung, Ji Hong mengatakan “Oke”
“Itu hanya fantasi. Bahkan orang
tua pada anaknya, tidak bisa selalu oke.” Komentar
Hye Jung. Ji Hong heran kenapa sikap Hye Jung mendadak
dingin padanya. Hye Jung mengatakan karena hanya
ingin saja lalu berjalan pergi. Ji Hong hanya menatap diam dengan wajah
kebinggungan.
Perawat Hyun berlari ke meja receptionist memanggil
Dokter Choi, Dokter Choi yang ada dibelakang meja receptionist ikut panik
bertanya ada apa. Perawat Hyun berbisik kalau Dokter
Yoo akan kena sanksi disiplin karena mereka
berdua. Dokter Choi tak percaya ternyata Tim Audit internal memanggil
Hye Jung karena hal itu lalu
mengumpat kesal.
“Baguslah.... Kalian harus dihukum karena
bersalah. Begitulah dunia ini.” komentar Dokter Kang
“Kau bisa kena bumerang, Ketua” balas Dokter Pi, Yoon Do tiba-tiba datang
“Apa tempat ini bersantai dan tempat kalian bergosip ?” tegur Yoon Do sinis
“Aku pikir belakangan ini dia
sudah diam.” Bisik Dokter Kang dengan memalingkan
wajahnya.
“Apa yang kau lakukan ? Barusan berbisik soal apa ?” kata Yoon Do dengan melipat tangan didadanya.
Dokter Kang mengaku tak mengatakan apapun, Yoon Do
bertanya Bagaimana kondisi pasien Kim Yi Chul. Dokter Kang menjawab Mengantuk.
Yoon Do memarahi karena tidak ada
laporan dalam tabel dan itu karena
Juniornya terlalu sibuk main-main disini. Lalu menyuruh untuk mengikutinya.
Dokter Kang mengikuti sambil memegang bagian lengan
seniornya, Yoon Do menghempaskanya. Dokter Kang mengatakan
bukannya bergosip tapi Hal
besar terjadi, maka membahasnya. Yoon Do
bertanya apa itu dan mengancam Kalau bukan sesuatu yang penting maka akan menghukumnya
satu minggu.
“Dokter Yoo Hyejung dipanggil oleh
komite disipliner.” Ucap Dokter Kang, Yoon Do
melotot kaget, Dokter Kang tertunduk berpikir kalau itu tak penting dan siap
menerima hukuman.
“Ceritakan lebih detilnya. Kenapa mendadak
berhenti ?” kata Yoon Do, Dokter Kang terbata-bata
ingin mengatakanya, Yoon Do memperingati agar tak gugup.
“Bos Gong
masuk rumah sakit
karena terluka lalu Dokter
Yoo Hyejung mengoperasinya. Operasinya berjalan lancar, jadi
Ia ingin berterima kasih “ cerita Dokter Kang
Yoon Do kembali ke ruangan dengan wajah gundah lalu
melihat Ji Hong baru keluar ruangan dan bertanya apakah sudah tahu. Ji Hong
menjawab sudah mengetahuinya. Yoon Do bertanya apakah Ji Hong Sudah
tahu sebelum ia mengatakan. Ji Hong
mengatakan Ini pasti karena komite disipliner.
“Yah, baguslah kau sudah tahu
lebih cepat. Aku ditolak oleh dokter Yoo Hye Jung. Apa Kau Sudah
tahu akan begitu ?” kata Yoon Do mengakuinya.
“Ya..
Apa Kau tahu berapa lama aku mengenalnya ? Tapi sampai sekarang, tahap kami hanya teman kencan.” Jelas Ji Hong
“Ah.... Begitu. Standarnya tinggi sekali.
Kau hebat, bisa sampai tahap teman kencan.” Komentar
Yoon Do
“Benar, kan ? Aku juga merasa hebat.” Kata Ji Hong bangga
“Yah, aku akan tetap suka padanya dan tidak
akan bersikap rendahan. Jika
diantara kalian ada jarak, maka aku akan bergerak.” Ucap Yoon Do memperingati. Ji Hong bisa mengerti dan
akan berjalan pergi.
“Hei... Aku ditolak, tapi apa kau tidak menghiburku ? Belikan aku makan malam, Katanya mau traktir.” Kata Yoon Do menagih, Ji Hong mengaku tak bisa karena
sudh ada janji lalu
berjalan pergi Yoon Do kesal sendiri karena Ji Hong selalu saja pergi
duluan.
Dokter Kim sudah menunggu di restoran dengan sumringah
dan langsung berdiri ketika melihat Ji
Hong yang datang. Ji Hong memperkenalkan dirinya meminta maaf karena Dokte Kim
harus datang jauh-jauh ke Seoul.Dokter Kim pikir tak masalah dan tak perlu
minta maaf lalu memperkenalkan diri sebagai KaBag
Bedah Umum, Kim Chi Hyun dengan saling memberikan kartu namanya.
Ji Hong pun mempersilahkan untuk duduk.
“Aah, aku merasa terhormat, Bisa bertemu dengan putra Ketua
dan ahli bedah terkenal sepertimu.” Komentar
Dokter Kim, Ji Hong pun menawarkan untuk memesan makanan lebih dulu.
Dokter Choi sedang melihat foto saat direstoran dengan
semua tim bedah syaraf lalu melihat hasil gambar webtoonya dengan judul the
doctor dan gamba Hye Jung yang melawan para gangster. Dokter Ahn datang
bertanya apakah Dokter Choi mengunggahnya lagi.
“Responnya sangat baik. Kalau
ini jadi film, pasti menghasilkan banyak uang.”
Kata Dokter Choi bersemangat
“Lalu Uangnya mau diapakan ?” tanya dokter Ahn
“Mau kuberikan ke dokter Yoo Hye Jung. Aku
tidak enak soal komite disipliner.” Kata
Dokter Choi, Dokter Ahn merasa itu hanya dimulut saja.
“Saat ini aku tidak punya uang.” Ucap Dokter Choi lalu menguploud Web toon yang sudah
dibuatnya dengan tulisan pesan “Saat itu aku tidak tahu. Aku tidak sangka ancaman yang akan terjadi pada dokter wanita. Aku akan cuti untuk bab selanjutnya.”
Lalu membaca komentar dibagian bawah “Dokter
Gangster Wanita, bagus sekali. Kenapa kau harus cuti ?” Dokter Ahn tak
percaya ternyata banyak orang menantikannya. Dokter Choi meyakinkan kalau memang itu yang sebenarnya,
Dokter Ahn pun mengajak mereka melanjutkan dengan mempromosikan bisnis milik Hye Jung, Dokter Choi binggung kalau ternyata Hye
Jung memiliki sebuah bisnis.
Dokter Ahn mengajak Dokter Choi ke cafe Soon Hee, Soon
Hee tersenyum bahagia melihat Dokter Choi yang datang dengan memujinya sebagai
Dokter yang imut. Dokter Ahn memberitahu kalau ia juga datang. Soon Hee
mengatakan sudah tahu tapi seolah tak peduli lalu bertanya apakah Dokter Pi itu
tak dating. Dokter Ahn
mengatakan tidak datang lalu meminta agar memberikan mereka ramyun.
“Kau pasti suka sekali makan
ramyeon padahal bisa makan itu di rumah sakit.
Pasti kau irit karena masih residen.” Komentar
Soon Hee sinis. Dokter Ahn membenarkan.
“Apa ada makanan sejenis nasi ?” tanya Dokter Choi, Soon Hee mengatakan ada lalu mengantarkan
ke tempat duduk mereka dan akan membawakan menu makanannya.
Keduanya pun mengucapkan terimakasih, Dokter Ahn
tiba-tiba ada disebelah Soon Hee menawarkan diri untuk membantunya. Soon Hee
menjerit kaget mengatakan memang butuh bantuan, Dokter Ahn tersenyum sumringa
bertanya apa itu. Soon Hee meminta agar menyingkirkan
wajahnya dari depanya. Dokter Choi tersenyum mendengarnya,
Dokter Ahn memperingati agar tak menghiburnya.
Ji Hong meminum air putihnya setelah selesai makan.
Dokter Kim mengaku penasaran apa yang
ingin di bicarakan Ji Hong padanya. I Hong bertanya apakah Dokter Kim dulu
bagian dari staf operasi ini sambil memperlihatkan
berkasnya, Dokter Kim terlihat kaget melihat itu berkas milik nenek Kang.
“Aku ingin dengar detil kejadian
hari itu.” Ucap Ji Hong , dokter Kim mengaku tidak begitu ingat karena Sudah lama sekali.
“Bukankah tidak lazim jika pasien
meninggal saat operasi kanker perut ? Sepertinya
kau ingat itu.” Ucap Ji Hong
“Waktu itu ada wanita muda yang
menanyakan soal ini. Apa Anda punya hubungan
dengannya ?” tanya Dokter Kim
“Aku tidak paham maksudmu. Tapi Aku
cukup dekat dengan pasien yang meninggal ini.”
kata Ji Hong berpura-pura tak mengenal Hye Jung
Dokter Kim terlihat sedikit bernafas lega lalu
tiba-tiba mendadak
merasa lelah. Ji Hong pun menatap dingin seperti bisa
membaca pasti ada sesuatu yang disembunyikan.
Dokter Kim akan masuk ruangan lalu melihat Hye Jung sudah
menunggu didepan ruanganya. Hye Jung menyapanyanya. Dokter Kim mengomel karena
Hye Jung datang pagi-pagi di rumah sakitnya. Hye Jung mengatakan Kalau
tidak ingin ia datang lagi, maka
katakan padanya. Dokter Kim menekan passwordnya tapi
karena gugup membuat kopinya mengenai tanganya dan mulai mengumpat kesal
Akhirnya Dokter Kim sudah masuk ruangan dengan nada ketus
menawarkan minuman. Hye Jung pikir tak perlu dan sengaja datang karena Dokter
Kim tidak menelpon. Hye
Jung menebak kalau dalam operasi itu terjadi pendarahan parah.
Dokter Kim bertanya alasan Hye Jung berpikir seperti
itu.
“Aku melihat orang berlari panik
membawakan darah tambahan.” Ucap Hye Jun masih
mengingat saat operasi neneknya.
“Ada lebih dari satu ruang
operasi.” Kata Dokter Kim membela dir
“Apakah kau menyentuh hatinya Atau pembuluh darahnya terpotong ?” ucap Hye Jung terus mendesaknya.
“Aku sungguh tidak bisa bicara
denganmu. Apa Kau tahu kenapa aku masih
bicara denganmu ? Apa hubunganmu dengan Prof Hong
Ji Hong ?” tanya Dokter Kim kesal
“Dia tidak ada hubungannya dalam
hal ini.” tegas Hye Jung, Dokter Kim pun mengartika kalau Hye
Jung mengenalnya.
“Prof Hong bilang dia tidak
mengenalmu. Kau berlagak hebat dan bikin onar
demi mencari kebenaran. Lalu
kau gunakan Prof Hong untuk mengancamku. Ini
membuatku marah sekali. Sekarang Pergilah” ucap Dokter Kim melotot marah, Hye Jung berdiri
menegaskan akan terus kembali lalu keluar ruangan. Dokter Kim
mengumpat kesal sambil melempar kotak tissue diatas meja.
Hye Jung berjalan di lorong dengan wajah tegang lalu
masuk ruangan Ji Hong, Ji Hong tersenyum lebar dengan menyapa Good
morning. Hye Jung bertanya kenapa Ji Hong melakukan hal ini
padahal sudah mengatakan dengan jelas sebelumnya.
“Aku ingin lakukan PR-ku dan Kau jangan ikut campur.” Tegas Hye Jung dengan mata melotot marah. Ji Hong
terdiam melihatnya
Dokter Kim melaporkan pada Dokter Jin kalau Wanita itu datang lagi yaitu Wali dari Kang Mal Soon. Dokter Jin memerintahkan agar bersikap Kasar saja padanya. Dokter Kim
menceritakan Prof Hong Ji Hong menemuinya tadi malam.
“Kalau Prof Hong ikut campur
disini, maka aku tidak bisa mengabaikannya.” Kata Dokter Kim, Dokter Jin kaget mendengarnya.
“Bagaimana kalau sampai aku
dimusuhi oleh Ketua Hong karena ini ?” ucap
Dokter Kim khawatir
“Ketua Hong akan pension jadi Kau hanya
perlu patuh padaku.” Tegas Dokter Jin
“Wanita itu akan kembali lagi.
Orang yang ingin menyelesaikan ini secara hukum akan lebih mudah.”kata Dokter Kim terlihat binggung lalu menutup telpnya.
Dokter Jin kembali melihat berkas milik nenek Kang lalu
bertanya-tanya Kenapa Hong Ji Hong ikut campur
Hye Jung dan Ji Hong bertemu diatap, Ji Hong bertanya
apakah Hye Jung marah
karena ia bertemu dengan KaBag Kim Chi Hyun. Hye Jung membenarkan. Ji Hong merasa Lebih
mudah dan cepat jika dilakukan bersama daripada
sendirian.
“Kau melakukan segalanya dengan
Soo Hee jadi Ini sama saja.” Jelas Ji Hong
“Lalu, kenapa dokter tidak bilang
apa-apa padaku ? Kau
menyuruhku pulang setelah kita memancing. Aku
tidak tanya padamu Itu karena
rumah sakit sedang di audit oleh Badan Paja, Kau juga tidak cerita soal penyakit ayahmu. Tapi Aku dengar itu dari orang lain. Kau pikir Aku
ini apa dimata dokter.”.” Kata Hye Jung merasa
tak ada artinya.
“Itu, karena aku tidak ingin kau
cemas.” Jawab Ji Hong
Hye Jung mengaku kalau ia juga sama, dan mengeluh Kenapa
Ji Hong harus kesulitan karena dirinya. Ji Hong mengaku kalau semua yang dilakuan tidak
sulit. Hye Jung pun mengatakan tidak akan merasa sulit juga lalu bertanya kenapa Ji Hong tidak
ingin berbagi rasa dengannya. Ji Hong menjawab Karena ia tidak pernah membagi rasa cemasya dengan siapapun.
“Aku selalu membuat keputusan
sendiri. Ini sudah kebiasaan dan Tidak ada hubungannya denganmu.” Kata Ji Hong
“Ada hubungannya ... kalau kau ingin memulai hubungan antara
laki-laki dan perempuan denganku. Dokter bilang kita harus
melakukan segalanya bersama. Kenapa dokter tetap melakukan
kebiasaan lamamu ? Apakah itu yang namanya cinta ? Itu beban. Aku
tidak ingin jadi cinta yang membebani.” Tegas Hye
Jung lalu berjalan pergi. Ji Hong hanya menatap diam.
“Di masa lalu,
dokter memberiku semangat untuk menjadi orang yang lebih baik. Menjadi orang baik, berbeda dengan menjadi lelaki atau perempuan
yang baik.”
bersambung ke part 2
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Akhir ysetelah sekian lama nunggu bisa baca juga ini sinopsis.gomawooo eoniiiii
BalasHapusTerus tulis sinopsisnya ya eoniiii.... Makasih eoniii
BalasHapus