Do Kyung, Hae Young, Jin Sang dan Soo Kyung minum bersama
tapi Soo Kyung karena sedang hamil meminum jus jeruk. Do Kyung pun memberitahu
kakaknya kalau mereka berdua akan menikah dan besok ibu mereka akan bertemu.
Soo Kyung tersenyum bahagia mendengarnya lalu mengucapkan selamat. Hae Young
pun menerima jabatan tangan Soo Kyung dengan mengucapkan terimakasih.
“Lalu, Apa ada lagi yang mau dikatakan ?” ucap Jin Sang memancingnya
“Sebelum menikah, kami akan tinggal bersama.” Kata Do Kyung, Jin Sang kembali memancing bertanya
apakah Mulai
hari ini ?
“Tutup mulut, atau kita putus
hubungan.” Ancam Do Kyung pada temanya.
“Aku kakak iparmu. Mana
mungkin putus hubungan dengan kakak
ipar ? Kami
berdua, pacaran. ” kata Jin Sang, Hae Young
melotot kaget. Do Kyung membalasnya apakah hanya pacaran saja.
“Coba Didik adikmu supaya tahu tempat.”bisik Jin Sang kesal
“Aku ... hamil.” Akui Soo Kyung, Hae Young sedang minum langsung
memuncratkan birnya karena tersedak. Jin Sang kaget karena airnya mucrat ke
wajahnya, Soo Kyung dengan penuh perhatian mengelap wajahnya.
“Dia akan jadi keluarga jadi Tidak lama lagi pasti tahu.” Jelas Soo Kyung pada Jin Sang
Do Kyung mengelus punggung pacarnya yang tersedak, Hae
Young mengerti jadi waktu itu Jin sang
berdiri diluar dan tidak
bisa masuk. Jin Sang mengangguk mengakuinya. Soo
Kyung bertanya apakah Orang tua Hae Young sudah setuju
mereka berdua tinggal bersama sebelum menikah. Hae Young mengangguk. Soo Kyung terkesima menurutnya
itu bagus.
Hae Young berkomentar keduanya juga tinggal bersama, Soo
Kyung dan Jin Sang saling berpandangan dan langsung terlihat gugup. Soo Kyung
mengaku mereka masih belum tinggal bersama lalu tiba-tiba keduanya tertawa menghilangkan rasa
canggung. Soo Kyung mengalihkan pembicaran mengajak bersulang karena melihat
keduanya sudah cukup menderita jadi berharap semoga keduanya bahagia.
Park Hoon dan Anna masuk rumah, Anna dengan bangga
memberitahu kalau mereka berdua akhirnya saling menyatakan cinta. Jin Sang
mengejek melihat keduanya. Anna bersemangat menceritakan Park Hoon yang mengaku
sangat mencintainya.
“Karena dia sudah bilang cinta, maka dia
boleh kentut di depanku. Itu
hubungan yang sesungguhnya.” Kata Anna bangga
merangkul Park Hoon
“Aku sudah sering kentut di depan
dia.” Ucap Jin Sang mengejek
“Ada langkah yang harus diikuti , kau Hanya boleh kentut setelah bilang
cinta.” Tegas Soo Kyung.
“Apa Kalian masih belum bilang cinta pada satu sama lain ?” tanya Anna polos
Jin Sang bertanya pada Do Kyung apakah sudah melakukanya,
Do Kyung mengaku tentu saja sudah mengutarakan perasaanya, kalau tidak mana
mungkin mereka untuk tinggal bersama. Jin Sang mengeluh tak percaya temanya ibu
sudah melakukanya. Anna bertanya kenapa Jin Sang belum mengatakanya. Jin Sang mengaku kalau itu tak sudah dan akan
melakukan sekarang juga.
Soo Kyung lebih dulu menegaskan Kata cinta hanya bisa
diucapkan dengan hati lalu mengancam Kalau
asal dikeluarkan, maka calon ayah bayinya itu
akan mampus. Do Kyung dan
Hae Young hanya bisa tersenyum, Anna berkomentar Perjalanan
keduanya masih panjang, yaitu dimulai dari Harus
bisa bicara dengan informal juga.
Jin Sang mengalihkan pembicaraan memberitahu Do Kyung dan
Hae Young akan
tinggal bersama. Park Hoon dan Anna menjerit
kaget, Do Kyung melirik sinis pada temanya lalu memberitahu adiknya kalau
mereka berdua akan menikah, dua pasangan beda usia melonggo. Jin Sang
membocorkan kalau keduanya sudah mulai tinggal bersama dari kemarin malam.
Do Kyung berdiri ingin melampiaskan amarahnya, Jin Sang
tak takut ikut berdiri juga menantangnya. Do Kyung pun mengajak Hae Young untuk
pergi ke atas, Hae Young tersenyum lalu pamit pada kakak dan adik iparnya. Jin
Sang mengumpat kesal kalau Do Kyung itu sedang
diatas awan sekarang. Park Hoon masih tak percaya
keduanya itu tinggal bersama. Jin Sang
membenarkan lalu berteriak kesal dengan memperlihatkan otot-ototnya, Soo Kyung
terlihat terpana melihat otot Jin Sang yang sangat kekar.
Hae Young binggung membuka isi dari tas, Do Kyung
memberitahu tas itu ditinggalkan didepan rumah begitu saja. Hae Young membuka
melihat isinya makanan dan melihat ada sebuah amplop dan memberikan pada Do
Kyung. Do Kyung melihat tulisan didepanya
[ Untuk Calon Menantu Park ] lalu membukanya.
“Kita harus
sering-sering makan bersama. Agar aku tahu apa yang kau suka, dan bisa
membuatkannya untukmu. Kita baru makan bersama 2 kali. Aku memberikan yang
kira-kira kau suka.”
Ibu Hae Young melihat Do Kyung saat makan, mengamati
makanan apa yang diambilnya. Akhirnya pagi harinya membuatkan makanan yang
dimakan oleh Do Kyung saat sarapan bersama, bulgogi, sayur bayam, telur gulung,
tak lupa kimchi. sengaja memasakan semua
makanan dan menaruh dalam kotak untuk calon menantunya.
“Aku kira orang menikah bukan karena mereka saling cinta tapi karena mereka saling setia. Pernikahan dapat hancur karena satu hal kecil. Jadi, aku harap kalian bisa bahagia selamanya.”
Do Kyung berkaca-kaca membaca surat dari ibu mertuanya,
sementara dirumah Tuan Oh masih asik dengan menuliskan resep kesehatan.
Sementara istrinya sudah tertidur lelap setelah memasak.
Keluarga Oh dan Park akhirnya bertemu untuk makan siang,
Nyonya Heo bertanya apakah Nyonya Hwang tahu kalau
putrinya saat ini tinggal bersama Do
Kyung. Nyonya Hwang menjawab kalau ia sendiri yang
mengantarkan kesana.
“Mengejutkan, apa cara berpikirmu seperti orang
Amerika ? Padahal penampilanmu tidak
begitu.” Kaa Nyonya Heo menyindir
“Mereka berdua, saling mencintai.
Bisa mencintai sepenuh hati seumur hidup bukan waktu yang panjang. Dan,
ada berapa banyak orang yang bisa jatuh cinta sepenuh hati seperti
itu? Aku tidak ingin mereka cemas
dengan omongan orangdan ingin
mereka bahagia sepenuhnya. Makanya aku membawanya kesana.” Jelas Nyonya Hwang
“Tapi, bukankah hal itu tidak
lumrah ? Terutama
setelah orang-orang tahu bagaimana mereka bertemu. Mereka
harus menempuh jalur yang baik dan berhati-hati sebelum menikah.
Tetap saja orang akan tahu dan menggosipkan mereka.” Keluh Nyonya Heo tak setuju,
“Aku yang meminta dia pindah
kerumahku. “ kata Do Kyung membela
“Tapi, sebagai perempuan harusnya
dia tidak begitu. Aku tidak nyaman soal ini. Aku
tidak pernah berpikir, anakku akan tinggal bersama pacarnya sebelum
menikah. Ada tata krama yang harus diikuti
sebelum menikah.” Ucap Nyonya Heo terkesan
tahu tata krama.
Do Kyung akhirnya memberitahu kalau kakaknya itu sedang
hamil. Nyonya Heo merasa kalau anaknya itu sembarang bicara
karena tahu Soo Kyung itu belum
menikah, jad mana mungkin hamil. Do Kyung mengatakan kalau yang
dikatakan serius. Nyonya Heo melonggo dan terlihat sangat shock ternyata anak
perempuanya sudah hamil sebelum menikah. Nyonya Hwang dengan tatapan datar
langsung mengucapkan selamat.
Nyonya Heo dan Do Kyung membungkukan badan lebih dulu,
Nyonya Hwang pun pamit lebih dulu. Nyonya Heo tak banyak komentar seperti malu
membiarkan keduanya pergi. Nyonya Hwang berjalan bersama anaknya berkomentar
melihat ibu mertua anaknya itu sepertinya keras tapi bukan masalah yang besar.
“Dia ternyata sangat enteng. Wanita
begitu tidak akan membuatmu kesulitan.
Jadi jangan khawatir. “ kata Nyonya Hwang lalu
mennyuruh anaknya pergi. Hae Young berjanji akan menelp ibunya nanti. Nyonya
Hwang berjalan pergi, Hae Young melihat punggung ibunya yang berjalan pergi
meninggalkanya.
Nyonya Heo mengeluh pada anaknya karena bicara seperti
itu pada saat pertemuan keluarga. Do Kyung meminta maaf pada ibunya sambil
memandang ke arah Hae young, Nyonya Heo bertanya apakah yang dikatakan anaknya
itu benar kalau Soo Kyung, sungguh sedang hamil. Do Kyung membenarkan. Nyonya Heo bertanya siapa
lelakinya. Do Kyung menyebut nama Jin
Sang.
“Dia dapat lotre. Soo Kyung !” ucap Nyonya Heo tersenyum bangga pada anak pertamanya.
Soo Kyung keluar dari kamar mandi dan terlihat
kebinggungan, Park Hoon menahan sakit perut melihat kakaknya ada dikamar mandi
lalu bertanya apa apa. Soo Kyung hanya diam saja, Park Hoon bertanya apakah
toiletnya mampet dan bertanya apakah nomor dua. Soo Kyung tetap diam, Park Hoon
berteriak menyuruh kakaknya untuk segera membereskanya. Soo Kyung mengatakan
kalau tak bisa.
Park Hoon berteriak marah kalau ia juga tak mungkin bisa
melakukanya dan menyuruh untuk memanggil seseorang. Soo Kyung memukul adiknya
kalau tak boleh menelp. Park Hoon bertanya apakah akan dibiarkan saja, Soo
Kyung menghalangi pintu menyuruh pindah saja dan tak ada yang boleh masuk.
Jin Sang sedang membereskan filenya, sambil menelp
menyuruh Park Hoon yang membereskan saja. Park Hoon mengumpat kalau sangat
jijik melihat kotoran orang lain karena punyanya sendiri saja tak akan
membereskanya. Jin Sang mengumpat kesal.
Beberapa saat kemudian Jin Sang pulang dengan penyedot wc
terlihat pasrah harus melakukanya. Soo Kyung masih ada didepan toilet untuk
melarang semua orang masuk ke dalam. Jin Sang menghela nafas menyakinkan kalau
tak masalah untuknya dan akan bereskan yang mampet.
Soo Kyung membelakangi dengan menghalanginya masuk, Jin
Sang bertaya apakah Soo Kyung mau pindah nanti. Soo Kyung memukul pintu dengan
wajah kesal, akhirnya menutup wajah malu dan pergi masuk kamar. Jin Sang masuk
kamar mandi lalu melihat toilet yang masih ditutup lalu memukul bagian
punduknya menyakinkan kalau pasti bisa melakukanya.
Ia mula-mula menarik lengan bajunya sambil menyakinkan
kalau harus bisa. Saat membuka tutup toilet mulai mencium bau tak sedap lalu
berteriak, dengan menahan nafas sampai wajah memerah mencoba menyendot agar tak
mampet sampai akhirnya air pun bisa menflush kembali toiletnya. Park Hoon
mendengar suara flush langsung melotot bahagia.
Jin Sang terlihat lemas, Park Hoon masuk ke dalam toilet
langsung menjerit sambil menutup hidungnya karena baunya masih tercium bertanya
apakah sudah membereskanya. Jin Sang mengangguk. Jin Sang meminta agar mengepel
bagian kloset dan menyemprot pewangi ruangan lalu kembali menutup pintu. Jin Sang
tiba-tiba tersenyum bahagia setelah membereskan toilet yang mampet.
Soo Kyung sedang berbaring di tempat tidur, terdengar
ketukan pintu buru-buru ia menutup matanya dan berpura-pura tidur. Jin Sang
membuka pintu mengatakan tak masalah dan sudah beres
semua. Soo Kyung membuka matannya,
“Aku melakukan pekerjaan bagus
disana. Harusnya kau lihat.” Cerita Jin Sang bangga
dengan memperagakan cara membersihkanya. Soo Kyung terlihat masih malu.
“Hei.. tak apa-apa. Kita sudah punya
bayi bersama. Kenapa malu soal toilet ?” ucap Jin Sang, Soo Kyung langsung menarik selimut
menutupi semua tubuhnya. Jin Sang akhirnya memilih untuk menutup pintu dan
pergi.
Do Kyung masuk ke sebuah restoran yang sudah dibooking,
Sutradara memperkenalkan pada koleganya kalau Do Kyung sebagai pengarah suara
lalu mengajaknya duduk. Do Kyung duduk disisi dekat pintu. Sutradara mulai
membahas Film mereka
dialognya sedikit Makanya
suara sangat penting karena Itu
bisa membuat penonton terbawa suasana dan Do
Kyung yang bertanggung jawab soal itu.
Pesan dari Hae Young masuk “Aku ingin makan samgyeopsal (samcan babi) Malam ini kita makan samgyeopsal, oke ?” lalu pesan
kembali masuk “Oh iya. Hari ini
kau punya janji ya ? Kalau begitu, samgyeopsalnya lain kali saja. Aku
tidak mau makan sendiri. Makan yang banyak
sebelum pulang.”
Do Kyung hanya membacanya lalu menaruh kembali ponselnya
diatas meja, seseorang masuk ruangan. Sutradara langsung menyapanya seperti
orang penting dan memperkenalkan Do Kyung. Makan mulai disediakan diatas meja,
semua orang makan sambil berbincang tapi Do Kyung hanya diam seperti patung.
Akhirnya ia membawa ponsel dan jaketnya lalu berdiri
meminta izin pada sutradar untuk pamit lebih dulu. Sutradara binggung karena Do
Kyung ingin pergi lebih dulu. Do Kyung membungkuk meminta maaf dan keluar dari
restoran.
Hae Young menuangkan air ke dalam mangkuk nasinya dan
berjejer lauk buatan ibunya diatas meja kecil. Do Kyung pulang kerumah, Hae
Young pikir akan sampai malam. Do Kyung beralasan pertemuanya selesai lebih
cepat dan membawakan Samgyeopsal yang sudah dibungkus.
Hae Young menjerit bahagia. Do Kyung pun menganti bajunya
lebih dulu.
Daging babi pun dipanggang diatas wajah anti lengket, Hae
Young makan dengan bahagia karena samgyeopsal memang paling enak
saat dirindukan, lalu akan melakukan yang
belum pernah dilakukan. Ia membungkus daging dengan daun dan meminta Do Kyung
makan dari suapanya, Do Kyung menolaknya.
Hae Young merengek memang apa susahnya memakanya dan
meminta agar Do Kyung membuka mulutnya, Do Kyung melirik sinis. Hae Young
memohon agar memakanya da Do Kyung hanya perlu membuka mulutnya. Do Kyung membuka mulutnya, Hae Young pun memasukan
ke dalam mulut. Keduanya kembali tersenyum bahagia.
Nyonya Heo menelp Soo Kyung membahas kalau mendengar
anaknya itu hamil lalu mengucapkan selamat. Soo Kyung sudah duduk di atas
tempat tidurnya. Nyonya Heo mengatakan Ini mungkin
hal terbaik yang pernah dilakukan anaknya untuk diri sendiri.
“Aku tadinya, ingin bilang duluan padamu” akui Soo Kyung, Nyonya Heo terlihat menahan
tangisnya.
“ Jin Sang sering main-main karena
dia masih muda. Begitu
dia menikah, maka dia akan
tenang. Kalau lelaki main gila saat sudah
menikah, tidak ada jalan keluar. Makanya
... jangan
khawatir, baik-baik padanya.” Ucap Nyonya Heo
menasehati anaknya.
“Tapi, kami tidak punya hubungan romantic, bahkan tidak pegangan tangan, tapi
malah tidur bersama. Ini Kacau sekali.” Keluh Soo Kyung
“Hei.., usiamu berapa sekarang ? Sudah
ketuaan untuk hal romantis. Lalu, kalau punya anak itu tidak
penting lagi. Jadi Romantis apanya maksudmu??!!”
ucap Nyonya Heo
“Tetap saja ... Kami belum saling bilang cinta dan belum bisa pegangan tangan, lalu Bagaimana ? Bagaimana ?” ucap Soo Kyung kebinggungan,
Ibunya tak mengerti apa maksud ucapan anaknya, Soo Kyung
masih tak percaya Jin Sang mau mmbereskan kotoranya yang ada dalam toilet
padahal mereka belum mengatakan saling cinta, lalu langsung menangis sambil
menutup telpnya.
Park Hoon mengembalikan kotak makan pada Hae Young
didepan pintu sementara Do Kyung sibuk membereskan meja setelah makan daging
babi panggang. Park Hoon mengaku sangat senang karena memiliki kakak ipar, karean jadi bisa
dapat makanan enak.
“Ibumu pandai sekali memasak.” Puji Park Hoon lalu pamit pergi, namun matanya melirik
pada kakakanya yang sedang sibuk membereskan meja.
“Apa hari ini lancar ? Apa benar, Katanya kau pulang duluan
saat pertemuan ? Kau
diundang oleh sutradara terkenal. Itu artinya dia suka padamu. Cepat Hubungi
dia. Sutradara Yang sepertinya agak
marah padamu.” Ucap Park Hoon
Do Kyung dengan tanganya menyuruh adiknya segera pergi.
Hae Young yang mendengarnya sedikit terkejut, Park Hoon pun mengucapkan selamat
beristirahat, Hae Young mengangguk.
Hae Young menatap Do Kyung yang membereskan kompor ke
dalam kotaknya, lalu duduk disofa bertanya kenapa Do Kyung pulang lebih dulu
padahal seharusnya bisa tetap ada disana. Do Kyung beralasan kalau Hae Young
inginmakan samgyeopsal. Hae
Young menatap haru Do Kyung dari belakang yang sedang mengelap meja. Do Kyung
bertanya apakah mau mendowload film untuk ditonton. Hae Young setuju.
Penyanyi Lee menyanyikan lagi didepan fans dan terlihat
tak ada masalah. Setelah itu bertemu kembali dengan prof dengan tatapan sedih.
Prof melihat konsernya itu sudah lancar lalu ada masalah apa lagi.
“Apa Kau datang lagi memeriksaku ? Apa Kau melakukan ini demi aku atau
demi dia ?” ucap penyanyi Lee dingin. Prof menjawab
Dua-duanya.
Hae Young dan Do Kyung berbaring di sofa sambil menonton
drama, Do Kyung memegang tangan pacarnya saat menonton drama. Hae Young menatap
sepasang pria dan wanita yang sedang berbicara didepan gedung, pikiran melayang
saat bertemu dengan Tae Jin.
Flash Back
“Jika aku bertemu dengan seorang
wanita dimasa depan, Aku harus cerita sejujur apa ?” ucap Tae Jin
“Hanya ada satu kata yang tidak boleh
kau katakan ke perempuan.” Kata Hae Young
Tae Jin mengerti lalu meminta maaf tapi menurutnya Seperti
ia sudah ditakdirkan untuk berkata
itu pada Hae Young karena akhirnya mantan pacarnya itu bertemu
dengan lelaki baik lalu berharap agar Hae Young bahagia.
Hae Young terdiam, Tae Jin mengatakan kalau ia
sungguh-sungguh dan tulus. Hae Young menatap mata Tae Jin yang tersenyum, tak
lagi ada dendam. Tae Jin pun meninggalkan Hae Young seperti sudah ikhlas menerima
semuanya.
“Tae Jin, kau sungguh lelaki yang baik.” Ucap Hae Young ingin memberikan pujian pada mantan
pacarnya. Tae Jin pun tersenyum mengucapkan terimakasih lalu kembali berjalan
dengan senyuman. Hae Young pun berjalan ke arah yang berlawanan.
Hae Young merasakan tangan Do Kyung yang mengelus
tanganya, ia langsung menarik dan mendekapnya seperti tak ingin kehilangan pria
terbaik yang dimilikinya sekarang.
Anna menjerit tak percaya Jin Sang membereskan kloset
yang mampet, Soo Kyung yang sedang memotong buah terlihat tertunduk malu. Jin Sang sedang di meja makan melotot
memperingatakan Anna untuk tak berisik. Soo Kyung terlihat benar-benar malu
menyembunyikan wajahnya.
“Kalau lelaki membereskan kloset
mampet, maka kalian akan bersama seumur hidup. Tapi kenapa kau bisa
membereskan kloset mampet, padahal belum bilang cinta ? Tapi Itu, sama saja dengan langkah
penakluk pasangan.” Komentar Anna, Jin Sang
seolah tak peduli dengan memakan salad
“Pasangan ini melangkah secara
terbalik. Punya bayi dulu baru pacaran.” Kata Jin Sang, Anna menjerit kaget dan Soo Kyung
semakin terlihat gugup.
“Saat ini, apa kalian melangkah secara terbalik? Wah, keren sekali.” Komentar Anna, Soo Kyung yang mendengarnya bisa
tersenyum, Park Hoon mengejek itu keren darimananya.
“Itu Keren. Biasanya,
pasangan berkata "aku cinta padamu" baru bisa bicara informal. Lau Kentut
baru kloset mampet. Yang terakhir, membuat bayi. Tapi
ini kebalikan. Buat bayi dulu, kloset mampet, lalu kentut. Ini,
artinya kalian sudah melihat satu sama lain. Yang
terakhir baru kata cinta” Ucap Anna mengebu-gebu
mengatakan.
“Wah ! Kalau ada kata cinta
sekarang, pasti sempurna sekali. Ini semua Terbalik
! Keren sekali.” Komentar Anna iri sambil
merangkul Park Hoon
Soo Kyung tak bisa menutupi rasa bahagia dengan tersenyum
bahagia, Park Hoon terlihat gugup membalas perkataan pacarnya. Anna mengatakan Saat
cinta tercipta diakhir langkah maka itu
cinta sungguhan lalu menjerit kalau sangat iri
sekali. Jin Sang yang ikut mendengarnya mengangguk setuju dan
terlihat bangga. Soo Kyung akhirnya membawakan potongan buah ke atas meja
mengajak semua makan.
Jin Sang mengoleskan rotinya dengan mentega sambil
melirik, Anna melihat dua pasangan yang sangat canggung. Jin sang menusukan
buah dan memberikan pada Soo Kyung, dengan mulutnya Soo Kyung langsung
memasukan semua buahnya tanpa mengigitnya.
Anna dan Park Hoon menulungkan badan diatas tempat tidur
sambil high five dengan kepalan jari. Park Hoon memuji Jin Sang itu sangat
keren dan membuat kakaknya mudah ditebak. Anna dengan bangga mengatakan kalau aktingnya tadi sangat
bagus sekali, yaitu pura-pura kaget mengetahui kalau Soo Kyung itu punya bayi.
Keduanye tertawa bersama.
Diam-diam Jin Sang masuk kamar adik iparnya, lalu
memberikan bayaran 50ribu won untuk masing-masing. Park Hoon menegaskan ia yang
menciptakan "Langkah cinta terbalik" dan itu pasti sangat bagus. Jin Sang memujinya, kalau
itu Mantab sekali lalu membahas kalau tadi aktingnya
itu sangat bagus.
Ia mengulangi kalimat "Jangan
berisik!" padahal itu disengaja, Park Hoo mengangkat jempl kalau itu alami
sekali. Jin Sang pun keluar dari kamar dengan wajah bahagia. Anna
tiba-tiba berpikir Sepertinya menjalani langkah cinta terbalik memang keren. Park Hoon panik dan ingin menghindar.
Anna langsung merangkulnya ingin menciumnya, Park Hoon
memohon agar tak memiliki bayi dan pasti pacarnya itu sedang bercanda. Anna
mengatakan kalau ia tak bercanda.
Hae Young dan si cantik Hae Young minum bersama, terlihat
keduanya sangat bahagia. Hae Young mengaku
mereka tidak akan bisa minum bersama kecuali dirinya itu luar biasa senang sekarang. Ia
merasa tidak
ingin minum dengan temanya itu
jika pura-pura bahagia Tapi,
sekarang perasanya sedang
senang.
“Kau pasti membenci aku kan?”
ucap Hae Young, Si cantik Hae Young mengakuinya.
“Hei, aku juga benci sekali padamu
waktu SMA dan Belum
lama juga masih.” Akui Hae Young
“Tapi, pemenangnya tetap dirimu.” Goda Si cantik Hae Young
“ Aah, jangan putuskan siapa
pemenangnya kalau soal laki-laki. Ini Memalukan. “kata Hae Young
Si cantik Hae Young mengatakan tidak
akan datang ke pernikahan keduanya karena
menurutnya sebaiknya seperti itu. Ia juga akan cari pekerjaan
baru dengan Perusahaan yang lebih baik. Hae Young
menatap tak percaya dengan keputusan temanya. Si cantik Hae Young pikir mereka
bisa bertemu kalau ada acara Reuni, dan Semoga
mereka berdua bisa bahagia untuk waktu
yang lama. Hae Young pun mengucapkan terimakasih.
Si cantik Hae Young berjalan pulang lebih dulu, Hae Young
berteriak pada temanya kalau harus bahagia juga. Si cantik Hae Young hanya
melambaikan tangan wajah berkaca-kaca. Ponselnya lalu berdering, ibunya menelp.
Hae Young berjalan ke arah yang berlawanan, ponselnya pun ikut berbunyi.
Do Kyung bertanya keberadaanya dan ingin menjemputnya,
Hae Young menolaknya karena Malam ini harus pulang sendiri dan akan Ketemu dirumah.
Jin Sang kali ini sudah terbiasa dengan kebiasan Soo
Kyung yang berbaring diatas punggungnya lalu mengangkatnya naik turun seperti
mengangkat beban. Keduanya pun menari bersama sama seperti saat mereka masih
berhubungan adik dan kakak.
Jin Sang juga melakukan putaran pada Soo Kyung seperti
dansa lalu membuatnya dengan posisi miring. Soo Kyung sudah siap menerima
ciuman tapi Jin Sang tiba-tiba terjatuh karena merasakan lututnya kram. Soo
Kyung pun menghiburnya dengan menari-nari dan mengoyangkan pinggulnya dengan
berkata “Rooftop party.
Rooftop party.” Seperti yang
biasa di lakukan Jin sang. Jin Sang mengejek kalau seperti itu cara menarinya,
lalu mengajarkan pada Soo Kyung cara menarinya.
“Bayi seperti apa yang lahir ... aku sungguh ingin tahu.” Gumam Jin Sang
Do Kyung berada disebuah cafe, seorang wanita menjelaskan
posisi video yang akan muncul, wanita dan laki-laki. Lalu Do Kyung Cukup beri sinyal dengan mengangkat cangkir untuk memasang video. Do Kyung mengerti, lalu merasakan ponselnya bergetar dan
akhirnya keluar dari cafe.
Hae Young menelpnya, Do Kyung bertanya keberadaanya. Hae
Young sedang berjalan mengatakan sebentar lagi sampai sekitar 10
menit. Lalu mengaku gugup sekali padahal sudah tahu apa yang
akan dilakukan Do Kyung padanya.
“Kau cukup memberiku cincin saja.
Jangan berlebihan. Aku tahu
dirimu, jadi jangan dipaksakan.” Ucap Hae Young, Do Kyung hanya tersenyum lalu menaruh
ponselnya kembali ke dalam celananya.
“Seolah aku
memutuskan untuk menderita. Aku hidup dengan cara tertutup. Tapi, wanita ini terbang menuju hatiku. Saat dia hinggap, aku sedang cacat emosi. Aku menjalani hidupku, tanpa bisa membedakan yang mana senang atau tidak senang. Aku cacat emosi.” Gumam Do
Kyung sambil melihat cafe yang sudah di desain sebaik mungkin dan juga sekotak
cincin yang sudah dipersiapkanya.
“Aku sangat keras
kepala, sehingga aku menderita cacat emosi. Itu sebabnya, aku melihat saat-saat menjelang kematianku lebih
awal. Saat sedang sekarat
, apa yang paling
kusesali. Meskipun sudah
sangat terluka Dia terus mencinta, dan mencintai lagi, tanpa takut berlari kearahku.”
Do Kyung mondar mandir menunggu di depan cafe, Hae Young
sedang berjalan tersenyum bahagia sambil mendengarkan musik. Sebuah
kejar-kejaran terjadi antara sebuah mobil dengan mobil polisi dibelakangnya.
“Seolah hatinya
begitu lunak, sehingga seperti
baru kembali. Saat aku melihatnya berlari kearahku tanpa takut.
Anehnya, aku merasa
lega dan ingin Ia di
sisiku. Aku berharap
energinya, dapat datang
kepadaku juga.Sekarang, saatnya aku
mengisinya dengan cintaku.”
Mobil memasuki sebuah terowongan dan polisi masih
mengejarnya, Do Kyung terus melihat ke arah jalan menunggu pacarnya. Hae Young
memegang dadanya terlihat sangat bahagia. Do Kyung tiba-tiba merasa heran
melihat ada bunga sakura yang berguguran, lalu melihat diatas ada syuting
dengan suasana bunga sakura yang berterbangan dengan pria dan wanita yang
saling berpelukan.
Tiba-tiba Do Kyung seperti mengingat pengelihatanya saat
merasa silau dengan lampu, lalu bunga sakura yang bertaburan. Matanya melirik
ke arah layar besar [Breaking News- Penyanyi Lee Byung Joon ditemukan
meninggal] Mata Do Kyung berkaca-kaca merasa hari
kematian akan datang seperti yang ada dalam pengelihatanya.
Sebuah mobil melaju dengan kencang dan langsung
menabraknya, tubuh Do Kyung melayang lalu terbanting ke tanah. Mobil yang
menabraknya terlihat menubruk tumpak pasir, terlihat Chan Soo yang menyetir dengan
luka berdarah dibagian kepala. Hae Young masih berjalan dengan wajah bahagia.
“Aku lengah ... Pada akhirnya ... aku terbaring begini. Bedanya ... Langitnya biru,
bukan langit malam. Lalu, aku mengingat
wajah bahagianya ... bukan wajah sedihnya ...”
Do Kyung masih sedikit sadar menatap langit dan tanganya
bergerak berharap Hae Young cepat datang dan mengenggam tanganya. Hae Young
belum tahu apapun masih menjerit bahagia membayangkan yang terjadi nanti.
Flash Back
Do Kyung sedang mengisi suara pada adegan seorang pria
yang merangkak dengan luka dibagian perut dan wanitanya juga berusaha untuk
mendekatinya.
“Sebelum mati, mereka berusaha saling meraih
tangan. Aku tidak pernah mengerti adegan
seperti ini di film. Tapi sekarang, .... aku mengerti. Kenapa mereka berusaha sangat
keras, untuk saling menggengam
tangan.”
Do Kyung masih terbaring di aspal dengan bunga sakura
yang berguguran
“Aku mungkin
sebentar lagi pergi. Rasa takut karena
tidak tahu akan pergi kemana. Rasa takut karena menjadi sendirian seutuhnya. Rasa takut saat itu ... Aku sangat ingin memegang tangan seseorang. Tangan yang dapat memastikan kalau aku tidak
sendiri.”
Hae Young akhirnya sudah mendekati restoran dan melihat
ambulance yang lewat disampingnya, melihat layar lebar berita penyanyi Lee yang
meninggal lalu akhirnya berlari dengan cepat.
“Jika dia menggegam
tanganku maka rasa takut itu akan pergi. Kekuatan genggaman tangan yang dapat membuang rasa takut. Apa mungkin... itu kekuatanmu.”
Hae Young berlari dengan bergumam dalam hati menyakinkan
kalau semua akan baik-baik saja daan akan segera datang meminta agar
menunggunya. Do Kyung menutup matanya dan masih tergeletak, Hae Young datang
memegang tanganya. Do Kyung terlihat mengeluarkan air matanya lalu mengaku
sekarang merasa sangat lega. Polisi dan ambulance pun datang melihat Do Kyung
sebagai korban kecelakaan.
Hae Young berada di depan ruang operasi dengan tatapan
marah dan menahan tangisnya, semua menunggu dengan wajah tegang, ayah ibu hae
Young, Ibu Do kyung, Soo Kyung, Jin Sang, Hee Ran termasuk anak buah dari Do
Kyung.
Ibu Hae Young berdiri melihat tanggal di meja
receptionist lalu melihat dibulan september dan menunggu tanggal 3, lalu
mengatakan akan mengatur semuanya pada tanggal 3 september. Semua orang
terlihat binggung, Ibu Hae Young pikir Kalau
menikah sebelum Chuseok (Thanksgiving)banyak yang tidak suka. Tapi sesudah
Chuseok, mungkin sudah terlambat jadi September tanggal 3 saja.
“Kalau tanggal 3 September masih panas. Jadi Oktober saja.” Kata Nyonya Heo
“Ah maaf, kami akan menikah bulan
Oktober. Saat itu perutnya akan terlihat. “ kata Jin Sang, Soo Kyung juga harus
lihat bajunya muat atau tidak.
“Kalau begitu, September tanggal
3. Hadiah pernikahan buatku yang biasa saja.” Kata Nyonya Heo
Nyonya Hwang melirik sinis, mengenai Hadiah
pernikahan lalu bertanya apa yang ingin
diberikannya. Nyonya Heo mengatakan hanya ingin
Tas kulit buaya dan mantel bulu cerpelai. Nyonya Hwang ingin menyerangnya, suaminya dan yang
lainya berusaha menahan. Ia marah besar
bertanya Apa dosanya buaya dan cerpelai dan Kenapa mereka harus membunuh keduanya. Nyonya Heo binggung melihat calon besanya itu
marah.
“Mana mungkin tidak marah ?! Tolong sadarkan dirimu ! Hadiah pernikahan apanya menurutmu?!”
teriak Nyonya Heo
“Jadi, tidak ada hadiah pernikahan
?” kata Nyonya Hwang berdiri kesal
“Enak saja kau minta hadiah
pernikahan Hae Young-ku adalah hadiah
pernikahan buatmu ! Anak
berhargaku menikahi anakmu, kau butuh hadiah macam apalagi ?!” teriak Nyonya Hwang
Sang Suk menyela kalau mereka akan
menyanyikan lagu pernikahan. Park Hoon berteriak tak
terima, Ibu Hae Young adu mulut dengan Ibu Do Kyung sementara Park Hoon dengan
anak buah kakakanya, Hae Young hanya diam melihat kegaduhan yang ada
dibelakangnya.
“Haruskah aku
menyebut hari itu, gila atau lucu ? Semua orang
sepertinya sedang tidak waras. Tapi, aku merasa saat itu sangat menenangkan dan menghibur. Kami melakukan hal
yang melebihi doa agar dia bisa selamat. Kami berasumsi dia
pasti akan hidup. Ibuku dengan muka batu, membahas soal masa depan. Lalu, yang lain langsung tahu apa tujuannya dan memainkan peran mereka. Aku jadi ikut
terbawa dalam energi ini. Aku akan memakai gaun pengantin yang indah.”
Hae Young menatap semuanya yang beradu mulut dengan
tangis bahagia, lalu dilayar TV berita [Lee Byung
Joon, telah sadar]
Do Kyung menyematkan cincin di jari manis Hae Young,
keduanya terlihat serasi dengan baju pengantin. Hae Young juga memasangkan
cincin pada jari Do Kyung. Tepuk tangan semua tamu membuat meriah pesta pernikahan.
Ibu Hae Young dan suaminya tersenyum, Nyonya Heo duduk sendirian terlihat sedih
tak bisa menerima hadiah pernikahan.
Sang Suk dan Ki Tae jadi MC memberikan aba-aba agar
mereka boleh berciuman, semua pun ikut berteriak. Keduanya pun mulai berciuman,
Ayah dan ibu Hae Young tertunduk malu melihatnya. Do Kyung dan Hae Young pun
kembali berjalan dengan taburan bunga mawar keduanya terlihat bahagia.
“Setelah nyaris saja
meninggal ...kau memulai hidup dengan cara berbeda. Karena kau tahu, apa yang paling penting dalam hidup. Hati.... Hati yang
bahagia, adalah yang terpenting. Saat ini, aku
merasa sangat bahagia melebihi apapun. Aku sangat
berterima kasih pada semua orang. “
“Bersamanya, kami
menangis dan tertawa. Saat pahit dan manis, kami jatuh dan bangkit
lagi. Aku mungkin akan mengingat semua ini menjelang kematianku. Aku akan
berkata begini ... "Semuanya ... Sempurna"
Foto dengan semua tamu pun dimulai, semua terlihat sangat
bahagia.
[Tolong Tetap Hidup- Aku Bersyukur Kau Masih
Hidup, Sayang]
The End
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Akhirnya bs tau bagian akhir episode ini. Sdh nunggu berminggu minggu utk baca tulisan ni. Makasi mbk dee. Suka dg akhir yg bahagia
BalasHapusWah wah ternyata dilanjuti yeay asikk
BalasHapusGomawo yo unni . :)
Entah kenapa aku merasa ending pas dia ketabrak itu yang paling pas. Karena saat itu Do Kyung mati dalam keadaan bahagia, lega dan bukannya menyesal. Jadi masa depan tetap terjadi...
BalasHapusTapi memang kita gatau kalo Do Kyung akan mati. Yang kita tahu adalah dia ketabrak mobil, dan ga diceritain kalo dia benar-benar mati. Jadi endingnya masih masuk akal.
Two thumbs up buat nih drama, bagus banget alur ceritanya. Thanks juga mbak Dee yang sudah mau membuat sinopsisnya..
kumawo
BalasHapuskumawo
BalasHapuskumawo
BalasHapus