Hye Jung senyum sendiri berjalan dilorong, Seo Woo baru
menaiki tangga melihat Hye Jung senyum bertanya kenapa terlihat senang sekali.
Hye jung bertanya apakah Seo Woo sudah pernah melakukan DBS atau Awake
Surgery. Seo Woo menjawab Sudah
pasti belum.
“Meskipun kau sebagai fellow di
rumah sakit sebesar Gukil, jadi
belum pernah ?” ucap Hye Jung menyakinkan
“Terlihat sekali kau gadis dari kampung. Fellow
tidak bisa melakukan operasi itu. Kau tidak akan melakukannya, kan
?” kata Seo Woo merendahkan
“Dokter Hong akan melakukannya,
aku akan jadi asisten.” Ucap Hye Jung penuh
semangat lalu meninggalkanya.
Seo Woo menemui Ji Hong, terihat Ji Hong yang sedang
makan sandwich diruangan. Lalu mengatakan mau
melakukannya Operasi
Lee Soo Jung. Ji Hong ingat Seo Woo bilang
ingin bekerja dengan Dokter Jung Yoon Do. Seo Woo mengatakan kalau sudah berubah
pikiran.
“Karena kau berubah pikiran, hal
ini tidak akan berubah.” Kata Ji Hong
“Ini tidak adil... Kau memberi kesempatan pada gadis
yang kau sukai.” Ejek Seo Woo, Ji Hong
berteriak kesal
“Kalau begitu kasih aku
kesempatan.” Ucap Seo Woo menantang
“Aah, ini bukan hal yang bisa kau
putuskan sendiri.” Tegas Ji Hong, Seo Woo pun
mengajak mereka mengadakan rapat saja.
Akhirnya berempat berkumpul di ballroom, Ji Hong
memberitahu kalau Dokter Jin Seo Woo punya keberatan. Seo Woo mengatakan
ingin belajar dari Prof. Hong Ji Hong. Yoon Do pikir tak
masalah karena akan bersama Dokter Yoo Hye Jung. Ji Hong dan Hye Jung saling menatap binggung.
“Apa Kalian kira cukup dengan
persetujuan kalian ?” ucap Ji Hong
“Jujur saja, aku dan dokter Jin
Seo Woo sudah lama bersama jadi itu baik
apabila ada perubahan.” Kata Yoon
Do, Seo Woo tak terima dianggap sebuah perubahan yang baik.
“Kau duluan yang mau bergantinya” kata Yoon Doo, Seo Woo tak suka dengan cara
bicaranya. Ji Hong menyuruh keduanya berhenti adu mulut karena seperti anak
kecil.
“Bagaimana pendapat dokter Yoo Hye Jung ?” tanya Ji Hong
“Aku menerima tawaran dokter Hong dan kuterima. Aku tidak ingin
mengantinya.” Ucap Hye Jung
“Dokter Yoo Hyejung, sebagai
seorang fellow, kau
sangat pandai dalam operasi aneurisma. Ini
membuatku ingin bekerja denganmu. Kita
harus kerja bersama Kau
akan belajar banyak dariku.” Kata Yoon Do
memberikan nilai plus tenyang dirinya.
“Kesimpulannya, Jin Seo Woo dan
Yoo Hyejung ingin bekerja dengan Hong Ji Hong. Lalu Hong Ji Hong ingin kerja
dengan Yoo Hye Jung dan Yoo Hye Jung ingin kerja dengan Hong Ji
Hong. Maka tidak ada pilihan lain, Hong
Ji Hong dan Yoo Hyejung adalah satu tim.” Jelas Ji
Hong
“Kalau begitu setidaknya ijinkan
aku ikut dalam operasi ini.” kata Seo Woo
Ji Hong menanyakan pendapatnya pada Yoon Do, Yoon Do
pikir kalau memang Seo Woo menginginkanya tidak masalah namun Sebaliknya, fellow dapat bulak
balik ditukar demi pelatihan lebih dalam. Seo Woo
menyela omongan Yoon Do seperti merendahkan seperti digilir. Yoon Do heran Seo
Woo itu selalu marah dengan yang dikatakanya.
“Kalau begitu, kita simpulkan. Aku
akan terima tawaran Dokter Jung Yoon Do. Kita akan melatih fellow berdasarkan
kondisi. Apa tidak
masalah ?” ucap Ji Hong, Hye Jung mengangguk
setuju dengan senyuman.
Hye Jung dan Ji Hong keluar dari ruangan dengan senyuman
bahagia, Seo Woo menyindir Yoon Do itu masih
belum mengerti. Yoon Do binggung, Seo Woo pikir Yoon Do
Tidak lihat mereka berdua saling suka. Yoon Do menatap Hye Jung dan Ji Hong berjalan bersama
seperti tak percaya kalau itu artinya saling suka
“Aku yakin mereka dekat karena dia
dulu gurunya jadi Sudah
lama mereka saling kenal.” Komentar Yoon Do
“Sunbae harus merasakannya juga.
Sakitnya melihat orang yang kau suka, suka pada orang lain.” Ucap Seo Woo memperingati
“Kau tahu aku ... Aku bisa mempertahankan cinta, tapi
hebat jika memulainya. Ini masih belum
dimulai. Kalau ada rival aku jadi makin
termotivasi.” Bisik Yoon Do penuh semangat
“Ya, aku juga begitu ! Aku tidak tahu dengan wanita
lain, yang jelas tidak boleh Hye Jung. Cukup
sekali kalah, tidak boleh 2 kali.” Kata Seo
Woo sinis, Yoon Do heran dengan sikap Seo Woo yang sinis padanya.
“Aku
menunggu ini lama sekali, tapi begini balasanmu ? Aku
akan mendapatkanmu. Jadi Bersiaplah.” Tegas Seo Woo lalu melangkah pergi. Yoon Do
heran melihat sikap Seo Woo jadi menyeramkan
Soon Hee sedang membersihkan meja direstoran, mendengar
bunyi langkah orang yang masuk memberitahu kalau belum buka, tapi ternyata yang
datang Soo Chul di pagi hari. Soo Chul pikir Soon Hee kecewa karena melihatnya
sekarang hanya berkerja sebagai pengantar gas.
“Jadi Sebelumnya kau pura-pura tidak
kenal aku padahal kau kenal ?” ucap Soon Hee kesal
“Tidak, aku tidak mengenalmu
karena kau makin cantik. Kalian sudah semakin hebat. Kudengar
Hyejung yang paling sukses. Apa Dia sungguh seorang dokter
?” tanya Soo Chul tak percaya
“Ya, dari awal dia memang pandai.
Menurutku dia selalu belajar, meskipun memberontak. Dia sangat pandai.” Ucap Soon Hee bangga, Soo Chul ikut tersenyum
mendengarnya.
“Aku datang ingin pamit. Aku tidak
akan jadi pengantar gas lagi.” Kata Soo Hul.
Soon Hee binggung menanyakan alasanya. Soo Chul
mengatakan sudah dipecat pagi ini, karena mendengar
soal mereka berdua jadi malu dan mabuk sehingga merusak barang-barang.
Soon Hee mengejek Soo Chul itu Pemabuk
yang buruk. Soo Chul melihat Soon Hee yang memiliki
restoran pasti banyak uang
bertanya-tanya Butuh
berapa banyak untuk membangun restorannya.
“Aku cerita ke Hye Jung soal dirimu.” Ucap Soon Hee, Soo Chul panik lalu bertanya apa yang
dikatakan Hye Jung.
“Apa Kau masih suka Hyejung ? Dulu kau menguntitnya
kemana-mana.” Ejek Soon Hee. Soo Chul marah berpikir
Hye Jung yang mengatakan kalau menguntitnya kemana-mana
“Pokoknya, jangan dekati dia. Dia
sedang banyak pikiran sekarang.” Tegas Soon Hee, Soo
Hoo kesal berpikir Hye Jung malu kenal denganya dan akan mengobrak-abrik semuanya. Soon Hee terlihat ketakutan.
Di parkiran restoran
Tiga buah mobil sedan datang bersaman, Tuan Jin lebih
dulu menyapa Tuan Jung karena lama tak berjumpa. Tuan Jung mengungkapkan senang
karena Tuan Jin bisa datang. Tuan Jung mengatakan sengaja menyiapkan
waktunya karena teman lama adalah yang terbaik. Tuan Jung tertawa mendengarnya.
Terdengar suara pria dari belakang menyapa keduanya,
Dokter Jin yang ikut dengan ayahnya melihat yang datang itu Anggota
kongres Na, sambil
memuji semakin berseri. Kongres
Na tersipu malu mengaku sangat lelah sekali. Dokter Jin meminta agar mengurangi minum
alkohol.
Terdengar tawa di dalam restoran sambil minum bersama,
Tuan Jin mengatakan Saat memulai ini, mereka berpikir apakah ini
mungkin terjadi, Tuan Jung yakin Orang
pada akhirnya memilih uang. Semua tertawa bersama,
“Beginilah pergerakan generasi,
Presdir.” Kata Kongres Na menerima minuman yang dituang oleh Tuan
Jung
“Anggota Kongres Na yang paling
ahli soal generasi saat ini.” komentar Dokter Jin
“Belakangan ini, politik tidak ada
bedanya dengan dunia selebriti. Setelah tidak populer, dukungan
ikut menghilang.” Keluh Kongres Na
“Berhenti protes terus. Tidak ada
yang akan mengabaikan rumah sakit. Kita bahkan sudah pura-pura baik.” Kata Dokter Jin
“Saat rumah sakit menjadi
perusahaan privat, maka Ketua Jin
bisa bilang apa ?” ucap Tuan Jung
Dokter Jin mengatakan kalau itu terjadi maka tidak ada
yang bisa protes dan hanya
bisa gembira mendengarnya, Semua pun tertawa bahagia
mendengarnya. Kongres Na memberitahu mereka sedang berusaha tapi masalahnya ada di publik. Tuan Jung pikir tak perlu khawatir pasti akan terjadi, karena mereka bisa lolos revisi tes
kesehatan bahkan mengenaik rumah
sakit Jeju ternyata
bisa.
Kongres Na memuji semuanya baik jadi merasa mendapatkan
dukungan. Lalu menanyakan tentang Tuan Hong, Tuan Jin mengatakan Tidak
perlu khawatir karena akan mengatasinya lalu mengajak
mereka bersulang untuk merayakan rencana mereka yang sudah berhasil.
Soo Chul dengan gaya seperti preman masuk rumah sakit,
beberapa perawat yang melihatnya terlihat ketakutan, lalu bertanya pada bagian
receptionist dimana departemen Ahli Bedah Syaraf. Pria yang sedang berjaga melihat Soo Chul dari bawah
keatas dengan tatapan sinis.
Hye Jung sedang mengunjungi pasien menanyakan keadanya,
Si pasien yang baru saja operasi memberitahu mulai membaik. Hye Jung mengatakan
Operasinya berjalan lancer Jadi tidak ada masalah Dan Besok sudah bisa keluar. Pasien itu pun mengucapkan terimakasih
“Kapan aku bisa mandi ?” tanya si pasien, Hye Jung menyarankan Sebaiknya menunggu setelah keluar dari rumah sakit.
“Aku ingin sekali mandi dan Sepertinya belum tiba ?” ucap si pasien, Hye Jung binggung bertanya apa yang
ditunggunya.
“Aku perkirakan besok keluar, jadi
aku siapkan hadiah buat dokter.” Kata Pasien
Dokter Choi bertanya apakah itu kue beras. Pasien itu
membenarkan, Dokter Choi memberitahua Saat ini sedang dimakan
oleh para perawat. Pasien itu meminta agar Hye Jun
makan juga karena sengaja membuatnya
dari gandum khusus, rasanya enak sekali. Hye Jung
dengan senyuman berjanji akan memakanya.
Di meja depan, Dokter Ahn, Dokter Pi dan para perawat
sedang menikmati kue beras yang dibentuk seperti kue. Dokter Pi mengatakan belum
pernah makan cake dari kue beras. Semua menikmati kue beras dengan nikmat, Dokter Pi
menyuruh untuk menyisakan untuk Dokter Kang juga.
“Nanti Dia
pasti akan bilang "Mana
punyaku!"” ucap Dokter Pi mengikuti cara bicara
Dokter Kang, semua tertawa mendengarnya.
“Apa Mau diberikan ke staf bedah juga
?” tanya Dokter Pi, Dokter Ahn pun memilih akan akan
memberikan pada Dokter Kang
“Kepribadianmu
sungguh bagus. Tapi
kenapa
dia
memukulmu terus ?” ucap Dokter Pi heran, Dokter Ahn pikir seniornya itu tidak
sadar kalau dia orang buangan jadi merasa kasihan lalu membawa kue untuk Dokter Kang.
Perawat bertanya pada Dokter Pi apakah semua prof sudah
datang semua, Dokter Pi mengatakan Prof Hong masih ada dan Prof Jung di ruang ICU. Soo Chul mendekati bagian receptionis lalu bertanya Apakah disini ada dokter Yoo
Hyejung. Dokter Pi bertanya ada masalah apa ingin menemuinya.
“Aku tidak bisa bilang apa
masalahya. Tapi apakah ada?” tanya Soo Chul, suasana terasa tegang.
“Tidak ada. Kalau
meninggalkan nomormu, aku akan menghubungimu.” Ucap Perawat.
“Kalau begitu dia akan datang. Aku
tunggu.” Kata Soo Chul seperti preman lalu berjalan pergi.
Perawat terlihat panik menyuruh dokter Pi menghubungi Hye
Jung dan meminta agar tak datang, perawat lain pikir sudah terlambat karena Hye
Jung sudah datang dengan Dokter Choi, Dokter Pi langsung menutupi badan Hye
Jung agar tak terlihat oleh Soo Chul.
Dokter Choi mengambil salah satu kue beras dan ingin
menyuapi seniornya, tapi Dokter Pi menghalanginya. Hye Jung melirik sinis lalu
menerima suapan dari Juniornya mengungkapkan kalau rasanya sangat enak, lalu
ingin memberitahu siapa yang memberikan kue itu. Dokter Pi dan Dokter Choi
sudah berdiri seperti tembok yang mengalanginya.
Hye Jung bertanya apa yang dilakukan keduanya, Dokter Pi
ingin menjelaksan tapi Hye Jung mengeluh sesak dan menyuruhnya minggir.
Akhirnya Dokter Pi pun tak bisa melawan dan bergeser. Sosok Soo Chul terlihat
sedang menunggu, keduanya saling menatap. Hye Jung terlihat tersenyum bahagia
melihat Soo Chul. Dan Soo Chul pun mengedipkan matanya terlihat mengoda.
Perawat bertanya apakah Hye Jung mengenalnya, Hye Jung
berjalan mendekati Soo Chul memberitahu kalau itu temanya. Keduanya pun saling
bersalaman ala pria. Hye Jung bertanya kenapa Soo Chul datang. Soo Chul
bertanya apakah Hye Jung tak malu. Hye Jung heran untuk apa malu, karena Soo
Chul adalah temanya.
Dokter Pi dkk benggong ternyata Soo Chul yang disangka
preman ternyata teman dari Hye Jung. Hye Jung menceritakan sudah tahu tentang
Soo Chul dari Soon Hee. Saat itu Ji Hong baru keluar melotot melihat pria yang
jadi sainganya datang ke rumah sakit. Hye Jung menceritakan sangat sibuk jadi
tak punya hari libur. Soo Chul tahu Hye Jung pasti sibuk karena harus berkerja
dirumah sakit besar.
Hye Jung memuji Soo Chul itu semakin
keren melihat temanya itu punya
jenggot dengan memegaang dagungnya merasa mirip
Wolverine. Soo Chul menyangkalnya. Ji Hong
melonggo tak percaya melihat Hye Jung masih dekat dengan Soo Chul
bertanya-tanya Kenapa bocah itu disini ?
Yoon Do yang ada disampingnya bertanya apakah Ji Hong
mengenalnya, Ji Hong terlihat kesal menurut mana ia tahu siapa pria itu. Yoon
Do heran melihat Ji Hong seperti marah padanya, padahal sebelumnya bersikap
seperti akrab. Ji Hong bertanya apakah tak boleh. Yoon Do pun menjawab boleh.
Pandangan Ji Hong tertuju pada Hye Jung terlihat bahagia, bahkan mengandeng
tangan Soo Chul untuk pergi. Dua pria yang kagun pada Hye Jung melonggo ingin
tahu kemana Hye Jung akan pergi.
Hye Jung mengajak Soo Chul ke ruanganya sambil menanyakan
kabarnya, Soo Chul mengaku tidak ada
banyak cerita tenyang dirinya, namun Setelah mendengar soal Hye
Jung jadi pikir “Hye Jung akhirnya berhasil” Hye Jung mengakui memang sekarang sudah berhasil dan
mengucapkan terimakasih karena Soo Chul
baik padanya selama ini.
“Aku tidak pernah melakukan apapun
padamu Mulai sekarang kita harus sering ketemu. Aku traktir minum..” Kata Hye Jung ingin membalas budi
“ Terimakasih, Aku
kira kau akan pura-pura tidak mengenalku, setelah jadi sukses.” Komentar Soo Chul
“Kau kenapa, Tuan Kim Soo Chul? Kemana perginya sikap "hidup atau mati" yang
kau miliki ?” ejek Hye Jung
Soo Chul mengatakan akan pamit, merka harus
berpisah padahal baru ketemu lagi. Hye Jung
bertanya mau kemana, Soo Chul mengatakan ingin menemui putranya. Hye Jung tak percaya ternyata Soo Chul sudah menikah
bahkan memiliki anak. Soo Chul mengaku sudah bercerai dengan bangga ingin
memperlihatkan anak laki-lakinya itu yang tampan
mirip dirinya.
Hye Jung bertanya siapa yang
membesarkan putranya, Soo Chul mengatakan
mantan istrinya dengan tiap bulan mengirimkan uang, lalu memperlihatkan foto
anaknya dalam ponsel dengan mengikuti gayanya. Hye Jung melihat anaknya sangat
lucu, Soo Chul dengan bangga mengatakan anaknya itu sangat mirip
sekali dengannya.
“Mulai sekarang aku akan bekerja
sangat keras. Melihat hidupmu, sepertinya aku
juga bisa. Ini belum terlambat kan?”
ucap Soo Chul penuh semangat.
“Mana ada kata terlambat? Kau masih kuat dan keren.” Ungkap Hye Jung memberikan semangat
“Perkataan ini yang ingin kudengar
darimu. Sepertinya sekarang aku bisa !” kata Soo Chul
Hye Jung bertanya apakah Soo Chul masih naik motor, Soo Hul mengaku Kadang-kadang.
Hye Jung mengungkapkan Soo Chul itu paling
keren kalau naik motor jadi ingin
lihat lagi lalu mendengar ponselnya bergetar dan
melihat dari nomor yang tak dikenal. Akhirnya ia mengangkatnya, suara Tuan Yoo
terdengar. Hye Jung kaget karena ayahnya yang menelep.
Soo Chul yang melihat perubahan wajah Hye Jung bertanya
ada apa. Tuan Yoo bertanya keberadaan
anaknya dan mengajaknya untuk bertemu. Hye Jung langsung setuju lalu menutup
telpnya. Ia meminta maaf pada Soo Chul karena harus
pergi dan mengingat untuk bertemu dulu sebelum pergi. Soo Chul
setuju mereka akan pergi bersama.
Hye Jung bertemu dengan ayahnya disebuah restoran,
terlihat suasana canggung. Tuan Yoo memberikan sebuah amplop, memberitahu
neneknya ada di alamat itu. Hye Jung bertanya kenapa ayahnya memindahkannya. Tuan
Yoo mengatakan Kontrak 10 tahunnya sudah selesai jadi ingin pindahkan ke tempat yang
lebih baik. Hye Jung pun melihat alamat tempat abu neneknya.
“Sepertinya kau sehat” komentar Tuan Yoo yang sudah lama tak melihat anaknya
“Ayah menjalani restoran, “Sup buatan nenek”. Aku punya bakat memasak ibu yang Selama ini aku tidak tahu. Restorannya cukup lancar jadi kami
baik-baik saja. Mampirlah kapan-kapan. Oh
ya, bawa juga orang dari rumah sakitmum Ayah
akan traktir kalian.” Kata Tuan Yoo, Hye Jung milih
untuk pamit pergi.
“Kenapa ? Tehmu masih ada.” Kata Tuan Yoo, Hye Jung menegaskan sudah
dewasa dan tidak butuh orang tua lagi.
“Hye Jung.... Kau tidak boleh hidup begini
terus. Mana bisa kau hidup dengan
membawa dendam pada ayahmu ?” kata Tuan Yoo
“Jangan khawatir. Aku
tidak dendam pada ayah. Seperti yang aku bilang, aku bukan anak kecil
lagi. Aku sudah
terbiasa hidup sendiri. Kita hidup terpisah saja seperti
sebelumnya.” Ucap Hye Jung dingin
“Kalau kau menikah, siapa yang
akan membawamu ke altar ? Kau butuh
ayah.” Ucap Ayahnya.
“Karena mungkin aku butuh ayah, jadi aku
tidak akan menikah.” Tegas Hye Jung lalu pergi
meninggalkan restoran. Tuan Yoo terdiam seperti rasa penyesalan yang mendalam
lalu ingin mengejar Hye Jung, tapi anaknya sudah masuk mobil dan meninggalkan
restoran.
Ji Hong baru akan masuk ruangan menyapa pasienya lebih
dulu lalu meminta perawat agar memulai 5 menit lagi. Soo Jung kembali menemui
dokternya. Ji Hong mengatakan akan
memberikan diagnosis untuk penyakitnya dan Soo
Jung harus membuat pilihan, apakah akan ikut nasihatnya atau tidak. Soo Jung tertunduk memikirkanya.
Terlihat dilayar [SEDANG
OPERASI LEE GA JIN, GO AH SHIN ] dan [DALAM PEMULIHAN: CHOI JUNG HOON,
JIN SEO JOO] Yoo Na dan ayahnya terlihat duduk tegang
diruang operasi. Hye Jung mengintip dari balik dinding, seperti menahan rasa
sedihnya yang bercampur dengan amarah lalu memilih untuk pergi.
Dalam ruang operasi
Dokter mulai memasukan anestesi dan meminta Nyonya Lee
mulai menghitung mundur dari 10. Nyonya Lee mulai menghitung dan akhirnya
tertidur setelah itu meminta dokter Kang untuk di intubasi.
Yoon Do mencuci tangan sebelum operasi. Lalu sudah ada
diruang operasi dengan microscopenya.
Nyonya Yoo sudah mengunakan selang di ke dalam mulutnya,
Yoon Do dibandung oleh Dokter Kang meminta diberikan kapas dan memasukan ke
bagian kepala. Setelah itu meminta Dissector, lalu bertanya pada perawat dilayar apakah melihat penyebaran
lateral. Perawat mengatakan melihatnya. Yoon Do meminta Teflon dan memasukan pada bagian kepala, setelah itu bertanya
apakah Masih melihat penyebaran lateral. Perawat mengatakan tak ada
Yoon Do memastikan sudah tak ada, Perawat dengan senyuman
memberitah kalau memang sudah tak ada. Dokter Kang bisa bernafas lega, Yoon Do
meminta kembali Teflon.
Ji Hong menjelaskan Alasan
tangan Soo Jung bergemetar, disebut essential
tremor yaitu Getaran tangan terjadi tanpa
alasan khusus. Soo Jung bertanya Bagaimana Ji Hong melakukan diagnosis tanpa tahu penyebabnya
“Diagnosisku adalah getaran
tanganmu terjadi
tanpa alasan khusus. Yang penting disini adalah
perawatan. DBS = Operasi Deep brain stimulation. [operasi stimulasi otak dalam.]” ucap Ji Hong memperlihatkan layar monitor saat seorang
dokter melakukan operasi.
“Kami akan gunakan stimulasi
elektrik pada otak untuk menemukan area penyebab
getaran. Kau harus tetap sadar selama
operasi dan akan sadar selama operasi
dilakukan.” Jelas Ji Hong
“Sepertinya aku pernah lihat di
film. Apakah ini sakit ?” tanya Soo Jung khawatir
“Tidak. Bagian Otak tidak
merasakan sakit. Kami akan berikan anestesi agar
bisa membuka tengkorakmu.” Jelas Ji Hong
“Seandainya otakku distimulasi, tapi getarannya tidak berhenti,
bagaimana ? Apa bisa
terjadi ?” tanya Soo Jung terlihat ragu.
Ji Hong mengatakan bisa saja dengan Efek sampingnya bisa, kelumpuhan,
koma, pendarahan dan kejang bahkan bisa
juga mengalami kerusakan syaraf sementara. Soo Jung terlihat panik lalu bertanya berapa besar level kesuksesannya. Ji Hong mengatakan 90%, Senyuman Soo Jung terlihat tak percaya lalu mengucapkan
terimakasih. Ji Hong pikir tak perlu berterimakasih,
“Tolong jangan berterima kasih
padaku sampai kau bisa menang Olimpiade Asian Games di Tokyo.” Kata Ji Hong
“Jadi, aku bisa tetap memanah ?” ucap Soo Jun tak percaya, Ji Hong mengatakan tentu saja
bisa
“Apakah, video operasiku selama
pembedahan dapat di posting di internet ? Aku ingin mengembalikan
kehormatanku. Kalau Aku tidak
gemetar karena aku ini alkoholik.
Aku berusaha keras menjadi atlet
hebat meskipun dengan penyakit ini. Meskipun operasinya gagal ... aku ingin orang tahu kalau aku sudah berusaha keras.” Jelas Soo ung
“Aku mendukungmu Lee Soo Jung dan akan lakukan apapun permintaanmu.” Kata Ji Hong penuh semangat.
Hye Jung sedang melihat video operasi, terdengar suara
ketukan dan Yoon Do masuk ke dalam ruangan, ia tahu Hye Jung mungkin
tidak penasaran lelu memberitahu operasinya
berlansung lancar. Hye Jung mengerti dan
mengucapkan terimakasih, Yoon Do tak percaya Hye Jung mengatakan itu . Hye Jung pikir seperti itu. Yoon Do pun
mengajak untuk makan bersama.
“Baiklah,
sampai ketemu di kantin rumah sakit.” Ucap Hye
Jung santai
“Jangan di kantin. Apa
itu tidak terlalu murah ? Siapa
yang berterimakasih dengan makanan kantin ?” keluh Yoon
Do
“Sebenarnya, aku tidak terlalu
berterimakasih sampai ingin mentraktirmu.” Akui Hye
Jung
“Kalau begitu, aku yang traktir. Kau
bisa beli kopi, kan ?” ucap Yoon Do dengan melipat
tangan didada, Hye Jung mengatakan Tidak ingin beli kopi
juga.
“Kalau begitu, makanan dan kopinya
aku yang bayar. Apa Bisa ?” ucap Yoon Do terus berusaha
“Maaf, untuk makanan dan
minumannya. Sepertinya kita belum terlalu
dekat untuk pergi keluar makan bersama.” Kata Hye Jung
Yoon Do pikir apakah mereka harus
sedekat apa agar bisa makan bersama menurutnya
Orang biasanya semakin dekat kalau makan bersama dan bertanya apakah Hye Jung tidak mau
dekat dengannya. Seo Woo tiba-tiba masuk, keduanya
tiba-tiba langsung berhenti bicara. Seo Woo bertanya kenapa merka berhenti
bicara setelah ia masuk. Yoon Do mengatakan Seo Woo masuk tepat setelah ia selesai
bicara
“Kalau begitu apa jawabannya ? Kenapa kau diam saja ?” kata Seo Woo, Hye Jung pikir bukan begitu masuknya dan
lebih baik dilanjutkan nanti saja.
“Kenapa nanti ?” ucap Seo Woo,
Yoon Do mengeluh Seo Woo itu banyak sekali bertanya.
“Apa Kau ditolak setelah mengajaknya
makan ? Metodemu
kuno sekali ...” komentar Seo Woo
mengejeknya.
Yoon Do berteriak marah melihat sikap Seo Woo seperti itu
terus, lalu menegaskan mereka memang dekat tapi tetap saja dirinya itu atasanya
dan memperingatkan agar menjaga sikap dan etikanya lalu buru-buru keluar. Hye
Jung hanya terdiam melihat adu mulut keduanya.
Seo woo mengejek Yoon Do itu lucu, lalu melihat ada pesan
masuk dalam ponselnya. Ji Hong mengirimkan pesan “Datang ke kantorku. Ini mengenai operasi Lee Soo Jung”
Hye Jung melihat ponselnya lalu melirik pada Seo Woo dan
berkata kalau seperti nada cemburu kalau Ji Hong yang mengirim pesan duluan
pada Seo Woo lalu keluar ruangan. Seo Woo kesal sendiri karena Hye Jung juga
membuatnya marah padahal Selama ini sudah menahan amarah.
Ji Hong dan Seo Woo sudah menunggu, Ji Hong baru masuk
meminta maaf karena harus bertemu Kepala Bagian tadi dan sempat mengeser kotak kardus yang menghalangi
jalanya.
“Apa Sudah mengatur tanggal operasi
pasien Lee Soo Jung ?” tanya Seo Woo, Ji Hong
menjawab besok. Seo Woo tak percaya akan secepat itu.
“Semuanya sudah siap, Aku sudah latihan di otakku.” Ucap Ji Hong dengan senyuman menatap Hye Jung, Hye Jung
juga ikut tersenyum dan tertunduk malu
“Mata mereka penuh
dengan madu. Tepat di depan mataku.” Gumam Seo Woo kesal melihat keduanya saling menatap.
“Besok datang lebih awal untuk
bersiap. Kalian sudah siap, kan ?” kata Ji
Hong, keduanya mengangguk. Seo Woo melihat Hye Jung dan Ji Hong saling menatap
seolah-olah dunia hanya milik mereka berdua.
“Aishh, saling jatuh cinta saja semau kalian” gumam Seo
Woo seolah tak peduli
Hye Jung akhirnya pamit. Ji Hong mengangguk dengan
senyuman sumringah, Seo Woo hanya bisa menghela nafas panjang. Ji Hong bertanya
apakah Seo Woo tak akan pergi. Seo Woo mengatakan akan pergi sebentar lagi. Ji
Hong pikir itu bagus dan meminta tolong agar membantunya menggeser
kotak karena Berat sekali. Seo Woo tak habis pikir Ji Hong ternyata menyuruh
membantu pekerjaan pria.
Di depan ruang rawat
Tuan Yoo dan Yoo Na mengucapkan terimakasih atas kerja
kerasnya. Dokter Kang merasa berpikir tidak
perlu karena Operasinya lancar, adi tak perlu khawatir. Tuan Yoo tahu karena sudah
dengar dari dokter Jung Yoon Do yang memasukan
materi diantara arteri dan syarafnya.
“Pasti karena anda ayahnya dokter
Yoo Hye Jung. Jadi cepat mengerti dan fasih
mengucapkannya.” Komentar Dokter Kang lalu
melihat Hye Jung yang datang.
“Berkat dirimu, operasinya lancar.” Kata Tuan Yoo, Hye Jung hanya berkomentar mengerti lalu
bertanya pada Dokter Choi apakah Sudah membalut pasien Hwang Jung
Hwa. Dokter Choi mengatakan sudah. Hye Jung pun mengajak
untuk memeriksanya. Tuan Yoo hanya terdiam melihat anaknya yang masih bersikap
dingin padanya.
Hye Jung akhirnya masuk ruangan bertanya apakah ada yang
bisa dimakan,Dokter Choi mengatakan Masih
ada sisa kue beras, apakah Hye Jung mau
memakanya, Hye Jung mengangguk. Dokter Choi layaknya tentara memberi hormat
melaksanakan perintah komandanya. Hye Jung ingin memukul juniornya menyuruh
jangan banyak bercanda.
Yoo Na datang saat Dokter Choi keluar lalu bertanya
apakah ia boleh duduk. Hye Jung mempersilahkan. Yoo Na membawa sebuah berkas
memberitahu ayahnya ingin membawakan Hye Jung dokumen keluarga, lalu bertanya apakah kakaknya membencinya juga. Hye
Jung mengatakan tidak karena tidak punya dendam padanya.
“Aku senang sekali punya eonni, Selama ini aku kesepian.” Ungkap Yoo Na
“Mungkin ini kedengaran dingin, tapi aku suka hidup sendiri. Aku
tidak ingin masuk campur keluargamu. Aku akan atasi ini jadi Katakan pada orang tuamu.” Tegas Hye Jung lalu melihat kartu keluarga dengan nama
dirinya dan juga adiknya.
Hye Jung masuk kamar wajahnya sumringah saat melihat Soo
Chul yang menelpnya. Soo Chul memberitahu Besok
akan meninggalkan Seoul dan Oppa-nya itu ingin
pamit dengan penuh gaya, lalu bertanya apakah Hye
Jung tak masalah. Hye Jung mengatakan kalau ia menyukainya. Soo Chul dengan
penuh semangat setuju.
Ji Hong masuk mobilnya, Yoon Do baru keluar berkomentar
akhirnya mobil Ji Hong datang juga. Ji Hong mengejek apakah Yoon Do sedih
karena tak mendapatkan tumpangan darinya. Yoon Do mengelengkan kepala.
“Kalau mobil dokter belum datang
hari ini Aku akan mencari pacar dan suruh dia menginap agar bisa semobil dengan
kita.” Kata Yoon Do lalu panik mengetahui mobilnya tak bisa
dibuka, ternyata ia belum menekan kunci mobilnya.
Ji Hong hanya berkomentar Yoon Do itu bocah yang imut
lalu tiba-tiba tersenyum memikirkan tentang pacar menurutnya itu kedengaran
bagus.
Hye Jung baru keluar dari rumah dan berjalan ke tempat
mobil yang diparkirnya, Soo Chul datang dengan motor balapnya, Hye Jung
berkomentar Soo Chul itu jadi mirip seperti dulu. Soo Chul mengatkan Setelah
hari ini, akan dijual. Hye Jung memuji itu Keputusan
bagus.
“Jadi Mau makan dimana ? Aku traktir” kata Soo Chul. Hye Jung tak percaya Soo Chul ingin
mentraktirnya.
“Tentu saja... Kau sudah jadi dokter, masa
Oppa tidak bisa mentraktirmu ?” ucap Soo Chul merasa
tak mau dikalahkan
“Kalau begitu, kita makan di
kantin rumah sakit. Disana murah dan enak.” Kata Hye
Jung, Soo Chul terlihat kesal diajak makan ditempat yang muerah dan enak lalu mengatakan kalau itu adalah tipenya,
keduanya tersenyum lalu sama-sama pergi bersama.
Ji Hong tersenyum-senyum sendiri saat naik mobil lalu
menelp Hye Jung. Soo Chul mengemudikan motornya tepat di depan mobil Hye Jung
dengan kecepatan cukup tinggi. Hye Jung yang mengemudikan mobilnya terlihat
tersenyum sumringah, ponselnya berdering dan langsung mengangkatnya.
“Kau kedengaran senang” komentar Ji Hong, Hye Jung mengatakan mau kerumah sakit
dengan temanya.
“Apakah Soon Hee?” tanya Ji Hong, Hye Jung mengatakan bukan tapi dengan Soo
Chul, teman jaman aku memberontak.
“Yaa, jangan main lagi dengannya.” Kata Ji Hong melarang dengan nada cemburu.
“Eey, kau tidak bisa melarangku
main dengan teman lama.” Ucap Hye Jung
Saat itu Soo Chul berada disamping Hye Jung, tatapan Hye
Jung mengarah pada Soo Chul dengan senyumanya. Soo Chul sempat memberikan
hormat lalu mengemudikan mobilnya lebih cepat. Hye Jung tersenyum bahagia
bertemu dengan teman lamanya.
Ji Hong terlihat kesal lalu bertanya apakah Hye Jung itu
suka sekali padanya. Soo Chul melewati persimpangan lebih dulu tak melihat
mobil yang lewat dari arah samping akhirnya bertabrakan, tubuhnya melayang. Hye
Jung sedang mengemudi berteriak melihat kecelakaan Soo Chul didepan matanya. Tubuh
Soo Chul sempat terpelanting sampai akhirnya jatuh ke aspal.
Hye Jung memberhentikan mobilnya, Ji Hong yang
mendengarnya teriakan Hye Jung bertanya apa yang terjadi dengan nada panik. Hye
Jung mencoba membuka mata melihat Soo Chul tergeletak tak sadarkan diri. Semua
orang mulai berkumpul melihat korban kecelakaan.
“Selalu saja begini... Cinta membawa
ketakutan, Ketakutan ... sudah menguasaiku.” Gumam Hye Jung sambil menangis
bersambung ke episode 8
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
Makasih sinopsisnya unni
BalasHapusthx mbak dee.. ditunggu ep selnjtnya
BalasHapusThank you for sharing like this synopsis I really like this drama.. Pinoy Teleserye
BalasHapusSemangat nulisnya kak ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
BalasHapusSemangat nulisnya kak ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
BalasHapusUnni eps 8 d tggu yah,thx
BalasHapusThx min Dee
BalasHapusDitunggu ep 8 nya yaaa
😙😙😙😙😙😘
Go go go epsd 8 fighting eonnie😁😁
BalasHapusWalaupun udh bnyak spoilernya tpi tetep nungguin sinop nya di sini hehee😄
plissss episode 8
BalasHapus