PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Ta Mi
kembali ke ruangan melihat undangan pernikahan diatas meja dari mantanya. Ia
teringat dengan ucapan Lee Dong Wook “Bagaimana denganmu? Apa kau masih tidak
tertarik untuk menikah?” akhirnya Ta Mi membuang undangan pernikahan ditempat
sampah.
Saat Ta
Mi pulang, Mo Gun menelp, Ta Mi pun mengangkatnya mengaku baru selesai bekerja.
Mo Gun berkomentar kalau Ta Mi selesai lebih awal hari ini. Ta Mi bertanya
apakah Mo Gun juga sudah selesai bekerja. Mo Gun mengaku harus lembur sepanjang
malam.
“Begitu
rupanya... Tampaknya kau sering melakukan itu.” Komentar Ta Mi yang terlihat
agak canggung.
“Aku
ingin kau melupakan perkataanku malam itu mengenai pernikahan. Aku merasa itu
mengusikmu. Aku tahu apa yang kau pikirkan. Tapi kau tidak perlu khawatir.”
Kata Mo Gun menenangkan.
“Bagaimana
mungkin aku tidak khawatir? Aku sudah bisa memprediksi bagaimana ini akan
berakhir.” Keluh Ta Mi dengan sedikit emosi
“Kenapa
kamu mengatakan itu padahal kita bahkan belum mulai?” keluh Mo Gun. Ta Mi
pikir Ini menjadi lebih sulit untuk
mulai.
“Aku
masih muda. Aku tidak berencana menikah dalam waktu dekat. Aku terlalu muda
untuk berpisah hanya karena kita punya pandangan yang berbeda tentang
pernikahan.” Jelas Mo Gun santai.
“Lalu
haruskah kita berpacaran dan menunggu sampai kita bosan?” ucap Ta Mi dengan
nada tinggi.
“Kita
bahkan belum mulai berpacaran, jadi, jangan mengatakan itu.” Tegas Mo Gun
“Apa yang
akan berubah jika kita mulai berpacaran? Apakah kita akan menunggu sampai salah
satu berubah pikiran?” kata Ta Mi.
Mo Gun
pikir Itu bisa terjadi. Tapi Ta Mi menegaskan tidak berniat berubah pikiran dan
Mo Gun juga merasakan hal yang sama. Ia menegaskan kalau ini bukan sesuatu yang
bisa mereka abaikan dan tidak pedulikan, bahkan Beberapa keputusan seharusnya
tidak dibuat.
“Seperti
memulai sesuatu karena ketertarikan yang akan kita sesali? Sudah jelas bagaimana
akhirnya, jadi, untuk apa kita memulainya Aku mempertimbangkan apa yang terbaik
untukmu, jadi, kau juga harus melakukan hal yang sama. Kututup teleponnya
sekarang.” Kata Ta Mi.
Mo Gun
hanya bisa terdiam karena untuk kesekian kalinya berkonflik dengan Ta Mi.
Ga Kyung
dan Tuan Oh menonton bersama dengan penonton lainya di bangku tribun. Tuan Oh ingin tahu alasan Ga Kyung datang.
Ga Kyung mengaku ingin berterima kasih pada Tuan Oh karena setuju untuk membeli
hak cipta webtoon itu.
“Tapi kau
bilang itu tidak perlu kulakukan karena Barro merebutnya.” Kata Tuan Oh
“Aku
tetap merasa berterima kasih.” Ucap Ga Kyung. Tuan Oh pun hanya bisa terdiam
tapi setelah itu menelp anak buahnya agar
Pastikan foto-foto mereka berdua hari ini tidak dipublikasikan, bahkan
disingkirkan semuanya.
Tuan Oh
akan pergi tak sengaja bertemu dengan Tuan Seo anak bungsu dari Presiden. Tuan
Seo menyapa Tuan Oh yang sudah Lama tidak berjumpa. Tuan Oh berkomentar kalau
tidak tahu ini hobi Tuan Seo menonton balapan mobil.
“Presdir
Kim dari Hwasung Oil memintaku datang dengannya.” Ucap Tuan Seo.
“ Pasti
senang menghabiskan waktu bersama konglomerat.” Komentar Tuan Oh.
“Tentu
saja itu menyenangkan. Tentu menyenangkan jika kau juga melakukan itu saat aku
memintamu.” Kata Tuan Seo
“Mana
mungkin aku berteman dengan pria yang hanya menyukai uangku? Ayahmu mengalami
kesulitan karena dia gagal dinominasikan. Tapi dia berhasil menjadi presiden,
jadi, kau beruntung. Selamat.” Komentar Tuan Oh
“Hei... Ibumu
bekerja keras untuk mendukung Lee Wook Hyeon. Tapi maaf karena malah ayahku
yang terpilih. Dia datang ke Rumah Biru beberapa hari yang lalu dan memohon
agar ayahku meluangkan waktu untuknya.” Ucap Tuan Seo
“Astaga,
para konglomerat seperti kalian pasti punya banyak pikiran. Kalian pikir kalian
memiliki segalanya, tapi kalian kebingungan begitu ada administrasi baru.”ejek
Tuan Seo.
Tuan Oh
tak menanggapi hanya mengucapkan Terima kasih atas perhatiannya dan akan pergi.
Tuan Seo lalu berkomentar kalau melihat Istri Tuan Oh juga datang sambil mengejek kalau tampak
setia untuk pasangan yang tidak saling mencintai.
“Maksudku,
acara ini bahkan tidak terlalu penting.” Ejek Tuan Seo. Tuan Oh langsung
menatap sinis.
“Kenapa
kau melihatku seperti itu? Semua orang tahu bagaimana kalian menikah. Istrimu
sangat setia. Situs portal bukan sebuah lelucon. Tapi dia menghapus hubungan
gelap Lee Wook Hyeon dari situs itu.” Sindir Tuan Seo.
“Tapi
bagaimanapun juga, itu mungkin pernikahan atas dasar finansial, lalu bisnis
keluarganya bangkrut. Jadi, aku yakin dia tidak punya pilihan selain menuruti
perintah. Kau masih memiliki selera yang sangat buruk.” Kata Tuan Seo. Tuan Oh
berjalan mendekati.
“Kurasa
itu sesuatu yang tidak bisa diperbaiki. Aku tidak mengerti kenapa putra
presiden bersikap seperti ini. Bukannya posisi ini akan diwariskan kepadamu.”
Kata Tuan Oh sudah menarik dasi Tuan Seo sampai hampir mencekiknya.
Tuan Seo
panik meminta agar melepaskanya, Tuan
Seo pun menyuruh Tuan Seo memanggil pengawalanya kalau tidak ingin mati. Tuan
Seo hanya diam saja berusaha bertahan. Tuan Oh pun mengejek Tuan Seo itu tidak
bisa melakukan itu lalu melepaskanya.
“Kesombonganmu
selalu menjadi masalah. Itu karena dahulu kau miskin.”ejek Tuan Seo lalu
bergegas pergi. Tuan Seo pun hanya bisa diam saja.
Hyun berjalan
dirumah sakit dengan wajah penuh amarah, lalu masuk ruangan Ji Hwan bertanya
“Apa kau meninggal?” Ji Hwan terlihat binggung. Sementara di drama yang diikuti
oleh Hyun saat pagi hari.
Flash Back
Sang
istri suaminya meninggal dan memastikan kalau Min Young meninggal. Hyun yang
menonton kaget memastikan Siapa yang meninggal. Di drama Sang Ayah memberitahu
kalau anaknya pergi ke Makau. Tapi dia
malah ditembak oleh gangster jalanan di sana. Ibunya sedih karena mantunya
meninggal
“Kenapa
dia meninggal? Dia masih hidup sampai kemarin, dasar drama gila!” teriak Hyun
marah.
Hyun pun
ingin tahu apakah Ji Hwan harus mati
sejak awal. Ji Hwan mengaku tidak diberi tahu soal itu dan juga baru tahu
selagi menonton drama itu. Hyun makin marah karena dianggap Ini benar-benar
penipuan. Akhirnya Ia membawa Hyun ke lokasi syuting dengan kursi roda.
“Siapa
sutradara yang berbicara denganku di telepon?” tanya Hyun. Sutradara dan Ass
pun menghampiri Hyun.
“Bukankah
Anda wanita yang menjegal Ji Hwan? Anda memberitahuku di telepon bahwa Anda
manajernya.” Kata Sutradara
“Ya, aku
manajernya... Siapa pun bisa menjadi manajer. Aku memutuskan untuk menjadi
manajernya mulai hari ini.” Ucap Hyun
“Apa Anda
punya kartu nama? Anda bekerja di agensi mana?” tanya Sutradara dengan nada
sinis.
Hyun
memberikan kartu namanya, sang Sutradara kaget kalau Hyun dari Barro, bahkan
direktur di Barro. Keduanya langsun bersikap sopan bertanya Apakah Barro punya
agensi manajemen, karena belum pernah mendengar itu.
“Astaga,
aku tidak tahu Anda bekerja di Barro. Aku lihat Barro meneken kontrak dengan
seniman webtoon, dan Anda juga aktif terlibat dalam bisnis media. Apa Anda juga
berencana memulai bisnis manajemen selebritas?” ucap sutradara ramah.
“Situs
portal terlibat dalam berbagai jenis bisnis sekarang ini. Perusahaan kami
memiliki banyak uang dan aku direktur di sana. Jadi, memulai bisnis manajemen
akan sangat mudah.” Jelas Hyun pecaya diri. Keduanya menganguk mengerti.
“Ini yang
terjadi pada Ji Hwan. Kami merekam setiap episode tepat sebelum ditayangkan.
Jadi, jika dia tidak ada...” jelas Sutradara yang langsung disela oleh Hyun.
“Apa Anda
sudah berdiskusi dengannya? Seperti inikah cara kalian menangani masalah ini? Apa
kalian lupa kenapa dia cedera? Dia cedera selagi syuting drama ini. Apa kalian
tidak melihatnya? Seorang aktor cedera di lokasi syuting kalian, tapi Anda
belum membayar kompensasi dan menyingkirkannya dari drama.” Ucap Hyun marah
“Apa
kalian tidak kenal takut atau hanya bodoh Atau apakah Anda menginjak-injak dia
karena dia tidak punya kekuasaan?” kata Hyun membela Ji Hwan. Sutradara meminta
Hyun agar tenang.
“Kami
mohon maaf, tapi karakternya sudah dibunuh dalam drama ini. Tidak ada yang bisa
kami lakukan.”kata Ass Sutradara.
“Hidupkan
dia kembali.” ucap Hyun. Keduanya melonggo kaget karean Tapi itu tidak akan
masuk akal.
“Dibandingkan
ibu mertuanya yang menjalani operasi plastik agar terlihat berusia 30 tahun?”
ejek Hyun. Ji Hwan hanya diam saja karena terus dibela oleh Hyun.
“Dengarkan
aku... Suatu hari, seseorang yang mirip dengannya tiba-tiba muncul. Ternyata
itu adalah kembar identiknya! Berbeda dari Min Hyuk, saudara kembarnya manis
dan baik. Kisah cinta terjalin di antara dirinya dan ibu mertuanya.” Cerita
Hyun.
Sutradara
memuji kalau itu cerita yang bagus
dan menyukainya. Ass Sutrdara pikir Jika
Min Hyu kembali seperti itu, maka akan menjadi pemeran utama. Hyun pikir Kenapa
itu menjadi masalah karena itu tak lebih
penting daripada ratingnya.
Ji Hwan
turun dari mobil membawa kursi rodanya. Hyun memperingatkan Ji Hwan Tapi jangan
terlalu banyak bergerak dan Beristirahat sepanjang hari ini karena tidak akan
dipulangkan sampai besok. Ji Hwan mengert dan akan memberitahu jika kembali
sebagai saudara kembarnya.
“Tolong
lakukan itu. Aku sudah berbohong tentang menjadi manajermu, jadi, aku akan
mengantarmu ke lokasi syuting untuk sementara waktu.” Kata Hyun
“Tidak,
jangan. Aku tidak akan merasa nyaman memintamu melakukan hal itu... Jangan...”
kata Ji Hwan. Hyun pun bisa mengerti.
“Tapi Benarkah
kamu bekerja di Barro? Kabar itu mengejutkan aku tadi.” Kata Ji Hwan. Hyun
heran Ji Hwan tahu Barro.
“Aku
mungkin tidak punya ponsel pintar tapi aku memakai internet. Aku menggunakan
Barro setiap hari.” Akui Ji Hwan
“Kenapa?”
tanya Hyun. Ji Hwan mengaku Ada sesuatu yang ingin dilihat lalu mengucapkan terima
kasih sudah merawatnya.
“Aku yang
membuat kamu cedera, jadi, setidaknya aku harus melakukan ini.” Kata Hyun
“Kau
tidak perlu datang besok... Aku bisa pulang sendiri. Terima kasih untuk
semuanya.” Kata Ji Hwan.
“Aku akan
terus menontonmu di TV setiap pagi. Berjanjilah kamu akan tampil dengan baik.”
Tegas Hyun. Ji Hwan mengerti.
“Kau
harus bekerja. Kau akan terlambat... Aku akan masuk kembali.” kata Ji Hwan lalu
mendorongnya masuk ke dalam rumah sakit.
Ta Mi
memperlihatkan lembaran yang tertulis "Oh
Jin Woo, Jam: 9 hingga 11 malam, Biaya: 30.000 dolar" Ga Kyung berkomenatr
Ini daftar lucu yang diberikan padaknya. Ta Mi menceritakan Ada buku besar dan
itu salinan aslinya dan Itu satu-satunya halaman yang dirobek.
“Jika ini
tetap di tanganmu, tidak akan ada bukti yang memperlihatkan bahwa Jin Woo yang
memalsukan peringkat kata kunci waktu nyata. Itu lebih berharga daripada
seorang seniman webtoon menurutku. Pilihan ada di tanganmu.” Jelas Ta Mi
“Jika kau
punya sesuatu yang bisa merugikan kami, seharusnya kau memberitahuku lebih
awal. Maka kau bisa bernegosiasi tanpa menyerahkan ini.” Keluh Ga Kyung
“Aku
mengambil jalan pintas, tapi tidak dengan merugikan orang lain. Aku mengabaikan
pendapat, tapi aku tidak pernah berbohong. Aku mengancam orang lain, tapi tidak
pernah menawar dengan keluarga. Itu peraturanku.” Komentar Ta Mi
“Aku tidak
tahu apa pendapat orang lain, tapi untukku, kau dan suamimu adalah keluarga.”
Ungkap Ta Mi.
Ga Kyung
tak percaya mendengarnya, lalu berkomentar kalau Itu adalah peraturan yang Ta
Mi buat, jangan meminta agar tak memaksakannya
bahkan tidak mematuhi hal-hal seperti itu. Ia pun menyuruh Ta mi agar mengambil
Godori.
Ta Mi
menikmati lagu yang dimainkan Da In berjudul "'Bridal Chorus'" Da In
mengaku sudah mengaransemen ulang ini dan ingin tahu pendapat Ta Mi. Ta Mi memuji itu bagus dan ingat kalau
lagu ini untuk seseorang yang lebih muda dari Da In.
“Berapa
usia mempelai wanita ini?” tanya Ta Mi. Da In menjawab Usianya 27 tahun. Mereka berdua masih
mahasiswa.
“Kau
tidak tahu betapa irinya aku sekarang ini. Kau pasti ingin menikah dan
membangun keluargamu sendiri. Bagaimana jika kau bertemu seseorang yang ingin
kamu nikahi, tapi orang itu tidak berniat melakukan itu?” kata Ta Mi
“Mungkinkah
kami berpacaran tanpa membahas itu? Itu tidak baik. Itu akan menyedihkan dan sulit,
tapi kami harus berpisah. Pernikahan adalah sesuatu yang kuinginkan dalam
hidupku.”kata Da In. Ta Mi hanya bisa terdiam.
Mo Gun
baru saja akan pulang melihat Ta Mi menunggunya berkomentar kalau Seharusnya
menelepon karena Bagaimana jika tidak datang sampai nanti. Ta Mi pikir akan
menggunakan itu sebagai alasan untuk membicarakan ini lain kali.
“Ada
sesuatu yang harus kita bicarakan.” Kata
Ta Mi, Akhirnya keduanya duduk bersama ditaman.
“Aku ingin
menikah suatu hari nanti, tapi aku tidak memacari seseorang berdasarkan
pemikiran itu.” Ucap Mo Gun
“Kau
ingin menikahi orang yang kau pacari.” Kata Ta Mi. Mo Gun pikir Tidak ada yang
aneh tentang menikahi seseorang yang dicintai.
“Lalu
apakah tidak aneh jika pasangan yang jatuh cinta tidak menikah? Tidak ada
pilihan yang aneh. Itu hanya berbeda saja. Kita dua orang yang menginginkan sesuatu
yang berbeda.” Ucap Ta Mi
“Tapi kau
menyukai aku... Aku tahu kau menyukai aku...” kata Mo Gun
“Bagaimana
jika kita mulai berpacaran? Apa yang terjadi berikutnya?” tanya Ta Mi
“Kita
akan menemukan kebahagiaan bersama. Kita akan menjadi kehidupan satu sama lain dan
bahagia bersama. Lalu salah satu dari kita harus mengalah.” Ucap Mo Gun
“Entah kau
tidak akan pernah mengalami pernikahan, atau aku terpaksa melakukannya dalam hidupku.
Salah satu dari kita harus berkorban atas nama cinta. Apakah benar memulai
hubunga yang intinya siapa yang akan berkorban?” kata Ta Mi
“Jika
keduanya tidak mau melakukan hal itu, kita harus mengakhiri hubungan kita. Apakah
kamu yakin kamu bisa menghadapi hubungan yang mengarah ke sebuah akhir?” tanya
Ta Mi
“Kenapa
itu satu-satunya fokusmu? Setiap hubungan akan berakhir. Bahkan pernikahan pun
berakhir dengan perceraian atau kematian. Pada akhirnya, kita harus berpisah. Semua
bentuk cinta mengarah ke sebuah akhir. Hanya karena itu terjadi tidak berarti
cinta tidak berguna.” Jelas Mo Gun.
“Alih-alih
khawatir, jika bersama sekarang lebih penting, pilihlah aku.”ungkap Mo Gun.
“Kau
benar... Semuanya berakhir. Tetap saja, bukankah seharusnya terasa seakan-akan
cinta akan abadi saat kita memulai sebuah hubungan? Aku sudah bisa melihat
akhir dari hubungan kita, jadi, sulit untuk melangkah maju.” Ucap Ta Mi
“Kau tahu
persis aku bukan orang yang bertindak gegabah. Kita dua orang yang sangat
berbeda. Mo Gun, ini waktu yang penting
bagi orang yang memimpikan pernikahan. Jangan membuang-buang waktu dengan
seseorang yang akan menghentikan mimpimu.” Kata Ta Mi menatap Mo Gun.
“Ini
bukan berasal dari seseorang yang menyukaimu, tapi dari seseorang yang sudah
hidup lebih lama. Aku yang datang lebih dahulu, jadi, aku akan lebih dahulu
pergi.” ungkap Ta Mi lalu melangkah pergi. Mo Gun pun tak menghentikanya.
Bong Gi
kaget melihat Sekitar 10 kali lipat
pengguna masuk ke Barro sejak ada artikel tentang gugatan itu. Ah Ra juga
melihat Kasus perselingkuhan yang diekspos oleh Barro View adalah unggahan yang
paling banyak dibaca di internet.
“Apakah
menurutmu Tammy sengaja membiarkannya menuntut?” tanya Bong Gi dan saat itu Ta
Mi datang menyapa keduanya.
“Kau
datang lebih awal.” Komentar Ah Ra. Ta Mi mengaku ingin menyibukkan diri.
“Kau minta
tukang selingkuh itu datang hari ini.” Ucap Ta Mi. Ah Ra bingung ingin tahu
alasanya.
“Aku
berubah pikiran. Seperti katamu, kita harus mengganti rugi dia. Kabar sudah
tersebar dan pertunjukan harus berlanjut.”Kata Ta Mi.
Ah Ra
pikir Ta Mi memang sengaja melakukannya dan memuji terlalu pintar. Bong Gi pun
memuji Ta Mi yang terlalu keren.
Ga Kyung
duduk di meja kerjanya melihat berita "'Barro Menguasai Internet, Akankah
Mereka Menginjak-injak Unicon?'" lalu
menerima pesan dari ibu mertuanya [Letakkan artikel ini di laman utama
pukul 10 pagi. "'Apakah Afair Lee Wook Hyeon dengan Jaksa Benar?'"]
“Artikel
palsu?” keluh Ga Kyung lalu mengirimkan pesan pada ibunya kalau tidak bisa
melakukannya.
Jin Kyung
bergegas pergi ke lobby menyapa Nyonya Jang bertanya apa yang membawanya datang
ke kantor. Nyonya Jang dengan kacamata
hitamnya ingin tahu keberadan Ga Kyung. Jin Kyung akhirnya menemani Nyonya
Jang.
“Ibu
tidak akan mengomel. Unggah artikel itu.” Ucap Nyonya Jang, Ga Kyung mengaku
tidak bisa.
“Itu
perintah, bukan pilihan. Sejak kapan kau punya pilihan?” kata Nyonya Jang
“AI
menentukan artikel apa yang muncul di laman utama dan hanya artikel dari sumber
yang sudah terbukti...” ucap Ga Kyung yang langsung disela oleh ibunya.
“Song Ga Kyung.. Apakah tiba-tiba kau ingin bersikap adil?”
kata Nyonya Jang
“Aku
mengatakan cara politik Ibu terlalu kuno. Aku tidak bisa memasang berita palsu
tanpa bukti di laman utama Unicon. Apa Ibu pikir tidak ada yang akan mengeluh?”
kata Ga Kyung
“Itulah
yang dilakukan para anak muda. Apakah menurutmu orang-orang yang mengomentari
berita itu palsu mengubah dunia? Jangan salah paham. Dunia adalah milik
orang-orang yang diam. Mereka tidak melakukan apa pun dan itulah yang mengubah
dunia.” Jelas Nyonya Jang
“Entah
Unicon memalsukan berita atau tidak. Apakah menurutmu mereka peduli? Yang
penting bagi mereka adalah Lee Wook Hyeon berselingkuh! Itu yang harus kau
perlihatkan.” Tegas Nyonya Jang dengan nada tinggi.
“Waktu
itu sudah berlalu, Ibu. Memanipulasi situs hanya akan menimbulkan kontroversi. Ibu
tidak akan mendapatkan apa pun. Unicon dan Barro hanya berjarak tiga persen
dalam pangsa pasar. Skandal lain seperti ini dan Unicon akan hancur. Jika
Unicon hancur, apa yang akan Ibu dapatkan?” kata Ga Kyung
“Jika
Unicon tidak berguna bagiku, itu harus disingkirkan. Apakah menurutmu sulit
untuk menghancurkan Unicon?” kata Nyonya Jang sinis
“Ibu
tanpa Unicon. Apakah Ibu pikir Ibu masih berharga dalam politik? Entah Ibu
menerima permintaan bodoh atau tidak, mengendalikan Unicon itu sendiri adalah
kekuasaan dan itu...” tegas Ga Kyung
“Karena
itu Ibu tidak boleh menyingkirkan aku atau Unicon. Memalsukan kata kunci dan
berita. Aku tidak bisa melakukannya lagi. Waktu tidak akan menerimanya... Ibu
bertanya apakah aku ingin bersikap adil. Tidak... Aku tidak peduli tentang itu.”
Ungkap Ga Kyung
“Tapi
sama seperti Grup KU adalah milik Ibu, Unicon adalah milikku. Aku membangunnya,
jadi, jangan menyentuhnya lagi.” Tegas Ga Kyung. Nyonya Jang hanya diam saja
dan akhirnya pergi. Jin Kyung seperti tak percaya Ga Kyung berani melawan ibu
mertuanya.
Ta Mi
memanggil Hyun diruangan untuk mengajaknya bicara. Hyun bingung tiba-tiba Ta Mi
mengajaknya bicara. Ta Mi bertanya Apakah
melihat artikel tentang gugatan si tukang selingkuh. Hyun mengaku melihatnya dan memahami alasan
tersembunyi mengapa Ta Mi menentang membayarnya.
“Dia akan
datang nanti dan kita akan membayarnya.” Kata Ta Mi. Hyun akan marah dan tak
bisa mengontrol emosinya.
“Tenanglah...
Kau akan menyukainya. Pasti.” Ucap Ta Mi menyakinkan.
Akhirnya
si pria datang dengan sombongnya berkomentar Ta Mi dan Hyun hanya bereaksi setelah dunia diputarbalikkan
menurutnya menyenangkan jika mereka menyetujui ini lebih awal. Ta Mi
berkomentar berkat pria itu merka menjadi
lebih waspada.
“Kami
sudah memperbarui perangkat lunak AI kami agar kini kami bahkan mendeteksi dan
menyamarkan wajah binatang. Anda memberi kami alasan untuk meningkatkan layanan
kami. Terima kasih.” Kata Ta Mi
“Itu baru
sikap yang benar. Aku tidak melakukan ini demi kebaikanku sendiri. Itu adalah
demi kepentingan umum.” Ucap Si pria
“Jika
Anda membaca dan meneken ini, kami akan mengganti rugi Anda.” Ucap Hyun.
“Kita
bisa mencapai kesepakatan ini lebih awal. Aku tidak akan menimbulkan
keributan...”kata Si pria dan melihat kalimat
"Dibayarkan kepada pasangan" dan menanyakan maksudnya.
“Kami
menyesal pernikahan Anda berakhir dengan perceraian. Istri Anda tidak punya
pekerjaan saat ini, dan dia juga harus membesarkan seorang anak sendirian. Kami
akan membayar ganti ruginya kepadanya. Karena korban yang sebenarnya adalah
istri Anda.” Ucap Hyun pura-pura sedih.
Si pria
berteriak marah kalau keduanya pasti sedang bergurau. Hyun menantang Jika menurut Pria itu mereka
bergurau, silakan lanjutkan gugatannya dan memastikan Pernikahannya berakhir
dengan perceraian karena afair atau mereka dan mencari tahu di pengadilan.
Ta Mi
baru pulang kaget melihat Mo Gun sudah menunggu. Mo Gun dengan wajah tersenyum
melihat Ta Mi berkomentar kalau ini giliranya karean Jika Ta Mi tidak datang
maka berniat menunggu sampai datang. Ta mi menegaskan kembali kalau mereka
sangat berbeda Bahkan dalam hal ini.
“Aku
memikirkannya dan menyadari kita sangat berbeda... Sejak awal. Aku tidur
denganmu karena aku sangat menyukaimu. Kau menjauhkan aku selama beberapa waktu
karena itu. Setiap kali kita menghadapi rintangan, aku menyesali itu.” Ucap Mo
Gun
“Seharusnya
aku tidak tidur denganmu. Kita berjuang dengan keras untuk mencapai titik ini,
dan ada rintangan lain. Tapi kali ini aku tidak tahu harus bagaimana. Apakah kau
memikirkan aku hari ini?” tanya Mo Gun.
Ta Mi
membenarkan, Mo Gun ingin tahu bagaimana dengan kemarin Ta Mi mengaku
memikirkan Mo Gun juga. Akhirnya Mo Gun mengajak mereka untuk bermain Tekken
saja.
Keduanya
bermain dalam diam, Mo Gun mengaku kalah, jadi akan membelikan minuman. Ta Mi
pun tak menolak, mereka duduk di cafe yang sama saat mereka pertama kali
bertemu. Mo Gun memberikan earphonenya kalau lagu itu yang dimainkan untuk Ta
Mi.
“Lagu
yang kumainkan untukmu di sini pada pertemuan pertama kita akan segera
digunakan dalam sebuah game” ucap Mo Gun
“Setelah
kupikirkan, begitu banyak waktu telah berlalu” kata Ta Mi menatap jendela. Mo
Gun melihat Musim telah berganti.
“Apa kau
menyukai musim baru ini?” tanya Ta Mi. Mo Gun mengaku menantikan setiap hari
dengan berpikir Ta Mi mungkin akan menyatakan perasaannya.
“Apakah
akuariummu terbuka? Akankah kau membiarkan aku pergi jika aku memutuskan untuk
kabur? Kaulah yang tidak ingin membuang-buang waktu karena kamu pikir kau tahu
bagaimana ini akan berakhir. Kau tidak ingin menyia-nyiakan emosimu untukku
karena kau pikir itu membuang-buang waktu.” Ucap Mo Gun.
“Ya, kamu
benar. Makin aku menyukaimu, aku akan makin takut. Salah satu dari kita harus
mengorbankan kehidupannya, atau kita akan berakhir berpisah. Dan aku akan
menghabiskan tiap hari berharap kita bisa menghindari itu. Apakah menurutmu itu
akan membuat kita bahagia?” kata Ta Mi
“Kutebak
kau tidak cukup menyukaiku untuk mengabaikan ketakutanmu itu. Kalau begitu,
kita harus mengakhiri ini... Jadi Berdirilah. Aku akan mengantarmu pulang.”
Ucap Mo Gun.
“Kau bisa
pergi tanpaku. Aku tahu kau membenciku sekarang.” Kata Ta Mi
“Ya, kau
benar. Aku membencimu dan aku marah. Tapi aku tetap ingin mengantarmu pulang. Begitulah
perasaanku.” Akui Mo Gun.
Mo Gun
mengantar Ta Mi sampai dilorong rumah, Ta Mi pikir Mo Gun bisa pergi sekarang dan tidak perlu berjalan
jauh-jauh ke sini. Mo Gun mengeluh karena lorongnya sangat pendek dan pikir
akan sangat panjang. Ta Mi mengaku akan masuk jadi meminta Mo Gun pulanglah
dengan hati-hati.
“Jika aku
mengantarmu pulang seperti ini setelah kita bermain game bersama dan minum pada
pertemuan pertama kita, mungkinkah keadaannya akan lebih mudah untuk kita?”
ucap Mo Gun. Ta Mi terdiam.
“Akankah
kau berpikir bahwa kita mirip? Aku terus menyesali malam itu. Jadi, aku
berusaha melakukannya agak berbeda hari ini, berharap kau akan menganggap hari
ini sebagai hari pertama kita.”kata Mo Gun
“Aku
berharap ini akan cukup untuk membuatmu berpikir seperti itu. Senang bertemu
denganmu, Ta Mi.” Kata Mo Gun lalu melangkah pergi.
Ta Mi
terdiam melihat Mo Gun berjalan pergi meninggalkanya. Akhirnya Ta Mi masuk
rumah melihat ruangan yang kosong, lalu bergegas keluar dari rumah menekan
lift, saat itu Mo Gun masih ada didalam. Keduanya saling menatap.
Pintu
lift akan ditutup, Ta Mi menekan tombol lagi. Mo Gun bertanya haruskan ia tetap
tinggal. Ta Mi mengangguk. Mo Gun akhirnya keluar dari lift dan langsung
menciumnya, Ta Mi pun tak menolaknya karena tak bisa menahan perasanya.
Bersambung
ke episode 9
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar