PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Ga Kyung
berdiri di atap gedung sambil menghisap rokok teringat kembali yang dituliskan
Ta Mi sebelum meninggalkan Unicorn.
“Aku
berempati dan setuju dengan semua hal
yang ditulis di sini. Dan aku masih setuju sampai hari ini. Selamat tinggal
semuanya.”
Ia pun
datang ke tempat Ta Mi berkerja dan langsung menamparnya sebagai pelampisanya.
“Aku
merasa bersalah karena mengunggah
postingan itu, tapi tamparan ini menghapusnya. Sekarang giliranmu untuk merasa sedikit tidak nyaman.” Ucap Ta Mi dan
akhirnya pergi ke toilet memegang pipinya yang ditampar oleh Ga Kyung.
Tuan Kim
memberitahu ruangan ini akan menjadi Tim TF dan bekerja selama satu tahun, Lalu menjelaskan
tapi saat mereka bekerja di Barro, bisa bebas menggunakan semua ruangan. Ah Ra
melihat TV yang menyalakan terus seharian.
“Haruskah
aku mematikannya?” kata Tuan Kim. Ah Ra menolaknya.
“Apa kita
semua membutuhkan nama dalam bahasa
Inggris?” tanya Bong Gi. Tuan Kim membenarkan.
“Di
Barro, kami menggunakan nama dalam
bahasa Inggris bukan gelar. Dan terlepas dari gelar, kami bicara dengan sopan. Pada awalnya memang
canggung tapi kalian akan segera
terbiasa.” Jelas Tuan Kim, Bong Gi dan Ah Ra menganguk mengerti.
Saat itu
Bong Gi melihat Cha Hyun datang langsung memanggil Scarlettm tapi masih
memanggil Ta Mi dengan panggilan Direktur Bae. Cha Hyun memberitahu kalau Di
Barro, mereka tidak menggunakan gelar. Ta Mi pikir Karena mereka belum memiliki
nama.
“Jangan
mempermasalahkan itu... Kita rekan sekarang.” Ucap Ta Mi
“Lalu Apa
kalian berdua memutuskan untuk bekerja sama?” tanya Bong Gi penasaran.
“Selama
enam bulan ke depan, kami memutuskan
untuk melakukannya. Apa yang terjadi selanjutnya terserah Ta Mi.” Kata Cha Hyun
penuh penekanan.
“Jangan
khawatir. Aku akan berada di sini
setelah 6 bulan.” Ucap Ta Mi. Tuan Kim memuji kalau Bagus sekali.
“Lalu
mari kita... Oh, kita belum
memperkenalkan diri.” Kata Tuan Kim
“Aku akan
menggunakan nama Joseph... Panggil aku Joseph. Dulu aku bekerja di Departemen
Media di Unicon.” Kata Bong Gi memilih nama inggrisnya.
“Aku
Manajer Marketing. Namaku Alex.” Ucap
Alex, lalu Jenny sebagai Manajer Pengembangan.
“Aku
lebih handal di pemrograman daripada Korea, jadi aku bicara sedikit tapi aku tidak marah. Kuharap kita semua akrab satu sama lain.” Kata Jenny.
“Kalian
bisa memanggilku Ellie. Aku tidak pernah bekerja di bidang ini, tapi aku akan melakukan yang terbaik.” Ucap
Ah Ra.
“Aku
Scarlett... Aku adalah Direktur Sosial. Kita akan mengenal satu sama lain secara bertahap.” Ucap Cha Hyun
“Direktur
Bae, nama apa yang akan kau gunakan?”
tanya Direktur Bae. Ta Mi mencoba memikirkan namanya lalu menyebut namanya
“Tammy” TUan Kim pun menyapa Tammy yang datang ke Barro.
Bong Gi
sibuk dengan ponselnya sambil bersenyum lalu bertanya Jam berapa mereka pulang saat makan malam dengan tim, karena akan bertemu pacarnya jam 9, tapi jadi tidak bisa lama. Alex pikir
Bong Gi bisa pergi kalau memang mengingingkannya.
“Aku
tidak bisa melakukannya. Ini hari
pertamaku di sini.” Kata Bong Gi merasa punya sopan santun.
“Kami
tidak memaksa siapa pun untuk bergabung
dalam makan malam tim. Scarlett tak pernah datang ke makan malam tim.” Ucap Alex. Jenny
menegaskan kalau Cha Hyun tak akan datang hari ini./
“Benarkah? Astaga, tempat ini begitu bebas. Tapi ya, aku
tahu itu begitu aku melihat dari
pakaiannya. Tak ada yang mengenakan pakaian
kantor seperti biasanyaAda yang memakai baju olahraga, dan bahkan mengecat rambut mereka berwarna biru..” Ucap
Bong Gi
“Kami
cenderung agak bebas... Joseph, kau bilang kau dulu bekerja di Departemen Media di Unicon. Bagaimana
denganmu, Ellie? Kau bilang baru
bergabung dalam bidang ini.” Kata Alex
“Anggap
saja aku bekerja di customer service.”
Ucap Ah Ra tak ingin memberitahu kalau sebagai pegawai cafe.
“Lalu,
bagaimana kau mengenal Tammy? Apa kalian di perguruan tinggi yang sama?” tanya
Alex penasaran.
“Apa
kalian mempekerjakan orang berdasarkan
koneksi dari perguruan tinggi?” ucap Ah Ra.
“Bukan
itu maksudku. Itu semua
kesalahpahaman... Maafkan aku.” Kata Alex merasa bersalah.
Saat itu
Tuan Kim datang melihat semua sudah berkumpul dan melihat mereka yang belum
memesan apa pun, lalu menyuruh mereka agar
pesan apa pun yang diinginkan dan makanan yang enak. Bong Gi binggung
karena Tuan Kim yang tidak akan bergabung dengan mereka.
“Kau
tidak membutuhkanku tapi kartu kreditku.
Bersenang-senanglah. Aku akan pergi
sekarang.” Kata Tuan Kim memberikan kartu kreditnya. Bong Gi pun menerimanya
dan mengucapkan salam perpisahan.
“Aku suka
bekerja di sini” ungkap Bong Gi. Ta Mi ikut bergabung membahas kalau Scarlett
tidak akan datang.
“Rupanya,
dia tidak pernah menghadiri makan malam
tim.” Kata Bong Gi. Ta Mi menganguk mengerti.
“Ngomong-ngomong,
bagaimana kau merubah pikiran Scarlett?
Kami benar-benar khawatir saat kalian berdua
meninggalkan ruangan.” Kata Alex penasaran.
“Jangan
khawatir... Dia tidak memukulku atau apalah itu.” Kata Ta Mi, Alex dan Jenny
hanya bisa melonggo.
“Apa aku
beruntung?” tanya Ta Mi heran. Alex pikir Ta Mi harus tahu satu atau dua hal
tentang Scarlett.
“Tiga tahun
lalu, aku membuat kesalahan tentang
sesuatu yang sangat penting.” Cerita Alex.
Flash Back
Cha Hyun
menelp sambil mengomel kalau seharusnya itulah periksa dulu sebelum menyerahkannya dan membuat kesalahan
seperti ini, satu minggu sebelum acara
langsung. Ia pun masuk lift menekan lantai 10, saat itu seorang pria masuk lift
juga.
“Hentikan
semuanya untuk saat ini. Mari kita edit
besok selama pertemuan.” Ucap Cha Hyun lalu menutup telpnya.
Si pria
melihat Cha Hyun langsung memegang bokongnya, Cha Hyun mengumpat marah dan
langsung memberikan pelajaran dengan terus menendanganya. Si pria kaget karena
ternyata Cha Hyun bukan seperti wanita lemah pada umumnya.
“Aku tak
percaya orang-orang sepertimu masih
ada... Mati!” teriak Cha Hyun sambil terus menendang dan terekam CCTV.
Seorang
pria akan masuk lift kaget melihat pria yang sudah babak belur. Cha Hyun
memberitahu Lift ini dalam perbaika lalu mengatakan kalau pria itu tidak akan
pergi hari ini dan akan membunuhnya, dan menekan lantai paling atas.
Alex
memberitahu Orang itu berlumuran darah
dan dirawat di rumah sakit selama 12
minggu. Bong Gi, Ah Ra dan Ta Mi hanya bisa melonggo mendengar ceritanya. Ta Mi ingn tahu Lalu, apa yang terjadi
setelah itu?
“Menurutmu
apa ? Dia digugat. Cedera itu terlalu
berat bagi dia untuk mendapat hukuman.”
Kata Jenny.
“Jadi
maksudmu, Scarlett...” kata Ta Mi. Jenny membenarkan kalau Cah Hyun memiliki catatan kriminal atas penyerangan. Bong Gi dkk makin
melonggo mendengarnya.
Sementara
Cha Hyun sedang bertemu dengan Ga Kyung, bertanya apakah Ta Mi melakukan sesuatu kepadanya. Ga Kyung membenarkan, Cha
Hyun bertanya kalau harusnya ia membunuhnya. Ga Kyung hanya tersenyum
berkomentar Cha Hyun benar-benar tidak berubah
sama sekali.
“Aku
mengejutkanmu sebelumnya, kan?” ucap Ga Kyung, Cha Hyun menaku tidak dan
merasak baik-baik saja karena bukan anak kecil.
“Kau
masih terlihat seperti anak-anak
bagiku... Saat itu, kau masih kecil juga.”
Ucap Ga Kyung. Cha Hyun pikir benar juga.
“Kenapa
kau suka anggur? Apa itu tidak terlalu
membosankan untukmu?” komentar Ga Kyung melihat Cha Hyun minum anggur
“Ga Kyung,
kau benar-benar memperlakukanku seperti
anak kecil sekarang. Aku hebat minum minuman pahit seperti ini.” Ucap Cha Hyun
bangga.
“ Kurasa
kau masih tidak suka sesuatu yang manis.
Orang berubah tapi kesukaan mereka tetap
sama.” Kata Ga Kyung
“Apa itu
artinya kau telah berubah?” tanya Cha Hyun. Ga Kyung mengaku ingin tetap sama setidaknya saat bersama dengan Cha Hyun
Cha Hyun
melihat Ga Kyung berdiri lalu bertanya apakah sudah mau pergi Ga Kyung mengaku akan keluar untuk merokok.
Akhirnya Cha Hyun ikut keluar, Ga Kyung heran karena Cha Hyu ikut keluar. Saat
itu sebuah sepeda motor hampir menyerempet Ga Kyung dan Cha Hyun langsung bisa
menyelamatkanya.
“Kurasa
inilah alasannya... Haruskah aku meretakkan kepalanya agar dia belajar mengendari sepedahnya dengan
aman?”ucap Cha Hyun marah lalu memastikan keadaan Ga Kyung
“Apa Kau
masih takut padaku?” kata Ga Kyung saat keduanya saling menatap. Cha Hyun
tersadar berjalan mundur mengaku tidak takut padamu.
“Kau
selalu di sini untuk menyelamatkanku seperti di masa lalu.” Kata Ga Kyung penuh
arti dari tatapanya.
“Sekarang,
aku tidak akan terluka saat mencoba
menyelamatkanmu.” Kata Cha Hyun.
Flash Back
Ga Kyung
yang masih remaja seperti terdesak berdiri dinding, Cha Hyun baru pulang
melihat Ga Kyung yang sedang didekati para remaja pria. Akhirnya Cha Hyun
terjatuh terkena pukulan saat menyelamatkan seniornya. Ga Kyung panik melihat
Cha Hyun terjatuh.
Ta Mi
baru pulang dengan sopir penganti yang mengemudikan mobilnya, sopir bertanya
apakah mereka harus terus lurus. Ta Mi mengangguk, lalu tak sengaja melihat Cha
Hyun dan Ga Kyung berdiri didepan restoran seperti teman dekat dan saling
tersenyum.
Ia
mengingat saat Cha Hyun menahan Ga Kyung saat akan menamparnya dan memanggil
Sunbae, seperti yakin kalau keduanya adalah teman dekat.
Mo Gun
sedang membuat lagu dengan piano, lalu merasa bosan mencari berita di internet (Mari kita cegah kejahatan cyber dengan
Unicon., Steve) Dan terlihat wajah Ta Mi dengan berita (Percobaan
Joo Seung Tae untuk Mengumpulkan Anak di Bawah Umur Ternyata Benar, Polisi akan
menyelidiki dia dan mengajukan surat perintah.)
Ia
menonton video saat Ta Mi mengatakan “Apa Anda lihat itu? Inilah internet.”
Saat itu
Ta Mi baru saja sampai rumah menerima pesan dari Mo Gun “Apa yang kau lakukan?
Apa Kau sibuk?” tapi Ta Mi tak mengubrisnya. Pesan Mo Gun yang lain datang
“Kenapa kau sibuk saat kau pengangguran?”
telp Mo Gun pun berdering terlihat nama “Heihachi”
dilayar.
“Jadi
inilah caranya agar membuat dia
bereaksi.” Ucap Mo Gun senang bisa memancing Ta Mi menelpnya.
“Aku
bukan pengangguran.” Tegas Ta Mi. Mo Gun menyimpulkan kalau Ta Mi membaca
pesannya tapi pura-pura tidak membacanya lalu memujinya itu agak lucu.
“Intinya
aku bukan lagi pengangguran. Kenapa kau
tidak bertanya tentang itu?” kata Ta Mi
“Oke,
baiklah... Mari kita mulai dengan itu. Di
mana kau mendapat pekerjaan?” tanya Mo Gun.
“Aku
mendapat tawaran pekerjaan dari
perusahaan saingan.” Ucap Ta Mi. Mo Gun memikirkan Perusahaan saingan dan
menyebut nama Barro.
“Apa Kau
mendapat pekerjaan di Barro?” kata Mo Gun, Ta Mi membenarkan.
“Jadi aku
akan menghargainya jika kau berhenti
memanggilku pengangguran... Sekarang, apa yang kau inginkan?” kata Ta Mi sinis.
“Kulihat
pemilik tangki ikan benar-benar
kompeten. Aku suka itu.” Komentar Mo Gun. Ta Mi langsung bertanya apa yang
dinginkannya.
“Aku
ingin tahu jika kau punya ikan lainnya di dalam tangkimu.” Kata Mo Gun
menganggap pria lain seperti ikan.
“Bagaimana
jika aku punya?” kata Ta Mi, Mo Gun ingin tahu apakah itu layak jadi ingin
mencatatnya. Ta Mi pikir untuk apa.
“Agar
lebih layak. Lalu Di peringkat berapa
penampilanku?” tanya Mo Gun. Ta Mi langsung menjawab Di peringkat 1207.
“Jadi yang
kau miliki adalah akuarium... Karena itu yang terjadi, kita akan makan sushi besok.” Ucap Mo Gun
“Bagaimana
keduanya saling terkait?” keluh Ta Mi, Mo Gun pikir akan mengiris daging dari 1.206 laki-laki lain.
“Kenapa tidak?
Ada yang harus kukatakan juga. Jadi
Jemput aku setelah bekerja.” Ucap Ta Mi menantang.
“Bagaimana
kalau makan siang?” kata Mo Gun, Ta Mi terlihat kaget karena Mo Gun mengajak
bertemu di siang hari.
“Aku
ingin menunjukan kalau kita bukan hanya
di malam hari. Sampai jumpa besok.” Ucap Mo Gun, Ta Mi pun akan bertemu besok.
Seorang
ibu datang langsung melempar anak mantunya dengan rumput laut, mengumpat marah
karena sebelumnya sudah berjanji untuk membuat anaknya bahagia dan akan
mencintainya selamanya. Si pria malah memakan rumput laut dari tubuhnya
berkomentar kalau rasanya enak sekali.
“Bagaimana
bisa kau melakukan ini padanya? Kau membunuh putriku, kan? Bawa dia kembali...
Bawa anakku kembali!” teriak Ibu mertua histeris.
“Jangan
berani kepadaku. Aku bahkan memukuli
wanita.” Ucap si Pria. Cha Hyun ternyata menonton adegan dalam drama terlihat
sangat marah sambil olahraga.
“Aku
tidak akan pernah memaafkanmu... Tunggu dan lihat. Aku akan membuatmu
membayar...” teriak si ibu.
“Bahkan balas
dendam membutuhkan biaya. Kau hampir tidak memiliki cukup uang untuk pemakaman putrimu.” Ejek si pria.
Cha Hyun
terlihat benar-benar marah hanya menonton drama, mengumpat dengan suara
lantang. Semua orang dalam gym menatap dengan mulut melonggo.
“Ada batas
yang tak bisa dilewati... Bagaimana bisa dia tahu kalau ibu mertuanya sangat miskin
untuk melakukan pemakaman? Dasar brengksek!” umpat Cha Hyun duduk dibelakang
kemudi meluapkan amarahnya.
“Heii...
Kenapa kau tidak jalan?Ini lampu hijau!” teriak Cha Hyun menekan klakosn
mobilnya,seperti moodnya berubah setelah menonton drama.
Ta Mi ada
diruangan bertanya pada Bong Gi Apa laptopnya sudah terhubung ke printer, Bong
Gi dan Ah Ra mengaku belum. Saat itu Cha Hyun datang sambil mengangkat
tanganya, Ta Mi ingin membahas printer tapi ketakutan karena berpikir Cha Hyun
akan memukulnya.
“Apa yang
kau lakukan?” kata Cha Hyun heran, Bong Gi pun juga ketakuta melihat Cha Hyun
yang mengangkat tangan.
“Kurasa
aku tidak terbiasa bekerja dengan
seseorang yang didakwa atas penyerangan.”ungkap Ta Mi
“Pasti
ada orang yang mengoceh. Terserah kau saja.” Kata Cha Hyun kesal melihat tak
ada Alex & Jenny.
“Printer
mana yang harus aku hubungkan ke
laptopku juga?” tanya Ta Mi. Cha Hyun menjawab sudah terlalu lama jadi tidak ingat.
“Ah...
Begitukah? Jadi Aku ingin enam salinan. Kami bertiga belum bisa menggunakan printer.” Ucap Ta Mi memberikan
USB pada Cha Hyun diatas meja. Cha Hyun pun tak bisa berkata apa-apa
Ta Mi
mengadakan rapat memberitahu mereka harus mencapai puncak dalam waktu yang singkat dan Untuk
melakukannya, mereka harus membuat
strategi pemasaran yang berfokus pada apa yang
paling digunakan pengguna, Bong Gi pikir mereka mulai menelitinya.
“Tidak...
Para pengguna tidak tahu apa yang mereka
butuhkan karena mereka tidak pernah
memikirkan hal itu. Ini tugas kita untuk memberitahu mereka. Kita harus
memberitahu mereka apa yang mereka
lewatkan.” Jelas Ta Mi
“Dan apa
itu?” tanya Cha Hyun. Ta Mi menjawab mesin pencari karena itulah fitur dasar
dari sebuah portal web.
“Unicon
dan Barro memiliki mesin pencari yang
berkualitas tinggi.” Ucap Alex
“Mungkinkah
keduanya tidak sama? Anggap saja kita mencari
restoran di Yeonnam-dong. Untuk mencari blog yang ditulis oleh seorang pelanggan yang sebenarnya telah
dipekerjakan oleh restoran, kita membuang setidaknya beberapa klik.” Ucap Ta Mi
“Kurasa
aku harus memeriksa setidaknya 6 sampai
7 blog dulu. Tapi, itu norma hari ini.” Kata Ah Ra
“Kata
siapa? Lalu katakan saja tidak untuk itu.” Ucap Ta Mi, Cha Hyun menyimpulkan Ta
Mi menyarankan mereka untuk melarang semua
blog masuk di viral marketing.
“Itu
tidak mungkin, dan bukan itu yang
kusarankan.” Kata Ta Mi. Jenny pikir Upgrade mesin pencari butuh waktu yang lama.
“Aku
tidak menyarankan itu juga. Kita akan mengubah citra kita sendiri. "Barro
menawarkan hasil pencarian yang
terbaik." Kita harus mendapat kesan seperti itu, Tak ada yang pernah
melakukan hal itu.” Ucap Ta Mi
“Apa Kau
menyarankan kita untuk berbohong?” komentar Cha Hyun sinis.
“Apa itu
sebuah kebohongan? Barro tidak memiliki pengguna sebanyak Unicon, yang sedikit
menghasilkan informasi dan iklan. Berkat
itu, yang biasanya 7 klik di Unicon hanya akan 3 atau 4 di Barro. Pengurangan
klik akan membuat orang berpikir. "Pengurangan
waktu pencarian sama dengan mesin
pencari yang lebih baik." Jelas Ta Mi
“Tapi itu
bukan hal yang sama.” Komentar Cha Hyun, Ta Mi bertanya Apa itu mengubah fakta bahwa butuh waktu yang lebih singkat.
“Apa kau
menyarankan kita untuk menipu pengguna
agar berpikir mesin pencari kita lebih baik karena kita memiliki iklan yang
kurang?” ucap Cha Hyun.
“Itulah
yang disebut pemasaran. Scarlett, apa kau tidak setuju dengan pemasaran ini?” tanya Ta Mi. Cha Hyun
membenarkan kalau menentang alasannya.
“Pemasaran didasarkan pada alasan kuat, dan Barro tidak akan menipu pengguna dengan alasan palsu. Ini Barro, bukan Unicon.” Tegas Cha Hyun.
“Ya, itu
betul... Lalu mari kita ambil cara yang lebih sulit untuk memecahkan sesuatu yang mudah. Sampai
pertemuan berikutnya, coba temukan
alasannya. Sebuah alasan untuk mengatakan kenapa Barro memiliki mesin pencari yang lebih
baik.” Ucap Ta Mi terlihat penuh semangat.
Sek
datang memberitahu Direktur Song, kalau
Ibunya menitipkan ini di meja depan. Ga Kyung melihat kotak minuman herbal yang
berikan oleh ibunya akhirnya berjalan
pergi meninggalkan gedung.
“Suamimu
datang beberapa hari yang lalu dan membawa TV baru, kulkas, dan bahkan AC. Aku tidak bisa selalu
menerimanya. Pastikan suamimu minum satu setiap pagi.” Ucap Ibu Ga Kyung saat
ditelp.
Ga Kyung
menelp suaminya seperti sangat marah menanyakan keberadaanya dan mengajak untuk
bicara dan akan datang menemuinya.
Ga Kyung
masuk ruangan suaminya ternyata ada tamu, lalu mengaku tidak tahu kalau sedang
bertemu dengan seseorang jadi akan menunggu di luar. Tuan Oh mengaku tak
masalah dan meminta tamunya untuk tunggu
di luar. Pria itu bingung karena seperti diusir.
“Aku
memiliki pertemuan penting...” ucap Si tamu. Tua Oh mengaku kalau ini pertemuan
penting juga untuknya. Akhirnya si tamu pun keluar dari ruangan.
Tuan Oh
meminta Sek membawakan minum Satu lemon tea dengan sedikit gula. Akhirnya Ga
Kyung duduk dengan tatapan sinis pada suaminya membahas kalau Tuan Oh yang
mengganti peralatan rumah orang tuanya.
Tuan Oh tahu kalau Ulang tahun ibu Ga Kyung akan segera datang.
“Terima
kasih sudah perhatian.” Kata Ga Kyung, Tuan Oh bertanya apakah Ga Kyung datang
sejauh ini hanya untuk mengatakan itu
“Aku ingin
memberitahumu secara pribadi.” Kata Ga Kyung, Tuan Oh hanya bisa tertawa. Ga
Kyung ingin tahu alasan Tuan Oh malah tertawa.
“Caramu
aneh dalam bersikap. Bahkan interaksi bisnis tidak sedingin ini. Tak bisakah
kita bertindak seperti pasangan normal lainnya? Kita setidaknya dekat.” Ucap
Tuan Oh
“Kita
tidak seperti pasangan normal lainnya.” Tegas Ga Kyung. Tuan Oh pikir Ga Kyung
hanya menganggapnya hanya seseorang dari keluarga Oh.
“Aku
hanya bagian dari keluargaku, 'kan?” kata Tua Oh, Ga Kyung mengaku tak membenci
Tuan Oh
“Aku
harap itu sama untukmu juga. Jadi Kapan film-nya akan dirilis?” tanya Ga Kyung.
Tuan Oh menjawab itu Bulan depan.
“Beritahu
aku jika aku bisa membantu apa pun. Aku
akan pergi kalau begitu.” Kata Ga Kyung lalu mengangkat pergi. Tuan Oh hanya
bisa diam saja melihat tingkah istrinya.
Ga Kyung
sampai di ruangan membuang semua minuman yang diberikan ibunya pada sang suami,
seperti sudah tak peduli lagi.
Tuan Kim
didepan komputer ingin tahu cara Alex bisa tiket pesawat ke Hawaii murah seperti ini. Alex tak percaya
Tuan Kim mencari tiket pesawat lagi. Tuan Kim mengaku hanya mengklik halaman karena mereka menjualnya lalu mengeluh kalau jadi
ingin pulang sekarang.
“Ini
bahkan belum satu jam sejak Anda tiba di
sini.” Ejek Cha Hyun.
“Sudah
lama aku ingin keluar dari pekerjaan ini sejak aku tidur tadi malam. Ini minggu
yang melelahkan. Rasanya seperti selamanya.” Keluh Tuan Kim
“Ini baru
Selasa.” Kata Cha Hyun, Tuan Kim heran karena masih Selasa. Cha Hyun hanya bisa
mengangkat bahunya.
Ta Mi
masuk ruangan bertanya apakah sudah perbaharui daftar untuk iklan komparatif, Semua menatap
melonggo. Ta Mi meminta maaf karena masih mengunakan bahasa formal dan mengubah
menjadi bahasa banmal.
“Ya.
Haruskah kukirimkan kepadamu?” tanya Bong Gi, Ta mi pikir tak perlu dan ingin
mencetaknya saja.
“Unicon
tahu kalau kita membentuk Tim TF. Aku
mendapat pesan dari teman yang bekerja
di sana, dan katanya mereka akan mengubah tim karena kita.” Ucap Alex setelah
menerima pesan. Bong Gi kaget kalau mereka sudah tahu.
“Aku
sadar betapa cepatnya rumor menyebar di industri
ini, tapi hanya dua hari? Aku tak menyangka itu.” Komenta Tuan Kim.
Ta Mi
menatap Cha Hyun seperti merasa kalau pasti yang membocorkanya. Cha Hyun
merasakan getaran di ponselnya, bergegas menutup layar dan pergi meninggalkan
ruangan. Ta Mi seperti makin yakin kalau Cha Hyun yang memberitahu Ga Kyung.
Ta Mi
berjalan dengan tatapan kosong di lobby saat akan keluar tiba-tiba pintu
berputar tak bergerak dan membuatnya tak bisa keluar. Saat itu juga seseorang
mengenggam tanganya memberitahu kalau pintu akan berhenti jika menyentuhnya
lalu menarik tangan Ta Mi dan berjalan seperti memberikan backhug.
“Siapa
kau?” teriak Ta Mi marah karena pria itu tiba-tiba menyentuh tanganya.
“Kurasa
kau masih bersemangat seperti biasanya Dan juga cantik seperti biasanya.”
Komentar si pria.
“Apa kau
mengenalku?” tanya Ta Mi binggung, Si pria menganguk pasti tahu namanya Bae Ta
Mi.
“Apa Kau
tidak ingat aku? Wah... Itu menyakitkan.
Aku langsung mengenalimu.” Komentar si pria. Ta Mi ingin tahu nama pria
itu.
“Ini aku,
Pyo Joon Soo... Apa kau ingat?” kata Joon Soo. Ta Mi mengaku tak ingat, saat
itu diam-diam Mo Gun melihat Ta Mi dengan seorang pria.
“Tidak.
Aku tidak ingat.” Ucap Ta Mi. Si pria mengeluh Ta Mi yang bicara formal padahal
mereka cukup dekat.
“Benarkah?
Aku tidak ingat, jadi pergi saja Dan jauhkan tanganmu dariku.” Ucap Ta Mi marah
“Dia masih
cantik seperti biasanya... Bae Ta Mi.” Komentar Joon Soo
Ta Mi
bertemu dengan Mo Gun diluar kantor mengeluh padahal memintanya agar tunggu di
dalam. Mo Gun mengaku dirinya itu masih lajang jadi meminta agar memberitahu
kalau Ta Mi sudah punya pacar karena tidak pernah kencan dengan siapa pun, jadi
harus melakukan penelitiannya.
“Apa
kau... Apa maksudmu Dia? Dia bukan pacarku.” Ucap Ta Mi mengerti yang dimaksud
Mo Gun.
“Syukurlah
kalau begitu. Lalu, kenapa dia meletakan
tangannya padamu?” kata Mo Gun dengan nada cemburu.
“Aku
tidak tahu.” Ucap Ta Mi yang terlihat masih binggung, tiba-tiba Joon Soo
memanggil sambil melambaikan tangan
“Apa dia
pacarmu? Ayolah! Kau tak boleh punya
pacar.” Teriak Joon Soo memberikan tanda cinta layaknya seperti fans.
“Haruskah
aku menyumpahinya? Aku baik dalam hal itu.” Kata Moo Gun melihat Joon Soo, Ta
Mi tak ingin mengubrisnya memilih untuk menarik tangan Mo Gun dan pergi.
Ta Mi
masih menarik tangan Mo Gun pergi, Mo Gun berkomentar kalau Rasanya seperti Ta Mi yang membawanya berjalan-jalan. Sementara Ta Mi
masih berusaha mengingat siapa pria tadi itu. Mo Gun tiba-tiba menarik Ta Mi
lalu memegang bahunya, Ta Mi kaget.
“Kau
pikir apa yang kau lakukan?” ucap Ta Mi kaget tiba-tiba Mo Gun menyentuhnya.
“Aku
desinfektanmu.” Goda Mo Gun mendekatkan lehernya dibahu. Ta Mi mengeluh kalau
Mo Gun itu seperti kapas alkohol.
“Apa Kau
yakin tidak kenal dia?” tanya Mo Gun memegang bahu sambil berjalan. Ta Mi
mengaku ini serius.
“Dan apakah
akan melupakannya jika kau sudah selesai
membersihkannya?” tanya Ta Mi
“Aku
belum selesai. Apa Kau yakin dia bukan salah satu dari ikan di dalam tangki? Kurasa dia bisa
menjadi favoritmu yang ke-3840.” Goda.
Mo Gun
“Apa yang
ingin kau makan? Korea, Jepang, Cina,
atau Italia?” tanya Ta Mi mengalihkan pembicaran.
“Apa yang
kau suka?” tanya Mo Gun, Ta Mi menjawab
Korea, Mo Gun pikir kalau mereka makan makanan Jepang, lalu memberitahu
kalau Pembersihan sudah selesai.
Mo Gun
duduk didepan Ta Mi hanya memperhatikanya makan, Ta Mi mengeluh apa yang
dilihatnya. Mo Gun mengaku ini aneh
karena melihat seseorang yang ilihat di
TV ternyata dari dekat dan merasakan mengencani bintang. Ta Mi mengeluh
dianggap bintanga.
“Kau
bilang "Apa Anda melihat itu?" "Inilah internet." Aku suka
bagian itu. Aku belum menjadi fanboy sejak SMA, saat aku mencari klip Girls
Generation.” Akui Mo Gun
“Tunggu,
Apa Girls Generation saat kau masih SMA?
Astaga, berapa umurmu?”ucap Ta Mi panik
“Apa itu
penting?” jawab Mo Gun, Ta Mi menjawab ya. Mo Gun pun menjawab umurnya 28
tahun.
“Hei, aku
38 tahun!” jerit Ta Mi lalu tersadar kalau sedang ada dalam restoran. Mo Gun
ingin tahu memangnya kenapa.
“Kau
hanya bisa "Jadi?" Aku tak percaya aku... Kupikir kau.. Kenapa kau
terlihat begitu tua?” ucap Ta Mi binggung karena Mo Gun ternyata masih muda.
“Aku
hanya berkembang untuk menyesuaikan
dengan lingkungan. Karena Tampak muda tak meyakinkanmu di mana saja.” Akui Mo
Gun
“Itu
bukan cara berkembang yang berhasil.
Tunggu, kenapa aku... Apa yang kulakukan dengan
orang yang berusia 28 tahun... Apa yang kau lakukan? Banyak orang di
tempat kerja datang ke sini.” Kata Ta Mi panik.
“Kenapa
kau memikirkan orang lain? Usia dan apa yang orang lain pikirkan tidak begitu penting. Kau tidak
kelihatan seperti wanita tua.” Komentar
Mo Gun, Ta Mi marah dianggap sebagai "Wanita tua”
“Bukan
itu maksudnya... Sulit berbagi sentimen jika
perbedaan usianya jauh. Tak masalah jika kau lebih tua atau lebih muda. Kuakui bahwa aku
bisa cukup sadar diri. Itulah yang membuatku menjadi orang yang lebih baik kadang-kadang. Aku
tidak bermaksud...” ucap Mo Gun yang langsung disela oleh Ta Mi
“Aku akan
menyelesaikan ini langsung. Sejujurnya, aku tak peduli berapa usiamu. Tak
peduli berapa usiamu, tapi aku tidak
ingin bertemu lagi. Aku datang untuk memberitahumu ini.” Ucap Ta Mi
“Mari
kita makan sebelum kita bicara. Aku datang ke sini untuk makanan... Wah.. Ini
enak.” Komentar Mo Gun seperti mengalihkan pembicaraan.
Ta Mi
langsung mengucapkan salam perpisahan, Mo Gun ingin tahu alasan ta Mi tidak
ingin melihatnya lagi. Ta Mi pikir Mo Gun sudah tahu kalau ingin mencapai tujuannya di pekerjaan barunya jadi
harus melakukan semua cara untuk
menyelesaikannya dan mulai sekarang akan sangat sibuk.
“Aku
tidak punya waktu untuk main-main
denganmu. Pekerjaan adalah segalanya bagiku.” Ucap Ta Mi
“Apa Ada
hal lain? Kurasa aku bukanlah alasanmu
menolakku.” Kata Mo Gun.
“Tidak,
kau juga... Kurasa kau benar... Aku ketinggalan zaman. Malam itu mungkin mengesankan
bagimu, tapi itu adalah malam yang
menyedihkan bagiku. Kau satu-satunya orang yang berbagi kenangan malam yang menyedihkan. Bagaimana
bisa aku menyukaimu?” ucap Ta Mi
“Anggap
saja aku dalam masalah malam itu, dan kau kebetulan menjadi pilihan terbaikku.”
Ungkap Ta Mi
“Apa Kau
pikir aku akan tidur denganmu? Kau salah menebak. Aku bukan tipe pria seperti itu. Aku bisa
sangat angkuh. Tak bisakah kau katakan dari penampilanku?” kata Mo Gun
“Aku
mengerti apa maksudmu, tapi... Biarkan aku jujur padamu.”
Kata Ta Mi
“ Aku tak
ingin kencan pertamaku seperti ini.Karena inilah mereka kadang-kadang berubah.
Tak ada yang bisa menentukan bagaimana
hubungan harus dimulai. Tak ada 'benar atau salah' untuk itu. Aku menyukainya.”
Akui Mo Gun
“Aku suka
percakapan yang kita lakukan, dan aku suka caramu mendengarkan musikku. Aku suka raut wajahmu
saat kau mengatakan rahasiamu juga. Karena itulah aku ingin bersamamu. Jangan
hanya memikirkanku sebagai cinta satu malam.” Kata Mo Gun
“Kita
bisa menghabiskan hari bersama-sama, sama
seperti yang kita lakukan hari ini. Aku
harus pergi ke pertemuan sekarang. Sampai jumpa.” Ucap Mo Gun pamit pergi dan
Ta Mi hanya bisa terdiam dengan bunga sakura yang berguguran.
Bersambung
ke part 2
Cek My Wattpad... Stalking
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar