PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Min Kyu
mengantar Ye Rin sampai depan rumah, lalu menahanya sebelum masuk rumah. Ye Jin
menatap Min Kyu yang memegang tanganya dengan erat. Dari balkon Yi Do melihat
keduanya yang terlihat sangat mesra.
“Ye
Rin... Maukah kau menjadi pacarku yang sesungguhnya?” ucap Min Kyu. Ye Rin
terdiam seperti tak percaya kalau idolanya mengajaknya berkencan.
Min Kyu
dengan yakin mendekati bibir Ye Rin, tapi saat itu juga seseorang menyiram air
dari atas. Keduanya kaget dan panik, Baju Min Kyu pun basah. Min Kyu berteriak
marah bertanya siapa yang berani melakukan ini padanya.
Saat itu
Yi Do bersembunyi didalam balkon dengan baskom, wajahnya terlihat sangat kesal
karena Ye Rin dan Min Kyu akan berciuman. Yi Do pergi ke ruangan CCTV, seperti melihat kembali saat Min Suk ingin mencium Ye Rin dan terlihat makin kesal.
Sementara Ye Rin akhirnya melakukan
Sit Up sambil memakai masker diwajahnya.
“Benarkah
Min Suk berusaha menciumku? Kenapa jantungku sangat tenang? Aku menghabiskan
semua isi rekening bankku untuknya selama lima tahun terakhir. Lalu kenapa?”
ucap Ye Rin binggung.
Tiba-tiba
Yi Do datang memastikan kalau Ye Rin menghabiskan isi rekening dan ingin tahu untuk
siapa selama lima tahun. Ye Rin kaget melihat Yi Do tiba-tiba ada disampingnya.
Yi Do bertanya apakah Ye Rin mendapat
pinjaman pribadi atau mengambil cicilan harian.
“Kau
mengejutkanku... Apa kau hantu? Kenapa kau tidak bersuara?” keluh Ye Rin
“Penampilanmu
lebih mengejutkan.” Ejek Yi Do. Ye Rin memberitahu kalau ada wawancara di studio televisi besok.
“Siapa kau
sampai harus diwawancara?” sindir Yi Do. Ye Rin memberitahu ada wawancara
pasangan bersama Min Suk.
“Aku
tanya sekali lagi. Benarkah kau berkencan dengannya? Apa kau jujur?” kata Yi Do
memastikan kembali
“Aku
sudah memberitahumu. Kenapa kau terus bertanya?” keluh Ye Rin mencoba
menghindar.
“Jawab
aku sambil menatap mataku. Benarkah itu?” kata Yi Do penasaran.
“Kami
berkencan. Kami berhasrat terhadap satu sama lain. Apa kau senang sekarang?”
tegas Ye Rin
“Kenapa?
Kenapa kamu berkencan dengannya? Apa yang kau sukai tentang pria bodoh itu?”tanya
Yi Do dengan nada kesal
“Aku menyukai
semua hal tentang dia. Bahkan bau kotoran di pusarnya harum bagiku.” Ucap Ye
Rin
“Kau
bilang kamu jatuh cinta kepadaku. Apa kau berbohong? Apa kau mengarang tentang
aku memasuki hatimu?” keluh Yi Do
Ye Rin
mengaku hanya sedang mabuk saat itu dan
tidak sanggup menghadapi kesepian. Yi Do
mengeluh kalau Ye Rin seperti debu, bagaikan bulu ayam. Ye Rin memilih
untuk pergi.
Hyun
mencoba baju dan melihat Ukurannya turun satu sejak bulan lalu dan tak percaya
bajunya masih pas dibadanya. Salah satu pegawi pikir kalau Hyun melihat Yi Do di
acara kemarin, dan Setelah melihat Hyun maka memberi tahu bahwa bobot Hyun pasti turun.
“Dia
menyuruh kami mengurangi 1,5 inci pada setiap pakaian.” Kata si wanita.
“Aku
bahkan tidak sempat menyapanya dengan baik. Dia hanya melihatku dari jauh.”
Ucap Hyun merasa tak enak hati.
“Dia tidak
perlu mengukur siapa pun. Dia hanya perlu melihat model secara sekilas, dan dia
menggambar pola untuknya. Setelah dia membuat desain, itu pasti pas untuknya.”
Kata si wanita lain memuji
“Dia
masih luar biasa.”komentar Hyun dan meliha diluar mulai hujan lagi.
Si wanita
rambut panjang mengajak mereka bergegas, karena Ada hantu di kantor mereka
belakangan ini jadi ketakutan setiap kali harus lembur. Hyun tak percaya kalau
menurutnya Bukan hantu yang berjalan menyusuri lorong. Si wanita tak yakin
dengan hal itu.
“Pada
pukul 12 malam saat hujan... ada Suara Berderak... Ada hantu berkaki satu.”
Ucap si wanita. Tapi Hyun seperti tak percaya.
Yi Do
duduk diruangan teringat dengan yang dikatakan Ye Rin tentang Min Kyu “Aku menyukai
semua hal tentang dia. Bahkan bau kotoran di pusarnya harum bagiku.”
Sementara
Hyun sedang sibuk mengagumi badanya dan pakaian sambil berjalan layaknya model,
mondar mandir di ruangan. Ia pikir sudah lama dan memuji kalau tapi gaya
berjalannya masih sempurna bahkan sangat memukau.
Tiba-tiba
terdengar sesuatu dari luar ruangan, seperti orang yang sedang melompat-lompat.
Hyun berani keluar dari ruang menantang hantu agar keluar. Terlihat ada yang
melompat-lompat di lorong, Hyun pun ketakutan melihatnya.
“Astaga,
maaf. Tolong jangan bunuh aku... Aku sangat takut. Maafkan aku.” Ucap Hyun
memohon, tapi si hantu malah pergi begitu saja.
Saat itu
Hyun mengikuti jalanya hantu dan masuk ke kantor Seo Yi Do. Ia tak percaya
ternyata yang melompat-lompat adalah Yi Do. Yi Do mengumpat kalau Ye Rin yang
terlalu murahan.
“Kau
orang yang sangat konyol. Kau seperti debu. Kau bagaikan bulu ayam...” teriak
Yi Do marah dan akhirnya jatuh pingsan. Hyun pun berteriak memanggil Yi Do.
Ye Rin
sedang wawancara dengan Min Suk disebuah acara. MC memberitahu kalau ia sedang
bersama pasangan terpopuler yang menjadi pusat perhatian di seluruh Korea
sekarang yaitu Yoon Min Suk dan Min Ye Rin. Keduanya menyapa dengan wajah
bahagia.
“Deodoran
yang iklannya kalian bintangi laris manis. Kudengar penjualan mereka meningkat
drastis. Aku secara pribadi sangat mengkhawatirkan ketiakku, jadi, aku akan
mencobanya.” Ucap MC dengan percaya diri mengangkat tangan dan menyeprotkan
deodorant.
Ye Rin
dan Min Suk melonggo kaget. Si MC menyuruh keduanya agar bisa mencium kalau
ketiaknya jadi wangi sekarang. Keduanya pun mengangguk dengan wajah canggung.
MC akhirnya bertanya apakah ada hal yang disukai Ye Rin dari Min Suk sebagai
pacarnya.
“Min Suk akan
mendedikasikan dirinya bagi karier utamanya. Aku berharap dia menjadi penyanyi
yang bahagia dan aktor yang bahagia yang mencintai pekerjaannya.” Ucap Ye Rin
“Itu
sangat bagus, tapi kau lebih terdengar seperti manajernya daripada pacarnya Atau
mungkin ketua klub penggemarnya.” Komentar MC
“Tapi...
Itulah pesona Ye Rin.” Ucap Min Suk membela Ye Rin da menurutnya manis.
Ji Na
memasang plester pereda sakit di leher Yi Do sambil berkomentar kalau tak bisa
berkata-kata karena ternyata Yi Do adalah hantu berkaki satu itu. Yi Do mengaku
hanya berolahraga karena tidak bisa tidur jadi meminta Ji Na Jangan panik.
“Selamat...
Kau akan masuk dalam sejarah mode sebagai psikopat yang berkeliling dengan
tongkat pogo ketika hujan di malam hari. Haruskah aku mengirim siaran pers pada
majalah-majalah?” ejek Ji Na
“Aku
sudah lelah dan kesal. Kenapa kau menambahkan itu? Kenapa kau membuatku kesal?”
keluh Yi Do
“Karena
aku tidak tahan. Ke mana hilangnya kepercayaan dirimu yang arogan itu? Aku
harus mencarinya ke mana untukmu?” balas Ji Na. Yi Do binggung.
“Kenapa
kau menjadi pecundang karena dia?” keluh Ji Na. Yi Do mengelak kalau tak
menjadi pecundang
“Dasar Bodoh.
Dungu.” Ucap Ji Na berani mengumpat. Yi Do berteriak marah memanggil Ji Na.
Ye Rin
dan Min Suk makan bersama, terlihat Ye
Rin sangat menikmati makan di restoran dan menyuruh Min Suk juga ikut makan.
Min Suk menatap Ye Rin mengaku Sejujurnya sangat menyukai Ye Rin, bahkan ingin mencium dan tidur dengannya. Ye Rin
terdiam.
“Sebenarnya,
belum merasakan itu... “ akui Min Suk. Ye Rin bisa bernafas lega.
“Tapi aku
merasa hangat dan nyaman saat aku bersamamu. Kau terasa seperti kaus kaki yang
kupakai saat tidur dan selimut pangkuan. Dan kau benar-benar penggemar Yoon Min
Suk.” Ucap Min Suk. Ye Rin membenarkan.
“Jika aku
mengumpulkan uang yang kukeluarkan untuk CD-mu dan mengirimimu hadiah selama
bertahun-tahun itu, aku bisa membeli sebuah mobil kecil.” Kata Ye Rin
“Tepat...
Kau harus melindungi bintangmu. Cara terbaik untuk melindungiku dari Ji Na yang
seperti narkoba adalah jika kita benar-benar berpacaran. Jadi Milikilah aku.”
Ucap Min Suk seperti ingin dimiliki Ye Rin.
“Haruskah
aku senang karena kau tidak setia? Min Suk, kau sangat haus kasih sayang, kan?
Kau menyukaiku karena aku membuatmu merasa aman dan hangat karena aku mengagumimu
dan mendengarkanmu. Itu seperti anak TK yang menyukai guru mereka. Kau seperti
anak kecil.” Komentar Ye Rin.
“Baik.
Anggap saja itu benar... Apakah itu salah? Apakah itu buruk? Apakah harus
sangat bergairah agar bisa disebut cinta?” ucap
Min Suk
“Entahlah...
Menurutku cinta yang sesungguhnya berbeda. Saat kau sungguh-sungguh mencintai
seseorang, itu tidak selalu nyaman dan hangat. Kau lebih sering tidak nyaman dan
kesepian.” Ucap Ye Rin dengan mata
menerawang.
Ye Rin
turun dari mobil, Min Suk menegaskan pada Ye Rin kalau mudah jatuh cinta dan seperti anak TK
tapi ia tidak sembrono tentang perasaannya.
Ye Rin hanya bisa terdiam.
“Jika kau
memilihku, maka aku bisa setia hanya kepadamu. Jadi Pikirkanlah.” Ucap Min Suk
lalu pergi meninggalkan Ye Rin. Jin Kyung dari kejauhan melihat Ye Rin dengan
Min Suk terlihat sedih.
Ye Rin
melihat Jin Kyung langsung memanggilnya, dan melihat ada bekas luka diwajah
anaknya dan bertanya apa yang terjadi dengan wajahnya. Jin Kyung mengaku Bukan
apa-apa. Ye Rin menatap dengan wajah khawatir. Jin Kyun akhirnya mengaku kalau
bertengkar dengan ayahnya kemarin.
“Tapi Bukan
apa-apa.” Kata Jin Kyung. Ye Rin marah karena suaminya berani memukul anaknya.
“Kenapa
dia memukul seorang anak? Apa haknya?” teriak Ye Rin mencoba menahan emosi.
“Kurasa
ayahku melihat iklan yang kau bintangi. Lalu
dia terkejut karena kau sangat mirip dengan ibuku. Dia terus bertanya
tentangmu, jadi, aku kesaldan bersikap keterlaluan.” Cerita Jin Kyung
“Maaf.”
Kata Ye Rin. Jin Kyung heran karena Ye Rin malah meminta maaf lalu memeluknya.
Semua
model masuk ruangan lalu melihat papan pengumuman dan semua seperti tak
percaya. Ji Na memberitahu kalu Pekan Mode Dunia akan berlangsung dalam empat
bulan dan bangga terhadap mereka karena bekerja keras selama pelatihan bulan
lalu.
“Namun,
tidak semua orang bisa berpartisipasi di Pekan Mode Dunia. Hanya dua model baru
yang bisa menghadiri Pekan Mode Dunia. Tapi jangan terlalu gugup. Hanya karena
kalian tidak bisa menghadiri Pekan Mode Dunia tidak berarti kalian tidak bisa
menjadi model.” Jelas Ji Na.
“Namun,
itu memang acara global, jadi, itu kesempatan luar biasa untuk menjadi model
top. Jadi, berusahalah sebaik mungkin.” Kata Ji Na. Ye Rin terlihat tertunduk
gugup dan semua menganguk mengerti.
“Tes
berikutnya adalah ini. Berpartisipasilah dalam Pekan Mode Gelombang Baru pekan
depan, pekan mode desainer muda berusia 20-an. Mulai hari ini, ikuti audisi
dengan 20 desainer yang berpartisipasi dalam Pekan Mode Gelombang Baru.”
“Makin
banyak desainer yang merekrut kalian dan makin banyak pentas peraga yang kalian
jalani, makin tinggi pula poin kalian.”
Ye Rin,
Jin Kyung dkk mencoba memulai pendaftaran dan juga berjalan layaknya model.
Mi Yoo
bertemu dengan Ji Na mengaku sudah berhenti berakting untuk menjadi model. Ji
Na ingin tahu alasan Mi Yoo melakukan
itu dengan nada marah. Mi Yoo mengaku hanya berpikir itu akan menjadi jalan
pintas menjadi kekasih Pak Seo,maka itu akan membantu untuk menjadi model top.
“Sejujurnya,
itu tidak serius. Tidak bisakah kau menganggapnya sebagai gurauan biasa?” ucap
Mi Yoo memohon.
“Kau
bilang Gurauan biasa? Apakah penyerangan seksual adalah gurauan bagimu? Karena
orang-orang palsu sepertimu,maka korban serangan seksual sungguhan dijebak dan
diasingkan oleh masyarakat. Apa kau masih belum paham betapa tercelanya
perbuatanmu?” kata Ji Na marah
“Maaf... Aku
menyesalinya.” Ucap Mi Yoo tertunduk. Ji Na memberitahu kalau Pak Seo ingin
melaporkan ke polisi, tapi Ia merasa kasihan.
“Jadi,
aku memintanya mengakhirinya dengan mengakhiri kontrakmu. Anggaplah dirimu
beruntung.” Kata Ji Na lalu akan pergi, Mi Yoo langsung berlutut.
“Kumohon...
Kau tahu aku bekerja keras dan bertahan dalam industri hiburan yang keras sejak
aku masih kecil. Aku tidak punya tempat untuk kembali... Kumohon... Aku putus
asa...” ucap Mi Yoo.
Ji Na tak
peduli memilih untuk keluar ruangan. Mi Yoo meluapkan amarahnya dengan
memecahkan vas lalu menangis.
Hyun
memuji Yi Do sungguh menakjubkan dengan memuji Gaun yang dipakainya indah sekali
bahkan Proporsi yang menawan. Ia merasa seolah-olah hanya sendirian di dunia dan membuat gaun ini
tampak luar biasa. Jadi mungkin akan menerima penghargaan Penampilan Terbaik
tahun ini.
“Aku yang
membuat gaun itu, apa kau ingat? Kenapa kau menyatakan sesuatu yang sudah
jelas?” ucap Yi Do sinis
“Apa kau
sempat tidur semalam? Kulit dan sikapmu sangat kasar sekarang... Ahh.. Benar
juga. Kau sibuk semalam. Aku terkejut dengan apa yang kulihat. Bahkan sekarang
pun, saat aku memikirkannya, jantungku mulai berdebar kencang.” Kata Hyun
mengejek Yi Do
“Aku
mengerti... Akan tiba suatu hari dalam kehidupan semua orang ketika mereka
ingin naik tongkat pogo pada tengah malam. Aku menerima gaun yang sangat indah
sebagai hadiah, jadi, aku akan mentraktirmu makan malam nanti. Aku sudah
memesan tempat di restoran favoritku.” Kata Hyun.
“Oh Yah..
Aku Baru ingat. Kau mengenal Min Suk, teman baikku itu? Aku ingin merayakan
keberhasilannya menjadi model E-do Homme, jadi, aku ingin menelepon dia, tapi
dia punya rencana makan malam. Kudengar dia berpacaran. Mungkin dia pergi ke
rumah pacarnya.” Kata Hyun. Yi Do mulai panik mendengarnya.
Min Suk
dan Ye Rin minum wine bersama. Min Suk dengan wajah mengoda bertanya Berapa
anak yang harus mereka miliki setelah menikah. Ye Ri mengaku belum tahu tapi
Olahraga yang paling disukai adalah sepak bola. Min Suk pikir Ye Rin ingin
memiliki Sebelas anak.
“Entahlah...
Kita mungkin butuh cadangan.” Kata Ye Rin. Min Suk pikir kalau Ye Rin ingin
Lima belas
“Sayang,
cara berpikirmu luas.. Kita tidak punya waktu untuk ini... Kita harus
bergegas... Mari bereproduksi!” ucap Min Suk membuka kemejanya lalu mengendong
Ye Rin.
“Mereka
lebih buruk daripada hewan. Berani-beraninya mereka mencoba bereproduksi di
rumahku!” teriak Yi Do membayangkan Mi
Suk dan Ye Rin dalam rumahnya.
Hyun
binggung melihat Yi Do yang pergi begitu saja, padahal mobil sudah ada didepan
mereka. Ia bertanya-tanya kemana Yi Do akan pergi dan berpikir kalau sedang berencana
melakukannya lagi malam ini.
Saat akan
masuk seorang kurir datang bertanya Apa ini rumahnya Min Ye Rin. Yi Do pun
mengambil kotak yang diberikan Kurir lalu masuk rumah mendengar suara dari
dalam rumahnya jadi yakin Ye Rin pasti melaukan sesuatu. Ye Rin terlihat panik
melihat Yi Do pulang dan buru-buru menutup pintu.
“Bukalah.”kata
Yi Do. Ye Rin mencoba mengalihkan untuk makan malam dan memasak sesuatu
untuknya.
“Buka
pintunya!” teria Yi Do. Ye Rin mengaku tidak ada apa-apa di dalam. Yi Do tak
peduli akan masuk ruangan mencari sosok Min Suk.
“Aku gila
karena lapar... Maafkan aku. Tapi, aku bersumpah hanya makan sesuap. Jadi Aku
akan membuang sisanya.” Akui Ye Rin merasa bersalah memperlihatkan bimbimbap
dalam mangkuk besar.
“Yoon Min
Suk di mana? Bukankah dia ke sini?”kata Yi Do curiga, Ye Rin binggung Yi Do
menanyakan Min Suk.
“Untuk apa
dia datang ke sini kalau kau tidak ada di rumah?”kata Ye Rin heran.
“Kau
boleh makan itu. Tapi itu terlalu banyak. Makanlah sedikit saja.” Kata Yi Do
merasa bersalah karena ternyata dugaanya salah.
Akhirnya
Yi Do masuk kamar membuka kotak untuk Ye Rin dan melihat isinya adalah sepatu.
Min Suk menuliskan note didalamnya “ Kali ini, ini akan pas untukmu.” Wajah Yi
Do kesal karena Min Suk memberikan hadiah Ye Rin lalu menginjak-injak dalam
kamar.
Ye Rin mencuci
mangkuk di dapur, Yi Do datang dengan wajah seolah tak peduli. Ye Rin
memberitahu Akhirnya tidak dimakan, lalu
mengaku kalau sudah tak waras karena ada audisi dalam dua hari. Ia pikir kalau
Yi Do datang terlambat, maka pasti akan menghadapi masalah.
“Lupakan
saja. Ponselmu bergetar... Apa Kau tidak memeriksanya?” ucap Yi Do. Ye Rin
pikir Mungkin hanya iklan.
“Itu
menggangguku, jadi periksalah.” Ucap Yi Do sinis. Ye Rin heran karena Yi Do
memerintah dengan ponselnya.
“Keingintahuanmu
terlalu besar.” Keluh Ye Rin. Yi Do tak peduli menyuruh agar Ye Rin
memeriksanya karena sangat menganguk.
Ye Rin
membuka ponselnya dan Yi Do melihat kunci ponsel Ye Rin. Lalu Ye Rin melihat
pesan yang dikirimkan Yi Do “Aku ingin bubur labu. Cepat beli labu. Yang besar dan tua.”
“Kau bisa
bilang langsung kepadaku. Kenapa mengirim SMS? Lagi pula, di mana aku bisa
membeli labu selarut ini?” keluh Ye Rin kesal
“Aku
harus makan itu, jadi, pergi dan cari labu. Cepat, buka celemek juga” kata Yi
Do lalu mendorong Ye Rin agar bergegas pergi. Ye Rin pun tak bisa menolaknya.
Yi Do
akhirnya membuka ponsel yang tertingal diatas meja. Saat itu Mi Suk mengirimkan
pesan “Apa kau menerima paketku?” dan Yi Do langsung membalasnya “Kau membuatku
merasa tidak nyaman. Aku akan mengembalikannya. Jangan pernah mengirimiku
hadiah seburuk dan semurah itu.”
Mi Suk
membaca pesan dari "Malaikat Ye Rin” lalu membalasnya “Kenapa kau bersikap
seperti ini lagi? Hentikanlah. Kau membuatku sedih. Aku memikirkan perkataanmu,
tapi hatiku tidak berubah.” Yi Do penasaran ingin tahu tentang apa
itu.
“Berhentilah
berpura-pura tidak tahu. Sekalipun kau menyangkalinya, takdir kita sudah menjadi
bagian dari aliran besar. Pada akhirnya, kau akan benar-benar menjadi
kekasihku. Itu takdir kita.” Tulis Min Suk.
“Apa yang
dikatakan orang bodoh gila ini?” keluh Yi Do membaca pesan Min Suk lalu kembali
membalasnya.
“Apa
maksudmu "benar-benar"?” tulis Yi Do tapi akhirnya mengurungkan
niatnya.
Yi Do
dengan wajah penasaran menyuruh Sek Kim kalau harus menggalinya. Sek Kim
mengeluh kalau i bukan penambang jadi terus menyuruhnya menggali. Yi Do menegaskan kalau yang dimaksud Gali
tentang hubungan Min Suk dan Ye Rin.
“Apa yang
perlu digali? Seluruh dunia tahu mereka berpacaran.” Kata Sek Kim yakin
“Ada hal
lain. Aku yakin itu hanya tipuan.” Kata Yi Do merasa curiga. Sek Kim mengeluh
kalau sikap Yi Do seperti ini maka akan jadi klien VVIP di agensi detektif.
“Pada
Thanksgiving yang lalu, kantor mereka bahkan mengirim sekotak apel untuk kita.”
Keluh Sek Kim. Yi Do langsung melirik sinis
“Baik,
akan kugali. Akan kugali. Aku akan menjadi penambang. Aku akan melakukan apa
pun untukmu, Tuan.” Kata Sek Kim akhirnya pasrah.
Yi Do
bertanya Apa yang dilakukan karena Itu sangat mengganggu. Ye Rin memberitahu kalau sedang membuat portofolioku
dan Audisi dimulai besok. Yi Do pikir Tidak ada yang lebih menyedihkan daripada
harapan kosong dan tidak punya pilihan selain menerima Ye Rin karena
ancamannya.
“Tapi
tidak ada orang waras yang mau menerima pesuruh sebagai model.” Tegas Yi Do
“Apa yang
akan kau lakukan jika aku lolos semuanya? Bagaimana menurutmu? Apa Kau ingin
bertaruh 1.000 dolar?” ucap Ye Rin
“Apa kau
punya uang?” ejek Yi Do. Ye Rin tetap mengajak bertaruh.
“Katakanlah
aku dapat separuhnya dan lolos lebih dari 10 audisi. Maka kau tidak boleh memanggilku Pesuruh atau
Gadis Makanan.” Kata Ye Rin.
“Lalu
julukan apa yang kau inginkan? Pelayan? Orang kasim?” tanya Yi Do
“Panggil
aku "Ye Rin" dengan sangat manis.” Kata Ye Rin. Yi Do mengeluh kalau
Ye Rin lebih baik meminta mempertaruhkan semua kekayaannya. saja.
“Setidaknya
panggil aku asisten... Nona Asisten. Seperti itu.” Kata Ye Rin memberikan
contoh. Yi Do pikir Ye Rin sudah gila.
“Baik,
kita sudah sepakat. Jika ada lebih dari 10 desainer dengan saraf optik lumpuh yang
memilihmu, itu berarti industri mode akan segera kiamat Apa yang akan kamu lakukan
untukku jika aku kalah?” ucap Yi Do
“ Apa
saja. Kau bisa memintaku melakukan satu hal untukmu.” Ucap Ye Rin dan yakin akan
lolos 10 audisi.
Seorang
perancang menemui Ye Rin merasa tak percaya datang ke audisi padahal sudah
sangat terkenal jadi merasa terhormat. Ye Rin meminta jangan seperti itu karena
yang terlihat di media tapi harus melihat apakah dimembutuhkannya sebagai
model.
Akhirnya
Ye Ri berjalan layaknya model didepan perancang dan ada ada yang mengambil
gambar. Tapi sepertinya mereka tak suka. Ye Rin pergi ke tempat lain, seorang
designer dengan ass yang mengambil foto, tapi wajahnya seperti tak suka dengan
Ye Rin. Ye Rin pun terlihat sedih.
Min Suk
mengomel kalau benar-benar tidak
memahaminya padahal wanita itu memperlakukannya dengan baik dan dia
mendengarkan ceritaya, jadi menurutnya kalau itu berarti dia mencintainya. Tapi
menurutnya kalau wanita itu tak mencintainya maka kenapa memperlakukannya
dengan baik.
“Serta,
kenapa dia mendengarkan cerita-ceritaku?” ucap Min Suk kesal.
“Apa
Maksudmu Ye Rin? Kenapa? Apa tidak berjalan sesuai harapan?” komentar Ji Na
yang sedari tadi mendengarnya.
“Bukan....
Hubungan kami baik dan Tidak ada masalah. Tapi itu terus menggangguku. Dia
benci hadiah, dan dia benci saat aku memperhatikannya. Lalu Apa yang dia
inginkan dariku?” ucap Min Suk binggung.
“Kau
harus memberikan apa yang diinginkan orang satunya.Kau selalu memberinya apa
yang ingin kau berikan.” Jelas Ji Na
“Karena
itu aku bertanya. Apa yang dia inginkan? Dia harus memberitahuku jika ada
sesuatu yang dia inginkan. Bagaimana aku bisa memahaminya jika mulutnya
terkatup? Kenapa dia bersikap seperti itu?” kata Min Suk heran
“Mungkin
dia menginginkan pacar yang bisa membaca pikiran... Dasar bodoh... Apa kamu
menginginkan nasihat hubungan dari wanita yang belum lama ini kau pertahankan? Kamu
tidak akan menderita kanker karena pikiranmu terlalu sederhana.” Kata Ji Na
sinis lalu pergi. Min Suk heran dengan sikap Ji Na.
Ye Rin
melihat papan pengumuman dan wajahnya sedih "Hasil Audisi, Nama, Merek
yang Diterima, terlihat nama “Min Ye Rin" yang masih kosong. Ia mengeluh
kalau satu-satunya yang mendapat nilai nol lagi. Jin Kyung melihatnya lalu
berkomentar kalau Masih ada 15 tempat audisi lagi.
“Aku
yakin kau akan tampil lebih baik lain kali.” Ucap Jin Kyung memberikan
semangat. Ye Rin tersenyum melihat anaknya.
“Omong-omong,
Jin Kyung, aku sangat kagum. Kau lolos semua audisi yang kau ikuti. Kau pasti
memiliki bakat alami.” Kata Ye Rin memuji
“Semua
itu berkat keberuntungan.” Ucap Jin Kyung merendah. Ye Rin pun mengajak Jin
Kyung minum kopi untuk merayakan dan mentraktirnya.
Saat itu
Min Suk melihat nama Ye Rin yang belum mendapatkan siapa yang akan memakainya
menjadi model, lalu teringat dengan yang dikatakan Ji Na “Kau harus memberi apa
yang diinginkan orang satunya.” Sementara di kantor Sek Park memberitahu kalau
keduanya hanya berpura-pura.
“Min Suk difoto
berselingkuh dengan wanita yang sudah menikah, jadi, Ye Rin berpura-pura
menjadi pacarnya untuk mencegah kabar itu tersebar.” Jelas Sek park
“Apa?
Kenapa dia melakukan sesuatu seperti itu?” ucap Yi Do marah.
“Ye Rin
penggemarnya, dan dia mengenal wanita yang sudah menikah itu, jadi, kurasa dia
melakukannya untuk melindungi mereka. Aku tidak ingin memberitahumu hal ini, tapi
aku mengatakan yang sejujurnya karena mungkin kau tidak akan percaya.
Berpura-puralah kau tidak tahu, dan ikuti saja.” Pinta Sek Park.
“Kenapa
aku harus melakukan itu? Aku akan mengekspos mereka. Cepat Hubungi para
reporter.” Ucap Yi Do mengebu-gebu
“Wanita
yang sudah menikah itu adalah Han Ji Na. Itu bukan perselingkuhan sungguhan.
Tapi Mereka tidak beruntung. Jika ini tersebar, kariernya akan berakhir.
Akankah kau tetap mengekspos mereka?” ucap Sek Park menyadarkan. Yi Do akhirnya
duduk lemas.
“Serta,
kenapa kau selalu emosional dan menggila setiap kali Ye Rin terlibat? Apakah kau
benar-benar menyukainya?” ucap Sek Park penasaran.
“Bukan
begitu.” Akui Yi Do, Sek Park pun ingin tahu apa itu meminta agar memberitahu
agar bisa mengerti masalahnya.
“Dia
terlihat seperti seseorang yang kukenal. Karena itu dia terus menarik
perhatianku.” Ucap Yi Do
“Beri
tahu aku, Ye Rin mirip dengan siapa?” Tanya Sek Park. Yi Do mengaku seperti seseorang..
"Cinta di Tengah Wabah Kolera".
Ye Rin
sedang duduk menatap foto dirinya sebagai porfolio wajahnya terlihat sedih.
***
Bersambung
ke episode 14
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar