PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Duk Mi
bertemu dengan Da In memberitahu Beberapa orang menunjukkan ruang pameran
terlalu gelap dan sulit untuk melihat karya seni jadi sedang berpikir untuk menerapkan pencahayaan
ekstra. Da In merasa Jika lebih terang,
gelembungnya menghilang terlalu cepat.
“Aku akan
menyesuaikan sudut pencahayaan dan kembali.” ucap Da In, Duk Mi menganguk
mengerti.
“Jika kau
butuh perubahan, kau harus beri tahu aku secepatnya. Sebelum aku pergi.” ucap
Da In, Duk Mi kaget Da In mau pergi.
“Aku akan
kembali ke New York. Ada tujuan untuk datang ke Korea, tapi... “ ucap Da In
terhenti, Duk Mi seperti merasa bersalah.
“Untuk
mengatasi keterpurukanku. Aku suka ruang kerjaku, dan mendapat banyak teman
baru, tapi sejak aku mulai di New York, disini terasa tidak nyaman.” Ucap Da in
“Aku
mengerti apa yang kau maksud.” Kata Duk Mi, Da In pikir mereak akan bertemu
nanti di New York Dengan Ryan juga. Duk Mi menganguk setuju.
Ryan
masuk ruangan merasa namanya yang disebut, Duk Mi memberitahu kalau Da In akan
kembali ke New York. Ryan pikir kalau itu Kabar bagus. Da In mengeluh bertanya
apakah Ryan itu bersikap sarkastik atau serius. Ryan pikir Da In membuat
keputusan yang benar.
“Untuk
bekerja sebagai desainer, New York jauh lebih baik daripada di sini...
Hati-hati, dan hubungi aku.” Kata Ryan mengulurkan tanganya.
“Apa ini?
Kau tidak pernah berjabat tangan.” Kata Da In tak percaya. Ryan melirik pada
Duk Mi
“Aku
ingin mengucapkan terima kasih dan meminta maaf pada kalian berdua.” Ucap Da In
lalu melihat ada cat yang tertinggal ditangan Ryan.
“Apa ini?
Ryan, Apa sudah mulai melukis lagi?
Orang-orang di New York terus menanyakanmu. Mereka ingin tahu kapan pelukis jenius
Ryan Gold, akan kembali.” ucap Da In penuh semangat.
“Belum.
Aku belum berencana kembali.” ucap Ryan menutupi tanganya, Da In ingin tahu
alasannya.
“Karena
aku belum mau... Jadi kau Jangan menyebarkan rumor.” Tegas Ryan.
“Aku akan
menantikan, kau kembali sebagai seniman.”kata Da In, Duk Mi menatap Ryan
seperti sangat berharap banyak.
Ryan
sedang sibuk diruangan melihat Duk Mi datang ke ruanganya. Duk Mi membawakan es
mint. Ryan mengaku sebenarnya ingin itu Duk Mi melihat Ryan pasti lelah lalu
dengan tatapan serius bertanya apakah tidak ingin kembali sebagai seniman.
“Aku sudah
kembali. Aku melukis, artinya aku seorang seniman.” Kata Ryan.
“Itu
benar... Tapi, seniman Ryan Gold, lahir, dibesarkan, dan diakui di New York.Dan
bukankah lebih baik bekerja di sana daripada di sini?”ucap Duk Mi
“Apa kau
ingin aku kembali ke New York?” ejek Ryan. Duk Mi mengaku bukan seperti itu.
“Tapi,
aku hanya khawatir kau tidak kembali gara-gra aku.” Jelas Duk Mi
“ Aku
tidak akan menyangkal. Tapi, bukan itu alasannya. Karyaku belum cukup baik untuk
mengatasi hiatus tiga tahun. Melakukan comeback akan menjadi kebalikan dari
keputusanku untuk pensiun.” Ucap Ryan
“Jadi,
jika aku gagal mengesankan semua orang dengan karya seniku, aku harus berurusan
dengan banyak komentar jahat.” Jelas Ryan. Duk Mi akhirnya memberikan semangat.
Ryan pun dengan senang hati menerimanya.
Da In dan
Eun Gi minum bersama, Da In memebritahu kalau sebenarnya minum bersama
sebelum kembali ke New York. Eun Gi
kaget bertanya apakah Da In akan pergi untuk selamanya. Eun Gi mengaku datang
untuk berpamitan.
“Terima
kasih sudah menjadi temanku meskipun hanya untuk waktu yang singkat. Bisakah
kau setidaknya sedikit sedih?” keluh Da In melihat sikap Eun Gi
“Kenapa
aku harus sedih? Kita punya ponsel. Hubungi aku jika kau membutuhkan teman.”
Ucap Eun Gi santai
“Bagaimana
kalau kau tinggal di New York dan membuka dojo di sana?” saran Da In
“Bukankah
lebih cepat bagimu untuk membuka akademi seni di Korea?” balas Eun Gi
“Aku
sebenarnya punya rahasia untuk dikatakan. Aku benar-benar buruk dalam melukis.”
Bisik Da In.
Eun Gi
tak percaya karena Da In itu seorang
seniman jadi itu artinya tidak akan dapat membuka akademi seni. Da In pikir
Jika Eun Gi memiliki anak di kemudian hari, maka akan jadi bibi yang sangat
keren yang tinggal di Amerika.
“Bibi
yang tinggal di Amerika? Baguslah punya bibi yang tinggal di Amerika. Selamat
tinggal, teman senimanku.” Kata Eun Gi, Da In pun berharap Eun gi Tetap sehat,
Keduanya kembali bersulang untuk minum.
Duk Mi
kembali ke rumah bertanya apakah Ryan tidak perlu melukis. Ryan mengeku tidak
ingin merepotkan jadi tidak akan melukis hari ini dan hanya akan
bersenang-senang dengan Duk Mi. Duk Mi menganguk setuju.
“Kau
Tunggu sebentar, Ayo makan sesudah aku ganti baju.” Kata Ryan. Duk Mi berjalan
masuk ke ruang lukis Ryan.
“Lukisanmu
jadi lebih hangat dan lebih bagus, Peluksi Ryan Gold” komentar Duk Mi
Ryan
memanggil Duk Mi karena tak melihatnya, Duk Mi berlari keluar ruangan. Ryan
bertanya apa yang ingin dimakan, Duk Mi mengatakan ingin makan Pasta buatan
Yoon Jae.
Joo Hyuk
sedang rekaman dalam studio, PD berkomentar kalau suaranya sudah bagus tapi
menurutnya lebih baik coba sekali lagi. Joo Hyuk menganguk mengerti, wajahnya
terlihat penuh semangat. Seung Min dan Sun Joo masuk studio.
“Dia
adalah manajer Joo Hyuk.” Ucap Seung Min, Sun Joo mengaku sebagai Aku manajer
fanpage-nya.
“Tolong
bimbing dia dengan baik.” Kata Sun Joo memberikan makanan. Seung Min mengajak
Sun Joo segera pergi. Sun Joo terus memohon agar menjaga Joo Hyuk. Seung Min
menarik Sun Joo agar keluar studio.
[UJIAN
CHOIKANG JUDO]
Eun Gi
berdiri didepan dengan para orang tua yang menonton begitu juga Sun Joo serta
Seung Min. Geon Woo akan melakukan Ujian naik tingkat, Eun Gi meminta mereka
Istirahat ditempat, Perhatian dan Beri salam. Geon Woo dkk bisa mengikuti perintah Eun Gi.
“Geon Woo
bilang dia tidak dalam kondisi terbaiknya.” Bisik Sun Joo, Seung Min pikir
kalau anaknya terlihat baik-baik saja sambil
tersenyum mengambil gambar dengan camera.
“Pertama,
kita akan mulai dari jatuh kebelakang. Selanjutnya, jatuh ke depan. Selanjutnya,
jatuh ke samping.” Ucap Eun Gi, Sun Joo melihat anaknya sangat menggemaskan.
“Bukankah
dia sangat menggemaskan?” kata Sun Joo lalu tersadar kalau Seung Min sedang
merekamnya.
“Aku
sedang merekam apa yang terlihat menggemaskan bagiku.” Ucap Seung Min. Sun Joo
menyuruh agar segera rekam Geon Woo.
“Sekarang,
giliran Kang Geon Woo... Silakan maju... Siapa namaku?” ucap Eun Gi
“Nam Eun
Gi! Direktur!!!” kata Geon Woo dengan lancar. Eun Gi memujinya. Geon Woo pun
senang berhasil mengatakan dengan benar. Eun Gi memberikan sabuk kuning, Geon
Woo langsung jatuh bahagia menerimanya.
Duk Mi
bertanya pada Yoo Sub apakah sudah menyelesaikan kontrak asuransi untuk pameran
Mono Art Gallery Tuan Ahn. Yoo Sub mengaku sudah kalau Duk Mi hanya perlu
memperbaiki tanggal pengiriman. Duk Mi akhirnya berbicara di telp dengan bahasa
ingris yang fasih.
“Halo,
ini Sung Duk Mi dari Cheum Art Gallery. Aku ingin membuat susunan untuk
mengirim lukisan Mr. Ahn.” Ucap Duk Mi lalu terlihat kaget dan mengucapkan Terima
kasih.
Yoo Sub
dkk pergi ke cafe, Hyo Jin membahas kalau Duk Mi perlu pergi ke Amerika. Sun
Joo kaget kalau Duk Mi akan pergi ke Amerika. Kyung Ah memberitahu aklau Belum
diputuskan, tapi Duk Mi mendapat permintaan dari Mono Art Gallery.
“Mereka
bertanya apa dia bisa berpartisipasi dalam kurasi pameran Tuan Ahn karena
dialah yang bertanggung jawab. Entah itu atau mereka meminta apa dia bisa
merekomendasikan siapa pun.” Jelas Yoo Sub
“Aku akan
pergi jika kebutuhan mereka bukan seseorang yang lima tahun atau lebih dari
pengalaman kerja.”kata Kyung Ah. Yoo Sub malah mengucap syukur.
“Nona Sung
akan pergi, kan?” kata Hyo Jin. Kyung Ah pikir Jika Duk Mi pergi, maka harus
berada di sana setidaknya selama 6 hingga 12 bulan.
“Tidak
mungkin dia pergi tanpa Direktur.. Kau tidak berpikir dia akan pergi, kan?”
ucap Kyung Ah
“Tapi dia
mencintai pekerjaannya.” Kata Duk Mi. Kyung Ah dan Yoo Sub pikir Duk Mi tak
akan pergi dan ingin tahu pendapat Sun Joo.
“Apa kau
ingin bertaruh 5.000 won?” ucap Sun Joo. Hyo Jin yakin Duk Mi akan pergi. Yoo
Sub dan Kyung Ah yakin tidakakan pergi.
“Menurutku
dia akan memutuskan untuk pergi dan kemudian berubah pikiran.”ucap Sun Joo.
Kyung Ah mengeluh kalau itu curang.
“Dia akan
pergi.” kata Joo Hyuk memberikan uanganya, semua hanya bisa melonggo. Joo Hyuk
pikir dirinya memang harus pergi. Sun Joo menyuruh pegawainya untuk pergi.
Ryan
kesal Duk Mi yang tidak memberitahu kalau mereka meminta kau ke New York. Duk
Mi malah bertanya balik apakah Ryan mungkin ada hubungannya dengan itu. Ryan
menceritakan baru tahu hari ini Galeri
Seni Mono menginginkan Duk Mi sebagai kurator mereka.
“Apa Kau
sudah memikirkannya?” tanya Ryan, Duk Mi mengaku sudah. Ryan bertanya apakah Duk Mi sudah
memutuskanya. Duk Mi mengaku sudah.
“Jadi,
kau akan pergi” kata Ryan, Duk Mi membenarkan. Ryan pikir Duk Mi membuat keputusan yang benar.
“Ini
adalah peluang besar bagimu. Apa itu berarti kita akan berada dalam hubungan
jarak jauh sekarang?” kata Ryan
“Ini
Sedikit romantis... Tapi aku akan pergi denganmu. Ayo Ikut denganku, Ryan
Gold. Aku menganalisis karya senimu
sebelum hiatusmu serta trend seni saat ini yang beredar di New York. Karya
senimu cukup baik untuk kembali dari masa hiatusmu.” Kata Duk Mi menyakinkan.
“Sebenarnya,
orang mungkin lebih terkejut daripada awalnya. Aku meminta kau untuk
mempercayaiku Percayalah pada insting dan seleraku sebagai kurator.” Jelas Duk
Mi
“Aku
percaya padamu aku percaya kau sebagai kurator juga. Jika aku sampai di New
York, maka aku akan jadi pria pengangguran. Bagaimana aku hidup?” kata Ryan
“Aku akan
membayar kebutuhan kita berdua.” Ucap Duk Mi penuh semangat, Ryan tak percaya
mendengarnya.
“Asal
tahu saja, aku harus makan steak setiap hari. Apa kau bisa?”goda Ryan. Duk Mi
pikir tak masalah karean dengar daging lebih murah di AS.
“Aku tahu
banyak restoran lezat tapi terjangkau di New York.” Ucap Ryan.
Duk Mi
dan Ryan akhirnya bertemu Ayah dan Ibu Duk Mi. Ibu Duk Mi emngaku selalu merasa
tidak enak karena tidak mengizinkan anaknya belajar di luar negeri, tapi
akhirnya Duk Mi pergi. Ia berpesan agar Duk Mi untuk jaga kesehatan. Duk Mi
menganguk mengerti.
“Jadi,
dengan Direktur... “ kata Ibu Duk Mi, lalu disela oleh Ryan agar memanggil nama
Yoon Jae.
“Yah, aku
lega kau ikut dengannya... Tolong jaga Duk Mi.” Kata Ibu Duk Mi. Ryan menganguk
berjanji akan sering menelepon juga.
“Apa kau
akan berpamitan kepada ibunya juga?” tanya Ibu Duk Mi, Ryan membenarkan kalau
akan bertemu dengannya hari ini.
“Dia
pasti sedih karena dia baru saja mendapatkanmu kembali. Kau tidak perlu sering
menelepon kami, tapi telepon dia lebih sering.” Kata Ibu Duk Mi yang
pengertian.
“Aku akan
sering menghubungi kalian berdua.” Ucap Ryan berjanji.
Duk Mi
bertemu dengan Ibu Yoon Jae dan juga Shi An. Ibu Yoon Jae mengaku senang karena
Shi An bisa melukis lag dan berutang
semuanya pada Duk Mi lalu mengucapkan terima kasih. Shi An merengek meinta
ibunya tetap tinggal karena Ryan dan Duk Mi pergi.
“Lihat
siapa yang memutuskan untuk jadi bayi lagi.” Ejek Ibu Yoon Jae pada anaknya.
“Apa kau
kembali ke tempat suamimu?” tanya Duk Mi, Ibu Yoon Jae membenarkan.
“Kedua
putraku berada di jalur yang benar jadi aku harus kembali. Bekerja sebagai
sukarelawan yang mengajar bahasa Kore untuk anak-anak Korea yang diadopsi di
luar negeri adalah bagaimana aku bertemu Yoon Jae lagi. Aku menganggapnya
sebagai tanda untuk bekerja lebih keras.” Jelas Ibu Yoon Jae.
“Shi An
tampaknya sangat kesal.” Komentar Duk Mi. Ibu Yoon Jae mengaku Sebenarnya, itu
bukan karena mereka tapi tapi dari
penggemar tertentu.
“Ya,
siapa namanya? Shi An is... Shi An is My Life... Dia akan hiatus fanpage-nya.”
Ucap Shi An sedih
“Itu
hanya istirahat, jadi aku akan...maksudku Aku yakin dia akan kembali sebagai
penggemarmu suatu hari nanti.” jelas Duk Mi. Ryan hanya bisa menahan tawanya.
Shi An
masih saja cemberut, Ryan memanggil adiknya, tapi Shi An tak menyahut. Ryan
kembali memanggil adiknya, Shi An menatap kakaknya. Ryan menegaskan kalau
mereka akan kembali, Shi An menganguk mengerti dengan senyuman.
Ryan
berbicara dengan pegawai yang mungkin sudah tahu, Kyung Ah memohon berharap
mereka akan tetap tinggal saja. Duk Mi menolaknya lalu berjanji tidak akan
pergi lama. Ryan malah bertanya siapa yang mengatakan hal itu.
“Ini
bukan perpisahan selamanya, mari buat perpisahan singkat. Kalian semua
melakukan pekerjaan dengan baik. Terima kasih.” Ucap Ryan
“Sesudah
kau kembali sebagai seniman, kau bisa mengadakan pameran di sini. Apa yang
membuatmu kesal?” ucap Hyo Jin
“Hyo Jin,
anehnya kau tampak bersemangat. Bagaimanapun, sekarang saatnya memperkenalkan
kalian dengan direktur baru. Aku khawatir tidak bisa menghentikan ini.” Ucap
Ryan.
“Hai, apa
kabar, semuanya? Aku direktur baru, Eom So Hye.. Kejutan.” Kata Nyonya Eom
masuk ruangan. Hyo Jin bahagia memanggil ibunya.
Duk Mi
bertemu dengan Sun Joo di cafe, Sun Joo merasa tak bisa hidup tanpa temanya.
Duk Mi berjanji akan meneleponya setiap
hari. Sun Joo pikir itu tak cukup saat
kita menghabiskan 360 hari setahun bersama. Eun Gi dengan sangat memberitahu
kalau Duk Mi akan kembali, dan waktu berlalu.
“Kau
brengsek tidak bisa mengerti karena kau sudah menghabiska waktu dengannya, tapi
tidak denganku. Satu-satunya waktu kami menghabiskan waktu adalah saat
melahirkan.” Kata Sun Joo
“Sebenarnya,
kau tidak ingat itu... Apa Aku menyelinap menyamar sebagai suamimu?”kata Duk Mi
.
Sun Joo
memohon pada Ryan agar menjaga Duk Mi, Ryan berjanji akan melakukanya. Sun Joo
memberitahu kalau Duk Mi paling suka pria tampan. Duk Mi berteriak marah. Eun
Gi pikir Sun Joo tidak cukup mabuk. Sun Jo memberitahu Eun Gi suka pria yang cantik juga.
“Dia
tergila-gila pada pria yang manis.” Ucap Sun Joo, Duk Mi mengeluh dan panik
mendengar ocehan temanya.
“Baiklah.
Tampan, cantik, dan manis... Aku akan mencoba jadi semua itu.” Kata Ryan dengan
wajah bahagia.
“Aku
ingat kau pemalu saat masih kecil.” Ejek Eun Gi, Ryan seperti tak percaya. Sun
Joo hanya meminta agar Eun Gi diajari untuk latih Eun Gi kencan.
Ryan
mengantar Duk Mi pulang ke rumah, Duk Mi kembali memanggilnya Direktur. Ryan
memberitahu kalau sekarang sudah tak menjadi Direktur. Duk Mi mengejek untuk memanggilnya Singa.
Ryan mengeluh kalau namanya bukan Lion, tapi Ryan.
“Kau bisa
pilih... Singa, Ryan, atau Yoon Jae... Aku harus memanggilmu apa?” ucap Duk M
“Apa kau
akan memanggilku dengan nama yang aku pilih?” kata Ryan, Duk Mi menganguk
menyuruh agar memilihnya.
“Jika itu
masalahnya, aku ingin kau mendengarkanku dengan cermat. Kau pernah bilang
kepadaku bahwa karya seniku sudah membaik. Aku tidak tahu, ada begitu banyak
hal yang ingin aku lukis. Suara nafas, aroma angin, matahari yang hangat, dan
juga... kasih sayang wanita yang kucintai.” Ucap Ryan tiba-tiba menaruh cincin
ditangan Duk Mi.
“Aku tahu
kau terkejut dan ini terlalu mendadak, tapi, putuskanlah hari ini. Sepertinya
inilah saat yang tepat. Aku mengatakannya karena aku tidak mau menunggu.” Ucap
Ryan tiba-tiba berlutut didepan Duk Mi.
“Sung Duk
Mi, lebih dari siapa pun di dunia ini, Aku ingin... melukis kebahagiaan
bersamamu. Maukah kau menikah denganku?” ucap Ryan
“Karena
aku fan-girl, aku akan menjawab dalam bahasaku... Ya... Aku akan jadi yang
terbaik dan terpenting... Maukah kau jadi... cintaku yang hebat juga?” ucap Duk
Mi
“Selama-lamanya.”
Kata Ryan, Duk Mi terlihat bahagai dengan mata terharu. Ryan pun memasangkan
cincin untuk Duk Mi lalu memeluknya.
Dalam
sebuah toko CD, Fans menganti meminta album Cha Shi An dus, Di rak lain terlihat album [MUSIK INDIE- Kami, BINTANG LAINNYA] seperti
Joo Hyuk sudah bisa mengeluarkan albumnya.
Geon Woo sudah siap bersekolah.
“Geon
Woo, jangan berkelahi dengan teman-temanmu. Jika ada sesuatu yang tidak kau
ketahui, tanyakan pada gurumu. Geon Woo, hwating.” Ucap Sun Joo. Geon Woo
menganguk mengerti lalu pamit pada ayah dan ibunya setelah itu masuk sekolah.
“Kita
punya waktu luang!” jerit Sun Joo bahagia lalu pergi bersama dengan suaminya.
[1
TAHUN KEMUDIAN]
Nyonya
Eom terlihat gugup menunggu didepan penjara, Saat pintu terbuka seorang pria
keluar. Nyonya Eom berlari memanggil suaminya, lalu mereka saling berpelukan.
Nyonya Eom mengaku sangat merindukannya.
“Apa kau
benar-benar sudah keluar?” kata Nyonya Eom seperti tak percaya. Ayah Hyo Jin
membenarkan.
“Aku
merindukanmu seperti orang gila... Moo San. Kenapa berat badanmu bertambah? Ya
ampun. Wajahmu sangat bengkak. Apa makanan di sana cocok untukmu?” kata Nyonya
Eom lalu meminta sesuatu pada Sek Kim.
Sek Kim
membawakan tahu dan Nyonya Eom menyuapi suaminya makan tahu sebagai makanan
diet karena menurutnya Pria harus terlihat tampa jadi harus menjaga
penampilannya sampai mati.
Hyo Jin
terlihat kesal melihat sesuatu, lalu memanggil Yang Eun Ha merasa kalau pegawai
magang itu belum pernah membuat kopi, Eun Ha membenarkan. Hyo Jin akhirnya
mencontohkan cara membuat kopi yang benar.
“Apa Hyo
Jin membuat kopi? Itulah yang disebut, "individu yang berbakat". Moo
San harusnya datang untuk melihat ini... Ya ampun. Luar biasa.” Puji Nyonya Eom
melihat anaknya.
Nyonya
Eom mengumpulkan semua pegawai memberitahu kalau alasan tiba-tiba meminta rapat seperti ini karena
ada seseorang yang ingin diperkenalkan.
“Tentu
saja, selama ini, aku mengurus semua pekerjaan di sini tanpa masalah, tapi beban
kerja sudah meningkat. Jadi Sulit untuk menangani sendiri. Moo San mungkin
kesal karena aku sangat sibuk dengan pekerjaan. Jadi, aku pikir sudah waktunya
untuk merekrut wakil direktur baru.” Ucap Nyonya Eom lalu meminta seseorang
masuk.
Duk Mi
berjalan masuk dengan style rambut yang berbeda. Duk Mi menyapa sebagai wakil direktur Cheum
Gallery. Yoo Sub dan Kyung Ah kaget melihat Duk Mi yang datang. Duk Mi
menanyakan kabar teman-teman di galerynya.
“Kau
terlihat sama bahagia saat kita bertemu... Ayo Kemari... Kalian semua harus
meluangkan waktu untuk saling sapa.”ucap Nyonya Eom lalu melangkah pergi.
“Aku dengar
kau menjadi kurator utama Sung Kur... Bukan, kau lebih pantas dipanggil, Wakil
Direktur Sung.. “ ucap Kyung Ah bangga
“Yoo Sub
bagaimana denganmu? Apa kau kurator sekarang?” tanya Duk Mi, Yoo Sub
membenarkan lalu mengaku suah berkencan dengan Kyung Ah.
“Ini
sangat mengesalkan. Kenapa semua orang di galeri ini menjadi pasangan?” keluh
Hyo Jin kesal. Kyung Ah bertanya apakah Ryan akan datang juga.
Di rumah
Ibu Duk
Mi sibuk membaca berita dalam bahasa inggris "Seniman jenius, Ryan Gold
sudah kembali sebagai insplendor. Sesudah empat tahun ketidakhadiran..."
Tuan Sung tak mengerti bertanya apa artinya.
“Artinya
menantu kita, Ryan sudah kembali... Aku bilang untuk belajar bahasa Inggris
denganku.” Keluh Ibu Duk Mi, tiba-tiba Duk Mi datang memangil ibunya. Ibu Duk
Mi kaget langsung memeluk ibunya.
Duk Mi
duduk di meja makan banyak makanan, lalu bertanya-tanya apakah ini hari ulang
tahunya. Ibu Duk Mi pikir kalau putrinya akhirnya kembali. jadi harus
mengadakan pesta. Nyonya Nam mengucapkan selamat pada Duk Mi yang sudah
diangkat sebagia wakil direktur.
“Aku menantikan
kolaborasimu kedepannya.” Ucap Nyonya Nam. Duk Mi mengaku juga menantikannya.
“Ayah.
Apa kau menangis?”goda Eun Gi, Tuan Sung menyangkal menyuruh mereka makan saja.
“Omong-omong,
kapan menantuku datang?” tanya Ibu Duk Mi, Duk Mi memberitahu kalau Yoon Jae
sibuk dengan pameran sampai awal tahun depan jadi dia tidak akan bisa datang.
“Itu berarti
dia sudah berhasil kembali, jadi tidak perlu merasa kesal.” Ucap Nyonya Nam
“Aku
tidak merasa kesal. Aku menetapkan tanggal untuk pernikahanmu.” Kata Ibu DukMi.
“Pernikahan?.
Aku pikir Eun Gi akan mengadakan pernikahan duluan.” Kata Duk Mi, Semua kaget
mendengarnya, Eun Gi binggung karena merasa tidak mengencani siapa pun.
“Kau sepertinya
sering berbicara dengan Choi Da In di telepon belakangan ini.” Ejek Duk Mi, Eun
Gi pikir tak seperti itu
“Rasanya
mereka cukup dekat.” Goda Du Mi. Eun Gi mengaku Bukan dia tapi Ada orang lain.
Duk Mi tak percaya mendengarnya.
“Kau
bahkan tidak tahu apa-apa. Makan saja.” Ucap Eun Gi kesal. Duk Mi yakin Eun Gi
Dpasti menyembunyikan sesuatu ingin tahu siapa orangnya karena tahu semua orang
yang Eun Gi kenal.
Eun Gi
mengantar Duk Mi sampai rumah, dikejutka dengan Sun Joo sudah menunggu di sofa
menyambut temanya. Duk Mi tak percaya Sun Joo datang lalu menyapa di perut Sun
Joo “Apa kau lebih manis dari Geon Woo?” Sun Joo terlihat senang karena hamil
lagi.
“Aku
pikir kau tidak punya rencana untuk anak kedua.” Komenta Duk Mi. Sun Joo
mengaku Entah bagaimana terjadi. Duk Mi mengucapkan selamat.
“Benar.
Hari ini penampilan pertama hari Shi An dan Joo Hyuk sejak mereka merilis album
proyek mereka... Maukah kau pergi denganku?” ucap Sun Joo. Duk Mi setuju akan
pergi.
“Apa
kalian berdua kembali ke ngefan-girll lagi?”keluh Eun Gi, Sun Joo memberitahu
kalau mereka tak boleh kaget saat melihat Joo Hyuk.
“Dia
menganggap dirinya sebagai selebriti sekarang.” Kata Sun Joo. Duk Mi pikir
kalau Joo Hyuk memang bisa menjadi selebriti kapan saja.
“Tapi Bukan
itu yang penting sekarang.. Eun Gi punya seorang wanita.” Kata Duk Mi, Eun Gi
menyangkal Sun Joo pikir kalau itu Da In, Eun Gi menegaskan bukan dia tapi Orang
lain. Sun Joo mengoda Eun Gi yang sekarang sudah dewasa.
Hyo Jin
dan Eun Gi menyapa didepan camera, dengan slogan "Hidup Judo"! Hyo Jin memberitahu kalau Hari ini mereka akan belajar soal "lemparan
judo Tai-otoshi". Mereka meminta agar klik subcribe dan juga like.
“Nam Eun
Gi, kapan lemparan judo Tai-otoshi digunakan?” kata Hyo Jin seperti sedang
wawancara
“Yah,
digunakan saat kau dan lawan saling bergulat. Saat kau ingin melakukan lemparan
bahu, tapi saat kaki depan lawan menghalangimu, mungkin tulang ekormu terluka karena
lutut lawan.”jelas Eun Gi ingin memperagkan pada Hyo Jin.
“Ini
Terlalu pendek... Kau mungkin tidak akan terluka jika kaki lawan pendek...”
kata Eun Gi, Hyo Jin marah langsung menendangnya. Eun Gi mengeluh kesakitan.
“Tidak
mudah menghasilkan uang, kau tahu. Bisakah kita menghasilkan uang dengan ini?”keluh
Eun Gi.
Hyo Jin
pikir Eun Gi pandai makan, Eun Gi tak peduli mengajak untuk melakukan lemparan
bahu. Hyo Jin pikir acara Mukbang adalah tren belakangan ini jadi akan
membantunya. Eun Gi menyuruh Eun Gi
Berhenti bicara omong kosong lalu mengendong Hyo Jin seperti karung
beras.
Duk Mi
melihat dengan wajah bahagai papan nama diatas meja. Kyung Ah masuk ruangan
memberitahu sudah waktunya untuk rapat. Saat itu Duk Mi mengangkat telp, Ryan
mengelu kalau Duk mi tidak terdengar
senang mendengar suaranya sama sekali.
“Bahkan
belum seminggu sejak aku datang ke sini.” Kata Duk Mi, Ryan merasa seolah-olah sudah sekitar tujuh tahun.
“Apa
semua persiapan pameran berjalan baik?” tanya Duk Mi , Ryan mengaku baru saja
selesai rapat, jadi menelepon karena merindukan
Uk Mi
“Bagaimana
Cheum Gallery? Apa semuanya baik-baik saja?” tanya Ryan
“Semuanya
persis sama termasuk Direktur Eom” ucap Duk Mi. Ryan bertanya Apa tempat itu
juga sama. Duk Mi bertanya baik tempat apa.
“Tempat
kita mengambil foto saat berpura-pura berkencan” kata Ryan. Duk Mi keluar
gallery melihat kalau Semuanya sama juga kecuali satu hal.
“Kecuali
satu hal? Apa itu?” tanya Ryan, Duk M menjawab tak ada Singanya.
Ryan
tiba-tiba memeluk Duk Mi dari belakang, Duk Mi kaget melihat Rayn datang
menanyakan tentang bagaimana dengan pameran. Ryan mengaku datang segera sesudah rapat berakhir karena
merindukan Duk Mi seperti orang gila.
“Sudah
kubilang aku akan pergi begitu semuanya selesai.” Ucap Duk Mi, Ryan mengaku Duk
Mi yang membuatnya menjadi seperti ini.
“Sejujurnya,
aku juga kesulitan karena merindukanmu.” Kata Duk Mi, Ryan menarik Duk Mi dalam dekapanya merasa Inilah
yang harus dilakukan penggemar lalu memberikan kecupan.
“Kau
penggemar yang menang banyak... Apa kau menginginkanku?” goda Duk Mi, Ryan
menganguk. Akhirnya mereka pun berciuman melepaskan rasa rindunya. Duk Mi
menatap Ryan dengan penuh rasa cinta begitu juga sebaliknya.
[Apa kau penggemar? Aku harap kau jadi
penggemar yang sukses, KITA
SEMUA ADALAH KESUKAAN SESEORANG.]
THE END
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar