PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Jae Hee
kaget melihat Yi Do menahan badanya yang besar. Yi Do menatap Jae Hee seperti
mengingat kenangan masa lalunya. Sementara Jae Hee merasa ketakutan memilih untuk pergi.
Sementara
Yi Do terlihat bahagai bertemu dengan Jae Hee karena bisa bertemu dengan wanita
yang dicarinya selama ini.
Sementara
Jae Hee akhirnya bertemu dengan Tuan Kim di sebuah cafe. Tuan Kim mengeluh
karena walaupun memiliki masalah
mengendalikan emosi tapi harusnya tak bersikap sekasar itu di tempat umum. Jae Hee berani
mengejek Tuan Kim itu payah dan seorang bedebah menceramahinya.
"Bedebah"?
Apa kau punya cukup uang setelah dapat pekerjaan? Aku bekerja sebagai dompetmu
seumur hidupmu, dan beginikah caramu memperlakukan aku?” ucap Tuan Kim mengejek
“Aku
tidak peduli. Apa yang kau inginkan?” kata Jae Hee tak mau berlama-lama.
“Begini...
Berapa lama lagi kau akan menghindariku? Aku memintamu untuk melepasku.” Kata
Tuan Kim. Jae Hee langsung setuju.
“Mari
kita akhiri di sini. Kirim SMS kepadaku saat kita harus datang ke pengadilan. Aku
bahkan tidak ingin mendengar suaramu, jadi, jangan telepon aku.” Ucap Jae Hee
lalu akan melangkah pergi.
“Apa?
Tunggu... Kenapa tiba-tiba semudah ini? Kau bilang akan menunggu sampai aku
mempertahankanmu.” Kata Tuan Kim heran
“Aku
tidak berniat melakukan itu. Aku memang mengatakan itu. Karena perasaan teguh
yang tidak berguna itu, kukira aku akan merasa lebih baik dengan membalas
dendam kepadamu. Namun, kau tidak sepadan. Aku tidak ingin membuang-buang waktuku
untuk sampah sepertimu.. Apa kau Puas?” ucap Jae Hee akan pergi tapi Tuan Kim
kembali bertanya.
“Apa kau
mengenal seseorang bernama Min Ye Rin?” tanya Tuan Kim. Jae Hee pura-pura tak
tahu.
“Bukankah
kau penggemar Yoon Min Suk? Dia pacarnya bintang favoritmu. Apa kau tidak tahu
dia?” kata Tuan Kim tak percaya
“Aku
tidak punya waktu untuk menonton televisi sekarang.” Tegas Jae Hee lalu keluar
dari Cafe.
Jae Hee
mengunakan pakaian yang baru dibelinya. Dari jauh, Jin Kyung melihat dari
kejauhan ibunya masih dengan tubuh tambunnya. Ia lalu memanggil sang ibu, Jae
Hee yang rindu dengan anaknya langsung memeluk erat dan meminta maaf.
“Astaga,
bobotmu turun banyak... Apakah kabarmu baik?” tanya Jae Hee. Jin Kyung
menganguk.
“Ada
kedai sup tulang daging lezat di sudut dekat sini. Kau Pergilah lebih dahulu.
Ibu akan menyusul.” Kata Jae Hee. Jin Kyung mengerti lalu jalan lebih dulu.
Ia sadar
kalau ibunya berjalan dibelakang dengan wajah tertunduk dan menghindarinya.
Akhirnya Jin Kyung mengajak ibunya pergi bersama dengan merangkul tangan
ibunya. Jae Hee tak enak hati meminta Jin Kyung agar jalan saja lebih dulu. Jin
Kyung menolak karena ingin berjalan dengan Ibunya.
Jae Hee
memberikan mangkuk makanan untuk anaknya, dengan wajah tertunduk memberitahu
Jin Kyung kalau berencana untuk bercerai dan ingin tahu pendapat anaknya. Jin
Kyung seperti tak terkejut hanya berkomentar itu ide yang bagus.
“Sekalipun
Ibu bercerai, Ibu tetap ibuku dan aku tetap putri Ibu. Itu tidak akan pernah
berubah. Itu memang pasti terjadi.”kata Jin Kyung bisa mengerti
“Maaf kau
harus melihat prosesnya yang buruk.” Ungkap Jae Hee merasa bersalah.
“Ibu...
Maafkan aku. Aku menyesali perbuatanku, dan merenungi diriku sendiri.” Akui Jin
Kyung.
“Apa yang
kau sesali? Kau tidak melakukan apa pun.” Komentar Jae Hee. Jin Kyung mengaku
sudah meremehkan dan malu apabila pergi bersama dengan ibunya.
“Aku
putri yang sangat buruk. Setelah Ibu pergi, aku sangat khawatir. Aku khawatir
Ibu tidak akan pernah kembali dan aku tidak akan punya kesempatan untuk meminta
maaf kepada Ibu.” Ungkap Jin Kyung sambil menangis.
“Tidak
apa-apa. Kau tidak seperti itu. Jangan menangis. Ibu tidak ingat sesuatu
seperti itu. Kau satu-satunya hal yang bisa ibu banggakan dalam kehidupan ibu
yang menyedihkan.” Ungkap Jae Hee.
“Mulai
sekarang, jangan hiraukan aku atau Ayah. Ibu hanya perlu memikirkan
kehidupanmu. Ibu sudah merelakan impianmu karena kami. Aku ingin Ibu fokus pada
impian Ibu dan sukses juga.” Kata Jin Kyung
Jae Hee
terlihat binggung tapi akhirnya menganguk mengerti dan berjanji akan menjalani
hidup yang membanggakan. Keduanya pun bisa tersenyum, Jae Hee menyuruh Jin
Kyung untuk makan lebih banyak lagi.
Jae Hee
berjalan dengan wajah bahagia setelah bertemu dengan anaknya, saat akan
menyeberang tak percaya melihat Yi Do masuk menunggu di pinggir jalan dengan
Sek Park. Ia tak percaya kalau Yi Do menunggu selama ini lalu berpikir akan dalam
masalah besar.
“Maaf aku
mematikan teleponmu seperti itu. Aku harus menemui seorang teman.” Ucap Ye Rin
masuk mobil setelah mengoles parfum
“Kau
sudah memesannya?” tanya Yi Do. Ye Rin menganguk. Yi Do pun menyuruh Sek Park
untuk jalan.
Keduanya
menonton film dalam ruangan VIP yang membahas tentang perkelahian terjadi di
sini. Yi Do menatap layar seperti melihat kenangan tentang wanita yang masih
muda dalam layar.
“Kali
pertama kita bertemu dia berkata kepadaku...” gumam Yi Do . Saat itu wanita
mengulurkan jari kelingkingnya berjanji tidak akan melupakannya.
“Namun,
dia... Alih-alih menepati janjinya, dia tidak ingat aku. Tidak sekali pun.”
Gumam Yi Do yang mengingat wajah Jae Hee sudah dewasa tapi sepertinya Jae Hee
tak mengingat tentang dirinya.
“Kim Tae
Joon... Brengsek.” Umpat Ye Rin lalu terdiam melihat Yi Do yang menangis
disampingnya dan akhirnya tak bisa
berkata-kata.
Ye Rin
melihat papan "Hasil Audisi- Min Ye Rin, Zerobell" Yi Do terlihat tak
ada gairah, ye Rin memberitahu kalau bisa berpartisipasi dalam peragaan busana
berkat Yi Do jadi mengucapkan Terima kasih. Yi Do dengan sinis mengaku tidak
melakukan apa pun.
“Karena
aku kalah dalam pertaruhan, maka aku akan mengabulkan satu keinginan. Apa yang
harus kulakukan?” tanya Ye Rin penuh semangat.
“Lain kali...
Saat aku terpikirkan sesuatu.” Kata Yi Do lalu berjalan pergi.
Ye Rin
melihat Yi Do berjalan mendekati Ji Na, Ji Na bertanya apakah Yi Do sudah siap
sudah bersiap untuk rapat. Yi Do pikir perlu bicara dengannya lalu masuk
ruangan.
“Wanita
jahat mana yang membuat Seo Yi Do yang tangguh, bisa menangis?” gumam Ye Rin
menatap Yi Do dan Ji Na masuk ruangan.
“Apa dia
masih membenci Nona Han?” tanya Ye Rin. Sek Park menjawab tidak
“Untuk
apa Pak Seo membenci Ji Na? Dia tidak akan menjadi rekan bisnisnya jika masih
membencinya.” Ucap Sek Park yakin dan Tidak dengan sifat pemarahnya itu.
“Kudengar
hubungan mereka memburuk karena Min Suk.” Ucap Ye Rin. Sek Park memastikan yang
dimaksud mengenai Ji Na yang berselingkuh dengan Min Suk. Ye Rin membenarkan.
“Pada
akhirnya, memang benar mereka menusuknya dari belakang, tapi penyebab semua itu
sebenarnya Pak Seo. Ji Na mengalami banyak kesulitan saat masih bersama Pak Seo
karena Pak Seo tidak bisa melupakan cinta pertamanya. Dia membuat Ji Na sangat
kesepian.” Cerita Sek Park
“Bukankah
Nona Han cinta pertamanya?” kata Ye Rin. Sek Park menegaskan bukan.
“Dia
bertemu cinta pertamanya saat dia masih kecil. Dia terus menutup mulutnya, jadi,
tidak ada yang tahu siapa wanita itu. Dia mengatakan sesuatu yang aneh. Sesuatu
tentang kolera? Apa itu?” kata Sek Park
Ye Rin
menyebut "Cinta di Tengah Wabah Kolera" Sek Park membenarkan dan Yi
Do bilang Ye Rin mirip dengan kolera itu atau semacamnya, dan bahwa itu
memengaruhinya. Ye Rin mengeluh kalau Tidak ada lagi orang yang menderita
kolera.
Ye Rin
melihat Yi Do sedang mengambar dan teringat dengan kejadian sebelumnya.
Flash Back
“Jadi,
apakah pria ini mencoba membunuh suami mantan pacarnya? Aneh sekali.” komentar
Ye Rin
“Bukan
mantan pacarnya. Cinta pertamanya! Dan dia tidak mencoba membunuhnya. Artinya
dia akan menunggu sampai suami cinta pertamanya meninggal.” Ucap Yi Do
“Karena
itukah kau sangat baik terhadapku? Apa Karena aku mirip dengan cinta
pertamamu?” gumam Ye Rin melihat
"Pekan
Mode Gelombang Baru"
Ye Rin
duduk didepan meja rias, rambutnya sedang ditata, teringat kembali dengan yang
dikatakan Yi Do sebelumnya “Jika kamu tidak menyayangi dan mengasihi dirimu
sendiri, maka kau tidak akan pernah menjadi model yang baik.”
“Dan
setiap kali kamu becermin, pujilah dirimu sendiri. Katakan kepada dirimu
sendiri, "Kamu istimewa dan berharga."
“Kau
istimewa dan berharga.” Ucap Ye Rin menatap wajahnya dicermin. Jin Kyung
bertanya apa yang dikatakan Ye Rin tadi.
“Kudengar
kau harus menyayangi dan mengasihi dirimu sendiri jika kau ingin menjadi model
yang baik. Kau harus memuji dirimu sendiri setiap kali kau becermin. Bahwa Jin
Kyung istimewa dan berharga.” Ucap Ye Rin. Jin Kyung tersenyum.
Akhirnya
Jin Kyung dkk masuk ke ruangan menampilkan pakaian didepan wartawan, Tuan Kim
yang menonton terlihat bahagia. Ye Rin
akhirnya masuk dan memutar tubuhnya, Tuan Kim melontot kaget saat Ye Rin
meminta tanganya ikut berputar seperti sedang memainkan gangsing.
Flash Back
Jae Hee
yang masih muda berlatih berjalan layaknya model lalu memuta badanya, dan
tanganya ikut memutar. Ia lalu mengeluh karena memutar jarinya setiap kali
berputardan sudah diomeli karena ini. Tuan Kim memberikan es krim pada
pacarnya.
“Kenapa
kau ingin sekali menjadi model?” tanya Tuan Kim. Jae Hee mengaku merasa
seolah-olah menjadi orang yang berbeda saat berjalan.
“Aku
bukan siswi model yang penurut, Min Jae Hee, tapi jiwa bebas yang angkuh dan
berani seperti Kate Moss. Aku menyukai rasa bebas itu seakan-akan aku bisa
terbang.” Ungkap Jae Hee dengan wajah bahagia.
Tuan Kim
merasakan ada yang aneh dengan Ye Rin yang mirip dengan Jae Hee. Sementara Yi
Do terlihat kesal melihat Min Suk yang ikut menonton bahkan memberikan senyuman
untuk Ye Rin.
Ye Rin
baru saja keluar dari dress room. Tuan Kim langsung menghampirinya memberikan
buket bunga mengaku menikmati peragaannya. Ye Rin mengucapkan Terima kasih
dengan wajah acuh. Tuan Kim pikir Ye Rin masih mengingatnya.
“Aku dari
departemen pemasaran Susung Electronics. Aku ingin bekerja denganmu untuk iklan
perusahaan kami.” Kata Tuan Kim
“Tolong
hubungi agensiku. Baiklah.” Ucap Ye Rin dan akan bergegas pergi tapi Tuan Kim
menahanya.
“Saat aku
menontonmu dalam peragaan, aku teringat akan model lain. Siapa model favoritmu?”
tanya Tuan Kim
“Aku menyukai
Kate Moss...” kata Ye Rin lalu panik karena pasti ketakutan jati diri yang
sebenarnya.
“Kau Jae
Hee, bukan?” ucap Tuan Kim memegang lengan Ye Rin dengan erat. Ye Rin mencoba
mengelak dan wajahnya terlihat ketakutan.
“Aku hidup
bersamamu selama 17 tahun. Bagaimana mungkin aku tidak mengenalimu? Tapi...
Bagaimana kau bisa berubah seperti ini?” ucap Tuan Kim memegang wajah Ye Rin.
Ye Rin
hanya diam saja, saat itu juga Yi Do datang memberikan pukulan pada Tuan Kim
bertanya siapa kau. Tuan Kim terlihat shock bertanya yang sama. Yi Do berteriak
marah karena Tuan Kim berani menyentuh Ye Rin didepan matanya.
“Pak Seo!
Jangan lakukan itu. Kamu harus hati-hati dengan anjing gila. Mereka akan
menggigit.” Ucap Ye Rin menahan Yi Do agar tak memukul Tuan Kim lalu mengajak
pergi.
Mi Yoo
dengan kacamata hitamnya tak percaya kalau gagal dalam semua audisi. Si wanita
hanya mengangguk. Mi Yoo tak terima dengan bertanya apakah mereka tak tahu
siapa dirinya, yaitu Son Mi Yoo. Si pegawai memberitahu Mungkin mereka
menggagalkan Mi Yoo karena mereka tahu siapa dirinya.
“Siapa
yang akan memilih model dengan kehidupan pribadi yang berantakan? Semua orang
di industri ini sudah mendengar rumor itu.” Ucap si pegawai
“Berani-beraninya
kau membicarakan kehidupan pribadiku! Rumor apa? Apa itu?” teriak Mi Yo marah
“Jangan
pura-pura tidak tahu. Kau mencoba memerkosa Pak Seo dan dikeluarkan dari
agensinya.” Ucap Sipegawai, Mi Yoo hanya bisa mengumpat marah.
Di dalam
sebuah club, semua model mulai nari dan minum. Jin Kyung akan minum, Ye Rin
menahanya karena itu adalah alkohol. Jin Kyung mengeluh kalau Ye Rin benar-benar
bersikap seperti ibunya di saat-saat seperti ini. Ye Rin hanya bisa terdiam.
“Jangan
khawatir. Ini tidak mengandung alkohol.”kata Jin Kyung. Ye Rin pun bisa
tersenyum lalu melihat jam tanganya dan sudah saatnya berubah jadi meminta izin
Jin Kyung ke Kamar kecil.
Di sisi
ruangan sendiri, Ji Na tak percaya kalau Yi Do bisa meninju seseorang dan itu
tidak biasanya dan mengejeknya Yi Do seperti masih remaja. Yi Do mengeluh kalau
berisik sekali di sini lalu membuka penutup telinganya.
Tiba-tiba
lampu di ruangan mati, semua panik karena ruangan jadi sangat gelap. Di depan
mereka terlihat ada layar terbentang dan video Yi Do terlihat dilayar, Ye Rin
keluar dari dalam kamar dan Yi Do mengejarnya.
“Kenapa
kau meninggalkanku seperti ini?” keluh Yi Do. Ye Rin mengaku Melakukan semua
itu juga membuatnya lelah.
“Kau Basuhlah
sendiri.” Ucap Ye Rin lalu berlari kabur. Yi Do marah mengejarnya.
Ji Na
kaget melihat video yang ada dilayar begitu juga Yi Do. Semua model mengetahui
kalau Seo Yi Do dan Min Ye Rin seperti tak percaya melhatnya. Dibagian bawah
tertulis caption "Desainer Terkenal Menerima Layanan Seksual dari Model
Baru"
Semua
tatapan mengarah pada Yi Do berkomentar semua sudah gila dan tak bisa di
percaya. Jin Kyung yang melihatnya terlihat kasihan dengan Ye Rin yang terkena
gosip lagi. Yi Do akhirnya berusaha keluar dari club, beberapa orang mencoba
mengambil gambarnya.
Ye Rin
sedang ada di toilet untuk memakai parfum tiba-tiba ditarik kepalanya dengan
pintu toilet yang sudah dikunci. Beberapa saat kemudian rambut Ye Rin sudah
berserakan dilantai dan tubuhnya sudah tak berdaya. Soo Yeon mengeluh Ye Rin benar-benar
melewati batas.
“Apa kau
menjual dirimu? Berani-beraninya kau mencoba memasuki kehidupan Min Suk dengan
tubuh kotormu itu?” ucap Soo Yeon dengan stick baseball di pundaknya.
“Apa Kau
lagi? Aku membiarkanmu bebas dengan peringatan waktu itu, dan kau masih
bersikap menyebalkan.” Keluh Ye Rin lalu berusaha mengambil parfum yang
terjatuh.
“Hei...
Apa kau ingin memakai parfum pada saat-saat seperti ini?” ucap Soo Yeon marah
menendang Ye Rin lalu mengambil parfum Ye Rin lalu membuangnya di wastafel.
“Kembalikan
itu... Jangan... Dasar.. Tidak!” teriak Ye Rin sambil memegang tanganya yang
cedera.
Saat itu
Soo Yeon mengembalikan parfum dan merasakan ada sesuatu. Ye Rin akhirnya
berubah menjadi Jae Hee dan melambaikan tangan pada Soo Yeon. Soo Yeon melonggo
kaget melihat tubuh Ye Rin berubah, akhirnya Jae Hee menarik Soo Yeon untuk memberikan pelajaran.
Yi Do
yang sudah keluar akhirnya masuk club lagi, beberapa orang langsung mengambil
gambarnya. Jin Kyung terlihat kebingungan, Yi Do menanyakan Ye Rin. Jin yung
mengaku sedang mencarinya juga dan tidak bisa memeriksa kamar kecil karena
dikunci.
“Min Ye
Rin, apa kau ada di dalam?!!” teriak Yi Do dari luar berusaha membuka pintu
tapi terkunci lalu mengedor-gedornya. Saat itu tiba-tiba lampu dalam club mati.
“Apa itu?
Apakah mati lampu lagi? Ada apa dengan tempat ini?” ucap Yi Do ketakutan.
Saat itu
Soo Yeon keluar sambil menangis dengan rambut berantakan. Jin Kyung kaget dan
Yi Do akhirnya masuk ke dalam toilet memanggil Ye Rin kaget karena ada rambut
di lantai. Ia lalu membuka pintu paling pojok dan Ye Rin terihat duduk dengan
wajah lemas.
Yi Do
membawa Ye Rin keluar dengan menutup mengunakan jasnya, Para wartawan langsung
meminta tanggapan tentang video yang viral itu dan ingin tahu apakah tuduhan
itu benar, Apa hubungan Anda dengan Min Ye Rin. Yi Do tak menjawab bergegas
masuk mobil dan pergi.
“Apa kau
merasa lebih baik? Apa yang terjadi di kamar kecil itu? Siapa itu? Siapa yang
melakukan ini padamu?” tanya Yi Do marah
“Tiba-tiba,
seorang anak mengajakku berkelahi dan mengatakan aku telah menjual diri.”
Cerita Ye Rin
Sementara
Mi Yoo bertemu dengan pria yang terlihat kekar saat mengunjunginya di rumah
sakit. Si pria tahu kalau Mi Yoo mengatakan kalau Ye Rin membuatkan bubur dan
bersikap baik kepadanya tapi malah merilis video itu dan menurutnya itu keterlaluan.
“Aku tidak
membenci dia... Tapi aku terlalu kesal untuk merasa terharu dengan rasa kasihan
yang murahan. Aku akan membalas perbuatan Seo Yi Do berkali-kali lipat.” Tegas
Mi Yoo penuh amarah.
Yi Do
sampai disebuah rumah mengajak Ye Rin, lalu menyalakan lampu ruangan. Ye Rin
ingin tahu dimana mereka. Yi Do memberitahu kalau ini tempat ayahnya menginap
setiap kali pergi memancing walaupun benci
dengan tempat ini.
“Tapi
kita akan paling aman berada di sini malam ini.” Kata Yi Do. Ye Rin melihat Tempatnya
bersih.
“Aku
meminta seseorang merawatnya.” Kata Yi Do, Ye Rin melihat hanya ada satu kamar dan
satu tempat tidur.
“Itu agak
mencurigakan.” Komentar Ye Rin, Yi Do terlihat binggung.
“Pak Seo,
omong-omong, kau tidak mencoba melakukan sesuatu denganku, bukan? Kuharap kau
tidak mencari-cari kesempatan. Kau pria bernafsu yang licik.” Ejek Ye Rin. Yi
Do tak percaya Ye Rin mengatakan itu.
“Bukannya
kau sama sekali tidak menarik, tapi ini tidak benar. Sudah ada rumor buruk yang
tersebar. Bagaimana jika kita benar-benar melakukan kesalahan? Maka itu akan membuat
rumornya menjadi fakta.” Kata Ye Rn
“Hei,
bukankah aku sudah berulang kali memberitahumu? Kau harus tahu diri. Aku punya
standar yang tinggi... Sekalipun dunia kiamat dan hanya kita berdua
penyintasnya, kita akan menjadi manusia terakhir di muka bumi. Kuberi tahu kau,
tidak akan terjadi reproduksi apa pun. Jadi Ganti pakaianmu!” kata Yi Do
memberikan pada Ye Rin.
Yi Do
sudah berganti baju melihat Ye Rin yang tidur disofa lalu membangunkanya. Tapi
Ye Rin seperti sangat lelah sampai tak bisa bangun, akhirnya Yi Do mengendong
Ye Rin untuk tidur di tempat tidur. Saat itu Yi Do menatap Ye Rin lebih dekat
dan wajahnya tersenyum.
Tapi ia mencoba menyadarkan diri agar tak hilang
akal, saat akan pergi melihat luka di lutut Ye Rin. Yi Do memberikan salep dan
dan juga plester, lalu melihat ada luka juga dibagian paha Ye Rin, Yi Do sempat
akan memberikan obat tapi seperti mulai hilang kesadaran.
“Hanya
ada satu kamar dan satu tempat tidur. Kau tidak mencoba melakukan sesuatu
denganku, kan? Aku berharap kamu tidak mencari-cari kesempatan... Dasar pria
nakal penuh gairah.” Ucap Ye Rin mengoda Yi Do.
“Aku..
penuh... gairah?” ucap Yi Do seperti menahan diri melihat Ye Rin.
Bersambung
ke episode 16
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar