PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
“Harusnya
kau katakan akan bekerja dengan Unicon. Aku tidak berkencan dengan orang
industri...” ucap Ta Mi dan Mo Gun
langsung membersihkan lipstik dibibir yang Berlepotan.
“Berapa
usiamu?” tanya Ta Mi yang terlihat sedikit gugup, Mo Gun menjawab tidak di
bawah usia.
“Siapa
bilang kau bisa bicara santai?” keluh Ta Mi, Mo Gun pikir mereka sudah sepakat
dan merasa Ta Mi tidak ingat.
“Kau
sudah jadi perbincangan di tempat kerja. Apa baik-baik saja?” tanya Mo Gun
khawatir.
“Maaf... Aku
pasti akan membayar laundrymu.” Kata Ta Mi memberikan berkas agar tak bekas
bibirnya tak terlihat lalu bergegas pergi.
Pria dari
bagian gaming melihat Ta Mi berpikir kalau tidak suka musiknya. Mo Gun mengaku
bukan tapi Ta Mi akan membayarnya dengan senyuman penuh arti.
Jo Ah Ra
sedang membersihkan cafe, seorang pria berdasi memanggilnya lalu menunjuk
pesanan yang ada di buku menu lalu kembali mengobrol. Ah Ra bertanya mau pesan
yang mana. Si Pria melonggo binggung seperti tersadar kalau Ah Ra tak bisa
melihat.
“Cappucino
dan Jeruk...” ucap si pria. Ah Ra membua matanya menyuruh keduanya kalau hanya menerima
pesanan di kasir. Dua pria itu hanya bisa melonggo diam.
Ah Ra
melihat Ta Mi yang datang dan langsung menyapa dengan ramah, dan tahu pasti
Pesan Es Americano. Ta Mi meminta agar ditambahan es yang banyak. Ah Ra
bertanya apakah terjadi sesuatu. Ta Mi kesal karena malah menanyakan usianya.
“Kenapa
aku bertanya? Semakin muda semakin bagus.” Keluh Ta Mi kesal
“Aku
tidak tahu masalahnya, tapi syukurlah bukan sesuatu yang aku duga.” Ucap Ah Ra.
Ta Mi terlihat binggung.
“Aku
gembira melihatmu lagi sesudah kekacauan yang disebabkan di persidangan. Unicon
adalah perusahaan yang baik.” Ucap Ah Ra.
“Terima
kasih sudah menyadarkanku.” Kata Ta Mi teringat dengan masalahnya sekarang.
Ga Kyung
datang dengan nada menyindir bertanya apakah Rapat dengan Departemen Gaming
berjalan baik. Ta Mi kaget melihat temanya yang datang lalu mengangguk. Ga Kyung menyuruh Ta Mi menunggu di ruangan
dan akan akan segera ke sana.
Ta Mi
gugup dalam ruangan Ga Kyung sendirian lalu melihat sesuatu diatas bunga mawar.
Flash Back
Ga Kyung
menuliskan "Portal web harus paling
progresif dan kreatif, Tidak ada yang boleh melanggar hak untuk tahu dan kebebasan
berekspresi pengguna. Portal web harus menganggap ini sebagai nilai terpenting
dan secara aktif melakukan yang terbaik untuk melindunginya."
“Baiklah
dan Ambillah ini sebagai referensi.” Kata Ta Mi memberikan sesautu, Ga Kyung
bertanya apa ini.
“Selamat
ulang tahun.”ucap Ta Mi ternyata memberikan hadiah. Ga Kyung pikir Ta Mi tidak
pernah lupa.
“Jangan
khawatir, tahun depan juga aku tidak akan lupa. Coba Lihat, apa itu cocok...
Apa "cigarette holder"? Cantik.” Ucap Ga Kyung bahagia.
“Merokoklah
seperti cerobong lalu mati agar akhirnya aku dapat dipromosikan.”ejek Ta Mi
“Kata-katamu
sungguh cantik” balas Ga Kyung. Ta Mi pikir kalau itu sebabnya Ga Kyung menyukai dirinya.
Ta Mi
duduk bersama dengan Ga Kyung yang mengatakan
akan lewatkan teguran dan hanya memastikan kenyataannya jaadi perlu
persiapkan untuk kedepannya... Ta Mi pikir Ga Kyung tak memahami dirinya. Ga Kyung pikir itu tak penting.
“Kenyataan
kau melakukan apa yang kau lakukan di persidangan berarti kau yakin ID milik
Anggota Kongres Joo Itu dibahas pada sebuah wawancara 11 tahun yang lalu dan
bisa saja salah ketik. Bagaimana bisa kau sepercaya diri itu?” kata Ga Kyung
“Jangan
khawatir. Aku tidak pernah melihat melalui data pribadinya.” Kata Ta Mi
“Apa kau
yakin? Kau ingat saat aku menyanyakan nomor teleponnya, 'kan?” ucap Ta Mi
Flash Back
Ta Mi
menelp Ga Kyung memohon agar Jangan tanya alasan, tapi beritahu saja nomor
telepon Joo Seung Tae. Setelah itu Ta Mi mencari informasi tentang Tuan Joo
dengan ID [JOOST2005: BISAKAH KAU BUKTIKAN BAHWA KAU MASIH DI BAWAH USIA?]
Setelah
itu Ga Kyung menelp [JOO SEUNG TAE,
010-859-3959] Ta Mi pun bisa mencari informasi dari nomor telp.
“Probabilitasnya
cukup tinggi bagiku untuk mencobanya.” Ucap Ta Mi yakin
“Ada
kemungkinan itu bukti upaya dia mencari anak di bawah umur, tapi kau tidak
menemukan apa pun untuk membuktikan.” Kata Ga Kyung
“Apa aku
perlu mencari bukti juga? Aku sudah membayar pajak penuh.” Kata Ta Mi merasa
tak perlu melakukan.
“Ini
bukan masalah pribadi. Ini masalah perusahaan. Jika kita dituntut...” kata Ga
Kyung khawatir
“Prostitusi
anak dilakukan, tapi dia malah akan menuntutku apa karena tidak pernah
benar-benar terjadi? Itu bukan pilihan
yang bisa diambil politisi.” Tegas Ta Mi yakin
“Apa Kau
pikir ini membuatmu jadi pahlawan? Kau menempatkan perusahaan dalam bahaya dan
menghina sidang kongres.” Ucap Ga Kyung sinis
“Kaulah
yang menghina sidang. Jika aku ingin jadi pahlawan, maka aku akan mengaku bahwa
kau membuat-buat peringkat kata kunci atas nama KU Group dan mengungkapkan
bahwa persidangan adalah konspirasi. Tapi aku tidak melakukannya. Kenapa? Aku
tidak ingin membakar diri.” Tegas Ta Mi
“Perusahaan
mungkin menganggapku sebagai perisai, Tapi aku menyayangi diriku sendiri. Aku
satu-satunya yang bisa melindungi diriku sendiri, dan aku mengambil tindakan
karena alasan itu. Perusahaan yang kacau. Sidang kongres. Aku tidak ingin
memihak siapa pun.” Ucap Ta Mi
“Hanya
mereka yang berkuasa yang dapat melakukan semaunya Bahkan kau tidak punya apa
yang kumiliki. Sidang disiplin akan segera diadakan. Jadi Bersiaplah.” Kata Ga
Kyung sinis.
“Kenapa
aku bersiap untuk sidang disiplin?” kata Ta Mi. Ga Kyung heran Ta Mi yang tidak
tahu alasannya.
“Periksa
untuk melihat apa imbas atas tindakanmu. Internet membuktikan kemampuannya sekali
lagi.” Kata Ga Kyung. Ta Mi hanya bisa diam saja.
Ta Mi
berjalan pulang melihat nama diponselnya [JIN] lalu memilih untuk tak
mengangkatnya. Tiba-tiba Mo Gun sudah ada dibelakang Ta Mi, mengeluh karena
tidak menjawab. Ta Mi kaget melihat nama diponsel Mo Gun [HEIHACHI]
Flash Back
Mo Gun
menuliskan nomor di ponsel Ta Mi dan mengaku
tidak menekan "panggil". Ta Mi setengah mabuk ingin tahu
alasanya. Mo Gun menegaskan kalauKarena
itu pilihan Ta Mi sekarang. Ta Mi memilih untuk menekan “panggil” dan ponsel Mo
Gun pun berdering.
“Kau akan
menyimpannya dengan nama apa?” tanya Ta Mi. Mo Gun mengaku sudah tahu nama Ta
Mi.
“Heihachi.”
Kata Mo Gun yaitu karakter dalam games. Ta Mi pun tak menolaknya.
“Biarkan
aku membayar untuk laundymu. Aku minta maaf...” ucap Ta Mi tak ingin
dekat-dekat dengan Mo Gun
“Kita
tidak berhubungan intim.” Tegas Mo Gun, Ta Mi mengeluh Mo Gun yang berbohong.
“Kita
melakukannya.”ucap Ta Mi dengan sangat yakin. Mo Gun tersenyum karena ternyata
Ta Mi mengingatnya.
“Aku
pikir kau ingin lupakan.” Goda Mo Gun, Ta Mi mengeluh karena tak ada alasan
untuk melupakanya.
“Apa kau
Pikir, aku akan bunuh diri karena tidur denganmu? Kita akan akhiri dengan ini.”ucap
Ta Mi memberikan uang.
“Apa ini?
Apa Kau bayar aku untuk seks?” keluh Mo Gun. Ta Mi menegaskan itu untuk biaya
laundy
“Mungkin
lain kali.” Ucap Mo Gun, Ta Mi menyuruh Mo Gun untuk mengambilnya karena karena
tidak ada lain kali.
“Malam
itu adalah kesalahan mabuk bagi kita berdua...” tegas Ta Mi tak ingin
menganggap lebih, Mo Gun menyela
“Siapa
bilang itu kesalahan? Bagiku itu bukan kesalahan.” Tegas Mo Gun
“Aku
bukan tipe orang seperti itu. Bagiku itu kesalahan. Anggap saja itu pernah
terjadi.” Tegas Ta Mi tak ingin berhubungan dengan pria lebih muda.
“Apa Kau
semacam wanita yang nakal? Kau sering tidur dengan pria sembarangan saat
perasaanmu seperti itu?” ejek Mo Gun.
Ta Mi
sempat melonggo lalu mengaku tak tidak pernah seperti ini jadi itulah sebabnya
persaannya jadi tidak enak. Mo Gun ingin tahu alasanya dengan menyimpulkan Ta
Mi yanbg tidak pernah melakukan cinta satu malam, tapi sangat terpikat dengan
dirinya.
“Tapi,
kenapa semengerikan itu?”goda Mo Gun, Ta
Mi tak percaya dengan ucapan Mo Gun, bertanya siapa pria yang ada didepannya
itu.
“Aku pria
yang kau cium.” Kata Mo Gun menunjuk baju cap bibir Ta Mi dengan bangga. Ta Mi
hanya bisa diam saja.
Dalam
ruangan, Tiga orang pria sibuk bermain
games dengan suara berisik. Mo Gun masuk ruangan, semua panik menutup
layar dan menyapanya. Mo Gun mengeluh kalau sudah bilan untuk memventilasi
kantor setiap dua jam. Kim Sun Woo mengaku sudah ingin melaukannya tapi Dua jam berlalu lalu buru-buru membuka
jendela.
“Bagaimana
rapatnya? Apa yang dikatakan Unicon? Apa mereka menentang latar belakang musik
romantis? Begitukah?” ucap Sun Woo penasaran, Mo Gun ingin membuka jaket teringat
dengan cap bibir dibajunya, tapi tak peduli
“Mereka
ingin lupakan semuanya.” Kata Mo Gun, Sun Woo binggung berpikir kalau gagal
lagi.
“Tidak,
kita harus bergerak maju. Mereka bilang kita berhasil.” Ucap Mo Gun, Sun Woo langsung
berteriak bahagia.
“Aku tahu
akan berhasil... Astaga, lihat dadamu yang kuat itu.” Puji teman Mo Gun,
“Minggir.
Kau menghalangi pandanganku.” Keluh Mo Gun, Sun Woo lalu melihat cap bibir,
lalu bertanya-tanya apa itu. Mo Gun tak menjawab memilih untuk pergi.
“Apa hal
ini sering terjadi pada rapat? Mungkin aku harus menghadiri lain kali.”
Kata Sun Woo heran.
“Itu
hanya terjadi pada orang-orang sepertiku. Pria dengan dada kuat.” Komentar Mo
Gun bangga. Sun Woo terlihat bahagia.
Cha Hyun
berjalan di lobby dengan sangat yakin, Tuan Min Hong Joo berjalan mengikuti
langkah Cha Hyun merasa bahagia karena tidak terlambat, Cha Hyun tak percaya
kalau Tuan Min tidak pernah hadiri debat.
“Aku
lebih suka tidak tinggal di perusahaan, dan aku harus selesaikan beberapa
pekerjaan juga.” Ungkap Tuan Min
“Apa kau
tahu apa perdebatannya?” tanya Cha Hyun. Tuan Min mengeluh kalau Cha Hyun itu mengharapkan
itu dari pria yang tidak tahu apa-ap dan seseorang harus memberitahunya.
“Soal
peraturan ilegal tentang komunitas online. Semuanya dipicu oleh Bae Ta Mi...
Lagi pula, aku dengar dia akan datang juga. Tujuanku hari ini adalah sedikit mengoceh.”
Ucap Cha Hyun yakin. Tuan Min ingin tahu alasanya.
“Untuk
mengungkap masalah nyata dari operasi Unicon. Dia mungkin sudah menghindari
sidang kongres, tapi dia akan menjawab pertanyaan pada debat ini.” Kata Cha
Hyun. Tuan Min menghela nafas berpikir lebih baik pergi saja.
Cha Hyun
dan Ta Mi duduk berhadapan, Ketua memberitahu kalau mereka meminta semua mesin pencarian untuk mengatur
tim yang berspesialisasi dalam pemantauan komunitas prostitusi dan perjudian
online. Ia memberitahu Karena perhatian yang ditambahkan, publik sudah menuntut
peraturan.
“Jika tidak
dapat memonitornya sendiri, maka kita akan dipaksa untuk membahas peraturan
hukum.” Ucap Ketua
“Sebanyak
itu yang harus kita lakukan.” Kata Cha Hyun. Ta Mi mengeluh Cha Hyun itu setuju
sensor pemerintah melalui internet.
“Membuat
peringkat kata kunci dan komunitas prostitusi online. Kenapa tidak ada batasan
hukum? Singapura sudah memiliki aturan seperti itu.” Ucap Cha Hyun.
“Namun,
negara-negara lain belum menerapkannya. Nilai terbaik Internet adalah
kebebasannya dan sebagian besar negara sepakat.” Ucap Ta Mi
“Unicon
pasti takut dengan peraturan semacam itu. Mereka yang ketakutan adalah mereka
yang menyembunyikan sesuatu. Itulah yang dikatakan sebagian orang.” Tegas Cha
Hyun
“Direktur
Cha, kata-kata itu berasal dari Nazi.” Komentar Ta Mi, Cha Hyun pikir Kebebasan
tanpa kewajiban apa pun sama dengan kekerasan.
“Katakanlah
seseorang menulis "Cha Hyun, sinting..." Di dinding rumahku. Tulisan
itu mungkin melukaimu secara emosional. Haruskah aku dihukum hanya karena aku
pemilik tembok? Situs portal web hanya menyediakan ruang. Kami tidak
bertanggung jawab atas tindakan pengguna.” Kata Ta Mi
“Tentu
saja tidak. Namun, apa yang pemilik rumah lakukan sesudah melihat tulisan itu?
Apa kau menghapus atau melakukan sesuatu untuk mencegah coretan lebih lanjut?”
kata Cha Hyun
“Haruskah
pemerintah ikut campur dan mengurus tembokku karena aku tidak melakukannya? Selain
itu, kenapa kau duduk di sini jika kau pikir ini kesalahan kami saja?”keluh Ta
Mi
“Barro
tidak membawa situs ilegal sebanyak Unicon.” Balas Cha Hyun bangga.
“Itu
karena kalian tidak punya banyak pengguna. Mari jujur. Puluhan ribu orang
bergabung dengan komunitas ilegal ini. Ribuan orang berkunjung setiap hari dan
jumlah tampilan halaman lebih dari 10.000. Kami memilih untuk tidak mengurus
ini.” Tegas Ta Mi
“Tingkat
pangsa pasar dikirimkan padaku setiap pagi, jadi, bagaimana aku bisa menyerah pada
hitungan tampilan halaman 10.000? Bukankah begitu? Apa yang kita butuhkan bukan
regulasi, tapi bermain adil.” Ucap Ta Mi
“Menyenangkan
mendengar dari orang yang terlibat sidang atas manipulasi peringkat kata kunci.
“ ejek Cha Hyun
“Atasi
kompleksitas inferioritasmu dengan berbuah, Direktur Cha Hyun” sindir Ta Mi
“Apa
ini... rasa rendah diri yang kau lihat? Aku malu sebagai orang yang bekerja di
bidang yang sama.” Kata Cha Hyun
“Lalu,
jadilah mesin pencarian nomor satu dan kembalikan status semua situs.” Balas Ta
Mi
“Kenapa
kalian membanggakan tempat pertama dengan hasil menipu?” sindir Cha Hyun.
Ta Mi
mengaku tidak membanggakan, tapi tidak suka ada di posisi kedua jadi
mengorbankan dirinya sehingga orang
mencari korupsi Unicon di situs Unicon. Tuan Min menyela karena sudah mulai
terjadi ketegangan, menurutnya mereka harus diskusi dengan tidak saling
menghina. Ta Mi dan Cha Hyun saling menatap dingin.
Cha Hyun
pergi ke sebuah ruangan, Pegawai bertanya ruangan mana yang akan dipakai. Cha
Hyun tak menjawab hanya mengambil stick baseball lalu meluapkan amarah sambil
menghancurkan semua barang.
Sementara
Ta Mi bertemu dengan Tuan Min di restoran, dan terlihat kaget. Tuan Min
mengulang kembali kalau bertanya apa
akan pertimbangkan bekerja di Barro. Ta Mi hanya bisa melonggo, Tuan Mi
yakin kalau Ta Mi pasti binggung.
“Sekalian
membahas ini, aku dapat menggajimu lebih banyak. Jika kau punya tim, maka kau
dapat membawanya juga.” Kata Tuan Min
“Tawaran
yang menggiurkan... Pertama, terima kasih. Tapi aku ingin tahu alasannya.” Kata
Ta Mi
“Kami ingin
memperbarui layanan kami. Kami butuh pandangan yang berbeda, Pandangan baru. Barro
punya gaya yang kami pertahankan selama 10 tahun, dan aku ingin merekrut orang
luar dengan pengalaman yang bisa menilai salah atau buruk. Dan juga... Kau bisa
bekerja di lingkungan kerja baru. Bukankah tidak nyaman di Unicon sejak
persidangan?” kata Tuan Min
“Tidak
nyaman, dan aku akan segera didisiplinkan. Tapi aku menghabiskan usia 20 dan
30an-ku di Unicon. Itu masa mudaku. Saat 10 juta pelanggan untuk pertama
kalinya, Saat mencapai tempat pertama. Saat mengalami keuntungan, dan saat kami
pindah ke gedung baru. Aku ada di sana.” Ucap Ta Mi
“Aku mencintai
dan membenci tempat itu seperti orang gila selama 13 tahun. Aku tidak bisa
jelaskan semuanya, tapi bahkan melalui krisis ini, aku ingin tetap di Unicon.
Di situlah hidupku.” Jelas Ta Mi. Tuan Min mengaku bisa paham.
“Pekerjaan
tetaplah pekerjaan. Apa aku terlalu sentimental?” kata Ta Mi, Tuan Min mengaku menyukainya.
Ta Mi
masuk ruangan melihat souvenir mulai dari [HARI JADI UNICON KE 10, HARI JADI UNICON KE
20] lalu meninggalkan ID card diatas meja.
Flash Back
[TAHUN 2006]
Ta Mi
duduk sebagai pelamar pekerja di Unicorn, Pegawai berkomentar Ta Mi dapat
bergabung perusahaan lain dengan resumenya, tapi apakah melamar di tempat lain.
Ta Mi menjawab tidak ada dan ini adalah percobaan ketiganya bergabung dengan
Unicon.
“Aku bahkan
tidak mendaftar ke Barro.” Akui Ta Mi, semua terdiam mendengarnya.
“Haruskah
aku tidak mengatakannya?” ucap Ta Mi, Pegawai HRD mengaku tak masalah.
“Aku ingin
tahu kenapa harus Unicon.” Tanya pegawai, Ta Mi melihat Desain halaman depan cantik. Pegawai ingin
tahu apakah hanya itu saja. Ta Mi membenarkan.
“Aku
pikir internet adalah soal intuisi. Halaman depan yang cantik. Halaman depan
yang baru. Sekali coba terasa nyaman. Pengguna internet tidak terlalu banyak
berpikir. Mereka hanya perlu satu hal untuk memikat mereka. Sisanya mendidih
dari dalam. Aku pikir semua desain Unicon adalah untuk merasakan itu. Akhirnya,
karena satu hal sederhana itu, Unicon akan mengalahkan Barro.” Kata Ta Mi
“Terima
kasih sudah mengakui itu.” Ucap pegawai terlihat bangga. Ta Mi merasa Unicon
dan pikirannya sama.
“Aku
ingin bekerja di mana pikiranku adalah perusahaan.” Ucap Ta Mi yakin.
Ta Mi
duduk di tempat yang sama, tapi kali ini ia akan menjalani sidang komite
disiplin, karena lalai memantau grup online, dan membiarkan mereka menawarkan
layanan ilegal, sehingga menyebabkan keresahan sosial. In Kyung ingin tahu
apakah Ta Mi mengakui dan merusak reputasi perusahaan.
“Apa Itukah
caramu memelintirnya?” ucap Ta Mi sinis. In Kyung menegaskan apakah Ta Mi
mengakuinya.
“Aku
pikir didisiplinkan atas pertunjukanku. Sekarang aku mengerti. Kalian tidak
punya alasan untuk mendisiplinkanku untuk itu. Kenapa kalian harus
mendisiplinkanku? Untuk siapa pertunjukan ini? Aku akan anggap setiap komentar yang
tidak terkait berarti persetujuanmu.” Ucap Ta Mi menatap kearah Ga Kyung hanya
diam saja.
“Direktur
Bae Ta Mi, Menurut Peraturan Unicon Nomor 12, melalaikan tugas, dan Nomor 15,
mengabaikan kewajiban, maka kau dipecat.” Kata In Kyung
“Apa Kau
baru saja bilang "dipecat"? Apa Kau memecatku karena tidak mengelola
grup online? Bukankah itu cara terbaik untuk masa depanmu? Aku pikir kita
perhatian.” Ucap Ta Mi. In Kyung tak percaya mendengarnya.
“Aku
korbankan masa mudaku pada sebuah perusahaan yang berpikir memecat adalah
perhatian. Kenapa kalian semua seperti ini? Sunbae... Apa ini benar?” tanya Ta
Mi menatap Ga Kyung meminta pembelaan.
“Semua
yang kau katakan benar. Lalu kau mulai bilang sesuatu yang salah. Aku pernah
menyukaimu dan ingin jadi sepertimu.”akui Ta Mi.
“Maka,
kau harus jadi sepertiku.. Bukannya dipecat.” Sindir Ga Kyung, Ta Mi mengaku sekarang
tidak lagi.
“Kenapa
aku harus menyukaimu kini? Aku membawa sesuatu untuk berjaga-jaga... Tidak
kusangka akan menggunakannya.” Ucap Ta Mi memberikan surat pengunduran diri
diatas meja.
“Pada
saat ini, Aku akan meninggalkan perusahaan busuk yang berpihak pada kekuasaan
untuk mengubah pers,dan menyalahkan karyawan untuk mengambil keuntungan yang
tidak adil.” Tegas Ta Mi. In Kyung menolak menyuruh agar kembali ke tempat
duduknya.
“Jangan
beri perintah. Aku bukan lagi karyawanmu... Dan kau. Ambil pengunduran diri, Direktur
Song” kata Ta Mi lalu bergegas meninggalkan ruangan. Ga Kyung hanya diam saja
melihat surat pengunduran diri.
Dua pria
tua baru saja selesai mendaki memuji Nyonya Jang karena Setiap hari semakin
bugar, bahkan Ketika mendaki sebelumnya, hampir tidak bisa mengikuti. Nyonya
Jang mengaku berhenti dari kebiasaan merokok dan minum selama 50 tahun hanya
untuk mencoba mengalahkannya.
“Aku
janda yang tidak merokok atau minum. Bertemu dengan kalian adalah satu-satunya suka
cita dalam hidup.” Kata Nyonya Jang
“Jika
tahu kau sesantai ini, kami akan memintamu untuk bergabung dengan kami lebih
cepat. Aku kira dia lebih seperti yang lain daripada kita. Kalian semua bekerja
untuk pemerintah.” Ucap Si pria
“Siapa
yang pedulikan golongan? Bagaimanapun, Anggota Kongres Joo mengalami kesulitan,
kan? Presiden pasti khawatir partainya memiliki masalah. Aku harus menghiburmu
sedikit.” ucap Nyonya Jang.
Ga Kyung
melihat ibu mertuanya berbincang dengan dua anggota partai. Nyonya Jang
memanggil sekertarisnya, Dua pria kaget melihat tas yang diberikan Nyonya Jang
dan berusaha untuk menolaknya. Nyonya Jang mengaku tak masalah.
“Itu
hanya ginseng merah. Jika kalian berdua jatuh sakit, aku harus mendaki
sendirian dan akan membosankan.” Ucap Nyonya Jang memberikan perumpaan padahal
isinya berisi uang
“Tidak
boleh... Kita harus mendaki bersama.” Kata Si pria, Nyonya Jang pun mengubar
senyum.
Nyonya
Jang melepaskan pakaian dengan wajah kesal lalu bertanya pada Ga Kyung ingin
tahu apakah sudah memecat Ta Mi. Ga Kyung memberitahu sudah memecatnya lalu bertanya Apa ada yang
lebih buruk. Nyonya Jang menceritakan
Karena si sinting itu, jadi harus pergi hiking dengan orang bodoh yang
berkepala dingin.
“Kami
mengambil risiko dengan memecatnya. Tidak ada yang dipecat karena tidak
memantau layanan...” ucap Ga Kyung
“Ga
Kyung... Kenapa kau sangat masuk akal? Unicon adalah masalah besar belakangan
ini.” Ucap Nyonya Jang marah, Tuan Oh hanya melihat istrinya dimarahi oleh
ibunya seperti tak bisa membelanya.
Ga Kyung
minum dibar, temanya menanyakan apakah baik-baik saja. Ga Kyung pikir Jika
baik-baik saja kenapa harus ada di bar. Temanya pikir benar juga, lalu melihat
Ga Kyung pasti sangat tertekan jadi harus membawakankan sesuatu yang cantik.
“Belum
ada pria yang lebih baik dari Min Kyu sejak dia pergi. Apa kau tetap
berhubungan dengannya?” tanya Si teman.
“Siapa
Min Kyu?” kata Ga Kyung tak mengenalnya. Temanya menjelaskan Han Min Kyu, Pria yang bekerja untuknya. .
“Dia
baru-baru ini muncul dalam sebuah drama. Dia sangat populer akhir-akhir ini.”
Jelas Temanya.
“Kenapa
aku harus tetap berhubungan dengannya?”keluh Ga Kyung, Temanya membenarkan
“Aku tidak
berpikir Min Kyu tetap berhubungan dengan siapa pun dalam bisnis ini sesudah
dia pergi. Dia tidak pernah menjawab teleponku.” Ucap Temanya.
Seorang
pria masuk ruangan, Temanya memberitahu kalau Pria itu penghibur pemula. Pria
muda menyapa Ga Kyung lebih dulu, Teman Ga Kyung pikir pria ituterlihat bagus
lalu menyuruh duduk disamping Ga Kyung yang masih terkejut.
“Aku
Terkejut , ternyata kau benar-benar cantik. Aku kira usiamu 20an.”ucap sipria
mencoba memuji
“Apa Kau
pikir aku di sini untuk mendapat penilaian?” ucap Ga Kyung sinis. Si pria
melongggo binggung. Teman Ga Kyung langsung memarahinya.
“Suasana
hatinya tidak baik, jangan bertingkah.
Ayo Tuangkan minuman. Jangan tambahkan es ke dalamnya.” Ucap Teman Ga
Kyung.
Si pria
mengerti, lalu menuangkan minuman tapi sepertinya si pria salah menuangkan
berapa banyak wine dan akhirnya membuang ke ember es batu. Temanya binggung
karena Ga Kyung terus meminta pria itu mengulangi menuangkan wine.
“Kau
harus minum juga... Tapi Minumlah apa yang kau buang.” Ucap Ga Kyung setelah
melihat gelasnya yang terisi penuh.
“Semuanya?
Hei... Ada apa denganmu? Hari ini adalah hari pertamanya. Jika kau lakukan ini,
dia akan berhenti. Sulit untuk pekerjakan orang akhir-akhir ini.” Kata teman Ga
Kyung membela anak buahnya.
“Jika kau
tidak bisa meminumnya, tuangkan...cDengan begitu, kau akan dapat belajar bahwa
kau seharusnya tidak menilai salah satu pelangganmu.” Kata Ga Kyung sinis.
Akhirnya si pemuda menyiram es batu dan wine diatas kepala, senyuma Ga Kyung
bisa terlihat.
Ta Mi
terbangun karena bunyi alarm, lalu ingin bergegas turun dari tempat tidurnya,
lalu teringat kalau sekarang adalah pengangguran lalu mengumpat kesal karena
sudah jadi kebiasan bangun pagi hari. Ia
mencoba kembali tidur tapi matanya tak bisa menutup kembali.
“Aku
selalu penasaran orang macam apa yang habiskan waktu di luar jam segini. Rupanya
mereka semuanya pengangguran.” Ucap Ta Mi pergi ke cafe menghabiskan minumanya.
Sementara
Cha Hyun sibuk dengan Ponselnya, Alex sekertarisnya memberitahu Departemen
Pencarian baru saja selesai memperbarui algoritma untuk kata kunci terkait Dan
Jenny ingin mengedit halaman utama komunitas online dan ingin bertemu kau pukul
2 siang.
“Katakan
padanya untuk datang menemuiku pukul 2:30 siang. Aku ada rapat dengan Tim Video
pukul 3 sore.” Ucap Da Hyun. Alex menganguk mengerti.
“Dan
inilah peringkat pangsa pasar hari ini.” Ucap Alex. Da Hyun melihat hasilnya [1.UNICON, 2.BARO]
“Dasar
Sial! Aku muak jadi yang kedua.” Kata Cha Hyun marah lalu kelaur dari ruangan.
Tuan Min
sedang asik bermain games, Cha Hyun datang memanggil Brian. Tuan Min menjerit
ketakutan lalu membuka kacamatanya sambil mengeluh kalau Cha Hyun tidak boleh mendorong
begitu saja karena ada di lantai 100 karena merasa benar-benar akan jatuh.
“Kau
benar-benar jatuh... Pangsa pasar kita.” Kata Cha Hyun. Tuan Min mengaku sudah
melihatnya karena ia adalah CEO.
“Kini
citra Unicon benar-benar berantakan. Tapi bagaimana bisa masih nomor satu? Apa Kau
bisa menerimanya?” keluh Cha Hyun. Tuan Min mengaku tentu saja tidak.
“Brian, ini
kesempatan langka bagi kita untuk balikkan keadaan.” Kata Cha Hyun. Tuan Mi
menyetujuinya.
“Jadi,
aku berpikir soal membentuk Tim Tugas, Membuat Tim Sementara untuk selesaikan
tugas tertentu Bagaimana?” ucap Tuan Min, Cha Hyun tak mengerti.
“Scarlett...
Apa pendapatmu soal merekrut orang luar?” kata Tuan Min.
Ta Mi
menghabiskan harinya menonton TV mencoba untuk tertawa melihat acara komedi. Ia
menonton berita parlemen lalu terlihat terjadi pertengkaran dan mengeluh
kalau Negara ini berantakan. Tiba-tiba
Ta Mi menangis melihat acara Produce 101 yang tereliminasi
“Jika aku
tetap hidup seperti ini, aku akan ditemukan mati.Aku tidak bisa biarkan itu
terjadi..” ucap Ta Mi mencoba membereskan meja dengan botol sujo lalu meraskan
kepalanya sakit
Ia
melihat kartu nama Tuan Min Hong Joo dari Barro tertulis “BRIAN MIN” tapi
menaruhnya kembali seperti tak peduli.
Ta Mi
pergi ke rumah wanita yang sebelumnya bertemu di restoran daging, lalu
berkomentar kalau rumah ini keren. Mirip rumah di luar negeri. Si wanita
mengaku kalau rumahnya ini mirip seperti kediamannya di jerman dan sangat menyukainya.
“Aku
menghubungimu tiba-tiba, kau terkejut, 'kan?” ucap Ta Mi. Si wanita mengaku
terkejut karena Ta Mi bilang ingin belajar piano daripada memintanya untuk
makan daging.
“Aku
sebenarnya khawatir karena orang yang makan daging denganku tiba-tiba muncul di
TV mengikuti sidang. Apa kau baik-baik saja?” tanya si wanita
“Aku
berusaha baik-baik saja dan Aku jadi pengangguran karena itu. Tapi sesudah
beberapa minggu menganggur, Aku pikir harus punya hobi jika tidak ingin menjadi
gila. Itu sebabnya aku menelepon jadi Aku ingin belajar piano.” Jelas Ta Mi.
“Omong-omong,
jika ingin bermain piano, bisakah memainkannya di tablet menggunakan aplikasi
piano?” tanya Ta Mi. Si wanita memberitahu kalau butuh perangkat yang lain.
“Tapi kau
harus tahu cara memainkan piano terlebih dahulu.” Jelasnya. Ta Mi menganguk
mengerti
“Ada
sebuah lagu yang benar-benaringin kupelajari. Bisakah kau mainkan terlebih
dahulu?” ucap Ta Mi lalu memberikan buku musiknya terlihat lagu OST PDX-101
Si wanita
langsung memainkan lagu dengan pioanya, Ta Mi langsung menangis. Si wanita bingung
memastikan kalau Ta Mi baik-baik saja. Ta Mi mengatakan Piano itu kalau
menyadari bahwa ia sudah kehilangan banyak hal karena sangat fokus pada
pekerjaan.
“Apa
Menurutmu... orang yang aku dukung dieliminasi karena aku tidak memilih dia?”
ucap Ta Mi sedih
“Tentu
saja, Produser Nasional.”kata Si wanita,
Ta Mi merasa tidak ada yang bisa dilakukan untuknya sekarang.
***
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Mau nanyaa.. BGM/backsound musik di awal eps 2 judulnya apa yaa ada yg tau?
BalasHapus