PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Flash Back
Hyun
melompat dari tembok sekolah, tapi saat keluar kaget melihat Ga Kyung sudah ada
diluar. Ga Kyung menyuruh Hyun agar Jangan takut. Karena mereka berdua membolos
sekolah dan bertanya mau kemana Hyun sekarang.
“Apa Kau
tahu namaku?” tanya Hyun kaget. Ga Kyung pikir Hyun benar-benar terkenal.
“Kau akan
segera bermain untuk Korea.” Kata Ga Kyung. Hyun pikir Mungkin saja, mungkin
juga tidak karena semuanya tergantung padanya.
“Kau
cukup menggemaskan.” Komentar Ga Kyung sambil mengelus kepala Hyun layaknya
seorang adik.
“Kau
sangat cantik.” Ucap Hyun tak mau kehilangan kesempatan pada senior yang di
idolakanya.
“Selamat
bersenang-senang. Sampai jumpa.” Kata Ga Kyung bergegas pergi. Hyun teringat
dengan dasi yang dipinjamkan Ga Kyung.
Ia melihat
Ga Kyung cepat sekali perginya, akhirnya berusaha mencarinya ternyata Ga Kyung
sedang dikerubungi oleh para anak pria. Si pria tak terima karena Ga Kyung itu
tak menyapa karena ayahnya orang kaya. Ga Kyung mencoba menghindar, tapi para
pria tak mau terima begitu saja.
Hyun
datang langsung memukul semua pria dengan bela dirinya, lalu mengajak Ga Kyung
pergi. Tapi salah seorang pria malah memukul Hyun dengan kayu, tubuh Hyun
langsung jatuh. Ga Kyung yang melihat Hyun terjatuh langsung menangis.
Ga Kyung
meminta agar menyerahkan Cha Hyun karena menginginkannya dan itu syaratnya. Cha
Hyun kaget, Ta Mi pun menatap Hyun lalu memastikan kalau Ga Kyung menginginkan
Cha Hyun sebagai ganti melepaskan Godori. Ga Kyung menganguk.
“Apakah
itu berarti kita akan bertemu di pengadilan?” kata Ta Mi tak ingin memberikan
Hyun.
“Selagi
kita bertarung di pengadilan, Godori tidak bisa bekerja di Barro. Sampai
gugatan berakhir, kau tidak bisa mengumumkan kalau kau merebutnya. Kau harus
memanfaatkan situasinya. Bukankah gugatan merusak itu? Syaratku jauh lebih
sederhana. Aku membutuhkan sesuatu yang layak untuk melepaskan Godori.” Ucap Ga
Kyung
“Kau
mendengarnya. Bagaimana menurutmu?” tanya Ta Mi. Hyun yang masih shock meminta
agar memberikan waktu untuk mereka berdua.
“Bicaralah
di depanku.” Kata Ta Mi. Hyun meminta agar Ta Mi keluar lebih dulu. Akhirnya Ta
Mi menurut keluar dari ruangan.
Ga Kyung
berkomentar Tampaknya Ta Mi berpikir Hyun benar-benar memihaknya. Hyun pikir Ga
Kyung berhasil membuatnya kesal tapi ia tidak terlalu senang dijadikan umpan.
Ga Kyung mengaku ucapanya itu serius meminta agar Hyun bergabunglah ke Unicon
dan berkerja denganya.
“Kau
tidak bisa berkembang di bawah Ta Mi. Untuk beberapa saat, gayanya akan
berhasil di Barro. Kau sudah memiliki tiga persen pasar. Manfaatkan situasi dan
kamu akan merebut 1 atau dua lagi. Dia akan mendapatkan pengakuan dan... Dia
akan dipromosikan di atasmu.” Ucap Ga Kyung memberikan penawaran.
“Apa kau
ingat? Saat aku berhenti judo karena cedera bahuku, kau mengatakan sesuatu
selama satu kunjungan.” Ucap Hyun.
Flash Back
Ga Kyung
datang menemui Hyun yang ada dirumah sakit mengatakan kalau bersumpah akan
menjaganya. Selama dirumah sakit Ga Kyung mengajarkan Hyun belajar walaupun
Hyun kadang-kadang suka tertidur. Hyun pun akhirnya keluar dari rumah sakit dan
merelakan tak ikut Judo.
Ga Kyung
benar-benar mengajarkan Hyun, dimanapun mereka selalu berda untuk belajar. Ga
Kyung pun tetap belajar walaupun naik bus, sementara Hyun sudah tertidur pulas,
Akhirnya Ga Kyung memberikan bahunya untuk Hyun.
Sampai
akhirnya kelulusan, Hyun memperlihatkan kertas nilainya. Ga Kyung memeluk Hyun
mengaku bangga pada adik kelasnya itu. Hyun ingat kalau Ga Kyung memang benar-benar bertanggung jawab atas
hidupnya.
Hyun
merasa berhasil masuk universitas yang tidak pernah berani diimpikan berkat Ga
Kyung. Ga Kyung pikir Impian Hyun bukan masuk universitas yang bagus tapi menjadi
peraih medali emas. Hyun pikir Ga Kyung memberikanya impian lain.
“Dan kaulah
alasan aku bisa menghasilkan uang sekarang.” Akui Hyun merasa Ga Kyung sangat
berharga.
“Aku
seseorang yang menghancurkan impianmu.” Komentar Ga Kyung. Tapi Hyun merasa Ga
Kyung adalah seseorang yang mengubah seluruh hidupnya.
“Jika aku
bergabung ke Unicon, mampukah aku mengubahmu? Kau sudah banyak berubah. Kau
hanya sama saat kau bersamaku.” ucap Hyun.
Hyun
keluar dari gedung melihat Ta Mi yang sudah menunggunya, lalu berkata mereka
harus menemukan syarat baru dan menurutnya Ga Kyung tidak berniat membiarkan mereka mengambil
Godori. Ta Mi menyimpulkan kalau Hyun itu menolaknya.
“Apa kau sungguh-sungguh
menanyaiku itu?” kata Hyun kesal. Ta Mi masih menduga kalau Hyun itu memang
bukan mata-mata.
“Ini
lebih buruk daripada menjadi mata-mata. Kau seperti miliknya. Kau bekerja di
Barro, dan kau anggota timku. Berani-beraninya dia memintaku menyerahkanmu
kepadanya!” ucap Ta Mi marah
“Dia
hanya mengatakan itu untuk memprovokasimu. Benarkah kau ingin bereaksi terhadap
itu?” komentar Hyun kesal
“Cara
bicaramu seakan-akan kamu seniorku. Bagus karena kau bisa tidak acuh tentang
caranya memprovokasiku. Karena kau tenang mengenai itu, kenapa tidak masuk ke
Unicon? Pergilah. Bekerjalah di sana.” Ucap Ta Mi dengan nada sinis.
“Astaga,
kau sangat manis.” Ejek Hyun melihat Ta Mi yang marah seperti anak kecil.
“Jika aku
manis, perlakukan aku seperti aku manis. Dia sangat tidak perhatian. Aku selalu
mempertimbangkan pendapatnya. Tapi dia selalu berbuat sesukanya. Serta, dia
sangat kasar untuk orang yang lebih muda dariku.” Keluh Ta Mi kesal melihat
Hyun yang sudah berjalan pergi.
Ta Mi
kembali ke ruangan melihat selembar kertas
"Oh Jin Woo, Jam: 9 hingga 11 malam, Biaya: 30.000 dolar" lalu
teringat saat pergi ke hacker menanyakan Siapa yang menyuruh melakukan ini
akhirnya menyerahkan lembar pembayarannya.
Mo Gun
mengirimkan pesan “Kau di mana?” Ta Mi membalas kalau ada dikantor dengan
cepat. Mo Gun bertanya lagi “Kau lembur. Apa kau sendirian?” Ta Mi menjawab
kalau sendirian.
Saat itu
telp didepanya berdering, pihak receptionist memberitahu kalau Ta Mi kedatangan
tamu. Ta Mi bingung siapa yang datang selarut ini dan melonggo kaget langsung
membereskan ruangan dan menyalakan lilin.
Ta Mi
berdiri didepan meja dengan suasana kantor yang nyaman lalu mendekat pintu
terbuka dan ingin marah, tapi terdiam melihat tatanan rambut Mo Gun berbeda
bahkan bajunya setengah terbuka. Mo Gun bertanya apakah Ta Mi sibuk.
“Ada apa
dengan rambutmu?” keluh Ta Mi melihat pacarnya itu mengoda.
“Aku ada
rapat penting. Aku harus berpura-pura sebagai orang hebat. Apa aku tampak
seperti itu?” kata Mo Gun.
“Kau
tampak tua.”ejek Ta Mi, Mo Gun pikir kalau dirinya berhasil sambil melihat
buku-buku bertanya apakah masih banyak pekerjaanya.
“Bolehkah
aku menunggu sampai kau selesai?” tanya Mo Gun,
Ta Mi mencoba menguasai tatapanya karena Mo Gun benar-benar terlihat
mengoda sebagai pria.
“Entahlah.
Kurasa ini akan memakan waktu agak lama.” Ucap Ta Mi mencoba fokus berkerja.
“Kau
pasti sibuk. Ini kali pertamaku melihatmu bekerja. Bolehkah aku menunggu? Aku
tidak akan mengganggumu.” Kata Mo Gun
“Mungkin
ini akan lebih lama dari dugaanmu.” Komentar Ta Mi. Mo Gun mengaku tidak
keberatan.
Ta Mi
terdiam tatapanya mengarah pada Mo Gun yang sedang bersandar di dinding membaca
buku. Matanya menatap dari bawah keatas tubuh Mo Gun yang benar-benar terlihat
sangat sempurna. Mo Gun tiba-tiba
memperingati Ta Mi yang mengangap tidak sopan.
“Berhentilah
menelanjangi badanku di benakmu.” Goda Mo Gun.
“Kenapa?
Apa aku tidak boleh melakukan itu?” ucap Ta Mi merasa sudah dewasa.
“Bolehkah
aku melakukan hal yang sama?” balas Mo Gun.
Ta Mi hanya bisa menghela nafas dengan tingkah Mo Gun.
“Mo
Gun... Bukankah pakaianmu agak tidak sopan? Aku bisa melihat dadamu.” Kata Ta
Mi kesal
“Tidak semua
orang berpikir sepertimu... Aku akan pergi. Aku merasa aku mengalihkan
perhatianmu. Kurasa aku bisa mengganggumu hanya dengan ada di sini. Maaf
tentang itu.” Ucap Mo Gun seperti memang sengaja mengoda Ta Mi.
Ta Mi
bertanya apakah Mo Gun membawa mobil. Mo Gun menjawab naik mobil. Ta Mi
langsung membereskan meja dan mengatakan akan mengantarnya pulang. Mo Gun binggung.
Ta Mi
pikir kalau Mo Gun tidak bisa pergi
dengan penampilan seperti itu da tidak tahu apa yang ada di pikiran wanita
seperti cemburu lalu bergegas keluar ruangan. Mo Gun tersenyum tapi mengejek Ta
Mi itu orang aneh.
Ta Mi
mengemudikan mobilnya memperingatkan Mo Gun agar Jangan menyisir rambut ke belakang seperti
itu mulai sekarang. Mo Gun membalas kalau Ta Mi tidak perlu membersihkan
sebelum ia datang ke kantor karena terlihat dari mejanya yang basah. Ta Mi
hanya bisa menghela nafas.
“Dan jika
kau menggunakan tisu basah, itu meninggalkan bekas.”ejek Mo Gun.
“Tidak
bisakah kau anggap sebagai tindakan manis dan melupakannya?” keluh Ta Mi kesal
“Tapi kau
tidak suka membersihkan. Kau bahkan tidak suka mandi, jadi, tidak mungkin suka
membersihkan. Tapi Kenapa kau tiba-tiba terlihat sangat gugup? Mungkin kau
mengeringkan air dari akuarium.” Kata Mo Gun.
“Aku
tidak suka ikan kering “ ucap Ta Mi kesal
Akhirnya
Ta Mi mengantar Mo Gun dipingir jalan memperingatkan harus langsung pulang, Jangan
pergi ke toko kelontong. Mo Gun pun pamit berpesan agar Ta Mi Hati-hati
mengemudi. Ta Mi menganguk, Mo Gun berbicara di depan pintu kalau berusaha keras
tidak menggenggam tangannya.
“Kurasa permainannya
sudah berakhir bagiku.” Kata Ta Mi sambil menghela nafas panjang.
Joon Soo
baru saja keluar dari rumah sakit, saat di lobby tak sangat bertemu dengan Hyun
yang baru masuk. Joon Soo sempat akan menghindar akhirnya menyapa Hyun
yang Lama tidak berjumpa dan berkomentar
Bobot tubuh Hyun turun banyak.
“Jangan
melewatkan waktu makan. Apa kau sakit?” ucap Joon Soo. Hyun balik bertanya
apakah Joon Soo tak sakit saja.
“Apa kamu
berencana menjaga kesehatanmu?” kata Hyun. Joon Soo mengaku juga terluka, tapi baik-baik saja sekarang.
“Hari ini
adalah kunjungan terakhirku ke dokter, jadi, tidak perlu khawatir lagi. Aku
hanya berharap hatimu sembuh lebih dahulu, Dong Joo.” kata Jon Soo.
Hyun
kaget karena Joon Soo salah menyebut nama, Joon Soo akhirnya mengubah nama Ta
Hyun. Hyun makin kesal, Joon Soo akhirnya ingat namanya Cha Hyun. Hyun sudah
tak bisa menahan emosinya merasa Joon Soo sedang mengajaknya bercanda.
“Seharusnya
aku tidak perlu mengkhawatirkan pelanggaran kedua dan mematahkan kakimu selagi
menyerangmu. Seharusnya aku lebih tahu. Apa kau lowong? Bagaimana dengan hari
ini?” ucap Hyun berjalan mendekat.
“Hyeon,
kau tidak bersungguh-sungguh soal ini... Kau sakit. Kamu punya masalah
pengelolaan kemarahan... Kau harus mengikuti terapi dan kita akan mulai dari
awal lagi.” Ucap Joon Soo ketakutan melihat Hyun semakin dekat.
“Tentu,
mari kita lakukan itu... Aku akan menemui psikolog selagi kamu memulihkan diri
di ICU.. Jadi Kemarilah.” Kata Hyun tapi Joon Soo akhirnya berhasil kabur.
“Hyun,
jangan lupa kamu terlihat lebih seksi saat tersenyum, jadi, teruslah tersenyum.
Paham?” ucap Joon Soo yang masih bisa mengoda.
“Sebaiknya
kau menjauh dariku!” teriak Hyun kesal melihat Joon Soo.
“Seharusnya
aku membunuh dia hari itu. Masalah pengelolaan kemarahan? Jika aku tidak bisa
menahan diri, kau sudah terkubur.” Ucap Hyun meluapkan amarah saat berjalan
dilorong.
Beberapa
orang sempat melihatnya,Hyun tersadar sudah ada didepan kama Ji Hwan lalu
berusaha untuk tenang dan mengetuk pintu kamarnya. Tapi suara Ji Hwan tak
terdengar, akhirnya Hyun masuk dan melihat Ji Hwan sedang tertidur pulas.
“Ini
ekspresi yang belum pernah kulihat.” Komenta Hyun setelah duduk melihat Ji Hwan
lebih dekat. Saat itu mata Ji Hwan terbuka.
“Apa kamu
sudah bangun? Kau tidur, jadi...” ucap Hyun gugup dan Ji Hwan langsung
berkomentar kalau Hyun ternyata benar-benar datang.
“Kau juga
ada di mimpiku... Kita bersenang-senang.”ungkap Ji Hwan. Hyun bertanya apa yang
mereka lakukan.
“Kamu
akan menganggapnya aneh. Kita melihat larva bersama.” Ucap Ji Hwan. Hyun apakah
yang dimaksud larva itu ulat.
“Kenapa
larva?” tanya Hyun. Ji Hwan menjawab Karena ia menyukainya. Hyun ingin tahu
alasan Ji Hwan menyukainya.
“Aku suka
cara mereka merangkak. Itu unik. Kamu juga menikmati melihatnya dan kini kau
ada di hadapanku.” Kata Ji Hwan
“Tampaknya
kamu masih mengantuk” komentar Hyun. Ji Hwan pikir kalau mereka bersama entah
bangun atau tidak lalu menutup matanya kembali. Hyun pun terdiam melihat Ji
Hwan yang tertidur.
Hyun
melihat ulat seperti larva yang bergerak-gerak meliukan badanya. Alex datang
bertanya Apa yang membuatnya sangat fokus. Hyun menjawab kalau sdang melihat
cara ulat merangkak. Alex terlihat binggung. Hyun pun bertanya apakah ada ada
serangga yang disukai Alex.
“Kumbang tanduk
panjang. Aku menyukainya saat masih
kecil.” Ucap Alex
“Apakah
semua orang punya satu yang mereka sukai?” tanya Hyun penuh semangat.
“Ada yang
disukai oleh mereka yang senang mengoleksi serangga.” Kata Alex. Hyun menganguk
mengerti.
“Lalu
bagaimana dengan orang-orang yang menggunakan ponsel 2G? Apa kau mengenal
seseorang yang memakai ponsel 2G pada zaman sekarang?” ucap Hyun penuh
semangat.
“Ponsel
2G? Hanya gangster atau seseorang yang sombong yang memilikinya. Tapi keduanya
tidak normal.” Komentar Alex
“Alex, orang
bilang salah satu gagasan buatan terburuk umat manusia adalah kondisi normal. Tidak
ada orang yang normal atau abnormal. Siapa yang memutuskan itu?” ucap Hyun
dengan nada kesal
“Kau
melakukannya, Scarlett. Kau menanyaiku tentang orang dengan ponsel 2G karena
itu abnormal.” Kata Alex
“Aku
hanya menanyakan itu karena menurutku orang-orang itu unik.”ucap Hyun
Alex tak
ingin adu mulut membenarkan, lalu melihat di ponselnyakalau Brian masuk peringkat kata kunci waktu nyata.
Hyun yakin Brian pasti sudah mengunggah permintaan maaf tapi melihat video
seperti bukan permintaan maaf.
“Halo,
aku Dirut Barro, Min Hong Ju. Baru-baru ini, Barro merilis satu set emoji
tangsuyuk. Aku meminta maaf karena membuat kesal orang-orang yang lebih suka
mencelup daripada menuang. Karena itu, kami di Barro menyadari masalah yang
ditimbulkannya dan merilis emoji yang juga bisa digunakan oleh para pencelup.”
Ucap Brian membuat video didepan meja kerjanya.
“Barro
sama sekali tidak meragukan tangsuyuk adalah makanan yang lezat. Kami sangat
menghormati tradisi menuan serta tindakan mencelup yang lebih modern.” Kata
Brian.
Pegawai
Barro menonton video Brian langsung memuji sungguh luar biasa. Brian dengan
bangga mengucapkan terimakasih lalu melihat peringkat "10. Berwisata di Pulau Jeju, 1.
Permintaan maaf Barro dan 2. Min Hong Ju, 3. Emoji Barro" wajah Brian
terlihat sangat puas.
Alex
memperlihatkan aplikasi Tiktok memberitahu itu Ini stiker-stiker yang baru-baru
ini diperbarui dengan Aplikasi pemutar media itu mendapatkan reaksi
menggemparkan dari para pengguna remaja hingga mereka yang berusia 30-an.
“Tim TF
kita harus mencobanya dan berkolaborasi. Apa pun yang disukai generasi muda
akan menjadi fokus utama kita. “ ucap Ta Mi
“Aplikasi
pemutar media yang mulai populer memiliki cukup banyak arti. “ kata Ah Ra.
Jenni pikir Itu membuktikan generasi berikutnya menghargai video daripada teks.
“Lalu apa
bagian dari pembaruan terkini ini?”tanya Hyun. Alex menyebut Fitur pembaruan
terbaik adalah stiker hati dan meminta Ta Mi mencobanya.
Ta Mi
mengangkat dua jarinya membentuk hati,
mereka pun terpana melihat ada gambar cinta diatasnya. Ia pun mencoba badanya memiliki tiga
kembaran, lalu berkomenta akan meminta
dua pribadi lainnya bekerja dan berbaring di sofa. Bong Gi pun setuju.
Tuan Min
datang memberitahu kalau baru saja, Barro menempati posisi atas di peringkat
kata kunci waktu nyata. Semua berteriak gembira, Tuan Min dengan bangga
mengatakan Namanya ada di atas dan mendapatkan tambahan 30.000 pengikut!
“Jadi,
aku akan mentraktir kalian semua malam ini. Seperti biasanya, tidak ada
kewajiban untuk datang. Aku akan menunggu kalian di restoran sushi pukul 7
malam.” Ucap Tuan Min, Semua berteriak gembira.
Ta Mi
duduk berdua dengan Tuan Min direstoran. Tuan Min pikir Pasti hanya kita yang
senang. Ta Mi mengaku hanya datang agar Tuan Min tidak sendirian. Tuan Min
berterimakasih sudah bergabung dengannya dan berpikir ini kali pertama mereka
minum.
“Aku
berniat menanyakan beberapa hal. Apa yang biasanya kau lakukan seusai kerja?”
tanya Tuan Min
“Aku
berbaring di sofaku.” Ucap Ta Mi. Tuan Min tak percaya dan tak menduga Ta Mi
seperti itu.
“Kau
tampak seperti tipe orang yang aktif.” Kata Tuan Min. Ta Mi mengaku mencurahkan segenap energinya di Barro sebelum
pulang.
“Itu
Harus kulakukan karena kau menggajiku tinggi.” Goda Ta Mi. Tuan Min mengaku senang
mendengarnya.
Saat itu
ponsel Ta Mi berdering dan telp dari Mo Gun, Ta Mi pun meminta izin agar bisa
mengangkatnya. Mo Gun memberitahu kalau rapat di dekat sini dan bertanya
Bisakah bertemu dengannya. Ta Mi binggung karena sekarang juga dan mengaku
sedang menghadiri makan malam tim.
“Walaupun
aku tidak yakin jika dua orang dianggap sebagai tim.” Ungkap Ta Mi binggung.
“Kau boleh
mengundang siapa pun jika kau menginginkannya. Kita sudah memesan banyak.” Kata
Tuan Min
“Maukah
kau bergabung dengan kami? Aku bersama seseorang yang bisa bermanfaat bagimu di
masa depan.” Bisik Ta Mi. Mo Gun pun setuju.
Akhirnya
Mo Gun datang duduk disamping Ta Mi, Ta Mi memperkenalkan Mo Gun sebagai Dirut Millim Sound. Dan dikenal karena karyanya
dalam lagu tema video game. Mo Gun pun memperkenalkan dirinya, lalu mengaku menikmati video yang diunggah
Tuan Min.
“Aku
salah satu pengikut barumu.” Akui Mo Gun. Tuan Min dengan bahagia mengatakan Mo
Gun itu teman onlinenya.
“Aku tidak
akan memperkenalkan diri... Senang bertemu denganmu... Aku suka bertemu orang
asing, jadi, aku memintanya mengundangmu. Kuharap tidak apa-apa.” Ucap Tuan Min
“ Tentu
saja... Aku merasa terhormat hadir di sini.” Kata Mo Gun, merkea pun mulai
minum.
Nyonya
Jang duduk dengan wajah tegang dalam sebuah ruangan dengan beberapa orang
didalamnya. Lalu seorang pria memberitahu kalau Presdien datang. Presiden pun masuk ruangan langsung menyalami
pada petinggi perusahaan lebih dulu. Nyonya Jang pun salah satunya.
Sementara
di cafe, Tuan Min ingin tahu apakah mereka berdua bertemu di Unicon. Ta Mi
menjawab Ya sementara Mo Gun menjawab Tidak.
Tuan Min binggung, akhirnya Ta Mi memegang paha Mo Gun agar ia yang
bicara. Mo Gun mencari kesempatan memegang tangan Ta Mi.
“Kami
bisa menjadi rekan kerja di Unicon, tapi kemudian aku menerima tawaran di
Barro. Tapi dia sangat handal sehingga aku memutuskan untuk tetap berhubungan. Aku
berpikir... Dia akan bermanfaat di masa depan.” Ucap Ta Mi sedikit gugup karena
Mo Gun memegang tanganya
Mo Gun
tersenyum bahagia karena tanganya sekarang bisa memasuk kesela-sela jari Ta Mi.
Saat itu pesan masuk ke dalam ponsel Tuan Min dan wajahnya terlihat serius. Ta
Mi bertanya Apakah ada masalah di kantor.
Tuan Min
mengaku Ada masalah karean Putranya yang kuliah dan mengambil kartu kreditnya untuk
minum-minum dan menghabiskan 50 dolar.
“Putra dari
seorang pria kaya menghabiskan 50 dolar? Itu buruk.” Ucap Ta Mi kaget.
“Jika putramu
sudah kuliah, berarti kau menikah dini.” Komenta Mo Gun. Tuan Min mengaku menikah
pada usia rata-rata.
“Pada
zamanku, pria lajang di atas 30 tahun dianggap bujangan tua. Sekarang ini,
pernikahan adalah pilihan, tapi pada zamanku...
Omong-omong... Apakah kalian berdua berniat menikah?” tanya Tuan Min.
Ta Mi
menjawab tidak dan Mo Gun menjawab Ya, Tuan Min kaget dan begitupun keduanya
ternyata berbeda pandangan. Tuan Min tak percaya kalau keduanya memiliki
pendapat yang berbeda. Akhirnya Ta Mi melepaskan tangan Mo Gun yang
mengenggamnya.
“Kalau
begitu, Pak Park. Kenapa kau ingin menikah?” tanya Tuan Min. Ta Mi dengan gugup
mendengarnya.
“Untuk
waktu yang lama, impianku adalah membangun keluarga dengan orang yang kucintai
dan hidup bahagia bersama.”jawab Mo Gun
“Itu
sangat baik. Kalau begitu, kau harus bergegas. Tampaknya ini waktu yang tepat.”
Ucap Tuan Min, Mo Gun membenarkan.
“Tapi aku
tidak peduli kapan aku akan menikah.” Kata Mo Gun sambil menatap melihat Ta Mi.
“Tammy,
kenapa kau tidak ingin menikah?” tanya Tuan Min, Ta Mi mengaku hanya menyukai
keadaannya saat ini.
“Aku
tidak ingin melepaskan kebebasan menjadi lajang. Aku hampir tidak bisa memberi
makan dan merawat diriku sendiri. Kenapa aku tidak pernah memikirkan itu?” ucap
Ta Mi. Mo Gun pun terdiam mendengar jawaban Ta Mi.
Nyonya
Jang bertemu dengan Tuan Seo mengaku Ini kali pertama bertemu sejak Tuan Seo
menjadi presiden merasa tak enak hati karena sudah terlambt tapi tetap
mengucapkan selamat. Tuan Seo tahu kalau Nyonya Jang sedih karena ia yang memenangkan
pemilu.
“Selama
kampanye, Anda dengan berani menghapus kata kunci terkait affair Lee Wook
Hyeon. Aku mengadakan persidangan agar Anda menjelaskan itu, tapi Anda malah
membuat Joo Seung Tae ditahan. Bukan pemerintah yang mengendalikan Korea,
melainkan Grup KU Anda.” Komentar Tuan Seo
“Aku layak
diomeli lebih parah, Pak... Apa pun niatnya, hasilnya tetap sama. Aku tidak
akan membuat alasan.” Kata Nyony Jang
“Lee Wook
Hyeon memimpin partai oposisi, dan sekarang ini, mereka menentang semua
tindakanku sehingga tidak ada yang bisa dibereskan. Pemilu sudah lama berakhir dan
mereka masih meributkan hasilnya.”keluh Tuan Seo
“Astaga.
Itu pasti membebani Anda. Apa yang harus dilakukan?” tanya Nyonya Jang.
“Anda
sangat lugas... Perlihatkan sejumlah hasil langsung. Dirut Jang.” Kata Tuan
Seo.
Ta Mi
melihat dilayar tabnya kalau Spanduk atas di laman utama untuk buku audio. Hyun
membenarkan kalau Mereka punya buku
audio, tapi juga koleksi ceramah dari orang-orang terkenal, Ta Mi pikir Kenapa
tidak bermitra dengan layanan ini
“Kita
bisa membuat orang-orang tinggal lebih lama di situs kita.” Kata Ta Mi. Hyun
pikir Itu bukan ide yang buruk.
“Video
adalah cara terbaik untuk membuat orang tetap daring.” Kata Hyun.
Saat
keduanya akan naik lift, di lobby seorang pria terlihat sedang marah-marah pada
petugas keamanan.
“Berapa
kali harus kukatakan bahwa aku ingin bertemu Min Hong Ju? Dia pasti ada di
lantai atas karena ini kantor pusat! Hei. Dirutmu menghancurkan keluargaku dan
kalian masih beroperasi?” teriak Si pria.
Akhirnya
Ta Mi dkk melihat ke berita bagian "Barro View" dan terlihat seorang
pria berdiri dengan wanita yang wajahnya diblur. Ta Mi bertanya apakah foto ini
yang dimaksud. Si pria membenarkan kalau itu wajahnya dan Hyun melihat
tulisan"Motel Tidak Berawak"
“Itu kau
yang melakukan afair.” Ucap Hyun. Si pria tak bisa mengelak kalau memang
melakukan afair.
“Adakah
orang di sini yang berbicara secara informal padamu?” kata Hyun menahan emosi.
“Apakah
penting aku bersikap informal dalam situasi ini?... Nona... Karena foto itu, istriku menceraikan aku.
Istriku menemukan foto itu dan aku akan kehilangan hak asuh anakku.” Ucap Si
pria tak terima.
“Jenny,
bukankah wajah disamarkan? Wajah orang lain disamarkan. Kenapa wajahnya tidak?”
kata Ta Mi
“Untuk
menghindari mengekspos wajah atau pelat kendaraan, Barro View menggunakan deteksi
AI untuk mengindentifikasi itu. Itu dibiarkan karena perangkat lunak tidak melihatnya
sebagai wajah frontal. Sederhananya, sudutnya aneh dan AI tidak melihatnya
sebagai wajah manusia.” ucap Jennie
“Dalam
kasus itu, kita samarkan secara manual saat menerima laporan. Hubungi Tim
Layanan Peta sekarang dan samarkan kedua wajah mereka.” Kata Ta Mi. Jennie
mengangguk mengerti.
“Apa gunanya
menyamarkannya sekarang? Keluargaku sudah hancur. Apa hak kalian memajang kehidupan
pribadiku di situs kalian? Berani-beraninya kalian! Aku tidak akan membiarkan
ini. Jika kalian tidak mengganti rugi aku, maka aku akan menghubungi media dan
menuntut kalian. Itu peringatanku.” Tegas si pria. Ta Mi dkk hanya bisa
terdiam.
Hyun
mengeluh merasa tidak mengerti kenapa kita harus mengganti rugi pada pria itu
apakah memang benar kesalahan mereka sampai keluarganya hancur. Ta Mi
menjelaskan kalau Afair itu adalah privasinya, dan memang benar Barro
mengeksposnya.
“Privasi?
Bukankah itu tipe privasi yang harus diekspos, bukan dilindungi?” kata Hyun. Ta
Mi menegaskan Itu ide yang berbahaya.
“Walaupun
begitu, itulah pendapatku. Jika orang bersikeras menonton film porno balas
dendam adalah privasi, menurutku privasi itu tidak perlu dihormati. Jika
privasi seseorang menimbulkan korban lain, kenapa privasi itu harus dihormati?”
kata Hyun
“Apa Maksudmu
hanya tindakan pribadi yang bermoral yang harus dilindungi?” tanya Ta Mi
“Aku
tidak bisa mengganti rugi seseorang karena melakukan tindakan seperti itu atas
nama privasi.” Tegas Hyun
“Aku
tidak setuju dengan pendapatmu, Scarlett, tapi aku juga menentang mengganti
rugi dia. “ kata Ta Mi
“Dia mungkin
akan benar-benar menuntut. Bukankah itu akan melukai citra Barro?” ucap Ah Ra
khawatir.
“Aku
setuju. Kita sedang populer dan itu bisa merusak keberhasilan kita. “ kata Bong
Gi
“Layanan
itu bisa dengan tidak sengaja melanggar privasi seseorang, tapi kita langsung
mengambil tindakan. Aku tidak mau meninggalkan preseden mengganti rugi setelah
itu.” Kata Ta Mi
“ Memikul
tanggung jawab tertentu akan lebih baik untuk citra kita.” Ucap Jennie.
“ Ya,
menurutku kita harus mengganti rugi dia.
Layanan pandangan jalan dibuat untuk kenyamanan dan kepentingan umum, tapi
memang benar itu tidak bebas dari melanggar privasi seseorang.” Komentar Alex
“Adakah
tempat di mana kita benar-benar bisa sendirian?” tanya Ta Mi. Hyun memberitahu
kalau Tim Legal sudah menghubungi.
"Dalam
sidang pidana, kemungkinan kita tidak akan didakwa. Dalam sidang perdata, kita
bisa dituntut untuk memberi kompensasi, tapi kemungkinan kita harus membayar
sangat kecil." Kata Ta Mi membaca pesan dari Tim hukum.
“Kita
tidak dirugikan. Aku memahami dan menerima pendapat kalian bahwa kita harus
mengganti rugi, tapi aku yang akan memutuskan kali ini sebagai ketua tim. Kita
tidak akan menawarkan ganti rugi. Kita akan membiarkan dia menuntut.” Ucap Ta
Mi. Semua anggota mengerti.
Tuan Oh
menghandiri ajang balapan mobil dan menyapa semua pembalap. Salah seorang pria
menyapa Tuan Oh yang melakukan perjalanan panjang dan mengucapakan Terima
kasih. Tuan Oh mengaku senang cuacanya bagus. Si pria menjilat berkomentar
kalau semua karena Tuan Oh.
“Aku akan
mengantar Anda ke Zona VIP.” Kata si pria. Tiba-tiba terdengar suara seorang
wanita.
“Balapan
paling bagus ditonton di ruang terbuka. Daya tarik balapan langsung adalah
suaranya.” Ucap Ga Kyung datang. Tuan Oh kaget melihat.
“Kau
mengatakan itu.” Kata Ga Kyung langsung mengenggam tangan suaminya.
“Bukankah
akan agak panas? Pak Seo Joon Sik ada di Zona VIP.” Ucap Si pria. Tuan Oh
bertanya siapa itu.
“Putra
bungsu Presiden Seo Myung Ho.” Kata si pria. Tuan Oh tahu dengan Seo Joon Sik
itu.
“Berarti
kita tidak perlu ke sana. Aku dan istriku akan menonton dari tribune.” Kata
Tuan Oh. Si pegawai pun menunjukan jalan. Ga Kyung terus mengenggam tangan
suaminya ingin memperlihatkan kemesraanya.
Bersambung
ke Part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar