PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Ye Rin
sedang melakukan pemotretan, bersama dengan Jin Kyung lalu Min Suk juga ikut
bergabung. Mereka melakukan pose bertiga dan terlihat sangat akrab. Tuan Kim
memuji ketiganya lalu memberitahu kalau mereka sudah selesai.
“Pemotretan
berjalan lancar. Aku akan mentraktir kalian makan daging iga sapi.” Ucap Tuan
Kim
“Maaf,
tapi aku punya rencana. Aku akan mentraktir makan malam lain kali.” Kata Min
Suk
“Aku
sangat sedih, tapi karena kau sudah punya rencana, aku paham.” Kata Tuan Kim.
Min Suk pun pamit pergi. wajah Jin Kyung dan juga Ye Rin kecawa karena Min Suk
tak ikut bergabung.
Ji Na
duduk sendirian diruangan seperti memikirkan gambar Yi Do, tiba-tiba ruanganya
menjadi gelap karena tirai ditutup. Min Suk datang dengan membawakan kue ulang
tahun dan menyanyikan "Selamat ulang tahun". Ji Na hanya terdiam dan
bersikap dingin.
“Aku
satu-satunya orang yang ingat ulang tahunmu, kan? Selamat ulang tahun.” Kata
Min Suk bangga. Ji Na langsung membuka tirai kembali
“Kenapa
kau melakukan ini lagi? Aku memintamu menghentikan semua ini... Min Suk... Aku
tidak akan kembali kepadamu apa pun yang kau lakukan.” Tegas Ji Na akan keluar
dari ruangan.
“Apa Kau
pikir ini mudah bagiku? Aku menyingkirkan harga diriku dan bertahan. Tidak
bisakah kau menyerah dan datang kepadaku?”kata Min Suk memohon.
“Entah
aku berpisah atau bercerai, aku tidak akan kembali kepadamu. Jadi, jangan
menyingkirkan harga dirimu, dan berhentilah menempel padaku.” Ucap Ji Na lalu
keluar ruangan. Min Suk terlihat kecewa membiarkan kue yang dibawanya jatuh
dilantai.
Tuan Kim
selesai makan dengan Ye Rin dan Jin Kyung mengaku ingin sekali pergi karaoke, tapi ada
pemotretan lain. Ye Rin bisa mengerti mengucapkan terima kasih atas makan
siangnya. Tuan Kim pamit pergi.
Ye Rin
mendengar alarm jam tanganya, lalu bergegas untuk pergi ke toilet. Jin Kyung
pun mengikutinya.
Ye Rin
memakaikan parfum ditanganya agar tak berubah, Jin Kyung mencium parfum Ye Rin
berkomentar kalau Aromanya enak dan ingin tahu Parfum apa itu. Ye Rin terlihat
gugup. Jin Kyung meminta izin agar bisa
melihatnya. Ye Rin pun memperbolehkanya.
“Tidak
ada labelnya... Parfum apa ini? Aku boleh mencobanya, kan?” ucap Jin Kyung
mengoleskan pada tanyanya.
“Jangan.”
Teriak Ye Rin panik. Jin Kyung kaget mendengarnya. Ye Rin takut kalau terjadi
sesuatu pada anaknya.
“Apa yang
akan terjadi sekarang? Jika itu mengembalikan waktu selama 17 tahun, Jin
Kyung... Dia bahkan bukan bayi. Akankah dia menjadi janin? Apa yang harus
kulakukan?” ucap Ye Rin menutup matanya tak ingin melihat yang terjadi padanya.
Akhirnya
Ia mulai menghitung ingin tahu apa yang terjadi pada anaknya, Jin Kyung
ternyata masih berdiri didepanya
bertanya ada apa dan apakah baik-baik saja.
“Apakah
jantungmu berdebar? Apakah kepalamu sakit? Apakah kamu merasa tubuhmu menciut?
Apa Kau tidak merasakan semua itu? Astaga, itu melegakan... Itu sangat
melegakan.” Ucap Ye Rin bernafas lega, Jin Kyung mengembalikan parfum Ye Rin.
“Aku akan
menunggu di luar.” Kata Jin Kyung merasa tak enak hati karena Ye Rin tadi
berteriak padanya.
“Parfum ini
tidak memengaruhi Jin Kyung. Itu hanya sesuatu yang terjadi padaku saja. Kenapa...
Kenapa parfum ini mendatangiku?” ucap Ye Rin bingung.
Min Suk
mengemudikan mobilnya dengan wajah kesal, tak sengaja meliaht Ye Rin dan Jin
Kyung sedang berjalan bersama. Ia akhirnya turun dari mobil memanggi Ye Rin dan
mengajaknya Bermainlah dengannya. Ye Rin kaget begitu juga Jin Kyung, artis
idolanya tiba-tiba mengajak pergi.
Di rumah
semua langsung berbunyi dan memulai saat tepat jam makan, muai dari jus bahkan
nasi di rice cooker pun sudah siap. Sek
Park tak percay kalau ini diatur untuk menyiapkan makan malam tepat waktu
menurutnya Ye Rin sangat cermat.
“Pelayan
lain tidak ada yang sepandai ini.” Puji Sek Park seperti ingin membahas tentang
Ye Rin
“Dia
hanya melakukan apa yang dia inginkan selama jam kerjanya. Kenapa kau memuji
sesuatu yang memalukan itu?” keluh Yi Do
“Ini
bisnis perusahaan kita. Dia mengikuti makan malam perusahaan setelah koleksi
foto pertamanya. Kita harus memaklumi itu. Kau dirut yang baik dan murah hati.”
Puji Sek Park
“Bagaimana
penyelidikan rahasia terhadap Min Ye Rin? Kau bilang kau penyelidik swasta
terbaik.” Ucap Yi Do
“Mengenai
itu... Tidak ada yang muncul. Dia benar-benar sama dengan resumenya. Dia
seorang wanita yang menjalani kehidupan yang sangat jujur. Bisa kukatakan dia
polos.” Ucap Sek Park
“Kau disuap
oleh wanita jahat itu, bukan?” ucap Yi Do curiga. Sek Park menegaskan lebih
memilih mengorek dan makan bawang putih dari hidung tuna wisma.
“Untuk
apa aku menerima suapnya? Kau tidak tahu apa-apa. Dan Dirut Seo, jangan terlalu
mengandalkan Min Ye Rin. Dia bilang akan pergi setelah enam bulan. Kudengar dia
akan pergi jauh. Dia bilang akan pergi ke Amerika.” Kata Sek Park.
“Begitukah?
Apa dia akan menemui orang tua imigrannya itu?” kata Yi Do panik. Sek Park
langsung membenarkan.
“Jadi, kau
harus melepas kepergiannya enam bulan lagi. Itu harus berakhir. Kau tidak boleh
mencarinya atau menyelidikinya setelah itu, paham?” tegas Sek Park. Yi Do pikir
itu bagus.
“Pemotretan
koleksi foto itu pasti sudah berakhir sekarang. Kenapa wanita ini belum datang?”
ucap Yi Do tiba-tiba kesal.
Min Suk
mengemudikan mobil dengan Ye Rin dan Jin Kyung duduk dibangku belakang. Jin
Kyung pikir dirinya tidak bodoh karena ikut mereka. Min Suk mengaku tak masalah
karena ia dan Ye Rin berteman dan menurutnya pergi bersama banyak orang lebih
baik untuk bintang seperti dirinya .
“Jadi
Kalian ingin pergi ke mana? Beri tahu aku. Aku akan membawa kalian ke mana pun
sesuka kalian.” Ucap Min Suk bangga.
“Taman
bermain.” Jawab Jin Kyung dan Ye Rin bersamaan, Keduanya langsung menatap tak
percaya.
“Jin
Kyung... Bagaimana kita bisa cocok sekali?” kata Ye Rin. Jin Kyung pun juga tak
percaya kalau keinginan mereka sama.
“Benar.
Tapi taman bermain akan segera tutup.” Kata Ye Rin sedih. Min Su mengulang
kalau akan membawa mereka ke tempat yang mereka sukai.
“Aku
mungkin tampak seperti ini, tapi aku punya beberapa trik. Selain itu Aku muda,
kaya, dan tampan. Bagaimana menurut kalian? Apa Kalian setuju?” ucap Min Suk
bangga. Keduanya menyetujuinya.
Ye Rin
dan Jin Kyung hanya bisa melonggo melihat taman bermain yang sudah tutup tapi
mereka bisa masuk. Min Suk memberitahu kalau ia adalah model untuk tempat ini
menurutnya Melakukan ini tidak mudah, tapi sengaja menyewa tempat ini khusus untuk
mereka.
“Ini
tiket gratis yang hanya tersedia untukku. Bagaimana menurut kalian? Apa aku
luar biasa?” kata Min Suk yang suka dipuji
“Tentu
saja. Kau sangat keren. Bintang top sepertimu memang berbeda dari orang lain.”
Puji Ye Rin. Akhirnya Min Suk pergi mencari tempat lain.
“Omong-omong,
apakah kau juga penggemar Yoon Min Suk?” tanya Jin Kyung, Ye Rin menganguk
membenarkan dengan penuh semangat.
“Aku
penggemar Min Suk sejak dia masih menjadi anak didik. Apakah kau juga sama?”
tanya Ye Rin
“Tidak.. Ibuku
adalah penggemar Yoon Min Suk.” Ucap Jin Kyung Ye Rin pun tak bisa berkata-kata
“Kini,
naiki apa pun yang kalian inginkan. Anggap saja seperti rumah kalian dan kalian
bisa merasa nyaman.” Ucap Min Suk yang sudah menyalakan mesin
“Mari
mulai dengan komidi putar.”ucap Ye Rin. Jin Kyung juga setuju menatap kuda-kuda
yang berputar.
“Suatu
hari, komidi putar ini membuatku... Melukai putriku.” Gumam Ye Rin.
“Itu
membuatku melukai ibuku.” Gumam Jin Kyung sedih.
Jin Kyun
merengek meminta naik komidi putar dengan ibunya, Je He terlihat enggan untuk naik karena bobot
tubuhnya yang besar, lalu meminta agar anaknya naik komidi putar lain kali. Jin
Kyung terus merengek ingin naik itu sekarang. Akhirnya Jae Hee pun tak bisa
menolaknya.
Jin Kyung
naik lebih dulu dan Jae Hee pun naik dibelakangnya walaupun tampak ketakutan.
Jin Kyung pun senang karena bisa naik dengan ibunya, permainan pun dimulai,
kuda mulai naik turun. Jae Hee masih duduk dengan nyaman.
Tapi
beberapa saat kemudian karena terlalu berat, tiangnya patah dan membuat Jae Hee
dan Jin Kyung jatuh terguling. Jae Hee sempat tak sadarkan diri dan Jn Kyung
menangis. Semua orang langsung berkerumun merasa kasihan karena Jae Hee yang
membawa anaknya.
“Tentu
aku merindukanmu.. Ya, aku sedang menuju ke sana, Tapi Ada kemacetan.” Ucap
Tuan Kim berbicara di telp dengan selingkuhanya.
Jae Hee
akhirnya tersadar memastikan anaknya yang masih menangis. Tua Kim melihat ada
kerumunan berlari mencari istri dan anaknya. Jae Hee menatap suaminya seperti
meminta tolong, tapi Tuan Kim malah pergi berpura-pura tak mengenal istrinya
yang tambun.
Akhirnya
Jae Hee mengendong anaknya yang pasti terkejut dan meminta maaf. Jin Kyung juga
meminta maaf dan memastikan ibunya baik-baik saja. Jae Hee mengaku baik-baik saja bahkan sama sekali tidak sakit
memastikan anaknya tidak boleh menangis
lagi.
“ Jin
Kyung... Nanti, saat berat badan ibu turun, mari kita kembali untuk naik komidi
putar lagi, oke?” ucap Jae Hee berjanji.
Jin Kyung
terlihat bahagia menaiki komidiputar lalu melambaikan tangan pada Ye Rin yang
ada dibelakang. Ye Rin pun ikut bahagia karena bisa membawa anaknya naik komidi
putar. Saat itu ponsel Ye Rin berdering terlihat nama "Pasien Sakit
Parah" Ye Rin hanya bisa mengumpat kesal.
“Begini, ada
urusan mendesak...” akui Ye Rin. Yi Do ingin tahu keberadaan Ye Rin dan bisa
mendengar musik aneh.
“Ye Rin
bersamaku.” Ucap Min Suk akhirnya mengambil ponsel dari tangan Ye Rin. Yi Do
bingung kenapa Min Suk ada bersama dengan Ye Rin.
“Aku
memintanya meluangkan waktu untukku. Ye Rin tidak melakukan kesalahan... Jangan
mengomeli dia.” Ucap Min Suk. Yi Do mengancam dan mengumpat kesal.
“Aku akan
mengantarnya pulang dengan selamat. Jadi Pikirkan saja urusanmu. Seorang pria
tua sepertimu sebaiknya tidur saja, ya?” ejek Mi Suk lalu menutup telpnya.
“Mari
bersenang-senang.”ajak Min Suk, sementara Ye Rin panik karena Tamat sudah riwayatnya.
Mereka
masuk ke rumah hantu, Min Suk masuk pertama dengan gagah berani tapi setelah
masuk jeritanya paling kencang. Sementara Ye Rin dan Jin Kyung mengeluuh kalau
tak ada yang menakutkan dari hal semacam ini. Min Suk terus menjerit ketakutan
sampai keluar dari rumah hantu melihat sesuatu yang lebih menakutkan.
“Berani-beraninya
kau menipuku dan bermain di tempat seperti ini?” ucap Yi Do tiba-tiba datang
dengan style seperti malaikat kematian. Jin Kyung dan Ye Rin juga kaget
melihatnya.
Ye Rin
berjalan dibelakang Yi Do dengan wajah ketakutan, Min Suk berjalan ditengah
mengajak keduanya untuk membuat foto stiker. Jin Kyung pikir kalau Yi Do sangat
marah. Min Suk pikir karena mereka sudah datang jauh-jauh ke sini jadi harus
berfoto sebagai kenang-kenangan.
“Pak
Seo... Apakah kau mau membuat foto stiker dengan kami?” ajak Min Suk. Yi Do pun
sudah pasti menolaknya lalu berjalan pergi. Min Suk pun mengajak mereka pergi
bertiga saja.
Akhirnya
mereka sudah dalam box foto dengan mengunakan wig, Min Suk memastikan mereka
sudah siap foto dengan gaya imut. Tiba-tiba saat akan difoto, Yi Do datang
didepan pintu. Ketiganya pun kaget menatap wajah Yi Do yang datang seperti
hantu.
“Banyak
hal menjadi kenangan indah seiring pertambahan usia, jadi, biarkan kami naik
roller coaster sekali. Setelah itu aku akan mengizinkan Ye Rin pergi. Kau akan
naik bersama kami, kan?” ucap Min Suk menantang Yi Do.
“Apa Kau
pikir aku akan melakukan sesuatu yang tidak berguna, sia-sia, dan berbahaya
pada tubuhku? Jika manusia naik mesin yang berbahaya, otak menerima sinyal
ketakutan. Nukleus amigdaloid mengirim sinyal ke korteks serebrum...” ucap Yi
Do
“Ahh...
Begitu rupanya... Kalau begitu, tinggallah di sini.” Kata Mi Suk lalu mengajak
Ye Rin dan Jin Kyung naik lebih dulu.
“Berandal
itu. Aku juga ikut... Kau. Keluar... Aku juga akan naik.” Ucap Yi Do melihat
Min Suk duduk disamping Ye Rin.
“Kau bisa
duduk di belakangku... Apakah Ye Rin pacarmu?” ejek Mi Suk. Yi Do terlihat
gugup
“Dia
pelayanku.” Ucap Yi Do, Min Suk mengeluh kalau Yi Do hidup seperti dalam era
penjajahan. Akhirnya Min Suk pun pindah duduk disamping Jin Kyung
“Apa kau
yakin? Jangan sok tangguh dan malah akhirnya piknik ke akhirat.” Ucap Ye Rin
memperingati. Yi Do malah menyuruh Ye Rin untuk diam.
Akhirnya
roller coster pun berjalan, semua menjerit ketakutan tapi bahagia. Sampai
akhirnya saat berhenti, Yi Do pun tak sadarkan diri karena fobianya.
Yi Do
bersadar dibahu Ye Rin, Min Suk mengemudikan mobilnya memastikan
kalau Yi Do tidak butuh dokter, Ye Rin memberitahu kalau Yi Do sudah
berkali-kali begini jadi akan baik-baik saja dan akan segera bangun. Yi Do
terlihat tertidur nyenyak dibahu Ye Rin.
“Aku
tidak pernah melihat Seo E Do yang berdarah dingin bersikap lengah di depan
wanita.. Ini Menarik sekali.”komentar Min Suk.
“Aku
budak, bukan wanita.” Keluh Ye Rin, saat itu Jin Kyung meminta agar di turunkan
dilampu merah kedua.
Mobil Min
Suk masuk dengan cepat ke pakiran, Yi Do sudah sadar langsung turun dari
mobil. Ia langsung mengomel karena Min
Suk mengemudi serampangan dan membahayakan nyawany jadi akan menghubungi
pengacara lalu akan menuntutnya.
“Kau
juga!” ucap Yi Do menatap ke arah Ye Rin. Min Suk hanya tersenyum melihat
tingkah Yi Do.
“Aku
bersenang-senang hari ini. Sampai jumpa.” Kata Ye Rin lalu berjalan mengikuti
Yi Do. Tiba-tiba Min Suk memanggilnya lalu memberikan sesuatu.
“Ini
untuk mengenang kencan pertama kita.” Ucap Min Suk seperti mengoda. Ye Rin
terlihat senang tapi Yi Do langsung menatap sinis.
Ye Rin
melihat sepatu yang diberikan Min Suk memujinya kalau terlihat cantik sekali. Ia pun mencobanya tapi
sepatunya tak cukup, lelau
bertanya-tanya sebenarnya ini untuk siapa sepatu itu. Yi Do tiba-tiba sudah ada
didepan pintu.
“Dia
mungkin punya lusinan sepatu di bagasinya. Kau harus tanya apa bisa tukar
ukurannya. Dia mungkin sudah menyiapkan itu untuk kencan pertama mendadak dan
punya beberapa ukuran.”ejek Yi Do. Ye Rin hanya bisa mengumpat kesal.
Tuan Kim
melihat surat izin pergi, terlihat marah karena anaknya menjadi model, Jin
Kyung meminta agar ayahnya Tanda tangani saja it karena harus menyerahkannya
untuk menghadiri lokakarya hari ini. Tuan Kim pikir anaknya sudah gila.
“Ujian
tengah semestermu mulai Senin. Tapi apa? Kamu akan menghadiri lokakarya?” ucap
Tuan Kim marah
“Ayah pulang
setelah pergi berhari-hari, dan Apa Ayah bersikap seperti ayahku? Apa Ayah
punya hati nurani?” sindir Jin Kyung
“Itu
karena ayah sibuk bekerja.” Ucap Tuan Kim memberikan alasan bohong.
“Aku
tidak peduli perkataan Ayah. Aku akan menjadi model. Jadi, jangan hancurkan
hubungan yang sudah memburuk dan tanda tangani itu. “ kata Jin Kyung.
Tuan Kim
mulai mengumpat kalau Jin Kyung lancang lalu menerima telp dari atasanya, mengatakan akan menuju ke sana sekarang. Ia
langsung mengambil tas golfnya memperingatkan Jin Kyung Lupakan lokakarya itu dan mereka akan bicara
nanti malam.
“Jika kau
pergi ke sana, ayah akan menimbulkan keributan di agensi itu. Ayah ingatkan
kau.. Belajar sajalah, Berandal.” Ucap Tuan Kim mengancam. Jin Kyung terlihat
sangat marah.
Ji Na
menyuruh semua model turun dari minibus, Ye Rin terlihat sangat bersemangat
karena seperti menyenangkan bisa keluar. Saat itu sebuah mobil datang, Sek Park
turun dengan gaya layak model mengunakan kacamata lalu bergegas membuka pintu
mobil.
“Hei,
lihat. Dirut Seo juga datang.” Komentar Model lainya, Ji Na pun heran melihat
Yi Do datang.
“Kenapa
pria itu datang ke sini?” keluh Ye Jin kesal melihat Yi Do yang datang.
**
Semua
model akhirnya bermain bola tendang dengan cara bermain seperti baseball.
Sementara Ji Na, Yi Do dan Sek Park duduk di depan villa hanya menonton saja.
Ye Jin siapa menenang bola dengan penuh semengat sampai akhirnya bisa melakukan
home run.
Yi Do
yang melihatnya hanya menatap sinis, Ye Jin melakukan celebration kemenangan
dengan menaruh dua jari telunjuk diatas kepala seperti tanduk, lalu berlari
berputar-putar. Yi Do terdiam melihatnya seperti ingatan kembali ketika remaja
sosok wanita melakukan hal yang sama.
“Itu
hanya kebetulan... Tidak mungkin.” Ucap Yi Do menyakini kalau Ye Jin bukan
wanita yang dikenalnya dulu saat masih SMA.
Para
model berkumpul mereka membahas alasan Dirut Seo ikut datang. Salah satu model
berpikir kalau Mungkin Yi Do tertarik kepada salah satu dari mereka. Model
lain merasa kalau Yi Do itu tampak seperti homoseksual di matanya.
“Tidak...
Kudengar dahulu dia berpacaran dengan Han Ji Na. Selama tiga tahun.” Ucap Si
model berbaju hijau. Ye Rin terlihat kaget mendengarnya begitu juga yang lain.
“Kudengar
dia ternyata tipe pacar yang setia. Dia tidak pernah mengkhianati pacarnya. Mereka
putus karena Nona Han berselingkuh.” Cerita si model
“Nona Han
berselingkuh dengan siapa?” tanya model lain. Si model mengaku tak tahu.
“Yang
penting adalah fakta bahwa Dirut Seo lajang sekarang.” Ucap Si model rambut
panjang bahagia.
“Jika dia
mendekatimu, akankah kau menerimanya?” goda temanya. Si model pikir temanya itu
bodoh.
“Dia
dikenal di industri ini sebagai dirut aneh.” Ucap komentar temanya. Model baju
hijau merasa tak peduli.
“Dia
lajang. Dia mungkin terlihat agak pemarah, tapi dia tampan dan sukses.” Ucap si
model baju hijau.
“Itu
benar, tapi... Dia termasuk 0,5 persen teratas di negara ini. Jika kau
beruntung, kamu akan berada di jalur cepat menuju kemewahan.” Komentar si model
lain.
Ye Jin
yang duduk bersama hanya mendengarkan pembicaraan para model. Model lain
berkomentar temanya itu terlihat menyedihkan dan tidak bisa mengatakan apa pun
karena temanya itu. Saat itu Ye Jin
melihat nama "Pasien Sakit Parah" pada ponselnya agar meminta datang
ke kamarnya.
Ye Jin
pergi ke kamar Yi Do mengoleskan masker wajah sambil mengeluh kalau harus bersikeras
melakukan ini bahkan saat mereka sedang diluar rumah. Yi Do berkomentar Saat
ini berada di tempat berbahaya yang setiap kondisinya, termasuk suhu dan kelembapannya,
berbeda dari kondisi yang biasa.
“Hanya
pengelolaan cermat yang akan menghentikan penuaan pada kulitku. Tentu saja, sebagai
orang yang menjalani hidup yang berat seperti kaktus Meksiko, kau tidak akan bisa
memahami sensibilitas ini.” Ucap Yi Do
“Jangan
beri tahu siapa pun bahwa aku pelayanmu. Orang-orang mungkin akan salah paham jika
mereka tahu kita tinggal bersama.” Kata Ye Jin. Yi Do tak mengerti apa
maksudnya salah paham.
“Jika kau
memikirkannya, insiden memalukan seperti kekerasan seksual dan pelecehan
seksual oleh seorang atasan menimbulkan banyak kegaduhan dalam masyarakat
belakangan ini.” Jelas Ye Jin
“Apa? Kekerasan
seksual? Pelecehan seksual? Kau anggap aku apa dengan bicara omong kosong itu?”
keluh Yi Do kesal
“Maksudku,
aku tahu kau seseorang yang polos seperti bunga yang mekar di tepi jurang, tapi
orang lain mungkin salah paham. Mereka mungkin berpikir kau adalah sponsorku
atau semacamnya.” Ucap Ye Jin
“Aku??
sponsormu? Hei, kembalilah ke kenyataan dan sadari betapa buruknya
penampilanmu. Untuk apa aku melakukan itu?” ejek Yi Do
“Begini,
orang lain berpikir aku tampak cukup menarik.” Ucap Ye Jin. Yi Do mengeluh
kalau tidak bisa tidur dengan nyaman setiap malam karena khawatir Ye Jin mungkin
akan melecehkannya.
“Kekhawatiranmu
tidak berdasar.” Ucap Yi Do mencoba berhenti tertawa karena sedang mengunakan
masker.
Mi Yoo
menatap cermin seperti bersiap-siap bertemu seseorang, saat melihat Ye Jin
keluar dari ruangan ia langsung bersembunyi dibalik dinding, Yi Do keluar
mengeluh karena meninggalkan seperti ini. Ye Jin mengaku Bekerja terlalu keras juga membuatnya lelah.
“Bersihkan
saja sendiri.” Ucap Ye Jin lalu berlari kabur, Yi Do berteriak marah. Saat itu
Mi Yoo dengan sengaja merekam keduanya seperti bisa dijadikan sesuatu.
Ye Jin
bersama Ji Na dan model lainya berhasil naik sampai keatas, semua berteriak
gembira. Ji Na menjelaskan Ada banyak jalur di dunia di bawah mereka , Di
antara berbagai jalur itu,mereka semua memilih jalur mode dan yakin semua pasti
orang percaya diri, Semua menyetujuinya.
“Kalian
percaya diri akan menjadi yang terbaik di pentas peraga, bukan?” ucap Ji Na.
Semua menjawab Ya.
“Kuharap
kalian mencintai mode dan mencintai peragaan busana. Lebih dari apa pun. Aku
harap kalian menjadi model yang mencintai diri kalian sendiri.” Ucap Ji Na
Akhirnya
semua salin menunjuk rasa cinta pada diri sendiri dengan berteriak “Mi Yoo, aku
mencintaimu” Lalu Ji Yeon, Jun Yoon Ah, Min Ye Rin
“Min Jae
Hee, aku mencintaimu. Maaf karena aku memperlakukan diriku sebagai masalah. Aku
tahu betapa kerasnya usahamu untuk menjalani hidupmu. Kau telah berusaha lebih
keras daripada orang lain.” Gumam Ye Rin lalu memberikan semangat kalau
mencintai dirinya.
Yi Do melihat keluar jendela seperti ketakutan melihat hujan yang deras. Jin kyung keluar kamar menatap rumah yang berantakan bahkan cucian piring menumpuk. Akhirnya Ia pergi ke balon lalu tak sengaja melihat robekan foto diatas tanaman.
Alarm Ye
Jin berbunyi, lalu mencoba mencari parfum pada saku celananya tapi ternyaat tidak
membawa parfum itu. Ji Na mengajak semua model bergegas karena sudah turun
hujan. Ye Jin mencoba mencari jalan lain
untuk mencari parfumnya.
Min Yoo
melihatnya, temanya bertanya kemana Ye Jin akan pergi dan apakah baik-baik
saja. Mi Yoo pikir Ye Rin bukan anak kecil jadi akan mengurus dirinya sendiri.
Akhirnya Ye Jin pun berjalan sendiri mencari parfum.
Yi Do
dalam kamar ketakutan melihat petir dan hujan yang turun dengan deras. Ji Na
datang dengan wajah panik,Yi Do mengeluh kapan mereka akan pulang karena tidak bisa tidur karena
ini bukan kamarnya. Ji Na bertanya paakh Ye Rin datang ke kamarnya.
“Dia
tidak di sini.” Ucap Yi Do. Ji Na pikir kalau Ye Jin tertinggal di hutan.
“Dia
tidak mungkin tersesat di sana, kan?” kata Ji Na panik. Yi Do kaget mengeluh Ji
Na bicara omong kosong yang tidak bertanggung jawab
“Bagaimana
caramu mengelola para model?” ucap Yi Do marah
Yi Do
dengan jas hujan dan payung sudah berdiri di ujung hutan, tapi karena fobianya
membuat matanya seperti berputar-putar. Setelah beberapa saat Yi Do
memberanikan diri memasukin hutan sambil berteriak memanggil Ye Jin.
“Gadis
Makanan! Di mana kau?” teriak Yi Do. Ye Jin sedang berusaha mengambil botol
parfum yang jatuh dan ada ditebing.
“Apa ini?
Jangan mendekat.. Cepat Pergi.” teriak
Yi Do mulai berhalusinasi tubuhnya di penuh ulat.
Di rumah,
Jin Kyung mencoba menyusun robekan foto layaknya puzzle. Ye Jin terus mencoba
mengambilnya, tapi malah tubuhnya terpeleset ke jurang. Yi Do tersadar bisa
mendengar teriakan Ye Jin, lalu berusaha mencarinya. Ye Jin bisa berpegangan
pada dahan pohon di jurang, sambil berteriak meminta tolong pada Yi Do karena
mendengar suaranya.
Jin Kyung
terlihat shock melihat wajah Ye Jin itu sama dengan foto ibunya saat masih
muda. Saat itu tubuh Ye Jin mulai berubah menjadi gemuk, bobot tubuhnya sudah
tak bisa menahan dahan pohon dan akhirnya dengan cepat mengambil botol parfum
dan terjatuh. Yi Do berteriak seperti merasakan kalau Ye Ji itu terjatuh.
Bersambung
ke episode 9
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar