PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 16 Juni 2019

Sinopsis Perfume Episode 8

PS : All images credit and content copyright : KBS

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Ye Rin sedang melakukan pemotretan, bersama dengan Jin Kyung lalu Min Suk juga ikut bergabung. Mereka melakukan pose bertiga dan terlihat sangat akrab. Tuan Kim memuji ketiganya lalu memberitahu kalau mereka sudah selesai.
“Pemotretan berjalan lancar. Aku akan mentraktir kalian makan daging iga sapi.” Ucap Tuan Kim
“Maaf, tapi aku punya rencana. Aku akan mentraktir makan malam lain kali.” Kata Min Suk
“Aku sangat sedih, tapi karena kau sudah punya rencana, aku paham.” Kata Tuan Kim. Min Suk pun pamit pergi. wajah Jin Kyung dan juga Ye Rin kecawa karena Min Suk tak ikut bergabung. 

Ji Na duduk sendirian diruangan seperti memikirkan gambar Yi Do, tiba-tiba ruanganya menjadi gelap karena tirai ditutup. Min Suk datang dengan membawakan kue ulang tahun dan menyanyikan "Selamat ulang tahun". Ji Na hanya terdiam dan bersikap dingin.
“Aku satu-satunya orang yang ingat ulang tahunmu, kan? Selamat ulang tahun.” Kata Min Suk bangga. Ji Na langsung membuka tirai kembali
“Kenapa kau melakukan ini lagi? Aku memintamu menghentikan semua ini... Min Suk... Aku tidak akan kembali kepadamu apa pun yang kau lakukan.” Tegas Ji Na akan keluar dari ruangan.
“Apa Kau pikir ini mudah bagiku? Aku menyingkirkan harga diriku dan bertahan. Tidak bisakah kau menyerah dan datang kepadaku?”kata Min Suk memohon.
“Entah aku berpisah atau bercerai, aku tidak akan kembali kepadamu. Jadi, jangan menyingkirkan harga dirimu, dan berhentilah menempel padaku.” Ucap Ji Na lalu keluar ruangan. Min Suk terlihat kecewa membiarkan kue yang dibawanya jatuh dilantai. 


Tuan Kim selesai makan dengan Ye Rin dan Jin Kyung mengaku  ingin sekali pergi karaoke, tapi ada pemotretan lain. Ye Rin bisa mengerti mengucapkan terima kasih atas makan siangnya. Tuan Kim pamit pergi.
Ye Rin mendengar alarm jam tanganya, lalu bergegas untuk pergi ke toilet. Jin Kyung pun mengikutinya.
Ye Rin memakaikan parfum ditanganya agar tak berubah, Jin Kyung mencium parfum Ye Rin berkomentar kalau Aromanya enak dan ingin tahu Parfum apa itu. Ye Rin terlihat gugup.  Jin Kyung meminta izin agar bisa melihatnya. Ye Rin pun memperbolehkanya.
“Tidak ada labelnya... Parfum apa ini? Aku boleh mencobanya, kan?” ucap Jin Kyung mengoleskan pada tanyanya.
“Jangan.” Teriak Ye Rin panik. Jin Kyung kaget mendengarnya. Ye Rin takut kalau terjadi sesuatu pada anaknya.
“Apa yang akan terjadi sekarang? Jika itu mengembalikan waktu selama 17 tahun, Jin Kyung... Dia bahkan bukan bayi. Akankah dia menjadi janin? Apa yang harus kulakukan?” ucap Ye Rin menutup matanya tak ingin melihat yang terjadi padanya.
Akhirnya Ia mulai menghitung ingin tahu apa yang terjadi pada anaknya, Jin Kyung ternyata masih  berdiri didepanya bertanya ada apa dan apakah baik-baik saja.
“Apakah jantungmu berdebar? Apakah kepalamu sakit? Apakah kamu merasa tubuhmu menciut? Apa Kau tidak merasakan semua itu? Astaga, itu melegakan... Itu sangat melegakan.” Ucap Ye Rin bernafas lega, Jin Kyung mengembalikan parfum Ye Rin.
“Aku akan menunggu di luar.” Kata Jin Kyung merasa tak enak hati karena Ye Rin tadi berteriak padanya.
“Parfum ini tidak memengaruhi Jin Kyung. Itu hanya sesuatu yang terjadi padaku saja. Kenapa... Kenapa parfum ini mendatangiku?” ucap Ye Rin bingung. 


Min Suk mengemudikan mobilnya dengan wajah kesal, tak sengaja meliaht Ye Rin dan Jin Kyung sedang berjalan bersama. Ia akhirnya turun dari mobil memanggi Ye Rin dan mengajaknya Bermainlah dengannya. Ye Rin kaget begitu juga Jin Kyung, artis idolanya tiba-tiba mengajak pergi.
Di rumah semua langsung berbunyi dan memulai saat tepat jam makan, muai dari jus bahkan nasi di rice cooker pun sudah siap.  Sek Park tak percay kalau ini diatur untuk menyiapkan makan malam tepat waktu menurutnya Ye Rin sangat cermat.
“Pelayan lain tidak ada yang sepandai ini.” Puji Sek Park seperti ingin membahas tentang Ye Rin
“Dia hanya melakukan apa yang dia inginkan selama jam kerjanya. Kenapa kau memuji sesuatu yang memalukan itu?” keluh Yi Do
“Ini bisnis perusahaan kita. Dia mengikuti makan malam perusahaan setelah koleksi foto pertamanya. Kita harus memaklumi itu. Kau dirut yang baik dan murah hati.” Puji Sek Park
“Bagaimana penyelidikan rahasia terhadap Min Ye Rin? Kau bilang kau penyelidik swasta terbaik.” Ucap Yi Do
“Mengenai itu... Tidak ada yang muncul. Dia benar-benar sama dengan resumenya. Dia seorang wanita yang menjalani kehidupan yang sangat jujur. Bisa kukatakan dia polos.” Ucap Sek Park
“Kau disuap oleh wanita jahat itu, bukan?” ucap Yi Do curiga. Sek Park menegaskan lebih memilih mengorek dan makan bawang putih dari hidung tuna wisma.
“Untuk apa aku menerima suapnya? Kau tidak tahu apa-apa. Dan Dirut Seo, jangan terlalu mengandalkan Min Ye Rin. Dia bilang akan pergi setelah enam bulan. Kudengar dia akan pergi jauh. Dia bilang akan pergi ke Amerika.” Kata Sek Park.
“Begitukah? Apa dia akan menemui orang tua imigrannya itu?” kata Yi Do panik. Sek Park langsung membenarkan.
“Jadi, kau harus melepas kepergiannya enam bulan lagi. Itu harus berakhir. Kau tidak boleh mencarinya atau menyelidikinya setelah itu, paham?” tegas Sek Park. Yi Do pikir itu bagus.
“Pemotretan koleksi foto itu pasti sudah berakhir sekarang. Kenapa wanita ini belum datang?” ucap Yi Do tiba-tiba kesal.


Min Suk mengemudikan mobil dengan Ye Rin dan Jin Kyung duduk dibangku belakang. Jin Kyung pikir dirinya tidak bodoh karena ikut mereka. Min Suk mengaku tak masalah karena ia dan Ye Rin berteman dan  menurutnya pergi bersama banyak orang lebih baik untuk bintang seperti dirinya .
“Jadi Kalian ingin pergi ke mana? Beri tahu aku. Aku akan membawa kalian ke mana pun sesuka kalian.” Ucap Min Suk bangga.
“Taman bermain.” Jawab Jin Kyung dan Ye Rin bersamaan, Keduanya langsung menatap tak percaya.
“Jin Kyung... Bagaimana kita bisa cocok sekali?” kata Ye Rin. Jin Kyung pun juga tak percaya kalau keinginan mereka sama.
“Benar. Tapi taman bermain akan segera tutup.” Kata Ye Rin sedih. Min Su mengulang kalau akan membawa mereka ke tempat yang mereka sukai.
“Aku mungkin tampak seperti ini, tapi aku punya beberapa trik. Selain itu Aku muda, kaya, dan tampan. Bagaimana menurut kalian? Apa Kalian setuju?” ucap Min Suk bangga. Keduanya menyetujuinya. 

Ye Rin dan Jin Kyung hanya bisa melonggo melihat taman bermain yang sudah tutup tapi mereka bisa masuk. Min Suk memberitahu kalau ia adalah model untuk tempat ini menurutnya Melakukan ini tidak mudah, tapi sengaja menyewa tempat ini khusus untuk mereka.
“Ini tiket gratis yang hanya tersedia untukku. Bagaimana menurut kalian? Apa aku luar biasa?” kata Min Suk yang suka dipuji
“Tentu saja. Kau sangat keren. Bintang top sepertimu memang berbeda dari orang lain.” Puji Ye Rin. Akhirnya Min Suk pergi mencari tempat lain.
“Omong-omong, apakah kau juga penggemar Yoon Min Suk?” tanya Jin Kyung, Ye Rin menganguk membenarkan dengan penuh semangat.
“Aku penggemar Min Suk sejak dia masih menjadi anak didik. Apakah kau juga sama?” tanya Ye Rin
“Tidak.. Ibuku adalah penggemar Yoon Min Suk.” Ucap Jin Kyung Ye Rin pun tak bisa berkata-kata
“Kini, naiki apa pun yang kalian inginkan. Anggap saja seperti rumah kalian dan kalian bisa merasa nyaman.” Ucap Min Suk yang sudah menyalakan mesin
“Mari mulai dengan komidi putar.”ucap Ye Rin. Jin Kyung juga setuju menatap kuda-kuda yang berputar.
“Suatu hari, komidi putar ini membuatku... Melukai putriku.” Gumam Ye Rin. 
“Itu membuatku melukai ibuku.” Gumam Jin Kyung sedih.
 Flash Back
Jin Kyun merengek meminta naik komidi putar dengan ibunya,  Je He terlihat enggan untuk naik karena bobot tubuhnya yang besar, lalu meminta agar anaknya naik komidi putar lain kali. Jin Kyung terus merengek ingin naik itu sekarang. Akhirnya Jae Hee pun tak bisa menolaknya. 


Jin Kyung naik lebih dulu dan Jae Hee pun naik dibelakangnya walaupun tampak ketakutan. Jin Kyung pun senang karena bisa naik dengan ibunya, permainan pun dimulai, kuda mulai naik turun. Jae Hee masih duduk dengan nyaman.
Tapi beberapa saat kemudian karena terlalu berat, tiangnya patah dan membuat Jae Hee dan Jin Kyung jatuh terguling. Jae Hee sempat tak sadarkan diri dan Jn Kyung menangis. Semua orang langsung berkerumun merasa kasihan karena Jae Hee yang membawa anaknya.
“Tentu aku merindukanmu.. Ya, aku sedang menuju ke sana, Tapi Ada kemacetan.” Ucap Tuan Kim berbicara di telp dengan selingkuhanya.
Jae Hee akhirnya tersadar memastikan anaknya yang masih menangis. Tua Kim melihat ada kerumunan berlari mencari istri dan anaknya. Jae Hee menatap suaminya seperti meminta tolong, tapi Tuan Kim malah pergi berpura-pura tak mengenal istrinya yang tambun. 

Akhirnya Jae Hee mengendong anaknya yang pasti terkejut dan meminta maaf. Jin Kyung juga meminta maaf dan memastikan ibunya baik-baik saja. Jae Hee mengaku  baik-baik saja bahkan sama sekali tidak sakit memastikan anaknya  tidak boleh menangis lagi.
“ Jin Kyung... Nanti, saat berat badan ibu turun, mari kita kembali untuk naik komidi putar lagi, oke?” ucap Jae Hee berjanji. 

Jin Kyung terlihat bahagia menaiki komidiputar lalu melambaikan tangan pada Ye Rin yang ada dibelakang. Ye Rin pun ikut bahagia karena bisa membawa anaknya naik komidi putar. Saat itu ponsel Ye Rin berdering terlihat nama "Pasien Sakit Parah" Ye Rin hanya bisa mengumpat kesal.
 “Kudengar para staf sudah pulang. Kau di mana dan apa yang kau lakukan?” ucap Yi Do marah
“Begini, ada urusan mendesak...” akui Ye Rin. Yi Do ingin tahu keberadaan Ye Rin dan bisa mendengar musik aneh.
“Ye Rin bersamaku.” Ucap Min Suk akhirnya mengambil ponsel dari tangan Ye Rin. Yi Do bingung kenapa Min Suk ada bersama dengan Ye Rin.
“Aku memintanya meluangkan waktu untukku. Ye Rin tidak melakukan kesalahan... Jangan mengomeli dia.” Ucap Min Suk. Yi Do mengancam dan mengumpat kesal.
“Aku akan mengantarnya pulang dengan selamat. Jadi Pikirkan saja urusanmu. Seorang pria tua sepertimu sebaiknya tidur saja, ya?” ejek Mi Suk lalu menutup telpnya.
“Mari bersenang-senang.”ajak Min Suk, sementara Ye Rin panik karena  Tamat sudah riwayatnya. 

Mereka masuk ke rumah hantu, Min Suk masuk pertama dengan gagah berani tapi setelah masuk jeritanya paling kencang. Sementara Ye Rin dan Jin Kyung mengeluuh kalau tak ada yang menakutkan dari hal semacam ini. Min Suk terus menjerit ketakutan sampai keluar dari rumah hantu melihat sesuatu yang lebih menakutkan.
“Berani-beraninya kau menipuku dan bermain di tempat seperti ini?” ucap Yi Do tiba-tiba datang dengan style seperti malaikat kematian. Jin Kyung dan Ye Rin juga kaget melihatnya.
Ye Rin berjalan dibelakang Yi Do dengan wajah ketakutan, Min Suk berjalan ditengah mengajak keduanya untuk membuat foto stiker. Jin Kyung pikir kalau Yi Do sangat marah. Min Suk pikir karena mereka sudah datang jauh-jauh ke sini jadi harus berfoto sebagai kenang-kenangan.
“Pak Seo... Apakah kau mau membuat foto stiker dengan kami?” ajak Min Suk. Yi Do pun sudah pasti menolaknya lalu berjalan pergi. Min Suk pun mengajak mereka pergi bertiga saja. 

Akhirnya mereka sudah dalam box foto dengan mengunakan wig, Min Suk memastikan mereka sudah siap foto dengan gaya imut. Tiba-tiba saat akan difoto, Yi Do datang didepan pintu. Ketiganya pun kaget menatap wajah Yi Do yang datang seperti hantu.
“Banyak hal menjadi kenangan indah seiring pertambahan usia, jadi, biarkan kami naik roller coaster sekali. Setelah itu aku akan mengizinkan Ye Rin pergi. Kau akan naik bersama kami, kan?” ucap Min Suk menantang Yi Do.
“Apa Kau pikir aku akan melakukan sesuatu yang tidak berguna, sia-sia, dan berbahaya pada tubuhku? Jika manusia naik mesin yang berbahaya, otak menerima sinyal ketakutan. Nukleus amigdaloid mengirim sinyal ke korteks serebrum...” ucap Yi Do
“Ahh... Begitu rupanya... Kalau begitu, tinggallah di sini.” Kata Mi Suk lalu mengajak Ye Rin dan Jin Kyung naik lebih dulu.
“Berandal itu. Aku juga ikut... Kau. Keluar... Aku juga akan naik.” Ucap Yi Do melihat Min Suk duduk disamping Ye Rin.
“Kau bisa duduk di belakangku... Apakah Ye Rin pacarmu?” ejek Mi Suk. Yi Do terlihat gugup
“Dia pelayanku.” Ucap Yi Do, Min Suk mengeluh kalau Yi Do hidup seperti dalam era penjajahan. Akhirnya Min Suk pun pindah duduk disamping Jin Kyung
“Apa kau yakin? Jangan sok tangguh dan malah akhirnya piknik ke akhirat.” Ucap Ye Rin memperingati. Yi Do malah menyuruh Ye Rin untuk diam.
Akhirnya roller coster pun berjalan, semua menjerit ketakutan tapi bahagia. Sampai akhirnya saat berhenti, Yi Do pun tak sadarkan diri karena fobianya. 



Yi Do bersadar dibahu  Ye Rin,  Min Suk mengemudikan mobilnya memastikan kalau Yi Do tidak butuh dokter, Ye Rin memberitahu kalau Yi Do sudah berkali-kali begini jadi akan baik-baik saja dan akan segera bangun. Yi Do terlihat tertidur nyenyak dibahu Ye Rin.
“Aku tidak pernah melihat Seo E Do yang berdarah dingin bersikap lengah di depan wanita.. Ini Menarik sekali.”komentar Min Suk.
“Aku budak, bukan wanita.” Keluh Ye Rin, saat itu Jin Kyung meminta agar di turunkan dilampu merah kedua. 

Mobil Min Suk masuk dengan cepat ke pakiran, Yi Do sudah sadar langsung turun dari mobil.  Ia langsung mengomel karena Min Suk mengemudi serampangan dan membahayakan nyawany jadi akan menghubungi pengacara lalu akan menuntutnya.
“Kau juga!” ucap Yi Do menatap ke arah Ye Rin. Min Suk hanya tersenyum melihat tingkah Yi Do.
“Aku bersenang-senang hari ini. Sampai jumpa.” Kata Ye Rin lalu berjalan mengikuti Yi Do. Tiba-tiba Min Suk memanggilnya lalu memberikan sesuatu.
“Ini untuk mengenang kencan pertama kita.” Ucap Min Suk seperti mengoda. Ye Rin terlihat senang tapi Yi Do langsung menatap sinis. 

Ye Rin melihat sepatu yang diberikan Min Suk memujinya kalau terlihat    cantik sekali. Ia pun mencobanya tapi sepatunya tak cukup,  lelau bertanya-tanya sebenarnya ini untuk siapa sepatu itu. Yi Do tiba-tiba sudah ada didepan pintu.
“Dia mungkin punya lusinan sepatu di bagasinya. Kau harus tanya apa bisa tukar ukurannya. Dia mungkin sudah menyiapkan itu untuk kencan pertama mendadak dan punya beberapa ukuran.”ejek Yi Do. Ye Rin hanya bisa mengumpat kesal. 

Tuan Kim melihat surat izin pergi, terlihat marah karena anaknya menjadi model, Jin Kyung meminta agar ayahnya Tanda tangani saja it karena harus menyerahkannya untuk menghadiri lokakarya hari ini. Tuan Kim pikir anaknya sudah gila.
“Ujian tengah semestermu mulai Senin. Tapi apa? Kamu akan menghadiri lokakarya?” ucap Tuan Kim marah
“Ayah pulang setelah pergi berhari-hari, dan Apa Ayah bersikap seperti ayahku? Apa Ayah punya hati nurani?” sindir Jin Kyung
“Itu karena ayah sibuk bekerja.” Ucap Tuan Kim memberikan alasan bohong.
“Aku tidak peduli perkataan Ayah. Aku akan menjadi model. Jadi, jangan hancurkan hubungan yang sudah memburuk dan tanda tangani itu. “ kata Jin Kyung.
Tuan Kim mulai mengumpat kalau Jin Kyung lancang lalu menerima telp dari atasanya,  mengatakan akan menuju ke sana sekarang. Ia langsung mengambil tas golfnya memperingatkan Jin Kyung  Lupakan lokakarya itu dan mereka akan bicara nanti malam.
“Jika kau pergi ke sana, ayah akan menimbulkan keributan di agensi itu. Ayah ingatkan kau.. Belajar sajalah, Berandal.” Ucap Tuan Kim mengancam. Jin Kyung terlihat sangat marah. 


Ji Na menyuruh semua model turun dari minibus, Ye Rin terlihat sangat bersemangat karena seperti menyenangkan bisa keluar. Saat itu sebuah mobil datang, Sek Park turun dengan gaya layak model mengunakan kacamata lalu bergegas membuka pintu mobil.
“Hei, lihat. Dirut Seo juga datang.” Komentar Model lainya, Ji Na pun heran melihat Yi Do datang.
“Kenapa pria itu datang ke sini?” keluh Ye Jin kesal melihat Yi Do yang datang.
**
Semua model akhirnya bermain bola tendang dengan cara bermain seperti baseball. Sementara Ji Na, Yi Do dan Sek Park duduk di depan villa hanya menonton saja. Ye Jin siapa menenang bola dengan penuh semengat sampai akhirnya bisa melakukan home run.
Yi Do yang melihatnya hanya menatap sinis, Ye Jin melakukan celebration kemenangan dengan menaruh dua jari telunjuk diatas kepala seperti tanduk, lalu berlari berputar-putar. Yi Do terdiam melihatnya seperti ingatan kembali ketika remaja sosok wanita melakukan hal yang sama.
“Itu hanya kebetulan... Tidak mungkin.” Ucap Yi Do menyakini kalau Ye Jin bukan wanita yang dikenalnya dulu saat masih SMA. 

Para model berkumpul mereka membahas alasan Dirut Seo ikut datang. Salah satu model berpikir kalau  Mungkin Yi Do  tertarik kepada salah satu dari mereka. Model lain merasa kalau Yi Do itu tampak seperti homoseksual di matanya.
“Tidak... Kudengar dahulu dia berpacaran dengan Han Ji Na. Selama tiga tahun.” Ucap Si model berbaju hijau. Ye Rin terlihat kaget mendengarnya begitu juga yang lain.
“Kudengar dia ternyata tipe pacar yang setia. Dia tidak pernah mengkhianati pacarnya. Mereka putus karena Nona Han berselingkuh.” Cerita si model
“Nona Han berselingkuh dengan siapa?” tanya model lain. Si model mengaku tak tahu.
“Yang penting adalah fakta bahwa Dirut Seo lajang sekarang.” Ucap Si model rambut panjang bahagia.
“Jika dia mendekatimu, akankah kau menerimanya?” goda temanya. Si model pikir temanya itu bodoh.
“Dia dikenal di industri ini sebagai dirut aneh.” Ucap komentar temanya. Model baju hijau merasa tak peduli.
“Dia lajang. Dia mungkin terlihat agak pemarah, tapi dia tampan dan sukses.” Ucap si model baju hijau.
“Itu benar, tapi... Dia termasuk 0,5 persen teratas di negara ini. Jika kau beruntung, kamu akan berada di jalur cepat menuju kemewahan.” Komentar si model lain.
Ye Jin yang duduk bersama hanya mendengarkan pembicaraan para model. Model lain berkomentar temanya itu terlihat menyedihkan dan tidak bisa mengatakan apa pun karena temanya itu.  Saat itu Ye Jin melihat nama "Pasien Sakit Parah" pada ponselnya agar meminta datang ke kamarnya. 


Ye Jin pergi ke kamar Yi Do mengoleskan masker wajah sambil mengeluh kalau harus bersikeras melakukan ini bahkan saat mereka sedang diluar rumah. Yi Do berkomentar Saat ini berada di tempat berbahaya yang setiap kondisinya, termasuk suhu dan kelembapannya, berbeda dari kondisi yang biasa.
“Hanya pengelolaan cermat yang akan menghentikan penuaan pada kulitku. Tentu saja, sebagai orang yang menjalani hidup yang berat seperti kaktus Meksiko, kau tidak akan bisa memahami sensibilitas ini.” Ucap Yi Do
“Jangan beri tahu siapa pun bahwa aku pelayanmu. Orang-orang mungkin akan salah paham jika mereka tahu kita tinggal bersama.” Kata Ye Jin. Yi Do tak mengerti apa maksudnya salah paham.
“Jika kau memikirkannya, insiden memalukan seperti kekerasan seksual dan pelecehan seksual oleh seorang atasan menimbulkan banyak kegaduhan dalam masyarakat belakangan ini.” Jelas Ye Jin
“Apa? Kekerasan seksual? Pelecehan seksual? Kau anggap aku apa dengan bicara omong kosong itu?” keluh Yi Do kesal
“Maksudku, aku tahu kau seseorang yang polos seperti bunga yang mekar di tepi jurang, tapi orang lain mungkin salah paham. Mereka mungkin berpikir kau adalah sponsorku atau semacamnya.” Ucap Ye Jin
“Aku?? sponsormu? Hei, kembalilah ke kenyataan dan sadari betapa buruknya penampilanmu. Untuk apa aku melakukan itu?” ejek Yi Do
“Begini, orang lain berpikir aku tampak cukup menarik.” Ucap Ye Jin. Yi Do mengeluh kalau tidak bisa tidur dengan nyaman setiap malam karena khawatir Ye Jin mungkin akan melecehkannya.
“Kekhawatiranmu tidak berdasar.” Ucap Yi Do mencoba berhenti tertawa karena sedang mengunakan masker.

Mi Yoo menatap cermin seperti bersiap-siap bertemu seseorang, saat melihat Ye Jin keluar dari ruangan ia langsung bersembunyi dibalik dinding, Yi Do keluar mengeluh karena meninggalkan seperti ini. Ye Jin mengaku  Bekerja terlalu keras juga membuatnya lelah.

“Bersihkan saja sendiri.” Ucap Ye Jin lalu berlari kabur, Yi Do berteriak marah. Saat itu Mi Yoo dengan sengaja merekam keduanya seperti bisa dijadikan sesuatu.


Ye Jin bersama Ji Na dan model lainya berhasil naik sampai keatas, semua berteriak gembira. Ji Na menjelaskan Ada banyak jalur di dunia di bawah mereka , Di antara berbagai jalur itu,mereka semua memilih jalur mode dan yakin semua pasti orang percaya diri, Semua menyetujuinya.
“Kalian percaya diri akan menjadi yang terbaik di pentas peraga, bukan?” ucap Ji Na. Semua menjawab Ya.
“Kuharap kalian mencintai mode dan mencintai peragaan busana. Lebih dari apa pun. Aku harap kalian menjadi model yang mencintai diri kalian sendiri.” Ucap Ji Na
Akhirnya semua salin menunjuk rasa cinta pada diri sendiri dengan berteriak “Mi Yoo, aku mencintaimu” Lalu Ji Yeon, Jun Yoon Ah, Min Ye Rin
“Min Jae Hee, aku mencintaimu. Maaf karena aku memperlakukan diriku sebagai masalah. Aku tahu betapa kerasnya usahamu untuk menjalani hidupmu. Kau telah berusaha lebih keras daripada orang lain.” Gumam Ye Rin lalu memberikan semangat kalau mencintai dirinya.
Yi Do melihat keluar jendela seperti ketakutan melihat hujan yang deras. Jin kyung keluar kamar menatap rumah yang berantakan bahkan cucian piring menumpuk. Akhirnya Ia pergi ke balon lalu tak sengaja melihat robekan foto diatas tanaman.
Alarm Ye Jin berbunyi, lalu mencoba mencari parfum pada saku celananya tapi ternyaat tidak membawa parfum itu. Ji Na mengajak semua model bergegas karena sudah turun hujan.  Ye Jin mencoba mencari jalan lain untuk mencari parfumnya.
Min Yoo melihatnya, temanya bertanya kemana Ye Jin akan pergi dan apakah baik-baik saja. Mi Yoo pikir Ye Rin bukan anak kecil jadi akan mengurus dirinya sendiri. Akhirnya Ye Jin pun berjalan sendiri mencari parfum. 


Yi Do dalam kamar ketakutan melihat petir dan hujan yang turun dengan deras. Ji Na datang dengan wajah panik,Yi Do mengeluh kapan mereka  akan pulang karena tidak bisa tidur karena ini bukan kamarnya. Ji Na bertanya paakh Ye Rin datang ke kamarnya.
“Dia tidak di sini.” Ucap Yi Do. Ji Na pikir kalau Ye Jin  tertinggal di hutan.
“Dia tidak mungkin tersesat di sana, kan?” kata Ji Na panik. Yi Do kaget mengeluh Ji Na bicara omong kosong yang tidak bertanggung jawab
“Bagaimana caramu mengelola para model?” ucap Yi Do marah 

Yi Do dengan jas hujan dan payung sudah berdiri di ujung hutan, tapi karena fobianya membuat matanya seperti berputar-putar. Setelah beberapa saat Yi Do memberanikan diri memasukin hutan sambil berteriak memanggil Ye Jin.
“Gadis Makanan! Di mana kau?” teriak Yi Do. Ye Jin sedang berusaha mengambil botol parfum yang jatuh dan ada ditebing.
“Apa ini? Jangan mendekat.. Cepat Pergi.” teriak  Yi Do mulai berhalusinasi tubuhnya di penuh ulat.
Di rumah, Jin Kyung mencoba menyusun robekan foto layaknya puzzle. Ye Jin terus mencoba mengambilnya, tapi malah tubuhnya terpeleset ke jurang. Yi Do tersadar bisa mendengar teriakan Ye Jin, lalu berusaha mencarinya. Ye Jin bisa berpegangan pada dahan pohon di jurang, sambil berteriak meminta tolong pada Yi Do karena mendengar suaranya.
Jin Kyung terlihat shock melihat wajah Ye Jin itu sama dengan foto ibunya saat masih muda. Saat itu tubuh Ye Jin mulai berubah menjadi gemuk, bobot tubuhnya sudah tak bisa menahan dahan pohon dan akhirnya dengan cepat mengambil botol parfum dan terjatuh. Yi Do berteriak seperti merasakan kalau Ye Ji itu terjatuh.
Bersambung ke episode 9

Cek My Wattpad... Stalking 


      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar