PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 15 Juni 2019

Sinopsis Search WWW Episode 4 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


“Jawab teleponku. Balas pesan teksku. Temui aku jika aku memintamu. Aku ingin kamu makan denganku dan minum denganku.” Ucap Mo Gun. Ta Mi melonggo binggung.
“Beginilah dirimu saat berusia 28 tahun. Gairahku tidak terbatas, dan akulah yang membakar gairahku.” Tegas Mo Gun.
Ta Mi berdiri atap gedung, seperti masih memikirkan dengan perkataan Mo Gun yang tetap ingin bertemu denganya walaupun sudah ditolak. 

Bong Gi melihat Ta Mi berdiri sendirian memastikan cuacanya sangat indah. Ta Mi bertanya berapa usia Bong Gi sekarang. Bong Gi mengeluh kalau seharusnya menggunakan honorifik di kantor... Ta Mi menegaksan tidak menanyai Joseph tapi menanyai Choi Bong Gi.
“Usiaku 28 tahun.” Kata Bong Gi, Ta Mi berkomentar kalau seusia dengannya. Bong Gi binggung bertanya siapa yang dimaksud.
“Kenapa dia sangat berbeda?” kata Ta Mi. Bong Gi makin binggung.  Ta Mi akhirnya mengaku ingin jujur padanya. Bong Gi mengerti.
“Apa aku cantik?” tanya Ta Mi, Bong Gi merasa kalau Ta Mi menekannya untuk memberi jawaban tertentu.
“Jadi, aku cantik atau tidak?” tanya Ta Mi penasaran. Bong Gi mengaku Lebih tepatnya terhormat.
“Aku menghormatimu, Tammy.” Ucap Bong Gi, Ta Mi pikir  Seharusnya Bong Gi manis pada usia 28 tahun
“Jadi, kenapa dia tidak seperti itu?” kata Ta Mi, Bong Gi benar-benar tak mengerti maksudnya.
“Siapa yang kau bicarakan?” tanya Bong Gi, Ta Mi tak menjawab karena yang dibicarakan adalah Mo Gun. 


Jenny melihat Ta Mi sedang sibuk bertanya apa yang dicari apakah butuh bantuan.  Ta Mi mengaku Tidak perlu karena hanya mencari materi referensi. Cha Hyun masuk ruangan melihat kata kunci pertama  "1. Kim Han Sol" dan itu Nama seorang nonselebritas menjadi kata kunci yang paling dicari.
“Apakah ada yang tahu alasannya?” tanya Cha Hyun. Ah Ra memastikan kalau yang dimaksud Kim Han Sol
“Seorang bocah lelaki menghilang kemarin, dan ibunya meminta bantuan di sebuah situs komunitas daring. Orang-orang merasa kasihan pada mereka, jadi, kisah mereka menjadi viral di media sosial yang membantunya menempati posisi pertama.” Jelas Ah Ra
“Kuharap dia ditemukan.” Kata Alex. Bong Gi pikir  Peringkat waktu nyata memang memiliki keuntungan tertentu.
“Apa kau yakin tentang itu? Aku baru membaca beberapa lusin komentar yang menilai penampilan sang ibu. Pada saat-saat begini, aku jijik dengan peringkat waktu nyata. “kata Alex
“Tammy, apa pendapatmu tentang ini?” tanya Ah Ra. Ta Mi mengaku tak tahu seperti tak peduli.
“Tapi apakah pendapatku benar-benar dibutuhkan? Apakah peringkat merupakan masalah preferensi?” kata Ta Mi
“ Jika memang begitu, apa yang akan kau katakan? Aku hanya penasaran.” kata Ah Ra.
“Aku tidak menyukainya. Lebih tepatnya, aku membencinya.” Ucap Ta Mi. Ah Ra ingin tahu alasanya.
“Itu tidak penting, jadi, kau tidak perlu tahu.” Ucap Ta Mi ingin kembali ke tempat duduknya.
“Tetap saja, mari kita mendengarnya.” Komentar Cha Hyun. Ta Mi menjelaskan Itu memberi portal web kekuasaan yang tidak berguna.
“Beberapa bisa dihapus sementara beberapa bertahan di peringkat itu. Aku mendapati proses itu aneh. Para pengguna harus menentukan peringkatnya, tapi portal web menilai setiap entri.” Jelas Ta Mi
“Itu manajemen, bukan penyensoran. Kita memastikan bahwa kata kuncinya tidak kejam atau berbahaya.” Balas Cha Hyun.
“Aku memahami itu, tapi apa menurutmu kita punya standar yang sempurna?” tanya Ta Mi
“Standar yang sempurna itu tidak ada.” Ucap Cha Hyun. Ta Mi pikir  Karena itu membencinya.
“Layanannya tidak sempurna, tapi itu punya pengaruh besar. Peringkat memengaruhi kehidupan kita, tapi tidak terikat peraturan.” Kata Ta Mi
Ah Ra bertanya karena berpikir ada regulasi legal. Ta Mi menjawab Tidak ada karena Portal web tidak bisa dihukum karena memanipulasi peringkat waktu nyata dan Tidak ada yang ditentukan oleh hukum. Cha Hyun pikir  Peringkat waktu nyata hanya dianggap sebagai sumber pendapatan oleh perusahaan portal web.
“Karena itulah mereka tidak terikat oleh hukum. Mungkin itu merupakan inti dari ketertarikan orang-orang, tapi kita masih berhak untuk menjalankan bisnis. Tidak ada salahnya menghasilkan uang.” Ucap Cha Hyun
“Tentu. Aku benci peringkat, tapi aku tidak bilang aku ingin itu hilang. Tidak boleh terjadi. Peringkat waktu nyata terkait dengan pendapatan kita dan itu fitur utama yang memikat para pengguna kita. Aku menyetujui sisi bisnis dari hal itu.” Ucap Ta Mi lalu keluar dari ruangan. Semua tak bisa berkata-kata. 



Ta Mi duduk dicafe sendirian, lalu berbicara di telp  Dalam rencana usaha untuk triwulan ketiga tahun 2014, ada ide yang berkaitan dengan webtoon untuk dewasa dan ingin tahu alasan itu dibatalkan. Menurutnya itu bukan ide yang buruk.
“Lalu ide-ide lainnya yang terpilih... Apa kau sudah gila?” ucap Ta Mi kaget melihat Mo Gun tiba-tiba berjongkok dan mengambar titik di kakinya.
“Alice, aku tidak bicara padamu. Aku akan meneleponmu kembali.” kata Ta Mi lalu menutup telpnya.
“Apa yang kau lakukan?” ucap Ta Mi marah, Mo Gun menjawab sedang mengisi lubang itu. Ta Mi ingin tahu alasanya.
“Agar kau memikirkan aku saat kau melepasnya.” Ucap Mo Gun mengoda, Ta Mi mengeluh mendengarnya.
“Kau dari mana?” tanya Ta Mi. Mo Gun mengaku  punya urusan di sekitar sini, tapi  langsung tahu itu Ta Mi dari jauh.
“Apa kau sedang bekerja?” tanya Mo Gun, Ta Mi membenarkan tapi menurutnya kantor terasa menyesakkan.
“Silakan.. Lalu , pesanlah makanan yang lezat untuk makan siang hari ini.Aku harus pergi.” kata Mo Gun.  Ta Mi seperti tak percaya Mo Gun akan segera pergi.
“Aku ada rapat. Omong-omong, senang berjumpa denganmu.” Kata Mo Gun lalu berjalan pergi.
“Hei, Mo Gun,  Aku akan membalas pesan teksmu dan setuju untuk menemuimu. Aku bahkan akan menikmati makanan dan minuman denganmu. Beri aku waktu dan aku akan mencarikanmu proyek lain.” Kata Ta Mi masih merasa bersalah.
“Tidak perlu... Kau sudah meminta maaf, dan aku menerimanya. Semuanya beres sekarang.” Kata Mo Gun.
“Akulah alasan hal ini terjadi.” Ucap Ta Mi, Mo Gun menegaskan itu   perbuatan Bu Song dan mengaku harus benar-benar harus pergi.
“Katamu, kau akan membalas, jadi, aku akan menghubungimu sesukaku.” Kata Mo Gun. Ta Mi menyetujuinya.
Mo Gun tiba-tiba mendekat, Ta Mi terlihat binggung seperti ingin melakukan perpisahan. Tapi Mo Gun malah berjongkok dan memberikan titik karena sekarang lubangnya ada di tempat yang berbeda lalu pamit pergi. Ta Mi hanya bisa menghela nafas mendengarnya. 



Ta Mi masuk restoran terdiam melihat Cha Hyun ada direstoran yang sama. Akhirnya mereka duduk bersebelahan dan meja yang berbeda. Ta Mi bertanya Apakah biasanya Cha Hyun makan sendirian. Cha Hyun tidak suka memaksa orang makan apa yang diinginkan dan sebaliknya.
“Kenapa kau tidak menghadiri makan malam bersama?” tanya Ta Mi
“Aku benci menghadapi orang-orang mabuk selagi aku sadar. Lagi pula Aku tidak minum.” Ucap Cha Hyun.
“Tapi kau minum dengan Ga Kyung.” Sindir Ta Mi, Cha Hyun mengerti kalau Ta Mi menduga kalau ia yang memberikan  bocoran tentang rahasia dagang Barro.
“Ga Kyung tidak mabuk. Hanya aku yang mabuk.” akui Cha Hyun, saat itu pesanan mereka pun datang.
“Apakah kalian berdua datang bersama?” tanya pelayan. Keduanya langsung menjawab tidak dengan nada marah. Si pelayan pun menganguk mengerti.
“Bagaimana kau mengenal Ga Kyung?” tanya Ta Mi, Cha Hyun pikir mereka  tidak cukup akrab untuk mengajukan pertanyaan itu.
“Kau orang yang tidak sabar, kan?” ejek Cha Hyun, Ta Mi mengaku Tidak sabar sudah menjadi kebiasaan lamanya.
“Aku bahkan menuang saus ke mangkuk yang masih tertutup. Pacarku dahulu... Ahh.... Pyo Joon Soo!” kata Ta Mi teringat. Cha Hyun mendengar nama Pyo Joon Soo.
“Direktur Departemen Game?” kata Cha Hyun, Ta Mi merasa sudah menduga kalau ada yang tidak beres.
“Ada apa dengannya? Kenapa kau menyebutkan dia selagi membicarakan mantan pacarmu? Apakah kalian pernah terlibat dalam hubungan romantis?” tanya Cha Hyun penasaran tiba-tiba mendekati Ta Mi.
“Menurutku kita tidak cukup akrab untuk mengajukan pertanyaan itu. Tampaknya kau tidak sabar.” Ejek Ta Mi, Cha Hyun pun tak bisa berkata—kata 




Ta Mi baru saja masuk dan hanya bisa menghela nafas melihat Joon Soo ada di lobby dan mencoba menghindar. Tapi Joon Soo tahu kalau Ta Mi pasti mengingatnya. Ta Mi pikir Semua karyawan harus berbicara dengan formal, dengan memanggilnya Matthew.
“Bukankah sejarah kita mengalahkan peraturan perusahaan?” ucap Joon Soo mengikuti Ta Mi berjalan
“Tidak ada sejarah di antara kita, jadi, jangan bersikap sok akrab.” Komentar Ta Mi sinis.
“Tentu saja ada sejarah. Hubungan kita cukup bergairah.” Ucap Joon Soo
“Apanya yang bergairah? Jika memang benar seperti itu, aku pasti mengingatmu. Siapa yang ingat orang yang kau kencani selama sebulan pada usia 22?” sindir Ta Mi.
“Aku tidak pernah melupakanmu sekali pun.” Balas Joon Soo, Ta Mi mengeluh kalau Itu norak, jadi meminta agar tutup mulut dan terus jalan.
“Kau masih ingat sifat pemarahku, kan? Aku belum berubah sedikit pun, jadi, pergilah sebelum aku mengamuk, ya?” kata Ta Mi
“Kau benar-benar belum berubah sedikit pun.” Komentar Joon Soo. Ta Mi ingin tahu jabatan Joon Soo
“Aku? Direktur Game” kata Joon Soo. Ta Mi mengucap syukur jadi mereka tidak perlu bekerja sama lalu berjalan pergi.
“Tammy, mari kita makan malam suatu hari nanti.” kata Joon Soo, Ta Mi teringat dengan Mo Gun dalam bidang games, akhirnya langsung setuju dengan ajakan Joon Soo.
“Sebaiknya kapan? Bagaimana kalau malam ini?” ucap Ta Mi terlihat sangat bersemangat. 


In Kyung dan Ga Kyung menyapa tamu seperti dari luar korea, wanita kulit hitam pun menjabat tangan In Kyung lalu berjalan masuk gedung. Si wanita duduk sebagai pemimpin dalam rapat.
“Kantor pusat kami telah memutuskan bahwa kami tidak akan mengabaikan masalah-masalah terbaru di dalam Unicon Korea lagi. Berpartisipasi dalam sidang dengan memanipulasi mesin pencari telah mengakibatkan kerugian besar terhadap Merek Unicon.” Ucap si wanita
“Dan penurunan pasar setelah kejadian ini telah membuat kami menyimpulkan bahwa Unicon Korea tengah menghadapi krisis yang mematikan. Sekarang, kecuali ada tindakan-tindakan aktif dan upaya untuk mengatasi masalah-masalah ini, kantor pusat kami akan mempertimbangkan dengan serius untuk mengganti tim manajemen di Unicon Korea.” Kata si wanita.
“Yang benar saja.” Keluh Ga Kyung dengan bahasa korea, Si wanita mengeluh dan tak mendengarnya.
“Kami akan berusaha sebaik mungkin. “ ucap In Kyung
“Permintaan berkurang, tapi itu tidak memengaruhi PV. Kita tentu bodoh jika melawan Barro secara aktif sekarang. Tidakkah kantor pusat melihat hal itu?” kata Ga Kyung.
Ga Kyung menerima telp setelah keluar dari lift, seperti kaget mendengar siapa yang datang.  Mo Gun sudah menunggu dalam ruangan menyapa Ga Kyung yang akhirnya datang.  Ga Kyung pikir kalau Mo Gun datang untuk mengeluh.
“Direktur telah memberitahuku. Kudengar kami tidak akan bisa bekerja dengan Anda lagi karena perbedaan kita.” Kata Mo Gun.
“Benar. Aku mendapati kedua perusahaan selalu punya opini yang berlawanan, yang menyebabkan adanya banyak sesi rapat. Departemen Gim mengalami kesulitan dalam berkomunikasi...” kata Ga Kyung lalu Mo Gun menyelanya.
“Aku tidak membawa perekam Dan ponselku mati. Aku tidak berusaha melaporkan Anda pada Kementerian Tenaga Kerja atau semacamnya, jadi, mari kita saling jujur.” Kata Mo Gun mengeluarkan ponselnya.
“Aku tidak mengharapkan itu. Aku pikir kau jenis orang yang akan maju ke pengadilan.” Ucap Ga Kyung
“Itu tidak akan menguntungkan aku, kan? Itu hanya akan menjadikan aku pecundang.” Ucap Mo Gun
“Beri tahu aku apa yang hendak kau katakan.” Ucap Ga Kyung, Mo Gun mengaku tidak berniat mencampuri urusan Ga Kyung dengan Bae Ta Mi.
“Aku juga tidak peduli betapa kalian membenci satu sama lain. Aku tahu Anda hanya memanfaatkan aku, dan aku akan membiarkannya sekali ini saja. Jika sudah selesai meluapkan kekesalan Anda padaku, mari kita kembali membahas bisnis, Bu Song.” Kata Mo Gun
“Peluncurannya pada bulan September, Anda tidak bisa membuang-buang waktu untuk mencari rekan baru dan menyesuaikan semuanya. Aku yakin ada banyak yang bersedia bekerja dalam kurun waktu ini. Tapi Anda tidak akan puas dengan hasil yang terburu-buru. Anda terlalu cerdas.” Kata Mo Gun
“Kau cukup pandai.” Komentar Ga Kyung, Mo Gun pikir  Karena Ga Kyung sudah memecatnya tanpa alasan, jadi meminta agar mempekerjakannya lagi tanpa alasan.
“Dan kenapa aku harus melakukan itu? Kenapa kau tidak memberitahuku?” ucap Ga Kyung
“Karena aku datang ke sini dan meminta Anda melakukannya. Jika Anda butuh alasan, anggap saja aku memohon pada Anda. Anda bahkan boleh memberi tahu mereka bahwa aku menangis. Terserah. Aku akan menunggu respons Anda. Terima kasih atas waktu Anda.” Ucap Mo Gun lalu pamit pergi. Ga Kyung hanya diam saja. 

Joon Soo mengajak Ta Mi makan toppoki mengaku dulu merkea sering sekali makan ini dan sangat menyukainya. Ta Mi tak ingin membahasnya malah membahas Joon Soo pasti sibuk  karena akan ad sebuah gim RPG akan diluncurkan tahun depan.
“Hampir semuanya sudah beres, jadi, kami hanya perlu menyelesaikannya. Bagaimana kau bisa masih terlihat seperti bayi? Coba Lihat kulitmu itu.” Ucap Joon Soo ingin mencubit pipi Ta Mi
“Bayi apanya?!!Seharusnya aku malah punya bayi sekarang.” Ucap Ta Mi marah.
“Sudah kuduga. Kau sama sekali belum berubah. Kau sangat manis saat kesal. Apa yang harus kulakukan denganmu?” ucap Joon Soo
“Apa kau sudah mendapatkan pengarah musik? Kudengar musik sangat penting dalam gim belakangan ini.” Kata Ta Mi. Joon Soo mengaku belum ada.
“Omong-omong, apa kamu masih lajang Atau kamu sudah bercerai?” tanya Ta Mi memastikan.
“Aku lajang. Dan aku akan tetap seperti itu.” Ucap Joon Soo. Ta Mi mengaku kenal pengarah musik yang sangat berbakat.
“Apa Kau ingin menemuinya Atau kau bisa memeriksanya lebih dahulu. Ada sampel semua pekerjaannya di USB.” Ucap Ta Mi memberikan berkas.
Joon Soo melonggo ternyata Ta Mi memiliki tujuan bertemu denganya, lalu menaruh begitu saja disampingnya. Ta Mi hanya bisa melonggo tanja, Joon Soo malah menanyakan kabar Ta Mi mengaku betapa senangnya melihatnya di sidang itu?
“Apa kau punya pacar? Tidak boleh, Ta Mi... Yang benar saja! Tentu tidak mungkin karena kau belum bisa melupakan aku.” Ucap Joon Soo terlalu percaya diri dan mengajak makan karena makanan sudah siap.
“Dahulu kamu menyukai tteok. Jadi Tteok untukmu, bihun untukku.” Kata Joon Soo yang terus mengoda Ta Mi. 



Ta Mi keluar dari restoran mengumpat Joon Soo itu  Si bodoh gila menurutnya orang-orang tidak pernah berubah karena Sampah yang sama 10 tahun lalu tidak akan menjadi sesuatu yang baru.
“Seharusnya kau senang senjata dianggap ilegal di negara ini. Itu menghentikanku untuk melubangi kepalamu.” Kata Ta Mi kesal
Pesan dari Mo Gun masuk “Apa kau masih bekerja?” Ta Mi langsung membalas “Tidak, aku sudah keluar.” Mo Gun bertanya “Kau di mana? Aku akan ke sana. Aku ada di dekat penyeberangan" Ta Mi terlihat sedikit bingung. 

Mo Gun sudah menunggu di dekat penyeberangan tak sengaja melihat Joon Soo sedang berpelukan dengan anak seperti masih remaja.  Ia mengingat saat Joon Soo melambaikan tangan pada Ta Mi “Apa dia pacarmu? Yang benar saja! Seharusnya kamu tidak seperti itu.”
“Wahh.. Si Bedebah gila itu!” ucap Ta Mi tiba-tiba datang melihat Joon Soo. Mo Gun kaget melihat Ta Mi yang tiba-tiba datang.
“Apa Dia menggodaku padahal dia punya pacar?” keluh Ta Mi marah, Mo Gun terlihat marah mendengar "Menggodamu" Ta mi mencoba untuk mengelak.
“Apa kau ingat siapa dia?” Aku pikir kau tidak ingat.”kata Mo Gun, Ta Mi mencoba mengalihkan pembicaraan bertanya apakah Mo Gun sudah makan dan mengajak untuk membeli makanan. 

Keduanya duduk di restoran, Mo Gun bertanya Apa Ta Mi  bersamanya sebelum ia datang. Ta Mi terlihat bingung,  Mo Gun pikir Lokasinya tampak aneh karena Ini tidak di dekat kantor, maupun di jalan yang ramai dan Tampaknya mereka ada di sana padahal itu tempat yang jarang dikunjungi.
“Dan kau membawaku ke sini tapi kau hampir tidak menyentuh makananmu. Kau sudah makan, kan?” ucap Mo Gun.
“Yang benar saja. Kau tidak bisa ditipu.” Keluh Ta Mi, Mo Gun bertanya Apa Ta Mi masih merasa bersalah?
“Kau makan malam denganku lagi... Aku bertanya apa ini karena rasa bersalah.” Kata Mo Gun
“Tentu saja aku merasa bersalah. Aku alasanmu kamu dipecat.” Kata Ta Mi
“Aku yakin sudah menerima permintaan maafmu.” Kata Mo Gun. Ta Mpikir Itu tidak menyelesaikan apa pun dan tahu bagaimana rasanya...
“Siapa dia? Siapa pria itu? Aku yakin kau ingat. Aku akan memanfaatkan rasa bersalahmu secara maksimal, jadi, jangan berpikir kau bisa menghindarinya.” Tegas Mo Gun
“Dia seseorang yang kukencani beberapa kali saat usiaku 22 tahun.” Akui Ta Mi. Mo Gun mengartikan kalau itu Mantan pacarnya.
“Dia bahkan tidak pantas mendapat julukan itu. Mantan pacar apanya?” keluh Ta Mi tak mau mengakui Joon Soo sebagai mantan pacarnya.
“Saat kau berusia 22 tahun, itu berarti usiaku 12 tahun.” Kata Mo Gun, Ta Mi tak percaya karena ketika ia pergi minum dan mengunjungi kelab, maka Mo Gun masih SD.
“Apa Kau sibuk jatuh cinta selagi aku mengisi buku tugas?” ejek Mo Gun, Ta Mi mengeluh mendengar tentang cinta dan mengaku hanya bermain-main.
“Benarkah dia hidup di akuarium yang sama denganku?” tanya Mo Gun. Ta Mi mengaku meminta agar menghentikan omong kosongnya.
“Akuarium membuatmu berpikir yang tidak-tidak. Kau tidak akan tahu.” Komentar Mo Gun akhirnya mulai makan. Ta Mi hanya bisa diam saja. 

Mereka selesai makan, Ta Mi menyuruh Mo Gun lebih dulu karena mobilnya parkir didepanya.  Mo Gun mengaku Ada sesuatu yang ingin diberitahukan dan terus berpikir haruskah mengatakannya atau tidak, akhirnya ia memutuskan akan bersikap picik dan bersikeras tidak memberitahu Ta Mi.
“Mari kita tetap seperti ini untuk sementara waktu.” Ucap Mo Gun, Ta Mi tak mengerti maksudnya.
“Kau harus memaafkan aku saat kau tahu... Sampai jumpa.” Kata Mo Gun, Ta Mi tak mengerti apa maksud ucapan Mo Gun. 

Ta Mi mengemudikan mobilnya, saat itu Mo Gun menghentikan mobil tepat disampingnya. Ta Mi merasa kalau ini kebetulan sekali. Mo Gun meminta agar Ta Mi membuka kaca mobilnya, lalu melempar sesuatu.
Ta Mi melihat Mo Gun yang memberikan stocking baru untuknya wajahnya hanya bisa tersenyum. Di dalam kamar mandi, Ta Mi mengeluh karena spidol dikakinya tak hilang. 

Di rumah banyak jejeran foto Cha Hyun yang menang dalam juara Taekwondo. Ia sedang sibuk menonton TV, seroang anak memanggil ayahnya bertanya sedang apa wanita itu dirumahnya. Si pria meminta agar sang anak menyapanya.
“Dia akan menjadi istri ayah dan ibumu mulai hari ini. Ayah ingin kau bersikap sopan.” Ucap Sang Ayah. Si anak berteriak marah.
“Usianya tiga tahun lebih muda dariku!” teriak Si anak. Si ayah langsung memarahi anaknya menyuruh agar Minta maaf pada ibu tirinya karena berteriak.
“Wanita zaman sekarang sangat tidak sopan. Sampah sialan itu.” Ucap Ta Mi yang menonton drama di TV.
Sang Ayah mengajak calon istrinya untuk menikmati makanan,   terlihat judul drama "'Ada apa dengan Ibu Mertuaku?'" dan terlihat ada tompel dibagian lehernya, lalu Qoute “Jangan pernah melupakan hari ini. Akhirnya kau akan menyesali momen ini.”
“Apa Dia ibu mertua dari episode sebelumnya? Dan dia menggodanya sekarang? Astaga, bedebah gila itu. Siapa dia?” ucap Cha Hyun kesal dan mencoba melihat nama "Seol Ji Hwan" dilayar.
“Entah dia aktor yang sangat hebat atau bedebah asli.” Ucap Cha Hyun mencari keyword "Seol Ji Hwan"
“Apa ini? Dia bahkan tidak punya profil daring? Dia pasti aktor yang tidak dikenal.” Komentar Cha Hyun kesal. 



Ta Mi masuk ruanga meminta Ellie agar memberikan bisa beri materi PV-nya. Ah Ra mengerti kalau sedang dicetak sekarang. Ta Mi mengatakan akan mengambilnya. Saat itu telp Cha Hyun bergetar, wajahnya terlihat panik menutup layar darn bergegas pergi. Ta Mi curiga melihatnya.
“Kenapa kau lama sekali? Jangan lupa makan.” Sapa Joon Soo melihat Cha Hyun akhirnya bertemu di tangga dan memberikan makanan.
“Apa kau dekat dengan Bae Ta Mi?” tanya Cha Hyun to the poin. Joon Soo terlihat binggung 
“Tampaknya seperti itu. Bagaimana kau bisa mengenalnya?” kata Cha Hyun dingin
“Dahulu, saat kami kuliah, kami anggota kelompok belajar yang sama. Kau terlihat sangat seksi saat kamu tersenyum, Hyun.” Goda Joon Soo.
Ta Mi melihat dari lantai atas langsung mengumpat marah melihat tingkah Joon Soo. 



Joon Soo kembali ke ruangan terlihat kesal karena mereka kalah lagi da timnya tidak tahu apa-apa tentang game ini, bahkan sudah kuduga Cristiano Ronaldo akan mencetak gol. Saat terdengar ketukan pintu dan Ta Mi langsung masuk ruangan
“Kenapa kau mengetuk pintu jika akan masuk begitu saja?” keluh Joon Soo
“Sama seperti aku mengetuk pintu, aku menyadari tidak perlu sopan pada bedebah sepertimu. Kau masih sama seperti 10 tahun yang lalu. Kapan kau akan sadar?” ucap Ta Mi marah
“Ada apa, Ta Mi? Kenapa kamu marah kali ini? Kau mulai membuatku takut.” Komentar Joon Soo
“Segera putus dengan Cha Hyun.” Ucap Ta Mi, Joon Soo kaget Ta Mi melihat mereka berdua.
“Aku sudah menduga kami akan ketahuan suatu hari nanti. Tapi itu terjadi jauh lebih cepat dari dugaanku. Ta Mi, seperti yang kau ketahui, berpacaran dengan rekan kerja...” ucap Cha Hyun bangga
“Tutup mulutmu. Aku tahu kau punya pacar berusia 20-an.” Kata Ta Mi. Cha Hyun mencoba mengelak menurutnya Ta Mi pasti salah paham.
“Kau bertemu dengannya setelah kita berpisah kemarin. Kalian berpelukan dan masuk ke mobilmu, Brengsek.” Kata Ta Mi marah
“Baik, baiklah. Dia pacarku.... Scarlett hanya teman dekat. Jangan menghina cintaku seperti itu.” Akui Joon Soo
“Jadi, Scarlett pasti berpikir seperti itu juga tentangmu, kan? Aku akan menayainya sekarang, jadi, tunggulah di sini.” Kata Ta Mi
Joon Soo panik menahan Ta Mi sebelum keluar dari ruangan, karena Jika Hyun tahu tentang ini, maka akan mati. Ia mengaku tidak hanya asal bicara dan Cha Hyun  benar-benar akan membunuhnya, bahkan  akan mati, menghilang dari dunia ini dan tidak akan bernapas.
“Aku tidak akan ada di sini besok. Hidupku akan berakhir hari ini. Apa yang harus kulakukan? Pengarah musik itu? Baik, aku akan memberinya proyek. Tolong jangan beri tahu dia. Kumohon.” Ucap Joon Soo
“Lupakan pengarah musik itu. Aku ingin kau putus dengan Scarlett. Aku akan memberimu waktu sepekan. Jika kau tidak putus dengannya, aku akan memberitahunya segalanya dan membiarkan dia memutuskanmu” tegas Ta Mi
“Baik. Kalau begitu, berjanjilah kau akan merahasiakannya selama sepekan. Berjanjilah padaku.” Ucap Joon Soo mengulurkan jarinya, Ta Mi tak memperdulikanya lalu berjalan keluar dari ruangan. 



Ta Mi berlatih piona dengan teman BBQ-nya, lalu dihentikan memberikan tahu kalau Tempo bermain Ta Mi  makin cepat lagi menurutnya pikiran Ta Mi sekarang terus berkelana. Ta Mi mengaku bertanya-tanya ada apa dengannya. Temanya terlihat binggung.
“Pernahkah kau berkencan dengan pria yang lebih muda darimu?” tanya Ta Mi,
“Pria yang lebih muda? Aku tidak tertarik dengan pria yang lebih muda dariku.” Kata Teman Ta Mi
“Tentu sangat menyenangkan jika aku bisa mengatakan hal yang sama.” Ungkap Ta Mi sedih.
“Apa ini tentang pacarmu?” tanya Teman Ta Mi, Ta Mi emnagku bukan pacarnya karena ia sedang mencoba mengakhirinya sebagai cinta sesaat.

Telp Ta Mi bergetar terlihat nama "Jin" dilayar. Ta Mi meminta izin agar bisa mengangkatnya. Mo Gun seperti ingin mengajak Ta Mi untuk bermain Games, Ta Mi kaget bertanya apakah ingin bermain Tekken.
“Aku terlalu pandai untuk itu. Kamu bisa memilih gim apa yang ingin kau mainkan.” Ucap Mo Gun. Ta Mi terlihat binggung.
“Ada apa? Apa kau takut, karena mungkin kalah?” ejek Mo Gun, Ta Mi mengelak karena ada games yang dikuasainya.
“Kau akan kukalahkan hari ini, jadi, mari bertemu. Sebaiknya di mana?” ucap Ta Mi terlihat marah
“Tampaknya dia tidak berniat mengakhirinya.” Komentar Teman Ta Mi mendengar pembicaraanya. 

Ta Mi dan Mo Gun akhirnya bertemu di tempat permainan. Ta Mi pikir  Tidak menyenangkan jika mereka hanya bermain jadi mengajak untuk bertaruh. Mo Gun setuju mengusulkan jika pecundang memberi keinginan pemenang
“Keinginan? Kau tidak takut memikirkan apa yang mungkin kuinginkan?” ejek Ta Mi, Mo Gun setuju.
Akhirnya mereka bermain lempar panah, Ta Mi terlihat mengebu-gebu. Mo Gun pun melawanya terlihat tak pantai tapi akhirnya malah memenangkan permainan. Ta Mi mengeluh kalau Mo Gun  sengaja berpura-pura tidak mahir awalnya.
“Tidak ada yang disengaja... Aku hanya berusaha keras fokus di akhir Dan aku beruntung.” Ucap Mo Gun
“Ayolah. Sulit kupercaya kau membuatku mengira aku lebih mahir. Aku ditipu, kan?” kata Ta Mi tak percaya
“Kau yang memilih untuk memainkan gim ini.” Kata Mo Gun duduk disamping Ta Mi. Ta Mi pikir Seharusnya kau hebat sejak awal dan tidak perlu berpura-pura.
“Aku penasaran tentang sesuatu.” Kata Mo Gun, Ta Mi mengeluh apa lagi yang akan dikatakan.
“Apa kau jarang mandi? Bintiknya masih ada. Kau tidak mandi setelah hari itu, kan?” ejek Mo Gun.
“Ini tidak bisa hilang. Tahukah kau betapa kerasnya aku menggosok ini? Kulitku hampir lepas... Tapi tidak bisa hilang. Ini seperti tato. Kau sengaja memakai spidol permanen, kan?” ucap  Ta Mi marah
“Kenapa kau berpikir aku melakukan segala sesuatunya dengan sengaja? Satu-satunya hal yang sengaja kulakukan adalah menyukaimu.” Goca Mo Gun, Ta Mi terdiam mendengarnya.
“Kau tidak sopan berbicara sekasual ini denganku.” Keluh Ta Mi. Mo Gun pikir karena sudah menang jadi akan membiarkanya.

“Maukah kau minum denganku lain kali?” kata Mo Gun, Ta Mi pikir  harus melakukannya karena sudah berjanji padanya.
“Apakah kau keluar hari ini karena kau masih merasa bersalah? Akankah kau berhenti melakukan itu begitu kau tidak merasa bersalah lagi? Apa Kau ingat kamu kalah dalam permainan panah tadi? Waktunya aku menyebutkan keinginanku.” Ucap Mo Gun.
“Tentu, keinginan. Apa itu?” kata Ta Mi, Mo Gun tiba-tiba menarik kaki Ta Mi,
“Dua bintik ini...Biar kuhubungkan.” Ucap Mo Gun, Ta Mi tak mengerti lalu memastikan apakah itu keinginannya.
“Ya, aku ingin melakukannya sejak tadi.” Kata Mo Gun dengan senyuman melihat gambar love yang menurutnya Cantik ada dikaki Ta Mi. 


Ta Mi akhirnya sampai dirumah menerima pesan dari Mo Gun "Jin, Jangan mandi lagi malam ini, Hati terlalu berharga untuk dirusak." Lalu mengubah namanya jadi "Park Mo Gun" karena merasa mereka bukan orang asing lagi.
Saat itu pesan  dari "Pyo Joon Soo" [Ta Mi, ini aku, Joon Soo. Mantan pacarmu. Aku meminta Doctor Games memberi Park Morgan kesempatan, jadi, tepati janjimu dan jangan beri tahu Scarlett. Aku tidak ingin dia terluka. Kumohon, Ta Mi]
“Aku orang dewasa. Aku rasional... Aku manusia yang baik.” Ucap Ta Mi menenangkan diri.
[Benar, jadi, cepat akhiri hubunganmu dengan Scarlett. Terima kasih sudah membantu Pak Park dengan pekerjaannya. Tapi jangan beri tahu dia bahwa aku meminta bantuan ini.] balas Ta Mi pada Joon Soo.
**
Bersambung ke Part 2

Cek My Wattpad... Stalking 


      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar