PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Jin Kyung
bertemu dengan Ga Kyung ditempat karaoke ingin tahu Apa pendapatnya tentang
menunda webtoon Tuan Kim sampai kasus penyerangan ini berakhir Ga Kyung pikir harus
memadamkan api, bukan memperburuk keadaan.
“Apa kamu
memercayai perkataan Count Kim?” tanya Jin Kyung. Ga Kyung pikir itu tak
penting.
“Unicon
harus turut bertanggung jawab jika dia terbukti berbohong.” Kata Jin Kyung
“Sekalipun
kondisinya seperti itu, kita tidak bisa menyingkirkan dia. Kita harus
mempertahankan dia.” Tegas Ga Kyung
“Orang-orang
lebih membenci kebohongan daripada penyerangan. Apakah menurutmu dia bisa
melanjutkan kariernya jika ini berakhir buruk?” tanya Jin Kyung. Ga Kyung yakin
kalau dirinya bisa. Jin Kyung memastikan kalau ini serius.
“Apakah
menurutmu orang-orang cukup bermoral untuk berhenti membaca webtoon-nya hanya
karena mereka tahu dia melakukan penyerangan dan berbohong tentang itu? "Aku
menyukai webtoon Count Kim, bukan orangnya." Itu yang akan mereka katakan
pada diri sendiri karena sukacita yang mereka dapatkan lebih penting daripada
moralitasnya.” Jelas Ga Kyung
“Ya, kamu
benar. Itu lebih penting.” Kata Jin Kyung lalu seorang pelayan datang bertanya
apakah harus meminta mereka masuk jika
Jin Kyung sudah siap. Jin Kyung pun mempersilahkan masuk.
“Benarkah
kau membawaku ke sini untuk berbicara tentang pekerjaan?” tanya Ga Kyung sinis.
“Kau
bilang sukacita individual lebih penting. Dan kau menyukai tempat-tempat seperti
ini. Cukup untuk membuat tabloid rumor membicarakannya.” Kata Jin Kyung
menyindir.
“Tempat
ini terlalu buruk untukku. Lain kali, minta aku untuk memesan tempat. Aku tahu
tempat yang lebih bagus daripada tempat biasa seperti ini.” Kata Ga Kyung sinis
dan meninggalkan Jin Kyung sendirian. Jin Kyung menahan emosi sambil meminum
winenya.
Mo Gun
berbicara ditelp mengaku sedang ada didekat sini, dan tak masalah jadi meminta pria itu santai
saja dan habiskan makanan karena akan menunggu di Unicon. Setelah menutup telp,
Mo Gun melihat Ta Mi sedang menatap ponselnya diseberang jalan.
“Astaga,
dia sangat kejam.” Keluh Mo Gun akhirnya melihat Ta Mi yang menatapnya.
Akhirnya saat lampu hijau menyapa Mo Gun pun menyeberang jalan.
“Ini
kebetulan, kan? Menarik sekali.” komentar Ta Mi penuh semangat. Mo Gun ingin
tahu kenapa Ta Mi tidak menyeberang.
“Aku tahu
kau akan menyeberang.” Ucap Ta Mi. Mo Gun mengerti dengan wajah cemberut.
“Apa kau
sibuk? Aku merasa harus berbuat baik pada ikan yang baru kutemui.” Kata Ta Mi.
Akhirnya
mereka duduk di cafe, Ta Mi bertanya Mo
Gun hendak pergi ke mana. Mo Gun
menjawab akan pergi ke oertemuan. Ta Mi ingin tahu Kapan pertemuannya dan
apakah Mo Gun boleh berada di sini bersamanya. Mo Gun meminta izin untuk
menanyakan sesuatu.
“Apakah
kau yakin akuariumnya sudah ditutup? Karena jika itu terbuka, aku ingin masuk
dan keluar.” Ucap Mo Gun.
“Apa kau
serius? Baru dua hari sejak aku memasukkanmu ke dalam akuariumku.” Kata Ta Mi
heran
“Ya, aku
tahu. Dan kau mengabaikan pesan teksku selama dua hari. Kau mengabaikannya
bahkan setelah membacanya.” Ucap Mo Gun kesal.
“Maaf... Aku
hendak membalasnya, tapi Count Kim mendadak menjadi masalah.” Akui Ta Mi
“Dan apa
kau tidak memikirkanku selama sedetik pun? Aku tidak berarti apa pun untukmu,
kan? Atau kau tidak menghubungi orang yang berarti sesuatu bagimu? Kau tidak
menghubungiku saat aku tidak penting.” Kata Mo Gun marah
“Itu
berarti tidak penting apakah aku berarti sesuatu bagimu atau tidak. Lalu kenapa
kau membuatku berharap dengan bilang aku berarti bagimu?” keluh Mo Gun kesal.
Ta Mi hanya bisa tertawa mendengar Mo Gun mengomel.
“Apa kau
baru saja tertawa?” ucap Mo Gun marah. Ta Mi meminta maaf. Mo Gun tahu kalau Ta
Mi pasti menganggapnya terlihat imut tapi ia menegaskan tidak melakukan ini
agar manis.
“Baik,
aku mengerti maksudmu... Maaf aku tidak membalas pesan teksmu. Tapi apakah
biasanya kau seperti ini? Aku tidak pernah mendengarmu mengeluh seperti ini
sebelumnya.” Kata Ta Mi
“Ya, itu
karena aku pikir kau tidak akan menyukainya. Aku pikir kau akan bosan padaku
dan mengusirku dari akuariummu. Tapi aku kebetulan melihatmu jadi aku tidak bisa
menyembunyikannya. Beri tahu aku jika kamu tidak suka. Aku tidak akan mengeluh
mulai kini.” Ucap Mo Gun.
“Kau
boleh terus melakukan ini, dan maaf aku tidak membalas. Aku sangat sibuk. Aku
tidak akan bisa langsung membalas, tapi aku akan berusaha sebaik mungkin. Kau
berarti sesuatu bagiku dan kini kau adalah ikanku. Jadi, aku akan
memperlakukanmu dengan baik.”ucap Ta Mi
Mo Gun
terlihat sudah mulai tenang akhirnya pamit akan pergi sekarang karena sudah
mendengar apa yang ingin didengar. Ta Mi seperti sedih karena Mo Gun akan
pergi. Mo Gun mengaku sudah terlambat dengan bangga mengatakan “Priamu yang
berarti akan pergi sekarang.” Ta Mi hanya bisa tersenyum.
Seorang
suami mengeluh pada istrinya kalau hanya ini saja yang dimasak karena ia tidak
bisa makan jika tidak ada sup. Sang istri mengaku merasa kurang sehat
belakangan ini dan sangat lelah. Suami mengeluh istrinya mengaku sangat lelah
“Kau
selalu bermalas-malasan di rumah.” Ucap suaminya marah. Sang istri lalu mengaku
hamil.
“Jangan
berbohong padaku. Aku menderita aspermia!” kata sang Suami.
Hyun yang
menonton drama sambil olahraga tak percaya kalau sang suami yang tak bisa
memiliki anak. Ia masih tak percaya
dengan drama yang ditonton seperti ini lebih menghibur, sambil memesan jus
semangka mengecek ponselnya.
Ia
mencari keyword di "Seol Ji Hwan" tapi terlihat dilayar "Tidak
ada hasil pencarian untuk Seol Ji Hwan" Hyun pikir Agensinya tidak melakukan tugasnya lalu
menerima telp "Jenny"
“Count
Kim dan Godori berdebat di media sosial.” Kata Jenny. Hyun tak percaya kalau
keduanya Pertarungan online.
Ta Mi pun
membuka laptop sambil menerima telp dari
Jenny, jadi akan terus membaca dan lihat apa yang akan terjadi.
Godori
menuliskan tweet “Count Kim, kamu bisa berbohong di webtoon tapi tidak di
kantor polisi. Tidak ada kamera atau saksi dan itu menjadikanmu buronan.
Penyerangan oleh kita berdua? Istilah itu pasti asing bagimu” lalu menambahkan tautan di halaman Unicon.”
“Aku
tidak menyerang Godori lebih dahulu. Dia meninjuku, dan kami saling memukul
karena aku melindungi diriku. Godori adalah murid kesayanganku. Apa yang
menjadikannya sangat agresif setelah bertahun-tahun? Memar di hatiku lebih
menyakitkan daripada memar di tubuhku.” Balas Tuan Kim dan mereka saling sindir
di online.
“Godori
dan aku sudah saling kenal selama 10 tahun. Adakalanya situasinya baik,
adakalanya buruk. Dia selalu merasa rendah diri, dan aku sudah berusaha
memahaminya tapi...” ucap Tuan Kim membuat konferensi pers sambil menangis.
Ta Mi
berbiacara ditelp dengan Alex, memberitahu pergi untuk menghadiri pertemuan dan
ingin Bagaimana reaksi orang-orang terhadap konferensi pers itu. Alex
memberitahu Godori akan hancur jika
situasinya seperti ini dan Orang-orang memihak Count Kim dalam perdebatan
daring.
“Dan
mereka membuat petisi agar dia disingkirkan setelah melihat konferensi pers
itu.” Ucap Alex melihat "Petisi dan Saran Publik" untuk Godori.
“Jadi,
sebagian besar orang mempercayai perkataan Count Kim.” ucap Alex sedih. Ta Mi
mengerti kalau Tuan Kim yang lebih populer.
Setelah
Ta Mi bertemu Hyun dilorong bertanya Apakah mendengar tentang respons publik.
Hyun memberitahu kalau akan menelepon Godori. Ta Mi menolaknya karena mereka
akan pilih Count Kim dan Publik mendukung Count Kim tanpa syarat.
“Dia
memiliki pengaruh yang lebih besar. Kita membutuhkannya di Barro. Kita akan
berbicara lagi nanti.” ucap Ta Mi akan pergi
“Maksudku
aku akan menjadi saksi atas penyerangan itu dan membantu Godori.” Ucap Hyun.
“Apa kau
sudah gila?” kata Ta Mi dengan nada tinggi. Hyun pikir bisa menanyakan hal yang sama pada Ta Mi
“Bagaimana
kau bisa menginginkan Count Kim setelah melihat semua ini? Aku melihatnya
dengan jelas.” Ucap Hyun
“Keduanya
mengoceh tentang apa yang terjadi tapi orang-orang lebih memercayai Count Kim.
Tidak bisakah kau melihat apa yang diinginkan publik? Count Kim, Seorang pria
terluka.” Ucap Ta Mi
“Dia
disudutkan sebagai tersangka, dan aku satu-satunya saksi mata. Aku tahu kau
bersemangat, tapi kau tidak boleh memanfaatkan ini. Jika aku tidak bicara,
Godori akan hancur!” kata Hyun
“Cha
Hyun! Kau bukan sekadar saksi... Kau terutama karyawan Barro dan keping
tawar-menawar kita. Count Kim akan bergabung dengan kita jika kita tutup
mulut.” Ucap Ta Mi
“Aku tahu
taktikmu. Kau ingin memanfaatkan aku untuk mengancam dia. Aku mengatakan aku
tidak mau melakukannya.” Ucap Hyun tak ingi kebohongan dimata publik.
“Lalu
siapa yang bekerja di sini? Jika kau memilih keadlian daripada pekerjaan, siapa
yang meraih hasil?” tanya Ta Mi
“Beberapa
hal lebih penting. Jika aku tidak mengatakan apa pun, aku akan menjadikan
Godori korban. Aku bisa membela Godori dan mengajak dia bergabung dengan kita.”
Ucap Hyun yakin
“Dia
tidak cukup. Kita membutuhkan seseorang yang lebih berpengaruh.” Kata Ta Mi
“Count
Kim bahkan merundung Ellie atas penampilannya. Kenapa kita harus bekerja dengan
orang berengsek seperti dia?” keluh Hyun
“Karena
dia dan webtoon-nya lebih populer. Dia akan membantu Barro mengalahkan Unicon! Kenapa
aku harus membela Godori? Entah mereka berdua berdebat atau siapa yang menyalin
karya siapa bukan sesuatu yang menarik perhatianku.” Kata Ta Mi
“Fokusku
hanya pada orang yang bisa membantu Barro mengalahkan Unicon.” Tegas Ta Mi.
Hyun tak bisa terima tentang Prinsip moral
“Maaf,
tapi aku tidak punya kemewahan untuk itu. Kau mungkin punya waktu untuk itu karena
pekerjaanmu di sini aman, tapi pekerjaanku tidak. Aku lebih dari sekadar putus
asa.” Tegas Hyun.
“Apa Kau
tidak punya kemewahan itu? Apa Aku satu-satunya yang mengikuti keyakinanku?
Tidak, kamu sama sepertiku. Kau mengikuti keyakinanmu dengan mencoba
memanfaatkan situasi ini. Berhentilah menyalahkan situasi dan bereskan
prioritasmu.” Tegas Hyun.
“Tahukah
kau kenapa aku membencimu? Bukan karena kau terlalu bersemangat bekerja. Keyakinanmulah
yang tidak bisa kumengerti.” Kata Hyun
“Tapi itu
yang membawaku sejauh ini. Jadi, bagaimana aku bisa melepaskannya sekarang?”
tegas Hyun lalu melangkah pergi.
Ga Kyung
menelp Godori dan tahu kalau tidak ada di studionya. Tapi Godori seperti sangat
marah. Ga Kyung tahu ini tidak adil tapi
memohon jangan memprovokasi Count Kim lagi. Ia mengaku tidak ingin harus
memilih di antara mereka berdua.
“Kau Pikirkan
saja film yang kita bicarakan.” Ucap Ga Kyung tapi Godori seperti marah menutup
telpnya.
Ga Kyung
pun memilih untuk menuju lift. Saat pintu lift terbuka, Hyun kaget melihat Ga
Kyung dan langsung tertunduk. Ga Kyung bertanya apakah Hyun datang untuk Godori
dan berpikir untuk Barro, ini adalah kesempatan luar biasa.
“Tidak,
bukan itu... Tapi aku tidak bisa memberitahumu alasan yang sebenarnya.” Ucap
Hyun dengan wajah tertunduk
“Hyun.
Kenapa kau tidak menatap mataku?” tanya Ga Kyung heran. Hyun mencoba untuk
mengangkat wajahnya.
“Mengenai
mobil suamimu, aku tidak meminta maaf karena aku tidak ingin, tapi kini aku
terlalu bersalah untuk menatap wajahmu.” Ucap Hyun
“Kau
tidak perlu meminta maaf. Karena Kau punya alasan yang bagus. Godori tidak ada
di studionya dan ponselnya dimatikan. Kita sia-sia datang ke sini.” Ucap Ga
Kyung. Ta Mi hanya bisa diam saja.
“Kau
tidak memercayaiku, bukan? Matamu yang besar itu memberitahuku dengan mudah.”
Komentar Ga Kyung. Ta Mi mengaku bukan seperti itu.
“Omong-omong,
jika Count Kim...” ucap Hyun. Ga Kyung meminta
Jangan membahas pekerjaan karena lebih suka tidak membahas itu denganmu.
“Begitulah
kita bisa tetap berteman. Bukankah Ta Mi mencurigai hubungan kita?” ucap Ga
Kyung
“Dahulu
dia curiga... Dia pikir aku adalah mata-mata. Kau tahu, dia... Dia wanita
berengsek!” ucap Hyun kesal
“Dan kau
mengatakan itu padaku yang bahkan lebih berengsek.” Komentar Ga Kyung. Hyun tak
percaya kalau Ga Kyung seperti itu.
“Aku juga
tidak serius tentang itu... Kau punya alasanmu.” Ucap Ta Mi
“Ta Mi
juga punya alasannya, Dia harus mengalahkan Unicon.” Ucap Ga Kyung. Ta Mi heran
Ga Kyung membela Ta Mi.
Mo Gun
keluar rumah melihat Ta Mi dalam mobil berkomentar Berkemah di luar rumah seseorang adalah
tindakan penguntit. Ta Mi mengeluh kalau itu adalah pekerjaan profesional. Mo
Gun pikir initak benar karena Ta Mi tidak memberikan waktu untuk berdandan.
“Benarkah
aku orang yang jahat?” ucap Ta Mi dengan wajah sedih. Mo Gun binggung dengan
ucapan Ta Mi.
“Kau
selalu mengatakan aku jahat. Seseorang menyebut keyakinanku bodoh. Aku
bertanya-tanya apakah itu memang benar... Kau Masuklah. Mari kita duduk bersama
selama beberapa waktu. Aku tidak punya
tujuan.” Ucap Ta Mi.
Mo Gun
akhirnya duduk disamping Ta Mi yang mengemudi, Ta Mi mengeluh bertanya-tanya kenapa harus melakukan ini
padahal sedang diomeli. Ta Mi pikir itu pasti terasa buruk. Ta Mi pikir
kalauOrang lain membencinya dan Dahulu tidak memedulikan itu, tapi kenapa ia
peduli sekarang.
“Apa
karena aku sudah lebih tua? Aku akan bertarung jika aku tahu cara menang yang
elegan. Aku tidak punya jawabannya. Itulah aku. Aku ingin menyingkirkan suasana
hatiku yang buruk ini sendiri, tapi kau mengatakan aku harus memanfaatkanmu
ketika keadaannya sulit.” Ucap Ta Mi
“Begitulah
cara mengelola akuarium. Jadi, aku datang. Saat menuju ke tempatmu, aku
bertanya-tanya aku harus ke mana jika sampai ke sana dan kau tidak ada. Aku
benci menjadi diriku hari ini.” Ucap Ta Mi mengoceh terus bicara tanpa sadar Mo
Gun tertidur.
“Apa kau
tertidur? Apakah suaraku bagaikan ASMR bagimu?” keluh Ta Mi kesal
“Ya. Derau
putih membantumu tertidur.” Akhirnya menelp Hyun mengatakan akan menghargai
pendapatnya Tapi sebagai gantinya meminta agar memberikan waktu untuk berpikir.
“Sebenarnya,
aku bergadang selama 32 jam.” Akui Mo Gun dengan mata tertutup.
“Seharusnya
kau mengatakan itu.” Keluh Ta Mi. Mo Gun pikir Ikan tidak bisa bicara. Ta Mi
bisa mengerti.
"Aku
bertanya-tanya aku harus ke mana jika sampai ke sana dan kau tidak ada."
Itu yang terakhir kudengar. Apa yang kau katakan berikutnya?” tanya Mo Gun
“Bahwa
aku membenci menjadi diriku hari ini.” Ucap Ta Mi. Mo Gun ingin tahu
kelanjutanya.
“Aku
senang memilikimu. Aku mengatakan itu baru saja.” Akui Ta Mi. Mo Gun bertanya
apakah Ta Mi bisa mengemudi dengan satu tangan
“Tentu
saja. Aku sudah 10 tahun mengemudi.” Kata Ta Mi bangga. Mo Gun menarik tangan
Ta Mi lalu mengengamnya. Ta Mi kaget seperti hatinya mulai nyaman.
“Jangan
terlalu senang. Aku hanya menghiburmu.” Ucap Mo Gun lalu memasukan jarinya
kesela-sela tangan Ta Mi. Wajah Ta Mi pun terlihat bahagia.
Hyun
berjalan sambil mengingat ucapan Ga Kyung “Ta Mi juga punya alasannya. Dia
harus mengalahkan Unicon.” Saat itu terdengar suara seperti seorang pencopet
yang dikejar oleh dua oran polisi.
“Kenapa
kau terus melemparkan sesuatu padaku, Dunia? Aku ingin berhenti menyaksikan
kejadian. Jangan lakukan itu.” Ucap Ta Mi tak ingin berurusan lagi dengan
polisi dan bergegas pergi.
Tapi
suara makin nyaring, Polisi menyuruh penjahat untuk berhenti. Hyun menyakinkan
diri kalau tidak boleh membuat catatan kejahatan lagi jadi menahan diri. Ia mencoba pergi dan tak memperdulikanya,
suara makin nyaring ke arahnya akhirnya Ta Mi menyelengkat kaki pelaku dan
akhirnya terjatuh.
“Hei. Apa
kesalahamu sampai kamu berlari seperti orang gila? Apa kau mencuri atau meraba?”
ucap Hyun marah
“Bukan
begitu. Lepaskan aku.” Kata Si pria memohon. Hyun pikir pria itu akan
melepaskan jika ada di posisinya.
“Orang-orang
yang kau dorong tadi adalah siswi. Jika kau hendak kabur, lakukan dengan
tenang, kenapa harus...” ucap Hyun lalu
terkejut sat melihat ternyata pria itu Seol Ji Hwan yang jadi Min Hyuk
dalam drama yang sering ditontonya.
“Seol Ji
Hwan?!!” ucap Hyun kaget. Ji Hwan tak percaya Hyun mengenalnya.
“Dasar
orang gila. Kau tidak berakting. Tidak bisakah kau membedakan drama dari
realitas? Pikirmu tidak subur di drama berarti kau tidak subur dalam
kenyataannya?” kata Hyun marah
“Tidak!..
Kau gila... Ini drama... Kami sedang syuting.” Kata Ji Hwan. Hyun melonggo binggung.
“Ji Hwan,
apa kau baik-baik saja?” tanya sutradara. Hyun melonggo melihat sudah banyak
orang yang mengerubunginya lalu melepaskan tangan Ji Hwan.
Akhirnya
Ji Hwan memakain gips dikainya dalam ruang rawat. Hyun menemani Ji Hwan seperti tak enak hati.
Ji Hwan yang terlihat masih muda menceritakan Terkadang merka menyembunyikan kamera
untuk adegan pengejaran Untuk menipu orang-orang yang lewat.
“Bagaimana
aku harus tahu itu? Omong-omong, maaf karena aku membuatmu cedera... Lalu Kapan
manajermu akan datang? Aku harus berbicara pada siapa untuk meluruskan ini?”
ucap Ta Mi
“Kau bisa
berbicara denganku... Aku tidak punya manajer atau agensi.” Kata Ji Hwan.
“Tidak
mengherankan. Aku tidak bisa menemukan profilmu. Kau bilang kau sedang merekam
pengejaran. Kenapa kau tidak memakai peralatan pengaman? Orang-orang memakai
peralatan pengaman untuk berolahraga. Omong-omong, kau dengar kau harus
beristirahat sepekan, kan? Apakah tempat ini cukup bagus? Aku akan memesan
kamar pribadi.” Ucap Hyun.
“Tidak
apa-apa. Sebenarnya menurutku aku tidak perlu dirawat.” Kata Ji Hwan.
“Jika
terjadi sesuatu, itu salahku. Aku menghajar banyak orang untuk tahu bahwa jika
aku membiarkan mereka pergi, mereka kembali mengeluh sakit dan mengancam akan
menuntut...” ucap Hyun lalu melihat Ji Hwan melonggo
“Apa yang
membuatmu terkejut? Orang-orang yang kuhajar...” kata Hyun tersenyum.
“Kau tahu
namaku, tapi aku tidak tahu namamu. Tiba-tiba aku menyadari aku tidak sopan. Siapa
namamu?” tanya Ji Hwan. Cha Hyun menyebutkan menyebutkan namanya.
“Cha
Hyun? Cha Hyun... Akan kuingat... tapi Kenapa kau menatapku seperti itu?” ucap
Ji Hwan.
“Aku
senang wajahmu tidak cedera. Kau seorang aktor.” Kata Hyun, ji Hwan mendengar
Aktor langsung tersenyum.
“Apa Itu
wajah tersenyummu? Aku belum pernah melihatmu tersenyum. Kau berengsek di drama
sehingga tidak pernah tersenyum.” Komenta Hyun ikut senang. Ji Hwan masih terus
tersenyum
“Tunggu...
Apa yang kau lakukan sampai polisi mengejarmu?” tanya Hyun penasaran.
Jin Hwan
menegaskan tidak bisa memberitahu jadi Hyun bisa menonton TV. Ta Mi akhirnya
meminta JinHwan agar memberikan ponselnya karena akan memberikan nomornya jadi
bisa menelpnya apabil terjadi sesuatu. Ji Hwan mengeluarkan ponsel flipnya pada
Hyun.
“Apa kita
baru saja kembali ke masa lalu?” kata Ta Mi melihat ponsel jadul yang dimiliki
Hyun.
“Hanya
saja... Aku suka punya ponsel yang hanya ponsel. TV yang hanya TV. Dan komputer
yang hanya komputer. Aku tidak suka jika semua itu campur aduk.” Kata Ji Hwan.
Akhirnya Ta Mi pun memberikan ponselnya.
Nyonya
Jang mulai gambar tato di tubuh seorang pria dan berbicara dengan Jin Kyung
kalau mereka terus menanyakan informasi
pribadi pada Unicon dan menurutnya mereka membutuhkan surat perintah untuk itu.
Jin Kyung membenarkan.
“Tapi
tampaknya mereka menyiapkan surat perintah penggeledahan. Entah kenapa mereka
bersikap seolah-olah Unicon adalah organisasi di bawah pemerintahan. Itu agak
menyebalkan.” Akui Jin Kyung
“Itu
karena kau membuat mereka kesal.” Kata Nyonya Jang dan menyuruh si pria untuk
berdiri.
“dasar..
Berandal... Kulitmu rapuh, jadi, kamu akan mengalami beberapa masalah. Jangan
minum alkohol... Dan jangan lupa minum antibiotik.” Kata Nyonya Jang pada si
pria yang baru saja di tato.
“Kurasa
kau bosan melukis di kanvas.” Komentar Jin Kyung. Nyonya Jang pikir Kanvas
tidak memperlihatkan reaksi.
“Aku
mencoba berjalan kaki dan menyuap orang-orang, tapi administrasi ini sudah
membenci kita. Jika mereka ingin kita menuruti perintah, lakukan saja itu. Pastikan
kau bersikap baik. Jika tidak, mereka akan mulai menyerang Grup KU. Itu sudah
jelas, dan aku muak dengannya.” Kata Nyonya Jang.
Jin Kyung
mengerti, Nyonya Jang ingin tahu Bagaimana keadaan Ga Gyeong belakangan ini.
Jin Kyung mengaku Tampaknya pemikiranku dan pemikirannya berbeda dan Adakalanya
dia membuat keputusan sesukanya bahkan mengabaikan nasihatnya.
“Bahkan Adakalanya
dia membuatku merasa malu.” Ucap Jin Kyung mengadu.
“Kenapa menantuku
tidak boleh mengabaikanmu? Kau harus tahu diri. Kau pikir kau siapa sampai
berhak memberitahuku hal-hal seperti itu?”kata Nyonya Jang sinis.
“Maaf,
Bu. Sikapku keterlaluan.” Kata Jin Kyung seperti tak percaya kalau Nyonya Jang
mendukung Ga Kyung
Di TV,
Jin Hwan mendorong istrinya yang ingin mengadu pada ibunya. Istrinya meminta
agar tak melakukan kalau suaminya itu tidak subur. Jin Hwan yang menonton
dengan para ibu-ibu langsung menerima pukulan karena mendorong istrinya yang sedang hamil.
“Tidak,
itu karena aku tidak subur.” Ucap Jin Hwan membela diri. Para ibu-ibu mengeluh
kalau Jin Hwan seharusnya tidak melakukan itu dan terus memukulnya.
“Kau yang
menikahi dia demi uangnya sejak awal. Seharusnya kamu lebih tahu sebelum
menikahi seorang konglomerat. Seharusnya kau malu pada dirimu.” Keluh ibu-ibu
lain sambil memukul
“Apa yang
kalian lakukan pada aktorku?” ucap Hyun marah melihat Jin Hwan yang dipukul
oleh para ibu-ibu.
“Nona
Cha, apa yang membawamu ke sini?” kata Ji Hwan binggung, Hyun langsung meminta
agar memindahkan Ji Hwan ke kamar pribadi sekarang juga.
Ji Hwan
sudah pindah sambil menatap ke arah jendela dan bertanya pada Hyun kenapa kamar
yang mahal selalu ada di atas. Hyun menjawab Karena bisa menjaga privasi Ji
Hwan selagi memata-matai orang lain. Hyun pkir itu benar dan itulah kekuasaan.
“Aku
meletakkan minuman dan buah di kulkas untuk kau makan. Makanan rumah sakit
tidak enak, ya? Dan kau harus makan sendirian.” Ucap Hyun yang tak bisa
menemani.
“Aku juga
makan sendirian di lokasi syuting. Jadi, aku tidak keberatan. Terima kasih...
Omong-omong, kau menyebutku aktormu tadi. Itu benar-benar membuatku merasa aku
punya penggemar.” Kata Ji Hwan bahagia.
“Begini...
Kau aktor yang sangat penting bagiku. Aku tidak tahan melihat cara mereka
memperlakukanmu. Dan aku memang penggemarmu. Aku menyukai aktingmu.”akui Hyun.
Ji Hwan tak percaya mendengarnya.
Hyun
berjalan keluar ruangan merasa sangat terganggu olehnya karena alasan tertentu
lalu menerima telp dari Ta Mi. Ta Mi mengatakn
akan mengirim alamat jadi meminta agar Jangan pergi ke kantor.
“Aku akan
menemuimu di sana. Ini sangat mendesak. Akan kujelaskan saat kita bertemu.”
Kata Ta Mi lalu menutup telpnya.
Hyun
masuk restoran kaget melihat ada Godori dan juga Ta Mi. Godori kaget melihat
Hyun yang datang dan ia adalah orang
yang menghentikan Count Kim memukulnya bahkan melihat apa yang terjadi. Ta Mi
menyuruh Hyun untuk masuk agar bisa bernegosiasi.
“Aku sudah
melewati masa-masa yang sangat sulit. Tapi Orang-orang terus membela Count Kim.
Dan semua artikel teratas sibuk mengkritik aku.” Kata Godori sambil menangis.
“Itu
karena orang-orang hanya melihat apa yang ingin mereka percayai. Artikel-artikel
teratas memberi tahu kita apa yang orang-orang pikirkan. Tapi kini, sudah
waktunya kamu memberi tahu bahwa mereka salah. Kau akan bersaksi, bukan?” ucap
Ta Mi pada Hyun.
“Aku akan
memberi kesaksian atas apa yang kulihat.” Kata Hyun. Godori langsung
mengucapkan Terima kasih banyak.
“Aku
merasa terhormat menjadikanmu seniman webtoon kami.” Ucap Ta Mi lalu
mengeluarkan surat kontrak.
Ta Mi
menunggu diluar, Hyun datang bertanya Godori mana. Ta Mi menjawab harus
memberikan kesaksian tambahan. Hyun ingin tahu apa yang membuat Ta Mi berubah pikiran. Ta Mi mengaku
mempertimbangkan pendapat Hyun.
“Apa kau
yakin Godori bisa cukup memuaskanmu?” tanya Hyun. Ta Mi mengaku Tidak juga.
“Count
Kim tidak bisa menerbitkan karyanya untuk sementara waktu. Unicon akan
menerbitkan karyanya lagi setelah sekitar enam bulan. Tapi aku akan memastikan
dia tidak akan bisa tampil kembali.” ucap Ta Mi. Hyun kaget.
“Jika aku
tidak bisa memilikinya, aku harus menyingkirkan dia. Itu keyakinanku.” Kata Ta
Mi yakin.
Flash Back
Ta Mi
tahu kalau Tuan Kim mencuri proposal dan ide proyeknya saat masih menjadi anak
didik jadi akan membalikkan keadaan untuk Godori mengenai kasus penyerangan
itu.
“Jadi,
aku ingin kamu membeberkan tentang ide yang dia curi. Itu persyaratan kontrak
kita.” Ucap Ta Mi
“Aku akan
melakukan apa pun untuk mengubah pendapat publik. Tapi kenapa kau ingin aku
membeberkan kejadian dahulu?” tanya Godori
“Agar
kita bisa menyingkirkan Count Kim dari industri ini.” Kata Ta Mi
“Aku tahu
aku punya dendam pribadi dengannya. Tapi kenapa kau ingin menyingkirkan dia?”
kata Godori
“Agar aku
bisa mendapatkan Nona Jung.” Ucap Ta Mi blak-blakan.
Nona Jung
akhirnya menelp Ta Mi setelah melihat peringat nomor pencarian Tuan Kim dan
Godori, lalu bertanya Apakah Ta Mi orang yang meyakinkan Godori untuk bersaksi.
Ia pun mengucapkan Terima kasih sudah
memperlihatkan kenapa Barro lebih baik dari Unicon.
Akhirnya
Ta Mi datang ke unicorn dengan percaya diri, Hyun pun santai saat banyak orang
yang melihat mereka masuk. Ga Kyung sudah menungu di ruangan. Ketiganya hanya
bisa saling menatap, akhirnya Ta Mi lebih dulu bicara.
“Kontrak
Nona Jung hampir selesai, jadi, dia tidak menjadi masalah. Tapi tidak demikian
dengan Godori, jadi, mari kita membahas dia. Jika kamu setuju membatalkan kontraknya,
Barro akan membayar untuk biaya pembatalannya seperti yang dinyatakan di
kontrak. Tapi jika kau menolak, kita akan menanganinya dengan jalur hukum.”
Ucap Ta Mi
“Kenapa
kau membawa Hyeon? Apakah menurutmu membawa dia akan membantu membatalkan
kontrak itu?” tanya Ga Kyung terlihat dingin menatap keduanya.
“Tidak,
Ga Kyung. Aku datang untuk bekerja.” Kata Hyun. Ga Kyung berkomentar Ta Mi
pasti menyukainya. Hyun melonggo binggung.
“Ta Mi
pasti memilih Count Kim, tapi dia memilih Godori. Itu sesuatu yang akan kau
lakukan, bukan Ta Mi... Ta Mi membelamu.” Kata Ga Kyung menyindir. Hyun hanya
bisa diam saja.
“Akankah
kau setuju untuk membatalkan kontraknya?” tanya Ta Mi mencoba mengalihkan
pembicaraan.
“Silakan
ambil dia.”ucap Ga Kyung santai, Ta Mi ingin tahu apakah Ga Kyung memberikan syarat.
Ga Kyung
melihat tanaman yang tumbuh subur setelah dipindahkanoleh Mo Gun, lalu
mengatakan Biarkan Park Mo Gun tidur karena Pencipta lagu yang lelah juga tidak
bisa bekerja. Ta Mi terdiam mendengarnya terlihat kaget. Ga Kyung mengaku bukan
seperti syaratnya.
“Jika aku
memberitahumu syaratku, akankah kamu mengabulkannya?” kata Ga Kyung. Ta Mi
menyuruh agar memberitahukanya saja.
“Serahkan
Cha Hyun padaku... Aku menginginkan dia. Itu syaratnya.” Ucap Ga Kyung. Ta Mi
dan Hyun kaget mendengarnya.
Epilog
Hyun
seperti melakukan kesalahan dan Ga Kyung menenangkan kalau akan baik-baik saja.
Hyun menatap Ga Kyung seperti bisa tetap tenang dan merasa yakin.
Bersambung
ke episode 8
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar