PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 22 Juni 2019

Sinopsis Search WWW Episode 6 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Hyun langsung menemui Ta Mi terlihat sangat marah bertanya apakah tahu tentang ini. Bong Gi yang melihat Hyun marah terlihat ketakutan, Ta Mi meminta Hyun tenang kalau akan menjelaskan dan mendengarkanya.
Hyun tak peduli langsung mengejar Ta Mi didalam ruangan, Ta Mi pun kabur meminta tenang lalu keluar ruangan dan menuruni tangga. Hyun tak kalah cepat mengejar Ta Mi menyuruh agar berhenti. Ta Mi pikir taka ada alasannya berhenti karena masih ingin tetap hidup.
“Scarlett, tenang... Kau Sadarlah... Kau sedang bekerja sekarang, dan ada banyak CCTV... Bahkan kau seorang mantan narapidana.” Ucap Ta Mi akhirnya bertemu Hyun di dalam perpustakaan.
“Jika kau tahu itu, kau harus mengatakannya kepadaku kalau dia selingkuh!” kata Hyun marah
“Dengar. Aku tahu kalau tidak memberitahumu.Tapi, aku mengancam Joon Soo untuk putus denganmu... Aku serius. Aku benar-benar mengancamnya. Tapi kurasa dia tidak putus denganmu... Ahhh , aku tahu kalau orang tidak berubah dengan mudah.” Ucap Ta Mi mengeluh
“Tunggu... Kau bilang kalian sering belajar bersama di perguruan tinggi. Apa yang kalian pelajari? Cinta?” kata Hyun menduga-duga.
“Scarlett, aku juga korban. Memang benar aku kencan dengannya dalam waktu singkat saat aku masih 22 tahun. Tapi itu berakhir saat itu karena dia selingkuh. Kita berdua korban di sini.” Akui Ta Mi
“Kalian berkencan? Dasar brengsek! Kalian membuatku bodoh.” Ucap Hyun marah
“Apa yang kau bicarakan? Kau salah.” Kata Ta Mi mengelak, Hyun tak peduli mengejar Ta Mi kembali. Dan Ta Mi pun kabur dari kejaran Hyun. 


Dalam sebuah restoran, Ta Mi menghela nafas mengeluh sangat lelah. Jenny menceritakan Scarlett dalam suasana hati yang sangat baik saat bicara dengannya pagi ini karena emoji menjadi masalah. Bong Gi pikir Langit begitu acuh tak acuh.
“Kenapa ini harus terjadi hari ini? Jadi Tammy, kau baik-baik saja?”tanya Bong Gi. Ta Mi mengelengkan kepala.
“Kau pasti takut.” Kata Ah Ra. Hyun mengaku sangat lelah karean Terakhir kali berlari sebanyak ini, saat di perguruan tinggi.
“Aku sangat lelah... Kurasa aku harus pulang. Aku juga biasa menatap orang-orang yang mengatakan hal semacam ini.” Kata Ta Mi
“Emoji Barro berada di peringkat ketujuh dalam daftar kata kunci real-time..”kata Alex melihat ponselnya.
“Scarlett luar biasa. Bagaimana Scarlett berhasil dengan ide yang menarik seperti itu?” tanya Ah Ra tak percaya
“ Itu ide yang hanya bisa terpikirkan olehnya. Itu sudut pandangnya.” Kata Ta Mi
BongGi kembali membahas kenapa menggoreng daging jika  mereka akan menuangkan saus. Ta Mi tak mengubris perdebatan anak buahnya tapi tatapan matanya melihat ke arah Mo Gun yang berjalan dengan Ga Kyung bahkan keduanya terlihat sangat dekat dengan senyuman. 


Ta Mi memilih untuk ke toilet menenangkan diri, seperti tak percaya kalau harus menghindari mereka. Saat itu Ga Kyung masuk toilet langsung bertanya apakah Ta Mi menghindarinya atau Park Mo Gun
“Atau kau menghindari kami berdua karena aku dengannya?” tanya Ga Kyung.
“Aku juga ingin tahu kenapa kau tidak menghindariku. Apa Kau tidak merasa malu? Apa Kau tidak peduli karena itu perbuatan suamimu?” ucap  Ta Mi sinis lalu keluar dari toilet.


Mo Gun berbicara ditelp kalau baru saja sampai dengan Ga Kyung jadi akan menunggu, saat itu matanya melihat Ta Mi dan memanggilnya. Tapi Ta Mi seperti tak mendengar bergegas pergi meninggalkan restoran,  Mo Gun mengejarnya dan memanggilnya. Akhirnya Ta Mi berhenti melangkah.
Mo Gun menatap Ta Mi akhirnya membalikan badan dan akan mendekat, tapi Ta Mi mengangkat tanganya seperti memperingatkan Mo Gun agar tak mendekat. Mo Gun pun terdiam menatap Ta Mi.
“Jangan mendekat... Berhenti mempermainkan hatiku... Aku takut.” gumam Ta Mi. Mo Gun pun akhirnya melangkah pergi meninggalkan Ta Mi. 

Ta Mi  berbicara ditelp mengatakan baru saja memeriksa apa yang  dikirim, tapi umpan balik yang diberikan tidak diterapkan. Ia bisa c mengerti, tapi menurutnya desain itu mengalahkan pesan pada proyek tertentu.
“Kita harus memikat pengguna secara online. Pesan itu datang berikutnya.” ... jadi Bawa draft revisi di mejaku hari Rabu.” Ucap Ta Mi. Alex memanggil Ta Mi saat bertemu.
“Ini usulan yang kita bicarakan kemarin. Ini tentang meningkatkan harga dengan 10p. Aku menolak usulan itu karena akan membahayakan kita. Tapi, Departemen Keuangan masih bersikeras.” Jelas Alex
“Kapan akan dilaksanakan?” tanya Ta Mi. Alex menjawab  Dua bulan dari sekarang.
“Cobalah untuk menundanya lagi. Pasti ada alasan di balik kenaikan harga. Katakan kepada mereka bahwa kita bisa meningkatkan bahkan lebih jika kita berhasil mencapai nomor satu.
“Mereka ragu-ragu dengan kerangka waktu yang kita perkirakan.” Ucap Alex.
“Aku, manajer tim, tidak setuju, jadi bagaimana orang lain bisa?” tanya Ta Mi. Alex mengatakan akan mencoba dan membujuk mereka.

Akhirnya Ta Mi menaiki lift, wajahnya terlihat sendu seperti mencoba sibuk untuk melupakan Mo Gun. Saat pintu lift terbuka, Ah Ra mengaku  mencarinya dan telpnya sedari tadi sibuk.
“Nama dari sebuah laptop telah memasuki peringkat kata kunci real-time. Tiba-tiba meledak dan sekarang ada di seluruh media sosial.” Ucap Ah Ra. Bong Gi pikir Baterainya pasti meledak.
“Ini bukan pertama kalinya baterai meledak, jadi kenapa ini kontroversi? Apa seseorang terluka?” tanya Ta Mi
“Tidak, tapi kucing itu... Itu bukan masalah sekalipun. Laptop ini dari Lex seri model nomor 2X-1. Saat aku mengetik di pencarian, aku mendapat kalkulator bukan artikel berita.” Jelas Ah Ra.
“Ini pasti X sebagai multiply dan dash sebagai minus.” Kata Bong Gi. Ta Mi pikir ini baru.
“Berapa peringkatnya saat ini?” tanya Ta Mi. Bong Gi menjawab  Di tempat kelima.
“Hubungi Departemen Perncarian dan hapus kalkulator untuk pencarian terkait dengan 2X-1... Kerja bagus, Ellie.” Ucap Ta Mi. Ah Ra mengatakan akan segera menghubungi mereka.
“Tunggu... Bukankah seri Lex dari KU Group?” tanya Ta Mi. Alex membenarkan. 



Ga Kyung bertanya Apa yang terjadi, berbicara di telp. Ia memberitahu kalau sedang dalam perjalanan untuk menemui Ketua Jang jadi akan memberitahu setelah sampai di sana. Tapi Ia harus tahu apa yang terjadi jadi  bisa membuat alasan atau dimarahi sebagai gantinya.
“Kau tahu bagaimana dia.” Ucap Ga Kyung. Tuan Song meminta maaf pada anaknya.
“Jangan minta maaf dan ceritakan apa yang terjadi. Apa itu baterai yang rusak atau kesalahan pengguna?” tanya Ga Kyung yang mencoba menahan emosinya. 

Ga Kyung menemui ibu mertuanya, memberitahu kalau Laptop itu dibeli lebih dari dua tahun yang lalu  Karena baterai habis, itu jelas dinyatakan bahwa pengguna tidak bertanggung jawab setelah satu tahun. Nyonya Jang memarahi Ga Kyung tidak pernah melakukannya.
“Produk yang kita jual ke negara itu mengartikan bahwa hukum seperti itu tidak berlaku. Yang penting bagi kita adalah bagaimana perasaan orang-orang. Jika orang berpikir ini kesalahan kita, maka itu menjadi kesalahan kita!” teriak Nyonya Jang marah
“Apa ayahmu tidak akan muncul setelah kekacauan yang dibuatnya?” tanya Nyonya Jang. Ga Kyung hanya diam saja.
“Presdir Song dan istrinya di sini.” Ucap Sek masuk ruangan. Ga Kyung kaget.
“Mereka berdua? Kau pasti bercanda.” Kata Nyonya Jang mengejek. 
Tuan Song terlihat gugup menunggu, Nyonya Jang akhirnya masuk ruangan. Tuan Song menyapa Nyonya Jang kalau sudah lama tak bertemu dan  sangat menyesal  bertemu dalam situasi seperti ini. Ia pun menanyakan kabar Nyonya Jang lebih dulu.
“Apa kau pernah menjual baterai Cina untukku?” tanya Nyonya Jang. Tuan Song menjawab pasti tidak.
“Bagaimana bisa aku melakukan hal seperti itu setelah semua hal yang kau lakukan untukku? Untuk mencapai kesepakatan damai aku sudah mengirim pegawaiku ke rumah korban Aku akan minta maaf dan memastikan korban mendapat kompensasi.” Kata Tuan Song
“Dari apa yang kudengar,pengguna tidak bertanggung jawab jika baterai telah digunakan selama lebih dari setahun.” Kata Nyonya Jang. Tuan Song mengaku itulah yang dinyatakan.
“Jadi kau beruntung jika baterai meledak setelah satu tahun. “ ucap Nyonya Jang. Tuan Song mengaku Baterai yang digunakan dalam model 2X-1 tidak pernah meledak sebelumnya.
“Kita tidak akan tahu penyebabnya sampai penyelidikan lebih lanjut, tapi mungkin kesalahan pengguna.” Jelas Tuan Song
“Kau masih belum menyingkirkan kebiasaan seperti itu meskipun itu kepercayaan tak berdasar yang menghancurkan bisnismu. Apa itu masih menjadi kata kunci yang paling dicari?” tanya Nyonya Jang. Ga Kyung membenarkan.
“Ini keributan keluargamu, jadi urus itu.” Kata Nyonya Jang sinis.
“Aku tidak bisa melakukan apa-apa tentang peringkat kata kunci. Ini akan menjadi lebih buruk jika aku menghapusnya dari peringkat. Itu akan dibincangkan oleh orang-orang.” Jelas Ga Kyung menolak.
“Benarkah? Lalu siapa yang harus bertanggung jawab atas kekacauan ini? Apa sebenarnya yang bisa kau lakukan? Setidaknya hapus artikel terkait!” teriak Nyonya Jang marah
“Markas AS sudah memberi kami peringatan. Kami tidak bisa memanipulasi peringkat kata kunci lagi.” Kata Ga Kyung
“Maka tidak ada alasan bagimu untuk menjadi menantuku. Ini tidak seperti kau dan anakku sedang jatuh cinta.” Ucap Nyonya Jung menyindir. 
Tuan Oh sedari tadi mendengar pembicaraan meminta ibunya berhenti,  Tuan Song menyapa Tuan Oh yang sudah lama tak bertemu. Nyonya Jang sinis beranjak pergi menyuruh anaknya untuk ikut denganya. Tuan Oh menolak karena ingin mengantar ayah mertuanya lebih dulu.
Ga Kyung hanya bisa diam saja karena Tuan Oh masih bersikap baik didepan orang tuanya. Tuan Song mengaku benar-benar malu tentang hal ini.
“Ga Kyung, aku membuat gatkimchi. Ibu mertuamu menyukainya, jadi pastikan kau melayaninya setiap makan.” Ucap Ibu Ga Kyung pada anaknya. Ga Kyung terlihat kesal memilih untuk pergi. 



Di ruangan studio, seorang pria memainkan musik klasik dengan sangat merdu, pikiran Mo Gun melayang saat Ta Mi menolaknya untuk mendekat.  Ia lalu meminta agar pria memaikan musiknya dari awal.  Tapi si pria seperti belum bisa memuaskan hati Mo Gun.
“Hei... Bersantailah saat ini.” Kata Sun Woo. Mo Gun tak peduli menyuruh agar pria itu pergi saja.
“Mo Gun, kita tidak merekam album klasik... Ini hanya soundtrack game.” Ucap Sun Woo.
Mo Gun terdiam menatap ponselnya dibawah tangga, melihat di Riwayat panggilan dan ingin menelp Ta Mi tapi mengurunkan niatnya. 

In Kyung berbicara di tel mengaku  mengerti kalau  aneh, hanya pencarian "2X-1" yang menunjukkan hasil yang berbeda. Jadi mereka harus meninggalkan kalkulatornya dan meminta agar Jangan khawatir. Ga Kyung meminta In Kyng Jangan sentuh kata kunci atau berita.
“Ya. Aku paham... Ini Tidak buruk. Kau pergi melawan ketua.” Komentar In Kyung. Ga Kyung hanya bisa terdiam. 

Ga Kyung duduk diam di halte bus sendirian dan tak mengangkat telp dari ponsel ibunya.  Tuan Song mengemudikan mobilnya melihat sang istri lalu berkomentar tidak berpikir  Ga Kyung akan berada di halte. Ga Kyung hanya terdiam lalu keduanya duduk bersama.
“Bus tidak beroperasi pada jam ini.” Kata Tuan Oh. Ga Kyung baru tahu kalau Tidak ada bus yang datang.
“Kau ingin pergi kemana?” tanya Tuan Oh. Ga Kyung menjawab Kemana saja
“Apa Kau pernah naik bus?” tanya Tuan Oh, Ga Kyung menjawab saat masih SMA. Tuan Oh ingin tahu alasanya.
“Cha Hyun mengajakku ke Hongdae untuk makan pizza.” Cerita Ga Kyung. Tuan Oh memastikan kalau Cha Hyun itu yang menghancurkan mobilnya.
“Dia tidak melakukannya karena dendam. Dia akan merusak apa pun jika kau meminta.” Kata Ga Kyung. Tuan Oh membuka pintu menyuruh Ga Kyung masuk.
“Aku terlalu malu untuk naik mobil itu.” Kata Ga Kyung, Tuan Oh pkir Itu tidak dapat membantu karena Ini mobilnya sekarang.
Mereka akhirnya pergi ke hotel, Tuan Oh memberikan kunci hotel tahu kalau Ga Kyung tidak ingin menemui ibu sekarang dan sudah membayar dendanya jadi membiarkan istrinya bisa merokok sepuasnya Dan tidur nyenyak. Ga Kyung terdiam sendirian melihat ke arah jendela. 


Ta Mi melihat ponselnya tak ada telp ataupun pesan yang masuk, akhirnya ia berusaha tidur dengan wajah gelisah. Saat bangun memeriksa lagi ponselnya tak ada pesan dan telp yang ditunggunya. Akhirnya ia mencoba menelp Mo Gun, tapi ponselnya malah tak aktif. Ta Mi terlihat kesal. 

Ta Mi bertemu dengan Da In mengaku  tidak biasa seperti ini. Da In bertanya apakah Ta Mi pernah hidup sendirian untuk sementara waktu. Ta Mi mengaku sudah tiga tahun dan sekarang masuk tahun ke empat lalu mengaku kalau itu Tidak sengaja karena hanya lebih suka bekerja.
“Semakin keras aku bekerja, semakin bagus hasil yang aku dapatkan. Tapi semakin aku cinta, semakin aku terluka. Aku tidak ingin seperti itu. Coba Lihat saja. Dia membuatku gila dengan tidak memanggilku berhari-hari, dan saat aku melakukan panggilan, aku tidak bisa menghubunginya.” Cerita Ta Mi mengebu-gebu karena kesal.
“Kenapa aku tidak bisa menghubunginya? Apa dia mengabaikan panggilanku?” kata Ta Mi tak mengerti.
“Jika dia melakukannya, ada alasan yang jelas.... Dia pasti menggoda.” Kata Da In. Ta Mi tak percaya mendengarnya.
“Ini melelahkan... Dia lebih baik tidak bermain game.. Tidak, aku pikir begitu... Aku melakukan sesuatu yang bisa saja disalahpahami olehnya... Apa itu sebabnya dia...” ucap Ta Mi lalu memikirkan sesuatu
“Haruskah aku mengunjunginya? Apa itu memuakkan?” tanya Ta Mi
“Yang jelas, jika kau mengunjunginya, hasilnya akan menjadi satu dari dua hal. Itu akan bekerja dengan baik atau dia muak dan pergi..” kata  Da In
“Aku ingin yang satunya atau yang lain. Itu lebih baik daripada ini.” Tegas Ta Mi lalu melangkah pergi.
“Bagaimana pelajaranmu?” tanya Da In. Ta Mi menjawab Lain kali.


Sun Woo kaget saat keluar rumah melihat Ta Mi yang datang,  Ta Mi dengan gugup menanyakan apakah Park Mo Gun ada didalam karnea  tidak bisa menghubunginya dan merasa khawatir. Sun Woo memberitahu kalau Mo Gun pergi ke Jumunjin untuk memancing. Ta Mi tak percaya mendengarnya.
“Jika kau tidak bisa menghubunginya, itu karena dia di atas perahu.”ucap Sun Woo.
Ta Mi mengemudikan mobilnya sambil berbicara sendiri mau kemana, lalu jalanya mengambil ke arah Jalan Raya Pantai Gangneung. Ia Akhirnya sampai di pelabuhan seperti tak percaya kalau benar-benar datang ke tempat yang jauh dari Seoul lalu mencoba mencari Mo Gun. 

Mo Gun masih memancing dilaut, pesan dari Sun Woo masuk ke ponselnya “Apa kau sudah jauh? Wanita yang kau suka datang ke studio karena dia tidak bisa menghubungimu.”
Ia lalu melihat kalau Ta Mi sempat menelpnya tapi tak diangkat, wajahnya tersenyum sumringah lalu memberitahu paman nelayan kalau besok tidak bisa datang karena harus kembali ke Seoul. Sepanjang perjalanan pulang, Mo Gun terus saja tersenyum.


Ta Mi masih menunggu di pinggir pelabuhan sampai akhirnya kapal Mo Gun pun menepi. Mo Gun kaget melihat Ta Mi yang jauh-jauh datang menghampirinya. Ta Mi terlihat kesal. Mo Gun berkomentar Ta MI sangat kejam. Ta Mi mengaku sudah menyanyikan  lagu "Men Are Ships, Women Are Ports". Aku  di kepalanya sekitar 30 kali.
“Aku mulai berempati dengan lirik. Jadi Aku benar-benar membencimu sekarang... Apa memancingmu menyenangkan?” sindir Ta Mi, Mo Gun meminta maaf.
“Kenapa minta maaf? Tidak ada yang perlu dimaafkan. Kau berbalik padaku malam itu. Kenapa kau tiba-tiba bertindak semuanya baik-baik saja?”ucap Ta Mi
“Aku yakin tidak ada banyak hal yang ingin kau katakan tentang malam itu. Kenapa kau sangat marah?” tanya Mo Gun.
“Karena aku malu... Aku merasa seperti kau tahu terlalu banyak tentangku. Aku sangat muak, dan aku benar-benar tidak suka. Kau membuatku kesulitan untuk menjadi diriku sendiri. Kau menghancurkan apa yang kubangun dalam waktu yang sangat lama.” Ucap Ta Mi kesal
“Kau seperti excavator. Dan aku benci bicara omong kosong di depanmu seperti ini. Jadi tolong mulai bicara.” Kata Ta Mi makin kesal melihat Mo Gun hanya diam saja.
“Aku tidak bisa menangkap ikan satu pun.” Kata Mo Gun. Ta Mi pikir merka harus makan apa yang orang lain tangkap sebagai gantinya. Mo Gun setuju lalu mengikuti Ta Mi yang berjalan lebih dulu.


Ta Mi dan Mo Gun duduk di pinggir pantai dengan ombak yang cukup tinggi. Ta Mi melihat Tempat ini bagus dan sangat suka laut dan angin. Mo Gun mengaku tidak bisa lebih dekat dan masih ingat saat Ta Mi mengangakt tangan yang artinya "Jangan mendekat."
“Apa Kau akan menghabiskan malam di sini?” tanya Mo Gun melihat Ta Mi menungkan Soju. Ta Mi menganguk dan meminum habis sojunya.
“Malam itu, saat aku melihatmu dengan Song, itu benar-benar menggangguku karena beberapa alasan. Aku benar-benar membencinya. Aku berpikir panjang dan keras kenapa aku merasa seperti itu. Apa karena kau dengan orang yang tidak kusuka?” akui Ta Mi.
“Atau... karena kau dengan wanita lain? Atau keduanya? Aku tidak bisa menyimpulkan itu. Tapi aku tahu satu hal.. Kau berarti sesuatu bagiku sekarang...” Ucap Ta Mi
“Itu karena kau denganku selama masa sulitmu. Jangan bingung dengan rasa bersyukur... Aku tidak berusaha keras hanya untuk rasa bersyukur” komentar Mo Gun.
“Aku malu sekarang... Tidak ada wanita yang berkendara selama dua jam ke sini untuk itu... Kenapa aku tidak menikmatinya, disukai pria muda dan layak seperti dirimu? Ini wajar kalau aku menyukaimu juga.” Kata Ta Mi
“Tapi setiap hari seperti pertempuran di tempat kerja. Ada begitu banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Sementara itu, aku harus mencapai tujuanku dalam enam bulan jika aku tidak ingin dipecat. Dan aku juga punya pekerjaan yang harus dilakukan akhir pekan ini.” Cerita Ta Mi
“Tapi, lihat di mana aku sekarang... Aku tidak punya waktu untuk ini. Tapi kau membuatku ingin meluangkan waktu untukmu. Aku akan kehilangan lebih dari yang aku peroleh dari hubungan ini. Kurasa itu sebabnya aku bertindak malu-malu.” Akui Ta Mi
“Aku ingin kembali ke kehidupan biasaku bahkan setelah aku bersenang-senang denganmu seperti ini.” Kata Ta Mi
“Beritahu aku saat aku menjadi bagian dari kehidupanmu. Aku bukan taman hiburan. Jangan pergi setelah kau bersenang-senang. Aku ingin kau mengakui bahwa kau menyukaiku setelah aku menjadi bagian dari zona amanmu dalam kehidupanmu.”tegas Mo Gun
“ Jangan berlari padaku seperti hari ini dan memarahiku. Aku ingin kau tulus memberitahuku bagaimana perasaanmu.” Ungkap Mo Gun benar-benar tulus menunggu.
“Kau membuatku merasa tidak nyaman. Tapi kau juga membuatku merasa bersemangat.” Ungkap Ta Mi
“Aku akan memberitahumu bagaimana perasaanku setelah aku menjadi bagian dari kehidupanmu.” Kata Mo Gun. 


Keduanya masuk hotel, Mo Gun menyuruh Ta Mi memesan kamar sendiri karena ia sudah memesannya sore ini. Ta Mi bertanya  Berapa banyak kasur yang ada di kamar Mo Gun. Mo Gun heran Ta Mi malah menanyakan hal itu.
“Aku akan tidur di sana jika ada dua tempat tidur.” Kata Ta Mi. Mo Gun menyuruh Ta Mi untuk mengambil kamar sendiri.
“Aku takut tidur sendirian di hotel asing.” Kata Ta Mi. Mo Gun bertanya apakah Ta M tak takut padanya. Ta Mi terdiam telihat kebingungan. 

Mo Gun baru saja selesai mandi bertelanjang dada keluar dari kamar mandi berkomentar bajunya yang dipakai Ta Mi seperti gaun. Ta Mi sempat melotot kaget melihat Mo Gun bertelanjang dada sambil mengeluh apakah tak akan berpakaian.
“Kau sudah melihat semuanya... Dan yang kau lakukan lebih dari hanya melihat tubuhku” goda Mo Gun. Ta Mi berteriak kesal sambilm memanggil “Hei”
“Jangan panggilku seperti itu... Kau benar-benar harus tahu betapa lucunya dirimu.” Ucap Mo Gun makin mengoda. Ta Mi tak membalasnya mengajak untuk tidur saja. 

Ta Mi tidur dengan memunggumi Mo Gun yang tidur disampingnya. Mo Gun mengucapkan Terima kasih telah datang. Ta Mi pun membalas Terima kasih sudah membiarkan untuk tidur di kamarnya. Mo Gun memiringkan tubuhnya mengaku Ada sesuatu yang ingin dikatakan kepada Ta Mi sekarang.
“Bisakah aku mengatakan itu?” ucap Mo Gun. Ta Mi pun mempersilahkan masih dengan posisi yang memunggungi Mo Gun.
“Kau terlihat cantik dari belakang juga.” Puji Mo Gun, Ta Mi hanya bisa diam saja.
“Aku ingin melihat wajahmu sekali saja.”kata Mo Gun, Ta Mi akhirnya membalikan badanya dan keduanya saling menatap seperti penuh cinta.
Mo Gun akhirya turun dari tempat tidur mengambil bir dalam kulkas lalu duduk di tepi tempat tidur dan meminumnya. Ta Mi melihatnya bertanya apakah rasanya enak.  Mo Gun mengangguk lalu membiarkan Ta Mi mencobanya. Akhirnya Ta Mi duduk didepan Mo Gun minum dari kaleng bir yang sama.
“Sebelumnya di lobi, kau bertanya apakah aku tidak takut... Sebenarnya Aku takut padamu... Sejak kita bertemu... Tapi Semua ini hanya sementara.” Akui Ta Mi.
“Jangan menunjukkan sisi lemahmu... Ini terasa seperti kesempatan untukku.” Kata Mo Gun menahan tangan Ta Mi saat akan minum bir lagi. Ta Mi terdiam dan keduanya saling menatap.
Bersambung ke episode 7

Cek My Wattpad... Stalking 


      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar