PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Yi Do
berteriak memanggil Ye Rin dengan wajah panik. Ye Rin mendengar namanya
dipanggil meminta Yi Do agar menolongnya dengan terus memegang dahan pohon dan
berusaha mengambil parfum. Tubuhnya berubah kembali menjadi Jae Hee, dengan bobot tubuh yang besar.
Jae Hee
berusaha bertahan tapi dahan daun tak bisa menahan bobot tubuhnya. Ia dengan
cepat mengambil parfum dan akhirnya terjatuh dari tebing. Yi Do berteriak
memanggil Ye Rin terlihat ketakutan, lalu akhirnya melihat baju Ye Rin yang
tersangkut di dahan.
Di bawah,
Jae Hee tertelungkup setelah terjatuh dari tebing, matanya terbuka sedikit
melihat botol parfum ditanganya. Yi Do berlari menuruni tebing melihat Ye Rin
yang terbaring dibawah, lalu mencoba menyadarkannya.
“Pak
Seo... Apa kamu datang jauh-jauh ke sini untuk mencariku?”ucap Ye Rin akhirnya
tak sadarkan diri. Yi Do berteriak
panik. Ambulance pun datang.
Ye Rin
dibawa dengan ambulance, Yi Do membersihkan wajah Ye Rin yang menempel daun.
Didepan ruang IGD, Yi Do terlihat sangat panik. Sek Park yang menemaninya
meminta Yi Do agar Jangan khawatir
karena Ye Rin adalah penyintas sejati.
“Untuk
apa aku mengkhawatirkan dia? Aku memikirkan hal lain.” Ucap Yi Do mengelak tapi
tanganya tak bisa bohong karena terus mengigit kukunya. Sek Park pun meminta
maaf.
Akhirnya
Dokter keluar, Yi Do langsung menanyakan keadaan Ye Jin, apakah dia koma dan
tidak sadarkan diri. Dokter binggung tiba-tiba Yi Do mencengkram jasnya. Yi Do
ingin tahu apakah Ye Jin masih hidup dengan wajah panik. Dokter menyuruh agar
Yi Do melepaskan tanganya.
Sementara
di rumah, Jin Kyung bisa melihat sobekan foto dengan wajah Ye Rin.
“Anda
bilang dia jatuh dari mana?” tanya Dokter. Yi Do menjawab Jurang, sekitar 8
atau 9 meter.
“Apa?
Tidak mungkin... Anda bergurau, kan?” ucap Dokter melonggo tak percaya.
“Pak Seo.
Apa kau menunggu di sini selama ini? Kau baik sekali. Aku baik-baik saja sekarang,
jadi, jangan khawatir.” Ucap Ye Jin keluar dengan kursi roda terlihat hanya
cedera di tangan saja.
“Benarkah
kau baik-baik saja? Bagaimana kau bisa baik-baik saja?” ucap Sek Park binggung
melihat Ye Rin terlihat tak sakit parah.
“Untungnya,
dia pasti jatuh di area yang berumput. Pergelangan tangannya terkilir, tapi
hanya itu saja.” Jelas Dokter
“Aku
yakin di atas area berkerikil.” Ucap Yi Do, Dokter kembali kaget. Yi Do
memastikan kembali kalau Ye Rin itu baik-baik saja.
“Tidak
ada cedera yang perlu dikhawatirkan, tapi ada sesuatu yang membuatku cemas, jadi,
aku ingin melakukan pemeriksaan terperinci.” Ucap Dokter yang membuat rapat.
“Seorang
wanita berusia 20-an setinggi 172 cm memiliki lemak subkutan dari wanita
berusia 60-an. Pertanyaannya adalah apa ini pernah terjadi di belahan dunia
lain?”
Ye Rin
melakukan pemeriksaan menyeluruh, Dan Dokter memberitahu Ye Rin a tampak
seperti berusia 20-an, tapi ini tidak menunjukkan 20-an menurutnya ini tidak
masuk akal.
Ye Rin
tertidur pulas dikamar, dibangunkan dengan bunyi alarm. Yi Do memegang alarm
ditangan mengatakan kalau harus mulai, Ye Rin mengeluh Yi Do melakukan ini
lagi. Yi Do menyuruh Ye Rin Bangun dalam
3,5 detik. Ye Rin terliha makin kesal.
“Pecundang
yang malas tidak punya hari esok!” tegas Yi Do akhirnya mengayuh sepeda
disamping sungai Han.
Di
belakang terlihat Ye Rin berlari dengan narik ban besar, terlihat kelelahan
akhirnya berbaring ditahan karena sudah tidak bisa melakukan dan menyuruh Yi Do agar membunuhnya saja
kalau tidak Belah saja tubuhnya kalau Yi Do mau.
“Ayo Berdiri.”
Ucap Yi Do tak peduli. Ye Rin menunjukan dua tangan kalau ia adalaha wanita
yang cedera.
“Bahkan
selama perang pun, mereka memperhatikan orang yang terluka. Apa kau psikopat?
Apa yang kau lakukan padaku?” keluh Ye Rin kesal
“Kolesterol,
250. Lemak netral, 457. Lemak tubuh, 47 persen. Perlemakan hati, tekanan darah
tinggi, hiperlipidemia. Usia tubuh Min Ye Rin yang berusia 23 tahun adalah 62.”
Ucap Yi Do mengebu-gebu.
“ Simtom-simtom
ini biasanya ditemukan pada wanita paruh baya, obesitas yang bobotnya lebih
dari 100 kg. Ini belum pernah dilihat pada wanita berusia 20-an. Ini sesuatu
yang sangat tidak umum. Karena itu, kondisi fisikmu bagaikan drum yang dipenuhi
limbah beracun.” Ejek Yi Do
“Sekalipun
kamu mengalami serangan jantung sekarang, mengakhiri hidupmu yang tidak
berarti, itu sama sekali tidak aneh.” Ucap Yi Do
“Pasti
ada kesalahpahaman. Bagaimana mungkin aku terlihat seperti drum bagimu?” kata
Ye Rin mencoba mengelak.
“Ini dari
dokter-dokter terbaik di negara ini. Karena itu, kita akan bangun pukul 6
setiap pagi dan berlari dari Jembatan Seongsu ke Jembatan Mapo lalu kembali. Sampai
hari ketika persentase lemak tubuhmu jatuh ke bawah 20, entah hujan atau
bersalju, tidak ada pengecualian.” Tegas Yi Do lalu menyuruh limbah nuklir
untuk bangun.
Ye Rin
memakai sarung tangan dan siap masak tapi kesusahan dan meminta Yi Do agar makan di hotel sampai gipsnya dilepas. Yi Do
mengaku tidak bisa memasak seperti ini dan yakin telah memberitahum bahwa koki
mereka telah kehilangan sentuhannya.
“Lalu
bagaimana? Lagi pula, aku tidak ingin terluka.” Ucap Ye Rin binggung. Akhirnya
Yi Do siap dengan sarung tangan dan siap masak.
“Bisakah
kau melakukannya?” tanya Ye Rin tak yakin. Yi Do mengaku Itu hanya karena tidak
ingin melakukannya.
“Begitu
aku melakukan sesuatu, aku selalu di atas rata-rata.” Ucap Yi Do yakin
“Kau
harus menggosok abalone dan kepiting biru itu dengan sikat gigi. Gosok dengan
baik.” Perintah Ye Rin. Yi Do sudah siap melihat kepiting didepanya.
“Dia
menggigitku! Berandal ini menggigitku! Panggil ambulans!” teriak Yi Do panik
berlebihan.
“Bagaimana
mungkin dia menggigitmu? Mereka sudah lama mati. Kau penakut paling aneh.”
Keluh Ye Rin tapi Ye Rin tetap mengangap Berandal ini menggigitnya.
Yi Do
mencoba masakan buatanya, terlihat sangat bahagia menikmati sup kepiting
buatanya. Ye Rin pun terlihat bahagia bisa makan sup kepiting.
Ye Rin
mengeluh melihat menu makanya hanya dada ayam, kubis dan tomat ceri. Yi Do
menegaskan Sampai persentase lemak tubuh Ye Rin menjadi normal, maka ia harus
berolahraga dan menjaga makanannya. Ye Rin berkomentar Yi Do pasti tertarik
padanya. Yi Do melonggo.
“Kenapa
kau terlalu memperhatikan lemak tubuh orang lain? Apa aku sepenting itu
bagimu?” ejek Ye Rin
“Karena
aku dirut agensimu. Aku belum pernah mendengar seorang model yang seluruh
tubuhnya terdiri dari lemak. Keberadaanmu adalah penghinaan bagi industri mode.”
Ucap Yi Do mencari alasan.
“Kau
tidak hanya terobsesi padaku,tapi kau juga terobsesi pada liverku, kolesterol,
dan setiap sel lemakku. Kau membuatku merasa sangat tidak nyaman.” Ungkap Ye
Rin
“Khayalan
gila macam apa ini? Apa Kepalamu terbentur saat jatuh?” ucap Yi Do. Ye Rin tak
peduli memilih untuk pergi dari meja makan.
“Hei! Aku
berbicara kepadamu!” teriak Yi Do, Ye Rin tak peduli memilih untuk pergi.
Ye Rin
bertemu dengan Sek Park diatap gedung, Sek Park tak percaya kalau Pak Seo
membuatkan sarapan dan mengemas makan siang untuk Ye Rin. Ye Rin menunjukan
kalau Isinya separuh kubis dan dada ayam padahal Hidupnya akan berakhir dalam
setengah tahun.
“Apa
gunanya mengurangi kolesterol dan lemak tubuhku sekarang?” keluh Ye Rin
“Apa Pak
Seo memasak? Kenapa dia melakukan semua hal yang belum pernah dia lakukan?”kata
Sek Park heran
“Apa dia...
Jadi, aku bertanya-tanya... Apakah menurutmu dia menyukaiku? Coba
Pikirkanlah. Dia pingsan saat melihat serangga,
tapi berlari ke gunung untuk menyelamatkan aku. Dia bahkan mengemas makan siang
untukku.” Kata Ye Rin yakin
“Dengar,
Nyonya Min... Sadarlah... Apa kau pikir kau wanita lajang berusia 23 tahun?
Putrimu sudah SMA. Kenapa kau memikirkan dia seperti itu? Serta, apa menurutmu
Pak Seo akan memperlakukanmu dengan sama jika dia tahu rahasiamu? Dia akan
langsung mengusirmu.” Ucap Sek Park
“Tidak.
Kau harus berterima kasih jika dia hanya mengusirmu. Mengenal dirinya, dia akan
mencoba menjualmu ke lab atau sirkus. Jangan memikirkan hal itu.” Ucap Sek Park
“Aku
hanya bergurau... Berhentilah mengomeliku.” Keluh Ye Rin.
Ye Rin
bertemu dengan Ji Na di gedung, Ji Na ingin tahu keadaan Ye Rin sekarang. Ye Rin memberitahu harus tetap memakai gips
selama 10 hari dan meminta maaf karena menimbulkan masalah. Ji Na bertanya cara
Ye Rin melakukan tugas rumah tangga
dengan lengan itu.
“Apa kau
pergi ke hotel dengan Pak Seo untuk makan?” tanya Ji Na penasaran.
“Dia
bilang dia tidak menyukai makanan di hotel.” Kata Ye Rin, Ji Na seperti kaget
kalau Yi Do masak.
Yi Do
menyiapkan makanan diatas meja dengan bangga, Ye Rin memuji Yi Do sudah membuat
kemajuan setiap menitnya Bahkan penyajiannya sempurna. Yi Do dengan bangga
berkata Bagi seniman genius, selera bagus akan keindahan bagaikan bernapas.
Bunyi bel
rumah terdengar, Yi Do melihat diinterkom wajah Ji Na akhirnya membuka pintu
dan terdengar suara mengaduh di dapur, lalu bertanya apa lagi sekarang. Ia hanya bisa melonggo yang dilakukan Ye Rin
sedang mengosok tubuhnya di pintu kulkas.
“Punggungku
tiba-tiba sangat gatal.” Ucap Ye Rin yang tak bisa mengaruk tubuhnya.
Yi Do
akhirnya membantu mencoba mengaruh dipunggung Ye Rin, Ye Rin meminta agak lebih rendah. Yi Do terlihat gugup
mencoba untuk mengaruh dibagian rendah. Ye Rin tetap meminta lebih rendah lagi.
Yi Do mengaruknya, Ye Rin senang karena tepat disana.
“Tahukah
kau kenapa manusia memiliki lima jari? Agar kau bisa gunakan semuanya saat
menggaruk punggung. Jadi Tolong gunakan kelima jari dan garuk aku dengan baik.”
Ucap Ye Rin.
Yi Do
mengikutinya dengan mengaruk mengunakan dua tangan, Ye Rin terlihat bahagai
karena Rasanya enak sekali. Min Suk datang dengan Ji Na hanya bisa melonggo
melihat posisi keduanya bertanya apa yang sedang dilakukan.
“Punggungku
tiba-tiba sangat gatal.” Ucap Ye Rin gugup melihat keduanya yang datang. Ji Na
hanya menatap sinis. Yi Do mengomel karena mreka Tidak sopan mengunjungi
seseorang tanpa memberi tahu.
Ye Rin
hanya tertunduk diam begitu juga Min Suk, Ji Na pikir Yi Do makan lebih baik
dari dugaannya, Ye Rin pikir merkea juga akan menyantap makanan yang dikemas
oleh Ji Na. Ji Na menyuruh Ji Na duduk saja karena tak perlu memakannya.
“Sulit
kupercaya kalian berdua mencemaskan makananku. Itu sangat tidak berarti sampai
membuatku menghela napas. Jangan mengganggu waktu makan kami dan pergilah.”
Ucap Yi Do
“Apa
maksudmu? Aku datang untuk mengunjungi Ye Rin yang sakit. Ye Rin, makanlah
jeruk yang kubeli untukmu ini. Kau harus makan dengan lahap agar sembuh.” Ucap
Min Suk dan saat itu buah tomat terlempar kearah kepalanya.
“Seharusnya
kau pergi selagi sikapku masih baik.” Kata Yi Do marah, Ji Na hanya diam saja.
“Aneh
sekali. Kenapa kau kesal saat aku bersama Ye Rin? Apa Kau cemburu?” ejek Min
Suk. Yi Do mulai marah .
“Ini
terlalu kekanak-kanakan untuk dilihat.” Ucap Ji Na memilih untuk pergi.
Ye Rin
mengejar Ji Na sampai ke depan pintu, tapi Ji Na hanya menatap dingin seperti
tak suka dengan perubahan Yi Do karena Ye Rin. Sementara dimeja makan, Min Suk
menegaskan Kesabarannya habis. Yi Do pun menantang akan mendaftarkan kematian Min Suk.
Keduanya
saling kejar-kejaran sambil melempar makanan, bahkan Min Suk bisa menyiram Yi
Do dengan saus tomat. Saat itu Ye Rin terlihat marah pada keduanya agar Jangan
bermain-main dengan makanan, sambil merelai keduanya dengan tanganya. Min Suk
mengeluh karena terkena tanganya, Yi Do pun mengeluh sakit.
Ye Rin
mengantar Min Suk pulang merasa bersalah karena Min Suk selebritas tapi malah membuat wajahnya terluka. Min Suk mengaku
Tidak apa-apa krena Jadwalku besok kosong, jadi akan merawatnya.
“Ada apa
dengan keberuntungan hari ini? Nona Han juga terlihat kesal. Apa menurutmu dia
kesal karena aku? Apa aku membuat kesalahan tadi?” ucap Ye Rin binggung.
“Tidak,
kau tidak membuat kesalahan, tapi menurutku dia kesal karena kau.” Ucap Min Suk
lalu berjalan pergi. Ye Rin tak mengerti maksud ucapanya.
“Bukan
apa-apa. Sebaiknya kau kembali.” kata Min Suk, Ye Rin masih saja binggung.
Reporter
Park melihat foto Ye Rin dengan Min Suk ditaman bermain, CEO memberitahu kalau
Bintang dunia mereka berkencan belakangan ini. Rep. Park mengeluh meminta gagar
Jangan mencoba bernegosiasi seperti ini.
“Perselingkuhan
dengan seorang wanita yang sudah menikah dan anak-anak yang bermain
rumah-rumahan tidak sebanding saat kita bicara soal menarik perhatian.” Ucap
Rep Park
“Karena
itu aku mendukungmu secara material dan spiritual.” Ucap CEO. Rep Park tahu
itu.
“Aku
tidak menyukai konflik, permusuhan, atau pemisahan. Kita hanya hidup sekali,
jadi, kenapa tidak hidup dengan baik? Aku ingin semuanya berjalan dengan mulus,
tapi wanita ini... Dia bukan siapa-siapa. Ini bahkan tidak akan memulai sebuah
rumor.” Ucap Rep Park
“Itu
tidak benar... Kau mungkin tidak tahu, tapi baru-baru ini dia nama yang paling
dicari di mesin pencari. Dia si Wanita Jatuh. Dia model baru dari Agensi Model
Seo Yi Do dan akan segera menjadi bintang.” kata CEO menyakinkan.
Min Suk
berjalan layaknya model, saat itu ada Mi Yoo berjalan dengan teman-temanya
dengan sengaja menjatuhkan syalnya. Min Suk melihat dan mengambilnya lalu
keduanya saling menatap. Sutradara berteriak “Cut” menyuruh mereka rehat.
Ye Rin
hanya bisa melihat anaknya di pinggir seperti bangga. Jin Kyung melihat tatapan
Ye Rin seperti tak nyaman dan memilih pergi.
Di lantai
atas, Ji Na memberitahu Yi Do akan
menghadiri Penghargaan Mode pekan depan dengan Son Mi Yoo. Yi Do bertanya siapa
itu Mi Yoo, Ji Na mengeluh karena Yi Do tidak tahu model yang dipilih agensi
mereka dan menunjuk kalau ada dibawah sana.
“Dia? Aku
tidak suka dia... Aku tidak mau pergi dengannya.” Ucap Yi Do melihat Mi Yoo. Ji
Na ingin tahu alasanya.
“Matanya
terlihat jahat. Dia melihatku seperti seorang pria. Aku sangat sensitif terhadap
hal itu. Aku langsung tahu.” Ucap Yi Do
“Sikapmu
tidak masuk akal lagi.”keluh Ji Na kesal, Yi Do lalu tersenyum melihat Ye Rin
yang berdiri sendirian.
Min Suk
sedang dimakeup melihat Ye Rin akhirnya meminta agar berhenti dan menghampirinya,
menanyakan Apa lengannya baik-baik saja. Ye Rin mengaku Baik-baik saja. Min Suk
mengajak duduk. Mata Yi Do langsung melotot marah melihat keduanya.
“Kau
tidak mengizinkan wanita lain, tapi Ye Rin tidak apa-apa? Kau membuat batasan
di sekelilingmu. Batasan yang tidak bisa aku lewati. Apa Tidak apa-apa jika Ye
Rin melewatinya?” ucap Ji Na menyindir.
“Apa yang
hendak kau katakan?” keluh Yi Do kesal melihat ucapan JiNa
“Jika aku
yang tersesat di hutan, apakah kau akan mati-matian mencariku?”komentar Ji Na
“Kau yang
berselingkuh dariku dan menusukku dari belakang, bukan aku. Kau tidak berhak
menuntut perasaanku.” Tegas Yi Do. Ji Na pun tak bisa berkata apa-apa.
Min Suk
mengajak Ye Rin makan bersama, Ye Rin memberitahu kalau Sepatu bertumit tinggi
yang tempo hari itu terlalu kecil untuknya jadi akan mengembalikan supaya Min
Suk bisa menerima uang kembali. Min Suk menolak menyuruh Ye Rin buang saja.
“Aku akan
membelikanmu sepatu baru yang pas.” Ucap Min Suk. Ye Rin menolak membuangnya
karena itu mahal.
“Kau
harus menabung sebanyak mungkin selagi menghasilkan uang. Omong-omong, sepatu
siapa itu?” ucap Ye Rin
“Aku
membelinya untuk orang lain. Maaf aku memberikannya kepadamu. Sejujurnya, aku
membelinya untuk ulang tahun mantan pacarku.”akui Min Suk. Ye Rin tak percaya
mendengarnya.
“Apa Kau
berpacaran?” kata Ye Rin. Min Suk mengaku berusaha memikatnya kembali dan ditolak.
“Kau
diam-diam berpacaran saja sudah cukup mengejutkan, lalu seorang Yoon Min Suk yang hebat ditolak?” ucap Ye Rin
tak percaya
“Dia
pasti mencintai orang lain. Aku akan menyerah sekarang.” Ungkap Min Suk
“Yah.. Benar,
di usiamu sekarang, seharusnya kau berpacaran. Tapi kau tahu, kau harus
berpacaran diam-diam. Jangan sampai penggemarmu tahu. Sembunyikan dengan baik. Bintang
universal tidak boleh mengungkap kehidupan pribadinya.” Ucap Ye Rin
“Apa Kau
tahu, cara bicaramu sama seperti bibiku.”goda Min Suk. Ye Rin hanya bisa
tersenyum mendengarnya.
“Tapi
kenapa kau sangat manis?” puji Min Suk, Ye Rin tak bisa berkata-kata
mendengarnya.
Yi Do
mengajak Ye Rin melihat berapa penurunan lemak tubuhnya karena kemarin, 46,8
persen dan Itu sulit dipercaya. Ye Rin menantang ingin tahu sehebat apa Yi Do.
Akhirnya Yi Do naik ke mesin menghitung persentase lemak tubuh.
Ye Rin
hanya bisa melonggo melihat hasilnya "Usia 37, Persentase Lemak Tubuh 9,7,
Usia tubuh 28" tak percaya kalau hanya
bisa 9,7 dan berpikir itu seperti anggota Tim Olimpiade Nasional. Yi Do
dengan bangga kalau Tubuhnya cukup bagus untuk masuk tim nasional.
“Sulit menemukannya
dalam dunia nyata. Kau bisa sesekali melihatnya di Louvre atau Kota Vatikan.
Patung Yunani seperti David, hal-hal seperti itu.” Ucap Yi Do bangga
“Bagaimana
mungkin otot orang hidup sepadat dan sebagus itu? Pasti butuh waktu sangat
lama...” goda Ye Rin menyentuh dada Yi Do
“Kau
mencoba menyentuhku tiap kali ada kesempatan!” keluh Yi Do marah menyuruh Ye
Rin naik. Yi Do tak percaya melihat
total lemaknya 47,8!
“Bagaimana
mungkin bisa naik satu persen sejak kemarin? Apa kau manusia? Apa yang kau
lakukan dengan Min Suk? Apa kau makan sepuasnya?” jerit Yi Do frustasi.
“Aku
tidak bisa melakukan ini lagi. Aku akan makan semua yang kuinginkan, dan mati
saat waktunya tiba. Lagi pula, sisa waktuku hanya enam bulan lagi.” Ucap Ye Rin
kesal
“Sungguh?
Baik. Berbuatlah sesukamu.” Ucap Yi Do marah dan tak peduli lagi.
Ye Rin
merasa bersalah mendekati Yi Do yang sedang membaca buku meminta maaf karena Yi
Do melakukan ini untuk kesehatanya jadi
akan menjaga dietnya mulai sekarang. Yi Do tiba-tiba mencium bau
sesuatu, Ye Rin mencoba menciumnya.
“Ini
pasti bau tikus yang menghabiskan tiga hari di dalam selokan. Dan Itu kau.”
Kata Yi Do. Ye Rin binggung karena tidak melakukan apa-apa.
“Kapan
kali terakhir kamu keramas?” tanya Yi Do, Ye Rin pikir 2-3 hari yang lalu. Yi
Do panik langsung menyemportkan pembersih ruangan.
Yi Do
sudah siap dengan sarung tangan dan kacamata, lalu menyuruh Ye Rin sandarkan
kepalanya ke belakang. Ye Rin mengikutinya dan Yi Do mulai mencuci rambutnya,
matanya tak bisa menutup rasa terpana karena ketampanan Yi Do dari bawah.
“Berani-beraninya
kau menatapku dan meneteskan air liur! Itu menjijikkan. Tutup mata dan
mulutmu.. Aku hanya mencuci rambutmu karena aku tidak tahan dengan hal-hal yang
kotor.” Ucap Yi Do kesal, Ye Rin pun menutup matanya.
“Aku sama
sekali tidak punya niat tersembunyi. Ini untuk mencegah penyebaran penyakit, jadi,
jangan jatuh cinta kepadaku. Begitu kau jatuh cinta, aku akan mengusirmu.”
Tegas Yi Do. Ye Rin mengerti.
“Tetap saja,
berkhayal itu sebuah hak. Itu tidak mengeluarkan uang. Aku ingin menikmati
menjadi tokoh utama dalam sebuah kisah cinta, jadi, bisakah kau diam saja
selama beberapa menit?” kata Ye Rin. Yi Do mengelak tapi akhirnya memijat
seperti seorang profesional. Ye Rin pun terlihat senang.
Yi Do
menonton tayangan TV seorang pria sedang mencuci rambut seorang wanita,
senyuman tak bisa disembunyikan seperti mengingat saat mencuci rambut Ye Rin. Tiba-tiba Ye Rin menjerit meminta tolong, Yi
Do dengan wajah kesal masuk kamar.
“Apa? Ada
apa kali ini? Apa yang kau lakukan?”keluh Yi Do melihat Ye Rin dengan terbaring
dengan tangan seperti terkilir.
“Aku
mencoba menggaruk punggungku, tapi lenganku... Lenganku...” ucap Ye Rin. Yi Do
mengeluh kalau Ye Rin pasti bergurau.
“Jangan
bergerak.. Bagaimana ini bisa terjadi?” ucap Yi Do mencoba menariknya. Ye Rin
mengeluh kesakitan dan merasa tidak
tahan meminta agar Pelan-pelan.
“Berhentilah
menangis.” Kata Yi Do, Ye Rin mengaku kesakitan. Yi Do pikir ini tak buruk dan
hampir selesai jadi Ye Rin bisa menahanya.
Yi Do
menarik tangan Ye Rin agar kembali seperti semua, tiba-tiba keduanya saling
menatap dengan posisi Yi Do ada atas tubuh Ye Rin. Yi Do seperti tak bisa
menahan perasaan ingin mencium Ye Rin.
Bersambung
ke "Episode 10"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar