PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Yi Do tak
percaya dirinya dianggap sebagia pria penuh gairah, Akhirnya Yi Do pergi keluar
rumah mencoba untuk olahraga agar menyadarkan dirinya dengan berbagai macam
gerakan. Ye Rin terbangu bingung karena sudah ada diatas tempat tidur.
“Pak
Seo... Apa yang dia lakukan?”ucap Ye Rin
heran melihat dari jendela lalu menghampiri dan bertanya apa yang dilakukan Yi
Do.
“Ini
olahraga yang bagus... Menggerakkan setiap otot di tubuhmu. Aku mempelajarinya
di Rusia. Dan kau tidak berolahraga hari ini, jadi, lakukanlah denganku.” Ucap
Yi Do menyuruh Ye Rin mulai mengikutinya.
Ye Rin mengikuti dengan gerakan melompat-lompat.
“Tubuhku
sudah nyeri. Kenapa kau memaksaku berolahraga?” keluh Ye Rin kembali masuk
rumah.
“Mau ke
mana kau? Ini penting untuk dipelajari! Coba Lihat!” teriak Yi Do terus
mengerakan tubuhnya. Ye Rin tak peduli.
“Hatimu
dingin sekali... Kau tidak tahu bagaimana perasaanku.” Keluh Yi Do dengan nafas
terengah-engah.
Min Suk
mencoba menelp Ye Rin tapi tak juga diangkat, wajahnya makin panik. Saat keluar
gedung, sudah banyak wartawan yang menunggunya meminta pendapat tentang berita
mengenai kehidupan seks pacarnya, apah tahu tentang hubungan antara Seo Yi Do
dan Min Ye Rin.
“Bagaimana
hubungan Anda dengannya? Apa Anda memercayainya? Apa Anda tahu tentang mereka?
Tolong berikan jawaban!” tanya wartawan. Manager mencoba meminta agar
membiarkan Mi Suk untuk pergi, tapi Min Suk menahanya.
“Aku mempercayai
Ye Rin. Dia tidak mungkin melakukan itu karena ambisinya. Secara realistis,
hanya karena dia ingin menjadi model top, untuk apa dia menjual tubuhnya kepada
desainer murahan? Lagi pula, dia pacar seorang superstar.” Ucap Min Suk
“Dia
selalu bilang ingin sukses dengan berusaha sendiri. Bahkan Dia juga menolak
bantuanku... Aku mempercayai dia dan perkataannya... Terima kasih.” Tegas Min
Suk lalu akhirnya bisa meninggalkan wartawan. Tapi wartawan tetap mengejarnya
ingin meminta pernyataan lebih.
Yi Do
berjalan ke tepi danau yang ada didepanya, teringat kembali kenangan burukny dimasa
lalu.
Flash Back
Yi Do
kecil berlari ke arah danau, lalu berteriak kalau ingin mati saja. Ibunya
mengejar dengan wajah panik. Tapi Yi Do sudah lebih dulu masuk ke dalam danau,
Ibu Yi Do shock meminta tolong agar bisa menyelamatkan anaknya. Saat itu
seorang anak wanita lari melompat ke danau lalu menyelamatkan Yi Do.
Pagi
harinya
Jae Hee
masih tertidur di ranjangnya, Yi Do bahagia melihat Jae Hee mengambarnya
dipinggir kasur. Jae Hee membuka mata melihat Yi Do masih hidup dan mengaku senang
sekali. Yi Do kaget langsung membalikan badan dan langsung menangis.
“Kenapa
kau menangis? Berhentilah menangis dan kemarilah.” Goda Jae Hee. Yi Do akhirnya
mendekati Jae Hee.
“Kau
masih bayi... Aku baik-baik saja, jadi, jangan menangis.” Kata Jae Hee. Yi Do menegaskan kalau ia bukan bayi.
Jae Hee
duduk di pinggir danau sambil memainkan sulingnya, Yi Do berlari menghampirinya
memberitahu kalau akan pergi ke Seoul sekarang dan berjanji mereka pasti akan
bertemu lagi karena menurutnya.... Jae Hee menyela meminta Yi Do mengunakan
bahasa formal karena ia lebih tua.
“Aku
Tidak mau... Jae Hee, kau adalah.. belahan jiwaku.” Ucap Yi Do. Jae Hee tak
mengerti apa itu Belahan jiwa
“Aku
membacanya di sebuah buku Orang yang ditakdirkan untukmu adalah belahan jiwamu.
Karena kau menyelamatkan nyawaku, lain kali aku akan menyelamatkanmu. Aku tidak
akan melupakanmu. Sebanyak apa pun perubahanmu, aku akan langsung mengenalimu.
Di mana pun kau berada, aku akan menemukanmu.” Ucap Yi Do berjanji.
“Baiklah.
Temukan aku... Aku juga tidak akan melupakanmu. Aku janji.” Kata Jae Hee
langsung memberikan jari kelingking untuk berjanji
“Dasar ..
Pembohong... Kau tidak pernah mengenaliku...Bahkan Tidak pernah sekali pun.. Seperti
apa pun penampilanmu, aku langsung mengenalimu, tapi kau menjauhkan aku tiga
kali.”ungkap Yi Do yang bisa melihat Jae Hee dengan postur tubuh besar.
“Kenapa
kau tega melakukan itu terhadapku? Mulai sekarang, aku juga akan mengabaikanmu.
Sekarang, aku akan mencintai orang lain.” Ucap Yi Do dan akhirnya bayangan Jae
Hee pun pergi dari mata Yi Do.
Ye Rin
terbangun melihat Yi Do tertidur di sofa mencoba membangunkanya supaya pindah,
tapi Yi Do marah menyuruh agar tak menyentuhnya. Akhirnya Ye Rin menatap Yi Do
lebih dekat dan memuji kalau pria itu tampan sekali.
Tiba-tiba
Ye Rin tak bisa menahan bibirnya langsung mencium Yi Do lalu bergegas pergi. Yi
Do terbangun ternyat bisa merasakan Ye Rin menciumnya dan bertanya-tanya apa
yang dilakukan Ye Rin tadi, lalu dengan senyuman bahagai mengejek Ye Rin itu penuh
gairah.
Ye Rin
yang gugup mencari makana di kulkas tapi Tidak ada yang bisa dimakan lalu penasaran
apa ada pasar di dekat sini. Saat itu Yi Do datang dengan wajah tersenyum
bahagia bertanya mau kemana Ye Rin sekarang. Ye Rin terlihat gugup.
Akhirnya
mereka pergi ke pasar, Yi Do terlihat mulai pusing dengan bentuk pasar seperti
lorong dan mulai ketakutan tapi karena Ye Rin memberanikan diri. Ye Rin
mengangkat ayam bertanya apakah Yi Do ingin makan ayam.Yi Do pikir Ye Rin sudah
gila langsung kabur ketakutan. Ye Rin heran karena Tapi ini bagus dan segar.
Seorang
penjual dengan gaya unik menjual makanan, Ye Rin ikut elhat dan mencobanya lalu
berusaha menyuapi Yi Do, tapi Yi Do kembali mengmpa Ye Rin sudah gila dan
bergegas pergi. Akhirnya Ye Rin pergi melihat penjual ikan.
“Selamat
datang... Ini baru datang hari ini. Ini sangat segar.” Sapa bibi penjual. Yi Do
kembali merasa panik karena melihat baju yang dipakain ibu itu polkadot warna
biru.
“Kau
tidak akan melihat pola bintik itu lagi... Tidak apa-apa. Bertahanlah.” Kata Ye
Rin menutup mata Yi Do agar tak bisa melirik.
“Astaga...
Pasti sulit hidup dengan suami terbelakang.” Komentar si bibi. Yi Do tak terima
dan akan marah tapi melihat baju si bibi memilih untuk kabur. Ye Rin pun
meminta maaf karena tak jadi beli.
Ye Rin
turun dari mobil dengan wajah kesal bertanya paakh Yi Do tidak ingin menyembuhkan
fobia-fobia aneh itu dan Bagaimana Yi Do
bisa bertahan di dunia sekejam ini jika ayam, ikan, dan pola bintik membuatnya
panik. Yi Do menegaskan kalau masalahnya Tidak sesederhana itu.
“Aku
sangat tampan, genius, dan aku punya selera keindahan yang mengagumkan. Bukankah
menurutmu aku terlalu banyak bakat? Para dewa mungkin mengasihani pecundang
sepertimu yang sama sekali tidak berbakat.” Komentar Yi Do mengejek.
“Pecundang?
Karena itu aku diberi hukuman yang kejam. Bagaimana mungkin manusia biasa menyembuhkan
hukuman dari dewa? Aku bertanya-tanya apa kau akan menikah jika begini terus.
Kau gemetar ketakutan saat melihat lalat. Siapa yang akan tahan dengan itu? Mereka
pasti langsung kabur.” Kata Ye Rin kesal
“Tapi kau
tidak keberatan... Apa pun yang kulakukan, kau tidak keberatan. Kau tidak akan
kecewa terhadapku” komentar Yi Do.
“Bagus
sekali... Apa kalian sedang berbulan madu? Apa kalian berdua sudah gila?”
sindir Ji Na melihat keduanya adu mulut seperti pasangan yang sedang bulan
madu.
Akhirnya
mereka duduk di ruang TV, menonton berita. “Yoon Min Suk, bintang "I Hear Your Voicemail",
pacarnya, Min Ye Rin, terlibat dalam skandal layanan seksual. Klub penggemar
global Yoon Min Suk menuntut agar Seo E Do dan Min Ye Rin diusir serta dijatuhi
hukuman.”
“Seorang desainer mode terkenal
menerima layanan seksual dari pacar seorang bintang Korea.” Ye Rin
hanya bisa tertunduk sedih dan frustasi dengan masalah skandal pada dirinya, Yi
Do pun bisa melihatnya. Akhirnya Ji Na mematikan TV.
“Tampaknya
ini tidak akan reda dalam waktu dekat. Para perencana Pekan Mode Dunia juga
kesal. Jika seperti ini, kita akan disingkirkan dari Pekan Mode.” Jelas Ji Na.
“Siapkan
konferensi pers. Itu tidak benar, jadi, kami akan menjelaskannya.” Kata Yi Do
“Sudah
kujadwalkan untuk besok. Dan berkas Ini untuk membuktikan Ye Rin adalah
pelayanmu, Ini kontrak kerja dan catatan pembayarannya.” Ucap Ji Na. Ye Rin pun
hanya bisa tertunduk diam.
Ji Na
akhirnya kembali ke kantor bersama Ye Rin. Min Suk sudah menungu langsung
memeluk Ye Rin. Ji Na yang melihatnya hanya bisa memalingkan wajahnya seolah
tak peduli. Min Suk memastikan keadaan Ye Rin apakah ada yang terluka.
“Aku
sangat khawatir. Kenapa kamu tidak menjawab teleponmu?” ucap Min Suk. Ye Rin
beralasan Baterainya habis.
“Aku
baik-baik saja, jadi, lepaskanlah.” Kata Ye Rin tak enak hati karena Min Suk
memeluknya didepan Ji Na.
“Kau Mau
ke mana?” tanya Ji Na melihat Min Suk menarik Ye Rin pergi. Min Suk mengatakan
kalau akan membawa Ye Rin.
“Aku akan
melindungi dia.” Tegas Min Suk. Ji Na ingin tahu alasan kenapa Min Suk harus
melakukan itu.
“Karena
dia kekasihku.” Tegas Min Suk lalu menarik Ye Rin pergi. Ji Na pun hanya bisa
diam saja.
Di mobil,
Min Suk memastikan kalau Yi Do tidak
melakukan apa pun pada Ye Rin semalam. Ye Rin menegaskan kalau Yi Do lebih mulia
daripada rusa putih jadi tidak akan melakukan apa pun. Ia menegaskan pada Min
Suk kalau bukan kekasihnya jadi menyuruhnya agar bangun dari mimpi.
“Kita rekan
yang disatukan oleh kontrak. Dan Aktingmu sebagai pacar agak terlalu
menyulitkanku.” Keluh Ye Rin
“Jawab
saja pertanyaanku... Yi Do mungkin gila, tapi aku tahu dia bukan orang mesum,
jadi, selama ini aku sabar... Tapi itu kini mengusikku. Tidak ada yang terjadi
di antara kalian, kan?” kata Min Suk memastikan.
“Astaga.
Kenapa kau ikut-ikutan? ... Menepilah. Aku akan keluar.”keluh Ye Rin marah.
“Maaf... Aku
tidak bisa tidur karena sangat khawatir, jadi, aku agak gelisah.” Akui Min Suk
“Bukankah
seharusnya kamu syuting? Apa kamu punya waktu untuk ini?”tanya Ye Rin.
“Aku akan
mengantarkanmu ke tempat yang aman lalu pergi ke lokasi syuting. Bagaimana jika
penggemarku memukul kau lagi? Aku tidak akan pernah memaafkan diriku.” Jelas
Min Suk.
“Ke
tempat yang aman? Di mana itu?” tanya Ye Rin. Min Suk memberitahu kalau Ada
seorang wanita yang tinggal seorang diri.
“Dia
sangat dekat denganku.” Akui Min Suk. Ye Rin tak percaya kalau Min Sukpunya
wanita lain
“Berhati-hatilah
terhadap satu hal di sana. Jika dia pulang dalam kondisi mabuk, jangan bertanya
tentang pria.” Kata Min Suk memperingati. Ye Rin terdiam merasa bingung siapa
wanita itu.
Seorang
wanita paruh baya menyanyi dengan suara merdu diatas panggung, diiringi dengan
alunan musik jazz. Setelah itu ia
berlari dilorong dengan terburu-buru, PD binggung mau kemana wanita itu. Si
wanita mengaku harus kabur karena Jika tertangkap maka akan mati.
“Setidaknya
pakai sepatumu... Lantainya kotor.” Ucap Si Pria dan Si wanita paruh baya kaget
melihat Min Suk dan Ye Rin sudah ada diruang make up.
“Lama
tidak berjumpa, Sayang... Ye Rin, sapa dia. Ini kekasihku.” Ucap Min Suk
mencium pipi si wanita dengan mesra. Ye Rin kebingungan mulai menyapanya.
“Ibu, aku
sudah memberi tahu Ibu tentang dia, kan? Ini Min Ye Rin, pacarku.” Kata Min
Suk. Ye Rin melonggo karena wanita yang ada didepanya itu adalah ibu Min Suk.
“Sayang...
Kenapa kau selalu meminta bantuan yang sulit dari ibu? Ibu tidak bisa
membawanya pulang.” Keluh si ibu memegang wajah anaknya seperti pacarnya.
“Sekali
ini saja... Aku membelikan Ibu mobil baru bulan lalu, apa kau ingat?” kata Min
Suk. Ibunya pun tak bisa berkata-kata. Ye Rin terlihat masih shock.
Ye Rin
mengikuti ibu Min Suk masuk rumah dan langsung berteriak kaget. Ibu Min Suk
binggung berpikir Ye Rin sakit. Ye Rin shock melihat rumah yang sangat berantakan
dan baju ada dimana-mana. Ibu Min Suk pkir tak ada yang salah dengan rumahnya.
“Aku
tinggal di hotel selama ini.”ucap Ibu Min Suk yang tak bisa membereskan rumah.
“Kenapa
Anda tinggal di hotel padahal punya rumah yang bagus? Kau Pekerjakan saja
pelayan. Jangan-jangan Anda masuk dalam daftar hitam? Apakah mereka semua
menolak datang?” pikir Ye Rin
“Tentu
tidak.. Dan Sofa ini adalah satu-satunya benda yang bisa kupinjamkan
kepadamu... Jangan terlihat selama di sini dan menghilanglah tanpa jejak..
Sekarang Ada pesta yang harus kuhadiri, jadi, sampai jumpa.” Ucap Ibu Min Suk
lalu melangkah pergi.
“Kenapa
aku selalu bertemu orang seperti Yi Do ke mana pun aku pergi? Apa aku dihukum?”
keluh Ye Rin kesal.
Ji Na
mengikuti Yi Do masuk ruangan memberikan
dokumen untuk diperlihatkan pada konferensi pers beso dan beberapa
perkiraan pertanyaan. Jadi Jika mereka menanyakan sesuatu yang tidak ada di
lembar itu, maka Yi Do tinggal menjawab "Tidak ada komentar."
“Ye Rin
di mana?” tanya Yi Do. Ji Na memberitahu kalau
Min Suk membawanya pergi tadi.
“Apa?
Benarkah? Kenapa? Dan apa yang kau lakukan?” kata Yi Do marah besar.
“Dia
ingin melindungi kekasihnya. Bagaimana aku bisa mencegahnya?” ucap Ji Na merasa
tak punya hak melarangnya.
“Siapa
kekasihnya? Berani-beraninya dia menyebutnya kekasih!” kata Yi Do. Ji Na
mengeluh kalau Yi Do tahu mereka berpacaran tapi masih bersikap seperti ini
lagi.
“Semua
ini salahmu... Ye Rin berpura-pura untuk mencegah tersebarnya perbuatan kamu
dan dia. Apa kamu masih melakukan afair? Ini terjadi karena kau terlalu murahan
walaupun sudah menikah!” kata Yi Do. Ji Na langsung menampar wajah Yi Do
“Kenapa
kau tega mengatakan itu kepadaku?” kata Ji Na marah dan langsung keluar dari
ruangan. Yi Do pun hanya bisa terdiam.
Ye Rin
membersihkan rumah yang berantakan dan melihat piringan hitam ibu Min Suk
tertulis "Joo Hee Eun". Ia lalu melihat lukisan pria yang besar ada
diruang tengah dan berpikir kalau itu ayahnya Min Suk. Sementara Yi Do di rumah
mondar mandi karena ponsel Ye Rin tak bisa dihubungi.
Ia
mencoba tidur tapi tak bisa karena memikirkan Ye Rin yang dibawa Min Suk,
bahkan tak tahu keberadaanya. Akhirnya Ia mengangkat beban tapi teringat yang
dikatakan Ji Na “Dia ingin melindungi kekasihnya. Bagaimana aku bisa
mencegahnya?” tanganya pun lemas tak bisa mengangkat yang akhirnya menjerit
kesakitan.
Nyonya
Joo akhirnya pulang dan binggung berpikir seseorang menyusup masuk ke rumah dan
membersihkannya. Ye Rin yang sempat tertidur disofa terbangun. Nyonya Joo
bertanya apakah Ye Rin membersihkan rumahnya. Ye Rin membenarkan karena merasa
tidak enak menginap secara gratis.
“Kau suka
ikut campur Dan kau rajin walaupun tidak berguna... Dasar Berandal.” Ucap
Nyonya Joo duduk disofa dan terlihat sedikit mabuk.
“Anda
punya madu di dapur.” Ucap Ye Rin lalu memberikan minum untuk Nyonya Joo, Ibu
Min Suk pun mengucapkan Terima kasih.
“Omong-omong,
apakah itu ayahnya Min Suk?” tanya Ye Rin penasaran melihat lukisan pria
didepanya.
“Kenapa?
Apa kau menyukainya?” kata Nyonya Joo, Ye Rin binggung, Nyonya Joo pikir punya
salinan lukisan lalu menawarkan Ye Rin.
“Tidak.
Itu mirip gaya Louvre... Kurasa aku tidak bisa menyimpannya.”kata Ye Rin
“Aku tahu
begitu aku melihatnya bahwa dia adalah pria yang ditakdirkan untukku. Namun,
takdir sangat menyebalkan. Aku masih SMA saat itu, dan dia sudah bertunangan. Pertunangan
tidak berarti zaman sekarang, tapi itu berbeda dahulu.” Cerita Nyonya Joo yang
tiba-tiba sudah pindah di lantai atas.
“Pada
akhirnya, dia menikahi tunangannya.” Ucap Nyonya Joo. Ye Rin ingi tahu apa yang
dilakukan Nyonya Joo.
“Aku
menunggu.” Akui Nyonya Joo, Ye Rin kaget dan ingin tahu berapa lama
menunggunya.
“11
tahun, 6 bulan, dan 23 hari.” Jawab Nyonya Joo, Ye Rin tak percaya
mendengarnya.
“Setelah 11
tahun, 6 bulan, dan 23 hari setelah dia menikah, istrinya meninggal. Aku diberi
kesempatan. Namun, aku sudah menikah dengan orang lain. Takdir sangat
menyebalkan.” Keluh Ibu Min Suk
‘”Jika
menikahi orang lain, Anda tidak menunggu. Aku pikir Anda masuk ke biara atau
semacamnya.” Komentar Ye Rin
“Kau
berpikiran sempit... Bocah semuda dirimu tahu apa tentang cinta?” ejek Nyonya
Joo. Ye Rin menganguk mengerti karena dengan tampilan sekarang terlihat masih
muda.
“Suamiku
mengajar di sebuah universitas di AS. Saat itu kami sudah berpisah selama lima
tahun. Lagi pula sejak awal itu pernikahan tanpa cinta. Karena itu saat aku mendengar
bahwa istrinya meninggal, maka aku memikirkannya sepanjang malam.” Cerita
Nyonya Joo akhirnya duduk di atas rak bukunya.
“Haruskah
aku melindungi keluargaku meski hanya terlihat baik dipermukaan? Atau haruskah
aku merebut kembali cintaku sekalipun dunia mengutukku? Popularitas atau cinta?
Itulah pertanyaannya.” Cerita Nyonya Joo
“Tapi
pada saat itu, ini terlintas di benakku. Jika aku tidak merebutnya saat itu,
dia akhirnya akan menikahi wanita lain. Bayangan akan kehilangan dia lagi
karena wanita lain membuat darahku mendidih dan itu membuatku gila.” Ungkap
Nyonya Joo
“Setelah
terjaga semalaman, aku memutuskan bahwa kali ini aku harus memilikinya. Seperti
itulah cinta. Itu bertumbuh dari kegelisahan dan kecemburuan. Begitulah cinta
tumbuh.” Cerita Nyonya Joo.
Yi Do
yang ada dikamar Ye Rin seperti memikirkan semalam, mengelus bantal yang biasa
ditiduri oleh pelayanya lalu keluar dari kamar seperti sudah siap dengan
pilihanya.
“Jadi,
aku mengumpulkan keberanian dan menghubunginya lebih dahulu.” Cerita Ibu Min
Suk dan melihat Ye Rin sudah tertidur karena pagi sudah menjelang.
“Apa kamu
tidur? Bisa-bisanya kamu tidur selagi aku bicara?” keluh ibu Min Suk. Ye Ri
menyangkal dengan mencoba membuka matanya lebar-lebar.
“Omong-omong,
begitulah cinta kami akhirnya terwujud. Setelah menunggu 11 tahun, 6 bulan, dan
23 hari.”ucap Nyonya Joo lalu berjalan masuk kamar.
Ye Rin
yang menahan kantuk teringat dengan pesan Min Suk “ Jika dia pulang dalam
kondisi mabuk, jangan bertanya tentang pria.” Tapi ternyata tak mengingat pesan
itu.
Yi Do
berjalan keluar parkiran melihat Min Suk dan langsung mencengkram kerah baju
Min Suk menayakan keberadaan Ye Rin sekarang. Min Suk hanya diam saja, akhirnya
Yi Do masuk ruangan konferensi pers dengan Ji Na dan Sek Park dibelakangnya.
“Seo Yi
Do, desainer yang menghadapi skandal layanan seksual datang. Dia tampak kesal
dan murung. Aku bertanya-tanya apakah dia menyesali kesalahannya.” Sindir
Reporter Kim berbicara untuk acaranya. Yi Do yang mendengar langsung menatap
sinis dan akhirnya naik ke atas podium.
“Pertama,
aku akan memperjelas ini... Aku tidak menyesali apa pun. Aku tampak murung
karena aku kesal dengan situasi bodoh ini, bukan karena aku menyesal... Kenapa?
Karena tidak ada yang perlu aku sesali.” Tegas Yi Do
“Aku
selalu menjalani kehidupan yang beretika. Ini adalah taktik menjijikkan untuk
mencemari reputasiku. Karena itu, aku berencana menemukan pelakunya dan memastikan
dia menanggung akibatnya. Aku bisa tahu siapa yang merilis video ini.” Jelas Yi
Do
“Begitu aku
memiliki bukti yang konkret, akan kutunjukkan bahwa balas dendam konyol akan
merusak hidupnya dan menghancurkan reputasinya.” Kata Yi Do tak takut.
Mi Yoo
menonton pernyatan Yi Do dari ponselnya dengan wajah penuh amarah karena
ternyata berani menantangnya.
Nyonya
Joo sudah selesai makan yang dibuatkan Ye Rin, lalu tahu kalau Ye Rin itu pelayannya Yi Do dan ingin tahu
berapa bayaranya. Ia menebak apakah
2.000 dolar, 2.500 dolar. Ye Rin menyebut kalau menerima 1.750 dolar.
“Aku akan
membayarmu dua kali lipat. Tinggallah di sini.” Kata Nyonya Joo.
“Tapi bagaimana
Anda tahu aku pelayannya Pak Seo?” kata Ye Rin binggung.
“Bagaimana
mungkin aku tidak tahu? Aku yang melahirkan dia. Kami mungkin orang asing
sekarang, tapi aku memberinya perhatian sebanyak itu.” Kata Nyonya Joo. Ye Rin
terkejut untuk kesekian kalinya.
“Jadi, Anda ibunya Min Suk serta ibunya Yi Do.
Dengan kata lain, Pak Seo dan Min Suk adalah kakak-beradik?” ucap Ye Rin hanya
bisa melonggo.
“Kudengar
dia mengadakan konferensi pers hari ini. Aku harus menonton untuk melihat
setampan apa dia di TV. Aku akan memberimu satu jam. Jadi Pikirkanlah
tawaranku.”ucap Nyonya Joo lalu melangkah pergi.
Yi Do
memberika pernyataan dengan berkas yang sudah dibuat Ji Na kalau Video ini bukan hanya tidak berkaitan dengan
layanan seksual, tapi diubah dengan kejam. Dan menegaskan Jika seseorang
menyebarkan rumor jahat berdasarkan hal itu, maka akan mengambil jalur hukum.
“Aku Yang
Jin Young dari "Sports Daily"... Aku menemukan sesuatu yang menarik. Aku
dengar Anda dan Yoon Min Suk adalah kakak-beradik... Benarkah itu?” ucap
Reporter Yang. Yi Do terdiam, semua wartawan bergumam dan Reporter Kim terlihat
makin tertarik.
“Kenapa
Anda menyembunyikan fakta bahwa kalian kakak-beradik?” tanya Tuan Yang
penasaran
“Aku
tidak pernah menyebutkan hubunganku dengan Yoon Min Suk karena kami hanya
memiliki ibu yang sama. Dia tidak kuanggap sebagai keluarga atau kusayangi
seperti itu.” Tegas Yi Do, semua tak percaya kalau keduanya adalah kakak
beradik
“Itu
berarti Min Ye Rin adalah pacar adik Anda... Astaga. Silsilah keluarga yang
kotor... Apa hubungan Anda dengan Min Ye Rin?” kata Reporter Kim penasaran
“Hubunganku
dengan Min Ye Rin...” kata Yi Do binggung melihat didepanny ada lembaran "Kontrak
Kerja, Catatan Transaksi Min Ye Rin"
Flash Back
Yi Do
terlihat marah dengan Min Suk ingin tahu keberadan Ye Rin sekarang. Min Suk
memberitahu kalau Ye Ri ada dirumah ibunya, Yi Do tak percaya kalau Min Suk
membawanya kesana. Min Suk menegaskan kalau Ye Rin adalah pacarnya jadi boleh meminta ibunya....
“Siapa
pacarmu? Aku berpura-pura tidak tahu karena Ji Na terlibat. Jangan mencoba
membohongiku juga.” Ucap Yi Do
“Baik.
Awalnya itu hanya pura-pura, tapi dalam prosesnya itu berubah. Dan hasilnya
juga akan berbeda. Aku.. makin menyukai Ye Rin... Jadi, jangan mencoba
mempertahankan dia dan mengeklaim dia pelayanmu sebagai alasan.” Tegas Min Suk.
Yi
“Lepaskan
dia...” kata Yi Do. Min Suk menantang apabila menolak melakukanya
“Berapa
harganya? Satu juta dolar? Aku akan membayar biaya pembatalannya.” Ucap Mi Suk
“Tutup
mulutmu sebelum kuhajar.” Kata Yi Do marah, Mi Suk pikir kenapa ia tak boleh
melakukanya.
“Lalu Apa
arti Ye Rin bagimu?” tanya Min Suk seperti ingin menyadarkan kakaknya.
Yi Do
masih terdiam dalam konferensinya, melihat kembali "Kontrak Kerja, Catatan
Transaksi, Min Ye Rin yang membuktikan kalau ia hanya tak lebih dari seorang
pelayan. Akhirnya Yi Do menutup berkas yang ada didepannya dan mulai bicara
dengan sangat yakin.
“Ye Rin
adalah kekasihku... Aku mencintai Ye Rin.” Akui Yi Do. Semua wartawan langsung
mendekat untuk mengambil gambar. Sek Park yang mendengarnya hanya bisa melongo
tak percaya mendengarnya.
Bersambung ke episode 17
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Ditunggu kak, lanjutannya 😊
BalasHapus