PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 09 Juni 2019

Sinopsis Perfume Episode 2

PS : All images credit and content copyright : KBS

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
 
Yi Do panik melihat Jae Hee lalu menyuruh agar mengusir hantu yang ada didepanya. Ji Na heran bertanya Ada apa. Yi Do bisa melihat  Mata jahat, Bibir menjijikkan, Lubang hidung yang kotor dimiliki oleh Jae Hee.
“Enyahlah, Setan!.. Enyah! Sekarang!” ucap Yi Do panik. Jae Hee binggung karena dinggap setan yang menjijikan. 

Ji Na akhirnya bertemu dengan Jae Hee meminta agar  Jangan terlalu tersinggung lalu memberikan bayaran untuk perkerjaanya. Jae Hee sedih merasa itu takdirdalam hidup ini dan ditolak setelah 125 wawancara tahun lalu jadi selalu berakhir seperti ini.
“Tapi Boleh aku meminta tanda tangan Anda di punggungku? Aku penggemar Anda sejak Anda menjadi model. Tolong buat dengan indah dan besar.” Kata Jae Hee. Akhirnya Ji Na memberikan tangan tangan di punggung Jae Hee.
“Aku mungkin seperti ini sekarang, tapi impian masa kecilku adalah menjadi model. Bolehkah aku bersembunyi di sudut dan menonton geladi bersihnya?” tanya Jae Hee. Ji Na pun memperbolehkanya. 

Para model mulai berjalan, Yi Do mulai marah pada model agar bisa  tampilkan garisnya dengan benar lalu mengejek modelnya wanita tua yang menderita artritis dan menyuruh agar mengunakan sepatu agar tampak benar.
“Aku tidak bisa memakai sepatu hak tinggi untuk sementara waktu. Aku baru menjalani operasi punggung. Aku memberitahumu...” keluh si model yang langsung disela oleh Yi Do
“Apa kau ingin pulang? Ayo ulangi dari awal!”kata Yi Do dan akhirnya si model mencoba sepatu dan yang terjadi si model langsung jatuh terjengkang. 

Yi Do hanya bisa menutup matanya, Sek Park merasa kalau sudah menduganya. Si pegawai binggung, Sek Park mengaku hanya berbicara sendiri. Jae Hee melihatnya juga merasa khawatir. Akhirnya si model dibawa dengan ambulance.
“Hei, kau, Seo E Do! Aku akan membalasmu! Aku akan membunuhmu!” teriak si model marah. Yi Do menyuruh mereka segera membawa model pergi.
“Apa yang harus kita lakukan? Harus kita batalkan, bukan?” ucap Ji Na
“Apa kau sudah gila? Kau tahu para juri Pekan Mode sudah datang.” Ucap Yi Do marah
“Tapi model utamanya tidak ada. Pilihan apa yang kita miliki? Di mana kita bisa menemukan penggantinya sekarang? Peragaannya akan dimulai dalam 30 menit. Tidak ada waktu untuk menyesuaikan gaun itu.” Kata Ji Na binggung
“Ada satu orang dengan ukuran yang sama... Ah.. Tidak, lupakan saja... Bukan dia... Tidak mungkin... Tidak boleh.” Kata Yi Do. 
“Pria bernama Seo Yi Do itu tampak gila bahkan di TV, tapi dia lepas kendali. Itu yang kau dapatkan jika bersikap menyulitkan. Peragaan busana ini kacau.” Ucap Jae Hee berbicara sendiri.
Ji Na memanggil Jae Hee yang akan pulang lalu mengaku sudah mencarinya ke mana-mana. Jae Hee binggung Ji Na mencarinya. Ji Na menyuruh Jae Hee untuk memutarkan badanya. Jae Hee mengikutinya.
“Katamu kau calon model, bukan? Apa kau punya pengalaman berjalan di pentas peraga?” tanya Ji Na.
“Aku pernah melakukannya sekali, Untuk peragaan busana kelulusan seorang teman.” Akui Jae Hee. 


Jae Hee akhirnya dimake up dengan model lainya, tanganya mengepal terlihat gugup. Perias meminta Jae Hee mengangkat wajah karena ingin mengoleskan maskara.
Saa itu Jae Hee hanya bisa melonggo melihat wajahnya yang tambun, lalu menjerit histeris kabur dari ruang make up. Sek Park keluar ruangan mengeluh, Yi Do bertanya apa yang terjadi. Sek park memberitahu kalau Model cadangan tidak mau meninggalkan gudang.
“Ayo Berdiri. Peragaan akan dimulai dalam sembilan menit.” Kata Yi Do masuk ruangan.
“Maaf... Aku benar-benar tidak bisa melakukan ini. Aku sangat takut.” Akui Jae Hee. Yi Do bertanya apa yang ditakuti 
“Tatapan... Tatapan orang-orang yang melihatku seperti kantong sampah yang mengeluarkan sampah makanan. Tatapan seperti itu.” Akui Jae Hee.
“Berdiri... Berdirilah sekarang juga! Ayo Buka matamu.” Ucap Yi Do, Jae Hee masih ketakutan menutup mata. Yi Do mmenyuruh Jae hee segera membuka matanya.
“Apa yang kau lihat? Seorang pengecut dengan rasa rendah diri... Lalu Pejamkan matamu... Namun, orang-orang menyebutku Alkemis Kecantikan. Aku bisa membuat orang terjelek terlihat cantik. Aku bisa melakukan itu. Dan sekarang, aku akan menjadikanmu model yang paling percaya diri.” Kata Yi Do
“Jangan melihat dirimu dari sudut pandang orang lain. Lihatlah dirimu dengan matamu sendiri... Siapa kau?” ucap Yi Do terus memastikan pakaian Jae Hee yang dikenakanya lalu menyuruh segera berjalan di catwalk.
“Aku bukan sampah makanan... Aku Min Jae Hee.” Gumam Jae Hee bahagia lalu berjalan di catwalk.
“Jin Kyung... Ibu berhasil... Sekarang, akhirnya ibu bisa mati dengan damai.” Ucap Jae Hee akhirnya berhasil berjalan di catwalk. 
Ji Na memasangkan crown di kepala Jae Hee, seperti tak percaya karean  Pakaian ini dibuat untuk model lain tapi bisa pas seakan-akan dibuat untuknya dan juga ini bagian penutup saja sekarang jadi memastikan Jae Hee bekerja dengan baik sampai akhir. Jae Hee mengaku bisa.
“Aku akan bekerja sebaik mungkin.” Kata Jae Hee yakin akhirnya berjala di catwalk
Dua orang anak sudah menunggu akan memberikan buket bunga, tapi tiba-tiba Jae Hee jatuh tak sadarkan diri. Semua panik berpikir Jae Hee mati. Sek Park bergegas akan memeriksanya menyadarkan Jae Hee.
“Kurasa dia tidur.” Ucap Sek Park. Yi Do tak percaya mendengarnya, Sementara sebelumnya Jae Hee meminum banyak pil tidur dalam usahanya bunuh diri. Yi Do tak habis pikir kalau Jae Hee itu malah tertidur. 




Yi Do berteriak histeris di dalam mobil. Ji Na pikir kalau peragaan itu berakhir tanpa banyak masalah jadi Seharusnya   berterima kasih kepada Jae Hee. Yi Do terlihat tak terima, Ji Na mengingatkan kalau Yi Do mengocehkan omong kosong pada wawancara pagi ini lagi.
“Jadi, orang-orang mengatakan kau melebih-lebihkan bunuh diri dan pembunuhan. Kau mendapat masalah, tapi malah dia yang menerima akibatnya. Dan seterkenal apa pun dirimu, kau tidak pernah mencapai posisi lima teratas kata pencarian di internet.” Ucap Ji Na.
“Wanita Jatuh di peragaan busana Seo Yi Do adalah kata yang paling dicari di internet sekarang... Apa aku semurah itu? Apa Kau pikir aku ingin mendapatkan popularitas semurah itu?” ucap Yi Do marah dan melihat berita "Wanita Jatuh di Peragaan Busana Seo E Do" lalu wajahnya bahagia.
“Kau terlihat senang... Kau sebenarnya menikmati mendapat banyak perhatian.” Kata Ji Na. Yi Do mengelak tak ada yang dilakukan.
“Tapi kenapa kau membencinya sejak awal? Apa dia seseorang yang kau kenal?” tanya Ji Na.
“Aku merasa tidak nyaman sejak kali pertama melihatnya. Dia mirip seseorang yang sangat kubenci. Orang yang terlihat sepert itu dikutuk. Omong-omong, apakah wanita itu akan baik-baik saja?” kata Yi Do. Ji Na mengeluh kalau Yi Do terlalu kejam.
“Aku menahan diri untuk tidak membuangnya ke laut dengan semen.” Kata Yi Do berandai-andai melakukan hal itu. 



Berita kriminal
“Satu jam yang lalu, ada laporan seorang wanita berusia 20 tahun ditemukan mati di belakang sebuah gedung di Daechi-dong, Gangnam. Aku berada di lokasi kejadian. Seorang perancang busana, Pak Seo, mengadakan peragaan busananya di sini semalam.
“Polisi diberi tahu bahwa wanita yang meninggal itu adalah model di peragaan busana tersebut. Investigasi mereka difokuskan pada kaitannya dengan Pak Seo.” 

Yi Do terbangun dengan wajah panik karena melihat tahi lalat di lengan Jae Hee.  Ia terlihat tak bisa bernafas dengan baik seperti melihat anak kecil yang bermain suling. Sek Park mencari sesuatu dengan senter.
“Ya. Aku tidak bisa menemukannya di mana pun. Ya. Dia pasti sudah bangun dan pergi.”ucap Sek park
“Apa Kau sudah mencarinya dengan teliti?” tanya Yi Do. Sek Park mengaku sudah mencari dengan teliti.
“Kenapa kau menelantarkan orang yang tidak sadarkan diri di jalanan?” keluh Sek Park
“Tidak ada yang berjalan dengan baik karena orang itu. Ini kesialan. Aku merasakan kesialan yang kuat.” Ucap Yi Do lalu menyemportkan parfum 

Jae Hee ingin menelp anaknya tapi terlihat ragu, lalu mencoba berlatih bicara pada anaknya Jin Kyung... Aku ibumu... Seperti yang kau lihat, ibumu sudah berubah.” Tapi merasa kalau tak akan ada yang memercayai situasi aneh ini.
Tuan Kim mengemudikan mobilnya tiba-tiba dihentikan oleh Jin Kyung. Si wanita kaget, Jin Kyung menyuruh si wanita keluar dari mobil, Tuan Kim hanya bisa tertunduk malu.  Si wanita dengan sinis bertanya siapa anak remaja itu.
“Aku putrinya. Kau siapa?” ucap Jin Kyung. Si wanita hanya diam saja. Akhirnya Tuan Kim menenangkan anaknya.
“Senang bertemu putri ayah.... Kau berpikiran aneh, bukan? Itu tidak seperti dugaanmu. Ayah bisa menjelaskan semuanya.” Kata Tuan Kim
“Aku pulang karena mendapat pesan aneh, dan Ibu menghilang. Apa yang terjadi?” kata Jin Kyung
“Kau juga tidak tahu di mana ibumu? Apa dia tak menelpmu?” tanya Tuan Kim  
“Apa Ayah mengusir Ibu karena wanita ini? Apa Ayah sudah gila?” kata Jin Kyung marah, Tuan Kim mencoba mengelak lalu mengajak anaknya pergi. 

Jae Hee melihat anak dan suaminya datang dengan si wanita, lalu berpkir tidak bisa tetap seperti ini selamanya jadi yakin Tae Joon akan mengenalinya lalu yakin akan memberitahu dia  dan harus mengembalikan kartu kreditnya.
“Kenapa kau masuk ke rumah kami, Bu?” ucap Jin Kyung marah, Jae Hee pun kembali bersembunyi.
“Dengar. Aku harus pergi ke kamar kecil. Jadi Aku akan singgah sebentar.” Kata si wanita.
“Dia bisa buang air kecil di tempat lain.” Ucap Jin Kyung. Tuan Kim mengeluh anaknya yang bersikap jahat
“Bersikap baiklah... Biarkan dia menggunakan kamar mandi.” Kata Tuan Kim
“Kenapa Ayah membiarkan dia masuk ke rumah kita?” keluh Jin Kyung Tuan Kim mengalihkan dengan berkomentar rok Jin Kyung yang pendek. Jae Hee terlihat sangat marah pada Kim Tae Joon.

Si wanita bergegas masuk ruang, Tuan Kim mengeluh anaknya yang merasa tak nyaman dengan pacarnya itu. Si wanita tiba-tiba menarik tali dan terlihat tulisan “Kita mati hari ini.” Lalu tertawa terbahak-bahak.
Jin Kyung dan Tuan Kim hanya bisa melonggo, Si wanita merasa kalau keluarga yang aneh lalu segera pamit untuk pergi ke kamar mandi. Tuan Kim pun menunjukanya.  Jin Kyung menanyakan apa yang terjadi. Tuan Kim mengeluh kalau tak mungkin tahu.
“Istrimu menghilang, tapi alih-alih mencarinya, apa kau membawa selingkuhanmu di depan putrimu? Aku harus memasukkanmu ke penggorengan lalu menggilingmu di dalam blender.” Ucap Jae Hee marah membersihkan bangku taman.
Flash Back
Jae Hee dengan tubuh tambun baru saja membuang sampah, Tuan Kim pulang dengan seorang wanita dan tanpa malu berciuman didepan matanya. Jae Hee tak percaya kalau suaminya berani melakukan itu padanya.
Jae Hee menangis sambil tertidur mengingat kejadian buru padanya, lalu bertanya-tanya apa ada yang salah denganya lalu mengumpat marah. 

Esok paginya
Jae Hee berubah menjadi besar kembali, Seorang penyapu jalan membangunkan Jae Hee yang tidur ditaman lalu menjerit karena Jae Hee memakai baju robek-robek. Jae Hee terbangun terlihat kesusahan bangun. “Kenapa aku berubah kembali? Apakah semua itu hanya mimpi?” gumam Jae Hee akhirnya menutupi wajahnya dengan jas hujan.
Ia mencari keyword "Seo Yi Do" lalu melihat berita "Wanita Jatuh di Peragaan Busana Seo Yi Do, Wanita Jatuh tertidur di pentas peraga" lalu menjerit histeris dan merasa kalau Seharusnya mati saja kemarin akhirnya terjungkal dari bangku.
“Bagaimanapun, itu berarti itu bukan mimpi, Bagaimana aku bisa kembali ke masa mudaku? Mungkinkah?” kata Jae Hee lalu bergegas ke toilet lalu mengoleskan parfum lalu petir menyambar dan tubuhnya kembali langsing.
“Ah... Aku benar... Itu karena parfum ini. Dengan ini... Selama aku punya ini, aku bisa kembali ke masa mudaku. Aku bisa mengulangi kehidupan yang kusia-siakan.” Ucap Jae Hee. 



Yi Do akan pergi tiba-tiba Jae Hee sudah menghadang mobilnya. Ia melonggokan badanya mengumpat Jae Hee sudah gila. Jae Hee mengaku ingin menjadi model jadi meminta diperkerjakan. Yi Do menolak dan menyuruh Jae Hee untuk pergi saja.
“Aku hampir mati karena kau dan juga wajahku terpasang di internet, jadi, aku tidak bisa mendapatkan pekerjaan lain.” Ucap Jae Hee.
“Itu salahmu... Apa kau mencoba mengintimidasiku? Tahukah kau berapa biaya peragaan busana? Aku yang seharusnya melaporkanmu.”kata Yi Do
“Kalau begitu, laporkan aku. Lalu aku akan memberi tahu media bahwa desainer Seo Yi Do membuang model yang tidak sadarkan diri di jalanan.” Kata Jae Hee.
“Apa kamu mengancamku? Yang benar saja... Hei. Bagaimana kau tahu aku ada di sini?” kata Yi Do
“10 menit di internet, dan aku bisa mencari tahu tanpa melanggar...” ucap Jae Hee. Yi Do pikir Jae Hee ingin mempermainkannya.
“Aku tidak rugi apa-apa... Kita lihat siapa yang akan menang.” Ucap Jae Hee lalu berjalan pergi. 


Yi Do olah raga di taman melihat Jae Hee sedang melakukan live menyapa  Warganet Korea mengaku sebagai orang yang menjadi tren kemarin dan hari ini yaitu Model dari peragaan busana Seo Yi Do si Wanita Jatuh. Yi Do mengeluh dengan tingkah Jae Hee.
“Karena syok dan pengalaman yang hina, aku telah kehilangan semua harapan. Aku berencana mengakhiri hidupku sekarang. Tetap saja, karena hidup itu berharga, untuk kali terakhir, aku pergi menemui Seo E Do dan memintanya untuk mengasihani aku.” Cerita Jae Hee.
“Namun, dia mengusirku dengan dingin dan mentertawakan aku.” Kata Jae ee. Yi Do menyuruh Jae Hee akan mematikan kamera dengan wajah panik.
“Aku baru saja berhasil mendapat pekerjaan lalu langsung jatuh ke dalam jurang. Satu-satunya pilihan yang dimiliki pecundang ini adalah kematian. Tidak ada hal lain.” Ucap Jae Hee lalu berjalan masuk ke dalam sungai.
“Dia benar-benar melakukannya... Hei Seseorang, hentikan dia... Kau harus menyelamatkan nyawanya.” Kata si pengunjung.  Yi Do binggung
“Kau terlihat normal... Jadi Kau harus menyelamatkan dia. Ayo Cepat! Lakukan sesuatu. Selamatkan dia! Cepat.” Teriak si wanita, Jae Hee terus masuk ke sungai dibagian dalam.
“Baik. Aku mengerti. Keluarlah sekarang.” Kata Yi Do setelah melihat seseorang yang melompat ke sungai, Jae Hee memastikan kalau Yi Do akan mempekerjakannya, karena sungguh putus asa.
“Aku akan mempekerjakanmu. Aku bilang aku akan mempekerjakanmu!” tegas Yi Do. Jae Hee akhirnya keluar dari sungai. Beberapa wanita pun ikut senang mendengarnya. Yi Do memakai kacamatanya menyuruh Jae Hee agar ikut denganya. 


Yi Do membawa Jae Hee masuk penthouse dan menyuruh masuk. Jae Hee kaget karena tiba-tiba asap keluar. Yi Do memakai masker memberitahu  Itu disinfektan yang tidak berbahaya untuk manusia. Jae Hee mengeluh karena ada sesuatu seperti itu dalam rumah.
“Ini kosong selama setahun... Tugasmu hari ini adalah membersihkan tempat ini. Jae Hee pikir kenapa Yi Do tinggal di hote; alih-alih di rumah bagus ini.
“Tidak ada alasan... Hotel juga lebih nyaman.” Kata  Yi Do, Jae Hee pikir Yi Do pasti masuk daftar hitam.
“Tidak ada pesuruh yang bersedia datang ke sini, kan?” kata Jae Hee. Yi Do mengaku bukan seperti itu. Tapi Jae Hee yakin pasti dugaanya benar.
“Buatlah terlihat baru sampai aku pulang kerja Atau kau akan kupecat.” Tegas Yi Do mengancam.  


Yi Do tak bisa menahan senyuman, Sek park heran kalau Yi Do membawa orang asing ke rumahnya. Yi Do mengaku hanya memanfaatkan keputusasaannya untuk membuatnya agak menderita dan Akhirnya bisa membalaskan dendam yang membara selama 17 tahun.
Balas dendam? Apa kau mengenalnya sebelumnya?”kata Sek Park. Yi Do mengaku tidak mengenal dia.
“Bagaimana mungkin aku mengenal wanita tidak berkelas seperti itu?” ucap Yi Do
“ Tapi kau menyebutkan dendam selama 17 tahun... “ kata Sek Park binggung akhirnya tak ingin membahas lagi. Yi Do terlihat tersenyum bahagia. 

Jae Hee sibuk memberikan rumah dengan keahilanya sebagai ibu rumah tangga. Bahkan bisa mengangkat barang-barang. Yi Do menelp petugas bertanya apakah wanita yang masuk pagi ini sudah pergi, Si penjaga memberitahu Tidak ada yang meninggalkan rumah sejak Yi Do pergi. Yi Do pergi mendengarnya.
“Seharusnya dia kabur dalam satu jam.” Kata Yi Do heran. Sementara Jae Hee kelelahan setelah menyelesaikan semuanya.
Saat itu Yi Do pulang ke rumah melonggo tak percaya karena rumahnya yang sudah bersih lalu memanggil Jae Hee. Sementara Jae Hee tertidur tanda sadar badanya kembali membesar.
Yi Do terus berteriak mencari Jae Hee, berpikir kalau sudah pergi. Jae Hee akhirnya tersadar dan binggung karena badanya sudah berubah. Yi DO pergi ke balkon dan siap untuk membuka tirai karena Jae Hee ada dibaliknya.
Bersambung ke episode 2


 Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar