PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Yi Do
panik melihat Jae Hee lalu menyuruh agar mengusir hantu yang ada didepanya. Ji
Na heran bertanya Ada apa. Yi Do bisa melihat
Mata jahat, Bibir menjijikkan, Lubang hidung yang kotor dimiliki oleh
Jae Hee.
“Enyahlah,
Setan!.. Enyah! Sekarang!” ucap Yi Do panik. Jae Hee binggung karena dinggap
setan yang menjijikan.
Ji Na
akhirnya bertemu dengan Jae Hee meminta agar
Jangan terlalu tersinggung lalu memberikan bayaran untuk perkerjaanya.
Jae Hee sedih merasa itu takdirdalam hidup ini dan ditolak setelah 125
wawancara tahun lalu jadi selalu berakhir seperti ini.
“Tapi Boleh
aku meminta tanda tangan Anda di punggungku? Aku penggemar Anda sejak Anda
menjadi model. Tolong buat dengan indah dan besar.” Kata Jae Hee. Akhirnya Ji
Na memberikan tangan tangan di punggung Jae Hee.
“Aku
mungkin seperti ini sekarang, tapi impian masa kecilku adalah menjadi model. Bolehkah
aku bersembunyi di sudut dan menonton geladi bersihnya?” tanya Jae Hee. Ji Na
pun memperbolehkanya.
Para
model mulai berjalan, Yi Do mulai marah pada model agar bisa tampilkan garisnya dengan benar lalu mengejek
modelnya wanita tua yang menderita artritis dan menyuruh agar mengunakan sepatu
agar tampak benar.
“Aku
tidak bisa memakai sepatu hak tinggi untuk sementara waktu. Aku baru menjalani
operasi punggung. Aku memberitahumu...” keluh si model yang langsung disela
oleh Yi Do
“Apa kau
ingin pulang? Ayo ulangi dari awal!”kata Yi Do dan akhirnya si model mencoba
sepatu dan yang terjadi si model langsung jatuh terjengkang.
Yi Do
hanya bisa menutup matanya, Sek Park merasa kalau sudah menduganya. Si pegawai
binggung, Sek Park mengaku hanya berbicara sendiri. Jae Hee melihatnya juga
merasa khawatir. Akhirnya si model dibawa dengan ambulance.
“Hei, kau,
Seo E Do! Aku akan membalasmu! Aku akan membunuhmu!” teriak si model marah. Yi
Do menyuruh mereka segera membawa model pergi.
“Apa yang
harus kita lakukan? Harus kita batalkan, bukan?” ucap Ji Na
“Apa kau
sudah gila? Kau tahu para juri Pekan Mode sudah datang.” Ucap Yi Do marah
“Tapi
model utamanya tidak ada. Pilihan apa yang kita miliki? Di mana kita bisa
menemukan penggantinya sekarang? Peragaannya akan dimulai dalam 30 menit. Tidak
ada waktu untuk menyesuaikan gaun itu.” Kata Ji Na binggung
“Ada satu
orang dengan ukuran yang sama... Ah.. Tidak, lupakan saja... Bukan dia... Tidak
mungkin... Tidak boleh.” Kata Yi Do.
“Pria
bernama Seo Yi Do itu tampak gila bahkan di TV, tapi dia lepas kendali. Itu
yang kau dapatkan jika bersikap menyulitkan. Peragaan busana ini kacau.” Ucap
Jae Hee berbicara sendiri.
Ji Na
memanggil Jae Hee yang akan pulang lalu mengaku sudah mencarinya ke mana-mana.
Jae Hee binggung Ji Na mencarinya. Ji Na menyuruh Jae Hee untuk memutarkan
badanya. Jae Hee mengikutinya.
“Katamu
kau calon model, bukan? Apa kau punya pengalaman berjalan di pentas peraga?”
tanya Ji Na.
“Aku
pernah melakukannya sekali, Untuk peragaan busana kelulusan seorang teman.”
Akui Jae Hee.
Jae Hee
akhirnya dimake up dengan model lainya, tanganya mengepal terlihat gugup.
Perias meminta Jae Hee mengangkat wajah karena ingin mengoleskan maskara.
Saa itu
Jae Hee hanya bisa melonggo melihat wajahnya yang tambun, lalu menjerit
histeris kabur dari ruang make up. Sek Park keluar ruangan mengeluh, Yi Do
bertanya apa yang terjadi. Sek park memberitahu kalau Model cadangan tidak mau
meninggalkan gudang.
“Ayo Berdiri.
Peragaan akan dimulai dalam sembilan menit.” Kata Yi Do masuk ruangan.
“Maaf... Aku
benar-benar tidak bisa melakukan ini. Aku sangat takut.” Akui Jae Hee. Yi Do
bertanya apa yang ditakuti
“Tatapan...
Tatapan orang-orang yang melihatku seperti kantong sampah yang mengeluarkan
sampah makanan. Tatapan seperti itu.” Akui Jae Hee.
“Berdiri...
Berdirilah sekarang juga! Ayo Buka matamu.” Ucap Yi Do, Jae Hee masih ketakutan
menutup mata. Yi Do mmenyuruh Jae hee segera membuka matanya.
“Apa yang
kau lihat? Seorang pengecut dengan rasa rendah diri... Lalu Pejamkan matamu...
Namun, orang-orang menyebutku Alkemis Kecantikan. Aku bisa membuat orang
terjelek terlihat cantik. Aku bisa melakukan itu. Dan sekarang, aku akan
menjadikanmu model yang paling percaya diri.” Kata Yi Do
“Jangan
melihat dirimu dari sudut pandang orang lain. Lihatlah dirimu dengan matamu
sendiri... Siapa kau?” ucap Yi Do terus memastikan pakaian Jae Hee yang
dikenakanya lalu menyuruh segera berjalan di catwalk.
“Aku
bukan sampah makanan... Aku Min Jae Hee.” Gumam Jae Hee bahagia lalu berjalan
di catwalk.
“Jin
Kyung... Ibu berhasil... Sekarang, akhirnya ibu bisa mati dengan damai.” Ucap Jae
Hee akhirnya berhasil berjalan di catwalk.
Ji Na
memasangkan crown di kepala Jae Hee, seperti tak percaya karean Pakaian ini dibuat untuk model lain tapi bisa
pas seakan-akan dibuat untuknya dan juga ini bagian penutup saja sekarang jadi
memastikan Jae Hee bekerja dengan baik sampai akhir. Jae Hee mengaku bisa.
“Aku akan
bekerja sebaik mungkin.” Kata Jae Hee yakin akhirnya berjala di catwalk
Dua orang
anak sudah menunggu akan memberikan buket bunga, tapi tiba-tiba Jae Hee jatuh
tak sadarkan diri. Semua panik berpikir Jae Hee mati. Sek Park bergegas akan
memeriksanya menyadarkan Jae Hee.
“Kurasa
dia tidur.” Ucap Sek Park. Yi Do tak percaya mendengarnya, Sementara sebelumnya
Jae Hee meminum banyak pil tidur dalam usahanya bunuh diri. Yi Do tak habis
pikir kalau Jae Hee itu malah tertidur.
Yi Do
berteriak histeris di dalam mobil. Ji Na pikir kalau peragaan itu berakhir
tanpa banyak masalah jadi Seharusnya
berterima kasih kepada Jae Hee. Yi Do terlihat tak terima, Ji Na
mengingatkan kalau Yi Do mengocehkan omong kosong pada wawancara pagi ini lagi.
“Jadi,
orang-orang mengatakan kau melebih-lebihkan bunuh diri dan pembunuhan. Kau
mendapat masalah, tapi malah dia yang menerima akibatnya. Dan seterkenal apa
pun dirimu, kau tidak pernah mencapai posisi lima teratas kata pencarian di
internet.” Ucap Ji Na.
“Wanita
Jatuh di peragaan busana Seo Yi Do adalah kata yang paling dicari di internet
sekarang... Apa aku semurah itu? Apa Kau pikir aku ingin mendapatkan
popularitas semurah itu?” ucap Yi Do marah dan melihat berita "Wanita
Jatuh di Peragaan Busana Seo E Do" lalu wajahnya bahagia.
“Kau
terlihat senang... Kau sebenarnya menikmati mendapat banyak perhatian.” Kata Ji
Na. Yi Do mengelak tak ada yang dilakukan.
“Tapi
kenapa kau membencinya sejak awal? Apa dia seseorang yang kau kenal?” tanya Ji
Na.
“Aku
merasa tidak nyaman sejak kali pertama melihatnya. Dia mirip seseorang yang
sangat kubenci. Orang yang terlihat sepert itu dikutuk. Omong-omong, apakah wanita
itu akan baik-baik saja?” kata Yi Do. Ji Na mengeluh kalau Yi Do terlalu kejam.
“Aku
menahan diri untuk tidak membuangnya ke laut dengan semen.” Kata Yi Do
berandai-andai melakukan hal itu.
Berita
kriminal
“Satu jam
yang lalu, ada laporan seorang wanita berusia 20 tahun ditemukan mati di
belakang sebuah gedung di Daechi-dong, Gangnam. Aku berada di lokasi kejadian. Seorang
perancang busana, Pak Seo, mengadakan peragaan busananya di sini semalam.
“Polisi
diberi tahu bahwa wanita yang meninggal itu adalah model di peragaan busana
tersebut. Investigasi mereka difokuskan pada kaitannya dengan Pak Seo.”
Yi Do
terbangun dengan wajah panik karena melihat tahi lalat di lengan Jae Hee. Ia terlihat tak bisa bernafas dengan baik
seperti melihat anak kecil yang bermain suling. Sek Park mencari sesuatu dengan
senter.
“Ya. Aku
tidak bisa menemukannya di mana pun. Ya. Dia pasti sudah bangun dan pergi.”ucap
Sek park
“Apa Kau sudah
mencarinya dengan teliti?” tanya Yi Do. Sek Park mengaku sudah mencari dengan
teliti.
“Kenapa
kau menelantarkan orang yang tidak sadarkan diri di jalanan?” keluh Sek Park
“Tidak
ada yang berjalan dengan baik karena orang itu. Ini kesialan. Aku merasakan
kesialan yang kuat.” Ucap Yi Do lalu menyemportkan parfum
Jae Hee
ingin menelp anaknya tapi terlihat ragu, lalu mencoba berlatih bicara pada
anaknya Jin Kyung... Aku ibumu... Seperti yang kau lihat, ibumu sudah berubah.”
Tapi merasa kalau tak akan ada yang memercayai situasi aneh ini.
Tuan Kim
mengemudikan mobilnya tiba-tiba dihentikan oleh Jin Kyung. Si wanita kaget, Jin
Kyung menyuruh si wanita keluar dari mobil, Tuan Kim hanya bisa tertunduk
malu. Si wanita dengan sinis bertanya
siapa anak remaja itu.
“Aku
putrinya. Kau siapa?” ucap Jin Kyung. Si wanita hanya diam saja. Akhirnya Tuan
Kim menenangkan anaknya.
“Senang
bertemu putri ayah.... Kau berpikiran aneh, bukan? Itu tidak seperti dugaanmu. Ayah
bisa menjelaskan semuanya.” Kata Tuan Kim
“Aku pulang
karena mendapat pesan aneh, dan Ibu menghilang. Apa yang terjadi?” kata Jin
Kyung
“Kau juga
tidak tahu di mana ibumu? Apa dia tak menelpmu?” tanya Tuan Kim
“Apa Ayah
mengusir Ibu karena wanita ini? Apa Ayah sudah gila?” kata Jin Kyung marah,
Tuan Kim mencoba mengelak lalu mengajak anaknya pergi.
Jae Hee
melihat anak dan suaminya datang dengan si wanita, lalu berpkir tidak bisa
tetap seperti ini selamanya jadi yakin Tae Joon akan mengenalinya lalu yakin
akan memberitahu dia dan harus mengembalikan
kartu kreditnya.
“Kenapa
kau masuk ke rumah kami, Bu?” ucap Jin Kyung marah, Jae Hee pun kembali
bersembunyi.
“Dengar. Aku
harus pergi ke kamar kecil. Jadi Aku akan singgah sebentar.” Kata si wanita.
“Dia bisa
buang air kecil di tempat lain.” Ucap Jin Kyung. Tuan Kim mengeluh anaknya yang
bersikap jahat
“Bersikap
baiklah... Biarkan dia menggunakan kamar mandi.” Kata Tuan Kim
“Kenapa
Ayah membiarkan dia masuk ke rumah kita?” keluh Jin Kyung Tuan Kim mengalihkan
dengan berkomentar rok Jin Kyung yang pendek. Jae Hee terlihat sangat marah
pada Kim Tae Joon.
Si wanita
bergegas masuk ruang, Tuan Kim mengeluh anaknya yang merasa tak nyaman dengan
pacarnya itu. Si wanita tiba-tiba menarik tali dan terlihat tulisan “Kita mati
hari ini.” Lalu tertawa terbahak-bahak.
Jin Kyung
dan Tuan Kim hanya bisa melonggo, Si wanita merasa kalau keluarga yang aneh
lalu segera pamit untuk pergi ke kamar mandi. Tuan Kim pun menunjukanya. Jin Kyung menanyakan apa yang terjadi. Tuan
Kim mengeluh kalau tak mungkin tahu.
“Istrimu
menghilang, tapi alih-alih mencarinya, apa kau membawa selingkuhanmu di depan
putrimu? Aku harus memasukkanmu ke penggorengan lalu menggilingmu di dalam
blender.” Ucap Jae Hee marah membersihkan bangku taman.
Flash Back
Jae Hee
dengan tubuh tambun baru saja membuang sampah, Tuan Kim pulang dengan seorang
wanita dan tanpa malu berciuman didepan matanya. Jae Hee tak percaya kalau
suaminya berani melakukan itu padanya.
Jae Hee
menangis sambil tertidur mengingat kejadian buru padanya, lalu bertanya-tanya
apa ada yang salah denganya lalu mengumpat marah.
Esok
paginya
Jae Hee
berubah menjadi besar kembali, Seorang penyapu jalan membangunkan Jae Hee yang
tidur ditaman lalu menjerit karena Jae Hee memakai baju robek-robek. Jae Hee
terbangun terlihat kesusahan bangun. “Kenapa aku berubah kembali? Apakah semua itu
hanya mimpi?” gumam Jae Hee akhirnya menutupi wajahnya dengan jas hujan.
Ia
mencari keyword "Seo Yi Do" lalu melihat berita "Wanita Jatuh di
Peragaan Busana Seo Yi Do, Wanita Jatuh tertidur di pentas peraga" lalu
menjerit histeris dan merasa kalau Seharusnya mati saja kemarin akhirnya
terjungkal dari bangku.
“Bagaimanapun,
itu berarti itu bukan mimpi, Bagaimana aku bisa kembali ke masa mudaku?
Mungkinkah?” kata Jae Hee lalu bergegas ke toilet lalu mengoleskan parfum lalu
petir menyambar dan tubuhnya kembali langsing.
“Ah... Aku
benar... Itu karena parfum ini. Dengan ini... Selama aku punya ini, aku bisa
kembali ke masa mudaku. Aku bisa mengulangi kehidupan yang kusia-siakan.” Ucap Jae
Hee.
Yi Do
akan pergi tiba-tiba Jae Hee sudah menghadang mobilnya. Ia melonggokan badanya
mengumpat Jae Hee sudah gila. Jae Hee mengaku ingin menjadi model jadi meminta
diperkerjakan. Yi Do menolak dan menyuruh Jae Hee untuk pergi saja.
“Aku hampir
mati karena kau dan juga wajahku terpasang di internet, jadi, aku tidak bisa
mendapatkan pekerjaan lain.” Ucap Jae Hee.
“Itu
salahmu... Apa kau mencoba mengintimidasiku? Tahukah kau berapa biaya peragaan
busana? Aku yang seharusnya melaporkanmu.”kata Yi Do
“Kalau
begitu, laporkan aku. Lalu aku akan memberi tahu media bahwa desainer Seo Yi Do
membuang model yang tidak sadarkan diri di jalanan.” Kata Jae Hee.
“Apa kamu
mengancamku? Yang benar saja... Hei. Bagaimana kau tahu aku ada di sini?” kata
Yi Do
“10 menit
di internet, dan aku bisa mencari tahu tanpa melanggar...” ucap Jae Hee. Yi Do
pikir Jae Hee ingin mempermainkannya.
“Aku
tidak rugi apa-apa... Kita lihat siapa yang akan menang.” Ucap Jae Hee lalu
berjalan pergi.
Yi Do
olah raga di taman melihat Jae Hee sedang melakukan live menyapa Warganet Korea mengaku sebagai orang yang menjadi
tren kemarin dan hari ini yaitu Model dari peragaan busana Seo Yi Do si Wanita
Jatuh. Yi Do mengeluh dengan tingkah Jae Hee.
“Karena
syok dan pengalaman yang hina, aku telah kehilangan semua harapan. Aku berencana
mengakhiri hidupku sekarang. Tetap saja, karena hidup itu berharga, untuk kali
terakhir, aku pergi menemui Seo E Do dan memintanya untuk mengasihani aku.” Cerita
Jae Hee.
“Namun,
dia mengusirku dengan dingin dan mentertawakan aku.” Kata Jae ee. Yi Do
menyuruh Jae Hee akan mematikan kamera dengan wajah panik.
“Aku baru
saja berhasil mendapat pekerjaan lalu langsung jatuh ke dalam jurang. Satu-satunya
pilihan yang dimiliki pecundang ini adalah kematian. Tidak ada hal lain.” Ucap Jae
Hee lalu berjalan masuk ke dalam sungai.
“Dia
benar-benar melakukannya... Hei Seseorang, hentikan dia... Kau harus
menyelamatkan nyawanya.” Kata si pengunjung.
Yi Do binggung
“Kau
terlihat normal... Jadi Kau harus menyelamatkan dia. Ayo Cepat! Lakukan
sesuatu. Selamatkan dia! Cepat.” Teriak si wanita, Jae Hee terus masuk ke sungai
dibagian dalam.
“Baik.
Aku mengerti. Keluarlah sekarang.” Kata Yi Do setelah melihat seseorang yang
melompat ke sungai, Jae Hee memastikan kalau Yi Do akan mempekerjakannya,
karena sungguh putus asa.
“Aku akan
mempekerjakanmu. Aku bilang aku akan mempekerjakanmu!” tegas Yi Do. Jae Hee
akhirnya keluar dari sungai. Beberapa wanita pun ikut senang mendengarnya. Yi
Do memakai kacamatanya menyuruh Jae Hee agar ikut denganya.
Yi Do
membawa Jae Hee masuk penthouse dan menyuruh masuk. Jae Hee kaget karena
tiba-tiba asap keluar. Yi Do memakai masker memberitahu Itu disinfektan yang tidak berbahaya untuk
manusia. Jae Hee mengeluh karena ada sesuatu seperti itu dalam rumah.
“Ini
kosong selama setahun... Tugasmu hari ini adalah membersihkan tempat ini. Jae
Hee pikir kenapa Yi Do tinggal di hote; alih-alih di rumah bagus ini.
“Tidak
ada alasan... Hotel juga lebih nyaman.” Kata Yi Do, Jae Hee pikir Yi Do pasti masuk daftar
hitam.
“Tidak
ada pesuruh yang bersedia datang ke sini, kan?” kata Jae Hee. Yi Do mengaku
bukan seperti itu. Tapi Jae Hee yakin pasti dugaanya benar.
“Buatlah
terlihat baru sampai aku pulang kerja Atau kau akan kupecat.” Tegas Yi Do
mengancam.
Yi Do tak
bisa menahan senyuman, Sek park heran kalau Yi Do membawa orang asing ke
rumahnya. Yi Do mengaku hanya memanfaatkan keputusasaannya untuk membuatnya
agak menderita dan Akhirnya bisa membalaskan dendam yang membara selama 17
tahun.
“Balas dendam? Apa kau mengenalnya
sebelumnya?”kata Sek Park. Yi Do mengaku tidak mengenal dia.
“Bagaimana
mungkin aku mengenal wanita tidak berkelas seperti itu?” ucap Yi Do
“ Tapi kau
menyebutkan dendam selama 17 tahun... “ kata Sek Park binggung akhirnya tak
ingin membahas lagi. Yi Do terlihat tersenyum bahagia.
Jae Hee
sibuk memberikan rumah dengan keahilanya sebagai ibu rumah tangga. Bahkan bisa
mengangkat barang-barang. Yi Do menelp petugas bertanya apakah wanita yang masuk
pagi ini sudah pergi, Si penjaga memberitahu Tidak ada yang meninggalkan rumah
sejak Yi Do pergi. Yi Do pergi mendengarnya.
“Seharusnya
dia kabur dalam satu jam.” Kata Yi Do heran. Sementara Jae Hee kelelahan setelah
menyelesaikan semuanya.
Saat itu
Yi Do pulang ke rumah melonggo tak percaya karena rumahnya yang sudah bersih
lalu memanggil Jae Hee. Sementara Jae Hee tertidur tanda sadar badanya kembali
membesar.
Yi Do
terus berteriak mencari Jae Hee, berpikir kalau sudah pergi. Jae Hee akhirnya
tersadar dan binggung karena badanya sudah berubah. Yi DO pergi ke balkon dan
siap untuk membuka tirai karena Jae Hee ada dibaliknya.
Bersambung
ke episode 2
Cek My Wattpad... Stalking
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar