PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Yi Do
akan mencium Ye Rin lalu tiba-tiba tersadar dan bergegas pergi keluar kamar. Ye
Rin terdiam karena Yi Do yang pertama kali mendekatkan bibirnya. Yi Do terdiam
didepan pintu seperti sudah tak waras karena ingin mencium Ye Rin.
Di kamar,
Ji Young melihat foto Ye Rin yang sudah disobek-sobek dan yakin kalau itu wajah
Ye Rin dan bertanya-tanya kenapa ada
foto Ye Rin yang robek di rumahnya. Tuan Kim masuk kamar terihat mabuk
memanggil anaknya.
“Ayah
pulang. Kenapa kau tidak menyapa ayah? Apa kau belajar?” ucap Tuan Kim. Jin
Kyung mengeluh meminta ayahnya agar mengetuk pintu lebih dulu.
“Dasar
Berandal... Kenapa kau sangat kejam kepada ayah? Apa yang kamu lihat? Kau
melihat foto Ibu.” Ucap Tuan Kim. Jin Young kaget mendengarnya.
“Apa
Orang ini adalah Ibu?” ucap Jin Kyung memastikan. Tuan Kim mengaku masih ingat
kali pertama ayah bertemu ibu Jin Kyung.
“Hari
itu, dia bagaikan... Bagaimana mengatakannya? Dia benar-benar wanita impian
ayah, seseorang yang selalu ayah impikan. Itu cukup mengharukan.” Ucap Tuan Kim
“Mengharukan?
Ayah tidak mencintai dia, Ayah hanya terharu? Apa wanita hanya karya seni di
mata Ayah? Apa Karena itu Ayah bosan dengannya dan mencari karya seni lain?”
ucap Jin Kyung marah
“Jin
Kyung, kenapa kau berbicara sekasar itu? Kau menakutkan.” Keluh Tuan Kim. Jin
Kyung menyuruh ayahnya untuk keluar.
“Ayah
memang hendak keluar... Oh... Ayah baru ingat... Jin Kyung. Saat kau menghadiri
audisi itu, bukankah kau melihat seseorang yang mirip dengan ibumu?.. Maksud
ayah seseorang yang mirip dengan itu.” Kata Tuan Kim.
Jin Kyung
mengeluh kalau tidak melihatnya. Tuan Kim dengan nada kesal menyuruh anaknya
agar belajar saja.
Ye Rin
melihat papan jadwwal "Pemotretan di bawah air, Kim Jin Kyung, Lee Ji Yun,
Pemberitahuan Pemotretan Kolam Renang" Jin Kyung melihat Ye Rin akhirnya
mereka berbicara, Jin Kyung menanyakan lengan Ye Rin. Ye Rin mengaku Gipsnya akan dilepas besok.
“Bagaimana
denganmu? Apa Kau mendapat izin ayahmu?” tanya Ye Rin, Jin Kyung mengaku Kurang
lebih begitu.
“Hanya jika
aku mempertahankan posisiku di peringkat atas.”ucap Jin Kyung. Ye Rin mengaku itu
melegakan.
“Menurutku
bagus untuk mengalami berbagai hal selagi masih muda. Sekalipun kau mengikuti
ujian masuk universitas sekarang, maka kau akan berada di peringkat atas.” Kata
Ye Rin
“Bagaimana
kau tahu itu?” ucap Jin Kyung kaget, Ye Rin mengaku hanya tahu saja karena mendengar Jin Kyung
memiliki prestasi di sekolah bagus.
“Sebenarnya,
ada sesuatu yang aneh.” Kata Jin Kyung lalu memperlihatkan foto di ponselnya.
Ye Rin kaget karena itu fotonya saat masih muda.
Min Suk
baru saja selesai syuting dan langsung masuk mobil van, karean akan pindah ke lokasi berikutnya.
Didalam mobil sudah ada CEO< Min Suk mengelu terlalu lelah karena syuting
sampai larut malam kemarin jadi menyuruh CEO agar minta sutradara agar singkat
saja hari ini.
“Apa kau
sutradaranya? Apa kau penulisnya?” ucap CEO kesal, Min Suk heran mendengar CEO
yang kesal.
“Aku
sudah sibuk dengan drama. Kenapa kau terus menjadwalkan pemotretan? Apa kau
mencoba membelah angsa yang menelurkan telur emas?” keluh Min Suk.
"Telur
emas"? Apa kau bergurau? Yang benar saja. Tahukah kau sebanyak apa masalah
yang kamu timbulkan belakangan ini? Aku tidak ingin mengatakan apa pun demi
drama itu, tapi kau menyebalkan.” Ungap CEO
“Kau
tidak menyadari bahkan kam selebritas, ya? Tahukah kamu betapa keras kerjaku
belakangan ini untuk menghentikan ini tersebar?” ucap CEO memperlihatkan foto
Min Suk. Min Suk melonggo kaget bertanya apa yang terjadi.
Ye Rin
terlihat binggung, Jin Kyung menceritakan kalau Ayahnya bilang orang ini adalah ibunya dan Ini kali
pertama melihat foto lama ibunya dan menurutnya sangat mirip dengan Ye Rin. Ye
Rin membenarkan, Jin Kyung pikir foto itu tidak hanya mirip dengan Ye Rin.
“Sejujurnya,
kalian tampak identik. Itu agak mengejutkan. Menurutku itu saja sudah aneh.
Hari pertama kita bertemu...” ucap Jin Kyung teringats saat ponsel Ye Rin
tertinggal.
“Pelindung
ponselmu sama dengan yang kubeli untuk ibuku pada hari ulang tahunnya. Itu
bukan desain yang umum. Dan kau selalu baik kepadaku.” Cerita Jin Kyung
teringat saat makan bersama.
Jin Kyung
heran melihat Ye Rin yang memberikan banyak daging babi untuknya. Ye Rin beralasan Jin Kyung harus makan untuk
tumbuh dan ia lebih suka sayuran.
“Begitu
aku berpikir itu aneh, semuanya tampak aneh. Jadi, aku pikir mungkin kau adalah
ibuku. Aku tahu kalau aku berkhayal.” Ucap Jin Kyung, Ye Rin pikir itu tak
mungkin
“Aku
pasti terdengar konyol bagimu. Kurasa aku terlalu banyak memikirkan ibuku
belakangan ini.” Ungkap Jin Kyung sedih
“Apakah
kau sering memikirkan ibumu?” tanya Jin Kyung menahan haru.
“Dahulu,
aku kesal tanpa alasan setiap kali melihatnya, tapi setelah dia pergi, aku
hanya ingat betapa jahatnya sikapku terhadapnya. Aku merasa bersalah.” Kata Jin
Kyung tertunduk sedih.
“Jin
Kyung...Ibu merasa lebih bersalah. Haruskah Ibu pulang?” ucap Jae Hee sambil
mengelus rambut anaknya.
“Tidak.. Ibuku
menelepon beberapa hari yang lalu. Dia mendapat pekerjaan. Aku menyadari saat
membersihkan, dan ibuku punya banyak lisensi. Dia juga punya tumpukan resume. Kurasa
dia sudah bekerja keras untuk mendapat pekerjaan tanpa sepengetahuanku.” Cerita
Jin Kyung
“Kali
ini, aku berharap ibuku menemukan kebebasan dan impiannya. Aku ingin mendukungnya
walaupun aku satu-satunya.”kata Jin Kyung. Ye Rin seperti bahagai memiliki anak
seperti Jin Kyung
Ji Na
memberitahu semua model kalau pemotretan kolam renang besok, jadi
memperingatkan tidak boleh makan setelah pukul 6 petang. Semua menganguk
mengerti. Ye Rin bergegas mendekati Ji Na memberitahu bisa
mengikuti pemotretan besok dan akan melepas gipsnya besok pagi.
“Kita
butuh banyak orang pada pemotretan dalam air, jadi, datanglah.” Ucap Ji Na
“Maaf, tapi
tidak bisakah aku ikut pemotretan ruang terbuka?” ucap Ye Rin Ji Na mengejek
apakah Ye Rin tidak bisa berenang?
“Bukan
begitu, tapi air dan aku tidak cocok.”ucap Ye Rin memberikan alasan. Ji Na tak
terima mendengarnya
“Kau
pikir kau siapa? Apa Kau pikir kau bisa memilih apa yang kamu inginkan hanya
karena kau pelayan Yi Do? Besok, kita bekerja dengan model-model profesional, dan
mereka bintangnya. Jika kau menolak berada di sisinya, lupakan saja.” Ucap Ji
Na
“Tidak,
bukan begitu... Maaf... Aku akan pergi ke kolam renang.” Ucap Ye Rin tak bisa
menolak lagi.
Berita di
TV “Komet Linear, yang mengunjungi Bumi setiap lima tahun, diperkirakan
berjarak 5.150.000 km dari Bumi dini hari, dua hari ke depan. Komet ini
diperkirakan bisa terlihat...” Ye Rin
merasa pernah melihat Komet Linear sebelumnya.
“Siklus
Komet Linear 5,09 tahun, tapi tidak selalu terlihat. Ini kali pertama dalam 20
tahun komet itu akan terlihat di Belahan Bumi Utara. Kapan kamu pernah
melihatnya? Apa Saat usiamu tiga tahun?” ucap Yi Do mengejek.
“Mungkin
tidak. Aku pasti keliru dengan komet lainnya.” Kata Ye Rin lalu melihat buku
yang dibawa Yi Do "Akhir Masa
Muda"
“Omong-omong,
apa kau tertarik dengan bintang, astronomi, dan hal-hal seperti itu?” tanya Ye
Rin
“Tentu
saja. Seni dan sains berkaitan dalam menyelidiki dunia kreativitas yang tidak
berujung.” Kata Yi Do
“Aku
penasaran apa kita bisa melihat bintang jatuh dari sini.” Kata Ye Rin
Pagi hari
Sek park
heran melihat Yi Do duduk di kolam renang bukan di kantornya yang bagus dan
mewah. Yi Do pikir Ada pepatah lama yang mengatakan orang bijak bagaikan air.
Sek park pikir Yi Do gemetar ketakutan tiap kali berada di dekat air.
“Jangan
katakan kau datang untuk melihat pemotretan.” Kata Sek Park.
“Aku di
sini untuk mengawasi pemotretan iklan untuk desainku. Apa itu masalah?” ucap Yi
Do
“Sejak kapan
kau mengawasi semua iklan? Aku khawatir karena sikapmu berbeda. Apa kau sekarat
atau semacamnya? Haruskah aku menjadwalkan MRI?” ucap Sek Park khawatir.
“Tutup
mulutmu. Diam... Kenapa kamu selalu mengoceh terus-menerus seperti itu dan
menguji kesabaranku? Sakit! Itu sakit sekali!” teriak Yi Do kesal.
Seoranng
model datang menyapa Tuan Kim yang sudah lama tak bertem dan memuji kalau
semakin kurus lalu meminta rahasainya karena Perutnya menjadi sangat besar
bahkan kehilangan garis panggulnyajadi sangat tertekan.
“Kau tahu
metabolismeku. Aku bisa makan 10 porsi daging perut babi sepanjang malam, tapi
bobotku tidak bertambah.” Ucap Si model. Tuan par mengeluh model itu sangat
menyebalkan.
“Pesonamu
adalah tubuhmu yang bulat dan montok. Kau harus mencintai dirimu sebagaimana
adanya. Cintailah dirimu.” Kata si model. Keduanya seperti teman dekat.
“Nona-nona.
Konsep untuk pemotretan ini adalah "Ular Air" oleh Klimt. Aku ingin
menjadi sangat provokatif dan seperti mimpi. Itu yang ingin kulakukan. Selagi
Hyun berganti pakaian, kami akan memotret kalian lebih dahulu. Kami akan menyatukan
semuanya nanti. Paham?” ucap Tuan Kim.
“ Jadi,
anggap diri kalian sebagai ular air. Biarkan imajinasi kalian mengambil alih. Paham?”
kata Tuan Kim. Semua menjawab mengerti. Ji Na melihat Ye Rin terlihat ketakutan
menatap air.
Akhirnya
model sudah ada didasar kolam renang dan bisa memperlihatkan posenya dengan
baik dalam air. Ye Rin mencoba untuk tenang ketika akan masuk kolam renang
dengan oksigen, tapi baru saja masuk ia meminta agar naik lagi ke atas.
“Ye Rin,
ada apa? Apa Kau tidak bisa melakukannya?” tanya Tuan Kim. Ye Rin meminta maaf
dan akan mencobanya lagi.
Ye Rin
mencoba masuk dan akhirnya melepaskan oksigen untuk foto, tapi saat itu juga
matanya seperti melihat seseorang yang menark kakinya. Ia langsung panik dalam
kolam renang yang dalam. Sek Park melihat dari kaca bertanya-tanya Apa yang
terjadi didalam sana.
“Pak Seo.
Ini tampak seperti masalah... Coba kau lihat” ucap Sek Park menunjuk ke arah
kolam renang. Yi Do melihat Ye Rin yang tak sadarkan diri dalam kolam renang.
Yi Do
panik ingin melihat Ye Rin dan mencoba memberikan nafas buatan, saat itu juga
Ye Rin tersadar mengeluarkan air dalam mulutnya. Yi Do bisa bernafas lega. Ji
Na melihat Yi Do yang panik seperti sangat cemburu karena bisa memberikan
perhatian lebih pada Ye Rin.
Yi Do
terlihat sangat marah karena Ye Rin itu pasti gila, dengan masuk ke kolam jika
tidak bisa berenang. Ye Rin mengaku Dahulu mahir berenang bahkan masuk tim
renang saat masih SD tapi mengalami kecelakaan saat masih kecil dan mulai takut
terhadap air.
“Itu terjadi
dahulu, jadi, aku pikir baik-baik saja sekarang. Maaf karena membuatmu
khawatir.” Ucap Ye Rin
“Untuk
apa aku mengkhawatirkanmu? Apa Kau pikir kau hebat hanya karena aku baik
kepadamu? Memangnya Siapa kau? Kenapa pecundang sepertimu masuk dalam hidupku
dan membuatku kesal?” kata Yi Do kesal
Yi Do
pulang ke rumah binggung karena ruang tengah yang gelap lalu melihat Ye Rin
tertidur dibalkon setelah minum soju. Ia pun membangunkan Ye Rin sambil
mengeluh karena tertidur diluar dan menyuruhnya berdiri. Ye Rin tersenyum
melihat Yi Do yang datang.
“Alkemis
kecantikan yang mengguncang industri mode. Desainer global, Seo Yi Do.” Puji Ye
Rin. Yi Do mengeluh mendengarnya.
“Berani-beraninya
anak kecil mabuk seperti ini?” ejek Yi Do. Ye Rin mengeluh kalau dirinya itu bukan anak kecil.
“Berani-beraninya
kau bicara seperti itu kepada orang yang lebih tua.” Ucap Yi Do marah
“Hei, Yi
Do. Apa Kau tahu siapa aku? Jika kau tahu siapa aku sebenarnya, kau akan panik
dan pingsan karena terkejut... Dasar kau... Kau... Kau melarangku jatuh cinta
kepadamu, kan? Kalau begitu, jangan terlalu baik kepadaku.” Ucap Ye Rin marah
“Aku
diperlakukan seperti benalu seumur hidupku, jadi, hatiku hanyalah ruang besar
yang hampa. Tapi kau menyelamatkan hidupku, makan bersamaku, dan mencuci
rambutku. Kau terus masuk ke dalam ruang hampa ini. Jadi, bagaimana mungkin aku
tidak jatuh cinta kepadamu?” kata Ye Rin kesal
“Apa kau
pikir aku tidak punya perasaan hanya karena aku pecundang?” keluh Ye Rin.
Ye Rin
terbangun dengan memegang kepalanya binggung bertanya dimana mereka karena Yi
Do membawanya pergi. Yi Do mengejek menyapa Ye Rin seperti nyonya sambil
mengeluh kalau sudah diganggu oleh pemabuk gila jadi datang untuk membuangnya.
Ye Rin mengeluh mendengarnya.
“Apa aku
mengatakan sesuatu yang aneh? Kemarilah.” Kata Yi Do. Ye Rin pun mengikutinya.
Ye Rin
berjalan masuk ke sebuah ruangan dan melihat ada penjual "Aksesori
Konstelasi Keajaiban" lalu menatap dalam-dalam. Yi Do berjalan lebih dulu
terdengar pemberitahuan Sebentar lagi,
antara pukul 2 dan 3 dini hari, bumi akan menembus ekor Komet Linear, dan
diharapkan akan bermunculan 100 hingga 400 bintang jatuh per jam.”
“Ada
banyak orang di sini pada saat ini. Korea benar-benar negara yang penuh dengan
pasangan.” Ucap Ye Rin berdiri melihat ke arah belakang.
“Kita
hanya datang ke sini untuk melihat bintang. Ini tidak bisa menjadi kencan,
jadi, jangan pernah berharap.” Ejek Yi Do
“Apa yang
harus kuminta saat melihat bintang jatuh? Lalu Apa yang akan kau minta?” tanya
Ye Rin
“Untuk
apa aku meminta? Itu hanyalah takhayul. Pada zaman dahulu, orang-orang menganggap
komet sebagai pertanda, meramal kesialan, kutukan, epidemi, dan kehancuran
bangsa mereka. Beberapa agama bahkan mengatakan komet adalah dosa manusia yang
menumpuk bersama.” Kata Yi Do
“Lalu kenapa
kita ada di sini? Apa kau ingin dikutuk?” keluh Ye Rin dan saat itu komet lewat
diatas mereka, wajah Ye Rin terlihat bahagia dan mulai berdoa. Yi Do tersenyum
melihat Ye Rin yang mulai berdoa.
“Usia
yang menyenangkan... Menyenangkan menjadi muda. Masa muda itu menyenangkan.”
Komentar Ye Rin melihat pasangan muda yang bermesraan dibelakanga.
“Kau
terdengar seperti wanita tua di akhir masa hidupnya.” Ejek Yi Do. Ye Rin tak
percaya kalau cara bicaranya seperti orang tua
“Kebanyakan
komet adalah bola es. Berton-ton air dan amonia membeku bersama. Kau melihat kepingan
benda itu menjelajahi ruang angkasa yang dingin dan sepi untuk waktu yang lama,
kelelahan dan hancur serta jatuh.” Kata Yi Do
“Namun,
begitu mereka lelah dan menyerah di perjalanan mereka, komet bertemu atmosfer
yang hangat dan memberikan cahaya paling terang selama hidupnya. Seperti itulah
cinta. Kau juga akan bertemu seseorang. Seseorang yang akan membuatmu bersinar
melebihi apa pun di dunia.” Kata Yi Do
“Apa kau
bertemu seseorang seperti itu?” tanya Ye Rin. Yi Do mengaku ada
“Kalau
begitu, kenapa kalian berpisah?” tanya Ye Rin. Yi Do hanya diam saja.
Ye Rin
berada di "Tempat Peristirahatan" dalam toilet terdiam memegang botol
parfum dan mengolesnya. Ia keluar melihat ada
"Kotak Surat Lambat, Kami mengirim cinta berharga Anda ke masa
depan Kirimkan cinta Anda ke orang yang Anda cintai."
Ia lalu
melihat stand yang menjual Surat Cinta. Menyediakan Suvenir, setelah itu
memasukan ke dalam kotak pos. Yi Do datang
bertanya apa yang dilakukanya. Ye Rin memberitahu Jika mengirim
surat sekarang, maka mereka akan
mengirimnya setahun lagi.
“Kau
mengirimnya untuk siapa?”tanya Yi Do, Ye Rin tak menjawab mengajak Yi Do untuk membuat
swafoto bersama di sini.
“Swafoto?
Apa aku tampak seperti orang yang gemar melakukan itu?” keluh Yi Do
“Kalau
begitu, potret aku saja.” Ucap Ye Rin mulai bergaya, Yi Do mengambil gambarnya
dan akhirnya tersenyum sendiri melihat gambar Ye Rin digambar.
Soo Yeon
berteriak kesal melihat ponselnya sampai Jin Kyung sedang makan sampai
kaget. Soo Yeon mengajak Jin Kyung
menonton bersama kalau Hari ini dalam "Paparazi Eksklusif Kim", jadi akan
mendengar skandal besar.
“Selebritas
top, Yoon Min Suk, berpacaran.” Ucap Reporter Kim. Soo Yeon pikir pria itu
sudah gila.
“Siapa
wanita yang mencuri hatinya? Saksikan pukul 9 malam ini. Identitasnya akan
diungkap. Pemirsa, jangan ke mana-mana.” Ucap Reporter Kim
“Pria ini
benar-benar menyebalkan. Hei. Aku memeriksa semua situs penggemar gila sampai
tengah malam. Min Suk punya pacar? Dia benar-benar menyebalkan.” Ucap Soo Yeon
tak percaya.
Sementara
Ye Rin sedang mencari keyword
"Komet Linear" lalu mengambil gambarnya dan mengaturnya
sebagai wallpaper. Ia akhirnya masuk ke toilet dan menatap wajahnya saat masih
muda, lalu terlihat tubuhnya setelah memiliki Jin Kyung.
“Namun,
begitu mereka lelah dan menyerah di perjalanan mereka, komet bertemu atmosfer
yang hangat dan memberikan cahaya paling terang selama hidupnya.” Gumam Ye Rin lalu melihat ponselnya
berdering.
Ye Rin
pergi menemui Ji Na di cafe. Ji Na mengaku agak jahat kepadanya belakangan ini
jadi meminta maaf. Ye Rin mengaku tak
masalah. Ji Na mengkau ini agak kekanak-kanakan
dilihat dari usianya tapi akan jujur
kalau cemburu. Ye Rin binggung bertanya apakah karena dirinya.
“Apakah
kau tahu aku dan Yi Do dahulu berpacaran?” tanya Ji Na. Ye Rin mengaku pernah
dengar sebelumnya.
“Aku
ingin memulainya lagi dengannya. Tapi kau terus menghalangiku. Bisakah kau
pindah dari rumahnya? Aku akan mencarikan tempat tinggal untukmu.” Kata Ji Na
blak-blakan.
“Aku tahu
aku melewati batas, tapi kamu punya keluarga.” Kata Ye Rin.
“Kami
sedang mengurus perceraian. Aku akan memberi tahu dia semuanya begitu sudah
beres. Aku banyak memikirkan itu, dan kurasa aku tidak bisa hidup tanpanya. Aku
bisa merelakan semua yang kumiliki jika aku bisa mendapatkannya kembali.” ucap
Ji Na.
Ye Rin
terdiam teringat saat membaca buku untuk Yi Do sebelumnya,
Flash Back
“Kurasa Fermina
adalah mantan pacar Florentine? Kurasa mantan pacarnya menikahi seorang pria
kaya.” Komenatr Ye Rin
“Dia
bukan mantan pacarnya, tapi cinta pertamanya.” Tegas Yi Do
“Jadi,
pria ini mencoba membunuh suami mantan pacarnya? Itu berarti dia akan menunggu sampai
suami cinta pertamanya mati.” Ucap Ye Rin
Lalu saat
melihat komet jatuh, Yi Do berkata “Kau juga akan bertemu seseorang. Seseorang
yang akan membuatmu bersinar melebihi apa pun di dunia.” Lalu Ye Rin bertanya
Apa kau bertemu seseorang seperti itu?” dan Yi Do mengaku pernah bertemu
“Apakah kau cinta pertama Pak Seo yang tidak
bisa dia lupakan? Bagaimanapun, ini tidak berkaitan denganku. Benar, kan? Lagi
pula, aku bukan Min Ye Rin, melainkan Min Jae Hee.” Gumam Ye Rin menatap Ji Na.
Ye Rin mengerimkan pesan “Kau akan makan malam
di rumah malam ini, bukan? Aku harus bicara denganmu.” Yi Do membalasnya “ Ya.”
Ye Rin bertanya “Adakah sesuatu yang ingin kau makan?” Yi Do ingin maka Clam chowder.
“Bukan
ala Manhattan, tapi ala New England. Jangan gunakan remis. Pastikan kau
menggunakan kerang besar.” Tulis Yi Do dengan senyuman sumringah. Sek Park
melihatnya seperti bisa menebak perubahan sikap bosnya.
Yi Do
mulai makan, Ye Rin menanyakan rasanya apakah enak karena Masih ada banyak jadi
menawarkan apakah ingin tambah lagi. Yi Do mengeluh Ye Rin yang membuat banyak
sekali dan menduga kalau diam-diam makan saat malam dan lemak tubuhnya melebihi
50 persen.
“Aku juga
terlalu banyak makan karena kau.” Ucap Yi Do kesal tapi akhirna meminta Ye Rin
agar mengambilkan lagi untuknya.
“Hanya
untuk hari ini, tidak bisakah kamu bersikap sederhana dan bilang, "Ini
lezat"?” pinta Ye Rin dengan wajah sedih.
“ Ini
kali terakhir kita akan makan berhadapan seperti ini.” Gumam Ye Rin. Akhirnya
Yi Do mulai makan dan memuji kalau rasanya lezat.
Keduanya
duduk dibalkon, Ye Rin pun mengucapkan Terima kasih. Yi Do ingin tahu alasanya.
Ye Rin menceritakan Pada pertemuan pertama mereka sudah minum pil tidur untuk
bunuh diri. Yi Do bertanya kenapa. Ye
Rin mengaku tidak bisa melihat jalan lain dalam hidupnya.
“Tapi itu
aneh. Saat aku berjuang untuk hidup, takdirku terus menarikku ke bawah sembari
memintaku untuk mati. Tapi begitu aku menyerah dan mencoba untuk mati, takdir
melarangku mati. Takdir terus melarangku untuk mati dan menarikku ke atas.”
Cerita Ye Rin
“Orang yang
menarikku ke atas saat itu adalah dirimu. Terima kasih. Aku tidak akan pernah
melupakan itu.” Akui Ye Rin. Yi Do bertanya Apa ada masalah seperti tak percaya
dengan ucapan Ye Rin yang serius.
“Ada yang
ingin kukatakan kepadamu.” Kata Ye Rin. Yi Do mengaku ia juga ingin mengatakan
sesuatu.
“Mulai
sekarang, kau boleh jatuh cinta kepadaku.” Ucap Yi Do. Ye Rin terdiam dan
melonggo mendengarnya.
Bersambung
ke episode 11
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar