PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Ta Mi
menangis dan kaget melihat nama Mo Gun yang menelpnya padahal ponselnya tak ada
sinyal. Ia merasa ini mustahil, tapi Mo Gun benar-benar menelpnya lalu
mengangkatnya. Mo Gun berbicara lebih dulu, tangis Ta Mi pun langsung tumpah.
“Aku tak
tahu kau akan menangis. Aku tak tahu dan tak punya apa pun. Tapi Yang bisa
kulakukan hanya menemanimu dalam hujan... Kau terus mendorongku dan aku paham
kenapa kau baik... Tapi, aku tahu hanya satu hal.” Ucap Mo Gun melepaskan
jaketnya.
“Tas ini
tak boleh basah... Mari kita basah-basahan tanpa ini.” Kata Mo Gun
menyelamatkan tas Ta Mi lalu mengenggam tangan Ta Mi dan pergi.
Ta Mi
terlihat hanya bisa tersenyum karena Mo Gun menyelamatkan untuk kedua kalinya.
Ta Mi
duduk di minimarket, Mo Gun datang
membawakan es krim. Ta Mi pikir tak perlu. Mo Gun menyuruh Ta Mi agar memakai
di matanya. Ta Mi bertanya apakah wajahnya terlihat jelek sekarang. Mo Gun mengoodaya kalau itu Lumayan jelek
sampai bisa membuat Pyo Joon Soo tak tertarik.
“Kenapa kau
bawa-bawa nama brengsek itu? Jangan pernah bicarakan dia. Apa Kau tak tahu
seberapa sampahnya dia? Dia menyelingkuhi pacarnya sekarang.” Ucap Ta Mi marah.
Mo Gun hanya bisa tertawa.
“Kenapa
tertawa?” tanya Ta Mi heran, Mo Gun menjawab karena Ta Mi sudah kembali.
“Kau
bicara seolah aku orang yang selalu marah.” Keluh Ta Mi. Mo Gun ingin tahu
alasan Ta Mi menangis.
“Karena
merasa kesepian.” Jawab Ta Mi. Mo Gun ingin tahu apakah Setiap kali kau
kesepian, Ta M pergi ke sekolah itu.
“Aku
pergi ke sana saat merasa takut, karena Tak ada yang bisa menemukanku. Tempat
di mana aku duduk tadi tak bisa menerima telepon dan tak ada layanan internet.”
Ucap Ta Mi
“Tapi kau
menjawab teleponku.” Komentar Mo Gun, Ta Mi juga binggung.
“Dari
semua hal gila yang terjadi padaku, itu yang paling mustahil. Hari ini akan aku
ingat untuk waktu yang lama. Aku akan mengingatnya setiap datang ke sini dan
setiap hujan.” Kata Ta Mi. Mo Gun mengaku juga akan mengingatnya juga.
“Sepertinya
kau menguasai halaman sekolah untuk diri sendiri. Tapi ternyata kau dikurung di
ruang kecil milikmu itu.” Kata Mo Gun
“Aku tak
pernah sekalipun mendapat telepon saat di sana.” Akui Ta Mi
“Itulah
yang menyenangkan berada di dalam tangki ikan. Membuat sesuatu yang mustahil
menjadi memungkinkan.” Kata Mo Gun. Ta Mi tak berkata-kata hanya mengompres
matanya dengan es.
Jin Kyung
merasa yakin Barro juga tahu seseorang sengaja mengunggah nama Ta Mi dalam
daftar kata kunci Real-Time Jadi mereka juga bisa diam, tapi akan dirugikan
jika Barro memutuskan untuk menyelidiki.
“Kita
juga harus bilang tidak melakukan apa pun meskipun kita tahu atau mengklaim
tidak tahu apa-apa.” Ucap Jin Kyung
“ Unicon dan
Barro tidak punya teknologi untuk mengetahui apa kata kunci dimanipulasi atau
tidak. Jika ini diselidiki, situs portal akan rugi, bukan hanya yang
memanipulasi kata kunci. Mereka tidak akan melakukan penyelidikan tanpa
memiliki langkah yang tepat.” Kata Go Kyung.
“Aku
yakin kau bukan orang yang memasukkan namanya dalam daftar. Kau tahu siapa?”
ucap Jin Kyung
“Kenapa
kau menganggapku tidak bersalah?” kata Ga Kyung, In Kyung tahu Sejak keluarga
Ga Kyung bangkrut,maka ia sudah jadi
anjing ibu mertuamu.
“Ibu
mertuamu tidak akan pernah melakukan hal seperti ini. Dan kau perlu izin
darinya untuk melindungi dirimu. Bukankah begitu?” kata In Kyung, Ga Kyung
hanya bisa diam saja.
Ga Kyung
masuk ruangan melihat foto suaminya yang berselingkuh lalu hanya bisa menghela
nafas panjang. Sementara Mo Gun membuka box berisi ikan merasa tak percaya
kalau ini barang langka dan dapat langsung tahu semua dari Pulau Daema.
“Lalu apa
Perjalananmu menyenangkan?” tanya Mo Gun. Si pria mengaku menyenangkan.
“Aku kira
kau tak melakukan apa-apa selain memancing selama liburanmu.” Komentar Mo Gun.
“Aku tak
punya orang di rumah untuk menghabiskan waktu bersama lagi.” Ucap Si pria
“Tapi,
bukankah ini terlalu banyak?”komentar Mo Gun. Si pria merasa kalau itu tak
banyak.
“Aku selalu
ingin memberimu sesuatu. Jadi kau bisa Masaklah dengan direbus.” Kata Si pria.
Mo Gun
senang mengucapkan Terima kasih, lalu
memberitahu kalau sudha berhasil menandatangani kesepakatan dengan
Unicon lagi. Si pria kaget mendengarnya, melihat Mo Gun memang Beruntung dan benar-benar
orang gila.
“Kalau
begitu aku akan ambil ini kembali.” ejek si pria. Mo Gun menahanya.
Joon Soo
berbicara di telp dengan seorang wanita mengaku baru memeriksa pesannya jadi
mengajak bicarakan saat bertemu malam ini. Si wanita heran dengan nada bicara Joon Soo berpikir
sedang bersama seseorang. Joon Soo mengaku sedang bersama klien lalu menutup
telpnya.
“Apa aku
klienmu? Jadi, apa proyek yang sedang kita kerjakan? Paling tidak yang bisa kau
lakukan berikan uang belanja.” Ucap si wanita menyindir.
“Hei, kau
tahu... Jika aku memberitahu orang kantor aku punya pacar, mereka ingin bertemu
denganmu dan mengajukan banyak pertanyaan. Aku benci saat orang lain tertarik
padamu.” Komentar Joon Soo memuji. Si wanita mengeluh mendengarnya.
“Baguslah
jika kau seperti itu. Aku bukan orang biasa, Aku bagai selebritas.” Kata si
wanita. Joon Soo menyetujuinya.
“Sepertinya
aku tak bisa mengantarmiu pulang karena aku terlambat. Bagaimana kalau kau
turun di sini dan naik taksi?” kata Joon Soo. Wanita itu mengeluh mendengarnya.
“Kau
sangat menyebalkan.” Ucap si wanita. Joon Soo memuji pacarnya itu terlihat lebih cantik saat marah.
Mo Gun
melihat dari kejauhan, Joon Soo bersama dengan wanita lain. Joon Soo meminta
agar Jangan membuatnya kesulitan dan meminta Maaf tak bisa mengantarnya pulang.
Si wanita terlihat kesal dan bergegas turun dari mobil.
“Aku akan
meneleponmu sesudah tiba di kantor. Jangan lewatkan makan.” Teriak Joon Soo. Si
wanita tak peduli dengan serius menatap ponselnya.
“Kenapa
sangat sulit untuk dapatkan taksi di sini? Sepertinya mereka tidak ada di
sekitar sini.” Ucap Si wanita kesal dan menyapa Mo Gun lalu terkejut karena
ternyata ada pria tampan.
“Segar
sekali melihat wajah oppa-oppa daripada om-om. Wajah memang paling utama.”
Komentar Si wanita. Mo Gun hanya terdiam.
“Aku
hanya bicara sendiri, jangan hiraukan jika mengganggu.” Kata Si wanita dan bertanya
Di mana halte bus terdekat, Mo Gun menjawab kalau ada di jalan utama.
Saat itu
Mo Gun menatap si wanita teringat yang dikatakan Ta Mi tentang Joon Soo “Kenapa kau membawa
nama dia? Jangan pernah bicarakan dia. Kau tahu sesampah apa dia? Dia menyelingkuhi
pacarnya sekarang.” Seperti tahu
kalau itu wanita selingkuhan Joon Soo.
“Kenapa
kau menatapku seperti itu? Wahh... Kau mengenali siapa aku rupanya. Maaf, tapi
aku tidak bisa berfoto. Kau bisa tunjukan cintamu padaku dengan memberiku star
ballon.” Ucap si wanita memberikan tanda cinta dengan tanganya.
“Hei,
kenapa kau menggoda pacarku? Kau Pikir siapa?” teriak Joon Soo datang dan kaget
ternyata pria itu Mo Gun.
“Hei,
sedang apa di sini? Kenapa kau kembali?” tanya si wanita kaget. Joon Soo
mengaku wanita itu ambil pembalutnya jadi sengaja berlari untuk membawakanya.
“Tapi,
kenapa kau berbicara dengan orang ini? Hei, singkirkan tatapan matamu. Ta Mi sangat
marah padaku sesudah kau meninggalkan rapat, kau tahu?” keluh Joon Soo pada Mo
Gun.
“Apa?
Kalian saling kenal? Bagaimana bisa?” tanya si wanita heran. Mo Gun mengaku
mengenal Joon Soo karena terus menggoda wanita yang disukanya. Joon Soo
terlihat panik menurutnya hanya Omong kosong.
“Kenyataan
kau menggodanya bukanlah perkara besar. Apa dia tahu? Kau selingkuh?” kata Mo
Gun, Si wanita tak percaya kalau Joon Soo itu selingkuh
“Tidak,
Dong Joo... Apa Kau percaya pada orang asing? Daripada orang yang mencintaimu.”ucap
Joon Soo panik.
“Bukankah
kau terlalu muda untuk berkencan dengan om-om kelas bawah?” ejek Mo Gun. Joon
Soo terlihat marah mencoba menenangkan Dong Joo.
“Ada apa
dengan raut wajahmu itu? Seperti kau benar-benar percayapadanya. Kau serius
akan percaya dia? Dia terlihat bisa dipercaya.” Kata Mo Gun pada Dong Joo
“Apa kau
benar-benar selingkuh?” tanya Dong Joo. Joon Soo mengelak
“Kenapa harus
saat aku mengencani gadis secantik kau.Apa Kau takkan meminta maaf? Beraninya
kau sebarkan rumor.” Ucap Joon Soo pada Mo Gun.
“Kau tak
boleh mempercayainya hanya karena dia tampan. Dengarkan aku, ya?”kata Joon Soo
tapi Dong Joo sudah kabur.
Di sebuah
restoran lantai atas, seperti keluarga Nyonya Jan sengaja menyewa untuk makan
malam. Salah satu anggota membahas kalau
nama Bae Ta Mi dipalsukan ke peringkat kata kunci dan ingin tahu kebenarannya.
Ga Kyung membenarkan.
“Jadi
benar... Siapa di belakangnya?” tanya si wanita penasaran. Nyonya Jang dan Tuan
Oh hanya terdiam.
“Sulit
bagi kita untuk cari tahu. Selain itu, meminta Biro Cyber Menyelidiki hanya
akan menimbulkan lebih banyak masalah.” Ucap Ta Mi
“Apa itu
Presdir Jang sendiri? Aksi Bae Ta Mi membuatmu kesulitan.” Kata si pria
“Jika aku
cukup mencemaskan untuk memikirkan hal seperti itu, maka aku sudah menikah lagi
sejak lama.” Ucap Nyonya Jang santai. Siwanita membenarkan.
“ Si juru
masak utama di sini mungkin harus pensiun sekarang. Bagaimana kabar ibumu
belakangan ini? Gatkimchi-nya paling enak.” Kata Nyonya Jang Ga Kyung berjanji
akan memberitahunya.
“Jangan
marah. Ibumu akan jauh lebih baikuntuk tahu bahwa dia bisa setidaknya
mengirimiku kimchi.” Kata Nyonya Jang Ga Kyung hanya bisa diam saja.
Nyonya
Jang berbicara di telp memberitahu
Sesudah mereka bergabung dengan Jeongdam Corporation penjualan mereka naik 8T
won dalam 5 tahun dan sedang popular sekarang, dan ingin tahu kepada siapa
mereka akan menunjukkan dukungan.
“Itu sebabnya
kita harus melakukan apa yang diinginkan Blue House. Selalu prioritaskan
mereka. Mereka tidak akan tahu sampai kita berlutut dan merangkak dengan benar...
Baiklah.” Ucap Nyonya Jang lalu menutup telpnya.
Tuan Oh
hanya diam di bangku depan, Ga Kyung dengan cepat memberikan minum untuk ibu
mertuanya. Nyonya Jang lalu bertanya pada Ga Kyung, Apa impiannya. Ga Kyung
menjawab ingin menghilang. Nyonya Jang ingin tahu Apa itu akan menyelesaikan
segalanya
“Aku
tidak perlu menyelesaikan apa pun.” Kata Ga Kyung. Nyonya Jang memuji
kalau Itu mimpi yang bagus.
Ta Mi
sedang ada di toilet mencuci tangan, Jenny masuk memastikan tak ada orang
dibelakang pintu. Ta Mi binggung karean hari libur tapi Jenny masuk kerja.
Jenny tak banyak bicara langsung memberikan berkas. Ta Mi bertanya apa ini.
“Ini
informasi soal perusahaan yang membuatmu trending online.” Kata Jenny. Ta Mi
melihat Informasi Pribadi: Lee Ho Jin
“Aku
seorang hacker.”akui Jenny, Ta Mi mengaku sudah tahu dan mendengarnya.
“Siapa
yang memberitahumu?” tanya Jenny binggung. Ta Mi pikir mata-mata perusahaan tidak
akan tahu itu.
“Karena
itu mempunya nama Alex... Pokoknya, pergi dan dapatkan keadilan.” Kata Jenny.
“Jenny,
kurasa ini bukan gagasan yang bagus.” Kata Ta Mi. Jenny barlik bertanya Apa
gagasan Brian lebih baik.
“Tammy,
tidak ada perusahaan yang berhak merampas hakmu. Sistem tak dapat melindungi
kita, katanya... Itu artinya terserah kita.” Ucap Jenny.
“Maksudmu,
kau adalah "kita"?” tanya Ta Mi tak percaya kalau mereka dianggap
sudah dekat.
“Kita
berbagi banyak ruang di sini..” Kata Jenny.
Jenny
melihat duduk dimeja kerjanya teringat yang dikatakan Jenny padanya “Cari tahu
siapa di balik ini dan ambil hakmu. Aku melakukan ini untukmu pada hari
liburku. Jangan sia-siakan, Tammy”
Ia
melihat kembali Informasi Pribadi: Lee Ho Jin lalu seperti ingin menyakinkan.
Ta Mi
akhirnya menemui Tuan Kim mengaku Ada sesuatu yang ingin dikatakan dan Harap
abaikan apa yang akan dilakukan. Tuan Kim tak mengerti maksudnya. Ta mi mengaku tahu perusahaan yang membuatnya
jadi trending online. Tuan Kim melonggo
kaget.
“Tentu
saja, informasi itu diperoleh secara ilegal melalui koneksi ilegal. Aku akan
mencari orang ini dan cari tahu siapa yang ada di balik itu semua. Untuk setiap
tindakanku, aku bertanggung jawab penuh.” Kata Ta Mi
“Bagaimana
jika aku tak setuju?” tanya Tuan Kim. Ta Mi menegaskan kalau disini bukan untuk
meminta persetujuannya.
“Brian,
ini lebih merupakan pemberitahuan. Aku ingin berhenti menyalahkan diriku dan
mulai menyalahkan orang lain. Aku ingin berhenti membenci diriku dan membenci
orang yang pantas mendapatkannya.” Kata Ta Mi
“Aku
tidak membencimu karena keputusan yang kau buat. Kita semua punya prioritas
sendiri untuk dipertimbangkan. Aku akan melakukan sebisaku dalam situasi
diriku.” Kata Ta Mi. Tuan Kim hanya diam saja.
Ta Mi
pergi ke sebuah perumahan memegang informasi tentang Lee Ho Jin, saat akan menaiki tangga melihat
sosok pria yang mirip dengan Tuan Lee. Tuan Lee menatap Ta Mi langsung
mendorongnya kabur, selembaran yang ada ditanganya pun berterbangan.
Brosu
tertulis “Memalsukan kata kunci Real-Time, penyalahgunaan seluler, dll, Keinginanmu
adalah perintah kami!” Keduanya pun langsung kejar-kejaran melewati beberapa
blok jalan. Ta Mi kelelahan mengejar Tuan Lee sampai akhirnya seseorang
melewati Ta Mi dari belakang.
Hyun
mengejar Tuan Lee dengan kecepatan penuh. Tuan Lee sudah mulai kelelahan. Hyun
dengan sepenuh tenaga mengejarnya, Tuan Lee pun mencoba mengejarnya sampai
akhirnya melewati atap. Hyun hanya menatapnya, Ta Mi melihatnya dan menyuruh
Hyun untuk terus mengejarnya.
Hyun
hanya bisa menghela nafas dan melompat mengejar Tuan Lee. Ta Mi mencoba
menenangkan nafasnya lebih dulu dan mencoba melompat, tapi kakinya terhenti
karena jaraknya Tinggi sekali padahal Hyun bisa melompat dengan cepat.
Tuan Lee
terus berlari, Hyun menyuruhnya berhenti sampai akhirnya melihat pria membawa
mangkuk dan langsung melemparnya. Tuan Lee langsung jatuh pingsan. Akhirnya
Hyun menarik kaki Tuan Lee memberikan pelajaran, Tuan Lee menjerit kesakitan.
“Apa itu
kau? Apa kau menerima uang untuk memalsukan kata kunci? Biarkan aku melihat
wajahmu.” Ucap Hyun lalu memukulnya mengeluh wajahnya itu memalukan.
“Maafkan
aku.” Kata Tuan Lee pasrah. Ta Mi
terlihat masih terengah-engah karena kelelahan.
“Apa Kau tak
merasa larimu kurang cepat?” sindir Hyun. Ta Mi ingin tahu sedang apa Ta Mi di
sini.
“Brian
mengutusku. Aku punya lebih banyak pengalaman di bidang ini daripada kau. Aku
menerima rekor menghajar pelaku seksualitas. Jadi Aku tidak menyesalinya.” Ucap
Hyun bangga. Ta Mi hanya bisa melonggo mendengarnya.
“Apa yang
berandal ini lontarkan?” kata Ta Mi. Hyun menyuruh agar menutup mulut saja.
Akhirnya
mereka dibawa ke sebuah ruangan dengan banyak komputer yang menyapa. Hyun
merekamnya merasa sudah menduga dan
Kehebatan seperti ini tidak muat di foto jadi itu sebabnya penting untuk
melihatnya sendiri. Ta Mi melihat Tuan Lee yang bisa mengenali wajahnya.
“Siapa
yang menyuruhmu?”tanya Ta Mi penasaran. Tuan Lee memastikan kalau Ta Mi tidak
akan melaporkan jika memberitahukanya.
“Apa kau
sangat takut dilaporkan?”tanya Ta Mi. Tuan Lee mengaku punya istri dan anak.
Ta Mi
seperti sudah berjanji, Tuan Lee pun memberikan selembar kertas yang
dicatatnya. Hyun naik ke meja bertanya apakah Sudah selesai, Tla Mi yang sedari
terdiam hanya menganguk. Ta Mi menyalakan korek dan air pun keluar.
Tuan Lee
panik menyelamatkan laptopnya, sebagai harta karunnya. Hyun mengejek kalau pria
itu butuh pekerjaan baru dan dapatkan yang layak Yang tidak harus melarikan
diri. Ta Mi masih hanya diam saja, Hyun mengambil payung agar tak terlalu
basah.
“Siapa
yang melakukannya?” tanya Hyun penasaran. Ta Mi menjawab Seseorang yang diduga dan seorang yang tak diharapkan.
“Haruskah
aku ikut?” tanya Hyun. Ta Mi pikir Hanya antara orang itu dan dirinya lalu
mengucapkan terimakasih pada Hyun.
Ta Mi
bertemu dengan seseorang, yang sudah lama tak bertemu. Tuan Oh pikir mereka
belum pernah bertemu sejak pernikahan lalu menawarkan minuman. Ta Mi pikir
kalau Tuan Oh tahu alasanya datang dan ia seorang tamu yang tak terduga,
tapi menurutnya Tuan Oh tampak sangat
tak peduli.
“Kau perlu
lebih banyak latihan. Kenapa kau sangat cemas saat kau memiliki sesuatu
padaku?” ucap Tuan Oh
“ Di
negara kita, korban selalu yang cemas. Siapa yang mau kuperingkatkan di
peringkat kata kunci? KU Group? Atau komunitas politik? Jika bukan, apa Ga
Gyeong menginginkan ini?” ucap Ta Mi penasaran
“Apa yang
membuatmu berpikir karena Ga Gyeong? Apa dia orang yang akan melakukan hal
seperti itu?” kata Tuan Oh
“Dia akan
melakukan lebih buruk dari ini. Karena menikahi pria yang salah. Dia mengutusku
ke persidangan, lalu memecatku secara tidak adil. Dia punya seseorang yang
dipecat dari subkontraktor karena menjadi temanku, dan untuk menghancurkan
pekerjaanku” kata ta Mi
“Dia
menyelundupkan Han Min Kyu pada hari pemotretannya. Apanya yang takkan Ga
Gyeong lakukan?” ucap Ta Mi. Tuan Oh mengatakan kalau Ga Kyung tak akan
melakukan ini.
“Ini...
adalah ulahku. Aku yang di belakangnya.” Akui Tuan Oh. Ta Mi kaget merasa Tuan
Oh itu tidak punya alasan.
“Jika aku
bilang aku akan melakukannya, itulah alasanku.” Kata Tuan Oh
“Ya, tapi
kenapa kau... Menyerangku bukanlah tujuanmu. Jadi Kau melindungi Ga Gyeong.
Karena dia adalah sponsor yang dibicarakan semua orang. Hanya untuk melindungi
Ga Gyeong, apa kau mendorongku padahal aku tak ada hubungannya dengan itu?”
kata Ta Mi tak percaya
“Kenapa
tidak? Untuk melindungi istriku, aku akan melakukan apa saja. Jika ada yang
mengancamnya, aka aku siap melenyapkan orang dari dunia.” Tegas Tuan Oh lalu
mengambil tas yang berisi banyak uang.
“Kau
pikir aku terlalu baik. Itu akan lebih dari yang kau pikirkan.” Kata Tuan Oh
“Meminta
maaflah terlebih dahulu.” Ucap Ta Mi menahan amarah dengan air mata tergenang.
“Apa itu
ada artinya? Permintaan maaf tidak menaruh makanan di atas meja atau memutar
kembali waktu. Dalam situasi seperti ini, uang adalah kenyamanan terbaik.
Jangan malu, ambilah.” Ejek Tuan Oh
“Tentu
saja aku akan mengambilnya. Permintaan maafmu tidak akan jujur, tapi uang tidak
pernah berbohong.” Kata Ta Mi akan keluar dari ruangan.
Saat itu
Ga Kyung datang kaget melihat Ta Mi ada diruangan suaminya, Ta Mi bertanya apakah Ga Kyung sudah tahu
Bahwa suaminya menempatkan dirinya di peringkat teratas kata kunci. Ga Kyung
bertanya memastikan hal itu. Tuan Oh mengaku akan jelaskan.
“Minta
maaflah sekarang.” Kata Ga Kyung marah, Ta Mi hanya terdiam mendengarnya.
“Aku
sudah memberikan kompensasi lebih dari cukup.” Kata Tuan Oh, Ga Kyung mengaku
kalau Tuan Oh sudah membayarnya.
“Jadi,
kau juga harus menerima uangnya untuk penghinaanmu.” Kata Ta Mi menyindir lalu
keluar ruangan. Ga Kyung menatap suaminya tak percaya.
Ta Mi
keluar dari ruangan melihat mobil didepanya lalu menelp seseorang kalau
membutuhkannya jadi meminta tolong. Ia mengingat yang dikatakan oleh Tuan OH
“Kau
melindungi Ga Gyeong. Karena dia adalah sponsor yang dibicarakan semua orang.
Apa Kau mendorongku padahal aku tak ada hubungannya dengan itu?” ucap Ta Mi tak
percaya
“Jangan
malu, ambilah.” Ucap Tuan Oh tak meminta maaf.
Saat itu
Hyun datang memanggil Bae Ta Mi membawa baseball bertanya alasan membutuhkan
ini. Ta Mi mengatakan Karena mereka akan
menghancurkan mobil itu. Hyun bertanya Apa
itu milik orang yang menempatkan Ta Mi pada daftar kata kunci Real-Time. Ta Mi
membenarkan.
“Terima
kasih sudah meneleponku.” Kata Hyun memberikan sarung tangan dan pemukul baseball.
Mereka
meluapkan amarah dengan membagi buta menghancurkan mobil. Hyun dan Ta Mi
seperti bahagia bisa meluapkan amarahnya. Tiba-tiba Tuan Oh keluar berteriak
marah “Apa yang kau lakukan?” Hyun ada diatas mobil kaget kalau ini mobil Ga
Kyung.
“Apa Kau
tahu mobil siapa?” tanya Hyun serba salah. Ta Mi sengaja menaruh stick base
ball pada lubang jendela lalu mengambil tas berisi uang.
“Kau Ambil
ini untuk beli mobil baru.” Kata Ta Mi melembar uang, Tuan Oh makin marah
mendengarnya.
“Kau
Ambillah, Jangan malu-malu. Aku akan lewatkan permintaan maaf karena akan sia-sia.
Ini kompensasiku dan sebesar pada saat itu.” Kata Ta Mi. Tuan Oh terdiam karena
balasan sangat menusuk hati. Ga Kyung menahan tawanya.
Bersambung
ke episode 6
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Mantep
BalasHapus