PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 09 Juni 2019

Sinopsis Search WWW Episode 2 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

“Harusnya kau katakan akan bekerja dengan Unicon. Aku tidak berkencan dengan orang industri...” ucap Ta Mi dan  Mo Gun langsung membersihkan lipstik dibibir yang Berlepotan.
“Berapa usiamu?” tanya Ta Mi yang terlihat sedikit gugup, Mo Gun menjawab tidak di bawah usia.
“Siapa bilang kau bisa bicara santai?” keluh Ta Mi, Mo Gun pikir mereka sudah sepakat dan merasa Ta Mi tidak ingat.
“Kau sudah jadi perbincangan di tempat kerja. Apa baik-baik saja?” tanya Mo Gun khawatir.
“Maaf... Aku pasti akan membayar laundrymu.” Kata Ta Mi memberikan berkas agar tak bekas bibirnya tak terlihat lalu bergegas pergi.
Pria dari bagian gaming melihat Ta Mi berpikir kalau tidak suka musiknya. Mo Gun mengaku bukan tapi Ta Mi akan membayarnya dengan senyuman penuh arti.

Jo Ah Ra sedang membersihkan cafe, seorang pria berdasi memanggilnya lalu menunjuk pesanan yang ada di buku menu lalu kembali mengobrol. Ah Ra bertanya mau pesan yang mana. Si Pria melonggo binggung seperti tersadar kalau Ah Ra tak bisa melihat.
“Cappucino dan Jeruk...” ucap si pria. Ah Ra membua matanya menyuruh keduanya kalau hanya menerima pesanan di kasir. Dua pria itu hanya bisa melonggo diam. 

Ah Ra melihat Ta Mi yang datang dan langsung menyapa dengan ramah, dan tahu pasti Pesan Es Americano. Ta Mi meminta agar ditambahan es yang banyak. Ah Ra bertanya apakah terjadi sesuatu. Ta Mi kesal karena malah  menanyakan usianya.
“Kenapa aku bertanya? Semakin muda semakin bagus.” Keluh Ta Mi kesal
“Aku tidak tahu masalahnya, tapi syukurlah bukan sesuatu yang aku duga.” Ucap Ah Ra. Ta Mi terlihat binggung.
“Aku gembira melihatmu lagi sesudah kekacauan yang disebabkan di persidangan. Unicon adalah perusahaan yang baik.” Ucap Ah Ra.
“Terima kasih sudah menyadarkanku.” Kata Ta Mi teringat dengan masalahnya sekarang. 

Ga Kyung datang dengan nada menyindir bertanya apakah Rapat dengan Departemen Gaming berjalan baik. Ta Mi kaget melihat temanya yang datang lalu mengangguk.  Ga Kyung menyuruh Ta Mi menunggu di ruangan dan akan akan segera ke sana.
Ta Mi gugup dalam ruangan Ga Kyung sendirian lalu melihat sesuatu diatas bunga mawar.
Flash Back
Ga Kyung menuliskan  "Portal web harus paling progresif dan kreatif, Tidak ada yang boleh melanggar hak untuk tahu dan kebebasan berekspresi pengguna. Portal web harus menganggap ini sebagai nilai terpenting dan secara aktif melakukan yang terbaik untuk melindunginya."
“Baiklah dan Ambillah ini sebagai referensi.” Kata Ta Mi memberikan sesautu, Ga Kyung bertanya apa ini.
“Selamat ulang tahun.”ucap Ta Mi ternyata memberikan hadiah. Ga Kyung pikir Ta Mi tidak pernah lupa.
“Jangan khawatir, tahun depan juga aku tidak akan lupa. Coba Lihat, apa itu cocok... Apa "cigarette holder"? Cantik.” Ucap Ga Kyung bahagia.
“Merokoklah seperti cerobong lalu mati agar akhirnya aku dapat dipromosikan.”ejek Ta Mi
“Kata-katamu sungguh cantik” balas Ga Kyung. Ta Mi pikir kalau itu  sebabnya Ga Kyung menyukai dirinya. 


Ta Mi duduk bersama dengan Ga Kyung yang mengatakan  akan lewatkan teguran dan hanya memastikan kenyataannya jaadi perlu persiapkan untuk kedepannya... Ta Mi pikir Ga Kyung tak memahami dirinya.  Ga Kyung pikir itu tak penting.
“Kenyataan kau melakukan apa yang kau lakukan di persidangan berarti kau yakin ID milik Anggota Kongres Joo Itu dibahas pada sebuah wawancara 11 tahun yang lalu dan bisa saja salah ketik. Bagaimana bisa kau sepercaya diri itu?” kata Ga Kyung
“Jangan khawatir. Aku tidak pernah melihat melalui data pribadinya.” Kata Ta Mi
“Apa kau yakin? Kau ingat saat aku menyanyakan nomor teleponnya, 'kan?” ucap Ta Mi 

Flash Back
Ta Mi menelp Ga Kyung memohon agar Jangan tanya alasan, tapi beritahu saja nomor telepon Joo Seung Tae. Setelah itu Ta Mi mencari informasi tentang Tuan Joo dengan ID [JOOST2005: BISAKAH KAU BUKTIKAN BAHWA KAU MASIH DI BAWAH USIA?]
Setelah itu Ga Kyung menelp  [JOO SEUNG TAE, 010-859-3959] Ta Mi pun bisa mencari informasi dari nomor telp.
“Probabilitasnya cukup tinggi bagiku untuk mencobanya.” Ucap Ta Mi yakin
“Ada kemungkinan itu bukti upaya dia mencari anak di bawah umur, tapi kau tidak menemukan apa pun untuk membuktikan.” Kata Ga Kyung
“Apa aku perlu mencari bukti juga? Aku sudah membayar pajak penuh.” Kata Ta Mi merasa tak perlu melakukan.
“Ini bukan masalah pribadi. Ini masalah perusahaan. Jika kita dituntut...” kata Ga Kyung khawatir
“Prostitusi anak dilakukan, tapi dia malah akan menuntutku apa karena tidak pernah benar-benar terjadi?  Itu bukan pilihan yang bisa diambil politisi.” Tegas Ta Mi yakin
“Apa Kau pikir ini membuatmu jadi pahlawan? Kau menempatkan perusahaan dalam bahaya dan menghina sidang kongres.” Ucap Ga Kyung sinis
“Kaulah yang menghina sidang. Jika aku ingin jadi pahlawan, maka aku akan mengaku bahwa kau membuat-buat peringkat kata kunci atas nama KU Group dan mengungkapkan bahwa persidangan adalah konspirasi. Tapi aku tidak melakukannya. Kenapa? Aku tidak ingin membakar diri.” Tegas Ta Mi
“Perusahaan mungkin menganggapku sebagai perisai, Tapi aku menyayangi diriku sendiri. Aku satu-satunya yang bisa melindungi diriku sendiri, dan aku mengambil tindakan karena alasan itu. Perusahaan yang kacau. Sidang kongres. Aku tidak ingin memihak siapa pun.” Ucap Ta Mi
“Hanya mereka yang berkuasa yang dapat melakukan semaunya Bahkan kau tidak punya apa yang kumiliki. Sidang disiplin akan segera diadakan. Jadi Bersiaplah.” Kata Ga Kyung sinis.
“Kenapa aku bersiap untuk sidang disiplin?” kata Ta Mi. Ga Kyung heran Ta Mi yang tidak tahu alasannya.
“Periksa untuk melihat apa imbas atas tindakanmu. Internet membuktikan kemampuannya sekali lagi.” Kata Ga Kyung. Ta Mi hanya bisa diam saja. 



Ta Mi berjalan pulang melihat nama diponselnya [JIN] lalu memilih untuk tak mengangkatnya. Tiba-tiba Mo Gun sudah ada dibelakang Ta Mi, mengeluh karena tidak menjawab. Ta Mi kaget melihat nama diponsel Mo Gun  [HEIHACHI]
Flash Back
Mo Gun menuliskan nomor di ponsel Ta Mi dan mengaku  tidak menekan "panggil". Ta Mi setengah mabuk ingin tahu alasanya.  Mo Gun menegaskan kalauKarena itu pilihan Ta Mi sekarang. Ta Mi memilih untuk menekan “panggil” dan ponsel Mo Gun pun berdering.
“Kau akan menyimpannya dengan nama apa?” tanya Ta Mi. Mo Gun mengaku sudah tahu nama Ta Mi.
“Heihachi.” Kata Mo Gun yaitu karakter dalam games. Ta Mi pun tak menolaknya. 

 Mo Gun bertanya Sampai mana yang Ta Mi mengingat, menurutnya Jika tidak ingat bertukar nomor, maka Ta Mi tidak akan ingat mereka sepakat bicara santai. Ta Mi tak ingin lebih lama bertemu Mo Gun mengeluarkan dompetnya.
“Biarkan aku membayar untuk laundymu. Aku minta maaf...” ucap Ta Mi tak ingin dekat-dekat dengan Mo Gun
“Kita tidak berhubungan intim.” Tegas Mo Gun, Ta Mi mengeluh Mo Gun yang berbohong.
“Kita melakukannya.”ucap Ta Mi dengan sangat yakin. Mo Gun tersenyum karena ternyata Ta Mi mengingatnya.
“Aku pikir kau ingin lupakan.” Goda Mo Gun, Ta Mi mengeluh karena tak ada alasan untuk melupakanya.
“Apa kau Pikir, aku akan bunuh diri karena tidur denganmu? Kita akan akhiri dengan ini.”ucap Ta Mi memberikan uang.
“Apa ini? Apa Kau bayar aku untuk seks?” keluh Mo Gun. Ta Mi menegaskan itu untuk biaya laundy
“Mungkin lain kali.” Ucap Mo Gun, Ta Mi menyuruh Mo Gun untuk mengambilnya karena karena tidak ada lain kali.
“Malam itu adalah kesalahan mabuk bagi kita berdua...” tegas Ta Mi tak ingin menganggap lebih, Mo Gun menyela
“Siapa bilang itu kesalahan? Bagiku itu bukan kesalahan.” Tegas Mo Gun
“Aku bukan tipe orang seperti itu. Bagiku itu kesalahan. Anggap saja itu pernah terjadi.” Tegas Ta Mi tak ingin berhubungan dengan pria lebih muda.
“Apa Kau semacam wanita yang nakal? Kau sering tidur dengan pria sembarangan saat perasaanmu seperti itu?” ejek Mo Gun.
Ta Mi sempat melonggo lalu mengaku tak tidak pernah seperti ini jadi itulah sebabnya persaannya jadi tidak enak. Mo Gun ingin tahu alasanya dengan menyimpulkan Ta Mi yanbg tidak pernah melakukan cinta satu malam, tapi sangat terpikat dengan dirinya.
“Tapi, kenapa semengerikan itu?”goda Mo Gun,  Ta Mi tak percaya dengan ucapan Mo Gun, bertanya siapa pria yang ada didepannya itu.
“Aku pria yang kau cium.” Kata Mo Gun menunjuk baju cap bibir Ta Mi dengan bangga. Ta Mi hanya bisa diam saja. 



Dalam ruangan, Tiga orang pria sibuk bermain  games dengan suara berisik. Mo Gun masuk ruangan, semua panik menutup layar dan menyapanya. Mo Gun mengeluh kalau sudah bilan untuk memventilasi kantor setiap dua jam. Kim Sun Woo mengaku sudah ingin melaukannya tapi  Dua jam berlalu lalu buru-buru membuka jendela.
“Bagaimana rapatnya? Apa yang dikatakan Unicon? Apa mereka menentang latar belakang musik romantis? Begitukah?” ucap Sun Woo penasaran, Mo Gun ingin membuka jaket teringat dengan cap bibir dibajunya, tapi tak peduli
“Mereka ingin lupakan semuanya.” Kata Mo Gun, Sun Woo binggung berpikir kalau gagal lagi.
“Tidak, kita harus bergerak maju. Mereka bilang kita berhasil.” Ucap Mo Gun, Sun Woo langsung berteriak bahagia.
“Aku tahu akan berhasil... Astaga, lihat dadamu yang kuat itu.” Puji teman Mo Gun,
“Minggir. Kau menghalangi pandanganku.” Keluh Mo Gun, Sun Woo lalu melihat cap bibir, lalu bertanya-tanya apa itu. Mo Gun tak menjawab memilih untuk pergi.
“Apa hal ini sering terjadi pada rapat? Mungkin aku harus menghadiri lain kali.” Kata  Sun Woo heran.
“Itu hanya terjadi pada orang-orang sepertiku. Pria dengan dada kuat.” Komentar Mo Gun bangga. Sun Woo terlihat bahagia. 


Cha Hyun berjalan di lobby dengan sangat yakin, Tuan Min Hong Joo berjalan mengikuti langkah Cha Hyun merasa bahagia karena tidak terlambat, Cha Hyun tak percaya kalau Tuan Min tidak pernah hadiri debat.
“Aku lebih suka tidak tinggal di perusahaan, dan aku harus selesaikan beberapa pekerjaan juga.” Ungkap Tuan Min
“Apa kau tahu apa perdebatannya?” tanya Cha Hyun. Tuan Min mengeluh kalau Cha Hyun itu mengharapkan itu dari pria yang tidak tahu apa-ap dan seseorang harus memberitahunya.
“Soal peraturan ilegal tentang komunitas online. Semuanya dipicu oleh Bae Ta Mi... Lagi pula, aku dengar dia akan datang juga. Tujuanku hari ini adalah sedikit mengoceh.” Ucap Cha Hyun yakin. Tuan Min ingin tahu alasanya.
“Untuk mengungkap masalah nyata dari operasi Unicon. Dia mungkin sudah menghindari sidang kongres, tapi dia akan menjawab pertanyaan pada debat ini.” Kata Cha Hyun. Tuan Min menghela nafas berpikir lebih baik pergi saja. 



Cha Hyun dan Ta Mi duduk berhadapan, Ketua memberitahu kalau mereka  meminta semua mesin pencarian untuk mengatur tim yang berspesialisasi dalam pemantauan komunitas prostitusi dan perjudian online. Ia memberitahu Karena perhatian yang ditambahkan, publik sudah menuntut peraturan.
“Jika tidak dapat memonitornya sendiri, maka kita akan dipaksa untuk membahas peraturan hukum.” Ucap Ketua
“Sebanyak itu yang harus kita lakukan.” Kata Cha Hyun. Ta Mi mengeluh Cha Hyun itu setuju sensor pemerintah melalui internet.
“Membuat peringkat kata kunci dan komunitas prostitusi online. Kenapa tidak ada batasan hukum? Singapura sudah memiliki aturan seperti itu.” Ucap Cha Hyun.
“Namun, negara-negara lain belum menerapkannya. Nilai terbaik Internet adalah kebebasannya dan sebagian besar negara sepakat.” Ucap Ta Mi
“Unicon pasti takut dengan peraturan semacam itu. Mereka yang ketakutan adalah mereka yang menyembunyikan sesuatu. Itulah yang dikatakan sebagian orang.” Tegas Cha Hyun
“Direktur Cha, kata-kata itu berasal dari Nazi.” Komentar Ta Mi, Cha Hyun pikir Kebebasan tanpa kewajiban apa pun sama dengan kekerasan.
“Katakanlah seseorang menulis "Cha Hyun, sinting..." Di dinding rumahku. Tulisan itu mungkin melukaimu secara emosional. Haruskah aku dihukum hanya karena aku pemilik tembok? Situs portal web hanya menyediakan ruang. Kami tidak bertanggung jawab atas tindakan pengguna.” Kata Ta Mi
“Tentu saja tidak. Namun, apa yang pemilik rumah lakukan sesudah melihat tulisan itu? Apa kau menghapus atau melakukan sesuatu untuk mencegah coretan lebih lanjut?” kata Cha Hyun
“Haruskah pemerintah ikut campur dan mengurus tembokku karena aku tidak melakukannya? Selain itu, kenapa kau duduk di sini jika kau pikir ini kesalahan kami saja?”keluh Ta Mi
“Barro tidak membawa situs ilegal sebanyak Unicon.” Balas Cha Hyun bangga.
“Itu karena kalian tidak punya banyak pengguna. Mari jujur. Puluhan ribu orang bergabung dengan komunitas ilegal ini. Ribuan orang berkunjung setiap hari dan jumlah tampilan halaman lebih dari 10.000. Kami memilih untuk tidak mengurus ini.” Tegas Ta Mi
“Tingkat pangsa pasar dikirimkan padaku setiap pagi, jadi, bagaimana aku bisa menyerah pada hitungan tampilan halaman 10.000? Bukankah begitu? Apa yang kita butuhkan bukan regulasi, tapi bermain adil.” Ucap Ta Mi
“Menyenangkan mendengar dari orang yang terlibat sidang atas manipulasi peringkat kata kunci. “ ejek Cha Hyun
“Atasi kompleksitas inferioritasmu dengan berbuah, Direktur Cha Hyun” sindir Ta Mi
“Apa ini... rasa rendah diri yang kau lihat? Aku malu sebagai orang yang bekerja di bidang yang sama.” Kata Cha Hyun
“Lalu, jadilah mesin pencarian nomor satu dan kembalikan status semua situs.” Balas Ta Mi
“Kenapa kalian membanggakan tempat pertama dengan hasil menipu?” sindir Cha Hyun.
Ta Mi mengaku tidak membanggakan, tapi tidak suka ada di posisi kedua jadi mengorbankan dirinya  sehingga orang mencari korupsi Unicon di situs Unicon. Tuan Min menyela karena sudah mulai terjadi ketegangan, menurutnya mereka harus diskusi dengan tidak saling menghina. Ta Mi dan Cha Hyun saling menatap dingin.


Cha Hyun pergi ke sebuah ruangan, Pegawai bertanya ruangan mana yang akan dipakai. Cha Hyun tak menjawab hanya mengambil stick baseball lalu meluapkan amarah sambil menghancurkan semua barang.
Sementara Ta Mi bertemu dengan Tuan Min di restoran, dan terlihat kaget. Tuan Min mengulang kembali kalau bertanya apa  akan pertimbangkan bekerja di Barro. Ta Mi hanya bisa melonggo, Tuan Mi yakin kalau Ta Mi pasti binggung.
“Sekalian membahas ini, aku dapat menggajimu lebih banyak. Jika kau punya tim, maka kau dapat membawanya juga.” Kata Tuan Min
“Tawaran yang menggiurkan... Pertama, terima kasih. Tapi aku ingin tahu alasannya.” Kata Ta Mi
“Kami ingin memperbarui layanan kami. Kami butuh pandangan yang berbeda, Pandangan baru. Barro punya gaya yang kami pertahankan selama 10 tahun, dan aku ingin merekrut orang luar dengan pengalaman yang bisa menilai salah atau buruk. Dan juga... Kau bisa bekerja di lingkungan kerja baru. Bukankah tidak nyaman di Unicon sejak persidangan?” kata Tuan Min
“Tidak nyaman, dan aku akan segera didisiplinkan. Tapi aku menghabiskan usia 20 dan 30an-ku di Unicon. Itu masa mudaku. Saat 10 juta pelanggan untuk pertama kalinya, Saat mencapai tempat pertama. Saat mengalami keuntungan, dan saat kami pindah ke gedung baru. Aku ada di sana.” Ucap Ta Mi
“Aku mencintai dan membenci tempat itu seperti orang gila selama 13 tahun. Aku tidak bisa jelaskan semuanya, tapi bahkan melalui krisis ini, aku ingin tetap di Unicon. Di situlah hidupku.” Jelas Ta Mi. Tuan Min mengaku bisa paham.
“Pekerjaan tetaplah pekerjaan. Apa aku terlalu sentimental?” kata Ta Mi, Tuan Min mengaku menyukainya.



Ta Mi masuk ruangan melihat souvenir mulai dari  [HARI JADI UNICON KE 10, HARI JADI UNICON KE 20] lalu meninggalkan ID card diatas meja.
Flash Back
[TAHUN 2006]
Ta Mi duduk sebagai pelamar pekerja di Unicorn, Pegawai berkomentar Ta Mi dapat bergabung perusahaan lain dengan resumenya, tapi apakah melamar di tempat lain. Ta Mi menjawab tidak ada dan ini adalah percobaan ketiganya bergabung dengan Unicon.
“Aku bahkan tidak mendaftar ke Barro.” Akui Ta Mi, semua terdiam mendengarnya.
“Haruskah aku tidak mengatakannya?” ucap Ta Mi, Pegawai HRD mengaku tak masalah.
“Aku ingin tahu kenapa harus Unicon.” Tanya pegawai, Ta Mi melihat  Desain halaman depan cantik. Pegawai ingin tahu apakah hanya itu saja. Ta Mi membenarkan.
“Aku pikir internet adalah soal intuisi. Halaman depan yang cantik. Halaman depan yang baru. Sekali coba terasa nyaman. Pengguna internet tidak terlalu banyak berpikir. Mereka hanya perlu satu hal untuk memikat mereka. Sisanya mendidih dari dalam. Aku pikir semua desain Unicon adalah untuk merasakan itu. Akhirnya, karena satu hal sederhana itu, Unicon akan mengalahkan Barro.” Kata Ta Mi
“Terima kasih sudah mengakui itu.” Ucap pegawai terlihat bangga. Ta Mi merasa Unicon dan pikirannya sama.
“Aku ingin bekerja di mana pikiranku adalah perusahaan.” Ucap Ta Mi yakin. 


Ta Mi duduk di tempat yang sama, tapi kali ini ia akan menjalani sidang komite disiplin, karena lalai memantau grup online, dan membiarkan mereka menawarkan layanan ilegal, sehingga menyebabkan keresahan sosial. In Kyung ingin tahu apakah Ta Mi mengakui dan merusak reputasi perusahaan.
“Apa Itukah caramu memelintirnya?” ucap Ta Mi sinis. In Kyung menegaskan apakah Ta Mi mengakuinya.
“Aku pikir didisiplinkan atas pertunjukanku. Sekarang aku mengerti. Kalian tidak punya alasan untuk mendisiplinkanku untuk itu. Kenapa kalian harus mendisiplinkanku? Untuk siapa pertunjukan ini? Aku akan anggap setiap komentar yang tidak terkait berarti persetujuanmu.” Ucap Ta Mi menatap kearah Ga Kyung hanya diam saja.
“Direktur Bae Ta Mi, Menurut Peraturan Unicon Nomor 12, melalaikan tugas, dan Nomor 15, mengabaikan kewajiban, maka kau dipecat.” Kata In Kyung
“Apa Kau baru saja bilang "dipecat"? Apa Kau memecatku karena tidak mengelola grup online? Bukankah itu cara terbaik untuk masa depanmu? Aku pikir kita perhatian.” Ucap Ta Mi. In Kyung tak percaya mendengarnya.
“Aku korbankan masa mudaku pada sebuah perusahaan yang berpikir memecat adalah perhatian. Kenapa kalian semua seperti ini? Sunbae... Apa ini benar?” tanya Ta Mi menatap Ga Kyung meminta pembelaan.
“Semua yang kau katakan benar. Lalu kau mulai bilang sesuatu yang salah. Aku pernah menyukaimu dan ingin jadi sepertimu.”akui Ta Mi.
“Maka, kau harus jadi sepertiku.. Bukannya dipecat.” Sindir Ga Kyung, Ta Mi mengaku sekarang tidak lagi.
“Kenapa aku harus menyukaimu kini? Aku membawa sesuatu untuk berjaga-jaga... Tidak kusangka akan menggunakannya.” Ucap Ta Mi memberikan surat pengunduran diri diatas meja.
“Pada saat ini, Aku akan meninggalkan perusahaan busuk yang berpihak pada kekuasaan untuk mengubah pers,dan menyalahkan karyawan untuk mengambil keuntungan yang tidak adil.” Tegas Ta Mi. In Kyung menolak menyuruh agar kembali ke tempat duduknya.
“Jangan beri perintah. Aku bukan lagi karyawanmu... Dan kau. Ambil pengunduran diri, Direktur Song” kata Ta Mi lalu bergegas meninggalkan ruangan. Ga Kyung hanya diam saja melihat surat pengunduran diri. 



Dua pria tua baru saja selesai mendaki memuji Nyonya Jang karena Setiap hari semakin bugar, bahkan Ketika mendaki sebelumnya, hampir tidak bisa mengikuti. Nyonya Jang mengaku berhenti dari kebiasaan merokok dan minum selama 50 tahun hanya untuk mencoba mengalahkannya.
“Aku janda yang tidak merokok atau minum. Bertemu dengan kalian adalah satu-satunya suka cita dalam hidup.” Kata Nyonya Jang
“Jika tahu kau sesantai ini, kami akan memintamu untuk bergabung dengan kami lebih cepat. Aku kira dia lebih seperti yang lain daripada kita. Kalian semua bekerja untuk pemerintah.” Ucap Si pria
“Siapa yang pedulikan golongan? Bagaimanapun, Anggota Kongres Joo mengalami kesulitan, kan? Presiden pasti khawatir partainya memiliki masalah. Aku harus menghiburmu sedikit.” ucap Nyonya Jang.
Ga Kyung melihat ibu mertuanya berbincang dengan dua anggota partai. Nyonya Jang memanggil sekertarisnya, Dua pria kaget melihat tas yang diberikan Nyonya Jang dan berusaha untuk menolaknya. Nyonya Jang mengaku tak masalah.
“Itu hanya ginseng merah. Jika kalian berdua jatuh sakit, aku harus mendaki sendirian dan akan membosankan.” Ucap Nyonya Jang memberikan perumpaan padahal isinya berisi uang
“Tidak boleh... Kita harus mendaki bersama.” Kata Si pria, Nyonya Jang pun mengubar senyum. 


Nyonya Jang melepaskan pakaian dengan wajah kesal lalu bertanya pada Ga Kyung ingin tahu apakah sudah memecat Ta Mi. Ga Kyung memberitahu  sudah memecatnya lalu bertanya Apa ada yang lebih buruk. Nyonya Jang menceritakan  Karena si sinting itu, jadi harus pergi hiking dengan orang bodoh yang berkepala dingin.
“Kami mengambil risiko dengan memecatnya. Tidak ada yang dipecat karena tidak memantau layanan...” ucap Ga Kyung
“Ga Kyung... Kenapa kau sangat masuk akal? Unicon adalah masalah besar belakangan ini.” Ucap Nyonya Jang marah, Tuan Oh hanya melihat istrinya dimarahi oleh ibunya seperti tak bisa membelanya. 

Ga Kyung minum dibar, temanya menanyakan apakah baik-baik saja. Ga Kyung pikir Jika baik-baik saja kenapa harus ada di bar. Temanya pikir benar juga, lalu melihat Ga Kyung pasti sangat tertekan jadi harus membawakankan sesuatu yang cantik.
“Belum ada pria yang lebih baik dari Min Kyu sejak dia pergi. Apa kau tetap berhubungan dengannya?” tanya Si teman.
“Siapa Min Kyu?” kata Ga Kyung tak mengenalnya. Temanya menjelaskan  Han Min Kyu, Pria yang bekerja untuknya. .
“Dia baru-baru ini muncul dalam sebuah drama. Dia sangat populer akhir-akhir ini.” Jelas Temanya.
“Kenapa aku harus tetap berhubungan dengannya?”keluh Ga Kyung, Temanya membenarkan
“Aku tidak berpikir Min Kyu tetap berhubungan dengan siapa pun dalam bisnis ini sesudah dia pergi. Dia tidak pernah menjawab teleponku.” Ucap Temanya. 

Seorang pria masuk ruangan, Temanya memberitahu kalau Pria itu penghibur pemula. Pria muda menyapa Ga Kyung lebih dulu, Teman Ga Kyung pikir pria ituterlihat bagus lalu menyuruh duduk disamping Ga Kyung yang masih terkejut.
“Aku Terkejut , ternyata kau benar-benar cantik. Aku kira usiamu 20an.”ucap sipria mencoba memuji
“Apa Kau pikir aku di sini untuk mendapat penilaian?” ucap Ga Kyung sinis. Si pria melongggo binggung. Teman Ga Kyung langsung memarahinya.
“Suasana hatinya tidak baik, jangan bertingkah.  Ayo Tuangkan minuman. Jangan tambahkan es ke dalamnya.” Ucap Teman Ga Kyung.
Si pria mengerti, lalu menuangkan minuman tapi sepertinya si pria salah menuangkan berapa banyak wine dan akhirnya membuang ke ember es batu. Temanya binggung karena Ga Kyung terus meminta pria itu mengulangi menuangkan wine.
“Kau harus minum juga... Tapi Minumlah apa yang kau buang.” Ucap Ga Kyung setelah melihat gelasnya yang terisi penuh.
“Semuanya? Hei... Ada apa denganmu? Hari ini adalah hari pertamanya. Jika kau lakukan ini, dia akan berhenti. Sulit untuk pekerjakan orang akhir-akhir ini.” Kata teman Ga Kyung membela anak buahnya.
“Jika kau tidak bisa meminumnya, tuangkan...cDengan begitu, kau akan dapat belajar bahwa kau seharusnya tidak menilai salah satu pelangganmu.” Kata Ga Kyung sinis. Akhirnya si pemuda menyiram es batu dan wine diatas kepala, senyuma Ga Kyung bisa terlihat. 


Ta Mi terbangun karena bunyi alarm, lalu ingin bergegas turun dari tempat tidurnya, lalu teringat kalau sekarang adalah pengangguran lalu mengumpat kesal karena sudah jadi kebiasan bangun pagi hari.  Ia mencoba kembali tidur tapi matanya tak bisa menutup kembali.
“Aku selalu penasaran orang macam apa yang habiskan waktu di luar jam segini. Rupanya mereka semuanya pengangguran.” Ucap Ta Mi pergi ke cafe menghabiskan minumanya. 

Sementara Cha Hyun sibuk dengan Ponselnya, Alex sekertarisnya memberitahu Departemen Pencarian baru saja selesai memperbarui algoritma untuk kata kunci terkait Dan Jenny ingin mengedit halaman utama komunitas online dan ingin bertemu kau pukul 2 siang.
“Katakan padanya untuk datang menemuiku pukul 2:30 siang. Aku ada rapat dengan Tim Video pukul 3 sore.” Ucap Da Hyun. Alex menganguk mengerti.
“Dan inilah peringkat pangsa pasar hari ini.” Ucap Alex. Da Hyun melihat hasilnya  [1.UNICON, 2.BARO]
“Dasar Sial! Aku muak jadi yang kedua.” Kata Cha Hyun marah lalu kelaur dari ruangan. 

Tuan Min sedang asik bermain games, Cha Hyun datang memanggil Brian. Tuan Min menjerit ketakutan lalu membuka kacamatanya sambil mengeluh kalau Cha Hyun tidak boleh mendorong begitu saja karena ada di lantai 100 karena merasa benar-benar akan jatuh.
“Kau benar-benar jatuh... Pangsa pasar kita.” Kata Cha Hyun. Tuan Min mengaku sudah melihatnya karena ia adalah CEO.
“Kini citra Unicon benar-benar berantakan. Tapi bagaimana bisa masih nomor satu? Apa Kau bisa menerimanya?” keluh Cha Hyun. Tuan Min mengaku tentu saja tidak.
“Brian, ini kesempatan langka bagi kita untuk balikkan keadaan.” Kata Cha Hyun. Tuan Mi menyetujuinya.
“Jadi, aku berpikir soal membentuk Tim Tugas, Membuat Tim Sementara untuk selesaikan tugas tertentu Bagaimana?” ucap Tuan Min, Cha Hyun tak mengerti.
“Scarlett... Apa pendapatmu soal merekrut orang luar?” kata Tuan Min. 

Ta Mi menghabiskan harinya menonton TV mencoba untuk tertawa melihat acara komedi. Ia menonton berita parlemen lalu terlihat terjadi pertengkaran dan mengeluh kalau  Negara ini berantakan. Tiba-tiba Ta Mi menangis melihat acara Produce 101 yang tereliminasi
“Jika aku tetap hidup seperti ini, aku akan ditemukan mati.Aku tidak bisa biarkan itu terjadi..” ucap Ta Mi mencoba membereskan meja dengan botol sujo lalu meraskan kepalanya sakit
Ia melihat kartu nama Tuan Min Hong Joo dari Barro tertulis “BRIAN MIN” tapi menaruhnya kembali seperti tak peduli. 

Ta Mi pergi ke rumah wanita yang sebelumnya bertemu di restoran daging, lalu berkomentar kalau rumah ini keren. Mirip rumah di luar negeri. Si wanita mengaku kalau rumahnya ini mirip seperti kediamannya di jerman dan sangat menyukainya.
“Aku menghubungimu tiba-tiba, kau terkejut, 'kan?” ucap Ta Mi. Si wanita mengaku terkejut karena Ta Mi bilang ingin belajar piano daripada memintanya untuk makan daging.
“Aku sebenarnya khawatir karena orang yang makan daging denganku tiba-tiba muncul di TV mengikuti sidang. Apa kau baik-baik saja?” tanya si wanita
“Aku berusaha baik-baik saja dan Aku jadi pengangguran karena itu. Tapi sesudah beberapa minggu menganggur, Aku pikir harus punya hobi jika tidak ingin menjadi gila. Itu sebabnya aku menelepon jadi Aku ingin belajar piano.” Jelas Ta Mi.
“Omong-omong, jika ingin bermain piano, bisakah memainkannya di tablet menggunakan aplikasi piano?” tanya Ta Mi. Si wanita memberitahu kalau butuh perangkat yang lain.
“Tapi kau harus tahu cara memainkan piano terlebih dahulu.” Jelasnya. Ta Mi menganguk mengerti
“Ada sebuah lagu yang benar-benaringin kupelajari. Bisakah kau mainkan terlebih dahulu?” ucap Ta Mi lalu memberikan buku musiknya terlihat lagu OST PDX-101
Si wanita langsung memainkan lagu dengan pioanya, Ta Mi langsung menangis. Si wanita bingung memastikan kalau Ta Mi baik-baik saja. Ta Mi mengatakan Piano itu kalau menyadari bahwa ia sudah kehilangan banyak hal karena sangat fokus pada pekerjaan.
“Apa Menurutmu... orang yang aku dukung dieliminasi karena aku tidak memilih dia?” ucap Ta Mi sedih
“Tentu saja, Produser Nasional.”kata  Si wanita, Ta Mi merasa tidak ada yang bisa dilakukan untuknya sekarang.
***
Bersambung ke part 2


Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

1 komentar:

  1. Mau nanyaa.. BGM/backsound musik di awal eps 2 judulnya apa yaa ada yg tau?

    BalasHapus