PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 15 Mei 2019

Sinopsis My Fellow Citizens Episode 26

PS : All images credit and content copyright : KBS

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Pagi hari
Jung Kook duduk diam di ruanganya, tiba-tiba seorang pria dan gerombolan lainnya datang memastikan kalau ia adalah Anggota Dewan Yang Jung Gook. Jung Kook membenarkan dan bertanya apakah ada yang bisa dibantu. Si pria meminta Jung Kook agar bisa membantu mereka.
“Hanya kau yang bisa membantu kami.. Tolong, kami mohon kepadamu.” Ucap si pria pada Jung Kook begitu juga dengan ibu-ibu yang lainya.
Joo Myung yang mendengarnya bertanya apakah Jung Kook  ingin menolong para korban yang telah ditipu. Jung Kook membenarkan, Joo Myung ingin tahu alasan Jung Kook ingin melakukan itu padahal Mereka bukan dari distrik tempat Jung Kook.
“Kim Nam Ah tidak mau menemui mereka. Mereka mencoba selama satu bulan, tapi tidak pernah bertemu dengannya, meski dia adalah anggota dewan mereka. Itu alasan mereka menemuiku.”jelas Jung Kook.  Joo Myung tak percaya mendengarnya,
“Itu tidak mengejutkan. Dia sama sekali tidak menghargai para warga.” Komentar Joo Myung
“Tapi apa aku bisa melakukan ini? Hoo Ja melarang melakukan hal yang menarik perhatian. Menanggapi keluhan warga tidak menarik perhatian.” Kata Jung kook khawatir.
“Kau tidak akan masuk televisi. Ini lebih produktif daripada menyusun sebuah RUU untuk orang bodoh sepertimu.” Ejek Joo Myung
“Jangan bercanda. Jadi ini tidak akan menimbulkan masalah, kan?” kata Jung Kook memastikan. Joo Myung membenarkan.
“Kalau begitu akan kulakukan karena kau bilang begitu, mengerti?” kata Jung Kook ingin Joo Myung juga bertangung jawab.
“Jangan kurang ajar. Jika terjadi sesuatu, ini salahmu.” Tegas Joo Myung
Jung Kook mengeluh Joo Myung yang bicara soal kesalahan, karena menurutnya ini hanya keluhan warga setempat dan meminta agar Joo Myung Tenang saja dan yakin tidak akan terjadi apa-apa. Joo Myung ingin tahu alasan Jung Kook ingin melakukan ini.
“Bukankah lebih baik mengikuti perintah Pimpinan Park? Akan lebih mudah jika kau tidak melakukan apa pun.” Kata Joo Myung
“Seperti yang kau tahu, aku menjadi anggota dewan agar bisa berguna. Jadi, aku ingin melakukan sesuatu yang berguna, tapi tidak bisa. Aku terlalu bodoh dan tidak tahu cara melakukan apa pun. Kita tidak mendapat balasan...” kata Jung Kook akhirnya bertemu dengan para warga yang melapor.
“Tapi sepertinya ini sesuatu yang bisa kukerjakan. Aku tidak bisa membuat hukum, dan tidak diperlakukan sebagai anggota dewan. Setidaknya aku harus melakukan ini. Bagaimanapun juga, aku seorang anggota dewan. Aku tidak ingin menjadi orang yang tidak berguna. Dan sebuah keluhan warga soal penipuan? Itu keahlianku.” Tegas Jung Kook
“Kau terdengar makin meyakinkan. Omong-omong, apa kau juga melakukan penipuan distribusi properti?” tanya Joo Myung. Jung Kook mengelengkan kepala.
“Lalu bagaimana kau akan menangkap mereka?” tanya Joo Myung, Jung Kook mengaku Seseorang yang dikenal ahli dalam penipuan distribusi properti.
Joo Myung kaget mendengarnya, Jung Kook menegaskan kalau Joo Myung juga kenal dengannya.




Di ruangan
Mi Jin menelp seseorang bertanya Apa  kenal orang yang bekerja di Innam-dong wilayah Seowon belakangan ini, yaitu Penipuan akun mati, setelah itu menyuruh anaknya agar mencoret nama Jo Pil Sung. Ha Roo pun mencoret dari daftar nama.
Jung Kook kaget melihat kaki adiknya sudah ada diatas meja, Mi Jin terlihat ingin lebih santai menelp bertanya apakah kenal orang yang bisa melakukan penipuan, tapi malah berbicara dengan orang asing.
“Dia bisa berbicara dalam 15 bahasa demi keamanan. Dia diberkati.” Kata Wang Goo terpesona, Mi Jin lalu menyuruh  Seung Yi untuk membawakan minum.
“Dari semua orang... Berani sekali kau menyuruhku! Kau bisa Ambil sendiri.” Teriak Seung Yi marah
“Sepertinya kamu perlu dihajar lagi.” Ucap Mi Jin marah, akhirnya keduanya saling menjambak. Charles dan Wang Goo mencoba untuk merelai tapi keduanya seperti terus berkelahi. Ha Roo memilih pergi menatap keluar jendela.
“Hentikan!.. Hei.. Mi Jin. Lihat Ha Roo... Apa kau tidak malu?” teriak Jung Kook marah, Keduanya pun hanya diam saja. 


Mi Jin terus berbicara dalam berbagai bahasa dan semua orang mencoba untuk terjaga. Wang Goo seperti sangat senang melihat Mi Jin menurutnya sangat manis. Akhirnya semua tertidur, Seung Yi  mencari kesempatan memegang tangan Wang Goo, tapi Wang Goo menolaknya. Mi Jin memanggil Jung Kook yang setengah tertidur.
“Ketemu.... "540-12 Innam-dong, Kota Seowon" Namanya Sung Dae Chul. Seorang perantara dari Ulsan yang menemukannya. Kakak bisa menemui dia di alamat ini. Katanya dia berencana untuk ke luar kota, jadi, segera laporkan dia.” Ucap Mi Jin dengan penuh semangat.
“Laporkan atas apa? Kita harus menangkapnya sendiri.”kata Jung Kook. Mi Jin heran kenapa Jung Kook harus melakukan itu
“Serahkan saja dia ke polisi.” Kata Mi Jin, Jung Kook tak percaya adiknya bisa mengatakan hal itu
“Kita akan bilang apa? Penipu bersaudara menangkap dia?” keluh Jung Kook. Mi Jin pun berpikir kalau Jung Kook memang harus menangkapnya sendiri.
“Omong-omong, kenapa Kakak membantu orang-orang ini? Apa mereka membayar Kakak?” tanya Mi Jin heran
“Untuk apa kakak menerima uang dari mereka? Ini karena kakak seorang anggota dewan. Semua orang ini adalah rakyat Korea. Jika bukan kakak yang menolong mereka, lalu siapa? Mi Jin... Kakak selalu mendahulukan orang lain.” Kata Jung Kook dengan bangga.
Mi Jin menutup wajahnya seperti silau melihat wajah Jung Kook seperti malaikat yang bersinar. Ha Roo tiba-tiba terbangun mengeluh meminta pamanya itu berhenti berlagak keren. Sinar dari wajah Jung Kook pun akhirnya meredup.
“Jangan lupa membayar upah kami.. Kalau tidak, akan kulaporkan ke Bibi.” Ucap Ha Roo lalu melangkah pergi. Jung Kook hanya bisa melonggo melihat tingkah keponakanya. 




Charles terlihat ketakutan menatap lorong yang gelap didepanya, ditanganya sudah ada kotak makanan "Santapan Hong Kong". Akhirnya Ia memberanikan diri berjalan lalu menekan bel salah satu ruangan. Seorang pria keluar bertanya apa ada yang bisa dibantu.
“Jasa antar makanan.” Kata Charles mencoba untuk tak gugup. Si pria merasa tidak memesan apa pun.
“Begini, kami baru buka hari ini. Jadi, kami menyediakan makanan gratis untuk warga sekitar.”jelas Charles
“Begitu rupanya... Masuklah. Ini Pas sekali. Aku memang sedang lapar.” Kata Si pria akhirnay mempersilahkan Charles masuk. 

Charles memperhatikan seluruh ruangan yang kosong dan ada sofa panjang. Si pria menyuruh Charles agar menaruh makanan diatas meja. Charles bertanya apakah pria itu hanya sendirian. Si pria heran karena Charles malah menanyakan hal itu.
“Sepertinya ini terlalu banyak untuk dimakan olehmu sendiri.” Ucap Charles gugup.
“Tinggalkan semua makanan yang kau bawa. Kau bilang ini gratis.” Keluh si pria.
Tinggalkan saja semua mangkuk dan piring di luar begitu selesai makan, Selamat menikmati” ucap Charles  mengerti bergegas mengeluarkan semua lalu melesat pergi.

Charles bergegas kembali ke mobil memberitahu kalau Tidak ada orang lain dan pria itu hanya sendiri. Jung Kook tak percaya mendengarnya, lalu menyuruh Seung Yi tetap dalam mobil dan hanya mereka bertiga yang masuk bertemu dengan Tuan Sung.
“Tamatlah riwayatmu.” Ucap Jung Kook dengan gagap berani masuk bersama dengan  Wang Goo serta Charles.
“Apa kau Sung Dae Chul? Apa kau yang melakukan penipuan distribusi properti di Innam-dong?” ucap Jung Kook seperti sangat berani.
“Kenapa aku harus... Apa kau perlu dihajar? Siapa kau?” tanya Tuan Sung yang sedang sibuk makan.
“Aku Anggota Dewan Yang Jung Gook.” Kata Jung Kook dengan bangga memperlihatan lencana pada bajunya "Majelis Nasional Republik Korea"
Tuan Sung mengeluh melihat Jung Kook dan dua temanya, saat itu gerombolan lain keluar dari pintu depan. Jung Kook panik lalu mengeluh dengan Charles karena tadi bilang bilang dia sendiri.
“Kenapa di belakang sana ada ruangan? Seharusnya itu tidak di sana...” ucap Charles juga ketakutan.
“Bisa permisi sebentar? Sepertinya aku akan melakukan hal yang tercela. Bagaimanapun aku ajudanmu.” Kata Wang Goo
“Kenapa kau bicara seperti itu? Kau seperti profesional.” Ucap Jung Kook heran. Wang Goo mengelak.
“Tidak sekali pun dalam hidup aku pernah dipukul oleh orang lain.” Kata Wang Goo. Jung Kook pikir akan segera pergi.
“Kau menunjukkan kelemahanmu... Kau sudah 15 kali menggigit bibir. Apa kau gugup? Apa aku membuatmu takut?” kata Wang Goo lalu menyuruh mereka maju.
Semua anak buah Tuan Sung mulai menyerang, Wang Goo bisa dengan cepat melawanya. Jung Kook dan Charles tak percaya melihatnya. Tuan Sung tiba-tiba datang langsung menarik tali didada Wang Goo  dan saat itulah Wang Goo langsung jatuh pingsan.
“Hari ini kau dipukul untuk kali pertama. Anak-anak.” Ucap Tuan Sung menyuruh mereka menyerang.
Jung Kook mencoba lagi akhirnya mengambil alat pemadam kebakaran sambil berteeriak “Wang Go! Kau di mana?” dan ruangan pun tak terlihat anak buah Tuan Sung. 
Wang Goo akhirnya sudah dalam posisi push up, dipukul bagian bokongnya dengan kayu dan menahan rasa sakit. Jung Kook  diminta untuk merunduk sekarang juga, Ia menegaskan dirinya seorang anggota dewan. Tuan Sung menegaskan dirinya itu presiden.
Saat itu tiba-tiba Mi Young datang menyuruh semua Diam di tempat dan tangkap Tuan Sung. Jung Kook kaget melihat Mi Young datang bersama dengan teman-temanya, seperti penyelamat untuk dirinya. 

Flash Back
Mi Young menerima telp dari Mi Jin seperti kaget tentang keberadaan Jung Kook dan ingin tahu pergi kemana suaminya itu. Mi Jin memberitahu kalau Jung Kook pergi menangkap penipu untuk menyelesaikan keluhan warga.
“Itu sebabnya aku menelepon. Menurutku, Kakak harus tahu.” Kata Mi Jin, Mi Young ingin tahu Di mana alamatnya?
Jung Kook tersenyum bahagia melihat Mi Young merengek meminta bantuan. Mi Young marah sambil bertanya Tikus mana yang menyentuh suaminya. Tuan Lee pikir  Sepertinya mereka semua memukul  paling tidak satu kali. Tuan Koo ingin tahu apa yang harus mereka lakukan.
“Bagaimana lagi? Kita harus memberikan balasan yang setimpal.” Ucap Mi Young akhirnya mengajak anak buahnya untuk menyerang.
Mi Young dengan pemukul baseball melawan semua anak buah Tuan Sung, Jung Kook, Charles dan Wang Goo melipir didepan pintu, hanya bisa melonggo melihat polisi yang sangat berani. Saat itu Tuan Sung berusaha untuk kabur. Jung Kook ingin mengejar tapi Mi Young seperti khawatir, Jung Kook menyakinkan istrinya kalau pasti bisa. 


Tuan Sung mencoba kabur, Jung Kook pun mengejarnya. Tuan Sung berhasil terhindar dari mobil yang lewat. Jung Kook mencoba seperti layaknya super hore berselunjur diatas kap mobil tapi selangkanya malah terkena lampu yang diatas mobil.
Tuan Sung tersenyum bahagia melihatnya, Jung Kook mencoba untuk menyadarakan dirinya yang lemas. Tuan Sung tak melihat jalan terjatuh pada lubang jalan yang sedang terbuka. Jung Kook pun bisa mengulur waktu karena Tuan Sung juga sedang berusaha keluar.
Keduanya saling kejar-kejaran walaupun dalam kedaaan sakit, Jung Kook mencoba mengejar dengan pengemudi skuter.  Keduanya akhirnya berlari sampai ke jembatan, Tuan Sung seperti sudah sangat kelelahan akhirnya menjatuhkan tubuhnya. Jung Kook berteriak bahagia kaean akhirnya Tuan Sung tertangkap. 

Didalam kantor polisi
Anak buah Tuan Sung sedang diinterogasi oleh Mi Young dkk. Jung Kook mengintip dari dinding terlihat bangga meihat istrinya sebagai polisi. Mi Young akhirnya menemui suaminya mengeluh karena masuk ada dikantor padahal sudah menyuruhnya untuk pulang.  Jung Kook mengaku baru mau pulang.
“Seharusnya kau menghubungi polisi. Bagaimana jika Mi Jin tidak memberitahuku?” keluh Mi Young
“Maaf... Karena keadaan, aku tidak bisa.” Ucap Jung Kook menutupi alasan karena tak ingin identitasnya sebagai penipu terbongkar.
“Aku belum pernah dengar ada seorang anggota dewan yang menangani seorang penipu untuk menyelesaikan keluhan warga. Bagaimana kau bisa terpikir untuk pergi ke sana?” omel Mi Young
Jung Kook tiba-tiba menarik Mi Young lebih dekat, Mi Young heran dengan tingkah suaminya. Jung Kook memberitahu kalau  Hasilnya baik Dan itu membantu meningkatkan perolehannya jadi meminta istrinya agar jangan marah.
Saat itu si pria datang dengan para ibu-ibu menjabat tangan Jung Kook mengucapkan Terima kasih karena sudah menyelamatkan mereka. Mi Young pun tersenyum bangga melihat suaminya yang bisa membantu rakyat. 


Tuan Choi menyambut Tuan Kim didepan pintu lift, Tuan Kim mengeluh karena Tuan Choi harus menunggunya, Tuan Choi pun mengantarkan Tuan Kim sampai ke ruangan bosnya. Hoo Ja pun mengajak Tuan Kim untuk duduk bersama disofa.
“Sepertinya waktu itu aku sudah kelewatan... Maaf.” Kata Hoo Ja. Tuan Kim mengaku tak masalah.
“Tidak. Tidak boleh bilang tidak apa-apa. Seharusnya kau merasa cemas. Agar kau bisa menerima permintaan maaf dariku. Bisa tolong pinjamkan kunci mobilmu kepada Pak Choi?” kata Hoo Ja memberikan kode. 

“Kau tidak bisa terus memberiku begitu banyak hal atau aku harus menerimanya... tapi Baiklah. Akan aku terima.” Ucap Tuan Kim lalu memberikan kunci mobilnya memberitahu plat mobilnya.
“Apa sekarang kita bisa bicara masalah pekerjaan?” kata Hoo Ja, Tuan Kim pun mempersilahkan.
“Kapan rapat umum akan berlangsung?  Aku sedang terburu-buru.” Ucap Hoo Ja.
“Aku menekan anggota dewan kami dan pemimpin partai. Paling tidak satu pekan. Kurasa kita akan bertemu sebelum itu.”jelas Tuan Kim
“Bagus.. Kau mengatasi masalah dengan cepat.” Kata Hoo Ja. Tuan Kim pikir itu sudah pasti.
“Sebanyak 150 anggota dewan yang setuju untuk berpihak kepada kita sudah mantap, bukan?” tanya Hoo Ja.
“Masalahnya, satu atau dua dari mereka bersikap sedikit kurang tegas tapi sepertinya aku bisa menggiring mereka ke pihak kita jika dilakukan dengan baik.” Jelas Tuan Kim. Hoo Ja ingin tahu bagaimana dengan itu.
“Kita memegang kasus pengabaian real estat kepada Lee Chang Suk dari Partai Minjin. Dan Baek Mi Jin dari Partai Changjo... Anak-anaknya pengguna narkoba atau semacamnya.” Jelas Tuan Kim
“Itu sudah pasti. Sekarang aku bisa tidur dengan tenang, semua berkatmu.” Kata Hoo Ja tertawa bahagia.
Tuan Kim pun mengaku ada yang ingin ditanyakan pada Hoo Ja, Hoo Ja pun mempersilahkan. Tuan Kim mendengar kabar bahwa Hoo Ja  yang menjadikan Yang Jung Gook sebagai anggota dewan jadi ingin memastikan apakah itu benar.
“Tidak. Itu hanya kabar bohong.” Akui Hoo Ja. Tuan Kim tak percaya kalau itu kabar bohong.
“Kita ada di pihak yang sama. Kau bisa memberitahuku. Beri tahu aku. Aku tidak akan memberi tahu siapa pun. Bibirku terkunci rapat. Beri tahu aku.” Kata Tuan Kim
Hoo Ja terus mengelak, tapi Tuan Kim tak percaya karena sudah mendengar kalau Hoo Ja yang mengangkat Yang Jung Gook. Hoo Ja terlihat marah dengan sikap Tuan Kim kalau sudah menyangkal dan Tuan Kim tak percaya dengan yang dikatakan.
“Aku tidak percaya kepadamu karena aku mendengar itu dari sumber lain. Mereka melihatmu keluar masuk markas kampanye dia.” Jelas TuanKim
“Kau punya kekasih, kan? Selain istrimu.” Ucap Hoo Ja. Tuan Kim terlihat kaget mendengarnya.
“Dengar, Anggota Dewan Kim... Aku tahu nama wanita itu Jun Hae Min, dia seorang mahasiswi berusia 24 tahun tinggal di apartemen jutaan dolar yang dibelikan oleh kekasihnya, tapi aku akan diam saja soal itu.” Jelas Hoo Ja yang membuat Tuan Kim terdiam.
“Menurutmu kenapa? Privasi.Aku tidak bicara karena itu privasimu.” Tegas Hoo Ja.
“Tapi siapa yang mengatakan itu kepadamu? Beri tahu aku Siapa yang memberitahumu? Beri tahu aku. Dan uang jutaan dolar itu tidak semuanya uangku. Aku meminjam.” Kata Tuan Kim mulai gugup.
“Entah kau meminjam atau makan dari bunga pinjaman, sama sekali bukan urusanku. Mari kita saling menghargai privasi masing-masing. Jangan mencoba untuk mengetahui segalanya. Orang yang tahu segalanya selalu menjadi yang pertama mati di dalam film.” Tegas Hoo Ja
“Teganya kau bicara begitu, Aku terluka.” Keluh Tuan Kim lalu mengeluarkan ponsel yang bergetar saat sek masuk membawakan minum. 





Tuan Kim berbicara mengaku sedang ada urusan bisnis lalu berteriak kaget,  Hoo Ja mencoba mendengar dari teriak Tuan Kim. Tuan Kim meminta anak buahnya agar bicara pelan-pelan dan menndengar kalau Perantara mereka tertangkap polisi...
Detektif Lee bertanya pada Tuan Sung Siapa yang mempekerjakannya, Tuan Sung hanya diam saja. Tapi Tuan Kim mengetahui kalau Tuan Sung mengatakan siapa agen penjualnya. Akhirnya pria lain datang dan Detektif Koo yang menginterogasinya. 

“Kau bekerja dengan siapa?” tanya Detektif Koo, Tuan Kim yang mendengarnya binggung bertanya siapa itu Jo Man Soo dan itu adalah Perwakilan dari pengembang
“Seberapa tinggi posisi dia?” tanya Detektif Na pada Joo Man Soo.
“Jika dia turun tangan, maka kau akan terluka.” Ucap Joo Man Soo. Detektif Na pikir kalau Itu bukan urusan Joo Man Soo.
Tuan Kim berteriak kesal karena anak buahnya terus bergumam meminta agar Bicara dengan jelas kalau Perwakilan pengembang ditangkap dan ingin tahu kelanjutanya. Mi Young datang meminta Tuan Joo agar  Berhenti main-main agar memeriksa saja rekeningnya.
Tuan Kim yang mendengarnya kaget tentang Rekening bank, Hoo Ja pun ingin tahu Rekening bank apa. Detektif Na bertanya apakah  Rekening bank milik Tuan Joo.
“Dengan begitu, kita bisa menemukan orang yang menjamin dia. Gali setiap orang yang melakukan transaksi dengannya. Setiap anggota dewan dan politikus yang terlibat akan diselidiki dengan detail berapa pun usia dan apa pun posisi mereka.” Jelas Mi Young
“Beberapa pegawai negeri yang menerima suap telah ditahan. Lalu? Para polisi itu. Para polisi menerima suap? Siapa?” Ucap Tuan Kim 




Mi Young akhirnya menemui seniornya dalam ruangan sebagai polisi yang menerima suap lalu memborgolnya. Tuan Kim pun ingin tahu  Siapa dari orang mereka yang terlibat hingga  panik seperti ini, lalu kaget mengetahui Anggota Dewan Cho Hyung Tae
Tuan Joo memberikan uang dalam koper pada Tuan Cho dan juga pria lain, Tuan Kim tak percaya kalau Anggota Dewan Cho Hyung Tae merupakan ipar dari wakil pengembang dan Anggota Dewan Jang Dong Suk juga ada di sana saat itu.
“Anggota Dewan Lee Wong Geun. Anggota Dewan Seok Gwang Hee. Anggota Dewan Jang Choong Bae. Anggota Dewan Joo Myung Hwan. Jadi, mereka berempat menerima suap dari bajingan itu... Hei. Di mana mereka sekarang? Di mana mereka dan sedang apa?” teriak Tuan Kim marah 


Siaran berita di TV, Tuan Cho memberikan pernyataan dengan anggota lain dibelakangnya.
“Aku yang paling tahu daripada siapa pun, betapa mengejutkannya hal ini bagi rakyat kita yang hebat yang telah memberiku dukungan terus menerus serta tanpa akhir.” Ucap Tuan Cho
“Aku bersumpah kepada kalian bahwa aku tidak bersalah dalam permasalahan ini, tapi fakta-fakta independen dalam perihal ini, kami mengumumkan mulai hari ini bahwa kami akan mengundurkan diri dari Majelis Nasional.” Tegas Tuan Cho
Tuan Kim dan Hoo Ja duduk terdiam melihat berita di TV, Tuan Kim pun memberitahu Hoo Ja kalau mereka dalam masalah karena orang-orang itu adalah semua ada di pihak mereka. Ia menjelaskan kalau anggota dewan itu akan mendukung suara perihal pencabutan pengaturan suku bunga.
“Kita kehilangan empat orang. Sekarang bagaimana? Kita harus bagaimana?” ucap Tuan Kim binggung
“Mulai sekarang, kami akan mundur dari kekuasaan sebagai anggota dewan dan sepenuhnya patuh pada penyelidikan yang tengah berlangsung. Sekali lagi, kami memohon maaf kepada orang-orang yang telah kami sakiti dan kecewakan.” Ucap Tuan Cho
“Semua telah direncanakan. Temukan dalang di balik semua ini. Temukan dan bawa dia ke hadapanku sekarang juga!” teriak Hoo Ja berteriak marah 


Jung Kook duduk diam dalam ruangan teringat dengan ucapan Hoo Ja “ Jangan lakukan apa pun hingga Undang-undang Pengaturan Suku Bunga dicabut. Cukup hadir di kantor.” Lalu terlihat gugup dalam ruangan sambil mondar mandir.
“Aku hanya memberi tahu kalian, tapi aku dan Anggota Dewan Yang berperan penting dalam menangkap penipu itu.” Ucap Wang Goo berbicaar pada wartawan bahkan memperlihatkan cara melawan penjahat.
Jung Kook terlihat makin gugup dalam ruangan, Di dalam kantin anggota dewa membahas kalau  itu ulah orang dalam yang membuat keenam anggota dewan mengundurkan diri dan ingin tahu Siapa orangnya. Pria lain tak percaya siapa yang melakukan tindakan berani itu.
“Aku tahu.” Ucap Charles keluar dari persembunyian begitu juga Seung Yi mengaku juga tahu siapa orangnya.
Jung Kook akhirnya keluar dari ruangan sudah banyak wartawan yang menunggu langsung bertanya “Anggota Dewan Yang... Apa Anda tahu ada anggota dewan yang terlibat dalam penipuan tersebut? Tolong pernyataannya.”
“Kami dengar istri Anda, Kim Mi young, memimpin kasus ini. Apa kalian menyelidiki ini bersama? Anda mendapatkan perhatian yang begitu besar begitu bergabung dengan Majelis. Tolong beri tahu kami perasaan Anda.” Tanya wartawan. Joo Myung hanya bisa melonggo menonton berita. 

“Aku tidak melakukan sesuatu yang hebat. Aku hanya menyelesaikan sebuah keluhan warga. Aku hanya melakukan tugas sebagai anggota dewan. Aku ingin menekankan hal itu. Semua perhatian yang aku terima sekarang ini sedikit berlebihan.” Ucap Jung Kook  memberikan pernyataan.
“Satu hal yang bisa aku katakan dengan pasti. Aku sama sekali tidak tahu anggota-anggota dewan lain menerima suap dari mereka. Aku Sama sekali tidak tahu. “ tegas Jung Kook. Hoo Ja menonton dengan tatapan sinis.
“Aku mengirim satu orang dan dia menyingkirkan enam orang.” Keluh Hoo Ja menatap sinis melihat caption berita "Anggota Dewan Yang Mengungkap Sebuah Kejahatan Geng yang  Melibatkan Anggota Dewan Yang Korupsi"
Bersambung ke episode 27

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar