PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Pagi hari
Jung Kook
duduk diam di ruanganya, tiba-tiba seorang pria dan gerombolan lainnya datang
memastikan kalau ia adalah Anggota Dewan Yang Jung Gook. Jung Kook membenarkan
dan bertanya apakah ada yang bisa dibantu. Si pria meminta Jung Kook agar bisa
membantu mereka.
“Hanya
kau yang bisa membantu kami.. Tolong, kami mohon kepadamu.” Ucap si pria pada
Jung Kook begitu juga dengan ibu-ibu yang lainya.
Joo Myung
yang mendengarnya bertanya apakah Jung Kook
ingin menolong para korban yang telah ditipu. Jung Kook membenarkan, Joo
Myung ingin tahu alasan Jung Kook ingin melakukan itu padahal Mereka bukan dari
distrik tempat Jung Kook.
“Kim Nam
Ah tidak mau menemui mereka. Mereka mencoba selama satu bulan, tapi tidak
pernah bertemu dengannya, meski dia adalah anggota dewan mereka. Itu alasan
mereka menemuiku.”jelas Jung Kook. Joo
Myung tak percaya mendengarnya,
“Itu
tidak mengejutkan. Dia sama sekali tidak menghargai para warga.” Komentar Joo
Myung
“Tapi apa
aku bisa melakukan ini? Hoo Ja melarang melakukan hal yang menarik perhatian.
Menanggapi keluhan warga tidak menarik perhatian.” Kata Jung kook khawatir.
“Kau
tidak akan masuk televisi. Ini lebih produktif daripada menyusun sebuah RUU
untuk orang bodoh sepertimu.” Ejek Joo Myung
“Jangan
bercanda. Jadi ini tidak akan menimbulkan masalah, kan?” kata Jung Kook
memastikan. Joo Myung membenarkan.
“Kalau
begitu akan kulakukan karena kau bilang begitu, mengerti?” kata Jung Kook ingin
Joo Myung juga bertangung jawab.
“Jangan
kurang ajar. Jika terjadi sesuatu, ini salahmu.” Tegas Joo Myung
Jung Kook
mengeluh Joo Myung yang bicara soal kesalahan, karena menurutnya ini hanya
keluhan warga setempat dan meminta agar Joo Myung Tenang saja dan yakin tidak
akan terjadi apa-apa. Joo Myung ingin tahu alasan Jung Kook ingin melakukan
ini.
“Bukankah
lebih baik mengikuti perintah Pimpinan Park? Akan lebih mudah jika kau tidak
melakukan apa pun.” Kata Joo Myung
“Seperti
yang kau tahu, aku menjadi anggota dewan agar bisa berguna. Jadi, aku ingin melakukan
sesuatu yang berguna, tapi tidak bisa. Aku terlalu bodoh dan tidak tahu cara
melakukan apa pun. Kita tidak mendapat balasan...” kata Jung Kook akhirnya
bertemu dengan para warga yang melapor.
“Tapi
sepertinya ini sesuatu yang bisa kukerjakan. Aku tidak bisa membuat hukum, dan
tidak diperlakukan sebagai anggota dewan. Setidaknya aku harus melakukan ini. Bagaimanapun
juga, aku seorang anggota dewan. Aku tidak ingin menjadi orang yang tidak
berguna. Dan sebuah keluhan warga soal penipuan? Itu keahlianku.” Tegas Jung
Kook
“Kau
terdengar makin meyakinkan. Omong-omong, apa kau juga melakukan penipuan
distribusi properti?” tanya Joo Myung. Jung Kook mengelengkan kepala.
“Lalu
bagaimana kau akan menangkap mereka?” tanya Joo Myung, Jung Kook mengaku
Seseorang yang dikenal ahli dalam penipuan distribusi properti.
Joo Myung
kaget mendengarnya, Jung Kook menegaskan kalau Joo Myung juga kenal dengannya.
Di
ruangan
Mi Jin
menelp seseorang bertanya Apa kenal
orang yang bekerja di Innam-dong wilayah Seowon belakangan ini, yaitu Penipuan
akun mati, setelah itu menyuruh anaknya agar mencoret nama Jo Pil Sung. Ha Roo
pun mencoret dari daftar nama.
Jung Kook
kaget melihat kaki adiknya sudah ada diatas meja, Mi Jin terlihat ingin lebih
santai menelp bertanya apakah kenal orang yang bisa melakukan penipuan, tapi
malah berbicara dengan orang asing.
“Dia bisa
berbicara dalam 15 bahasa demi keamanan. Dia diberkati.” Kata Wang Goo
terpesona, Mi Jin lalu menyuruh Seung Yi
untuk membawakan minum.
“Dari
semua orang... Berani sekali kau menyuruhku! Kau bisa Ambil sendiri.” Teriak
Seung Yi marah
“Sepertinya
kamu perlu dihajar lagi.” Ucap Mi Jin marah, akhirnya keduanya saling
menjambak. Charles dan Wang Goo mencoba untuk merelai tapi keduanya seperti
terus berkelahi. Ha Roo memilih pergi menatap keluar jendela.
“Hentikan!..
Hei.. Mi Jin. Lihat Ha Roo... Apa kau tidak malu?” teriak Jung Kook marah,
Keduanya pun hanya diam saja.
Mi Jin
terus berbicara dalam berbagai bahasa dan semua orang mencoba untuk terjaga.
Wang Goo seperti sangat senang melihat Mi Jin menurutnya sangat manis. Akhirnya
semua tertidur, Seung Yi mencari
kesempatan memegang tangan Wang Goo, tapi Wang Goo menolaknya. Mi Jin memanggil
Jung Kook yang setengah tertidur.
“Ketemu....
"540-12 Innam-dong, Kota Seowon" Namanya Sung Dae Chul. Seorang
perantara dari Ulsan yang menemukannya. Kakak bisa menemui dia di alamat ini. Katanya
dia berencana untuk ke luar kota, jadi, segera laporkan dia.” Ucap Mi Jin
dengan penuh semangat.
“Laporkan
atas apa? Kita harus menangkapnya sendiri.”kata Jung Kook. Mi Jin heran kenapa
Jung Kook harus melakukan itu
“Serahkan
saja dia ke polisi.” Kata Mi Jin, Jung Kook tak percaya adiknya bisa mengatakan
hal itu
“Kita
akan bilang apa? Penipu bersaudara menangkap dia?” keluh Jung Kook. Mi Jin pun
berpikir kalau Jung Kook memang harus menangkapnya sendiri.
“Omong-omong,
kenapa Kakak membantu orang-orang ini? Apa mereka membayar Kakak?” tanya Mi Jin
heran
“Untuk
apa kakak menerima uang dari mereka? Ini karena kakak seorang anggota dewan. Semua
orang ini adalah rakyat Korea. Jika bukan kakak yang menolong mereka, lalu
siapa? Mi Jin... Kakak selalu mendahulukan orang lain.” Kata Jung Kook dengan
bangga.
Mi Jin
menutup wajahnya seperti silau melihat wajah Jung Kook seperti malaikat yang
bersinar. Ha Roo tiba-tiba terbangun mengeluh meminta pamanya itu berhenti
berlagak keren. Sinar dari wajah Jung Kook pun akhirnya meredup.
“Jangan
lupa membayar upah kami.. Kalau tidak, akan kulaporkan ke Bibi.” Ucap Ha Roo
lalu melangkah pergi. Jung Kook hanya bisa melonggo melihat tingkah
keponakanya.
Charles
terlihat ketakutan menatap lorong yang gelap didepanya, ditanganya sudah ada
kotak makanan "Santapan Hong Kong". Akhirnya Ia memberanikan diri
berjalan lalu menekan bel salah satu ruangan. Seorang pria keluar bertanya apa
ada yang bisa dibantu.
“Jasa
antar makanan.” Kata Charles mencoba untuk tak gugup. Si pria merasa tidak
memesan apa pun.
“Begini, kami
baru buka hari ini. Jadi, kami menyediakan makanan gratis untuk warga
sekitar.”jelas Charles
“Begitu
rupanya... Masuklah. Ini Pas sekali. Aku memang sedang lapar.” Kata Si pria
akhirnay mempersilahkan Charles masuk.
Charles
memperhatikan seluruh ruangan yang kosong dan ada sofa panjang. Si pria
menyuruh Charles agar menaruh makanan diatas meja. Charles bertanya apakah pria
itu hanya sendirian. Si pria heran karena Charles malah menanyakan hal itu.
“Sepertinya
ini terlalu banyak untuk dimakan olehmu sendiri.” Ucap Charles gugup.
“Tinggalkan
semua makanan yang kau bawa. Kau bilang ini gratis.” Keluh si pria.
Tinggalkan
saja semua mangkuk dan piring di luar begitu selesai makan, Selamat menikmati”
ucap Charles mengerti bergegas
mengeluarkan semua lalu melesat pergi.
Charles
bergegas kembali ke mobil memberitahu kalau Tidak ada orang lain dan pria itu hanya
sendiri. Jung Kook tak percaya mendengarnya, lalu menyuruh Seung Yi tetap dalam
mobil dan hanya mereka bertiga yang masuk bertemu dengan Tuan Sung.
“Tamatlah
riwayatmu.” Ucap Jung Kook dengan gagap berani masuk bersama dengan Wang Goo serta Charles.
“Apa kau
Sung Dae Chul? Apa kau yang melakukan penipuan distribusi properti di
Innam-dong?” ucap Jung Kook seperti sangat berani.
“Kenapa
aku harus... Apa kau perlu dihajar? Siapa kau?” tanya Tuan Sung yang sedang
sibuk makan.
“Aku
Anggota Dewan Yang Jung Gook.” Kata Jung Kook dengan bangga memperlihatan
lencana pada bajunya "Majelis Nasional Republik Korea"
Tuan Sung
mengeluh melihat Jung Kook dan dua temanya, saat itu gerombolan lain keluar
dari pintu depan. Jung Kook panik lalu mengeluh dengan Charles karena tadi
bilang bilang dia sendiri.
“Kenapa
di belakang sana ada ruangan? Seharusnya itu tidak di sana...” ucap Charles
juga ketakutan.
“Bisa
permisi sebentar? Sepertinya aku akan melakukan hal yang tercela. Bagaimanapun
aku ajudanmu.” Kata Wang Goo
“Kenapa
kau bicara seperti itu? Kau seperti profesional.” Ucap Jung Kook heran. Wang
Goo mengelak.
“Tidak
sekali pun dalam hidup aku pernah dipukul oleh orang lain.” Kata Wang Goo. Jung
Kook pikir akan segera pergi.
“Kau
menunjukkan kelemahanmu... Kau sudah 15 kali menggigit bibir. Apa kau gugup? Apa
aku membuatmu takut?” kata Wang Goo lalu menyuruh mereka maju.
Semua
anak buah Tuan Sung mulai menyerang, Wang Goo bisa dengan cepat melawanya. Jung
Kook dan Charles tak percaya melihatnya. Tuan Sung tiba-tiba datang langsung
menarik tali didada Wang Goo dan saat
itulah Wang Goo langsung jatuh pingsan.
“Hari ini
kau dipukul untuk kali pertama. Anak-anak.” Ucap Tuan Sung menyuruh mereka
menyerang.
Jung Kook
mencoba lagi akhirnya mengambil alat pemadam kebakaran sambil berteeriak “Wang
Go! Kau di mana?” dan ruangan pun tak terlihat anak buah Tuan Sung.
Wang Goo
akhirnya sudah dalam posisi push up, dipukul bagian bokongnya dengan kayu dan
menahan rasa sakit. Jung Kook diminta
untuk merunduk sekarang juga, Ia menegaskan dirinya seorang anggota dewan. Tuan
Sung menegaskan dirinya itu presiden.
Saat itu
tiba-tiba Mi Young datang menyuruh semua Diam di tempat dan tangkap Tuan Sung.
Jung Kook kaget melihat Mi Young datang bersama dengan teman-temanya, seperti
penyelamat untuk dirinya.
Flash Back
Mi Young
menerima telp dari Mi Jin seperti kaget tentang keberadaan Jung Kook dan ingin
tahu pergi kemana suaminya itu. Mi Jin memberitahu kalau Jung Kook pergi
menangkap penipu untuk menyelesaikan keluhan warga.
“Itu
sebabnya aku menelepon. Menurutku, Kakak harus tahu.” Kata Mi Jin, Mi Young
ingin tahu Di mana alamatnya?
Jung Kook
tersenyum bahagia melihat Mi Young merengek meminta bantuan. Mi Young marah
sambil bertanya Tikus mana yang menyentuh suaminya. Tuan Lee pikir Sepertinya mereka semua memukul paling tidak satu kali. Tuan Koo ingin tahu
apa yang harus mereka lakukan.
“Bagaimana
lagi? Kita harus memberikan balasan yang setimpal.” Ucap Mi Young akhirnya
mengajak anak buahnya untuk menyerang.
Mi Young
dengan pemukul baseball melawan semua anak buah Tuan Sung, Jung Kook, Charles
dan Wang Goo melipir didepan pintu, hanya bisa melonggo melihat polisi yang
sangat berani. Saat itu Tuan Sung berusaha untuk kabur. Jung Kook ingin
mengejar tapi Mi Young seperti khawatir, Jung Kook menyakinkan istrinya kalau
pasti bisa.
Tuan Sung
mencoba kabur, Jung Kook pun mengejarnya. Tuan Sung berhasil terhindar dari
mobil yang lewat. Jung Kook mencoba seperti layaknya super hore berselunjur
diatas kap mobil tapi selangkanya malah terkena lampu yang diatas mobil.
Tuan Sung
tersenyum bahagia melihatnya, Jung Kook mencoba untuk menyadarakan dirinya yang
lemas. Tuan Sung tak melihat jalan terjatuh pada lubang jalan yang sedang
terbuka. Jung Kook pun bisa mengulur waktu karena Tuan Sung juga sedang
berusaha keluar.
Keduanya
saling kejar-kejaran walaupun dalam kedaaan sakit, Jung Kook mencoba mengejar
dengan pengemudi skuter. Keduanya
akhirnya berlari sampai ke jembatan, Tuan Sung seperti sudah sangat kelelahan
akhirnya menjatuhkan tubuhnya. Jung Kook berteriak bahagia kaean akhirnya Tuan
Sung tertangkap.
Didalam
kantor polisi
Anak buah
Tuan Sung sedang diinterogasi oleh Mi Young dkk. Jung Kook mengintip dari
dinding terlihat bangga meihat istrinya sebagai polisi. Mi Young akhirnya
menemui suaminya mengeluh karena masuk ada dikantor padahal sudah menyuruhnya
untuk pulang. Jung Kook mengaku baru mau
pulang.
“Seharusnya
kau menghubungi polisi. Bagaimana jika Mi Jin tidak memberitahuku?” keluh Mi
Young
“Maaf...
Karena keadaan, aku tidak bisa.” Ucap Jung Kook menutupi alasan karena tak
ingin identitasnya sebagai penipu terbongkar.
“Aku
belum pernah dengar ada seorang anggota dewan yang menangani seorang penipu untuk
menyelesaikan keluhan warga. Bagaimana kau bisa terpikir untuk pergi ke sana?”
omel Mi Young
Jung Kook
tiba-tiba menarik Mi Young lebih dekat, Mi Young heran dengan tingkah suaminya.
Jung Kook memberitahu kalau Hasilnya
baik Dan itu membantu meningkatkan perolehannya jadi meminta istrinya agar
jangan marah.
Saat itu
si pria datang dengan para ibu-ibu menjabat tangan Jung Kook mengucapkan Terima
kasih karena sudah menyelamatkan mereka. Mi Young pun tersenyum bangga melihat
suaminya yang bisa membantu rakyat.
Tuan Choi
menyambut Tuan Kim didepan pintu lift, Tuan Kim mengeluh karena Tuan Choi harus
menunggunya, Tuan Choi pun mengantarkan Tuan Kim sampai ke ruangan bosnya. Hoo
Ja pun mengajak Tuan Kim untuk duduk bersama disofa.
“Sepertinya
waktu itu aku sudah kelewatan... Maaf.” Kata Hoo Ja. Tuan Kim mengaku tak
masalah.
“Tidak.
Tidak boleh bilang tidak apa-apa. Seharusnya kau merasa cemas. Agar kau bisa menerima
permintaan maaf dariku. Bisa tolong pinjamkan kunci mobilmu kepada Pak Choi?”
kata Hoo Ja memberikan kode.
“Kau
tidak bisa terus memberiku begitu banyak hal atau aku harus menerimanya... tapi
Baiklah. Akan aku terima.” Ucap Tuan Kim lalu memberikan kunci mobilnya
memberitahu plat mobilnya.
“Apa
sekarang kita bisa bicara masalah pekerjaan?” kata Hoo Ja, Tuan Kim pun
mempersilahkan.
“Kapan
rapat umum akan berlangsung? Aku sedang
terburu-buru.” Ucap Hoo Ja.
“Aku
menekan anggota dewan kami dan pemimpin partai. Paling tidak satu pekan. Kurasa
kita akan bertemu sebelum itu.”jelas Tuan Kim
“Bagus..
Kau mengatasi masalah dengan cepat.” Kata Hoo Ja. Tuan Kim pikir itu sudah
pasti.
“Sebanyak
150 anggota dewan yang setuju untuk berpihak kepada kita sudah mantap, bukan?”
tanya Hoo Ja.
“Masalahnya,
satu atau dua dari mereka bersikap sedikit kurang tegas tapi sepertinya aku
bisa menggiring mereka ke pihak kita jika dilakukan dengan baik.” Jelas Tuan
Kim. Hoo Ja ingin tahu bagaimana dengan itu.
“Kita
memegang kasus pengabaian real estat kepada Lee Chang Suk dari Partai Minjin. Dan
Baek Mi Jin dari Partai Changjo... Anak-anaknya pengguna narkoba atau
semacamnya.” Jelas Tuan Kim
“Itu
sudah pasti. Sekarang aku bisa tidur dengan tenang, semua berkatmu.” Kata Hoo
Ja tertawa bahagia.
Tuan Kim
pun mengaku ada yang ingin ditanyakan pada Hoo Ja, Hoo Ja pun mempersilahkan.
Tuan Kim mendengar kabar bahwa Hoo Ja yang
menjadikan Yang Jung Gook sebagai anggota dewan jadi ingin memastikan apakah
itu benar.
“Tidak.
Itu hanya kabar bohong.” Akui Hoo Ja. Tuan Kim tak percaya kalau itu kabar
bohong.
“Kita ada
di pihak yang sama. Kau bisa memberitahuku. Beri tahu aku. Aku tidak akan
memberi tahu siapa pun. Bibirku terkunci rapat. Beri tahu aku.” Kata Tuan Kim
Hoo Ja
terus mengelak, tapi Tuan Kim tak percaya karena sudah mendengar kalau Hoo Ja
yang mengangkat Yang Jung Gook. Hoo Ja terlihat marah dengan sikap Tuan Kim
kalau sudah menyangkal dan Tuan Kim tak percaya dengan yang dikatakan.
“Aku
tidak percaya kepadamu karena aku mendengar itu dari sumber lain. Mereka
melihatmu keluar masuk markas kampanye dia.” Jelas TuanKim
“Kau
punya kekasih, kan? Selain istrimu.” Ucap Hoo Ja. Tuan Kim terlihat kaget
mendengarnya.
“Dengar,
Anggota Dewan Kim... Aku tahu nama wanita itu Jun Hae Min, dia seorang
mahasiswi berusia 24 tahun tinggal di apartemen jutaan dolar yang dibelikan oleh
kekasihnya, tapi aku akan diam saja soal itu.” Jelas Hoo Ja yang membuat Tuan
Kim terdiam.
“Menurutmu
kenapa? Privasi.Aku tidak bicara karena itu privasimu.” Tegas Hoo Ja.
“Tapi siapa
yang mengatakan itu kepadamu? Beri tahu aku Siapa yang memberitahumu? Beri tahu
aku. Dan uang jutaan dolar itu tidak semuanya uangku. Aku meminjam.” Kata Tuan
Kim mulai gugup.
“Entah
kau meminjam atau makan dari bunga pinjaman, sama sekali bukan urusanku. Mari
kita saling menghargai privasi masing-masing. Jangan mencoba untuk mengetahui
segalanya. Orang yang tahu segalanya selalu menjadi yang pertama mati di dalam
film.” Tegas Hoo Ja
“Teganya
kau bicara begitu, Aku terluka.” Keluh Tuan Kim lalu mengeluarkan ponsel yang
bergetar saat sek masuk membawakan minum.
Tuan Kim
berbicara mengaku sedang ada urusan bisnis lalu berteriak kaget, Hoo Ja mencoba mendengar dari teriak Tuan
Kim. Tuan Kim meminta anak buahnya agar bicara pelan-pelan dan menndengar kalau
Perantara mereka tertangkap polisi...
Detektif
Lee bertanya pada Tuan Sung Siapa yang mempekerjakannya, Tuan Sung hanya diam
saja. Tapi Tuan Kim mengetahui kalau Tuan Sung mengatakan siapa agen
penjualnya. Akhirnya pria lain datang dan Detektif Koo yang menginterogasinya.
“Kau
bekerja dengan siapa?” tanya Detektif Koo, Tuan Kim yang mendengarnya binggung
bertanya siapa itu Jo Man Soo dan itu adalah Perwakilan dari pengembang
“Seberapa
tinggi posisi dia?” tanya Detektif Na pada Joo Man Soo.
“Jika dia
turun tangan, maka kau akan terluka.” Ucap Joo Man Soo. Detektif Na pikir kalau
Itu bukan urusan Joo Man Soo.
Tuan Kim
berteriak kesal karena anak buahnya terus bergumam meminta agar Bicara dengan
jelas kalau Perwakilan pengembang ditangkap dan ingin tahu kelanjutanya. Mi
Young datang meminta Tuan Joo agar Berhenti
main-main agar memeriksa saja rekeningnya.
Tuan Kim
yang mendengarnya kaget tentang Rekening bank, Hoo Ja pun ingin tahu Rekening
bank apa. Detektif Na bertanya apakah Rekening
bank milik Tuan Joo.
“Dengan
begitu, kita bisa menemukan orang yang menjamin dia. Gali setiap orang yang
melakukan transaksi dengannya. Setiap anggota dewan dan politikus yang terlibat
akan diselidiki dengan detail berapa pun usia dan apa pun posisi mereka.” Jelas
Mi Young
“Beberapa
pegawai negeri yang menerima suap telah ditahan. Lalu? Para polisi itu. Para
polisi menerima suap? Siapa?” Ucap Tuan Kim
Mi Young
akhirnya menemui seniornya dalam ruangan sebagai polisi yang menerima suap lalu
memborgolnya. Tuan Kim pun ingin tahu
Siapa dari orang mereka yang terlibat hingga panik seperti ini, lalu kaget mengetahui Anggota
Dewan Cho Hyung Tae
Tuan Joo
memberikan uang dalam koper pada Tuan Cho dan juga pria lain, Tuan Kim tak
percaya kalau Anggota Dewan Cho Hyung Tae merupakan ipar dari wakil pengembang
dan Anggota Dewan Jang Dong Suk juga ada di sana saat itu.
“Anggota
Dewan Lee Wong Geun. Anggota Dewan Seok Gwang Hee. Anggota Dewan Jang Choong
Bae. Anggota Dewan Joo Myung Hwan. Jadi, mereka berempat menerima suap dari
bajingan itu... Hei. Di mana mereka sekarang? Di mana mereka dan sedang apa?”
teriak Tuan Kim marah
Siaran
berita di TV, Tuan Cho memberikan pernyataan dengan anggota lain dibelakangnya.
“Aku yang
paling tahu daripada siapa pun, betapa mengejutkannya hal ini bagi rakyat kita yang
hebat yang telah memberiku dukungan terus menerus serta tanpa akhir.” Ucap Tuan
Cho
“Aku
bersumpah kepada kalian bahwa aku tidak bersalah dalam permasalahan ini, tapi
fakta-fakta independen dalam perihal ini, kami mengumumkan mulai hari ini bahwa
kami akan mengundurkan diri dari Majelis Nasional.” Tegas Tuan Cho
Tuan Kim
dan Hoo Ja duduk terdiam melihat berita di TV, Tuan Kim pun memberitahu Hoo Ja
kalau mereka dalam masalah karena orang-orang itu adalah semua ada di pihak
mereka. Ia menjelaskan kalau anggota dewan itu akan mendukung suara perihal
pencabutan pengaturan suku bunga.
“Kita
kehilangan empat orang. Sekarang bagaimana? Kita harus bagaimana?” ucap Tuan
Kim binggung
“Mulai
sekarang, kami akan mundur dari kekuasaan sebagai anggota dewan dan sepenuhnya
patuh pada penyelidikan yang tengah berlangsung. Sekali lagi, kami memohon maaf
kepada orang-orang yang telah kami sakiti dan kecewakan.” Ucap Tuan Cho
“Semua
telah direncanakan. Temukan dalang di balik semua ini. Temukan dan bawa dia ke
hadapanku sekarang juga!” teriak Hoo Ja berteriak marah
Jung Kook
duduk diam dalam ruangan teringat dengan ucapan Hoo Ja “ Jangan lakukan apa pun
hingga Undang-undang Pengaturan Suku Bunga dicabut. Cukup hadir di kantor.”
Lalu terlihat gugup dalam ruangan sambil mondar mandir.
“Aku
hanya memberi tahu kalian, tapi aku dan Anggota Dewan Yang berperan penting
dalam menangkap penipu itu.” Ucap Wang Goo berbicaar pada wartawan bahkan
memperlihatkan cara melawan penjahat.
Jung Kook
terlihat makin gugup dalam ruangan, Di dalam kantin anggota dewa membahas
kalau itu ulah orang dalam yang membuat
keenam anggota dewan mengundurkan diri dan ingin tahu Siapa orangnya. Pria lain
tak percaya siapa yang melakukan tindakan berani itu.
“Aku
tahu.” Ucap Charles keluar dari persembunyian begitu juga Seung Yi mengaku juga
tahu siapa orangnya.
Jung Kook
akhirnya keluar dari ruangan sudah banyak wartawan yang menunggu langsung
bertanya “Anggota Dewan Yang... Apa Anda tahu ada anggota dewan yang terlibat
dalam penipuan tersebut? Tolong pernyataannya.”
“Kami
dengar istri Anda, Kim Mi young, memimpin kasus ini. Apa kalian menyelidiki ini
bersama? Anda mendapatkan perhatian yang begitu besar begitu bergabung dengan
Majelis. Tolong beri tahu kami perasaan Anda.” Tanya wartawan. Joo Myung hanya bisa melonggo menonton berita.
“Aku tidak
melakukan sesuatu yang hebat. Aku hanya menyelesaikan sebuah keluhan warga. Aku
hanya melakukan tugas sebagai anggota dewan. Aku ingin menekankan hal itu. Semua
perhatian yang aku terima sekarang ini sedikit berlebihan.” Ucap Jung Kook memberikan pernyataan.
“Satu hal
yang bisa aku katakan dengan pasti. Aku sama sekali tidak tahu anggota-anggota
dewan lain menerima suap dari mereka. Aku Sama sekali tidak tahu. “ tegas Jung
Kook. Hoo Ja menonton dengan tatapan sinis.
“Aku
mengirim satu orang dan dia menyingkirkan enam orang.” Keluh Hoo Ja menatap
sinis melihat caption berita "Anggota Dewan Yang Mengungkap Sebuah
Kejahatan Geng yang Melibatkan Anggota
Dewan Yang Korupsi"
Bersambung
ke episode 27
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar