PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 02 Mei 2019

Sinopsis Her Private Life Episode 7 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Nyonya Eom datang membawa barang ke dalam ruangan rapat dengan Sek Kim lalu duduk ditengah. Ryan langsun memperingatakan Sek Kim untuk Kedepannya, jika berencana untuk berkunjung k tolong melapor kepadaku setidaknya tiga jam sebelumnya.
“Aku harap kau tidak berkunjung seperti ini tanpa pemberitahuan lagi.” Tegas Ryan.
“Mr. Gold... Aku, Eom So Hye. Apa Maksudmu, aku perlu izin untuk mengunjungi galeriku sendiri?”keluh Nyonya Eom.
“Apa Kau mengakui privatisasi galeri ini?” ucap Ryan. Nyonya Eom mengeluh Ryan yang bisa bilang itu
“Aku benci kata-kata seperti pengakuan, interogasi, atau penangkapan. Aku sangat membencinya.” Kata Nyonya Eom. 

“Direktur Eom, kami berada di tengah rapat sekarang.” Ucap Duk Mi. Nyonya Eom mengaku juga sangat sibuk.
“Aku harus menyiapkan makanan ringan untuk Hyo Jin sendiri, dan aku juga harus membawa makanan untuk suamiku di penjara karena selera pilih-pilihnya. Ini sangat melelahkan.” Keluh Nyonya Eom.
“Sung Kyul... Apa yang kau lakukan minggu depan ketika galeri tutup?” tanya Nyonya Eom.
“Minggu depan adalah ketika Shi An mengadakan acara penanda tanganannya.” Gumam Duk Mi lalu bertanya balik kenapa bertanya.
“Aku dapat beberapa teman baru baru-baru ini. Bernama "WREO". Artinya, "Istri-istri pelanggar ekonomi." WREO. Mereka bilang  ingin tur galeri. Jadi Sung Kyul, bisakah kau jadi pemandu wisata itu?” kata Nyonya Eom

Duk Mi terlihat kebingungan akhirnya menyanggupinya. Nyonya Eom pun senang dan akan bertemu senin depan. Ryan tiba-tiba mengatakan kalau Duk Mi tidak punya waktu pada hari itu menurutnya  Jika mereka ingin tur pribadi, maka suruh mereka datang pada jam buka.
“Apa kalian berdua ada kencan? Inilah sebabnya kenapa buruk berkencan di tempat kerja. Kau benar-benar mengacaukan suasana hati.” Sindir Nyonya Eom
“Aku senang kau tahu artinya. Jadi Pikirkan baik-baik siapa yang mengacaukan suasana hati sekarang.” Balas Ryan. Kyung Ah dan Yoo Sub yang mendengarnya hanya bisa menahan tawa.
“Apa kau marah, Jika kalian berdua tidak bisa berkencan?” sindir Nyonya Eom.
“Direktur mengadakan pertemuan dengan Cha Shi An hari itu. Ini masalah bisnis.” Ucap Kyung Ah.
Cindy langsung terlihat berbinar-binar mengaku juga ingin berpartisipasi dalam berbagai jenis pekerjaan jadi meminta agar bisa berpartisipasi dalam pertemuan itu juga. Ryan bertanya pada Kim Hyo Jin. Apa senggang hari itu. Cindy menganguk membenarkan.
“Baguslah. Kim Hyo Jin akan jadi pemandu wisata pribadi saat itu. Untuk ibunya dan anggota WREO...” ucap Ryan. Cindy terlihat marah.
“Hyo Jin.. Apa Kau bisa jadi pemandu? Itu akan membuat Ibu sangat senang. Kau harus membuat Ibu merasa bangga... Ibu sangat senang... Semoga harimu menyenangkan.” Kata Nyonya Eom lalu melangkah pergi.
“Ibu.... Ternyata aku punya rencana hari itu...” ucap Cindy mengejar ibunya, tapi Nyonya Eom tak peduli karena merasa sangat senang sekarang.
Kyung Ah dan Yoo Sub melihat Cindy itu sangat lucu. Duk Mi langsung mengucapkan terimakasih pada Ryan karena sudah menyelamatkanya.  Ryan pikir tak masalah seperti senang karena bisa membantu Duk Mi bertemu dengan Shi An. 


Kyung Ah melihat list nama Termasuk Cha Shi An dan Lee Sol dan jumlah lukisan semuanya 3 lalu Selanjutnya, jika termasuk Nho Seok, yang akan berjumlah 31. Ia bertanya pada Yoo Sub apakah sudah mengukur ukuran.  Yoo Sub memberitahu kalau Direktur  bilang untuk mengukur ukuran sesudah menandatangani kontrak.
“Bukankah Direktur terdengar sangat keren tadi?” ucap Kyung Ah. Yoo Sub bertanya kapan itu. Kyung Ah menyebut tadi saat rapat.
“Ketika dia berdiri melawan Nyonya Eom  selama rapat.” Ucap Yoo Sub sumringah. Tapi Kyung Ah pikir tak seperti itu.
“Direktur dan  NonaSung  berpura-pura seperti mereka tidak berkencan sama sekali biasanya, tapi ketika dia memihaknya saat itu, itu terlihat sangat keren.” Ucap Kyung Ah. Tapi Yoo sub tak sependapat.
“Apa... Apa yang baru saja kau katakan?” kata Da In masuk ruangan, Kyung Ah dan Yoo Sub binggung melihat Da In yang datang. 


Di ruangan, Duk Mi dan Ryan membahas tentang pameran. Duk Mi mengaku belum yakin, tapi 5 hingga 7 kolektor akan berpartisipasi dan mereka mengharapkan sekitar 50 karya seni. Ryan pikir Yang paling penting adalah mengkategorikan karya seni dan memutuskan konsep pameran.
“Apa kita harus mengategorikannyaberdasarkan kolektor atau berdasarkan tema?” tanya Duk Mi, Saat itu Da In masuk ruangan melihat keduanya. 

Ryan melihat Da In yang datang lebih awal jadi mengajak Duk Mi agar mengakhiri rapatnya. Duk Mi mengertik akan membiarkan mereka berdua bicara. Da In langsung menghadangnya lalu mengenalkan diri, sebagai Choi Da In. Duk Mi terlihat binggung.
“Aku tidak memperkenalkan diri dengan benar terakhir kali.” Ucap Da In. Duk Mi pun mengenalkan dirinya dari Cheum Gallery dan Senang bertemu dengannya. 


Akhirnya Da In dan Ryan duduk bersama, Ryan bertanya Bagaimana dengan studionya, apakah sudah memeriksa dengan baik sebelum membuat keputusan. Da In menganguk lalu bertanya apakah Ryan berkencan. Ryan terlihat terdiam.
“Aku dengar kau berkencan dengan Sung Duk Mi. Apa itu benar?” tanya Da In
“Sepertinya aku tidak harus menjawab.” Ucap Ryan. Da In terlihat kecewa karena Ryan yang tidak menyangkalnya.
“Ayo kita makan malam lain kali... Sampai jumpa.” Ucap Da In berjalan pergi. 

Duk Mi melamun teringat saat Ryan bertemu dengan Da In di depan gallery, lalu Da In memeluk Ryan mengaku sangat merindukannya.  Ia lalu mengulang Choi Da In... Da In dan menurutnya Namanya cantik, sementara ia adalah Nama Duk Mi.
“Sun Joo... Di Amerika, bukankah teman saling berpelukan sebagai salam?” ucap Duk Mi
“Bukan hanya berpelukan. Mereka bahkan dapat mencium sebagai salam.” Kata Sun Joo
“Benarkan? Bagaimana bisa ciuman jadi salam? Itu lebih istimewa.” Ucap Duk Mi mengingat saat Ryan menciumnya.
“Joo Hyuk, kenapa kau mengenakan itu di kepalamu?” kata Duk Mi melihat Joo Hyuk membawakan minum.
“Aku tidak yakin kenapa aku mengenakan ini. Bisakah kau bertanya kepada Nona Sun Joo mewakiliku?” kata Joo Hyuk. Duk Mi tak percaya mendengarnya.
“Apa Kau menyuruhnya memakai itu?” ucap Duk Mi heran. Sun Joo pikir Joo Hyuk terlihat sangat lucu.
“Joo Hyuk, buatkan secangkir teh untuk dirimu sendiri.” Kata Sun Joo genit. Duk Mi heran melihat tingkah temanya.
“Kau menyalahgunakan wewenangmu” komentar Duk Mi. Tapi Sun Joo menegaskan kalau hanya jadi Fangirl
“Ini cara ngefan-girl yang sehat.” Tegas Sun Joo, Duk Mi tak percaya kalau itu terlihat sehat bagi temanya.
“Dia terlihat pucat. Berapa banyak waktu sulit yang kau berikan padanya?” ejek Duk Mi. Sun Joo seperti tak peduli. 



Ryan berjalan pulang lalu memanggil Da In,  tapi Da In tak keluar. Ryan kembali menyuruh Da In agar keluar dan terlihat mobil yang sudah digambar dan design gambar serta telinga. Da In keluar dari persembunyian dan meminta pendapat Ryan.
“Ini karya seni pertamaku di Korea.” Ucap Da In bangga. Ryan pikir Da In benar-benar dalam kemerosotan.
“Kau terlalu jujur padaku. Aku akan lebih memperhatikanmu jika kau berbohong.” Keluh Da In
“Di mana kau dapatkan barang-barang ini?” tanya Ryan melihat mobilnya yang sudah berbeda.
“Kau berkencan dengan seseorang, jadi aku harus melakukan sesuatu. Jadi Ini hadiah.” Ucap Da In bangga.
“Kau Masuk. Aku akan memberimu tumpangan.” Kata Ryan. Da In dengan senang hati masuk mobil dan terlihat dibagian belakang ada ekor yang mengantung. 

Duk Mi sibuk menghias diri, Eun Gi menelp dari depan tendanya bertanya  Apa yang dikerjakan hari ini. Duk Mi memberitahu kalau akan pergi ke acara tanda tangan Shi An. Eun Gi mengeluh kalau benar-benar tidak mengecewakannya.
“Dia yang kau pedulikan, kan? Menjadi fan-girl adalah yang terbaik, kan?” ucap Eun Gi. Duk Mi membenarkan.
Eun Gi teringat yang dikatakan Sun Joo “Ketika aku menyukai idola, idolaku adalah pacarku. Dan ketika aku berkencan, pacarku adalah idolaku.” Lalu tersenyum bahagia bertanya apakah Duk Mi ingin menonton film sesudah acara tanda tangan
“Sesudah acara tanda tangan? Aku memiliki banyak hal yang harus dilakukan sesudah acara tanda tangan. Aku perlu mengunggah pratinjau, pilih foto, dan mengedit mereka. Aku tidak punya waktu untuk menonton film.” Kata Duk Mi
“Kau dapat mengedit mereka lain kali.” Kata Eun Gi. Duk Mi menegaskan Mengedit foto adalah tindakan cinta.
“Aku harus menyelesaikannya sesudah mengambil foto.” Tegas Duk Mi. Eun Gi kesal karena Duk Mi itu memilih Cha Shi An lebih penting daripada temannya.
“Kau tepat di belakang Shi An... Di luar berbahaya, jadi tetap di dalam tendamu. Sampai jumpa.” Ucap Duk Mi. Eun Gi memanggil Duk Mi tapi ponsel sudah ditutup. 


Duk Mi sudah bersiap-siap dengan pakaian hitam, topi dan juga masker.  Akhirnya spanduk bertulikan  [ACARA TANDA TANGAN CHA SHI AN] terbentang,  semua fans sudah  berkumpul dalam sebuah mall. Duk Mi masuk ke tempat khusu pemenang.
Cindy ikut mengantri seperti mencari seseorang, lalu melihat ibunya menelp tapi tak mengangkatnya. Nyonya Eom mencoba menelp anaknya terlihat marah, temanya mengeluh kalau putri Nyonya Eom akan ada di gallery, tapi Yoo Sub yang akhirnya mengantinya. 

Ryan datang dilantai atas melihat Duk Mi yang sudah duduk dibangkunya, lalu mengirimkan pesan. Duk Mi membaca pesan dari Latte “Aku senang kau akan menghadiri acara tanda tangan Shi An. Aku akan menunggu untuk melihat foto luar biasamu seperti biasa.”
Duk Mi langsung membalasnya “Aku akan pastikan untuk mengambil foto yang jelas jadi, kau akan merasa seolah-olah melihatnya dari dekat.” Ryan terlihat bahagia melihatnya.
Cindy akhirnya masuk ke tempat acara duduk dibelakang Duk Mi, dan melihat tas yang sangat dikenalnya. Ia yakin Pasti ada yang mencurigakan jadi akan bertanya pada Shi An is My Life. Saat itu Duk Mi sedang meliha ke arah atas lalu kaget melihat Ryan ada di mall.
“Aku penasaran apa rapatnya dekat?” gumam Duk Mi lalu sengajak mengambil Foto  Ryan yang sedang menelp.

Acara pun dimulai, MC menyapa semua pengemar  yang sudah menunggu lama dan akhirnya memanggil Shi An sebagai tamu acara.  Shi An pun keluar setelah MC memanggil Shi An sebagai anggota boy band top di Korea, White Ocean.Jeritan fans pun terdengar, saat Shi An naik ke atas panggung, Duk Mi dengan cepat mengambil gambar.
“Halo, Shi An... Penggemarmu sangat beruntung hari ini... Senang bertemu denganmu. apa kalian semua ingin mendengarkan suara Shi An?” ucap MC. Semua fans menjawab Ya.

“Tapi sebelum itu, kalian tahu kita akan mengundi hari ini, kan? Shi An akan mengundi untuk memilih pemenang acara. Tapi sebelum kita lanjut, silakan beri salam kepada penggemarmu.” Ucap MC
“Halo. Sangat menggetarkan hati melihat para penggemarku dari dekat. Aku harap acara tanda tangan hari ini akan jadi kenangan indah untuk kalian dan aku.” Ucap Shi An.
“Sayangnya, kita harus mengundi meskipun ingin membagikan hadiah kepada kalian semua. Ayo kita mulai dengan memilih tiga nomor.” Ucap MC
Akhirnya Shi An memilih nomor undian, fans yang duduk di Nomor 23 menang kupon buku. MC ingin tahu hadiah berikutnya untuk runner-up yaitu kartu foto. Fans nomor delapan akhirnya yang memenangkan kartu foto. Cindy terlihat kesal tak bisa menang.
“Sekarang, pemenang acara ini akan bisa berfoto selfie dengan Shi An.” Kata MC. Cindy berharap karena bahkan menulis namanya untuk ini.
“Wah.. Apa kameranya yang bagus atau modelnya?” ucap Duk Mi yang sibuk melihat hasil fotonya dengan bangga.
MC akhirnya memanggil Nomor 17 sebagai pemenang. Ryan yang diatas menghitung bisa tahu kalau Duk Mi yang duduk di nomor 17. Fans menepuk Duk Mi kalau baru saja memanggil nomor 17. Duk Mi binggung dan MC mengucapkan selamat bisa berfoto selfie dengan Shi An.
“Kemari! Silakan datang ke panggung.” Ucap MC. Duk Mi kaget bisa Selfie dengan Shi An.
“Shi An, silakan berdiri di sebelahnya dan Kau harus melepas topenguntuk selfie.” Ucap MC melihat Duk Mi datang ke panggung.
Duk Mi menolak walaupun Shi An yang mencoba melihat wajahnya dan memilih untuk turun saja. MC menegaskan kalau Duk Mi tak mengambil foto, maka mereka tidak bisa melanjutkan acara.  Shi An akhirnya mencoba dengan spanduk kecil untuk foto.
“Aku akan melakukan ini sebagai gantinya.” Kata Shi An akhirnya foto dengan Duk Mi. Ryan yang meliahtnya memuji Shi An memang keren.
“Aku menggantung ini di dindingku juga.  Hadiah spesial kami hari ini adalah Kong.” Kata MC dan Duk Mi menerima hadiah terlihat terharu. Ryan melihat tersenyum bahagia dari lantai atas. 


Duk Mi berjalan sambil menelp dan memesan es krim menelp Sun Joo, kalau baru saja berfoto selfie dengan Shi An. Sun Joo tak percaya mendengarnya, menurutnya Peramal itu pasti andal karena Du Mi benar soal berkencan segera.
“Apa ini untuk kehidupan kencanku?” ucap Duk Mi seperti tak yakin
“Beraninya kau bilang ini tidak cukup. Menjadi fan-gril itu biasa disebut oleh fan fanatik berkencan.” Kata Sun Joo.
Duk Mi berjalan sambil makan es coklat mint sudah siap, Sun Joo meminta agar Duk Mi mengirimkan foto dan akan mengunggahnya. Saat itu Cindy mengikuti Duk Mi dari belakang langsung memanggil “Shi An is My Life” wajah Duk Mi panik mendengarnya.
“Bagaimana dengan dia? Dia memanggilku.” Ucap Duk Mi panik hanya bisa terdiam.
“Shi An is My Life, ada sesuatu untuk ditanyakan.” Kata Sindy akan berjalan mendekat.
“Kenapa dia ingin bicara denganmu?”  ucap Sun Joo yang mendengarnyar. Duk Mi lalu memilih untuk kabur. Sun Joo memanggil Duk Mi dengan wajah panik.
Sindy mengejar Duk Mi, sementara Duk Mi heran dengan Sindy yang  mengejarnya. Cindy meminta Duk Mi menunggu karena hanya ingin bertanya sesuatu, Duk Mi tiba-tiba terjatuh dan panik melihat Cindy sangat dekat. 


Ryan tiba-tiba datang memanggil Cindy untuk menghadangnya. Cindy dengan nafas terengah-engah memberitahu kalau Shi An is my life kabur. Ryan berpura-pura tak mengerti malah bertanya apa yang dilakukanya dan melihat Duk Mi dengan kaki yang sakit  pergi menjauh.
“Bukan itu. Di sana... Aku kehilangan dia gara-gara kau!” keluh Cindy. Ryan bertanya Kehilangan siapa memasang muka polos
“Shi An is My Life! Paparazzimu...” kata Cindy. Ryan pura-pura kaget mengetahui Orang itu Shi An is My Life
“Aku hampir menangkapnya... Sial, hampir saja.” Keluh Cindy kesal. Tapi Ryan terlihat bahagia bisa menyelamatkan Duk Mi. 

Duk Mi tersenyum bahagia melihat hasil foto dengan Shi An dengan caption  [PRIA PALING KECEH SEALAM SEMESTA, CHA SHI AN] Ia lalu mulai mengedit tapi tanpa sadar senyuman bahagia saat melihat foto Ryan yang tak sengaja diambilnya saat dimall.
“Apa yang kulakukan?”ucap Duk Mi panik lalu teringat dengan ucapanya sendiri “Mengedit foto adalah tindakan cinta.” 

Di rumah, Ryan gelisah menunggu dan akhirnya masuk ke  [FANPAGE CHA SHI AN - SHI AN IS MY LIFE] seperti sedang menyamar berkumpul dengan para fans Shi An yang menunggu. Semua fans heran karena Duk Mi sangat lama padahal sudah menunggu seharian.
“Apa ada masalah? Tak bisa dipercaya” komentar Fans. Ryan seperti sedang duduk bersama fans Shi An.
“Apa Kau beli banyak album? Aku tidak menang satu tempat pun.”keluh Fans karena tak bisa menang.
“Itu sebabnya aku menunggunya. Bagaimana jika Shi An is My Life tidak pergi ke acara tersebut? Ini adalah kesempatan yang legendaris, jadi aku yakin dia hadir.” Komentar Fans lain yang tak sabar menunggu hasil foto.
“Mungkin ada masalah.. Foto-foto hari ini pasti legendaris.” Ucap Fans menunggu. Tapi yang lain berpikir tak seperti seperti itu.
“Jika tidak, kenapa membutuhkan waktu begitu lama? Mana fotonya?” balas fans.
Duk Mi terlihat belum terlihat di fansite, Ryan pun terlihat khawatir dan teringat saat kabur kaki Duk Mi yang sakit. Ia mencoba menelp tapi ponsel Duk Mi tak aktif, wajahnya makin panik.
“Dia tidak memposting foto apa pun atau menjawab telepon...”kata Ryan akan keluar dari rumahnya tapi kembali lagi. 
Duk Mi sedang sibuk mengecet kursi diluar rumah, lalu teringat saat  melihat foto Ryan wajahnya tersenyum. Ia juga tersenyum sumringah saat melihat foto Ryan ketika melakukan perjalan bersama.
“Tidak, tidak mungkin... Mungkinkah itu yang kupikirkan?” kata Duk Mi menyakinkan diri tak mungkin jatuh cinta dan mendengar suara orang yan memanggilnya. 


Duk Mi kaget melihat Ryan yang benar-benar datang didepan wajahnya, lalu bertanya kenapa datang ke rumahnya. Ryan mengaku ingin mengembalikan kotak makan. Duk Mi tersadar kalau kuasnya mengenai tangan Ryan.
“Aku mungkin harus mencucinya. Bisakah aku menggunakan kamar mandimu?” ucap Ryan. Duk Mi memperbolehkan.
“Tidak! Tidak boleh...” kata Duk Mi teringat kamarnya yang penuh dengan wajah Shi An. Ryan binggung mendengar Duk Mi yang melarangnya.
“Karena... Rumahnya berantakan, Mirip kandang babi.” Kata Duk Mi mencari alasan.
“Maka aku harus pulang seperti ini.” Ucap Ryan. Duk Mi pikir Sepertinya Ryan harus hati-hati atau tidak...
Akhirnya Ryan berjalan masuk dengan mata tertutup. Duk Mi menuntunnya meminta Ryan agar memperhatikan langkahnya dan masuk perlahan. Ryan terus berjalan dengan mata tertutup akhirnya masuk kamar mandi. Duk Mi menyuruh Ryan agar mencuci di wastafel lalu menutup pintu.
“Pastikan tidak buka matamu.” Tegas Duk Mi didepan pintu. Ryan memberitahu kalau Cat tidak bersih dengan air.
“Apa ada aseton?” tanya Ryan. Duk Mi mengaku ada dan meminta agar tetap menunggu di kamar mandi dan mencari kain.
“Matamu masih tertutup, kan? Pastikan tidak membukanya. Aku akan masuk...” ucap Duk Mi membawa spanduk kecil milik Shi An.

“Ini mungkin terasa tidak nyaman, tapi hanya perlu sebentar.” Kata Duk Mi menutup mata Ryan dan kembali menuntunnya. 



Duk Mi membersihkan tangan Ryan dengan aseton. Ryan dengan mata tertutup bertanya seberapa berantakan rumahnya. Duk Mi melihat rumahnya dengan semua berbau Shi An mengaku kalau ryan mungkin pingsan jika melihatnya.
“Apa catnya bisa hilang?” tanya Ryan. Duk Mi membenarkan kalaubisa hilang.
“Aku mencium bau cat dari kamarmu. Apa Belakangan kau ini masih melukis?” tanya Ryan. Duk Mi mengaku  Kadang-kadang.
“Aku selalu ingin bertanya ini kepadamu. Ketika kau tidak bisa melukis karena lenganmu patah. Bagaimana kau mengatasinya?” tanya Ryan.  Duk Mi teringat saat masuk ruang lukis, Ryan seperti tak bisa mengambar lagi.
“Aku menggunakan tangan kiriku... Aku tidak kidal Karena aku tidak bisa menggunakan tangan kananku, aku melukis dengan tangan kiriku.” Kata Duk Mi
“Apa kau dapat melukis menggunakan  kedua tanganmu?” tanya Ryan. Duk Mi mengaku buruk melukis dengan tangan kiri tapi menyenangkan.
“Aku merasa sangat tertekan, dan harus pandai melukis sebelu jadi tidak bisa menikmatinya. Tapi ketika aku menggambar dengan tangan kiri, itu Sangat menyenangkan. Rasanya seperti menulis ketika aku masih kecil.” Cerita Duk Mi.
Tangan Ryan akhirnya selesai dibersihkan oleh Duk Mi,  dan Ryan mengucapkanTerima kasih. Duk Mi pikir itu adalah salahnya. Ryan pikir ini terasa tidak adil karena Duk Mi yang melihat seluruh rumahnya tapi kenapa Duk Mi tak memporbolehkan melihat rumahnya.
“Untuk membuat semuanya adil, aku akan melihat juga.” Kata Ryan akan membuka  penutup matanya.
“Tidak!” jerit Duk Mi panik yang akhirnya mendorong Ryan di sofa setengah berbaring.
Duk Mi seperti merasakan hatinya berdebar menatap Ryan yang sangat dekat, sambil bergumam kalau Perasaannya sungguh baik-baik saja dan harus sadar bahwa menyukainya.
“Aku akan memilihmu. Aku akan memberimu kehormatan menciumku.” Gumam Duk Mi akhirnya mencium Ryan tepat dibibirnya. Ryan pun seperti tak menolak.
Bersambung ke episode 8

 Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar