PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Sun Joo
sedang mengelap gelas, Eun Gi bertanya pada Sun Joa Siapa yang akan dipilih
antara dirinya dan Singa. Sun Joo terlihat shock sampai menjatuhkan gelasnya.
Eun Gi heran dengan tingkah Sun Joo berpikir baru saja belajar dari Joo Hyuk.
“Hyung, aku
tidak memecahkan cangkir hari ini.” Kata Joo Hyuk, Eun Gi pun mengaku bangga
padanya.
“Minggir.
Aku akan membersihkannya.” Kata Eun Gi,
Sun Joo mengaku merasa sedikit
pusing akhir-akhir ini. Eun Gi membersihkan pecahan kaca sambil mengeluh karena
Sun Joo itu Beruntung sebagai putri tuan tanah.
Saat itu
Da In masuk cafe, Eun Gi yang melayani.
Da In kget memanggil Eun Gi itu Pria menyedihkan. Eun Gi mengeluh dianggap
seperti itu. Da In memberitahu kalau dirinya sangat terhina gara-gara Eun Gi, Eun Gi binggung seperti tak tahu apa yang
dikatakan.
“Kau
bilang, Ryan dan Nona Sung dalam hubungan palsu.” Ucap Da In. Eun Gi pikir
omonganya itu memang benar.
“Kau
pasti belum dengar.” Kata Dan In, Sun Joo panik langsung memanggil Eun Gi
“Geon
Woo... Sudah waktunya untuk pergi ke gym.” Kata Sun Joo mencoba mengalihkan
pembicaraan.
“Kau luar
biasa tepat waktu hari ini. Aku sebenarnya seorang master di dojo. Aku tidak
menyedihkan. Ketika kau merasa putus asa, berolahraga adalah jawabannya. Ya?”
kata Eun Gi pada Da In lalu mengajak Geon Woo untuk pergi.
“Bolehkah
aku menerima pesananmu?” kata Sun Joo. Da In meminta Amaericano. Sun Joo pun
bertanya siapa wanita itu.
Eun Gi
mengangkat Geun Woo yang bergelayutan di kakinya, menegaskan kalau sikapnya itu
Seperti pria sejati lalu menaikkan ke dalam mobil. Geon Woo melihat baju yang
digantung bertanya apa itu. Eun Gi dengan bangga kalau itu adalah seragamnya.
“Itu
bukan seragam... Itu jas.” Ucap Geum Woo melihat baju yang digantung.
“Itu akan
jadi seragamku untuk hari ini. Aku memiliki pertandingan yang sangat penting
hari ini.” Kata Eun Gi bangga lalu mengajak mereka segera pergi.
Cindy
terlihat kesal hanya menuliskan kata [MENJENGKELKAN]
pada komputernya. Yoo Sub menatap heran tapi melihat tatapan Cindy yang sinis,
akhirnya hanya bisa meminta maaf. Cindy akhirnya bertanya Apa wanita itu
pengatur visual Shi An
“Oh, Apa maksudmu
Nona Choi? Ya. Dia akan mengarahkan album dan pameran baru Cha Shi An.” Kata
Yoo Sub.
“Ini Menjengkelkan.”
Ucap Cindy kesal lalu kembali
menuliskan [DIA KOMPETEN DAN JUGA CANTIK]
“Kenapa?
Apa dia mengganggumu?” tanya Kyung Ah. Cindy pikir itu sudah pasti.
“Shi An-ku
dengan seorang wanita cantik. Dia kompeten. Kenapa dia harus cantik juga? Jika
aku punya hak, maka aku akan segera memisahkannya.” Kata Cindy penuh amarah
Duk Mi
terlihat ikut senang, Ryan masuk ruangan bertanya Memisahkan siapa. Duk Mi
ingin menjawab tapi akhirnya Cindy yang menjawab “Choi Da In.” dengan wajah
kesal. Duk Mi melihat Ryan bertanya apakah akan pulang. Ryan hanya terdiam
seperti ingin mengajak Duk Mi pulang.
“Apa aku
satu-satunya yang akan pulang?”ucap Ryan. Duk Mi akhirnya bertanya pada tiga
pegawainya.
“Apa ada
pekerjaan yang harus kalian selesaikan hari ini?” tanya Duk Mi. Yoo Sub ingin
membahas tentang Tuan Ahn, tapi Ryan memberikan kode.
“Asuransi...
Aku bisa melakukannya besok saja. Tidak perlu melakukannya hari ini.” Kata Yoo
Sub gugup.
“Lalu,
bisakah kita pulang?” ucap Duk Mi dengan penuh semangat, Ryan pun memuji mereka
Kerja bagus hari ini, semuanya.
Duk Mi
dan Ryan bergandengan ke luar galeri, Ryan terus menatap Duk Mi dengan senyuman
bahagia, Duk Mi bertanya kenapa menatapnya sambil mengoda apakah ia terlihat
terlalu cantik. Ryan mengaku sedang memikirkan apa yang harus mereka makan hari
ini.
“Aku
tidak lapar.” Ucap Duk Mi, Ryan tak percaya tapi Duk Mi yakin kalau ia bersungguh-sungguh.
“Kita
akan berkendara hari ini.” Ucap Duk Mi, Ryan setuju kemana akan pergi.
“Aku akan
mengantarmu ke mobilku, jadi Ikuti aku.” Kata Duk Mi mengajak Ryan pergi.
Duk Mi
dan Ryan mengantri didepan halte, Ryan mengejek Duk Mi memiliki mobil yang
bagus dan besar. Duk Mi memberitahu kalau ini bus Convertible lalu mengajak Ryan untuk Naik.
Saat duduk, Duk Mi menyuruh Ryan mengunakan earphone, Ryan menolak.
“Kenapa?
Apa kau tahu betapa sulitnya menulis pidato pemandu wisata? Anggap saja sebagai
rasa hormat kepada penulis, dan dengarkan.” Ucap Duk Mi
“Aku
tidak akan mendengarkannya.” Kata Ryan, Duk Mi heran dengan sikap Duk Mi
“Kalau
dipikir-pikir, kau tumbuh dan tinggal di kota ini. Kau adalah orang lokal yang paling
akrab dengan tempat ini. Kenapa aku harus mendengarkan ini? Kau harus
melakukannya.” Ucap Ryan, Duk Mi menganguk mengerti.
Ryan
bertanya apa itu yang ada didepanya, Duk Mi menjawab itu Gedung.Keduanya
terlihat bahagia diatas gedung menaiki bus mengelilingi kota Seoul. Mereka juga
foto bersama diatas bus, Ryan memeluk Duk Mi dengan erat, Duk Mi terlihat
canggung tapi akhirnya tersenyum bahagia.
“Bagian
kedua dari Tur Pemandangan Malam Seoul, Sung Duk Mi.” Kata Duk Mi. Ryan
bertanya apa bagian satunya.
“Aku
sudah melakukannya, itu adalah Penthouse Sung Duk Mi. Aku ingin menunjukkan
kepadamu pemandangan malam Seoul, tapi seperti yang kau tahu, aku tidak
memiliki SIM.” Kata Duk Mi
“Aku suka
pemandangan malam. Cantik.” Ucap Ryan, Duk Mi tak percaya mendengarnya.
“Dan
wanita yang duduk di sebelahku tidak memiliki SIM. Kenapa kau tidak mendapatkan
SIM?” goda Ryan.
“Karena
aku takut.” Akui Duk Mi, Ryan pikir kalau Duk Mi menyerah sesudah
didiskualifikasi beberapa kali.
“Apa kau
ingin aku mengendarai mobil? Aku akan mendaftar tes sekarang.” Kata Duk Mi,
Ryan pikir tak perlu karena akan menyetir.
Joo Hyuk
sedang memain gitarnya seperti membuat lagu, Sun Joo membawakan minuman untuk
pegawainya, Joo Hyuk bertaya apakah Sun Joo ta pulang. Sun Joo memberitahu
ibunya sedang membantu karena menawarkan untuk mengasuh Geon Woo, jadi bisa bersantai. Joo Hyuk seperti tak nyaman.
Sun Joo
akhirnya duduk disamping laptop sambil mengelus tas dari suami yang dicintainya
lalu masuk ke fans page [SHI AN IS MY LIFE] Dan terlihat sudah banyak fans yang
datang. Sun Joo pun akhirnya masuk berkumpul dengan fans Shi An.
“Itu ada!
Ditayangkan!.. “The Chaser K". Tapi apa yang salah dengan judulnya?
"Kasih sayang seorang fan-girl yang terdistorsi"? Itu bukan judul
aslinya.” Komentar fans yang pernah diwawancarai Seung Min.
“Aku
cukup yakin judulnya "Supernatural Fangirls of the 21st Century".
Tapi Judulnya terdengar seperti mengkritik fan-girl.” Komentar fans yang lain.
Sun Joo
terus mendengar pembicaraan fans, Mereka
bertanya-tanya Siapa nama PD-nya. Mereka mencoba mengingat namanya lupa dan
menebak Kang Min. Mereka memastikan kalau merkea itu ingat dengan wajahnya. Si
fans kesal karena sepertinya kita benar-benar tertipu.
Sun Joo
terlihat gugup mendengar dan mencoba untuk mengingat pembicaran dengan
suaminya.
Flash Back
Sun Joo
ingin tahu apa yang dikerjakan suaminya,
Seung Min mengaku Ini soal orang-orang yang menjalani kehidupan yang
sangat bersemangat. Lalu saat Seung Min
datang ke cafenya, Sun Joo tahu kalau suaminya perlu melakukan wawancara.
“Wawancara
akan diadakan di sekitar sini.” Kata Seung Min dan saat itu Sun Joo seperti
tahu kalau suaminya mengambil file dari laptopnya.
Saat
bertemu dengan Duk Mi, Seung Min bertanya “Apa Duk Mi baik-baik saja sekarang?
Aku dengar dia dibombardir oleh penggemar Cha Shi An.” seolah-olah peduli.
Seung Min
gugup dan ketakutan dalam mobil, ponselnya berdering dan itu telp dari ibunya
Geun Woo. Ia dengan ketakutan akhirnya mengangkat telp dari istrinya. Sun Joo
dengan wajah marah bertanya keberadaan suaminya. Seun Min mencoba menenangkan
istrinya.
“Ibunya
Geon Woo... Ayo kita pikirkan Geon Woo.” Kata Seung Min menenangkan.
“Di mana
pun kau berada, kau akan ada sungai di dekatnya Sungai yang akan kau sebrangi. Tapi,
aku tidak ingin menyeberangi sungai. Aku akan menemuimu sesudah menyeberangi
sungai kematian...” Tegas Sun Joo
mengancam. Seung Min mencoba menenangkan.
“Seung
Min... Kemari sekarang juga... Sekarang juga!” teriak Sun Joo marah. Seung Min
makin ketakutan.
Seung Min
masuk ke dalam cafe, terlihat Sun Joo akan menerkamnya. Seung Min meminta Sun Joo
tenang dan mendengarkannya dulu kalau perusahaan berjanji akan mentransfernya ke
variety show jika aku melakukan ini.
“Jadi,
aku tidak punya pilihan selain melakukannya. Kau juga ingin aku bekerja di
variety show. “ ucap Seung Min
“Aku
bilang untuk bekerja di variety show, bukan menjual istrimu sendiri.” Kata Sun
Joo marah
“Apa yang
kau bicarakan? Aku tidak menjualmu.” Kata Seung Min, Joo Hyuk kebingungan
melihat pasangan yang berkelahi.
“Joo
Hyuk... Kunci semua pintu” kata Sun Joo lalu mulai mengejar suaminya, Joo Hyuk
mencoba menahan tapi Sun Joo malah mendorongnya. Seung Min pun mencoba
menghindar.
“Aku akan
menjanda hari ini... Ayo Kemari... Kau Ambil tas ini lagim lalu pergi!” teriak
Sun Joo marah, Seung Min panik meminta maaf pada istrinya.
Duk Mi
dan Ryan duduk ditaman dengan udara yang cukup enak, lalu Duk Mi memberitahu
kalau ada sesuatu di alisnya. Ryan mencoba membersihkan, Duk Mi memberitahu
kalau harus lebih sedikit ke samping dan tepat dimatanya. Ryan tetap tak bisa
menemukanya.
“Tidak,
tidak di sana.... Aku akan membantumu.” Kata Duk Mi mengambikanya. Tapi Ryan
malah mencari kesempatan mencium tangan Duk Mi.
“Orang
akan lihat kita.” Kata Duk Mi panik lalu kembali membantu Ryan, tapi Ryan tetap
menciumnya. Duk Mi menatap sinis.
“Baik,
aku akan berhenti.” Kata Ryan dengan senyuman, Duk Mi melihat Ryan menutup
matanya akhirnya memberikan ciuman dibibir lalu melangkah pergi. Ryan hanya
bisa tersenyum.
Ryan
berjalan sambil mengandeng tangan pacarnya, Duk Mi mengajak Ryan untuk naik
kapal pesiar sungai lain kali. Ryan setuju agar mereka bisa melakukan semua
yang ada di Seoul. Saat itu pesan masuk dari Eun Gi “Duk Mi, apa kau sudah
pulang? Kapan kau pulang ke rumah?”
“Siapa?”
tanya Ryan penasaran. Duk Mi menjawab kalau itu
Eun Gi dan ingin tahu apa ia pulang kerja.
“Kau
pasti benar-benar dekat dengan Tuan Nam” sindir Ryan terdengar cemburu. Duk Mi
hanya bisa tertawa. Ryan heran karena Duk Mi malah tertawa.
“Aku
tidak pernah benar-benar memikirkan hubungan kami seperti itu.” Kata Duk Mi,
Ryan ingin tahu apakah Duk Mi memang
sedekat itu.
“Apa kau
ingat Nyonya Nam, wanita yang
mewawancaraimu? Dia adalah ibu Eun Gi... Dia dan ibuku pertama kali bertemu di
OB-GYN. Tapi Nyonya Nam ada masalah pribadi, jadi ibuku membesarkan aku dan Eun
Gi seperti anak kembar. Dia seperti keluarga bagiku.” Cerita Duk Mi
“Apa kau
pikir Tuan Nam juga berpikir seperti itu? Dia mungkin berpikir berbeda. Dia mungkin
benar-benar menyukaimu.” Kata Ryan melihat dari mata seorang wanita.
“Banyak
orang bilang sejak kami masih sekolah. Kami pergi ke sekolah bersama. Setiap
kali ada yang bilang itu, Eun Gi dan aku bertengkar hebat. Tapi kami
benar-benar seperti saudara kandung. Tidak lebih seperti kakak laki-laki Atau
mungkin kakak perempuan.” Cerita Duk Mi
“Dia
mungkin merasa berbeda dari apa yang dia lakukan ketika dia masih muda. Ada
saat-saat ketika orang menyadari hal-hal di kemudian hari dalam kehidupan.”
Komentar Ryan
“Direktur,
Mungkinkah, kau meragukan hubungan aku dengan Eun Gi?” tanya Duk Mi
“Aku
tidak ragu. Tapi, dia selalu di sampingmu, jadi aku bilang
"mungkin".” Akui Ryan.
“Bagaimana
denganmu? Dengan Nona Choi, Kau benar-benar dekat dengannya.” Balas Duk Mi
“Mengenai
Da In, aku tidak bisa bilang kita sudah dekat, tapi aku menyukainya.”kata Ryan.
Duk Mi
kaget mendengarnya, Ryan mengaku kalau suka
kompetensi yang Da In milikir sebagai
seorang seniman dan suka karya-karyanya, terlebih lagi Da In mempercayainya
sebagai direktur dan juga seorang seniman. Duk Mi bertanya apakah Ryan berpikir
Da In merasakan hal yang sama. Ryan mengaku kalau mungkin tidak. Duk Mi tak
banyak berkata-kata.
Eun Gi
menatap dicermin dengan jas yang sudah dipakainya, lalu berbicara sendiri
“Duk Mi..
Seperti yang sudah kau ketahui, tujuan seumur hidup aku adalah untuk menang
medali emas di Olimpiade. Tapi sekarang, tujuanku... Sung Duk Mi kau dan aku...
Aku ingin membelikanmu makanan lezat, membuatmu tertawa, membuatmu bahagia,
melindungimu, dan mengantarmu pulang setiap hari.”
“Aku
mungkin sudah pensiun sebagai peraih medali perak Olimpiade, tapi aku tidak
akan pernah pensiun saat harus berjuang untukmu. Aku menyukaimu, Duk Mi.... Eun
Gi, kau bisa melakukan ini.” Ucap Eun Gi
menyakinkan diri.
Ryan
mengantar Duk Mi pulan sampai rumah, Duk Mi akan turun berpesan agar Ryan bisa
pulang dengan selamat. Ryan tak mau melepaskan tangan Duk Mi saat akan turun,
lalu mengingatkan kalaubenci melepaskan tangan seseorang.
“Kenapa kau
tidak ajak aku ke atas? Bagaimana kalau tanganku saja?” goda Ryan. Duk Mi hanya
tersenyum ingin memotong tangan Ryan.
“Aneh kau
bilang itu sambil tersenyum.” Kata Ryan lalu menyuruh Duk Mi masuk, akhirnya
Duk Mi masuk lebih dulu.
Ryan
teringat sesuatu dalam mobil lalu membuka kotak dibelakang mobil, Duk Mi sudah naik ke dalam rumah tiba-tiba
Ryan datang lagi. Duk Mi binggung ada apa. Ryan meminta Duk Mi agar jangan
bergerak lalu memasangkan kalung. Duk Mi bertanya apa maksudnya itu.
“Aku akan
menyatakan perasaanku malam itu, tapi kau mencampakkanku. Sikapmu membuatku
sangat kesal. Apa harus aku jelaskan?” ejek Ryan.
“Aku
tidak mencampakkanmu... Kau tahu itu.” Ucap Duk Mi lalu memuji kalung yang
diberikan Ryan itu Cantik sekali. Ryan pun memberikan kecupan di dahi Duk Mi,
lalu mereka pun berciuman.
Ryan
pulang dari rumah Duk Mi, melihat Eun Gi berjalan kearah rumah Duk Mi dengan
jas, Ryan pun merasa curiga. Sementara Duk Mi menuliskan note [9 MEI 2019
KENCAN PERTAMA DENGAN SINGA] dan foto mereka berdua diatas bunga yang diberikan
Eun Gi.
Tiba-tiba
suara Eun Gi datang memanggil Duk Mi, lalu mencoba berlatih mengatakan “Aku
menyukaimu, Duk Mi.” Duk Mi bergegas keluar dari rumah memberikan uang pada Eun
Gi meminta maaf karena membaca pesannya tapi tidak dibalas.
“Aku
merasa murah hati, silakan ambil apa yang kau butuhkan.” Ucap Duk Mi. Eun Gi
hanya bisa tersenyum melihatnya.
“Apa kau
marah? Lalu, ada apa dengan wajah itu? Tersenyumlah, brengsek.” Kata Duk Mi.
Eun Gi mengaku tidak marah.
“Benarkah?
Tapi, kenapa pakai jas?” kata Duk Mi heran, Eun Gi menatap Duk Mi dengan wajah serius.
“Saat
kita dilahirkan, jika ibuku tidak mencoba untuk meninggalkanku di rumah
sakit...” kata Eun Gi .
“Apa Kau
sudah tahu? Sejak kapan?” tanya Duk Mi kaget, Ryan mengaku Ketika bergabung dengan tim nasional.
“Nyonya
Nam mabuk dan menceritakannya.” Akui Eun Gi, Duk Mi pikir Nyonya Nam seperti itu hanya dengan dirinya.
“Pokoknya,
aku ragu dia benar-benar bersungguh-sungguh. Itu sebabnya Ibu bisa menangkapnya.
Jika dia serius ingin melarikan diri, maka dia tidak akan secara buta mempercayai
orang asing. Aku yakin dia hanya ketakutan.” Ucap Eun Gi
“Aku
mengerti karena dia lebih muda dari kita sekarang.”komentar Duk Mi
Eun Gi
mengingat yang dikatakan Nyonya Nam untuk jadi bersikap baik dan melakukan itu
pada Duk Mi dan juga orang tuanya mneurutnya Duk Mi adalah keluarganya. Duk Mi
pun setuju kalau mereka itu memang keluarga. Eun Gi ingin mulai mengutarakan
perasaanya.
“Tapi Duk
Mi.... Aku... Kau tahu... Aku ingin...” ucap Eun Gi gugup dan dikagetkan dengan
teriak Duk Mi memanggil Sun Joo. Eun Gi bingung melihat Sun Joo datang terlihat
mabuk.
“Sun
Joo.. Sedang apa selarut ini? Kau Ada masalah, kan?” ucap Duk Mi kaget.
“Duk
Mi.... Aku akan kembali.” ucap Sun Joo, Duk Mi bertanya kembali kemana. Sun Joo
mengatakan akan kembali melajang.
Duk Mi
akhirnya bersama dengan Eun Gi menemani
Sun Joo yang mabuk, Sun Joo melihat
ponselnya nama suaminya sudah berganti jadi [MANTAN] dan tak mengangkatnya. Duk Mi yang
khawatir memijat kepala temanya,
menurutnya Acara itu akan terjadi dengan cara lain.
“Bukankah
lebih baik diarahkan olehnya...” ucap Duk Mi dan Sun Joo hanya menatap sinis.
Duk Mi akhirnya hanya diam saja menyuruh Sun Joo minum saja.
“Duk Mi..
Jangan pernah menikah... Tidak, jangan berkencan. Kau harus tetap melajang.”
Ucap Sun Joo. Eun Gi mengeluh Sun Joo itu tidak pernah membantu. Duk Mi melihat
ponselnya berdering.
“Jika itu
Seung Min, kau jangan jawab.” Tegas Sun Joo, Duk Mi pikir kalau Seung Min pasti
khawatir.
“Aku akan
bunuh diri jika kau melakukannya.. Aku akan bunuh diri!” kata Sun Jo mengancam
dan akan pergi, Eun Gi langsung menahanya.
“Sudahlah...
Jangan jawab dia.. Ayo kita matikan semua ponsel kita. Aku tidak bisa percaya
brengsek itu! Biarkan dia mengkhawatirkanmu sepanjang malam.” Kata Eun Gi
menenangkan Sun Joo dengan mematikan ponselnya dan Duk Mi.
“Sun Joo,
minumlah... Aku juga sama kesalnya.”kata Eun Gi menerima kode dari Duk Mi agar
membuat Sun Jo tidur. Sun Joo pun merasa dirinya yang sudah sendiri lagi.
Di rumah
Ryan
mengingat saat Eun Gi berjalan kearah rumah Duk Mi dengan jas, berpikir pasti
ada sesuatu. Ia mengumpat kesal karena membuatnya cemas lalu mencoba menelp Duk
Mi tapi ponselnya tak aktif. Ryan makin
panik karena ponsel Duk Mi tak aktif.
“Sekarang
jam 7 pagi, waktu yang tepat untuk menjumpai pacar.” Ucap Ryan yang tak tidur
karena memikirkan Duk Mi.
Cindy
keluar dari rumah bertemu dengan Sek Kim yang sudah menunggu, Sek Kim bertanya Mau
ke mana hari ini, Sindy menjawab akan pergi ke
Sangam-dong. Sek Kim pikir Cindy sudah kerja lembur jadi harus
beristirahat pada hari-hari libur.
“Ahjussi,
apa kau sudah lupa? Pekerjaanku yang sebenarnya adalah menjadi fan-girl.” Kata
Cindy bangga. Sek Kim akhirnya memberikan kamera untuk pada anak bosanya.
Cindy dengan
penuh semangat masuk mobil, tapi tiba-tiba Nyonya Eom keluar dari depan mobil
dan langsung memukul bagian kap mobil. Sek Kim kaget karena Nyonya Eom sudah
ada didepanya. Cindy hanya bisa melonggo didalam mobil.
Nyonya
Eom memberikan isyarat agar Cindy keluar dari mobil lalu mengancam Sek Kim akan
membunuhnya karena sudah berbohong, Sek Kim pun panik.
Duk Mi
sudah bangun sementara Sun Joo masih tertidur lelap diranjangnya Eun Gi yang tertidur disofa bertanya kemana
Duk Mi akan pergi di pagi hari. Duk Mi mengeluh Eun Gi ikut mabuk dan pingsan
juga. Eun Gi mengaku sudah lama tak minum.
“Lalu Mau
kemana kau?” tanya Eun Gi akhirnya duduk disofa. Duk Mi menjawab akan memotret Shi An dalam perjalanan ke tempat
kerja.
“Astaga,
kau tidak bisa dipercaya... Kau suka menjadi fan-girl daripada sarapan?” keluh
Eun Gi.
Duk Mi
meminum sebotol susu almond yang menurutnya sudah cukup menjadi sarapan. Eun Gi tak percaya karena Duk Mi harus
memabwa camera yang cukup berat. Duk Mi yakin sudah cukup menyuruh Eun Gi agar
membangukan Sun Joo sebelum pulang, tapi Eun Gi ingin mengantar Duk Mi.
“Apa kau
ingin terus berpikir sesudah apa yang terjadi pada Sun Joo?” tanya Eun Gi saat
keluar rumah.
“Pada
saat seperti ini, aku harus terus menjadi fan-girl secara konsisten biar Sun
Joo memaafkan suaminya.” Kata Duk Mi yakin. Eun Gi pikir itu sangat logis.
“Kau
pasti sudah belajar keras ketika masih kecil.” Komentar Eun Gi
“Apa kau
tidak ingat? Aku membantumu memecahkan semua pertanyaanmu.” Ucap Duk Mi bangga.
Eun Gi membenarkan, mereka lalu pergi meninggalkan rumah.
Duk Mi
ingin membahas masalah kemarin, tapi tiba-tiba Eun Gi berhenti didepanya. Duk
Mi bingung bertanya ada apa. Eun Gi berbisik kalau si singa datang. Duk Mi
panik sedang mengunakan pakai fan girl, memilih untuk bersembunyi dibalik tubuh
Eun Gi.
Ryan
sudah melihat Duk Mi mencoba mendekat memanggil pacarnya. Eun Gi mencoba
melindungi Duk Mi berbicara dengan Ryan kalau sudah datang tanpa pemberitahuan
jadi menyuruhnya agar kembalilah lain kali.
“Aku
ingin bicara dengan Duk Mi.”ucap Ryan. Eun Gi mencari alasan kalau Duk Mi belum
mencuci wajahnya.
“Aku
tidak berpikir dia akan dapat menjumpaimu hari ini.” Kata Ryan mencoba
melindungi Duk Mi
“Aku
bilang, aku ingin bicara dengan Duk Mi.” Kata Ryan sekali lain. Eun Gi
menegaskan kalau Duk Mi bilang tidak ingin menemuinya.
“Duk Mi
adalah pacarku... Jadi, ini antara dia dan aku dan Ini bukan urusanmu.”tegas
Ryan menahan amarah.
“Kenapa
ini bukan urusanku? Dia wanita yang aku suka. Duk Mi tidak ingin dirinya
terlihat sekarang. Untukmu, Direktur.. Jika kau benar-benar memikirkan Duk Mi,
jadi pergilah.” Kata Eun Gi. Duk Mi ketakutan memegang erat baju Eun Gi.
“Kau Keluarlah,
Sung Duk Mi.... Tak apa... Shi An is My Life.” Ucap Ryan. Duk Mi kaget tahu inisialnya lalu
akhirnya keluar dari persembunyianya.
Bersambung
ke episode 11
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar