PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 10 Mei 2019

Sinopsis Her Private Life Episode 9 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Eun Gi menunggu dengan gelisah di atap rumah, lalu melihat Duk Mi berjalan pulang dengan wajah sendu. Duk Mi naik ke rumahnya binggung karena ada banyak makan di teras rumahnya, Eun Gi keluar dari persembunyianya.
“Eun Gi, ada apa ini?” tanya Duk Mi, Eun Gi tersenyum menyuruh Duk Mi untuk ganti baju saja dulu. 

Duk Mi akhirnya sudah ganti baju lalu minum minum ingin tahu alasan Eun Gi melakukan sesuatu yang sangat baik saat ia tak meminta. Eun Gi mengaku sudah mendengar  kalau Ibu dan Ayah berkunjung ke galeri hari ini. Duk Mi kaget kalau Eun Gi bisa tahu.
“Apa Ibu bilang sesuatu?” tanya Duk Mi, Eun Gi mengaku tak ada tapi Ibu Duk Mi mengaku tidak bilang sesuatu yang istimewa, tapi wajahnya terlihat sedikit...
“Dia tiba-tiba datang bahkan tanpa mengabari. Aku makan siang, dan dia menyuruhku makan gimbap saat aku sudah kenyang. Dan si Singa... Dia orang yang sangat sibuk, dan dia tidak bisa bekerja karena Ibu. Dia bahkan mengantarnya pulang. Dia kesulitan karena hubungan palsu kami juga.” Cerita Duk Mi
“Apa Si Singa bilang dia kesulitan? Pura-pura berhubungan palsu denganmu?” tanya Eun Gi.
“Ya. Jadi, kami memutuskan untuk mengakhiri hubungan palsu kami,... Tapi, Ibu...” cerita Duk Mi
“Ibu Datang ke galeri tanpa mengabari dan membuat Lion makan gimbap? Saat kau kesal karena hubungan palsumu berakhir?” kata Eun Gi
“Aku pasti gila. Kenapa aku begitu tenggelam dalam hubungan palsu ini? Tak bisa begini. Aku harus dipukul.” Ucap Duk Mi memukul kepalanya dengan botol air minum, Eun Gi pun hanya diam saja. 


Eun Gi gelisah tidur di sofa, lalu merasa kepanasan dan akhirnya memilih untuk mendinginkan kepala didalam kulkas sambil mengompresnya dengan es krim. Saat itu terdengar suara tangisan dari kamar Duk Mi,  Akhirnya Duk Mi keluar kamar dengan mata bengkak dan memilih untuk makan es krim.
“Ini sebabnya pria mencampakanmu, Karena kau sangat ceroboh. Aku akan memukulnya besok.” Kata Eu Gi
“Lakukan itu untukku. Putar kakinya dan lakukan scissors takedown.” Kata Duk Mi merengek.
“Gerakan itu sudah dilarang di Judo.” Tegas Eun Gi, Duk Mi tak peduli meminta Eun Gi agar melakukanya.
“Dia benar-benar akan mati.” Ucap Eun Gi. Duk Mi menyuruh Eun Gi agar membunuh Ryan saja.
“Apa kau akan membiarkan si brengsek yang mencampakkanku hidup? Brengsek itu layak mati. Bunuh saja dia.” Kata Duk Mi
“Baik, aku akan benar-benar membunuhnya.” Kata Eun Gi ingin membuat Duk Mi senang. Duk Mi menegaskan kalau Ryan sudah berjanji sekarang. 

Eun Gi gelisah hanya bisa menatap ke arah jendela di tempat latihanya. Duk Mi masih tak bisa tidur akhirnya mengambil ponselnya, tapi teringat dengan pesan Sun Joo “jangan ubah foto profil atau statusmu untuk saat ini. Bahkan jangan masuk ke medsosmu juga.” Duk Mi pikir kalau jangan permalukan diri sendiri dan membuang ponselnya.
“Sepertinya aku tidak bisa tidur...Jadi Harus apa ini?” ucap Duk Mi binggung akhirnya turun dari tempat  tidur duduk dimeja komputernya.
Duk Mi membuat chat obrolan publik di fanspagenya, lalu menuliskan “Aku menyambut siapa pun yang tidak bisa tidur dan ingin bicara soal perasaan mereka.” 



Shi An oppa masuk ruangan obrolan menceritakan kalau baru saja putus. Duk Mi membalas kalau bersedia menjadi telinganya sebagai pendengar.
 [DULU AKU BERKENCAN DENGAN PRIA INI KAMI BAHKAN BERNIAT UNTUK MENIKAH TAPI DIA SELINGKUH, DAN BAHKAN DIA BERBOHONG SOAL USIANYA.]
Duk Mi membalas pesan sambil mengumpat, lalu membalas “Jadi maksudmu pria yang akan menikah berbohong padamu soal usianya dan bahkan selingkuh? Pertama, kau harus menuntutnya karena membuat janji palsu soal pernikahan.”
“Apa Kau 12 tahun?” balas Duk Mi kaget, Fans Shi An Oppa terlihat anak berumur 12 yang minum coklat seperti anak kecil.
“Shi An Oppa, kau hanya hidup selama 12 tahun.Kau punya sangat banyak peluang untuk bertemu pria yang lebih baik.” Tulis Duk Mi seperti waktunya sia-sia. 



Duk Mi menerima pesan dari  [PUTRI SHI AN] wanita yang masih remaja menceritakan ia dan pacarnya kuliah di akademi matematika yang sama lalu teman dekatnya yang seorang gadis juga pergi ke sana. Dan masalah  Ia terlambat kemarin dan bocah itu duduk di sebelah pacarnya.
“Heol! Jadi, aku marah dan memintanya untuk pindah kursi, tapi dia menolak.” Ucap Putri Shi An marah
“Itu pasti membuatnya sangat marah... Omo, apa yang terjadi?” tanya Duk Mi
“Jadi, aku menjambak rambutnya... Ahh... Ibuku ingin aku mematikan komputer.” Tulis Putri Shi An akhirnya keluar dari ruang obrolan. 

Duk Mi terlihat kebingungan tak ada lagi yang diajak bicara dan berpikir untuk tidur saja. Tiba-tiba Latte masuk ruangan obrolan, Duk Mi melihat Latte seperti wanita tua yang ada dalam fans pagenya. Ryan menuliskan pesan bertanya “Apa kau tidur?” Duk Mi membalas belum.
“Halo, Latte... Biarkan aku meminjamkan telingaku.” Tulis Duk Mi. Ryan terlihat gugup memastikan apakah ia hanya perlu menceritakan kisahnya.
“Ya, aku di sini untuk orang-orang yang tidak bisa tidur di malam hari karena hatinya sakit.” Tulis Duk Mi
“Sebenarnya, di gal...” tulis Ryan panik karena hampir saja ketahuan lal menuliskan kalau Di tempat kerja. Duk Mi terlihat binggung.
“Ada orang yang aku sukai di tempat kerja.” Tulis Ryan. Duk Mi membalas. Itu pasti cinta sepihak.
“Ini bukan... cinta sepihak. Aku yakin. Setiap kali dia menatapku, dia memberiku senyum cerah. Dia memaafkan kesalahanku.” Tulis Ryan.
Ia mengingat saat Duk Mi datang ke arahnya dengan senyuman, lalu saat mengantar pulang mengaku  ingin meminta maaf lagi dan sangat menyesal. Duk Mi pun dengan senyuman menerima permintaan maaf Ryan.
“Dan orang tuanya bahkan menyukaiku.” Tulis Ryan teringat saat datang ke rumah Duk Mi
“Aku mengemas beberapa lauk yang sepertinya kau sukai sebelumnya.<” ucap ibu Duk Mi, Ryan pun mengucapkan Terima kasih untuk ini. Ibu Duk Mi pun meminta agar berkunjung lagi.
“Jadi, aku mengajaknya keluar untuk menyatakan perasaanku.” Tulis Ryan dan teringat saat terakhir  kali Duk Mi malah mengatakan “Saatnya untuk mengakhiri hubungan palsu kita sekarang.”
“Tapi, dia tiba-tiba ingin mengakhiri sesuatu di antara kami.” Tulis Ryan. Duk Mi bingung bartanya Mengakhiri apa maksudnya.
Ryan terlihat binggung,lalu memberitahu kalau Wanita itu ingin berhenti jadi teman. Duk Mi memastikan kalau masalah Latte itu akan menyatakan perasaannya tapi akhirnya menjauh. Ia pikir kalau mungkin orang itu merasa sedikit tertekan oleh perasaannya.
“Alangkah baiknya jika orang yang kita sukai menyukai kita juga.” Tulis Duk Mi 

Ryan teringat saat memilih bunga melihat arti bunga [KRISAN: PERASAANKU UNTUKMU TULUS]
“Tapi jika itu tidak terjadi, mungkin benar untuk menyerah meminta orang itu berkencan sehingga perasaanmu tidak akan berakhir menekan orang itu..”
“Latte, Shi An tidak akan merasa tertekan terlepas dari seberapa besar kau menyukainya. Kau baru saja jadi penggemarnya, jadi kau masih harus banyak mengerti. Aku harap Shi An menghiburmu.”
Ryan yang membaca pesan Duk Mi mengeluh kesal lalu membalas,  “Bagaimana jika Shi An tidak membuat perasaanku lebih baik?” Duk Mi sempat kaget dan akhirnya membalasnya “Jika Shi An tidak bisa membuatmu tersenyum, artinya... Kau sungguh sangat sakit. Kau harus pergi ke rumah sakit. Sampai jumpa lagi, Latte.” Lalu meninggalkan ruang chat.
Duk Mi merasa bangga kalau dirinya memang pandai berbicara lalu terlihat sedih. Sementara Ryan memikirkan tentang Tekanan yang dikatakan Duk Mi. Lalu Duk Mi berpikir kalau dirinya melakukan hal yang benar untuk tidak mengajaknya kencan.
Ia menatap foto-foto Ryan yang diambilnya dan ingin menghapus tapi terlihat masih ragu, Sementara Ryan menatap account fans pagenya berpikir untuk menghapus accountnya. Duk Mi melihat foto Ryan kembali merasa tidak bisa menghapusnya.


Sun Joo memberitahu Joo Hyuk, kalau akan keluar, tapi akan kembali sebelum latihan bandnya. Joo Hyuk pikir Sun Joo dapat bersanta jadi tidak keberatan melewatkan sesi latihan. Sun Joo menegaskan  kalau melewati satu hari dan Joo Hyun sendiri akan mengetahui akibatnya.
“Melewati dua hari, dan kritik akan tahu. Lalu Melewati tiga hari, dan penonton akan tahu.” Ucap Sun Joo
“Syukurlah karena tidak ada yang mendengarkan musikku.” Kata Joo Hyuk  

Seorang wanita datang ke kasir,  memberitahu tentang Lagu yang diputar... Sun Joo dengan sangat yakin kalau lagunya pasti bagus, dengan bangga memberitahu itu dari band bernama Fade dan menarik Joo Hyuk sebagai vokalis band dan gitaris.
“Dia menulis lagu juga.” Ucap Sun Joo bangga. Si wanita mengaku kalau lagunya memang bagus.
“Tapi aku sudah di sini selama satu jam dan ini sudah diulang sepanjang waktu.” Kata Si wanita.
“Dia hanya merekam lagu yang satu ini.” Ucap Sun Joo. Joo Hyuk tak enak hati segera pergi untuk memutar lagu lain untuknya.
“Bandmu menulis lagu lain, kan? Kalau begitu ayo kita rekaman.” Ucap Sun Joo. Joo Hyuk pikir harganya sangat mahal dan... Saat itu Duk Mi datang dengan pakaian sebagai fangirl. Sun Joo pun langsung menghampirinya. 

Duk Mi datang bertanya apa bantuan yang dibutuhkan oleh temanya. Sun Joo bertanya apakah Duk Mi ingat tongkat pemandu sorakyang mereka pesan untuk acara tersebut dan meminta Duk Mi agar memeriksa sampel untuknya.
“Aku tidak tahu kenapa, tapi Oppa mengajakku berkencan.” Kata Sun Joo, Duk Mi tak percaya kalau Seung Gi mengajak kencan.
“Bukankah dia sibuk dengan acara terakhirnya?” ucap Duk Mi. Sun Joo pun yakin kalau Ada yang aneh.
“Apa yang aneh dari seorang suami yang mengajak istrinya berkencan? Aku akan memeriksa sampel, jadi jangan khawatir.” Ucap Duk Mi
“Duk Mi.. Saat kau depresi?”kata Sun Joo, Duk Mi tahu kalau jawabanya adalah menjadi fan girl
“Hari ini, aku akan mengambil foto. Aku tidak percaya menjadi fan-girl bahkan dalam kondisi ini.” Kata Duk Mi
“Ini semua jadi alasan bagimu untuk fokus pada hal itu. Menjadi fan-girl adalah hidupmu.” Kata Sun Joo, Duk Mi pikir seperti itu lalu pamit pergi.


Duk Mi pergi berjalan sambil menelp memberitahu kalau konsepnya terlihat bagus dan ingin tahu kapan bisa melihat sampel. Si bibi menjawab besok. Duk Mi pun berjanji akan mampir besok.
Setelah menutup telp, Duk mi melihat anak-anak kecil yang sedang bermain kejar-kejaran dengan balon sabun, lalu teringat kembali saat Ryan ditaman bermain menatap anak kecil yang sedang bermain. 

Sementara Sun Joo mengeluh saat masuk restoran karena bukan kencan seperti pasangan lainya tapi makan daging babi pangang. Seung Min sibuk memanggang daging tanpa menatap istrinya. Sun Jo mengelu kalau Seung Min seharusnya beri tahu kalau jika ingin BBQ.
“Kau gantung mantelmu.” Ucap Seung Min memberikan kunci loker pada istrinya dengan sikap angkuh.
“Tidak bisakah dia ambil mantelku dan menggantungnya untukku?” keluh Sun Joo kesal lalu membuka loker dan binggung melihat ada tas mahal didalamnya. 
Seung Mi terlihat senang karena mungkin Sun Joo akan terharu melihat kejutan hadiah untuknya. Sun Joo datang menatap Seung Min dan langsung berteriak marah menuduh suaminya itu selingkuh karena membeli tas mahal. Semua pengunjung binggung.


Sun Joo merangkul suaminya meminta maaf dengan senyuman bahagia, karena Seung Min yang tidak pernah belikan barang-barang seperti ini,jadi membuatnya terkejut. Seung Min kesak karena  Orang mungkin berpikir,dirinya yang tidak pernah membelikan Sun Joo apa pun.
“Yah, kau hadiah terbesarku dari semuanya.” Ucap Sun Joo bahagia melihat tas yang digunakanya.
“Sun Joo, jangan pernah lupakan itu. Apapun yang kulakukan, aku melakukannya untuk kau dan Geon Woo. Kau tahu itu kan?” ucap Seung Min menyakinkan. Sun Joo menganguk mengerti. Seung Min pun bahagia mendengarnya. 

Saat itu terdengar jeritan fans yang berlari dan mengerubungi pintu masuk stasiun TV. Sun Joo melihatnya kalau mengingatkan kali pertama merkea bertemu yaitu bertemu dengan Duk Mi di stasiun penyiaran sementara sedang menjadi fan-girl bersama Duk Mi.
Flash Back
Sun Joo duduk disendirian di Halte dengan earphoneya dan Seung Min duduk bersandar. Lalu  tiba-tiba keduanya saliang menatap seperti jatuh cinta pada pandangan pertama.
“Oppa, menjadi fan-girl adalah apa yang menyatukan kita, jadi kau harus berterima kasih bahwa aku penggemar obsesif idola. Mengerti?” ucap Sun Joo. Seung Min mengangguk mengerti tapi terlihat canggung dan terpaksa. 


Duk Mi duduk di depan komputernya terlihat tulisan  [PRIA PALING TAMPAN SEALAM SEMESTA, CHA SHI AN] lalu mulai mengedit foto Shi An saat mengikutinya tadi, dengan wajah bahagia menurutnya menjadi Fans Girl  adalah yang terbaik dan tidak ada yang lebih mengasyikkan. Setelah lelah mengedit foto, Duk Mi langsung membanting tubuhnya diatas kasur. 

Ryan membuka kulkas melihat sudah kehabisan bir, dan melihat wine pun juga habis. Akhirnya Ia pergi ke minimarket, saat pulang tak sengaja bertemu dengan Shi An dalam lift, Shi An melambaikan tangan menyapa dengan ramah, tapi Ryan terlihat kesal hanya memalingkan wajahnya.
“Halo, Cha Shi An.” Ucap Ryan dengan nada sopan lalu masuk ke dalam lift. Shi An pun hanya diam saja melihat sikap Ryan.
“Ada apa dengan minumannya? Apa kau butuh teman...” ucap Shi An mencoba ramah.
“Tidak... Aku hanya beli untukku.” Ucap Ryan sinis, Shi An tak percaya kalau Ryan akan minum sendiri?
“Aku kira kau ada siaran TV hari ini.” Ucap Ryan, Shi An membenarkan lalu memberitahu kalau Shi An is My Life mengunggah sejumlah besar foto.
“Dia yang pertama menguploudnya” kata Shi An bahagia, Ryan kesal karena Duk mi malah sibuk mengejar Shi An.
“Ya, aku sudah memberitahumu soal dia sebelumnya. Bahkan aku kagum dengan foto yang diambilnya dariku. Siapa yang tahu aku punya ekspresi ini? Foto ini...” ucap Shi An bangga ingin memperlihatkan foto Duk Mi
“Cukup !!!” ucap Ryan marah, Shi An binggung, Ryan berkomentar kalau Shi An sudah sampai
“Ah... Benar. Sampai ketemu besok.” Ucap Shi An keluar dari lift, Ryan bingung..
“Aku akan bertemu dengan Choi Da In dan Nona Sung juga akan...” ucap Shi An tapi pintu lift sudah ditutup. 


Duk Mi baru saja akan masuk gallery, Ryan melihat dari belakang memanggilnya lalu bertanya Jam berapa pertemuan dengan Cha Shi An dan Nona Choi, Duk Mi menjawab Jam 2 siang. Ryan pikir nanti  jam 1 siang... Tapi Duk Mi lebih dulu menyela.
“Sebenarnya, aku ada pertemuan sebelum itu. Aku akan menuju studionya dari sana.” Ucap Duk Mi
“Apa aku membebani... Baiklah kalau begitu.” Kata Ryan tak ingin membahasnya, Duk Mi pun seperti tak begitu peduli. 


Duk Mi sibuk pergi ke tempat pembuat light stick dengan meminta agar mengubah bagian atas dan bertanya apakah bisa menyelesaikan tepat waktu. Si bibi yakin bisa selesai.  Duk Mi pun mengucapkan terimakasih dan akan ambil sampelnya.
Akhirnya Duk Mi akan pergi ke tempat Da In tapi menurutnya kalau bisa bermain-main dulu sebelum pergi kesana.  Ryan datang dengan wajah kesal, Da In melihat Ryan yang datang lebih awal, bertanya kemana Duk Mi karena tidak datang bersama
“Ya, dia punya pertemuan lain.” Ucap Ryan kesal. Da In pikir pilihan yang bagus untuk datang ke Korea.
“Senang melihatmu sering datang.” Ucap Da In bangga melihat Ryan yang ada didekatnya.
“Astaga, aku benar-benar tidak ingin pergi... Ah.. Tidak, aku masih punya Shi An... Aku di sini untuk bertemu Shi An. Aku adalah fan-girl seumur hidup.” Ucap Duk Mi didepan studio Da In. 


Duk Mi sedang menyusun kue dipiring, sementara Ryan dan  Da In duduk bersebelahan. Shi An meminta izin pada Da In agar memberikan tanda tangan. Da In binggung, Shi An mengaku kalau benar-benar penggemar berat Da In.
“Aku bahkan menyiapkan kertas dan pena.” Kata Shi An memperlihatkan pena dan kertas yang dibawanya.
“Tanda tangani ini dulu. Kita harus tanda kontrak terlebih dahulu agar dapat bekerja.”kata Ryan.
“Hyung, izinkan aku dapatkan tanda tanganku terlebih dahulu.” Kata Shi An.
Akhirnya Da In memberikan tanda tanganya,  Ryan tak menyangka kalau Da In masih menggunakan tanda tangan itu padahal sudah bilang untuk mengubahnya sehingga orang dapat membacanya. Dan In pikir Tidak apa-apa selama Ryan bisa membacanya.
“Jadi, apa kau memikirkan sebuah konsep?” tanya Shi An. Da In menyebut Cha Shi An White Ocean.
“Karena ini adalah awal yang baru, aku sedang berpikir untuk menunjukkan berbagai warna berdasarkan warna putih Putih, asap putih, dan salju.” Kata Da In
“Apa Ketika kita menganggapnya hanya sebagai satu warna, sebenarnya ada ribuan berbagai warna di dalamnya?” ucap Ryan.
“Tepat. Jadi, aku akan menambahkan efek spektrum di latar belakang ini.” Kata Da In.
“Seperti teknik fasad media? Sama seperti Pameran Seni Berlin tahun lalu?” kata Ryan. Da In pikir seperti itu
“Sudah kuduga. Inilah yang aku sukai darimu. Apa ini bagian dari dua tahun lalu? Aku sangat menyukai ini dan ingin menyimpannya.” Kata Shi An.
Saat itu Ryan seperti sadar sedari tadi Duk Mi menatap dari kejauhan, tapi mencoba tak mengubrisnya dengan berkomentar pada saran Da In.  Ia pikir kalau membuatnya lebih sederhana. Da In pikir kalau Ryan sudah menyukainya.
“Pikirkan konsep yang dapat menarik publik dengan lebih intuitif dan mudah.” Ucap  Ryan. Da In memuji kalau Ryan itu seorang profesional.
“Kau tidak pernah bilang apa-apa dengan mudah.” Kata Dan In, saat itu Duk Mi yang membawakan kue malah menjatuhkanya.
Ryan langsung berlari memastikan Duk Mi baik-baik saja dan tak terluka. Duk Mi mengaku baik-baik saja dan akan membersihkan ini lalu meminta maaf pada Da In. Da In mengaku tak masalah melihat Duk Mi dan Ryan membersihkan pecahan kaca. 



Duk Mi membereskan semua sampah di dapur sambil mengeluh dengan sikapnya tadi. Da In datang ke dapur. Duk Mi pikir Da In pasti terkejut lalu meminta maaf kembali. Da In pikir tak masalah selama Duk Mi  tidak terluka.
Saat itu ponsel Da In berdering,  lalu mengangkat telpnya dan terlihat kebingungan karena sedang tidak punya waktu sekarang. Duk Mi mendengar Da In yang kebingungan setelah menutup telp bertanya apakah ada masalah.
“Aku memesan beberapa kayu di bengkel, tapi pengrajin tidak ada di sana sekarang.” Ucap Da In.
“Aku akan pergi kalau begitu.” Ucap Duk Mi, Da In tak percaya tapi akhirnya mengucapkan Terima kasih atas bantuannya lalu menelp pemilik bengkel kalau sudah mengirim seseorang sekarang.


Duk Mi masuk bengkel terlihat kosong dan mencoba masuk sambil memanggil paman tapi tak ada sahutan, akhirnya ia memilih duduk diatas meja, mencoba menyalan senter dengan light sticknya tapi menyala. Duk Mi akhirnya memilih untuk duduk sambil melihat foto di ponselnya.
Ia melihat foto dengan Ryan saat piknik dengan orang tuanya, lalu Ryan berkomentar kalau Sudah lama tak lihat senyumnya. Ia lalu melihat foto candid yang diambilnya saat foto bersama dan ditaman bermain. Ia mengingat saat tangan mereka saling bersentuhan.
Ryan yang menatapnya saat berbicara, senyuman Ryan saat menunggu didepan mobil, menyanyikan lagu ditelinga Ryan. Duk Mi menghapus air matanya lalu teringat yang dikatakan pada Latte sebelumnya
“Apa mungkin, menurutmu orang itu merasa sedikit tertekan oleh perasaanmu?”
Akhirnya Duk Mi membuka  [FANPAGE SHI AN IS MY LIFE] dan melihat pesan dari Latte “Akankah perasaanku untuk orang itu benar-benar seperti tekanan?” lalu membalasnya.
“Latte, sebenarnya, aku berbohong padamu.” Tulis Duk Mi sambil mengingat saat Ryan mencoba menahanya tapi Duk Mi melepaskan tangan Ryan.
“Aku tidak menyerah menyatakan cintaku pada orang itu. Itu karena aku tidak ingin terluka dan bertindak seperti seorang pengecut. Latte, mungkin orang itu tidak merasa tertekan oleh perasaanmu. Orang itu mungkin takut disakiti dan lari sepertiku. Jadi, bagaimana kalau kau dan aku mengumpulkan keberanian sekali lagi?”  lalu mengirimkan pesan dengan sangat yakin. 

Duk Mi kaget melihat sosok pria masuk ruangan yang sedikit gelap, Ryan memanggil Duk Mi dan mulai mendekat. Duk Mi terlihat binggung, mengaku tidak ingin bertanya kepadanya
“Apanya yang sulit? Soal berada dalam hubungan palsu denganku. Apa kau sungguh membencinya?” tanya Duk Mi. Ryan membenarkan.
“Kenapa kau sungguh membencinya? Aku tidak meneleponmu setiap hari atau memintamu untuk bertemu denganku. Yang harus kau lakukan hanyalah berpura-pura sejenak. Apa sesulit itu dan kau membencinya? Aku sangat menyukainya. Kenapa kau...” kata Duk Mi sedih
“Karena itu palsu..” akui Ryan, Duk Mi kaget mendengarnya. Ryan berjalan mendekat.
“Aku benci karena itu palsu. Aku ingin berkencan denganmu.” Akui Ryan dengan wajah berdekatan, Duk Mi hanya bisa terdiam. Ryan akhirnya mencium Duk Mi lebih dalam tanpa ada jari didepanya, Duk Mi pun seperti pasrah tanpa sadar lightstick yang dibuatnya jatuh dari meja.
Bersambung ke episode 10

 Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar