PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Eun Gi
menunggu dengan gelisah di atap rumah, lalu melihat Duk Mi berjalan pulang
dengan wajah sendu. Duk Mi naik ke rumahnya binggung karena ada banyak makan di
teras rumahnya, Eun Gi keluar dari persembunyianya.
“Eun Gi,
ada apa ini?” tanya Duk Mi, Eun Gi tersenyum menyuruh Duk Mi untuk ganti baju
saja dulu.
Duk Mi
akhirnya sudah ganti baju lalu minum minum ingin tahu alasan Eun Gi melakukan
sesuatu yang sangat baik saat ia tak meminta. Eun Gi mengaku sudah
mendengar kalau Ibu dan Ayah berkunjung
ke galeri hari ini. Duk Mi kaget kalau Eun Gi bisa tahu.
“Apa Ibu
bilang sesuatu?” tanya Duk Mi, Eun Gi mengaku tak ada tapi Ibu Duk Mi mengaku tidak
bilang sesuatu yang istimewa, tapi wajahnya terlihat sedikit...
“Dia
tiba-tiba datang bahkan tanpa mengabari. Aku makan siang, dan dia menyuruhku
makan gimbap saat aku sudah kenyang. Dan si Singa... Dia orang yang sangat
sibuk, dan dia tidak bisa bekerja karena Ibu. Dia bahkan mengantarnya pulang. Dia
kesulitan karena hubungan palsu kami juga.” Cerita Duk Mi
“Apa Si
Singa bilang dia kesulitan? Pura-pura berhubungan palsu denganmu?” tanya Eun
Gi.
“Ya. Jadi,
kami memutuskan untuk mengakhiri hubungan palsu kami,... Tapi, Ibu...” cerita
Duk Mi
“Ibu
Datang ke galeri tanpa mengabari dan membuat Lion makan gimbap? Saat kau kesal
karena hubungan palsumu berakhir?” kata Eun Gi
“Aku
pasti gila. Kenapa aku begitu tenggelam dalam hubungan palsu ini? Tak bisa
begini. Aku harus dipukul.” Ucap Duk Mi memukul kepalanya dengan botol air
minum, Eun Gi pun hanya diam saja.
Eun Gi
gelisah tidur di sofa, lalu merasa kepanasan dan akhirnya memilih untuk
mendinginkan kepala didalam kulkas sambil mengompresnya dengan es krim. Saat
itu terdengar suara tangisan dari kamar Duk Mi,
Akhirnya Duk Mi keluar kamar dengan mata bengkak dan memilih untuk makan
es krim.
“Ini
sebabnya pria mencampakanmu, Karena kau sangat ceroboh. Aku akan memukulnya
besok.” Kata Eu Gi
“Lakukan
itu untukku. Putar kakinya dan lakukan scissors takedown.” Kata Duk Mi
merengek.
“Gerakan
itu sudah dilarang di Judo.” Tegas Eun Gi, Duk Mi tak peduli meminta Eun Gi
agar melakukanya.
“Dia
benar-benar akan mati.” Ucap Eun Gi. Duk Mi menyuruh Eun Gi agar membunuh Ryan
saja.
“Apa kau
akan membiarkan si brengsek yang mencampakkanku hidup? Brengsek itu layak mati.
Bunuh saja dia.” Kata Duk Mi
“Baik,
aku akan benar-benar membunuhnya.” Kata Eun Gi ingin membuat Duk Mi senang. Duk
Mi menegaskan kalau Ryan sudah berjanji sekarang.
Eun Gi
gelisah hanya bisa menatap ke arah jendela di tempat latihanya. Duk Mi masih
tak bisa tidur akhirnya mengambil ponselnya, tapi teringat dengan pesan Sun Joo
“jangan ubah foto profil atau statusmu untuk saat ini. Bahkan jangan masuk ke
medsosmu juga.” Duk Mi pikir kalau jangan permalukan diri sendiri dan membuang
ponselnya.
“Sepertinya
aku tidak bisa tidur...Jadi Harus apa ini?” ucap Duk Mi binggung akhirnya turun
dari tempat tidur duduk dimeja
komputernya.
Duk Mi
membuat chat obrolan publik di fanspagenya, lalu menuliskan “Aku menyambut siapa
pun yang tidak bisa tidur dan ingin bicara soal perasaan mereka.”
Shi An
oppa masuk ruangan obrolan menceritakan kalau baru saja putus. Duk Mi membalas
kalau bersedia menjadi telinganya sebagai pendengar.
[DULU AKU BERKENCAN DENGAN PRIA INI KAMI
BAHKAN BERNIAT UNTUK MENIKAH TAPI DIA SELINGKUH, DAN BAHKAN DIA BERBOHONG SOAL
USIANYA.]
Duk Mi
membalas pesan sambil mengumpat, lalu membalas “Jadi maksudmu pria yang akan
menikah berbohong padamu soal usianya dan bahkan selingkuh? Pertama, kau harus
menuntutnya karena membuat janji palsu soal pernikahan.”
“Apa Kau
12 tahun?” balas Duk Mi kaget, Fans Shi An Oppa terlihat anak berumur 12 yang
minum coklat seperti anak kecil.
“Shi An
Oppa, kau hanya hidup selama 12 tahun.Kau punya sangat banyak peluang untuk bertemu
pria yang lebih baik.” Tulis Duk Mi seperti waktunya sia-sia.
Duk Mi
menerima pesan dari [PUTRI SHI AN]
wanita yang masih remaja menceritakan ia dan pacarnya kuliah di akademi
matematika yang sama lalu teman dekatnya yang seorang gadis juga pergi ke sana.
Dan masalah Ia terlambat kemarin dan
bocah itu duduk di sebelah pacarnya.
“Heol!
Jadi, aku marah dan memintanya untuk pindah kursi, tapi dia menolak.” Ucap
Putri Shi An marah
“Itu
pasti membuatnya sangat marah... Omo, apa yang terjadi?” tanya Duk Mi
“Jadi,
aku menjambak rambutnya... Ahh... Ibuku ingin aku mematikan komputer.” Tulis
Putri Shi An akhirnya keluar dari ruang obrolan.
Duk Mi
terlihat kebingungan tak ada lagi yang diajak bicara dan berpikir untuk tidur
saja. Tiba-tiba Latte masuk ruangan obrolan, Duk Mi melihat Latte seperti
wanita tua yang ada dalam fans pagenya. Ryan menuliskan pesan bertanya “Apa kau
tidur?” Duk Mi membalas belum.
“Halo,
Latte... Biarkan aku meminjamkan telingaku.” Tulis Duk Mi. Ryan terlihat gugup
memastikan apakah ia hanya perlu menceritakan kisahnya.
“Ya, aku
di sini untuk orang-orang yang tidak bisa tidur di malam hari karena hatinya
sakit.” Tulis Duk Mi
“Sebenarnya,
di gal...” tulis Ryan panik karena hampir saja ketahuan lal menuliskan kalau Di
tempat kerja. Duk Mi terlihat binggung.
“Ada
orang yang aku sukai di tempat kerja.” Tulis Ryan. Duk Mi membalas. Itu pasti
cinta sepihak.
“Ini
bukan... cinta sepihak. Aku yakin. Setiap kali dia menatapku, dia memberiku
senyum cerah. Dia memaafkan kesalahanku.” Tulis Ryan.
Ia
mengingat saat Duk Mi datang ke arahnya dengan senyuman, lalu saat mengantar
pulang mengaku ingin meminta maaf lagi
dan sangat menyesal. Duk Mi pun dengan senyuman menerima permintaan maaf Ryan.
“Dan orang
tuanya bahkan menyukaiku.” Tulis Ryan teringat saat datang ke rumah Duk Mi
“Aku
mengemas beberapa lauk yang sepertinya kau sukai sebelumnya.<” ucap ibu Duk
Mi, Ryan pun mengucapkan Terima kasih untuk ini. Ibu Duk Mi pun meminta agar
berkunjung lagi.
“Jadi,
aku mengajaknya keluar untuk menyatakan perasaanku.” Tulis Ryan dan teringat
saat terakhir kali Duk Mi malah
mengatakan “Saatnya untuk mengakhiri hubungan palsu kita sekarang.”
“Tapi,
dia tiba-tiba ingin mengakhiri sesuatu di antara kami.” Tulis Ryan. Duk Mi
bingung bartanya Mengakhiri apa maksudnya.
Ryan
terlihat binggung,lalu memberitahu kalau Wanita itu ingin berhenti jadi teman.
Duk Mi memastikan kalau masalah Latte itu akan menyatakan perasaannya tapi
akhirnya menjauh. Ia pikir kalau mungkin orang itu merasa sedikit tertekan oleh
perasaannya.
“Alangkah
baiknya jika orang yang kita sukai menyukai kita juga.” Tulis Duk Mi
Ryan
teringat saat memilih bunga melihat arti bunga [KRISAN: PERASAANKU UNTUKMU
TULUS]
“Tapi
jika itu tidak terjadi, mungkin benar untuk menyerah meminta orang itu
berkencan sehingga perasaanmu tidak akan berakhir menekan orang itu..”
“Latte,
Shi An tidak akan merasa tertekan terlepas dari seberapa besar kau menyukainya.
Kau baru saja jadi penggemarnya, jadi kau masih harus banyak mengerti. Aku
harap Shi An menghiburmu.”
Ryan yang
membaca pesan Duk Mi mengeluh kesal lalu membalas, “Bagaimana jika Shi An tidak membuat perasaanku lebih baik?”
Duk Mi sempat kaget dan akhirnya membalasnya “Jika Shi An tidak bisa membuatmu tersenyum,
artinya... Kau sungguh sangat sakit. Kau harus pergi ke rumah sakit. Sampai
jumpa lagi, Latte.” Lalu meninggalkan ruang chat.
Duk Mi
merasa bangga kalau dirinya memang pandai berbicara lalu terlihat sedih.
Sementara Ryan memikirkan tentang Tekanan yang dikatakan Duk Mi. Lalu Duk Mi
berpikir kalau dirinya melakukan hal yang benar untuk tidak mengajaknya kencan.
Ia
menatap foto-foto Ryan yang diambilnya dan ingin menghapus tapi terlihat masih
ragu, Sementara Ryan menatap account fans pagenya berpikir untuk menghapus
accountnya. Duk Mi melihat foto Ryan kembali merasa tidak bisa menghapusnya.
Sun Joo
memberitahu Joo Hyuk, kalau akan keluar, tapi akan kembali sebelum latihan
bandnya. Joo Hyuk pikir Sun Joo dapat bersanta jadi tidak keberatan melewatkan
sesi latihan. Sun Joo menegaskan kalau
melewati satu hari dan Joo Hyun sendiri akan mengetahui akibatnya.
“Melewati
dua hari, dan kritik akan tahu. Lalu Melewati tiga hari, dan penonton akan
tahu.” Ucap Sun Joo
“Syukurlah
karena tidak ada yang mendengarkan musikku.” Kata Joo Hyuk
Seorang
wanita datang ke kasir, memberitahu
tentang Lagu yang diputar... Sun Joo dengan sangat yakin kalau lagunya pasti
bagus, dengan bangga memberitahu itu dari band bernama Fade dan menarik Joo
Hyuk sebagai vokalis band dan gitaris.
“Dia
menulis lagu juga.” Ucap Sun Joo bangga. Si wanita mengaku kalau lagunya memang
bagus.
“Tapi aku
sudah di sini selama satu jam dan ini sudah diulang sepanjang waktu.” Kata Si
wanita.
“Dia
hanya merekam lagu yang satu ini.” Ucap Sun Joo. Joo Hyuk tak enak hati segera
pergi untuk memutar lagu lain untuknya.
“Bandmu
menulis lagu lain, kan? Kalau begitu ayo kita rekaman.” Ucap Sun Joo. Joo Hyuk
pikir harganya sangat mahal dan... Saat itu Duk Mi datang dengan pakaian
sebagai fangirl. Sun Joo pun langsung menghampirinya.
Duk Mi
datang bertanya apa bantuan yang dibutuhkan oleh temanya. Sun Joo bertanya
apakah Duk Mi ingat tongkat pemandu sorakyang mereka pesan untuk acara tersebut
dan meminta Duk Mi agar memeriksa sampel untuknya.
“Aku
tidak tahu kenapa, tapi Oppa mengajakku berkencan.” Kata Sun Joo, Duk Mi tak
percaya kalau Seung Gi mengajak kencan.
“Bukankah
dia sibuk dengan acara terakhirnya?” ucap Duk Mi. Sun Joo pun yakin kalau Ada
yang aneh.
“Apa yang
aneh dari seorang suami yang mengajak istrinya berkencan? Aku akan memeriksa
sampel, jadi jangan khawatir.” Ucap Duk Mi
“Duk Mi..
Saat kau depresi?”kata Sun Joo, Duk Mi tahu kalau jawabanya adalah menjadi fan
girl
“Hari
ini, aku akan mengambil foto. Aku tidak percaya menjadi fan-girl bahkan dalam
kondisi ini.” Kata Duk Mi
“Ini
semua jadi alasan bagimu untuk fokus pada hal itu. Menjadi fan-girl adalah
hidupmu.” Kata Sun Joo, Duk Mi pikir seperti itu lalu pamit pergi.
Duk Mi
pergi berjalan sambil menelp memberitahu kalau konsepnya terlihat bagus dan
ingin tahu kapan bisa melihat sampel. Si bibi menjawab besok. Duk Mi pun
berjanji akan mampir besok.
Setelah
menutup telp, Duk mi melihat anak-anak kecil yang sedang bermain kejar-kejaran
dengan balon sabun, lalu teringat kembali saat Ryan ditaman bermain menatap
anak kecil yang sedang bermain.
Sementara
Sun Joo mengeluh saat masuk restoran karena bukan kencan seperti pasangan
lainya tapi makan daging babi pangang. Seung Min sibuk memanggang daging tanpa
menatap istrinya. Sun Jo mengelu kalau Seung Min seharusnya beri tahu kalau
jika ingin BBQ.
“Kau gantung
mantelmu.” Ucap Seung Min memberikan kunci loker pada istrinya dengan sikap
angkuh.
“Tidak bisakah
dia ambil mantelku dan menggantungnya untukku?” keluh Sun Joo kesal lalu
membuka loker dan binggung melihat ada tas mahal didalamnya.
Seung Mi
terlihat senang karena mungkin Sun Joo akan terharu melihat kejutan hadiah
untuknya. Sun Joo datang menatap Seung Min dan langsung berteriak marah menuduh
suaminya itu selingkuh karena membeli tas mahal. Semua pengunjung binggung.
Sun Joo
merangkul suaminya meminta maaf dengan senyuman bahagia, karena Seung Min yang
tidak pernah belikan barang-barang seperti ini,jadi membuatnya terkejut. Seung
Min kesak karena Orang mungkin
berpikir,dirinya yang tidak pernah membelikan Sun Joo apa pun.
“Yah, kau
hadiah terbesarku dari semuanya.” Ucap Sun Joo bahagia melihat tas yang
digunakanya.
“Sun Joo,
jangan pernah lupakan itu. Apapun yang kulakukan, aku melakukannya untuk kau dan
Geon Woo. Kau tahu itu kan?” ucap Seung Min menyakinkan. Sun Joo menganguk
mengerti. Seung Min pun bahagia mendengarnya.
Saat itu
terdengar jeritan fans yang berlari dan mengerubungi pintu masuk stasiun TV.
Sun Joo melihatnya kalau mengingatkan kali pertama merkea bertemu yaitu bertemu
dengan Duk Mi di stasiun penyiaran sementara sedang menjadi fan-girl bersama
Duk Mi.
Flash Back
Sun Joo
duduk disendirian di Halte dengan earphoneya dan Seung Min duduk bersandar.
Lalu tiba-tiba keduanya saliang menatap
seperti jatuh cinta pada pandangan pertama.
“Oppa,
menjadi fan-girl adalah apa yang menyatukan kita, jadi kau harus berterima
kasih bahwa aku penggemar obsesif idola. Mengerti?” ucap Sun Joo. Seung Min
mengangguk mengerti tapi terlihat canggung dan terpaksa.
Duk Mi
duduk di depan komputernya terlihat tulisan [PRIA PALING TAMPAN SEALAM SEMESTA, CHA SHI
AN] lalu mulai mengedit foto Shi An saat mengikutinya tadi, dengan wajah bahagia
menurutnya menjadi Fans Girl adalah yang
terbaik dan tidak ada yang lebih mengasyikkan. Setelah lelah mengedit foto, Duk
Mi langsung membanting tubuhnya diatas kasur.
Ryan
membuka kulkas melihat sudah kehabisan bir, dan melihat wine pun juga habis.
Akhirnya Ia pergi ke minimarket, saat pulang tak sengaja bertemu dengan Shi An
dalam lift, Shi An melambaikan tangan menyapa dengan ramah, tapi Ryan terlihat
kesal hanya memalingkan wajahnya.
“Halo,
Cha Shi An.” Ucap Ryan dengan nada sopan lalu masuk ke dalam lift. Shi An pun
hanya diam saja melihat sikap Ryan.
“Ada apa
dengan minumannya? Apa kau butuh teman...” ucap Shi An mencoba ramah.
“Tidak...
Aku hanya beli untukku.” Ucap Ryan sinis, Shi An tak percaya kalau Ryan akan
minum sendiri?
“Aku kira
kau ada siaran TV hari ini.” Ucap Ryan, Shi An membenarkan lalu memberitahu
kalau Shi An is My Life mengunggah sejumlah besar foto.
“Dia yang
pertama menguploudnya” kata Shi An bahagia, Ryan kesal karena Duk mi malah
sibuk mengejar Shi An.
“Ya, aku
sudah memberitahumu soal dia sebelumnya. Bahkan aku kagum dengan foto yang
diambilnya dariku. Siapa yang tahu aku punya ekspresi ini? Foto ini...” ucap
Shi An bangga ingin memperlihatkan foto Duk Mi
“Cukup !!!”
ucap Ryan marah, Shi An binggung, Ryan berkomentar kalau Shi An sudah sampai
“Ah... Benar.
Sampai ketemu besok.” Ucap Shi An keluar dari lift, Ryan bingung..
“Aku akan
bertemu dengan Choi Da In dan Nona Sung juga akan...” ucap Shi An tapi pintu
lift sudah ditutup.
Duk Mi
baru saja akan masuk gallery, Ryan melihat dari belakang memanggilnya lalu
bertanya Jam berapa pertemuan dengan Cha Shi An dan Nona Choi, Duk Mi menjawab Jam
2 siang. Ryan pikir nanti jam 1 siang...
Tapi Duk Mi lebih dulu menyela.
“Sebenarnya,
aku ada pertemuan sebelum itu. Aku akan menuju studionya dari sana.” Ucap Duk
Mi
“Apa aku
membebani... Baiklah kalau begitu.” Kata Ryan tak ingin membahasnya, Duk Mi pun
seperti tak begitu peduli.
Duk Mi
sibuk pergi ke tempat pembuat light stick dengan meminta agar mengubah bagian
atas dan bertanya apakah bisa menyelesaikan tepat waktu. Si bibi yakin bisa
selesai. Duk Mi pun mengucapkan
terimakasih dan akan ambil sampelnya.
Akhirnya
Duk Mi akan pergi ke tempat Da In tapi menurutnya kalau bisa bermain-main dulu
sebelum pergi kesana. Ryan datang dengan
wajah kesal, Da In melihat Ryan yang datang lebih awal, bertanya kemana Duk Mi
karena tidak datang bersama
“Ya, dia
punya pertemuan lain.” Ucap Ryan kesal. Da In pikir pilihan yang bagus untuk datang
ke Korea.
“Senang
melihatmu sering datang.” Ucap Da In bangga melihat Ryan yang ada didekatnya.
“Astaga,
aku benar-benar tidak ingin pergi... Ah.. Tidak, aku masih punya Shi An... Aku
di sini untuk bertemu Shi An. Aku adalah fan-girl seumur hidup.” Ucap Duk Mi
didepan studio Da In.
Duk Mi sedang
menyusun kue dipiring, sementara Ryan dan
Da In duduk bersebelahan. Shi An meminta izin pada Da In agar memberikan
tanda tangan. Da In binggung, Shi An mengaku kalau benar-benar penggemar berat
Da In.
“Aku
bahkan menyiapkan kertas dan pena.” Kata Shi An memperlihatkan pena dan kertas
yang dibawanya.
“Tanda
tangani ini dulu. Kita harus tanda kontrak terlebih dahulu agar dapat bekerja.”kata
Ryan.
“Hyung,
izinkan aku dapatkan tanda tanganku terlebih dahulu.” Kata Shi An.
Akhirnya
Da In memberikan tanda tanganya, Ryan
tak menyangka kalau Da In masih menggunakan tanda tangan itu padahal sudah
bilang untuk mengubahnya sehingga orang dapat membacanya. Dan In pikir Tidak
apa-apa selama Ryan bisa membacanya.
“Jadi, apa
kau memikirkan sebuah konsep?” tanya Shi An. Da In menyebut Cha Shi An White
Ocean.
“Karena
ini adalah awal yang baru, aku sedang berpikir untuk menunjukkan berbagai warna
berdasarkan warna putih Putih, asap putih, dan salju.” Kata Da In
“Apa
Ketika kita menganggapnya hanya sebagai satu warna, sebenarnya ada ribuan berbagai
warna di dalamnya?” ucap Ryan.
“Tepat. Jadi,
aku akan menambahkan efek spektrum di latar belakang ini.” Kata Da In.
“Seperti
teknik fasad media? Sama seperti Pameran Seni Berlin tahun lalu?” kata Ryan. Da
In pikir seperti itu
“Sudah
kuduga. Inilah yang aku sukai darimu. Apa ini bagian dari dua tahun lalu? Aku
sangat menyukai ini dan ingin menyimpannya.” Kata Shi An.
Saat itu
Ryan seperti sadar sedari tadi Duk Mi menatap dari kejauhan, tapi mencoba tak
mengubrisnya dengan berkomentar pada saran Da In. Ia pikir kalau membuatnya lebih sederhana. Da
In pikir kalau Ryan sudah menyukainya.
“Pikirkan
konsep yang dapat menarik publik dengan lebih intuitif dan mudah.” Ucap Ryan. Da In memuji kalau Ryan itu seorang
profesional.
“Kau
tidak pernah bilang apa-apa dengan mudah.” Kata Dan In, saat itu Duk Mi yang
membawakan kue malah menjatuhkanya.
Ryan
langsung berlari memastikan Duk Mi baik-baik saja dan tak terluka. Duk Mi
mengaku baik-baik saja dan akan membersihkan ini lalu meminta maaf pada Da In.
Da In mengaku tak masalah melihat Duk Mi dan Ryan membersihkan pecahan kaca.
Duk Mi
membereskan semua sampah di dapur sambil mengeluh dengan sikapnya tadi. Da In
datang ke dapur. Duk Mi pikir Da In pasti terkejut lalu meminta maaf kembali.
Da In pikir tak masalah selama Duk Mi tidak
terluka.
Saat itu
ponsel Da In berdering, lalu mengangkat
telpnya dan terlihat kebingungan karena sedang tidak punya waktu sekarang. Duk
Mi mendengar Da In yang kebingungan setelah menutup telp bertanya apakah ada
masalah.
“Aku memesan
beberapa kayu di bengkel, tapi pengrajin tidak ada di sana sekarang.” Ucap Da
In.
“Aku akan
pergi kalau begitu.” Ucap Duk Mi, Da In tak percaya tapi akhirnya mengucapkan
Terima kasih atas bantuannya lalu menelp pemilik bengkel kalau sudah mengirim seseorang
sekarang.
Duk Mi
masuk bengkel terlihat kosong dan mencoba masuk sambil memanggil paman tapi tak
ada sahutan, akhirnya ia memilih duduk diatas meja, mencoba menyalan senter
dengan light sticknya tapi menyala. Duk Mi akhirnya memilih untuk duduk sambil
melihat foto di ponselnya.
Ia
melihat foto dengan Ryan saat piknik dengan orang tuanya, lalu Ryan berkomentar
kalau Sudah lama tak lihat senyumnya. Ia lalu melihat foto candid yang
diambilnya saat foto bersama dan ditaman bermain. Ia mengingat saat tangan
mereka saling bersentuhan.
Ryan yang
menatapnya saat berbicara, senyuman Ryan saat menunggu didepan mobil,
menyanyikan lagu ditelinga Ryan. Duk Mi menghapus air matanya lalu teringat
yang dikatakan pada Latte sebelumnya
“Apa
mungkin, menurutmu orang itu merasa sedikit tertekan oleh perasaanmu?”
Akhirnya
Duk Mi membuka [FANPAGE SHI AN IS MY
LIFE] dan melihat pesan dari Latte “Akankah perasaanku untuk orang itu
benar-benar seperti tekanan?” lalu membalasnya.
“Latte,
sebenarnya, aku berbohong padamu.” Tulis Duk Mi sambil mengingat saat Ryan
mencoba menahanya tapi Duk Mi melepaskan tangan Ryan.
“Aku tidak
menyerah menyatakan cintaku pada orang itu. Itu karena aku tidak ingin terluka dan
bertindak seperti seorang pengecut. Latte, mungkin orang itu tidak merasa
tertekan oleh perasaanmu. Orang itu mungkin takut disakiti dan lari sepertiku. Jadi,
bagaimana kalau kau dan aku mengumpulkan keberanian sekali lagi?” lalu mengirimkan pesan dengan sangat yakin.
Duk Mi
kaget melihat sosok pria masuk ruangan yang sedikit gelap, Ryan memanggil Duk
Mi dan mulai mendekat. Duk Mi terlihat binggung, mengaku tidak ingin bertanya
kepadanya
“Apanya
yang sulit? Soal berada dalam hubungan palsu denganku. Apa kau sungguh
membencinya?” tanya Duk Mi. Ryan membenarkan.
“Kenapa
kau sungguh membencinya? Aku tidak meneleponmu setiap hari atau memintamu untuk
bertemu denganku. Yang harus kau lakukan hanyalah berpura-pura sejenak. Apa sesulit
itu dan kau membencinya? Aku sangat menyukainya. Kenapa kau...” kata Duk Mi
sedih
“Karena
itu palsu..” akui Ryan, Duk Mi kaget mendengarnya. Ryan berjalan mendekat.
“Aku
benci karena itu palsu. Aku ingin berkencan denganmu.” Akui Ryan dengan wajah
berdekatan, Duk Mi hanya bisa terdiam. Ryan akhirnya mencium Duk Mi lebih dalam
tanpa ada jari didepanya, Duk Mi pun seperti pasrah tanpa sadar lightstick yang
dibuatnya jatuh dari meja.
Bersambung ke episode 10
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar