PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 17 Mei 2019

Sinopsis Her Private Life Episode 11 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Ryan masih ada didalam mobil melihat jam tanganya, lalu berpikir Apa terlalu pagi. Tapi akhirnya Ia memilih untuk turun dari mobil, dan kaget melihat Eun Gi turun dari tangga bersama dengan Duk Mi. Duk Mi membahas tentang yang terjadi kemarin...
Eun Gi tiba-tiba berhenti melangkah, Duk Mi bertanya ada apa. Eun Gi berbisik kalau Singa datang. Duk Mi kaget langsung bersembunyi dibalik tubuh Eun Gi. Ryan yang sudah melihat Duk Mi berjalan mendekatinya, Eun Gi langsung pasang badan melindungi Duk Mi.
“Direktur Ryan Gwanjang-nim... Apa Kau datang tanpa membuat janji? Hari ini... Kembalilah lain kali.” Ucap Eun Gi
“Aku ingin bicara dengan Duk Mi.” Kata Ryan, Eun Gi beralasan kalau  Duk Mi belum cuci muka.
“Sepertinya dia takkan bisa menampakan wajahnya.” Kata Eun Gi, Ryan menegaskan kalau  ingin bicara dengan Duk Mi.
“Duk Mi bilang, dia tidak ingin menemuimu.” Kata Eun Gi, Ryan menegasan kalau Duk Mi adalah pacarnya.
“Jadi, ini antara dia dan aku... Bukan urusanmu.” Kata Ryan, Eun Gi mengeluh kalau dianggap bukan urusanya.
“Dia wanita yang aku suka, Duk Mi tidak ingin terlihat. Untuk sekarang, Oleh Direktur Ryan. Jika kau sungguh peduli pada Duk Mi, hari ini silakan pergi.” tegas Eun Gi, Duk Mi memegang baju temanya dengan wajah ketakutan.
“Keluar, Sung Duk Mi... Tak apa... Shi An is My Life.” Kata Ryan. Duk Mi kaget langsung keluar dari persembunyianya.
“Maaf... Bukannya pura-pura tidak tahu..” akui Ryan, Duk Mi mengeluh menurutnya kalau Ryan tahu seharusnya katakan padakunya.
“Haruskah aku katakan di sini?” kata Ryan. Duk Mi menarik tangan Ryan agar bicarakan di suatu tempat.
Eun Gi panik melihat Duk Mi malah pergi bersama Ryan, Duk Mi menegaskan tak masalah kalau pergi dengan Ryan. Eun Gi terlihat melihat Duk Mi malah pergi. 



Sun Joo baru saja tersadar mengeluh kepala sakit sambil menuruni tangan, lalu melihat Duk Mi dan Ryan pergi masuk mobil lalu bertanya-tanyaKemana mereka pergi lalu berteriak memanggil Duk Mi, tapi temanya itu sudah melesat pergi.
“Eun Gi.. Bukankah itu Singa? Apa dia tahu Deok Mi adalah Shi An is My Life?” tanya Sun Joo panik menemui Eun Gi
“Dia sudah tahu. “ kata Eun Gi, Sun Joo tak percaya kalau Ryan tahu kalau Duk Mi fans berat Shi An. Saat itu Seung Min datang.
“Sun Joo... Sun Joo, maaf.... Aku berbuat salah.” Ucap Seung Min dengan wajah melas.
“Kau dapat minta maaf di pengadilan. “ ucap Sun Joo sinis, sementara Eun Gi terlihat masih shock.
“Kita sudah bersama sejak lama. Tidak boleh berpisah seperti ini. Pikirkanlah Geon Woo. Kita adalah keluarga!” kata Seung Min menyakinkan.
“Keluarga, apanya... Waktu kita bersama bukanlah masalah. Kita bisa jadi orang asing lagi dalam sekejap.” Kata Sun Joo
“Sebenarnya, Geon Woo...” ucap Seung Min. Sun Joo panik mengetahui tentang anaknya lalu bergegas pergi dan akan menelp Eun Gi nanti.
Eun Gi duduk diam ditangga, terlihat masih lemas karena shock mengetahui Duk Mi berkencan dengan Ryan. 


 [EPISODE 11: APA KAU PERNAH TERPUKUL OLEH KENYATAAN?]
Ryan duduk diam mengemudikan mobilnya, teringat saat semalam Eun Gi berjalan ke arah rumah Duk Mi dan pagi-pagi keluar dari rumah pacarnya. Sementara Duk Mi mengingat saat Ryan mengaku kalau sudah mengetahui dirinya adalah Shi An is My Life.
“Maaf... Bukannya pura-pura tidak tahu.” Ucap Ryan akhirnya mengakui kalau sudah mengetahuinya.
“Sejak kapan dia tahu aku Shi An is My Life?” gumam Duk Mi sinis, Sementara Ryan tentang Eun Gi
“Sejak kapan dia bersama Direktur Nam?” gumam Ryan, Duk Mi pun penasaran Bagaimana Ryan bisa mengetahui jati dirinya.
“Bagaimana bisa dia sembunyi saat melihatku?” gumam Ryan kesal.
Akhirnya Duk Mi dengan nada sinis bertanya mau pergi kemana, Ryan pikir Duk Mi nanti akan tahu.  Duk Mi pikir kalau ia juga berhak tahu mau kemana. Ryan menyindir kalau Shi An is My Life saja yang mengemudi. Duk Mi mengumpat kesal.
Duk Mi panik saat melihat ada fans Shi An dan buru-buru menutup wajahnya dengan topi. Ryan sudah sampai parkiran menyuruh Duk Mi turun. Duk Mi mengeluh Ryan yang ingin datang ke rumahnya dengan pakaian sebagai fans girl.
“Jam berapa jadwal Shi An dimulai hari ini?” tanya Ryan.
“Jadwal Shi An-ku dimulai sekitar pukul 10 pagi, Tapi Kenapa kau membawaku ke sini?” kata Duk Mi
“Kita orang berpendidikan dan Tidak boleh bertengkar di jalan. Shi An-mu pasti sudah pergi. Ayo pergi.” ucap Ryan lalu turun dari mobil. 



Duk Mi dan Ryan akhirnya naik lift dengan berdiri saling berjauhan. Duk Mi mengeluh Ryan yang membawa ke rumahnya untuk bertarung dan mengejek kalau ini pertandingan kandang dan Ryan itu penakut. Ryan membalas kalau mereka itu harus bertarung di depan Eun Gi.
“Apa 2 lawan 1? Bukankah itu lebih penakut?” sindir Ryan, saat itu pintu lift terbuka dan Shi An sedang berdiri dengan managernya.
“Penggemarku menunggu di luar sepanjang malam.” Ucap Shi An khawatir. Manager memberitahu kalau sudah ada manager lain yang mengurusi mereka.
Saat itu Ryan langsung menutup Duk Mi yang mengunakan pakaian sebagai fans. Shi An melihat Ryan hanya bisa menahan senyum, Managernya bertanya-tanya apa yang dilakukan Ryan dalam lift, Shi An pun tahu kalau sedang bersama Duk Mi langsung menyapanya.
Duk Mi membalas dengan lambaian tangan, Shi An tersenyum memberitahu kalau akan naik nanti dan menyuruh mereka untuk naik lebih dulu.  Akhirnya pintu litf tertutup, Ryan akhirnya berdiri berjauhan. Duk Mi heran melihat Ryan yang sangat terkejut
“Itu semua gara-gara kau. Aku tidak ingin identitasmu terungkap.” Ucap Ryan
“Bagaimana kau tahu soal hal semacam ini?” tanya Duk Mi
“Aku belajar sedikit karena pacarku adalah seorang fan-girl.” Sindir Ryan ,Duk Mi tersenyum bahagia. 


Geon Woo menyanyi lagu anak-anak dengan gaya imut diiringin gitar Joo Hyun. Sun Joo datang dengan wajah panik melihat anaknya memastikan kalau apakah sakit. Seung Min memberikan kode kalau Geon Woo harus bilang sakit.  Geon Woo mengerti.
“Ibu, Ayah bilang dadanya sakit.” Kata Geun Woo, Sun Joo melonggo binggung lalu menatap sinis pada suaminya.
“Ibu... Apa Ibu sakit?” kata Geon Woo menutup hidungnya, Sun Joo binggung mengaku kalau tidak sakit.
“Ibu bau. Bau itulah yang kau hirup setiap kali kau sakit.” Ucap Geon Woo.
Sun Joo mengingat semalam mabuk bersama dengan dua temanya dengan mengaku kembali mejadi lajang lagi.
“Haruskah aku mengantarmu ke dojo? Ayo pergi.” kata Sun Joo lalu mengajak Geon Woo pergi.  Seung Min hanya bisa melonggo binggung karena ditinggalkan begitu saja. 



Eun Gi terdiam di ruang latihanya teringat yang dikatakan Ryan  “Duk Mi adalah pacarku...Tak apa, Shi An is My Life.” Sun Joo datang dengan anak dan muridnya.  Eun Gi hanya terdiam, akhirnya Sun Joo mendekat memberitahu kalau Ryan mengencani Duk Mi. Eun Gi ingin tahu Sejak kapan.
“Beberapa hari lalu mereka secara resmi mulai berkencan. Tapi aku tidak tahu kapan mereka berdua mulai saling menyukai.” Jelas Sun Joo
“Kenapa kau tidak mengatakannya?” tanya Eun Gi. Sun Joo mengaku  bilang pada Duk Mi untuk jangan mengatakannya.
“Karena dia tidak tahu bagaimana perasaanmu tentang dia.” Ucap Sun Joo. Eun Gi menyuruh agar Sun Joo pergi saja.
“Aku harus mengajar sekarang.” Kata Eun Gi menahan amarah, Sun Joo memastikan kala Eun Gi baik-baik saja.
“Kau berada di pihakku, kan?” ucap Eun Gi, Sun Joo menegaskan kalau itu pasti ada di pihak temanya.
“Kau sangat pandai berbohong.” Ejek Eun Gi lalu melihat kalau Sun Joo itu tak tahu sesuatu.
“Aku juga di pihakmu... Maksudku kau harus mendengar perkataan Seung Min. Aku yakin dia tidak ingin melakukan apa yang dia lakukan.” Jelas Eun Gi.
“Berhenti memihaknya!” ucap Sun Joo marah, Eun Gi menghindar menyuruh anak muridnya agar memakai seragam, Sun Joo hanya bisa menatap sedih.


Duk Mi dan Ryan duduk saling menatap sinis dan dingin, seperti masih ada perasaan curiga satu sama lain. Ryan akhirnya lebih dulu bicara apakah Eun Gi tidur di rumah Duk Mi tadi malam, lalu mulai berpikir yang aneh-aneh. Duk Mi membenarkan.
“Aku sangat penasaran... Kenapa sangat percaya diri padahal kau ketahuan keluar dari rumahmu dengan pria lain?” keluh Ryan kesal
“Sepertinya kau melihat Eun Gi tapi tak melihat Sun Joo. Ada masalah padanya kemarin, jadi, kami minum bersama dan akhirnya ketiduran. Lalu untuk Eun Gi...” ucap Duk Mi dan langsung disela oleh Ryan.
“Dia... menyukaimu.” Ucap Ryan, Duk Mi teringat dengan ucapan Eun Gi “Kenapa ini bukan urusanku? Dia wanita yang aku suka.”
“Itu... Itu hanya sesuatu yang dia katakan untuk menutupiku.”tegas Duk Mi menyakinkan.
“Apa Sungguh itu yang kau pikirkan?” kata Ryan. Duk Mi membenarkan karena menurutnya Eun Gi adalah keluarganya.
“Sudah seperti itu sampai sekarang, dan akan terus seperti itu.” Tegas Duk Mi. Ryan bisa mengerti dan Duk Mi pikir kalau ini adalah saatnya.
“Kau juga bersalah atas sesuatu.” Ucap Duk Mi. Ryan pikir Sepertinya tidak melakukan kesalahan.
“Kau tahu aku Shi An is My Life, tapi kau tidak pernah beri tahu aku. ucap Duk Mi
“Bukankah lebih salah kau yang sembunyikan dariku?” ucap Ryan mengeluarkan keluhanya.
“Bukannya aku berniat menyembunyikannya...” kata Duk Mi membela diri. Ryan pikir Duk Mi sangat teliti untuk seseorang yang tidak berniat menyembunyikannya.
“Baiklah. Aku sengaja menyembunyikannya darimu. Tapi saat itu, aku tidak tahu pada akhirnya aku akan menyukaimu.” Akui Duk Mi
“Apa Kau tidak pernah berniat menyukaiku?” ucap Ryan menyindir.
“Benar. Tapi, aku tidak tahu kalau aku akan sangat menyukaimu sampai seperti ini...” kata Duk Mi
"Sampai seperti ini"? Berapa banyak?” kata Ryan terlihat sengaja ingin mengetes. Duk Mi mengaku Sangat menyukainya.
“Apa yang sedang kau lakukan sekarang?” ucap Duk Mi marah dengan tingkah Ryan yang mengetesnya.
Ryan bisa tersenyum akhirnya meminta maaf, karena  tidak memberitahu Duk Mi kalau sudah mengetahui dan membohonginya, Duk Mi ingin tahu kapan Ryan mengetahuinya , Ryan mengaku Tepat sebelum pergi menemui Tuan Nho Seok. Duk Mi ingin tahu bagaimana caranya.
“Aku punya banyak bukti tidak langsung, tapi ini menyegel kesepakatan.” Tegas Rya

Akhirnya Ryan memperlihatkan diary milik Duk Mi menunjuk  Tulisan tangan Duk Mi yang sama. Duk Mi bertanya apakah Ryan  tidak terkejut. Ryan mengaku sedikit terkejut. Duk Mi bertanya apakah Ryan tak marah. Ryan mengaku sedikit takut.
“Apa aku Tidak membuatmu ketakutan? Kau bisa berpikir aku aneh.” Ucap Duk Mi
“Tidak... Sedikit terkejut dan sedikit marah, tapi tidak membuatku ketakutan.  Karena itu bisa membuatku lebih mengenalmu. Maukah kita saling berkenalan dengan baik? Shi An is My Life?” kata Ryan.
“Hai, aku Shi An is My Life.. Maaf karena duduk di atasmu dan merobek jaketmu di bandara.” Ucap Duk Mi
“Apa kau tahu? Kau jatuh di bandara karena aku mendorongmu. Aku juga minta maaf.” Akui Ryan.
“Rahasia antara kita sudah beres, kan?” ucap Duk Mi tersenyum, Ryan menganguk lalu terlihat binggung, Duk Mi ingin tahu ada apa. Ryan membisikan sesuatu. 


Duk Mi kaget kalau Ryan adalah  Latte, lalu mengejarnya sambil memukul kalau pacarnya itu penipu. Ryan panik memohon ampun pada  Shi An is My Life. Duk Mi makin marah mendengarnya. Ryan meminta maaf dan memanggilnya Duk Mi.
“Kenapa kau bergabung dengan fanpage-ku?” tanya Duk Mi heran. Ryan mengaku hanya ingin tahu lebih banyak tentang Duk Mi
“Lalu, apa yang kau temukan tentang aku?” tanya Duk Mi, Ryan mengejek kalau Paha Cha Shi An meningkatkan kesejahteraan Duk Mi.
Duk Mi mengumpat kesal, Ryan makin mengejek kalau Klavikula Shi Ah yang  seksi. Duk Mi memukul Ryan agar berhenti mengejeknya, Ryan malah memeluk lalu menariknya ke atas sofa. Duk Mi memperingatkan agar melepaskan saat masih baik.
“Kau harus Ajari aku juga.” Kata Ryan, Duk Mi bertanya mengajari tentang apa.
“Jadi fanatik... Kau sangat menawan saat kau ngefan-girl, jadi aku ingin terobsesi padamu juga. Aku akan jadi "Duk Mi is My Life". Kata Ryan mengoda.
“Asal tahu, menjadi fan-boy itu tidak mudah.. Fan-boy dan fan-girl bahagia dengan melihat dari kejauhan. Tidak ada sentuhan atau pegangan yang terlibat.” Jelas Duk Mi. Ryan ingin tahu alasanya bisa seperti itu.
“Karena hanya dengan melihat orang itu membawakan kebahagiaan. Itu aturannya.” Jelas Duk Mi
“Aku harus puas pada tatapan juga.” Kata Ryan, Duk Mi mengejek apakah itu cukup lalu keduanya duduk berhadapan. 



“Nah, seperti ini, kau bahagia hanya dengan melihat. Membawakan sukacita. Hanya menatapku harus menggairahkan...” ucap Duk Mi lalu panik melihat Ryan membuka kancing bajunya.
“Apa kau membuka kancing bajumu?” keluh Duk Mi, Ryan mengaku hanya kepanasan dan terus menatap Duk Mi tanpa berkedip.
“Kau ingin yang terbaik untuk orang lain dan suka melihat mereka tertawa...” ucap Duk Mi terdiam melihat Ryan membuka jam tanganya.
“Apa Jam tanganmu juga?” keluh Duk Mi, Ryan mengaku   Pergelangan tangannya sakit.
“Pokoknya, Shi An is... Kau terlalu menawan untuk dirimu sendiri. “ ucap Duk Mi lalu akhirnya mencium Ryan.
“Aku pikir  hanya harus menatap.” Komentar Ryan, Duk Mi mempersilahkan Ryan menatap dan menyerahkan sisanya pada dirinya.
Keduanya ingin kembali berciuman tapi saat itu bunyi bel rumah, Ryan pikir  Mungkin itu Cha Shi An. Duk Mi panik langsung masuk ke dalam kamar, Ryan melihat dari interkom kaget kalau yang datang Hyo Jin. Duk Mi ikut kaget kalau yang datang Sindy lalu melihat pakaian sebagai fangirl 


Ryan membuka pintu bertanya Ada perlu apa tanpa menghubunginya lebih dulu. Sindy bertanya antara Ryan dan ibunya siapa yang akan menang. Ryan binggung, Sindy ingin tahu apakah Ryan bisa mem batalkan keputusannya. Ryan pikir Hyo  Jin sudah tidak masuk akal...
“Ibuku menentang Shi An berpartisipasi dalam pameran.” Ucap Shi An. Tiba-tiba Duk Mi datang.
“Apa yang baru saja kau katakan?” kata Duk Mi, Ryan kaget melihat Duk Mi yang memakai bajunya, Sindy pun terlihat bingung melihat ada Duk Mi di rumah Ryan. 

Akhirnya keduanya duduk di ruang tengah, Sindy heran dangen Duk Mi karena pakaiannya selalu basah di rumah orang lain dan menimbulkan kesalahpahaman. Duk Mi mencari alasan kalau karena dirinya yang mengidap getaran tangan.
“Hyo Jin, silakan ceritakan... Dengan simple dan tenang.” Kata Ryan mencoba mengalihkan pembicaran. 

Flash Back
Sindy akan pergi ke tempat Shi An, tapi ibunya tiba-tiba muncul didepan mobilnya. Sindy mengaku kalau mau pergi ke galeri. Nyonya Eom pikir Sindy sudah lihat pratinjau acara dokumenter "The Chaser K" yang Judul episode adalah "Kasih sayang seorang fan-girl yang terdistorsi".
“Penggemar dan penguntit terobsesi bernama Sindy membeli barang mewah edisi terbatas. Pratinjau memicu firasat, jadi aku mencari tahu. Ternyata penguntit ini sebenarnya adalah putriku.” Kata Nyonya Eom marah
“Bukan aku.” Kata Sindy mencoba menyangkal, Nyonya Eom tak percaya mendengarnya.
“Suamiku ada di berita dan putriku akan berada di acara dokumenter. Suamiku adalah tersangka ekonomi sedangkan putriku adalah penguntit selebriti.” Kata Nyonya Eom. Sindy panik melihat ibunya.
“Aku sakit dan lelah mendengar desas-desus soal ayahmu, dan sekarang putri kami adalah penguntit? Aku benci mendengar rumor ini. Aku membencinya!” teriak Nyonya Eom marah 




"Tidak ada penyanyi idola K-pop yang akan berpartisipasi dalam pameran yang diadakan di galeriku." Itu yang dia katakan. Film dokumenter ini membahayakan banyak nyawa.” Kata Sindy mengebu-gebu.
“Ibumu tidak memiliki otoritas di galeri. Mengerti? Jika hanya itu saja, silakan pergi...” kata Ryan berdiri lebih dulu.
“Tapi dia... direktur utama Yayasan Budaya TK. Ibuku akan jadi direktur utamanya segera yang berarti dia akan punya hak dalam operasi galeri. Masih bisakah kau batalkan keputusannya? Aku benar-benar ingin membuat marchandise untuk pameran Shi An.” Ucap Sindy.
Duk Mi dengan wajah cemberut mengaku tetap ingin pameran Shi An berjalan, Ryan akhirnya memutuskan akan memikirkan solusi untuk ini jadi meminta agar Sindy pergi. Sindy berdiri dan mencoba kembali berbicara.
“Aku tidak pernah bilang hal seperti ini sebelumnya jadi mungkin terdengar canggung. Pinjamkan aku uang!” kata Sindy. 

Akhirnya Ryan membayar taksi yang ada didepan apartementnya, Duk Mi memarahi Sindy menurutnya kalau diusir dari rumah dan naik taksi tanpa uang seharusnya meminjam uang untuk ongkosnya dari awal. Ia memberitahu kalau tadi sangat mahal membayar taksinya.
 “Aku akan membayarnya kembali.” ucap Sindy santai, Duk Mi menegaskan kalau bukan seperti itu masalahnya.
“Kau akan pulang, kan?” kata Duk Mi, Sindy ingin tahu  Berapa tarif semalam di sauna karena mendengar bisa tidur di sana.
“Sebaiknya, pulanglah... Hyo Jin.” Saran Duk Mi, Sindy menolak karena punya harga diri.
“Aku tidak akan kembali setidaknya selama seminggu... Tidak, tiga hari. Aku tidak akan pulang selama itu.” Kata Sindy. 
Duk Mi menghampiri Ryan memberitahu kalau akan membawa Hyo Jin bersamanya. Ryan mengeluh karena Duk Mi akan pergi juga. Duk Mi tahu kalau Sindy gadis polos yang tidak tahu apa-apa selain menjilat jadi tidak bisa meninggalkannya sendirian.
“Aku juga tidak bisa membiarkannya tidur di sauna.” Kata Duk Mi. Ryan pikir bisa  lempar dia ke hotel.
“Jangan pergi, Duk Mi.” Rengek Ryan,  Duk Mi menegasakan aklau akan membawa Sindy bersamanya.
“Kemana kau akan membawanya? Ke rumahmu?”kata Ryan panik. Duk Mi pikir itu Tidak mungkin dengan senyuman penuh rencana. 

Duk Mi berjalan di lorong apartement, lalu heran melihat Sindy yang tak mengikutinya. Sindy dengan ragu berpikir untuk tidur di hotel saja. Duk mi memberitahu Sinyd kalau hanya punya dua opsi yaitu Nomor 1, rumahnya, nomor 2, jalanan.
“Lebih baik daripada tidur di jalan, kan? Jadi Ikuti aku.”ucap Duk Mi, Sindy seperti terpaksa ikut denganya.
“Oh benar... Ada satu hal yang perlu kau ingat. Di rumahku, kata 'idola' dilarang. Mengerti?” tegas Duk Mi memperingatkan
“Apa ini semacam trend di kalangan ibu?” keluh Sindy, Duk Mi mengajak Duk Mi agar bergegas. 

Ibu Duk Mi sudah menyiapkan makanan diatas meja, Duk Mi datang bersama dengan Sindy, Ibu Duk Mi menyambutnya karena tahu Sindy adalah teman Duk Mi lalu memujinya kalau sangat cantik. Sindy pun menyapa dengan sopan.
“Kau mungkin tidak lihat dia, tapi beri salam juga. Dia ayah Duk Mi.” Kata Ibu Duk Mi. Sindy menyapa ayah Duk Mi.
“Anggap rumah sendiri dan Silakan duduk.” Ucap Ayah Duk Mi. Ibu Duk Mi heran melihat anaknya yang berpakaian seperti itu
“Apa? Ini "Boyfriend". Trend belakangan ini.”ucap Duk Mi. Ibu Duk Mi mengeluh  Pria apa yang akan menyukai anaknya jika berpakaian seperti itu.
“Inilah sebabnya kenapa kau tidak bisa berkencan.” Ucap Ibu Duk Mi, Sindy ingin memberitahu kalau Duk Mi punya pacar tapi disela.
“Aku pasti bertemu seseorang yang akan menyukaiku bahkan saat berpakaian seperti ini.”kata Duk Mi lalu menyuruh Sindy duduk dimeja makan dulu.
Duk Mi mendekati ibunya, menanyakan apakah nasinya sudah matang, ibu Duk Mi menganguk lalu menyuapi anaknya. Duk Mi pikir nasi buatan ibunya itu Bahkan tidak butuh lauk pauk karena rasanya sangat sempurna. Sindy melihatnya seperti iri. 


Duk Mi sudah berganti baju, Ibunya memberitahu Duk Mi agar menelp Eun Gi dan memberitahu kalau akan tidur dirumah.  Duk Mi menganguk mengerti walaupun terlihat gugup, akhirnya menelp Eun Gi kalau ada di rumah Ibu sekarang.
“Aku akan tidur di sini dengan rekanku malam ini. Jadi, tidurlah di tendamu di dojo.” Ucap Duk Mi mencoba untuk tetap tenang.
“Apa kau meneleponku untuk beri tahu aku itu?” tanya Eun Gi, Duk Mi membenarkan.
“Aku akan pergi sekarang, jadi temui aku di taman bermain di luar.” Kata Eun Gi, Duk Mi binggung ingin bicara tapi Eun Gi sudah menutup telpnya. 

Duk Mi akhirnya memberikan pakaian uang Sindy, karena bisa mengenakan  dan tidur. Ia memperingatkan kalau Hanya untuk hari ini dan Sindy harus pulang besok. Sindy bertanya apakah mereka akan tidur dikamar yang kecil dan bersama.
“Lalu, kenapa kau tidak pergi ke kamar besarmu dan tidur sendirian?” kata Duk Mi, Sindy pun tak bisa berkata-kata
“Kau bisa tinggal di sini sendirian, bukan? Aku akan keluar sebentar.” Ucap Duk Mi. Sindy ingin tahu Duk Mi akan pergi kemana.
“Apa ini masih CUPATCH? Kau bisa tidur duluan.” Ucap Duk Mi, Sindy pun hanya bisa diam saja. 

Duk Mi melihat Eun Gi yang duduk di atas ayunan, lalu mencoba agar tenang memanggil temanya sambil mengeluh kalau punya tamu di rumah sekarang jadi Kenapa malah menyuruh keluar dan menyuruh agar cepat mengatakanya. Ryan menyuruh Duk Mi agar duduk.
“Duk Mi... Pagi tadi...” ucap Eun Gi dan langsung disela oleh Duk Mi. Duk Mi bertanya Apa Sun Joo pulang dengan selamat?
“Apa dia berbaikan dengan Seung Min? Aku tidak bisa meneleponnya. Haruskah aku meneleponnya lagi?” ucap Duk Mi mencoba mengalihkan.
“Duk Mi... Pagi tadi... Kau dengar aku bilang bahwa aku menyukaimu, kan?” kata Eun Gi
“Aku tahu kau melakukannya untuk membantuku. Terkadang kau sangat imut...” goda Duk Mi merasa kalau Eun Gi tak serius.
“Jangan menganggapnya becanda. Saat ini, kau bukan keluarga atau teman bagiku. Kau seorang wanita. Aku menyukaimu, Duk Mi... Coba Lihatlah wajahmu.” Ucap Eun Gi menarik ayunan yang dinaiki Duk Mi.
“Eun Gi... Aku suka Direktur dan kami..... “ kata Duk Mi yang langsung disela oleh Eun Gi.
“Aku tahu... Aku tahu kau berkencan dengannya. Tapi aku tidak bisa menyerah tanpa pertarungan yang adil sebagai pemain judo. Aku tidak memintamu untuk melihatku sebagai seorang pria segera. Tidak peduli berapa lama, aku bisa menunggu... Kau Pulanglah. Dan, selamat malam.” Ucap Eun Gi lalu beranjak pergi. Duk Mi hanya diam saja. 




Ibu Duk Mi sedang merajut melihat Sindy keluar kamar bertanyapakah sulit tidur. Sindy menganguk dan bertanya balik apakah Ibu Duk Mi yang  tidak tidur. Ibu Duk Mi mengaku juga sulit tidur dan meminta Sindy agar mendekatinya.
“Apa ini kebesaran? Jika sulit tidur, bisakah kau bantu memutar ini?” ucap Ibu Duk Mi mencoba baju dibadan Sindy.
“Baju ini Untuk siapa ?” tanya Sindy, Ibu Duk Mi mengaku  hanya merajutnya dan sudah seperti kebiasaan.
“Duk Mi hanya mengenakan pakaian rajutan saat dia masih kecil, tapi dia tidak pernah memakainya sekarang. Ini tidak secantik pakaian jaman sekarang.” Kata Ibu Duk Mi
“Tapi ini Cantik.”komentar Sindy seperti tak bisa menerima perhatian dari ibunya. Ibu Duk Mi tak percaya mendengar komentar Sindy.
“Kalau begitu, aku akan berimu ini saat sudah selesai.” Kata Ibu Duk Mi,
“Aku tidak bermaksud bahwa aku mengingikanya.... Tidak, maksudku, berapa harganya untuk membuat ini? Termasuk biaya material dan tenaga kerja.”ucap Sindy.
“Lima yang besar... Yaitu ... Terima kasih.” Kata Ibu Duk Mi hanya mengingikan ucapan itu. Sindy pun mengucapkan terimakasih.
“Kau bertengkar dengan Ibumu, kan? Karena kau kabur dari rumah sesudah bertengkar dengan ibumu... Aku akan membiarkanmu tinggal satu malam. Kau harus pulang besok. Ibumu akan khawatir.” Kata Ibu Duk Mi
“Ibuku tidak akan khawatirkan aku.”ucap Sindy yakin. Ibu Duk Mi pun menyuruh Sindy Jangan pulang dulu.
“Aku akan membiarkanmu tinggal di kamar Deok Mi, jadi tinggallah di sini.” Ucap Ibu Duk Mi, Sindy hanya tertunduk sedih.
“Kau pasti tidak bisa melakukan itu... Apa Karena kau khawatirkan Ibumu?” goda Ibu Duk Mi lalu melihat anaknya yang belum pulang.
Bersambung ke Part 2

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar