PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Duk Mi
yang masih kecil bermain dengan Eun Gi melihat Yoon Jae duduk sendiri lalu
menghampirinya dan bertanya Berapa usianya. Yoon Jae menjawab 7 tahun. Duk Mi
mengaku mereka memiliki umur yang sama dengan Eun Gi juga.
“Aku Sung
Duk Mi, dan dia Nam Eun Gi. Siapa namamu?” tanya Duk Mi. Yoon Jae pun
menyebutkan namanya Heo Yoon Jae.
“Apa kau
menunggu ibumu? Mau bermain bersama kami?” ucap Duk Mi, Yoon Jae mengangguk
lalu mereka bergandengan tangan, Yoon Jae terlihat bahagia.
[EPISODE 15: KAULAH RUMAHKU]
Ryan
melihat wajah Duk Mi yang tertidur didepanya, Duk Mi akhirnya membuka mata
sendiri. Ryan bertanya apakah tidurnya nyenyak. Duk Mi menganguk dan kembali
menutup matanya. Ryan bertanya apakah Duk Mi masih tidur. Duk Mi mengaku masih
tidur. Ryan memberikan ciuman dikening.
“Ini
ulang tahunmu... Selamat.” Ucap Ryan kembali memberikan Ciuman, Duk Mi
mengucapkan Terima kasih dengan mata tertutup.
“Kau
tidak buka mata. Apa Kau tidak ingin melihatku?” keluh Ryan. Duk Mi akhirnya
membuka matanya.
“Aku bisa
melihat wajahmu sesudah aku bangun. Ini ulang tahun yang luar biasa.” Ucap Duk
Mi menatap Ryan didepanya.
“Bangun
sekarang. Ini hari ulang tahunku.” Ucap Ryan. Duk Mi merasa tidak perlu bangun.
Ryan akhirnya akhirnya membiarkan Duk Mi tidur di pelukanya.
“Haruskah
kita tetap seperti ini daripada pergi bekerja? Bagaimana kalau kita berdua
berhenti dan jadi pengangguran?” kata Ryan. Duk Mi menolak memilih akan bangun.
“Aku
serius. Mari tetap di tempat tidur seperti ini sepanjang hari dan tidak pergi
bekerja.” Kata Ryan. Duk Mi menolak, Ryan heran
Kenapa tidak boleh.
“Kau
terlalu berharga. Jadi Aku akan menyimpannya.” Ucap Duk Mi, Ryan memuji Duk Mi
yang luar biasa. Duk Mi mengaku sudah
cantik sejak pagi.
Ryan
memberikan kotoran di mata Duk Mi sambil mengejek kalau itu kotor. Duk Mi mengeluh mendengarnya sambil memukul
Ryan.
Keduanya
gosok gigi bersama, Duk Mi lalu memberikan foam untuk mencukur jenggot Ryan
menyuruhnya agar jangan takut. Ryan memastikan apakah ia dapat pergi bekerja.
Duk Mi yakin pasti bisa lalu mengejek Ryan yang gemetaran. Ryan mengaku tidak
gemetaran. Duk Mi mengeluh karena Ryan yang tidak percaya padanya.
Duk Mi
sudah berganti pakaian, duduk di meja makan bertanya apa yang dibuat Ryan. Ryan
tahu hari Ini hari ulang tahun Duk Mi jadi harus makan sup rumput laut. Duk Mi
bertanya apakah Ryan akan memasaknya sendiri. Rya menganguk.
“Tapi
untuk apa cabai dan ginseng Cheongyang ini?” tanya Duk Mi binggung, Ryan pikir
Duk Mi menyukai cabai Cheongyang.
“Dan
ginseng baik untuk tubuhmu.” Ucap Ryan. Duk Mi pikir kalau Ryan tak harus menambahkannya
ke dalam sup rumput laut.
“Benarkah?
Maka, aku akan menggunakannya untuk membuat gimbap nanti.” ucap Ryan. Duk Mi
menganguk mengerti.
“Pasti
enak makan ginseng gimbap.” Kata Ryan, Duk Mi hanya bisa melonggo. Ryan lalu
menuangkan rumput laut didalam mangkuk berpikir apakah ini cukup.
“Direktur
, Satu bungkus ini cukup untuk 60 porsi... Jadi, ini akan cukup untuk memberi
makan 20 orang.” Jelas Duk Mi
“Lalu,
haruskah aku mengambil sebanyak ini? Aku akan memasak makanan lezat untukmu. Tunggu
sebentar.” Kata Ryan yakin mengambil sedikit rumput laut. Duk Mi menganguk akan
menantikannya walaupun tak yakin.
Duk Mi
memilih baju untuk Ryan yang terlihat bagus, Ryan pikir Duk Mi juga harus
berganti pakaian dengan memilih satu kemeja miliknya. Duk Mi hanya bisa menatap
heran, Ryan pikir rekan kerja mereka tahu terlalu banyak soal hubungan mereka.
“Apa kau
malu, Shy Boy?” ejek Duk Mi melihat wajah Ryan yang memerah, Ryan menyurh Duk
Mi mengunakan pakaian saja.
“Astaga,
baiklah. Aku akan pulang dan ganti baju saja.” Kata Duk Mi, tapi Ryan kembali
mengoda kalau kemeja miliknya itu akan cocok.
Duk Mi
sudah berganti pakaian dan memoles wajahnya dengan bedak dan lipstik. Ryan
tiba-tiba menarik Duk Mi dan mereka berhadapan mengatakan akan mengoleskannya. Duk Mi binggung bertanya
apakah Ryan pernah melakukannya
“Aku Ryan
Gold.” Ucap Ryan bangga lalu memoleskan lipstik dan memuji Duk Mi sudah
terlihat cantik.
“Sekarang,
giliranku untuk mengoles lipstik padamu. Sepertinya kau perlu lebih banyak.”
Kata Duk Mi sudah siap dengan lipstiknya. Ryan panik
Tapi Duk
Mi malah memberikan ciuman untuk pacarnya, Ryan mengejek kala ini yang
dinginkanya agar pergi bekerja. Duk Mi hanya tersenyum lalu merapihkan lipstik
yang menempel dibibir Ryan.
Duk Mi
menatap cermin meminta izin pada Ryan akan jadi bintang film karena ini hari
ini ulang tahunnya. Ryan menganguk menyetujuinya. Duk Mi pun memasang kacamata
hitamnya dan merasa terlihat seperti selebriti.
Akhirnya
mereka naik mobil dan Duk Mi seperti sedang melakukan syuting video clip. Ryan
pun ikut menyanyi sambil sedikit mengoyangkan badanya ketika musik diputar.
Sun Joo
yang sudah berdamai dengan suaminya membawakan minum, lalu bertanya apakah
sedang berkerja membuat proposal variety show. Seung Mi mengaku tidak tapi
mengingat janjinya pada Sun Joo kalau hanya akan fokus membuat Sun Joo tertawa.
“Jadi,
aku berpikir soal apa yang harus kita lakukan bersama dan menulis proposal
tentang itu.” Jelas Seung Min
“Bahkan
kau menulis proposal?” kata Sun Joo tak percaya, Seung Min memperlihatkan judul
proposal miliknya yaitu "Apa harus pergi berkemah?"
“Berkemah?”
kata Sun Joo seperti kaget, Seung Min menjelaskan Ini tentang pergi berkemah setiap akhir pekan
dengan Geon Woo.
“Kita
bisa memasak di luar dan melihat bintang-bintang di langit malam. Kita akan
dapat bersantai dan memulihkan tenaga.” Jelas Seung Min penuh semangat.
“Tapi apa
kita punya tenda?” kata Sun Joo, Seung Min pikir mereka harus beli dan Ada banyak alat berkemah yang
perlu dibeli.
“Oppa,
seperti yang kau ketahui, aku sangat sensitif soal tempat tidur.”ucap Sun Joo.
Seung Min mengaku lupa.
“Lalu,
haruskah kita beli mobil berkemah?” kata Seung Min, Sun Joo mengalihkan dengan
bertanya Apa ada hal lain.
“Tentu
saja... Inilah judul proposal keduaku... "Memancing". Kata Seung Min.
Sun Joo hanya bisa menghela nafas.
“Aku
dengar memancing malam benar-benar hebat. Ini lebih kepada menghabiskan waktu
bersama daripada memancing. Kita dapat melakukan berbincang. Dan begitu gelap,
kita bisa tidur di tenda...” kata Seung Min
“Tidur Tenda?
Lagi?” keluh Sun Joo, Seung Min teringat istrinya tak suka. tidur di tenda...
“Jadi Kita
harus beli mobil berkemah.” Kata Seung Min, Sun Joo menahan amarah.
“Oppa....
Bagaimana kalau kau lebih fokus pada usaha untuk tak melakukan sesuatu yang
tidak aku sukai bukannya mencoba melakukan hal yang aku sukai?” ucap Sun Joo,
Seung Min mulai memikirkanya.
“Baiklah,
aku mengerti. Lalu, untuk mempelajari hal yang tidak kau sukai, kita perlu
banyak berbincang satu sama lain. Jadi, kita harus pergi memancing...” kata
Seung Min
“Cukup!
Hentikan!” kata Sun Joo kesal, Seung Min tersenyum segera pamit karena harus
pergi bekerja sekarang.
“Ayo kita
bicara banyak nanti malam tentang hal yang tidak kau sukai selagi kita
memancing.” Goda Seung Min, Sun Joo makin marah menyuruh suaminya segera pergi
saja.
“Apa yang
salah dengannya?” keluh Sun Joo tapi akhirnya bisa tersenyum melihat tingkah
suaminya.
“Jika
senyum kagum kau itu juga dianggap sebagai senyuman, suamimu berhasil.”
Komentar Joo Hyuk. Sun Joo tersenyum melihat suaminya memang lucu sekali.
Duk Mi
memperlihatkan desain terakhir dari ruang pameran. Ryan bertanya apakah Duk Mi
sudah menjalankan simulasi rute pameran.
Duk Mi menganguk karena ruang pameran Cha Shi An akan menjadi yang paling
ramai, jadi mereka akan menugaskannya ke daerah yang paling luas.
“Dinding
palsu akan mulai dibangun minggu depan, dan akan dilukis begitu dipasang.” Kata
Duk Mi
“Bagaimana
kalau kita menggunakan warna yang lebih kuat untuk dinding utama di pintu masuk
ruang pameran?” saran Ryan. Duk Mi setuju.
“Apa kau
mempekerjakan semua staf?”tanya Ryan. Kyung Ah memberitahu mereka selesai merekrut pemandu dan penjaga.
“Dan
mereka akan menerima pelatihan mulai minggu depan.” Ucap Kyung Ah. Ryan pikir semuanya...
“Direktur
, kau perlu mempersiapkan pidato pembukaan.” Kata Duk Mi mengingatkan. Ryan
menganguk mengerti
Duk Mi
dan Ryan keluar dari ruangan rapat. Ryan memanggil Duk Mi mengetahui kalau
mereka itu sibuk tapi ini pertama kalinya mereka merayakan ulang tahun Duk Mi
sesudah mulai berkencan jadi Ia memastikan kalau Duk Mi akan meluangkan waktu malam ini.
“Sepertinya
aku bisa melakukannya untukmu. Tujuan kita hari ini adalah pulang kerja tepat
waktu.” Kata Duk Mi, Ryan tersenyum bahagia.
Nyonya
Sung menatap foto Yoon Jae saat masih kecil teringat kembali kenangan masa
lalunya.
Flash Back
Duk Mi,
Yoon Jae dan Eun Gi selesai bermain dan ketiganya masih bergandengan
tangan. Nyonya Sung melihat Yoon Jae
bertanya apakah ibunya menyuruh menunggu di taman bermain. Yoon Jae memberitahu
aklau ibunya akan segera kembali.
“Siapa
namamu?” tanya Nyonya Sung, Yoon Jae menyebutkan namanya, Heo Yoon Jae.
“Kau
pasti lapar, Yoon Jae. Apa kau ingin datang ke rumah Ajumma dan makan?” tanya
Nyonya Sung, Yoon Jae mengelengkan kepala.
“Kenapa?
Deok Mi dan Eun Gi juga akan makan.” Ucap Nyonya Sung. Yoon Jae mengaku harus
menunggu ibunya di taman bermain.
“Lalu,
aku akan menunggu di sana sebagai gantinya. Aku akan memberitahumu kapan Ibumu
datang. Bagaimana? Sekarang, naik ke atas dan makan.” Ucap Nyonya Sung. Yoon Jae akhirnya berlari dengan
Duk Mi menaiki tangga. Nyonya Sung
berpesan agar mereka Cuci tangan dulu.
Tuan Sung
melihat istrinya menatap foto Yoon Jae sambil mengeluh karena terus melihat foto itu terus. Nyonya Sung
ingin tahu pendapat suaminya, tentang alasan Eun Gi yang bertanya nama anak itu
kemarin. Tuan Sung ingat kalau Eun Gi hanya bertanya tanpa alasan.
“Sejak
Eun Gi kecil, dia tidak pernah sekalipun berbicara hari itu tanpa sengaja. Aku
selalu merasa bersalah tapi berterima kasih. Aku pikir ada sesuatu. Sesuatu yang
tidak bisa dia ceritakan.” Ucap Nyonya Sung
“Jika
sesuatu yang tidak bisa dia katakan, maka dia tidak akan mengatakannya. Jika
sesuatu yang bisa, maka dia akan mengatakannya. Jadi Bersabarlah.” Kata Tuan
Sung.
Ryan
menyuruh Duk Mi agar masuk ke restoran lebih dulu. Duk Mi pikir mereka bisa
pergi bersama. Ryan pikir Sepertinya waktu reservasinya habis jadi menyuruh Duk
Mi agar lebih dulu masuk. Duk Mi menganguk setuju akhirnya masuk restoran.
Duk Mi
pergi ke bagian receptionist ingin tahu ruangan atas nama Ryan Gold. Saat masuk
ruangan, Duk Mi dikejutkan dengan ruangan yang sudah dihias dan Shi An yang
sudah membawaka kue sambil menyanyikan lagu “Selamat ulang tahun”
Wajah Duk
Mi melonggo tak percaya, karena idolanya menyanyikan lagu selamat ulang tahun
untuknya. Shi Ah pikir Duk Mi harus membuat permohonan. Duk Mi dengan wajah
sumringah mengaku saat ini tidak ada lagi permohonan.
“Kakakku
hebat, tapi aku tidak percaya dia terlambat ke pesta yang dia persiapkan
sendiri. Aku harap kau memaafkannya.” Ucap Shi An. Duk Mi kaget kalau Ryan yang
mengaku terlambat
“Ya, itu
sebabnya dia bilang untuk mengucapkan selamat ulang tahun duluan. Itu sebabnya
aku berlari.” Kata Shi An.
Flash Back
Lee Sol
dalam restoran mengaku baik-baik saja bertemu Direktur Ryan dan Duk Mi tapi
merasa kalau akan merusak kencan mereka. Shi An mengeluh ibunya masih memanggil
Ryan dengan sebutan direktur dan meminta agar kembali memanggilnya Heo Yoon
Jae.
“Dan
Juga, apa salahnya mengganggu kencan mereka?” kata Shi An. Lee Sol menganguk
mengerti.
Shi An
tiba-tiba menerima pesan dari Ryan “Ini misimu. Kau sendiri, harus sendiri... Kau
akan pergi ke ruangan dan mengucapkan selamat ulang tahun pada Duk Mi. Aku
sedikit terlambat.” Lee Sol bertanya siapa yang mengirimkan pesan.
Shi An
menjawab kalau itu kakaknya, lalu meminta agar ibunya menunggu sebentar.
Duk Mi
tak percaya kalau Ryan sengaja membuat settingan kalau terlambat datang demi
membuat dirinya bertemu dengan Shi An.
Shi An mengaku bahkan tidak tahu sekarang hari ulang tahun Duk Mi karena
kalau tahu pasti akan membeli hadiah.
“Shi
An-ku, kau adalah hadiahku.” Gumam Duk Mi dengan wajah sumringah lalu menerima
sebuah pesan di ponselnya.
Ryan
mengirimkan pesan, “Bagaimana, kau menyukai hadiahku?” Wajah Duk Mi langsung
tersenyum membacanya. Shi An pikir itu pasti pesan dari kakaknya. Duk Mi
menganguk lalu membalas pesan Ryan.
“Aku
fan-girl paling bahagia sealam dunia. Terima kasih.” Tulis Duk Mi
“Kau
punya 20 menit... Pastikan kau tidak menikmati dia lebih dari kau menikmati
aku.” Balas Ryan dengan senyuman duduk didepan ibunya
Lee Sol
pikir mereka tidak mengganggu ultah Sung Duk Mi. Ryan pikir tak masalah karena
yakin Duk Mi akan menyukainya juga dan
Dalam 20 menit,mereka akan pergi dan bergabung. Lee Sol bingung kenapa
harus 20 menit.
“Aku suka
berduaan dengan Ibu.” Kata Ryan. Lee Sol mengucapkan Terima kasih sudah memanggilnya Ibu.
“Sebenarnya,
masih sedikit canggung. Aku berjanji untuk mengatakannya dengan lebih nyaman
lain waktu. Ibu, aku tahu ini aneh untukmu juga, tapi kau bisa memanggil
namaku.” Kata Ryan
“Yoon
Jae.” Ucap Lee Sol. Ryan menyahut dengan memanggil “ibu” lalu berpikir kalau
kali ini ulang tahun Duk Mi tapi ia yang menerima hadiah.
“Sekarang
12 September.. Yoon Jae, ulang tahunmu 12 September.” Kata Lee Sol
“12
September... Kita harus merayakannya bersama tahun ini.” Ucap Ryan. Lee Sol
menganguk setuju.
“Aku
membawa foto... Tidak banyak, tapi di usia ini, Ibu menghabiskan waktu untuk
mengingatmu... Seberapa besar kau pada usia 10? Seperti apa kau berusia 20? Kau
tidak tahu betapa Ibu merindukanmu.” Kata Lee Sol memberikan foto saat Ryan
masih 7 tahun dengan mata berkaca-kaca
“Aku akan
tunjukkan seperti apa aku pada usia itu Aku punya banyak foto.” Ucap Ryan
memegang tangan Ibunya. Lee Sol menganguk mengerti.
Duk Mi
dan Shi An sedang selfie terlihat sangat bahagia. Ryan datang dengan ibunya,
Duk Mi terlihat gugup dan menyapa Ibu Shi An. Lee Sol pun mengucapkan Selamat
ulang tahun, Duk Mi mengucapkan Terima
kasih.
“Sepertinya
kau senang.” Ejek Ryan. Duk Mi tak bisa menutupi rasa bahagia karena ada Shi An
disampingnya.
“Mungkin
karena kau ada di sini.” Kata Duk Mi gugup, Ryan dan Ibunya saling menatap lalu
Duk Mi dan Shi An juga saling menatap.
Duk Mi
terus melihat fotonya dengan Shi An dengan wajah bahagia. Ryan mengantar Duk Mi
sampai dirumah dan beberapa kali memanggilnya. Duk Mi menyahut tapi pandangan
tetap melihat fotonya bersama Shi An.
“Pacarmu
mengantarmu pulang, tapi kau sedang melihat foto-foto Shi An.”keluh Ryan.
“Itu
tidak benar.... Ini yang aku lihat... Aku mengagumi pacarku yang tampan.” Kata
Duk Mi menganti foto saat bersama dengan Ryan.
“Sejujurnya,
aku menyiapkan hadiah ulang tahun.”akui Ryan. Duk Mi bertanya apakah selain
fan-meeting
“Itu
Belum dikirim. Bisakah kau menunggu beberapa hari lagi?” kata Ryan, Duk Mi
pikir Hari ini lebih dari cukup,
“Tapi aku
akan menunggu karena kau menyiapkannya.” Ucap Duk Mi penasaran.
“Aku
punya sesuatu untuk ditunjukkan. Ini foto aku waktu masih kecil. Ibuku
memberikannya kepadaku.” Ucap Ryan. Duk Mi melihat foto Ryan saat masih kecil
memujinya kalau itu lucu.
“Kau lucu
dan tampan dari lahir.”puji Duk Mi, Ryan meminta Duk Mi agar menyimpan foto itu di kamarnya. Duk Mi tak
percaya mendengarnya.
“Lalu,
aku akan memindai ini dan mengembalikannya padamu. Aku tidak bisa menyimpan apa
yang jelas berharga bagimu.” Kata Duk Mi penuh semangat.
“Bisakah
aku melihat foto lamamu juga?” tanya Ryan. Duk Mi pikir Ryandapat memiliki
seluruh album lalu mengaku Hari ini sungguh bahagia. Ryan juga merasa bahagia.
Eun Gi
mengemudikan mobilnya teringat saat bertanya pada Sun Joo “Siapa Heo Yoon Jae?”
Sun Joo menjawab kalau itu Nama Korea dari Ryan. Eun Gi memastikan kalau yang dimaksud
Direktur Ryan. Sun Joo membenarkan.
“Dia
pasti sudah tahu namanya sebelum adopsi.” Ucap Sun Joo. Eun Gi mengelengkan
kepala mengingat kembali ingatan seperti
hanya ingin memastikan.
Flash Back
Nyonya
Sung bertanya siapa teman anaknya itu, Yoon Jae menjawab namanya Heo Yoon Jae.
Eun Gi mencoba menyakinkan kalau Yoon Jae itu memang sama seperti kenangan saat
masih kecil.
Duk Mi
melihat foto Ryan didalam komputer setelah discan, memuji pacarnya yang sangat
lucu. Eun Gi menelp Duk Mi mengaku ingin
bertanya sesuatu jadi akan bicara sebentar.
Duk Mi setuju dan akhirnya Eun Gi datang mengatakan datang membawa
hadiah.
“Apa ini
kaki ayam? Kau tentu tahu apa yang aku suka. Lalu kau Mau bertanya apa?” tanya
Duk Mi, Eun Gi mengaku tentang Ryan.
“Aku tahu
apa yang kau khawatirkan, tapi aku sudah menceritakannya.” Kata Duk Mi
“Bukan
itu. Nama korea...” ucap Eun Gi lalu melihat foto Yoon Jae diatas meja Duk Mi
“Ini dia
waktu kecil. Bukankah ini luar bisa?” ucap Duk Mi bangga. Eun Gi menyebut nama Heo
Yoon Jae.
“Bagaimana
kau tahu nama itu? Ah... Sun Joo memberitahumu, kan?” kata Duk Mi. Eun Gi yang
panik memilih untuk pamit pergi.
“Tiba-tiba?
Katanya mau bertanya.” Kata Duk Mi heran. Eun Gi beralasan lupa dan menyuruh
Duk Mi makan saja. Duk Mi mengeluh karena harus makan ceker ayam sendiri.
Ryan
menatap foto Duk Mi saat masih kecil yang dikirimkan padanya, tiba-tiba
ingatanya datang melihat foto Nyonya Sung.
Flash Back
Nyonya
Sung mendorong Ryan agar melepaskan tangan karena bukan ibunya, Ryan menangsi memanggil ibu Duk Mi, tapi
Nyonya Sung tak peduli pergi meninggalkanya.
“Ahjumma.
Kita akan menemui Duk Mi dan Duk Soo, kan? Kita sedang dalam perjalanan ke rumah
sakit, kan?” kata Ryan yang bawa pergi dengan Nyonya Sung.
“Sung Duk
Mi dan Duk Soo tidak akan sakit lagi.” Kata Nyonya Sung seperti sangat marah.
Ryan
binggung karena terus ditarik sampai ke depan panti asuhan. Nyonya Sung
mendorong Ryan dan menyuruh agar melepaskan tanganya, Ryan ingin Nyonya Sung
bersamanya, Nyonya Sung menegaskan kalau bukan ibunya. Ryan akhirnya hanya bisa
menangis histeris di depan panti asuhan. Ryan terlihat shock dengan ingatan
hanya duduk di atas tempat tidur.
Nyonya
Nam berlari mendekati Eun Gi menahan sebentar agar bisa mengatur napas lalu
memastikan kalau akan baik-baik saja. Eun Gi menegaskan kalau ia yang akan bicara jadi Ibunya hanya perlu di
sisinya.
“Bagaimana
denganmu? Apa kau baik-baik saja?” tanya Nyonya Nam, Eun Gi tak menjawab
memilih mengajak Ibunya pergi saja.
Eun Gi
hanya bisa tertunduk diam di meja makan dengan ayah dan ibu Duk Mi duduk
didepanya. Nyonya Sung pikir kalau akan membahas Eun Gi, karena tahu saat
bertanya siapa nama anak kecil itu, merasa curiga ada yang salah.
“Jika kau
yang mengatakannya, maka aku mempersiapkan diri... Eun Gi. Ini adalah sesuatu
yang harus Ibu ketahui, kan? Katakan... Ibu baik-baik saja” ucap Nyonya Sung
terlihat sangat tenang. Eun Gi memegang tangan ibu Duk Mi
“Ibu.....
Ini bisa mengejutkan, sedih, atau bahkan menyakitkan. Tapi kau harus ingat ini
saja. Kau orang yang baik... Apa yang terjadi saat itu kau tidak punya pilihan.”
Tegas Eun Gi, Ibu Duk Mi terlihat binggung
“Direktur
Ryan adalah Yoon Jae... Heo Yoon Jae...” ucap Eun Gi, Ibu Duk Mi shock begitu
juga ayah Duk Mi
“ Anak
itu...Heo Yoon Jae adalah... Direktur Ryan katamu? Anak yang... Anak yang saat
itu?” kata Nyonya Sung terbata-bata. Eun Gi dan Nyonya Nam memegang tanga Ibu
Duk Mi mencoba agar menenangkanya.
Ryan
duduk di ruangan, terlihat masih canggung karena mengetahui ingatanya
kembali. Pesan dari Duk Mi masuk
“Bawakan aku kopi jika kau ingin fotomu kembali.”Akhirnya Duk Mi dan Ryan pergi
ke cafe Sun Joo, Sun Joo menyapa Ryan yang sudah lama tak bertemu.
“Hari ini
susu ada, kan?” goda Ryan. Sun Joo pikir
Kafe seperti apa yang tidak menyediakan susu lalu menyuruh Geon Woo agar
memberikan salam.
“Halo.
Namaku Kang Geon Woo, dan aku berusia 7 tahun.” Kata Geon Woo sopan sambil membungkuk.
“Halo.
Aku Ryan... Emmmm aku Direktur Heo Yoon Jae” ucap Ryan. Geon Woo bertanya
apakah Ryan bermain judo juga
“Bukankah
sudah waktunya bagi Geon Woo untuk pergi ke dojo Eun Gi? Kenapa dia masih di
sini?” tanya Duk Mi heran
“Dia
tiba-tiba mengirim sms, kelas hari ini dibatalkan karena alasan pribadi.” Kata
Sun Joo
“Dia
tidak mengatakan itu kemarin.” Kata Duk Mi, Ryan menatap heran karena tak tahu
Duk Mi bertemu dengan Eun Gi.
“Aku
bertemu dengannya sebentar tadi malam. Dia punya sesuatu untuk ditanyakan.”cerita
Duk Mi lalu memesan latte dengan susu
kental...
Keduanya
akhirnya duduk di taman, Duk Mi
mengembalikan foto Ryan saat masih kecil karena sudah membelikan kopi,sambil
memberitahu kalau sudah memindai dan membingkai di kamarnya jadi Ryan bisa
datang melihatnya nanti.
“Duk
Mi... Apa kau ingat... semua kecilmu?” tanya Ryan ragu, Duk M mengak sedikit
“Tapi
tidak saat aku masih sangat kecil.” Akui Duk Mi, Ryan memastikan kalau Duk Mi
ingat wajahnya saat... Tapi terhenti karena Duk Mi melihat kalau pesan dari
ibunya lalu memberitahu kalau meminta langsung pulang sesudah bekerja.
“Kenapa dia
tiba-tiba memintaku pulang? Apa ada masalah? Hari ini. kau harus pulang
sendiri. Akan sangat membosankan, kan?” goda Duk Mi, Ryan mengaku tidak akan bosan.
“Apa kau
serius?” keluh Duk Mi, Ryan mengaku akan bosan.
Ryan
pergi ke tempat latihan Judo, Eun Gi sedang membereskan handuk. Ryan memanggil
nama Eun Gi, wajah Eun Gi terlihat gugup mendengar suara Ryan. Ryan mengaku ingin bertanya sesuatu kepadanya.
Akhirnya keduanya berdiri disisi ruangan lain.
“Ingatanku
dari sebelum aku diadopsi. Dalam ingatan itu, aku bisa melihat Duk Mi, kau, dan
Ibu Deok Mi. Apa kau ingat? Namaku Heo Yoon Jae.” Ucap Ryan memperlihatkan
fotonya. Eun Gi mengaku ingat.
“Ini
Sudah lama sekali, Heo Yoon Jae.” Ucap Eun Gi, Ryan seperti tak percaya Eun Gi
masih bisa mengingatnya.
Duk Mi
terlihat santai menemui ibunya bertanya apa yang ingin dibicarakan dan ingin
tahu Bagaimana mengetahui tentang Heo Yoon Jae. Nyonya Sung menceritakan Yoon
Jae sedang menunggu ibunya di taman bermain sampai hari sangat gelap.
“Aku hanya
akan memberinya makan malam di rumah kami. Aku pikir ibunya akan segera datang
dan menjemputnya. Dan saat dia tidak muncul, kupikir dia akan datang pada hari
berikutnya. Namun hampir sebulan berlalu. Dan saat itulah kita tiba-tiba menjadi
tidak stabil secara finansial.” Cerita Nyonya Sung.
“Lalu? Lalu?”
tanya Duk Mi penasaran. Nyonya Sung menceritkan mereka sedang dalam keadaan kesulitan,
“Aku
tidak punya pilihan selain meninggalkannya...” kata Nyonya Sung, Duk Mi tak
percaya mencoba menyangkalnya.
“Tidak.
Ibu... Ini tidak benar, bukan? Katakan tidak benar.” Kata Duk Mi. Nyonya Sung
mengaku kalau sudah melakukan sesuatu yang tidak dapat dimaafkan... Duk Mi
memilih pergi dari rumah. Tuan Sung menenangkan istrinya yang menangis.
**
Bersambung ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar