PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 15 April 2017

Sinopsis Strong Woman Do Bong Soon Episode 15 Part 1

 PS : All images credit and content copyright : JBTC

Bom yang meledak di langit terlihat seperti kembang api yang sangat indah, semua pegawai yang melihat dari depan gedung pun bersorak bahagia. Seperti melihat hiburan gratis.  Tuan Kim berdiri dengan para karyawan hanya bisa cemberut menahan amarah karena gagal membunuh Bong Soon dan pergi.
Bong Soon langsung menangis di pelukan Min Hyuk karena benar-benar sangat takut. Min Hyuk memeluknya menenangkan Bong Soon kalau semua akan baik-baik saja. 

[Episode 15 -Level Up]
Bong Soon melihat tangan Min Hyuk yang terluka sudah diperban merasa pasti sakit sekali. Min Hyuk mengaku kalau baik-baik saja. Bong Soon sedih melihat pakaian Min Hyuk yang juga robek dan berjanji kalau gajian akan membelikanya pakaian. Min Hyuk tersenyum mendengarnya meminta Bong Soon berjanji. Bong Soon menganguk. 
Min Hyuk menatap Bong Soon seperti ingin bicara serius, Bong Soon pun menatapnya tapi tiba-tiba perutnya berbunyi karena lapar. Min Hyuk tersenyuk lalu mengandeng tangan Bong Soon untuk pergi. 

Keduanya makan mie udon bersama, Bong Soon melihat ponselnya. Min Hyuk bertanya siapa yang mengirimkan pesan. Bong Soon memberitahu kalau itu dari ayahnya yang menyuruhnya untuk cepat pulang. Min Hyuk menyuruh mereka agar cepat menghabiskan makanan karena tahu ayah Bong Soon sangat khawatir jadi harus segera pulang.
“Apa aku jangan pulang saja malam ini?” ucap Bong Soon mengoda. Min Hyuk langsun tersedak dan tersenyum-senyum sendiri.
“Kau sedang memikirkan apa?” kata Bong Soon mengejek, Min Hyuk mengaku tidak memikirkan apa-apa dan tiba-tiba merasa suasana jadi sangat panas dan berdiri dari tempat duduk untuk menenangkanya.
“Ayah menyuruhku untuk cepat pulang. Kita harus cepat makan.” Ucap Bong Soon. Min Hyuk seperti masih merasakan sesuatu saat Bong Soon mengatakan tak perlu pulang. 

Didepan mobil, Bong Soon ingin menyetir karena tangan Min Hyuk yang terluka. Min Hyuk menolak karena ia tetap yang akan menyetir, lalu menatap wajah Bong Soon terbata-bata mengatakan “Malam ini... Kita...” Bong Soon menunggu kelanjutannya.
“Malam ini kita bersama-sama...” kata Min Hyuk lalu terhenti karena ada telp yang masuk.
Min Hyuk langsung mengucapkan kata-kata yang ramah dengan memanggilnya ayah, lalu mengaku sedang di jalan pulang sekarang dan akan mengantarnya pulang jadi tak perlu khawatir. Bong Soon hanya tersenyum mendengarnya
“Apa Ayah menyuruhmu untuk cepat mengantarku pulang?” kata Bong Soon, Min Hyuk mengangguk. Mereka pun masuk mobil bersama. 

Sampai didepan rumah, Bong Soon menyuruh Min Hyuk segera pulang dan tidur. Min Hyuk mengeluh kalau tadi Bong Soon yang mengatakan ingin menginap. Bong Soon memegang tangan Min Hyuk dan menatapnya lebih dalam.
“Hari ini adalah hari terindah dalam hidupku.” Ucap Bong Soon, Min Hyuk seperti terunyuh mendengarnya. Bong Soon pun langsung pamit masuk ke dalam rumah. Min Hyuk merasa kalau tidak akan bisa tidur malam ini karena bahagianya. 

Min Hyuk terdiam di ruangan tengah mengingat Bong Soon yang memintanya agar pergi saja karena tak ada banyak waktu yang tersisa.Sementara Bong Soon terdiam dalam kamar mengingat ucapan Min Hyuk yang mengaku tak bisa pergi dan tidak akan pernah meninggalkannya sendirian.
Bong Soon mengingat saat Min Hyuk berjanji akan melindunginya,  Sehingga tidak ada siapapun di dunia ini yang bisa menyakitinya. Lalu mereka pun berciuman pertama kali di pantai dengan tanda cinta yang dibuat oleh masing-masing. 

Min Hyuk mencoba tidur diatas ranjangnya, tapi pikiran kembali mengingat dengan Bong Soon yang mengaku Hari ini adalah hari terindah dalam hidupnya dan saat makan mie tak ingin pulang kerumah malam ini, seperti ingin berdua saja.
Keduanya tertidur dengan wajah gelisah dan membolak balikan badan ke kanan dan kiri. Min Hyuk terus merasakan kalau Bong Soon yang ingin bermalam denganya, merasa dirinya seperti tak waras mencoba melakukan olahraga agar tak teringat lagi ucapan Bong Soon. Tapi tetap saja ucapan Bong Soon yang ingin bermalam kembali datang. 

Min Hyuk mengambil air putih setelah lelah berolahraga, pintu rumahnya terbuka kaget melihat Bong Soon yang datang. Keduanya saling menatap, Bong Soon seperti merasakan sesuatu yang mengebu-gebu dalam dirinya sampai dadanya terasa sesak, begitu juga Min Hyuk kaget melihat Bong Soon yang datang ke rumahu.
“Aku hanya... Aku ingin melihatmu.” Akui Bong Soon dengan susah payah mengucapkanya. Min Hyuk langsung mencium Bong Soon dengan membawanya ke sebuh ruangan. Bong Soon pun di angkat keatas piano dan mereka pun kembali berciuman. 

Bong Soon berjalan masuk kantor tanpa sadar ada orang yang mengikutinya. Min Hyuk melihat Bong Soon langsung mengandeng tanganya dan bertanya apakah tidurnya nyenyak. Bong Soon mengangguk. 
Ketika ada di lift, Bong Soon melihat luka di bagian tangan Min Hyuk dan ingin meniupnya. Mereka bermesraan dengan saling memberikan perhatian tanpa sadar ada Sek Gong tang berdiri dalam lift juga. Sek Gon menahan tawa meminta mereka berhenti.
“Sekretaris Gong, kapan kau sampai di sini?” tanya Min Hyuk dan Bong Soon kaget.
“Aku ada di sini dari kemarin.” Goda Sek Gong.
Min Hyuk seolah tak peduli kembali bermesraan dengan mengenggam tangan Bong Soon, Tapi Bong Soon malu karena ada Sek Gong. Min Hyuk tetap tak peduli. Sek Gong pun memilih memalingkan wajah seolah-olah tak melihat dengan menahan senyum. 

Mereka pun berjalan bergandengan masuk ruangan dengan Sekretaris Gong mengikuti dari belakang. Min Hyuk lalu menryuruh Sek Gong agar memberitahu Ketua Oh agar datang ke ruangannya. Sek Gong memberitahu kalau Tuan Oh  pergi ke rumah sakit. Min Hyuk kaget bertanya kenapa pergi kesana.
“Dia mencoba melarikan diri kemarin dan kakinya tersangkut di pintu darurat. Dia selalu tersangkut di mana-mana.” Ucap Sek Gong, Min Hyuk mengerti dan menyuruh Sek Gong agar melanjutkan pekerjaanya. 

Tuan Oh yang menganggap dirinya wanita memanggil perawat wanita sebagai unnie dan mengucapkan terimakasih sambil berjalan keluar dari ruang UGD.  Saat itu Kwang Bok juga keluar dari ruang dengan kakinya yang pincang mengunakan penyanggah agar bisa jalan.
Tiba-tiba mereka saling berpapasan dan merasakan ada yang aneh, lalu membalikan badan dan menjerit. Tuan Oh bertanya-tanya siapa pria yang ada didepanya karena seperti melihat dirinya sendiri. Kwang Bok juga merasa kalau mereka sangat mirip dan bisa menjadi dirinya

Si ketua Genk membaca puisi berjul Won Bin dengan anak-anak buahnya, lalu anak yang lain pikir akan membuat judul Hyun Bin. Si Ketua Genk memberitahu kalau yang dibawa adalah  koleksi puisi yang biksu palsu itu tinggalkan dan menurutnya sangat menyentuh.
“Judul: Seekor Anjing yang Mengejar Bebek. Anjing mengejar ayam. Larinya ayam lebih cepat daripada anjing. Si anjing akhirnya menatap ke atap. Lalu, si anjing tahu kalau ayam punya kaki yang panjang.” Ucap si ketua Genk semua dibuat tertawa mendengarnya. 

Sek Gong memberitahu kalau Tuan Kim  pergi dari gedung saat seisi gedung merasa panik dan Polisi akan datang untuk memeriksa CCTV dan kantor Min Hyuk mengerti menyuruh agar Bersikaplah kooperatif dan menyuruhnya pergi, lalu melihat Bong Soo yang tak ada ditempat bertanya kemana pacarnya itu.

Bong Soon pergi ke atap dengan menemukan bekas rantai yang bisa dilepaskanya, wajahnya sangat marah akan menangkapnya. Sementara polisi menyebar gambar si pelaku dengan beberapa bentuk rambut yang berbeda agar mereka mengenalinya
Polisi pun berpatroli mencari sosok Tuan Kim karena harus perketat pemeriksaan jadi jangan lewatkan satu orangpun dan Jangan sampai lolos. Semua pun menerima selembaran yang diberikan polisi, bahkan dirumah sakit pun melihat selembaran membuat para wanita takut pulang sendirian saat malam.

Detektif Kim melhat rekaman CCTV merasa ada yang tak masuk akal. Polisi lain pun binggung mencari bagian mana harus memulainya.  Sementara kepala Yook yakin kalau Tuan Kim itu jatuh dari tebing, lalu jatuh dan tenggelam, tapi kenapa ia masih hidup. Detektif Kim juga merasa binggung.
“Ketua Tim Yook. Menurut para peneliti Bom, kalau bom itu meledak di langit. Katanya, Presdir itu yang melemparkan bom nya. Tapi, rasanya itu tidak masuk akal. Tidak ada yang bisa melemparnya sejauh itu. Ini Aneh sekali.” Ucap Detektif Kim
“Dia melemparkan bom ke langit. Si Avengers Agassi itu. Do Bong Soon Dia bekerja di sana, kan?” kata Ketua Yook, Detekti Kim membenarkan.
“Sasarannya bukan Presdir Ahn Min Hyuk. Tapi dia... Do Bong Soon.” Kata Ketua Yook yakin 




Gook Doo membahas kalau Tuan Kim tahu tentang rahasia kekuatan dan membuat jebakan. Bong Soon membenarkan, Gook Do tahu dari Kyung Shim kalau Bong Soon  sudah kehilangan kekuatannya dan ingn tahu kedaaanya. Bong Soon memberitahu Gook Doo kalau kekuatanya sudah kembali.
“Lalu, bom itu...” ucap Gook Doo kaget. Bong Soon mengaku kalau ia  yang melemparkannya. Gook Doo pun mengucap syukur mendengarnya.
“Tap Bagaimana mungkin? Ajaib sekali.” Kata Gook Doo tak percaya, Bong Soon mengaku kalau sebelumnya berdoa agar bisa menyelamatkannya.
“Apa Presdir Ahn tahu kalau kau punya bom yang terikat di tubuhmu?” tanya Gook Doo. Bong Soon mengangguk.
“Jadi Padahal dia tahu itu... tapi dia masih berada di sisimu?” kata Gook Doo, Bong Soon membenarkan.
Gook Doo yang mendengarnya seperti merasa kalah karena Min Hyuk mau bersama Bong Soon dan merasa mereka tidak bisa menulis laporan, karena tidak ada yang akan mempercayai ini semua. Bong Soon pikir Gook Do harus pergi. Gook Doo memberitahu kalau harus memeriksa TKP. Bong Soon pun dengan baik hati berpesan pada Gook Doo agar Jangan sampai lupa makan.
“Bong Soon... Aku bersyukur, kau bisa selamat Dan kau sudah kembali pada dirimu yang dulu.” Ucap Gook Doo memeluk temanya, Bong Soon pun mengucapkan termakasih. Sek Gong yang melihat keduanya berpelukan melonggo kaget.
“Di belakangmu, akan selalu ada diriku. Kau tahu itu kan?” kata Gook Doo memegang legang Bong Soon. Sek Gong diam-diam berusaha mengambil gambar. Bong Soon pun mengaku kalau merasa aman dan keduanya pun berpisah. 


Min Hyuk duduk diruangan sambil melihat selembaran yang dilayar monitor dengan wajah Tuan Kim sebagai buronan dan Hadiah: 10 Juta Won. Sek Gong datang melaporkan kaalu Polisi itu sudah kembali ke kantor polisi dan mereka sudah bekerja sama.
“Aku mengizinkan mereka masuk ke Ruang Mesin dan atap.” Ucap Sek Gong, Min Hyuk langsung memuji kerja yang bagus.
“Mari kita buat halaman browser baru yang muncul agar semua orang bisa melihatnya saat mereka masuk ke server game kita. Kita jadikan fotonya Kim Jang Hyun yang muncul di halaman browser saat semua orang berhasil login. Kita juga harus menyertakan keterangan dan hadiah nya juga. Biarkan para pengguna melihat wajahnya. Sebanyak mungkin. Jangan sampai dia melarikan diri lagi.” Ucap Min Hyuk mengebu-gebu karena  akan menangkapnya. Sek Gong mengangguk mengerti.
“Presdir Ahn. Aku tidak yakin apakah aku harus mengatakan ini...” kata Sek Gong ragu tapi mengurungkan niatnya. Min Hyuk pun bertanya apa yang ingin dikatakan.
“Tentang detektif yang datang ke sini hari ini... Sepertinya namanya Bok Doo” kata Sek Go. Min Hyuk memberitahu namanya Gook Doo.
“Detektif itu... Do Bong Soon... Dia... Dia memeluk Do Bong Soon.” Ucap Sek Gong. Min Hyuk terlhat marah mendengarnya dan bertanya kapan dan dimana.
“Belum lama, saat di lobby tadi...” ucap Sek Gong, Min Hyuk makin marah mendengarnya.
“Lakukan simulasi. Tunjukkan bagaimana dia memeluk pacarku.” Perintah Min Hyuk. Sek Gong binggung tapi Min Hyuk memaksa agar Sek Gong, menunjukan situasi dan menganggap sebagai Gook Do dan ia sebagai Bong Soon. 


Sek Gong mengerti dan memberitahu kalau Bong Soon sedikit lebih pendek. Min Hyuk pun menurunkan badanya dan Gook Doo yang cukup tinggi.
“Gook Doo mendekat dan memeluknya dan terlihat jantan. Dia mengaitkan lengannya dan memeluknya. Bong Soon terlihat nyaman sekali saat menyandarkan kepalanya di dadanya.Dia terlihat seperti  sedang memeluk Ibunya.” Cerita Sek Gong dengan kepala Min Hyuk yang bersandar didadanya.

Tiba-tiba Tuan Oh datang melihat keduanya saling berpelukan sangat murka  menarik rambut Sek Gong dan langsung menyingkirkan, lalu langsung memeluk erat Min Hyuk. Tapi semua hanya khayalan, saat Tuan Oh ingin memeluk Min Hyuk, Sek Gong lebih dulu mengendongnya dan dibawa keluar dari ruangan. 


Agari duduk bersama Baek Tak membahas Tentang Biksu Zanimooddean. Baek Taek menegaskan Namanya Biksu Nijamuttin. Agari pun bertanya apakah sudah melakukan pemeriksaan latar belakang tentang biksu itu. Baek Tak mengaku bisa mengenalnya secara langsung dan kenapa harus melakukan pemeriksaan latar belakang.
“Bos, kapan Anda pertama kali bertemu dengannya?” tanya Agari
“Apa kau ingat saat aku ditikam oleh Mang Gu dari Garibongdong tiga tahun lalu?” ucap Baek Tak
“Aku ingat itu. Itu kasus yang berjudul "Jangan ditanya". Anda melarikan diri demi menyelamatkan hidup Anda...” ucap Agari langsung diteriki Baek Tak kalau tak pernah melakukan itu.
“Meskipun begitu. Saat itu, seorang biksu memulihkanku dengan menggunakan "energi teknik". Sehingga aku tidak perlu menjalani operasi sungguhan. Selama dua tahun ini. Aku mensponsorinya sejak saat itu.” Cerita Baek Tak
“Saat kita sedang di sauna bersamanya waktu itu. Ada tato di punggungnya. Itu adalah peta negara kita.” Ucap Agar curiga.
“Dia bisa melakukan itu. Karena dia sangat cinta sekali pada Korea Selatan. “ ucap Baek Tak
Agari merlihat kalau Di suatu tempat dekat Laut Selatan ada tanda panah yang bertuliskan "Kampung Halamanku". Baek Tak pikir Biksu itu dulu tinggal di sana saat pertama kali datang ke Korea Selatan dan menjai kampung halaman keduanya. Ia pun menyuruh Agari agar Jangan buang waktu untuk mengkhawatirkan hal yang seperti itu dan Lakukan saja pekerjaannya dengan benar.


Nyonya Hwang melonggo kaget melihat surat dari suaminya “Jangan mencariku. Aku juga ingin menjalani hidupku juga.” Dengan wajah penuh amarah kalau suaminya sudah gila yang ingin kabur dari rumah.
Hong Soon panik karena di toko Tidak ada pie atau tart jadi harus menutup toko hari ini. Nyonya Hwang benar-benar tak percaya suaminya itu bisa kabur dalam kedaaan seperti ini.
Sementara Tuan Do sedang camping di hutan dengan tenda dan juga kompor membuat ramyun sambil melihat sekeliling seperti ketakutan kalau istrinya datang menemukan persembunyianya. 

Bong Soon masuk ruangan tak melihat Min Hyuk diruangan, Sek Gong menepuk dari belakang. Bong Soon langsung menanyakan keberadaan Min Hyuk. Sek Gong pikir Min Hyuk sedang ada di atap atau sedang berkeliling ke sekitar gedung.
“Seperti yang kau tahu, dia selalu seperti itu setiap kali dia marah atau sedang bersemangat.” Cerita Sek Gong, Bong Soon binggung kenapa Min Hyuk marah.
“Aku minta maaf.” Kata Sek Gong dan langsung bergegas pergi. Bong Soon memanggilnya tapi Sek Gong langsung berlari masuk ke ruangannya. 

Tuan Oh melihat gelang sumpit yang ada ditanganya, lalu berteriak menyebut nama Do Bong Soon. Bong Soon langsung masuk ruangan pantry. Tuan Oh kaget melihat Bong Soon yang datang. Bong Soon pun membantu  akan membuatkan kopi menambahkan gula agar sangat manis.
“Sebenarnya Kau siapa? Apa identitasmu?” ucap Tuan Oh kesal. Bong Soon pikir sudah mengatakan kalau namanya aku Do Bong Soon dari Dobong-gu, Dobong-dong.
“Kau pulang lagi ke planetmu, Keluar dari bumi ini. Pergi sana.” Kata Tuan Oh, Bong Soon mengingatkan kalau ia  bukan Dooley jadi tak mungkin bisa meninggalkan Bumi.
“Dasar picik sekali. Aku akan menyaksikan saat-saat terakhirmu dan tidak akan melewatkan yang satu itu.” Ucap Tuan Oh sinis.
“Ah, Sunbae-nim. Saat karyawan baru tiba di sini, tolong bersikap baik padanya. Jangan mengganggu nyan dan ini jadi satu set alat makan.” Ucap Bong Soon sengaja membuat gelang dari sendok.
Tuan Oh melonggo, Bong Soon membalikan badan dengan menjentikan jarinya tahu apa yang akan terjadi. Tuan Oh pun langsung jatuh pingsan melihat Bong Soon yang sangat kuat. 

Min Hyuk yang kesal menelp Gook Doo dengan bertanya apakah  punya waktu hari ini, karena Ada sesuatu yang ingin disampaikan secara langsung. Gook Doo juga mengaku Ada sesuatu yang ingin disampaikan. Min Hyuk pun akan SMS waktu dan lokasi nya ketika ingin bicara Gook Doo sudah meutup telpnya lebih dulu.
“Aku memang tidak menyukainya. Aku memang tidak bisa suka padanya.” Ucap Min Hyuk kesal. 

Bong Soon melihat Min Hyuk berada di lobby dan mengajaknya makan siang,  Min Hyuk dengan wajah sinis merasatidak perlu makan. Jadi pergi ke tempat lain saja dan membawa ke ruangan tempat melakukan presentasi.
“Aku hanya ingin memastikan ini...” ucap Min Hyuk dengan wajah sinis. Tiba-tiba Bong Soon memanggil nama “Min Hyuk.” Bukan presdir Ahn yang membuat Min Hyuk terdiam.
“Boleh aku memanggilmu seperti itu saat kita sedang berduaan?” kata Bong Soon mengoda.
“Aku harusnya lebih ketus saat mulai bicara tadi. Jangan sampai terlena.” Gumam Min Hyuk tak ingin dikalahkan oleh Bong Soon.
“Aku tidak peduli, kau mau memanggilku apa. Yang penting, bagaimana perasaanmu...” ucap Min Hyuk marah dan Bong Soon tiba-tiba langsung memberikan ciuman di pipi Min Hyuk.
Min Hyuk langsung jatuh lemas dan tersipu malu, wajahnya terus sumringah karena menerima perasaan cinta dari Bong Soon.  Bong Soon pun meminta izin agar memanggil "Min Min" dan mengajaknya makan karena sudah lapar. Min Hyuk pun mengandeng tangan Bong Soon untuk pergi. 

Tuan Oh terlihat sangat kesal dengan gelang ditanganyang dibuat Bong Soon. Sek Gong yang melihatnya mengejek Tuan Oh sebaga kepala suku di Afrika karena Di tanganny ada sendok dan sumpit. Tuan Oh memberitahu kalau Do Bong Soon yang membuatkanya.
“Dia makhluk paling aneh yang pernah aku lihat.” Kata Tuan Oh benar-benar marah
“Apa kau pernah belajar di studio tembikar? Apa Kau melakukan pekerjaan di bidang logam?”ejek Sek Gong
“Bukankah kau harus menjelaskan padaku tentang apa yang terjadi di kantor tadi? Mengapa kalian berpelukan?” ucap Tuan Oh
“Kami melakukan simulasi. Apa Kau cemburu?” kata Sek Gong dengan mencubit pipi Tuan Oh. Tuan Oh menjerit semua pengunjung melihat kerah mereka seperti orang yang berpacaran. Tuan Oh yang ceriwis menyuruh semua tak perlu melihat ke arah mereka. 

Bong Soon sedang duduk bersama dengan Min Hyuk tersenyum melihat keduanya. Min Hyuk bertanya-tanya sejak kapan merkea jadi  sambil memotong sandwichnya. Bong Soon pikir Min Hyuk bisa memakan langsung dengan tangan tanpa memotongnya dengan pisau dan garpu.
“Rasanya enak.” Kata Min Hyuk dengan senyuman bahagia menerima suapan dari Bong Soon.
“Aku harus menemui seseorang setelah bekerja.” Ucap Min Hyuk, Bong Soon bertanya siapa orangnya.
“Seseorang yang tidak bisa aku sukai.” Kata Min Hyuk, Bong Soon pun seperti tak peduli.
Bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

Tidak ada komentar:

Posting Komentar